Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

BERAT MOLEKUL

OLEH :

Nama : Ali Alhadi (061630401008)


Asti Triastuti (061630401011)
Gita Agustina (061630401017)
Inggit Auliyya Addinie (061630401019)
Mailanda Saputra (061630401021)
Mia Chairani Palyendra (061630401022)
M. Sulaiman Hidayattullah (061630401024)
Puja Pratiwi Isnaini (061630401026)
Zenni YPS (061630401029)
Deni Putra Anugrah (061630402171)
Muhammad Zuhri Saban (061630402176)

Kelas : 2KD

Instruktur : Meilianti, S.T, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2017
BERAT MOLEKUL

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
Dapat menghitung berat molekul senyawa yang mudah menguap dengan
pengukuran massa jenis gas
Dapat menggunakan alat dengan terampil dan teliti

II. ALAT YANG DIGUNAKAN


Labu Erlenmeyer 250 ml atau Labu godok 250 ml
Gelas kimia 600 ml
Termometer
Penangas air atau Hot plate
Alumunium foil
Karet atau tali
Jarum
Pipet ukur 10 ml, 25 ml
Bola karet
Desikator

III. BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN


Aquadest
Khloroform (CHCl3)
Aseton (CH3COCH3)
IV. DASAR TEORI
Menentukan berat molekul dengan metode penentuan massa jenis gas
menggunakan alat Victor Meyer. Persamaaan gas ideal bersama-sama dengan massa
jenis gas dapat digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa volatile.

Dari persamaan gas ideal didapat :

= : =

= ()

= ( ) =

Keterangan :

- BM = berat molekul

-P = tekanan gas (atmosfer,atm)

-V = volume gas (liter)

-R = tetapan gas ideal (atm liter mol-1 K-1)

-T = temperatur absolut (K)

- = massa jenis (gram/liter)

Bila suatu cairan volatile dengan titik didih lebih kecil dari 1000C ditempatkan
dalam labu erlenmeyer (labu godok) bertutup yang mempunyai lubang kecil pada
bagian tutupnya, kemudian labu Erlenmeyer dipanaskan, cairan akan menguap dan
uapnya akan mendorong udara yang terdapat pada labu Erlenmeyer keluar melalui
lubang kecil tadi. Setelah semua udara keluar, uap cair sendiri yang akan keluar,
sampai akhirnya uap ini akan berhenti keluar bila keadaan kesetimbangan dicapai
yaitu tekanan udara luar. Pada kondisi kesetimbangan ini, labu Erlenmeyer hanya
berisi uap cairan dengan tekanan sama dengan tekanan atmosfer, volume labu
Erlenmeyer, dan suhu sama dengan titik didih air dalam penangas air (sekitar 100 0C).
labu Erlenmeyer ini kemudian diambil dari penangas air, di dinginkan dan di timbang
sehingga massa gas yang terdapat di dalamnya dapat diketahui. Kemudian dengan
menggunakan persamaan :

= () , .
Dasar Teori Tambahan

Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana ( CHCl3) kloroform


dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius . meskipun banyak
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboraturium atauu industry . wujudnya pada
suhu yang berupa cairan , kloroform mudah menguap . kloroform mempunyai titik
didih 61 , 2 oc , nama IUPAC nya adalah kloroform juga memiliki titik lebur -63,5oc.

Kloroform disebut juga holoform disebabkan karena brom dan klor juga
bereaksi dengan metal keton yang menghasilkan masing masing bromoform dan
kloroform . hal ini disebut haloform . kloroform merupakan senyawa dari asam
formiat dan termasuk senyawa polihalogen yaitu senyawa turunan karboksilat yang
mengikat lebih dari satu atom halogen .

Dalam industry kloroform diperoleh dengan pemanasan campuran dari klorin


dan kloro metana atau metana . beberapa senyawa yang dapat membentuk kloroform
dan senyawa halofom adalah etanol , 2 proponol , 2-butanol propanon , 2-butanon .

Reaksi kloroform berlangsung dalam tiga tingkat :

Oksidasi
Subsitusi
Penguraian oleh basa

Sifat sifat fisika kloroform

1. Beracun
2. Berbau khas
3. Berbentuk cairan
4. Airan yang tak berwarna

Sifat sifat kimia kloroform

1. Tidak bercampur dengan air


2. Merupakan asam lemah
3. Tidak mudah terbakar

Penggunaan kloroform

1. Pemadam kebakaran
2. Pembersih noda
3. Untuk pengasapan
Bahaya kloroform

1. Pembesaran hati
2. Gangguan pernapasan dan ginjal
3. Tekanan darah rendah

Aseton adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah
terbakar , ia merupakan keton yang paling sederhana , aseton larut kedalam air ,
etanol ,. Aseton digunakan untuk membuat plastic , serat , obat obatan .

Aseton merupakan suatu keton yang dapat dibuat dari bahan dasr isopropyl
alcohol dengan cara oksidasi .

Sifat kimia aseton

1. Bersifat polar
2. Tidak berwarna
3. Baunya sengit
4. Tidak berwarna

Kegunaan aseton

1. Sebagai bahan pembuat cat


2. Sebagai bahan pembuatan parfum
3. Sebagai pembersih cat kuku
V. PROSEDUR KERJA

1. Mengambil labu Erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan kering, menutup dengan
alumunium foil, kemudian mengencangkan dengan menggunakan karet atau tali.
2. Menimbang labu Erlenmeyer tadi dan alumunium foil.
3. Mengambil 5 ml cairan yang mudah menguap ke dalam labu Erlenmeyer, kemudian
menutup kembali dengan menggunakan alumunium foil dan mengencangkan kembali
dengan karet, sehingga tutup ini bersifat kedap gas. Dengan jarum membuat sebuah
lubang kecil pada alumunium foil agar uap dapat keluar.
4. Menaruh Erlenmeyer dalam penangas air mendidih (1000C) sampai air kira-kira 1 cm
dibawah alumunium foil. Membiarkan labu Erlenmeyer tersebut dalam penangas air
sampai semua cairan volatile menguap. Mencatat suhu penangas air terebut.
5. Setelah semua cairan volatile dalam Erlenmeyer menguap, mengangkat labu
Erlenmeyer dari penangas dan mngeringkan air yang terdapat pada bagian luar labu
Erlenmeyer dengan lap, kemudian menempatkan labu Erlenmeyer dalam desikator
untuk mendinginkannya. Udara akan masuk kembali ke dalam labu Erlenmeyer
melalui lubang kecil tadi dan uap cairan volatile yang terdapat dalam labu Erlenmeyer
akan kembali mengembun menjadi cair.
6. Menimbang labu Erlenmeyer yang telah dingin tadi dengan menggunakan neraca
analitik.
7. Menentukan volume labu Erlenmeyer dengan jalan mengisi labu Erlenmeyer dengan
air sampai penuh dan mengukur massa air yang terdapat dalam labu Erlenmeyer
tersebut. Mengukur suhu air sehingga massa jenis air pada suhu tersebut = m/v.
8. Mengukur tekanan atmosfer dengan barometer.
VI. DATA PENGAMATAN

No. Data Kloroform (CHCl3) Aseton (CH3COCH3)


1. Massa labu Erlenmeyer, alumunium 110,1 109,6
foil, karet
2. Massa labu Erlenmeyer, alumunium 110,7 110,7
foil, karet & cairan x / kondesat
3. Massa cairan x / kondesat 0,6 0,4
4. Massa Erlenmeyer kosong 109,3 108,8
5. Massa Erlenmeyer + air 355,7 356,1
6. Massa air 246,4 gr 247,3 gr
7. Suhu cairan yang terdapat dalam labu 280 30
Erlenmeyer
8. Suhu penangas air 1000 1000
9. Tekanan atmosfer 760 760

VII. PERHITUNGAN

1. Kloroform (CHCl3)

Diketahui : Massa air = 246,4

air pada 280C = 0,9963

T Penangas = 100oC + 273 = 373oC

Tekanan ruang = 760 mmHg = 1 atm

Massa Kloroform = 0,6 gr

Penyelesaian :

=

246,4
= 0,9963 /

= 247,315 ml

= 0,247315 L

=

0,6
= 0,247315 L

= 2,426 gr/L

. .
=

2,426 x 0,08206 x 373


= 1
= 74,2559 gr/mol (Praktek)
= 199,38 gr/mol (Teori)


% =

119,3874,2559
= 100
119,38

= 37,7 %

2. Aseton (CH3COCH3)

Diketahui : Massa air = 247,3

air pada 300C = 0,9957

T Penangas = 100oC + 273 = 373oC

Tekanan ruang = 760 mmHg = 1 atm

Massa Kloroform = 0,4 gr

246,4
= 0,9957 /

= 248,367 ml

= 0,248367 L

=

0,4
= 0,247315 L

= 1,61051 gr/L

. .
=

1,61051 x 0,08206 x 373


= 1
= 49,295 gr/mol (Praktek)
= 58,08 gr/mol (Teori)


% =

58,08 49,295
= 100
58,08

= 15,12 %
VIII. PERTANYAAN
Jika berat molekul gas x = 120 gram/mol
Dan dianalisa menunjukkan bahwa :
Karbon = 10 %
Klor = 89,0 %
Hydrogen = 1,0 %
Bagaimana rumus molekul senyawa tersebut.

JAWABAN :




10 1 89

12 1 35,5
0,83 1 25,5
1 1 1 = 3

(CHCl3)n = Mr
Ar C n + Ar H n + 3 Ar Cl n = 120 gr/mol
12 n + n + 106,5 n = 120 gr/mol
119,5 n = 120 gr/mol
n = 1. 0,04
n =1
jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah CHCl3
IX. ANALISIS PERCOBAAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan berat molekul senyawa volatile.
Berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan menggunakan persamaan gas ideal.
Pada percobaan kali ini, sampel yang dipergunakan adalah kloroform dan aseton.
Persaaan gas ideal bersama-sama dengan massa jenis gas dapat digunakan untuk
menentukan berat molekul senyawa volatile.
Pada prinsipnya saat dilakukan penguapan dianggap tidak ada massa zat yang
hilang. Dengan mengubah cairan menjadi gas maka sesuai dengan sifatnya yang mudah
menguap, kloroform pada temperature 61oC sedangkan aseton pada temperature 56oC.
Gas tersebut akan menempati seluruh ruang labu Erlenmeyer dan akan berhenti ketika
tekanan sama antara didalam Erlenmeyer dan tekanan udara diluar Erlenmeyer.
Dengan menggunakan gas ideal maka diperoleh BM dari larutan volatile tersebut.
Dalam perhitungan didapat nilai BM kloroform 74,2559 gr/mol, sedangkan BM
kloroform secara teori adalah 119,5 gr/mol. Dalam perhitungan didapan BM aseton
49,295 gr/mol, sedangkan BM aseeton secara teori 58,08 gr/mol. Pada saat praktikum
kesalahan juga dapat terjadi karena masih terdapat udara dalam labu Erlenmeyer pada
saat pendingan.

X. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum penentuan berat molekul yang telah dilakukan dapat
ditarik kesimpulan, bahwa:
1. Penentuan berat molekul senyawa volatile dapat dilakukan dengan mengukur
massa jenis senyawa dan menggunakan persamaan gas ideal.
2. Nilai BM yang diperoleh pada percobaan untuk kloroform adalah sebesar 74,2559
gr/mol dengan persen kesalahan 37,7%, sedangkan untuk BM yang diperoleh pada
persebaan aseton 49,295 gr/mol dengan persen kesalahan 15,12%.

XI. DAFTAR PUSTAKA


Jobsheet. 2017. Penentuan Praktikum Kimia Fisika. Palembang. Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Tony bird, Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Universitas, PT. Gramedia,
Jakarta, 1987.
https://nikowahyu20.wordpress.com/2014/04/22/berat-molekul/

GAMBAR ALAT
Erlenmeyer Gelas Kimia

Hot Plate Desikator

Anda mungkin juga menyukai