KESETIMBANGAN REAKSI
Terjadi pada reaksi bolak balik (reversible):
aA + bB
cC + dD
k1
K
k2
Semakin besar konstanta keseimbangan
maka reaksi lebih bergeser ke kanan sehingga
konversi keseimbangan semakin besar .
r1=r2
k1CAaCBb=k2CCcCDd
c
k1 CC CD
K Kc a b
k 2 CA CB
Contoh1:
Bahan A 1gmol/L bereaksi membentuk B
dengan persamaan reaksi elementer:
A
k1
k2
Contoh 2
Bahan A dengan konsentrasi A 1gmol/L dan B dengan
konsentrasi 4 gmol/L bereaksi mengikuti persamaan
reaksi elementer : A + B
2C
Berapa nilai konstanta keseimbangan supaya dapat
mencapai konversi keseimbangan 0,2 dan berapa
nilai K agar bisa dicapai konversi keseimbangan 0,6
Contoh 3
Reaksi elementer fase cair antara A dan B mengikuti
persamaan A + B
2C
dilakukan dalam reaktor
dengan konsentrasi A mula2 1gmol/L dan B 2gmol/L,
Berapakah nilai konstanta kesetimbangan supaya
konversi keseimbangan mencapai 0,8
k 2 PA a PB b
P
k 2 Y aY b
A B
Contoh 3
Reaksi elementer fase gas antara A dan B
mengikuti persamaan A + 2B
2C
dilakukan dalam reaktor pada tekanan 2
atm dengan jumlah mol A mula2 2gmol
dan B 4 gmol,
Hitung konstanta kesetimbangan agar
diperoleh konversi keseimbangan 0,2 dan
berapa konstanta keseimbangan untuk
mencapai konversi keeimbangan 0,6
H R
d ln K
2
dT
RT
K =konstanta keseimbangan
T =Suhu reaksi ,K
R =Tetapan gas, cal/gmolK
HR =Perubahan enthalpy reaksi, cal/gmol
T1
H R
K dlnK T RT 2 dT
0
0
Besarnya HR dipengaruhi oleh suhu , maka
biasanya HR dinyatakan sebagai fungsi suhu.
Apabila pengaruh suhu terhadap HR sangat
kecil, biasanya HR bisa dianggap konstan
K1
T1
HR
dlnK
dT
2
K
T RT
0
0
K1 HR 1 1
ln
K0
R T0 T1
Contoh 1
Suatu reaksi elementer fase cair A +2B
2C
dengan HR =25.000 cal/gmol dijalankan dalam
reaktor yang bekerja isotermal pada suhu 300 K
dengan konsentrasi A mula-mula 5 gmol/L dan
konsentrasi B mula-mula 15 gmol/L, keseimbangan
tercapai pada saat konversi 0,4
Untuk memperoleh konversi keseimbangan 0,6,
berapa suhu reaksi yang harus digunakan.
Berapa konstanta keseimbangan dan berapa
konversi keseimbangan apabila reaksi dijalankan
pada suhu:
a. 280K
b. 320K
Contoh 2
Reaksi fasa gas CO + 2H2
CH3OH
HR
= - 22580 cal/gmol dilakukan dalam reaktor
tekanan 1 atm, suhu 400 K dengan umpan
reactor 300 gmol campuran CO dan H2 dengan
perbandingan mol =1:2, konversi keseimbangan
0,25.
Agar diperoleh konversi keseimbangan 0,4,
reaksi dijalankan pada tekanan yang sama,
berapa suhu reaksi yang harus digunakan
Berapa konversi keseimbangan apabila reaksi
dijalankan pada suhu :
a. 375K
b. 425K
.
Contoh 3
Suatu reaksi fase gas A +2B
4C dengan
HR = - 21.000 cal/gmol dijalankan dalam reaktor
yang bekerja isotermal pada suhu 300 K dengan
tekanan 1 atm dengan jumlah mol A mula-mula 4
gmol dan jumlah mol B mula-mula 10 gmol,
keseimbangan tercapai pada saat konversi 0,4
Untuk memperoleh konversi keseimbangan 0,6,
pada tekanan yang sama, hitung suhu reaksi yang
harus digunakan.
T1
H R
K dlnK T RT 2 dT
0
0
K1
1
ln
K0
R
T1
T0
f(T)
dT
2
T
misal fT) a bT c T2
K1
1
ln
K0
R
T1
T0
a bT c T2
dT
2
T
K1
1
a
ln
(
blnT c T)
K0
R
T
TT
1
0
MATERI KE 7
TEKNIK REAKSI KIMIA 1
Oleh : murni yuniwati
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTASTEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGIAKPRIND
YOGYAKARTA
Misalnya.
1 gmol bahan A dengan tekanan 1 atm,
direaksikan dalam reaktor dengan suhu dan
volume tetap mengikuti persamaan reaksi
A 4B, hitung tekanan bahan pada saat
konversi 0,4.
RT
V
=2,2X1=2,2
RT
V
=1
Penyelesaian:
PV=nRT
Pada saat t=0
XA=0 n= nAo
n RT
P
V
P=Po
n Ao RT
Po
V
Pada saat t=t
XA=XA n= n
n RT
P
V
P=P
nA=nAo(1-XA)
nB=2nAoXA
n = nAo(1+XA)
n AO (1 X)RT
P
V
n AORT
P
(1 X)
V
P Po(1 X)
P Po
X
Po
Latihan
Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan
dan buat tabel hubungan konversi dengan
tekanan, apabila reaksi yang terjadi :
a) 2A 3B, mula mula dalam reaktor hanya
terdapat A dengan tekanan 4 atm
b) A+B 2C+D, mula mula dalam reaktor
hanya ada A dan B dengan perbandingan
mol 1:1 dengan tekanan 4 atm
Persamaan kecepatan
Reaksi Fasa Gas
Untuk menentukan persamaan kecepatan
reaksi fasa gas, dapat dilakukan dengan
mereaksikan reaktan pada suhu dan volume
tetap kemudian diamati tekanan tiap selang
waktu.
Contoh
Bahan A dengan tekanan 4atm, bereaksi
menjadi B dengan persamaan reaksi:
A3B
Pengamatan tekanan dilakukan dengan
manometer, dapat dilihat dalam tabel.
Tentukan bentuk persamaan kecepatan
reaksi dan hitung konstanta kecepatan
reaksinya
Tekanan,P atm
4,92
10
6,06
15
6,60
20
7,08
25
7,26
30
7,50
Penyelesaian
Dicoba reaksi order 1 dengan persamaan
kecepatan reaksi rA= kCA, maka bisa
disusun persamaan hubungan konsentrasi
A dengan waktu dalam bentuk derivatif
dengan menggunakan neraca massa
komponen A:
dC A
0 0 kC A
dt
Cara derivatif
dC
kC A
A
dt
Regresi linier
y=ax
Cara Integral
C
- ln A kt
C
A0
Regresi linier y=ax
dC
y -ln
A dan x C
A
dt
C
C
A0
dan x t
dx
k(1 x)
dt
Cara integral
ln(1 x) kt
dP
dX
2Po
P P0
dP
k(1
)
2P0 dt
2P0
dP
k(3Po - P)
dt
dP
k(3P0 - P)
dt
Dengan cara Integral
2P
kt
- ln
3P P
0
Latihan
6 gmol Gas A dan B dengan perbandingan
mol 1:1 direaksikan dalam reaktor dengan
suhu 300K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 2 atm, dengan persamaan
reaksi :
A+B 2C+3D
Hasil pengamatan tekanan pada berbagai
waktu dapat dilihat pada tabel. Tentukan
bentuk persamaan kecepatan reaksi dan
nilai konstanta kecepatan reaksi.
Tekanan, P atm
2,50
10
2,86
15
3,12
20
3,33
25
3,50
30
3,64
k Ae
E
R
E
RT
Nilai A dan
dapat ditentukan dari eksperimen
dengan mengamati konstanta kecepatan reaksi
pada berbagai suhu
k 1/menit
325
1,85
330
3,56
335
7,40
340
14,50
345
26,41
350
50,00
E
lnk lnA
RT
apabila :
1
lnk y
x
T
E
lnA a
b
R
persamaan menjadi:
y a bx
dan
SSE
0
b
i 1
dSSE
0
da
n
an b xi yi 0
an b xi yi.................................(1)
dSSE
0
db
n
i1
a xi b xi2 xiyi 0
2
a xi b xi xiyi...................................(2)
an xi b xi xi yi xi
2
an xi bn xi n xiyi
2
b( xi xi n xi ) yi xi n xiyi
b
xi xi n xi
2
yi b xi
a
n
Ralat i1
y perhitunga n
n
n a bxi yi
Ralat i1
a bxi
n
x100%
x100%
PRETEST 1b
Gas A dan B dengan perbandingan mol 1:2 direaksikan
dalam reaktor dengan suhu 400K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 5 atm, dengan persamaan reaksi :
A+2B 2C+3D
a.Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan.
b.Apabila tersedia data pengamatan tekanan pada
berbagai waktu, bagaimana cara menentukan bentuk
persamaan kecepatan reaksi serta konstanta kecepatan
reaksi, dengan cara integral (kecepatan reaksi
dinyatakan sebagai fungsi tekanan P) dan metode least
square.
PRETEST 1b
Gas A dan B dengan perbandingan mol 1:2 direaksikan
dalam reaktor dengan suhu 400K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 5 atm, dengan persamaan reaksi :
A+2B 2C+3D
a.Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan.
b.Apabila tersedia data pengamatan tekanan pada
berbagai waktu, bagaimana cara menentukan bentuk
persamaan kecepatan reaksi serta konstanta kecepatan
reaksi, dengan cara integral (kecepatan reaksi
dinyatakan sebagai fungsi tekanan P) dan metode least
square.
MATERI KE 6
TEKNIK REAKSI KIMIA 1
Oleh : murni yuniwati
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTASTEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
7,35
5,5
4,45
10
3,2
20
2,2
30
2,01
40
2,002
45
100
Cara diferensial
Neraca massa A dalam reaktor batch
R of Input-R of Output-R of reaction=R of Acc
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
(k1C A k 2CB )
dt
dCA
rA
dt
r1 r2
Untuk reaksi orde satu
k1C A e k 2CB e
k2
k1
CAe
CB e
dCA
k2
k1 (C A
CB ) identik dengan
dt
k1
y
Cara Integral
Neraca massa A dalam reaktor batch
R of Input-R of Output-R of reaction=R of Acc
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
(k1C A k 2CB )
dt
dCA
rA
dt
CB CB0 (C A0 C A )
CB (10 C A )
k2
dCA
k1 (C A
(10 - C A ))
k1
dt
dCA
k1dt
k2
(C A (10 -C A )
k1
Konsentrasi A,gmol/L
0,88
0,79
0,71
10
0,58
15
0,47
20
0,37
30
0,25
Cara Integral
Neraca massa A dalam reaktor batch
R of Input-R of Output-R of reaction=R of Acc
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
kCA CB )
dt
dCA
rA
dt
dCA
kC A (CB0 - (C A0 - C A ))
dt
Reaksi Paralel
Larutan yang mula mula berisi A dengan
konsentrasi 5 gmol/L bereaksi membentuk B
dan C mengikuti persamaan reaksi paralel :
k1 B
A
k2 2C
Untuk menentukan bentuk persamaan
kecepatan reaksi dilakukan pengamatan
konsentrasi A setiap selang waktu
CA, gmol/L
CB, gmol/L
0,6
3,4
0,85
3,0
0,9
2,72
0,95
2,3
0,98
10
1,8
0,99
Reaksi Seri
Larutan yang mula mula berisi A dengan
konsentrasi 5 gmol/L bereaksi membentuk
A dan B mengikuti persamaan reaksi seri :
k1
k2
A
B
C
Untuk menentukan bentuk persamaan
kecepatan reaksi dilakukan pengamatan
konsentrasi A setiap selang waktu
CA, gmol/L
CB, gmol/L
0,84
0,08
0,68
0,16
0,53
0,23
0,38
0,31
0,27
0,36
0,16
0,42
MATERI 4
TEKNIK REAKSI KIMIA I
Oleh: Murni Yuniwati
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI
AKPRIND
YOGYAKARTA
Menentukan Bentuk
Persamaan Kecepatan
Reaksi
Bentuk persamaan kecepatan reaksi
dapat
ditentukan dengan dua cara :
Secara Teoritis
Berdasarkan mekanisme reaksi
yang terjadi
Dari Hasil Eksperimen
Secara Teoritis
Bentuk persamaan kecepatan reaksi
sangat ditentukan oleh mekanisme
reaksi yang terjadi.
Ditinjau dari mekanisme reaksinya,
ada dua jenis reaksi :
1. Reaksi Sederhana (Elementer)
Reaksi yang terdiri atas satu
langkah reaksi
2. Reaksi tidak sederhana (Non
Contoh 1: Reaksi 2A B
Apabila reaksi merupakan reaksi
elementer maka
Langkah reaksi yang terjadi hanya
satu tahap (dari A langsung menjadi
B).
Kecepatan reaksi dinyatakan :
rA = kCA2
rA = kecepatan reaksi
k = konstanta kecepatan reaksi
CA = konsentrasi reaktan
A*
k2
2. A* + A B
Persamaan kecepatan reaksinya :
Contoh 2
k
A + 2B
C
Bila reaksi elementer rA=kCACB2
Bila melalui mekanisme (tahapan ) :
k1
A +B P
k2
P +B C
Maka bentuk persamaan kecepatan
reaksinya
1.Menentukan konsentrasi
bahan2 tak terdeteksi sebagai
fungsi bahan terdeteksi.
2.Menentukan persamaan
kecepatan reaksi produk dari
langkah reaksi terakhir.
Contoh 1:
Tentukan bentuk persamaan
kecepatan reaksi 2A B apabila
diketahui mekanisme reaksi sbb:
k1
A
A*
k2
A* + A B
dt
Apabila volume
larutan
dianggap
VdC
A*
rA* V
konstan maka
dt
rA*
dC
A*
dt
dt
k1C A
C A*
k 2C A
k1
C A*
k2
2. Menentukan persamaan
kecepatan reaksi produk dari
persamaan reaksi langkah terakhir
:
k
2
A* + A
rB = - k2CA*CA
k1
rB k 2
CA
k2
rB k1C A
2A B
rA = -(2rB)
= 2k1CA
Apabila 2k1 dinyatakan sebagai
konstanta baru k, maka kecepatan
reaksi menjadi : rA=kCA
Latihan 1.
Dalam suatu reaktor mula-mula terdapat A
dan B dengan konsentrasi A =2 gmol/L dan
konsentrasi B 5 gmol/L bereaksi
membentuk C dengan persamaan reaksi
A +2 B C, mengikuti mekanisme
k1
(tahapan reaksi
sebagai berikut :
A k2
A*
A* + B k3
C*
C* + B
C
Reaksi dijalankan dalam reactor batch
isotermal dan volume tetap, ternyata A*
dan C* tak terdeteksi. Bagaimana bentuk
persamaan kecepatan reaksi ? Apabila
Latihan 2
Untuk reaksi dan jumlah bahan
yang sama dengan no 1. apabila
mekanisme reaksi yang terjadi :
k1
A +B
A*
k2
A* + B
C*
k3
C*
C
Reaksi dijalankan dalam reaktor
batch pada suhu 400 K dengan
nilai k1=0,8 (1020) e(-20000/T)
T
dalam K, konsentrasi A* dan C* tak
terdeteksi. Hitung waktu yang
diperlukan untuk mencapai
Latihan 3
Reaksi fasa cair dengan volume tetap : 2
A+B
C mengikuti mekanisme
k1 berikut :
reaksi sebagai
A + A k2
A*
k
3
A* + B
C*
C*
C
Reaksi dijalankan dalam reaktor batch
yang bekerja isotermal, selama reaksi
ternyata konsentrasi A* dan C* sangat
rendah (tak terdeteksi)
Bagaimanakah bentuk persamaan
kecepatan reaksinya. Apabila konsentrasi
Latihan 4
Untuk reaksi dan jumlah bahan
yang sama dengan no 3, dengan
k1 reaksi :
mekanisme
B k2
B*
B* + A k3
C*
C* + A
C
Reaksi dijalankan dalam reaktor
batch pada suhu 500 K dengan
nilai k1=0,5 (1020) e(-20000/T) , T dalam
Latihan 5
Reaksi fasa cair dengan volume tetap :
A +4B
C
Mengikuti mekanisme reaksi sebagai
berikut : k1
A + B k2
P
P + B k3
Q
Q + B k4
R
R + B
C
Reaksi dijalankan dalam reaktor batch yang
bekerja isotermal (300K), selama reaksi
ternyata konsentrasi P,Q dan R sangat
rendah (tak terdeteksi).Apabila konsentrasi
awal A = 2 gmol/L, dan B=10 gmol/L, dan
nilai k = 8 (10 19 ) e -15000/T (satuan
MATERI
KINETIKA REAKSI
Kecepatan reaksi
Menentukan waktu reaksi untuk mencapai
konversi tertentu (berbagai jenis reaksi)
Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi
Menentukan bentuk persamaan dan order
reaksi
1. Secara Teoritis
2. Eksperimen
KESEIMBANGAN KIMIA
Menentukan Konstanta Keseimbangan
Reaksi
1.Teoritis
2. Eksperimen
Pengaruh suhu terhadap keseimbangan
Pengaruh tekanan terhadap
keseimbangan
Pengaruh perbandingan reaktan terhadap
keseimbangan
PUSTAKA
Levenspiel,O,
Chemical Reaction Engineering
Smith,JM,
Chemical Engineering Kinetics
Wallas, SM,
Reaction Kinetics for Chemical Engineering
Pelaksanaan Kuliah
Penjelasan Materi, Dikusi dan Latihan
Pretest (Evaluasi materi yang lalu), 20 menit
awal kuliah dan Latihan di depan kelas
Kuis (Evaluasi beberapa materi yang sudah
disampaikan), 2jam pada pertemuan ke 5 dan
ke 12 (atau presentasi)
Ujian Tengah Semester (UTS)
Ujian Akhir Semester (UAS)
PENILAIAN
Kehadiran
Tugas
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
: 10%
: 50%
: 20%
: 20%
KECEPATAN REAKSI
Besarnya kecepatan reaksi dipengaruhi oleh:
1. konstanta kecepatan reaksi
2. konsentrasi reaktan
3. order reaksi
Misalnya untuk reaksi :
A B
Apabila reaksi tersebut merupakan reaksi
elementer, maka kecepatan reaksi dapat
dinyatakan dengan suatu persamaan:
rA=kCA
ATAU
-r A=kCA
Order reaksi
Pangkat dari konsentrasi reaktan pada
persamaan kecepatan reaksi.
Untuk reaksi elementer, maka besarnya
order reaksi sama dengan koefisien
persamaan reaksi dari reaktan.
Untuk reaksi non elementer, order reaksi
dihitung melalui eksperimen.
Konsentrasi reaktan
Adalah jumlah mol reaktan persatuan volume
larutan, gmol/ L
Pada umumnya semakin besar konsentrasi
reaktan, semakin besar kecepatan reaksi.
Besarnya
pengaruh
konsentrasi
terhadap
kecepatan reaksi tergantung kepada order
reaksinya (semakin besar order reaksi semakin
besar pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan
reaksinya
Pada awal reaksi, kecepatan reaksi paling besar
karena konsentrasi reaktan besar, semakin lama
konsentrasi reaktan semakin kecil, sehingga
kecepatan reaksipun semakin kecil
(-E/RT)
k =Ae
k = konstanta kecepatan reaksi
A = frekuensi tumbukan
E = Energi aktivasi = energi yang diperlukan
untuk terjadinya suatu reaksi
R = Tetapan gas
T = Temperatur
Frekuensi tumbukan
Jumlah tumbukan antar molekul tiap waktu
Nilai frekuensi tumbukan akan semakin besar
apabila kontak antar molekul semakin baik.
Misalnya dengan:
memperkecil ukuran butir (untuk fase padat)
dilakukan pengadukan (untuk fase cair)
membuat olakan (untuk fase gas)
Energi Aktivasi :
Energi yang diperlukan untuk terjadinya
suatu reaksi
Semakin kecil energi aktivasi semakin cepat
bereaksi.
Besarnya energi aktivasi dapat diperkecil
menggunakan katalisator, sehingga reaksi
berjalan lebih cepat.
Sebaliknya untuk reaksi dengan kecepatan tinggi
seperti reaksi nuklir, energi aktivasi diperbesar
menggunakan inhibitor, agar reaksi lebih lambat
(terkendali)
Suhu
Dari persamaan Arrhenius tersebut dapat
dilihat bahwa semakin besar suhu reaksi,
maka semakin besar konstanta kecepatan
reaksi, dan semakin besar kecepatan
reaksinya
rC=-kCACB
rD= -2kCACB
Reaksi paralel
k1
2B
k2
3C
rA =k1CA+k2CA=(k1+k2)CA (order 1)
rB = - 2k1CA
rC = - 3k2CA
Reaksi seri
k1
k2
rA = k 1 C A
r B = - k 1C A + k 2C B
rC= - 2k2CB
2C
B
k2
Contoh :
Larutan A dengan konsentrasi 5 gmol/L bereaksi
menjadi B mengikuti persamaan A 2B dengan
kecepatan reaksi rA=kCA dengan k=0,1 1/menit,
dilakukan dalam reaktor batch dengan volume
larutan dalam reaktor dianggap tetap, berapa
waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,6.
dCA V
0 0 rA V
dt
VdC A
rA V
dt
dCA
kC A
dt
dCA
rA
dt
dCA
0,1CA
dt
dCA V
0 0 (rA )V
dt
VdC A
(rA )V
dt
dCA
(kCA )
dt
dCA
(rA )
dt
dCA
0,1CA
dt
C A0d(1 - x)
0,1CA0 (1 x)
dt
d(1 - x)
0,1(1 x)
dt
Contoh 2.
Suatu reaktor berisi larutan yang terdiri atas A dan
B dengan konsentrasi A=5 gmol/L dan konsentrasi
B= 6 gmol/L bereaksi membentuk C dan D mengikuti persamaan berikut :
k
A +B 2C + 3D
dengan volume dianggap tetap, reaksi mengikuti reaksi
order dua rA =kCA2 dengan nilai k=0,2 L/gmol menit
a. Hitung waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,4.
b. Hitung konsentrasi B,C dan D pada saat itu.
PRETEST 1b
Gas A dan B dengan perbandingan mol 1:2 direaksikan
dalam reaktor dengan suhu 400K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 5 atm, dengan persamaan reaksi :
A+2B 2C+2D
a.Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan.
b.Apabila tersedia data pengamatan tekanan pada
berbagai waktu, bagaimana cara menentukan bentuk
persamaan kecepatan reaksi serta konstanta kecepatan
reaksi, dengan cara integral (kecepatan reaksi
dinyatakan sebagai fungsi tekanan P) dan metode least
square.
PRETEST 1b
Gas A dan B dengan perbandingan mol 1:1 direaksikan
dalam reaktor dengan suhu 400K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 5 atm, dengan persamaan reaksi :
A+1B 2C+D
a.Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan.
b.Apabila tersedia data pengamatan tekanan pada
berbagai waktu, bagaimana cara menentukan bentuk
persamaan kecepatan reaksi serta konstanta kecepatan
reaksi, dengan cara integral (kecepatan reaksi
dinyatakan sebagai fungsi tekanan P) dan metode least
square.
PRETEST TRK I 1A
Suatu reaktor berisi larutan yang terdiri atas A dan
B dengan konsentrasi A=5 gmol/L dan konsentrasi
B= 6 gmol/L bereaksi membentuk C dan D mengikuti persamaan berikut :
k
A +B 2C + 3D
dengan volume dianggap tetap, reaksi mengikuti reaksi
order dua rA =kCA2 dengan nilai k=0,2 L/gmol menit
a. Hitung waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,4.
b. Hitung konsentrasi B,C dan D pada saat itu.
PRETEST TRK I 1A
Suatu reaktor berisi larutan yang terdiri atas A dan
B dengan konsentrasi A=5 gmol/L dan konsentrasi
B= 6 gmol/L bereaksi membentuk C dan D mengikuti persamaan berikut :
k
A +B 2C + 3D
dengan volume dianggap tetap, reaksi mengikuti reaksi
order dua rA =kCA2 dengan nilai k=0,2 L/gmol menit
a. Hitung waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,4.
b. Hitung konsentrasi B,C dan D pada saat itu.
PRETEST TRK I 1A
Suatu reaktor berisi larutan yang terdiri atas A dan
B dengan konsentrasi A=5 gmol/L dan konsentrasi
B= 6 gmol/L bereaksi membentuk C dan D mengikuti persamaan berikut :
k
A +B 2C + 3D
dengan volume dianggap tetap, reaksi mengikuti reaksi
order dua rA =kCA2 dengan nilai k=0,2 L/gmol menit
a. Hitung waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,4.
b. Hitung konsentrasi B,C dan D pada saat itu.
PRETEST TRK I 1A
Suatu reaktor berisi larutan yang terdiri atas A dan
B dengan konsentrasi A=5 gmol/L dan konsentrasi
B= 6 gmol/L bereaksi membentuk C dan D mengikuti persamaan berikut :
k
A +B 2C + 3D
dengan volume dianggap tetap, reaksi mengikuti reaksi
order dua rA =kCA2 dengan nilai k=0,2 L/gmol menit
a. Hitung waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,4.
b. Hitung konsentrasi B,C dan D pada saat itu.
PRETEST TRK I 1A
Suatu reaktor berisi larutan yang terdiri atas A dan
B dengan konsentrasi A=5 gmol/L dan konsentrasi
B= 6 gmol/L bereaksi membentuk C dan D mengikuti persamaan berikut :
k
A +B 2C + 3D
dengan volume dianggap tetap, reaksi mengikuti reaksi
order dua rA =kCA2 dengan nilai k=0,2 L/gmol menit
a. Hitung waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,4.
b. Hitung konsentrasi B,C dan D pada saat itu.
PRETEST TRK I 1A
Suatu reaktor berisi larutan yang terdiri atas A dan
B dengan konsentrasi A=5 gmol/L dan konsentrasi
B= 6 gmol/L bereaksi membentuk C dan D mengikuti persamaan berikut :
k
A +B 2C + 3D
dengan volume dianggap tetap, reaksi mengikuti reaksi
order dua rA =kCA2 dengan nilai k=0,2 L/gmol menit
a. Hitung waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,4.
b. Hitung konsentrasi B,C dan D pada saat itu.
MATERI 2
TEKNIK REAKSI KIMIA I
Oleh : Murni Yuniwati
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
k Ae
RT
k 1,2(10 )e
20
20.000
T
Contoh
Larutan A dengan konsentrasi 5 gmol/L
bereaksi menjadi B mengikuti persamaan
A 2B dengan kecepatan reaksi rA=kCA
dengan konstanta kecepatan reaksi:
k 1,2(10 )e
20
20.000
T
1/menit
(T dalam K) dilakukan dalam reaktor batch
dengan volume larutan dalam reaktor dianggap
tetap.
a. Apabila reaksi dijalankan pada suhu 400K
berapa waktu diperlukan untuk mencapai
konversi 0,5.
b.Berapa suhu reaksi supaya pada saat yang
sama bisa dicapai konversi 0,8
Contoh
Suatu reaktor berisi larutan yang terdiri atas A dan
B dengan konsentrasi A=5 gmol/L dan konsentrasi
B= 6 gmol/L bereaksi membentuk C dan D mengikuti persamaan berikut :
k
A +B 2C + D
dengan volume dianggap tetap, reakimerupakan
reaksiorder dua (satu terhadap A dan satu terhadap
B, dengan nilai konstanta kecepatan reaksi :
k=1,2.1020e (-20000/T) L/gmol menit (T dalam K)
Hitung waktu diperlukan untuk mencapai konversi
0,2 bila suhu reaksi 400K
Berapa suhu reaksi supaya pada 1 menit dicapai
konversi 0,6
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
kC A CB
dt
dCA
rA
dt
dCA
kC A CB
dt
dC A
kdt
C A (1 C A )
dCA
kC A (1 C A )
dt
C
dCA
0 kdt C C A (1 C A )
t
A0
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
(k1 k 2 )C A
dt
dCA
rA
dt
dC A
(k 1 k 2 )dt
CA
dCB V
0 0 rB V
dt
VdCB
rB V
dt
dCB
rB
dt
dCB
(k 1C A )
dt
dCB
k 1C A
dt
C A C A0e
(k1 k 2 )t
k1C A0 e
C
B0
dCB
dt
dC
(k k )t
k C
1
t 0
A0
(k k )t
1
)dt
dCc V
0 0 rc V
dt
VdCc
rc V
dt
dCc
(k 2C A )
dt
dCc
rc
dt
dCc
k 2C A
dt
C A C A0e
(k1 k 2 )t
(k 2CA0 e
CC
dC
CC0
(k1 k 2 )t
dCc
)
dt
k C
2
t 0
A0
(k1 k 2 )t
)dt
Soal latihan
Suatu larutan A dengan konsentrasi 2 gmol/L dalam reaktor
batch bereaksi membentuk B dan C dan D dengan
persamaan reaksi :
3B
k1
rA= k1CA+k2CA+k3CA
k1=0,2 .1020 e (-20000/T) 1/menit
k2 2C
k2=0,1. 1019 e
(-20000/T)
1/menit
MATERI 3
TEKNIK REAKSI KIMIA I
Oleh : Murni Yuniwati
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dC A
k 1dt
CA
dCA
rA
dt
C A C A0e
dCA
k 1C A
dt
k1t
dCB V
0 0 rB V
dt
VdCB
rB V
dt
dCB
rB
dt
dCB
(k1C A k 2CB )
dt
Substitusi :
C A C A0 e
k1t
k t
dCB
1
(k1C A0e
k 2C B )
dt
dCB
k1t
k2C B k1C A0e
dt
dCC V
0 0 rC V
dt
VdCC
rC V
dt
dCC
(k 2CB )
dt
dCC
rC
dt
dengan
CB=f(t)
LATIHAN 1
Suatu larutan A dengan konsentrasi 5 gmol/L dalam
reaktor batch dengan volume larutan 5 L bereaksi
membentuk B kemudian membentuk C secara seri :
k1
k2
A
2B
5C
Masing masing merupakan reaksi order 1
k1=2,1 .1021 e(-25.000/T) 1/menit k2= 0,5.1021 e(-25.000/T)
1/menitT dalam K
Berapa waktu diperlukan untuk mencapai konversi 0,1
bila suhu reaksi 500K, hitung CA,CB dan CC
Berapa suhu reaksi agar pada saat itu konversi 0,2,
hitung CA,CB dan CC
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
(k1C A k 2CB )
dt
dCA
rA
dt
Substitusi :
CB CB0 (C A0 C A )
CB 0 (5 C A )
CB (5 C A )
dCA
(0,2C A 0,1(5 - C A ))
dt
dCA
(0,3C A 0,5)
dt
dC A
dt
(0,3C A 0,5)
Latihan 1
Suatu larutan A dengan konsentrasi 4 gmol/L
dalam reaktor batch dengan volume larutan 5 L
bereaksi membentuk B kemudian membentuk
C secara seri :
k1
A
4B
k2
Reaksi kekanan maupun reaksi ke kiri
merupakan reaksi order 1dengan nilai k1= 0,2
1/ menit dan k2 =0,1 1/menit .
LATIHAN 2
k3
2C
k1
3B
Masing masing merupakan reaksi order 1
dengan nilai k1=0,1/menit, k2=0,2/menit dan
k3=0,15/menit.
a. Berapa waktu diperlukan agar konversi A=0,5,
pada saat itu hitung konsentrasi B,C dan D
PRETEST TRK I 3A
PRETEST TRK I 3A
Suatu larutan A dengan konsentrasi 10 gmol/L dalam reaktor
batch bereaksi membentuk B kemudian membentuk C
secara seri :
k1
k2
2A
3B
4C
Masing masing merupakan reaksi order 1 dengan volume
larutan tetap. k1= 2.1020 e(-25.000/T) 1/menit
k2= 0,5.1020 e(-25.000/T) 1/menit T dalam K.
Berapa suhu reaksi, agar konversi 0,4 dapat dicapai dengan
waktu 20 menit. Hitung CA,CB dan CC
PRETEST TRK I 3A
Suatu larutan A dengan konsentrasi 10 gmol/L dalam reaktor
batch bereaksi membentuk B kemudian membentuk C
secara seri :
k1
k2
2A
3B
4C
Masing masing merupakan reaksi order 1 dengan volume
larutan tetap. k1= 2.1020 e(-25.000/T) 1/menit
k2= 0,5.1020 e(-25.000/T) 1/menit T dalam K.
Berapa suhu reaksi, agar konversi 0,4 dapat dicapai dengan
waktu 20 menit. Hitung CA,CB dan CC
PRETEST TRK I 3A
Suatu larutan A dengan konsentrasi 10 gmol/L dalam reaktor
batch bereaksi membentuk B kemudian membentuk C
secara seri :
k1
k2
2A
3B
4C
Masing masing merupakan reaksi order 1 dengan volume
larutan tetap. k1= 2.1020 e(-25.000/T) 1/menit
k2= 0,5.1020 e(-25.000/T) 1/menit T dalam K.
Berapa suhu reaksi, agar konversi 0,4 dapat dicapai dengan
waktu 20 menit. Hitung CA,CB dan CC
PRETEST TRK I 3A
Suatu larutan A dengan konsentrasi 10 gmol/L dalam reaktor
batch bereaksi membentuk B kemudian membentuk C
secara seri :
k1
k2
2A
3B
4C
Masing masing merupakan reaksi order 1 dengan volume
larutan tetap. k1= 2.1020 e(-25.000/T) 1/menit
k2= 0,5.1020 e(-25.000/T) 1/menit T dalam K.
Berapa suhu reaksi, agar konversi 0,4 dapat dicapai dengan
waktu 20 menit. Hitung CA,CB dan CC
PRETEST TRK I 3A
Suatu larutan A dengan konsentrasi 10 gmol/L dalam reaktor
batch bereaksi membentuk B kemudian membentuk C
secara seri :
k1
k2
2A
3B
4C
Masing masing merupakan reaksi order 1 dengan volume
larutan tetap. k1= 2.1020 e(-25.000/T) 1/menit
k2= 0,5.1020 e(-25.000/T) 1/menit T dalam K.
Berapa suhu reaksi, agar konversi 0,4 dapat dicapai dengan
waktu 20 menit. Hitung CA,CB dan CC
PRETEST TRK I 3A
Suatu larutan A dengan konsentrasi 10 gmol/L dalam reaktor
batch bereaksi membentuk B kemudian membentuk C
secara seri :
k1
k2
2A
3B
4C
Masing masing merupakan reaksi order 1 dengan volume
larutan tetap. k1= 2.1020 e(-25.000/T) 1/menit
k2= 0,5.1020 e(-25.000/T) 1/menit T dalam K.
Berapa suhu reaksi, agar konversi 0,4 dapat dicapai dengan
waktu 20 menit. Hitung CA,CB dan CC
MATERI ke 5
TEKNIK REAKSI KIMIA I
Oleh: Murni Yuniwati
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
Contoh :
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan
cara: 100 mL larutan A dengan konsentrasi A
10 gmol/L dalam reaktor bereaksi membentuk
B, selama terjadi reaksi diamati konsentrasi A,
diperoleh data sebagai berikut:
Waktu (menit)
: 5 10 15 20 25 30
Konsentrasi A(gmol/L):6,8 4,9 4,0 3,2 2,9 2,5
METODE DIFERENSIAL
Dicoba / ditebak bentuk persamaan kecepatan
reaksi
Susun
neraca
massa,
persamaan diferensial linier
hingga
diperoleh
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
rA
dt
dCA
kCA
dt
dCA
kCA
dt
dCA
kCA
dt
dC A
dt
dan X=CA)
dt t 0
CA
CA
t t
dCA
dt
t
CA CA
t
i1
CA
i1
CA
Waktu CA(gmol/L)
(menit)
5
10
15
20
25
30
CA(gmol/L)
(CAi+CAi+1)/2
- dC A
dt
6,8
5,85
0,38
4,45
0,18
3,60
0,16
3,05
0,06
2,70
0,08
4,9
4,0
3,2
2,9
2,5
Dibuat grafik dC A vs CA
dt
- dCA/dt
grafik - dCA/dt vs CA
dCA
dt
0,4
0,3
0,2
0,1
0
2
5
CA
Perhitungan ralat
X
Y data
Y grafik
Ralat
(lYdata-Ygrafikl)/Ydata)x100%
0,38
0,36
(l0,38-0,36l)/0,36=4%
0,18
0,19
2%
0,16
0,14
4%
0,06
0,06
0%
0,08
0,04
8%
JUMLAH
18%
5,85
0,38
4,45
0,18
3,60
0,16
3,05
0,06
2,70
0,08
SSE (ax i y i)
i1
dSSE
0
da
n
2(ax i y i)x i 0
i1
n
a (x i) x iy i 0
i1
i1
xiyi
1
a
n
xi
i1
y perhitunga n
Ralat i1
n axi yi
Ralat i1
axi
n
x100%
x100%
METODE INTEGRAL
Konversi
0,32
10
0,51
15
0,60
20
0,68
25
0,71
30
0,75
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
rA
dt
dCA
kCA
dt
kdt
CA
CA
CA0
dCA
kdt
CA
CA
ln
kt
C A0
persamaan linier
CA
Buat grafik - ln
v ersus t
C A0
Penyelesaian
Secara Grafis
Apabila grafik berupa garis lurus, order
reaksi yang diperkiraan benar dan nilai k
adalah tangen arah bisa dihitung
Metode least square
Identik dengan persamaan y=ax
y=- ln(CA/CA0)
x= t
MATERI KE 6
TEKNIK REAKSI KIMIA 1
Oleh : murni yuniwati
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTASTEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
7,35
5,5
4,45
10
3,2
20
2,2
30
2,01
40
2,002
45
100
Cara diferensial
Neraca massa A dalam reaktor batch
R of Input-R of Output-R of reaction=R of Acc
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
(k1C A k 2CB )
dt
dCA
rA
dt
r1 r2
Untuk reaksi orde satu
k1C A e k 2CB e
k2
k1
CAe
CB e
dCA
k2
k1 (C A
CB ) identik dengan
dt
k1
y
Cara Integral
Neraca massa A dalam reaktor batch
R of Input-R of Output-R of reaction=R of Acc
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
(k1C A k 2CB )
dt
dCA
rA
dt
CB CB0 (C A0 C A )
CB (10 C A )
k2
dCA
k1 (C A
(10 - C A ))
k1
dt
dCA
k1dt
k2
(C A (10 -C A )
k1
Konsentrasi A,gmol/L
0,88
0,79
0,71
10
0,58
15
0,47
20
0,37
30
0,25
Cara Integral
Neraca massa A dalam reaktor batch
R of Input-R of Output-R of reaction=R of Acc
dCA V
0 0 rA V
dt
VdCA
rA V
dt
dCA
kCA CB )
dt
dCA
rA
dt
dCA
kC A (CB0 - (C A0 - C A ))
dt
Reaksi Paralel
Larutan yang mula mula berisi A dengan
konsentrasi 5 gmol/L bereaksi membentuk B
dan C mengikuti persamaan reaksi paralel :
k1 B
A
k2 2C
Untuk menentukan bentuk persamaan
kecepatan reaksi dilakukan pengamatan
konsentrasi A setiap selang waktu
CA, gmol/L
CB, gmol/L
0,6
3,4
0,85
3,0
0,9
2,72
0,95
2,3
0,98
10
1,8
0,99
Reaksi Seri
Larutan yang mula mula berisi A dengan
konsentrasi 5 gmol/L bereaksi membentuk
A dan B mengikuti persamaan reaksi seri :
k1
k2
A
B
C
Untuk menentukan bentuk persamaan
kecepatan reaksi dilakukan pengamatan
konsentrasi A setiap selang waktu
CA, gmol/L
CB, gmol/L
0,84
0,08
0,68
0,16
0,53
0,23
0,38
0,31
0,27
0,36
0,16
0,42
PRETEST 1b
Gas A dan B dengan perbandingan mol 1:2 direaksikan
dalam reaktor dengan suhu 400K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 5 atm, dengan persamaan reaksi :
A+2B 2C+3D
a.Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan.
b.Apabila tersedia data pengamatan tekanan pada
berbagai waktu, bagaimana cara menentukan bentuk
persamaan kecepatan reaksi serta konstanta kecepatan
reaksi, dengan cara integral (kecepatan reaksi
dinyatakan sebagai fungsi tekanan P) dan metode least
square.
PRETEST 1b
Gas A dan B dengan perbandingan mol 1:2 direaksikan
dalam reaktor dengan suhu 400K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 5 atm, dengan persamaan reaksi :
A+2B 2C+3D
a.Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan.
b.Apabila tersedia data pengamatan tekanan pada
berbagai waktu, bagaimana cara menentukan bentuk
persamaan kecepatan reaksi serta konstanta kecepatan
reaksi, dengan cara integral (kecepatan reaksi
dinyatakan sebagai fungsi tekanan P) dan metode least
square.
PRETEST 1b
Gas A dan B dengan perbandingan mol 1:2 direaksikan
dalam reaktor dengan suhu 400K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 5 atm, dengan persamaan reaksi :
A+2B 2C+3D
a.Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan.
b.Apabila tersedia data pengamatan tekanan pada
berbagai waktu, bagaimana cara menentukan bentuk
persamaan kecepatan reaksi serta konstanta kecepatan
reaksi, dengan cara integral (kecepatan reaksi
dinyatakan sebagai fungsi tekanan P) dan metode least
square.
PRETEST 1b
Gas A dan B dengan perbandingan mol 1:2 direaksikan
dalam reaktor dengan suhu 400K dan volume tetap 1Liter,
tekanan awal 5 atm, dengan persamaan reaksi :
A+2B 2C+3D
a.Nyatakan konversi sebagai fungsi tekanan.
b.Apabila tersedia data pengamatan tekanan pada
berbagai waktu, bagaimana cara menentukan bentuk
persamaan kecepatan reaksi serta konstanta kecepatan
reaksi, dengan cara integral (kecepatan reaksi
dinyatakan sebagai fungsi tekanan P) dan metode least
square.
MATERI 8
TEKNIK REAKSI KIMIA
k 2 C A a CB b
k 2 PA a PB b
Contoh 1
Reaksi elementer fase cair antara A dan B
mengikuti persamaan A + B
2C dilakukan
dalam reaktor pada suhu 300K dengan
konsentrasi A mula2 1 gmol/L dan B 1 gmol/L,
konstanta kesetimbangan untuk reaksi tersebut
K=2.
a. Hitung konversi kesetimbangan
b. Hitung konversi kesetimbangan apabila
konsentrasi B mula2 yang digunakan 2gmol/L
c. Berapa konsentrasi B mula mula agar diperoleh
konversi keseimbangan 0,9
Contoh 2
Reaksi fase gas antara A dan B mengikuti
persamaan A + B
C+2D dilakukan dalam
reaktor pada suhu 300K dan tekanan 1 atm
dengan jumlah mol A mula2 2gmol dan B 2 gmol,
Nilai konstanta kesetimbangan 0,8
a. Hitung konversi keseimbangan
b. Hitung konversi kesetimbangan apabila
jumlah mol B yang digunakan 50 %berlebihan
c. Hitung jumlah mol B supaya diperoleh konversi
kesetimbangan 0,8
LATIHAN
Reaksi fasa gas CO + 2H2
CH3OH
dilakukan dalam reaktor tekanan 1 atm, suhu
400 K dengan umpan reaktor CO dan H2
dengan perbandingan mol =1:2, konversi
keseimbangan 0,25.
a. Hitung konstanta keseimbangan.
b. Hitung konversi keseimbangan apabila
perbandingan mol CO : H2 =1:4
c. Berapa perbandingan mol A dan B supaya
diperoleh konversi keseimbangan 0,7
C + D
maka konstanta keseimbangan :
P P
K C D
P P
B
A
Y Y
(
)
C
D
Kp
P
Y Y
A B
Contoh
Suatu reaksi fase gas A +3B
2C dijalankan
dalam reactor yang bekerja isotermal pada suhu
400 K dengan tekanan 4 atm dengan jumlah mol
A mula-mula 4 gmol dan jumlah mol B mulamula 12 gmol, keseimbangan tercapai pada saat
konversi 0,3
Hitung konstanta keseimbangan.
Konversi keseimbangan yang bisa dicapai bila
digunakan tekanan a) 8 atm b) 2atm
Berapa tekanan yang digunakan
supaya
diperoleh konversi 0,8
Contoh
Suatu reaksi fase gas A+2B 3C+D dijalankan
dalam reactor yang bekerja isotermal pada suhu
400 K dengan tekanan 5 atm dengan jumlah mol
A mula-mula 1 gmol dan jumlah mol B mulamula 2 gmol, keseimbangan tercapai pada saat
konversi 0,4
Hitung konstanta keseimbangan.
Konversi keseimbangan yang bisa dicapai bila
digunakan tekanan a) 7 atm b) 3atm
Berapa tekanan yang digunakan
supaya
diperoleh konversi 0,9
LATIHAN
Reaksi fasa gas C2H4 + H2O
C2H5OH dilakukan
dalam reaktor tekanan 35 atm, suhu 523 K dengan
umpan reaktor etilen dan steam 1:5, konversi
keseimbangan 0,3
a.Hitung konstanta keseimbangan.
b.Dengan menggunakan perbandingan etilen:steam
=1:2, untuk memperoleh konversi keseimbangan 0,5
berapa tekanan yang harus digunakan
c. Berapa konversi keseimbangan Apabila digunakan
perbandingan reaktan etilen: steam 1:4, tekanan 10
atm.
k 2 C A a CB b
P
k 2 Y aY b
A B
k 2 C A a CB b
PENDEKATAN TEORITIS
-RT ln K = G
R = Tetapan gas
T = Suhu mutlak (K)
K = Konstanta keseimbangan
G= perubahan energi Gibbs
HASIL EKSPERIMEN
Dilakukan dengan mereaksikan reaktan
pada
suhu
tertentu
sampai
terjadi
keseimbangan yaitu pada saat konsentrasi
bahan2 atau konversi tidak berubah lagi,
maka nilai K bisa dihitung :
Contoh 1
Reaksi elementer fase cair A menjadi B mengikuti
persamaan A
B dilakukan dalam reaktor
pada suhu 400K dengan konsentrasi A mula2 2 gmol/L
konstanta kecepatan reaksi ke kanan k1 dan ke kiri k2,
ternyata pada saat kesetimbangan konsentrasi A tinggal
1 gmol/L Hitung konstanta kesetimbangan.
KESETIMBANGAN KIMIA
(REVIEW KIMIA DASAR)
Reaksi searah (irreversible)
Adalah suatu reaksi dari reaktan menjadi hasil,dan hasil
yang diperoleh tidak dapat bereaksi balik menjadi
reaktan.
Misalnya: 1. Reaksi kertas menjadi abu
2. Reaksi antara HCl dan NaOH
Pada akhir reaksi konversi yang dihasilkan bisa
mencapai 100 % (semua limiting reaktan habis bereaksi
menjadi hasil)
Persamaan reaksi biasa dituliskan : A + B C +D
k 2 C A a CB b
k 2 PA a PB b
Contoh 1
Reaksi elementer fase cair antara A dan B
mengikuti persamaan A + B
2C dilakukan
dalam reaktor pada suhu 300K dengan
konsentrasi A mula2 1 gmol/L dan B 1 gmol/L,
konstanta kesetimbangan untuk reaksi tersebut
K=2.
a. Hitung konversi kesetimbangan
b. Hitung konversi kesetimbangan apabila
konsentrasi B mula2 yang digunakan 2gmol/L
c. Berapa konsentrasi B mula mula agar diperoleh
konversi keseimbangan 0,9
Contoh 2
Reaksi fase gas antara A dan B mengikuti
persamaan A + B
C+2D dilakukan dalam
reaktor pada suhu 300K dan tekanan 1 atm
dengan jumlah mol A mula2 2gmol dan B 2 gmol,
Nilai konstanta kesetimbangan 0,8
a. Hitung konversi keseimbangan
b. Hitung konversi kesetimbangan apabila
jumlah mol B yang digunakan 50 %berlebihan
c. Hitung jumlah mol B supaya diperoleh konversi
kesetimbangan 0,8
LATIHAN
Reaksi fasa gas CO + 2H2
CH3OH
dilakukan dalam reaktor tekanan 1 atm, suhu
400 K dengan umpan reaktor CO dan H2
dengan perbandingan mol =1:2, konversi
keseimbangan 0,25.
a. Hitung konstanta keseimbangan.
b. Hitung konversi keseimbangan apabila
perbandingan mol CO : H2 =1:4
c. Berapa perbandingan mol A dan B supaya
diperoleh konversi keseimbangan 0,7
C + D
maka konstanta keseimbangan :
P P
K C D
P P
B
A
Y Y
(
)
C
D
Kp
P
Y Y
A B
Contoh
Suatu reaksi fase gas A +3B
2C dijalankan
dalam reactor yang bekerja isotermal pada suhu
400 K dengan tekanan 4 atm dengan jumlah mol
A mula-mula 4 gmol dan jumlah mol B mulamula 12 gmol, keseimbangan tercapai pada saat
konversi 0,3
Hitung konstanta keseimbangan.
Konversi keseimbangan yang bisa dicapai bila
digunakan tekanan a) 8 atm b) 2atm
Berapa tekanan yang digunakan
supaya
diperoleh konversi 0,8
Contoh
Suatu reaksi fase gas A+2B 3C+D dijalankan
dalam reactor yang bekerja isotermal pada suhu
400 K dengan tekanan 5 atm dengan jumlah mol
A mula-mula 1 gmol dan jumlah mol B mulamula 2 gmol, keseimbangan tercapai pada saat
konversi 0,4
Hitung konstanta keseimbangan.
Konversi keseimbangan yang bisa dicapai bila
digunakan tekanan a) 7 atm b) 3atm
Berapa tekanan yang digunakan
supaya
diperoleh konversi 0,9
LATIHAN
Reaksi fasa gas C2H4 + H2O
C2H5OH dilakukan
dalam reaktor tekanan 35 atm, suhu 523 K dengan
umpan reaktor etilen dan steam 1:5, konversi
keseimbangan 0,3
a.Hitung konstanta keseimbangan.
b.Dengan menggunakan perbandingan etilen:steam
=1:2, untuk memperoleh konversi keseimbangan 0,5
berapa tekanan yang harus digunakan
c. Berapa konversi keseimbangan Apabila digunakan
perbandingan reaktan etilen: steam 1:4, tekanan 10
atm.
TUGAS
Reaksi fasa gas CO + 2H2
CH3OH
HR = - 22580
cal/gmol
dilakukan
dalam
reaktor tekanan 1 atm, suhu 400 K dengan umpan
reaktor CO dan H2 dengan perbandingan mol =1:2,
konversi keseimbangan 0,25.
a.Hitung konstanta keseimbangan.
b.Agar diperoleh konversi keseimbangan 0,4,
reaksi dijalankan pada suhu yang sama,
berapa tekanan yang harus digunakan.
c.Berapa konversi keseimbangan bisa dicapai bila
digunakan perbandingan reaktan CO: H2 = 1:3,
suhu 410 K dan tekanan 2 atm.
MATERI 11
TEKNIK REAKSI KIMIA I
Oleh: Murni Yuniwati
Jurusan Teknik Kimia
Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta
H R
d ln K
2
dT
RT
K =konstanta keseimbangan
T =Suhu reaksi ,K
R =Tetapan gas, cal/gmolK
HR =Perubahan enthalpy reaksi, cal/gmol
T1
H R
K dlnK T RT 2 dT
0
0
Besarnya delta HR dipengaruhi oleh suhu ,
maka biasanya HR dinyatakan sebagai fungsi
suhu.
Apabila pengaruh suhu terhadap HR sangat kecil,
biasanya HR bisa dianggap konstan
T1
H R
K dlnK T RT 2 dT
0
0
ln
K1
1
K0
R
T1
T0
f(T)
dT
2
T
misal fT) a bT c T2
K1
1
ln
K0
R
T1
T0
a bT c T2
dT
2
T
K1
1
a
ln
(
blnT c T)
K0
R
T
TT
1
0
T1
HR
dlnK
dT
2
K
T RT
0
0
K1 HR 1 1
ln
K0
R T0 T1
Contoh 1
Suatu reaksi elementer fase cair A +2B
2C
dengan HR =25.000 cal/gmol dijalankan dalam
reaktor yang bekerja isotermal pada suhu 300 K
dengan konsentrasi A mula-mula 5 gmol/L dan
konsentrasi B mula-mula 15 gmol/L, keseimbangan
tercapai pada saat konversi 0,4
Untuk memperoleh konversi keseimbangan 0,6,
berapa suhu reaksi yang harus digunakan.
Berapa konstanta keseimbangan dan berapa
konversi keseimbangan apabila reaksi dijalankan
pada suhu:
a. 280K
b. 320K
Contoh 2
Reaksi fasa gas CO + 2H2
CH3OH
HR
= - 22580 cal/gmol dilakukan dalam reaktor
tekanan 1 atm, suhu 400 K dengan umpan
reactor 300 gmol CO dan H2 dengan
perbandingan mol =1:2, konversi keseimbangan
0,25.
Agar diperoleh konversi keseimbangan 0,4,
reaksi dijalankan pada tekanan yang sama,
berapa suhu reaksi yang harus digunakan
Berapa konversi keseimbangan apabila reaksi
dijalankan pada suhu :
a. 375K
b. 425K
Dengan menggunakan tekanan 4atm, berapa
suhu yang harus digunakan untuk memperoleh
konversi keseimbangan 0,4.
Contoh 3
Suatu reaksi fase gas A +2B
4C dengan
HR = - 21.000 cal/gmol dijalankan dalam reaktor
yang bekerja isotermal pada suhu 300 K dengan
tekanan 1 atm dengan jumlah mol A mula-mula 4
gmol dan jumlah mol B mula-mula 10 gmol,
keseimbangan tercapai pada saat konversi 0,4
Untuk memperoleh konversi keseimbangan 0,6,
pada tekanan yang sama, hitung suhu reaksi yang
harus digunakan.
Apabila digunakan tekanan 2 atm dan
perbandingan mol umpan A:B 1:4 dan suhu 320K,
berapa konversi keseimbangan
TUGAS
Reaksi fasa gas CO + 2H2
CH3OH
HR = - 22580
cal/gmol
dilakukan
dalam
reaktor tekanan 1 atm, suhu 400 K dengan umpan
reaktor CO dan H2 dengan perbandingan mol =1:2,
konversi keseimbangan 0,25.
a.Agar diperoleh konversi keseimbangan 0,4,
reaksi dijalankan pada suhu 380 K,
berapa tekanan yang harus digunakan.
b.Berapa konversi keseimbangan bisa dicapai bila
digunakan perbandingan reaktan CO: H2 = 1:3,
suhu 410 K dan tekanan 2 atm.
Contoh
Suatu reaksi fase gas A +2B
4C
dengan
HR
=20.000
cal/gmol
dijalankan dalam reactor yang bekerja
isotermal pada suhu 300 K dengan
tekanan 2 atm dengan jumlah mol A
mula-mula 5 gmol/L dan jumlah mol B
mula-mula 15 gmol/L, keseimbangan
tercapai pada saat konversi 0,4
a. Hitung konstanta keseimbangan.
b. Apabila reaksi dijalankan pada 320 K
berapa konstanta keseimbangan dan
berapa konversi keseimbangan.
Contoh
Suatu reaksi fase cair A +2B
4C
dengan dijalankan dalam reaktor yang
bekerja isotermal pada suhu 300 K
dengan konsentrasi A 2gmol/L dan
konsentrasi B 4 gmol/L. Diketahui nilai K
pada suhu tersebut adalah
a. Hitung konversi keseimbangan.
b. Apabila digunakan A 2 gmol/L dan B 6
gmol/L. Hitung konversi keseimbangan.
CATATAN
PENYELESAIAN
Jumlah mol A mula-mula NA0 = 5 gmol
Jumlah mol B mula-mula NB0 = 15 gmol
Konversi pada keseimbangan XA = 0,4
Komposisi bahan pada saat keseimbangan :
NA0 = NA0(1-XA)
=3
NB0 = NB0 - 2(NA0 XA)
= 11
NC0 = NC0 +4 (NA0 XA) = 8
Jumlah mol total
= 22
YA = NA0/NT = 3/22
YB = NB0/NT = 11/22
YC = NC0/NT= 8/22
4
Y 4
(
8
/
22
)
(
4
1
)
C
K
P
21 0,022
1(11/ 22) 2
Y 1Y 2
(
3
/
22
)
A B
K1 H R 1
1
ln
K0
R T0 T1
K1
20000 1
1
ln
1
)
C
K
P
21 0,022
1
2
Y 1Y 2
(3 / 22) (11/ 22)
A B
YA = NA0/NT = (5-5X)/(20-5X)
YB = NB0/NT = (15-10X)/(20-5X)
YC = NC0/NT= (20X/(20-5X)
Y 4
(
4
1
)
C
K
P
Y 1Y 2
A B
(20 X /(20 5 X )) 4
21
((5 5 X ) /(20 5 X ))1((15 10 X ) /(20 5 X )) 2
X
KULIAH KE :9
MATERI PEMBELAJARAN :
Pengaruh perbandingan reaktan terhadap
keseimbangan
KOMPETENSI
Mampu menjelaskan pengaruh perbandingan
reaktan terhadap kesimbangan
KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Tutorial ; Tugas ; Diskusi
PENGANTAR
Apabila dalam suatu reaksi digunakan dua
buah reaktan dan reaksi yang terjadi bolak
balik, maka salah satu cara untuk
memperbesar konversi keseimbangan
adalah dengan membuat salah satu
reaktan berlebihan
Bahan yang berlebihan bisa dipilih bahan
yang murah dan mudah didapat
Semakin berlebihan maka konversi
keseimbangan akan semakin besar
C, maka nilai
Y
(
1
1
)
C
K
P
Y Y
A B
Nilai K tidak akan berubah apabila suhu sama
Apabila dalam reaksi tersebut dibuat B
berlebihan maka YB jadi besar
Contoh
Suatu reaksi fase gas A +2B
4C
dengan HR =20.000 cal/gmol dijalankan
dalam reactor yang bekerja isotermal pada
suhu 300 K dengan tekanan 2 atm dengan
jumlah mol A mula-mula 5 gmol dan jumlah
mol B mula-mula 15 gmol, keseimbangan
tercapai pada saat konversi 0,4
a.Hitung konstanta keseimbangan.
b.Apabila digunakan reaktan 5 gmol A dan 20
gmol B, berapa konversi yang bisa dicapai ?
PENYELESAIAN
Jumlah mol A mula-mula NA0 = 5 gmol
Jumlah mol B mula-mula NB0 = 15 gmol
Konversi pada keseimbangan XA = 0,4
Komposisi bahan pada saat keseimbangan :
NA0 = NA0(1-XA)
=3
NB0 = NB0 - 2(NA0 XA)
= 11
NC0 = NC0 +4 (NA0 XA) = 8
Jumlah mol total
= 22
YA = NA0/NT = 3/22
YB = NB0/NT = 11/22
YC = NC0/NT= 8/22
4
Y 4
(
8
/
22
)
(
4
1
)
C
K
P
21 0,022
1(11/ 22) 2
Y 1Y 2
(
3
/
22
)
A B
YA = NA0/NT = (5-5X)/(25-5X)
YB = NB0/NT = (20-10X)/(5-5X)
YC = NC0/NT= (20X/(25-5X)
Y 4
(
4
1
)
C
K
P
Y 1Y 2
A B
(20 X /(25 5 X )) 4
21
((5 5 X ) /(25 5 X ))1((20 10 X ) /(25 5 X )) 2
X
TUGAS
Suatu reaksi fase gas A +2B
4C
dengan HR =20.000 cal/gmol dijalankan
dalam reactor yang bekerja isotermal pada
suhu 300 K dengan tekanan 2 atm dengan
jumlah mol A mula-mula 5 gmol dan jumlah
mol B mula-mula 15 gmol, keseimbangan
tercapai pada saat konversi 0,4
a.Hitung konstanta keseimbangan.
b.Untuk memperoleh konversi keseimbangan
0,5 , reaksi dijalankan pada suhu yang sama ,
berapa tekanan yang harus digunakan.
TUGAS PRESENTASI
Reaksi fasa gas C2H4 + H2O
C2H5OH HR =
- 10728
cal/gmol
dilakukan
dalam reaktor
tekanan 35 atm, suhu 523 K dengan umpan reaktor
etilen dan steam 1:5, konversi keseimbangan 0,3
a.Hitung konstanta keseimbangan.
b.Apabila digunakan perbandingan reaktan 1:4,
tekana 10 atm, dan agar dipeoleh konversi 0,6,
berapa suhu operasi
c.Tentukan kondisi operasi sesuai dengan yang anda
inginkan (suhu, perbandingan reaktan dan tekanan)
yang berbeda dengann kondisi operasi seperti di
atas agar diperoleh konversi 0,8
TUGAS
Suatu reaksi fase gas A +3B
4C
dengan HR =20.000 cal/gmol dijalankan dalam
reactor yang bekerja isotermal pada suhu 300 K
dengan tekanan 2 atm dengan jumlah mol A
mula-mula 5 gmol dan jumlah mol B mula-mula
15 gmol, keseimbangan tercapai pada saat
konversi 0,4
Hitung konstanta keseimbangan
Bila digunakan tekanan 10 atm berapa konversi
keseimbangan