Anda di halaman 1dari 6

NAMA: CINTIA FITRIANI RUMAPEA

NIM:4183331004

KELAS:KIMIA DIK A 2018

TUGAS RUTIN PERTEMUAN 13

1. Jelaskan tentang konsep kesetimbangan pada reaksi antara logam Natrium


dengan air dalam keadaan berlebih!

Jawab: Reaksi antara logam Natrium dengan air, bahwa Na dalam sistem H2O ini tidak
pada kesetimbangan kimia. Logam natrium akan bereaksi dengan air (berlebih ) melalui
reaksi berikut:

2Na(s) + 2H2O(l)→ 2𝑁𝑎 + (𝑎𝑞) + 2𝑂𝐻 − 𝑎𝑞 + 𝐻2 (𝑔)

Setelah reaksi itu selesai, tidak akan ada lagi perubahan dalam identitas kimia sistem dan
sistem sekarang berada pada keseimbangan kimia. Dalam arti tertentu, itu sangat mirip
dengan batu dan gunung. Natrium dalam air melambangkan batuan di sisi gunung dan
larutan natrium hidroksida encer (yang merupakan uraian akurat dari produk-produk dari
reaksi ulang di atas) mewakili batuan di bagian bawah gunung

2. Jelaskan konsep kesetimbangan berdasarkan perubahan energi bebas Gibbs!

Jawab: Energi Gibbs atau fungsi GibbS dikenal sebagai entalpi bebas untuk
membedakannya dari energi bebas Helmholtz adalah suatu potensial termodinamika yang
dapat digunakan untuk menghitung kerja reversibel maksimum yang dapat dilakukan oleh
sistem termodinamika pada suhu dan tekanan konstan (isotermal, isobarik). Penurunan energi
bebas Gibbs adalah jumlah maksimum pekerjaan non-ekspansi yang dapat diekstraksi dari
sistem termodinamika tertutup maksimum tersebut dapat dicapai hanya dalam proses yang
sepenuhnya reversibel. Ketika sebuah sistem berubah secara reversibel dari keadaan awal ke
keadaan akhir, penurunan energi bebas Gibbs sama dengan kerja yang dilakukan oleh sistem
ke lingkungannya, dikurangi dengan kerja dari gaya tekanan.Energi Gibbs (juga dirujuk
sebagai G) juga merupakan potensial termodinamika yang diminimalkan saat sistem
mencapai kesetimbangan pada tekanan dan suhu konstan. Derivasinya sehubungan dengan
koordinat reaksi sistem yang hilang pada titik kesetimbangan. Dengan demikian,
pengurangan G adalah kondisi yang diperlukan untuk spontanitas proses pada tekanan dan
suhu konstan. Energi bebas Gibbs pembentukan standar pada suatu senyawa adalah perubahan
energi bebas Gibbs yang menyertai pembentukan 1 mol zat tersebut dari unsur penyusunnya, pada
keadaan standar (keadaan unsur yang paling stabil pada suhu 25 °C dan tekanan 100 kilopascal).
Simbolnya adalah ΔfG˚. Pengaruh tekanan terhadap fungsi termodinamika dalam persamaan energi
bebas gibbbs, adaah entalphi dan entropi. Semua unsur dalam keadaan standarnya (gas oksigen
diatomik, grafit, dll.) memiliki energi bebas Gibbs pembentukan standar sama dengan nol,
seperti tidak ada perubahan yang terlibat.

ΔfG = ΔfG˚ + RT ln Qf ; Qf adalah hasil bagi reaksi.

Pada kesetimbangan, ΔfG = 0 dan Qf = K sehingga persamaan menjadi ΔfG˚ = −RT ln K; K


adalah konstanta kesetimbangan.

Untuk menyattakan reaksi yang berjalan spontan, maka digunakan fungsi termodinamika
yang lain yait energi bebas gibbs (G). Energi bebas suatu sistem adalah selisih entalpi dengan
temperatur dikalikan dengan entropi.

G = H – TS

Sehigga perubahan energi bebas pada suhu konstan adalah,

Delta G = delta H – T delta S

Hubungan energi bebas gibbs dengan konstanta kesetimbangan,

Delta G = delta Gstand + RT In K

Dimana : Delta G = energi bebas pada keadaan tertentu

Delta Gstand = Energi bebas pada kondisi standar

R = tetapan gas ideal , 8,314 J/mol-K

T = temperatur (K)

K = tetapan kesetimbangan

3. Jelaskan hubungan antara perubahan energi bebas Gibbs dengan tetapan


kesetimbangan kimia (K)!

Jawab: Pada suhu dan tekanan tetap, reaksi kimia akan berlangsung spontan menuju ke arah
dengan perubahan energi bebas yang lebih rendah, sampai akhirnya mencapai suatu keadaan
setimbang. Jadi, posisi kesetimbangan menyatakan nilai energi bebas paling rendah dalam
suatu sistem reaksi. Perubahan energi bebas suatu reaksi merupakan akibat dari perubahan
dalam tekanan atau perubahan dalam konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Dengan
demikian terdapat hubungan antara perubahan energi bebas dan tekanan atau dengan
konsentrasi sistem reaksi.

Untuk memahami hubungan perubahan energi bebas selama reaksi menuju keadaan
kesetimbangan, tinjau reaksi kesetimbangan berikut.

A(g) ↔ B(g)

Jika 1 mol gas A dimasukan kedalam tabung pada tekanan tertentu, dimana pada awalnya
hanya ada gas A, maka sejalan dengan waktu, A(g) terurai menjadi B(g), dan energi bebas
total sistem berubah. Dan menghasilkan :

Energi bebas A(g) = GA = G°A +RT In PA

Energi bebas B(g) = GB = G°B = RT In PB

Total energi bebas sistem G = GA + GB

Reaksi akan menuju kearah produk selama energi bebas sistem menurun(GB lebih kecil dari
GA). Pada titik dimana tekanan A dan Tekanan B mencapai harga PeA dan PeB atau GA =
GB, sistem dikatakan mencapai keadaan kesetimbangan. Oleh karena A(g) pada tekanan PeA
dan B(g) pada tekanan PeB memiliki energi bebas sama tapi berlawanan tanda, maka ∆G = 0.
pada keadaan ini sistem mencapai energi bebas minimum. Pada titik ini tidak ada lagi daya
dorong untuk mengubah A(g) menjadi B(g) atau sebaliknya, sehingga sistem tetap pada
posisi ini. Dengan kata lain, tekanan A(g) dan B(g) tidak berubah terhadap waktu.

Hubungan antara energi bebas dan tetapan kesetimbangan diperoleh dari persamaan

G = ∆G° + RT In Q

Dimana pada keadaan kesetimbangan nilai Q = K dan ∆G = 0, sehingga :

∆G° = - RT In K

4. Jelaskan hubungan antara aktivitas dengan fraksi mol suatu komponen kimia!

Jawab: Bunyi dari hukum Raoult adalah: “tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh
tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut”.

Hubungan antara aktivitas dengan fraksi mol suatu komponen kimia yaitu berdasarkan
hukum Rauolt jika zat terlarut tidak menguap maka penurunan tekanan uap larutan sebanding
dengan fraksi mol zat terlarut. Sedangkan tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol
pelarut.

P = Xp . P0

∆P = Xt . P0

Xp = fraksi mol pelarut


Xt = fraksi mol terlarut

5. Jelaskan tentang penerapan persamaan van’t Hoff dalam penentuan tetapan


kesetimbangan!

Jawab: Persamaan Van 't Hoff menghubungkan perubahan dalam konstanta kesetimbangan
, K eq , dari reaksi kimia terhadap perubahan suhu , T , mengingat perubahan entalpi standar ,
Δ H ⊖ , untuk proses tersebut. Ini diusulkan oleh ahli kimia Belanda Jacobus Henricus van 't
Hoff pada tahun 1884 dalam bukunya Études de dynamique chimique ( Studies in Dynamic
Chemistry ). Persamaan van 't Hoff telah banyak digunakan untuk mengeksplorasi perubahan
fungsi negara dalam sistem termodinamika . Plot van 't Hoff , yang diturunkan dari
persamaan ini, sangat efektif dalam memperkirakan perubahan entalpi , atau energi total, dan
entropi , atau jumlah kondisi mikro yang dapat diakses, dari suatu reaksi kimia .

Energi bebas Gibbs berubah dengan suhu dan tekanan sistem termodinamika . Isoterm van 't
Hoff dapat digunakan untuk menentukan energi bebas Gibbs untuk reaksi keadaan tidak
standar pada suhu konstan:

di mana G r G adalah energi bebas Gibbs untuk reaksi, dan Q r adalah hasil bagi reaksi .
Ketika suatu reaksi berada pada kesetimbangan , Q r = K eq . Isoterm van 't Hoff dapat
membantu memperkirakan pergeseran reaksi kesetimbangan. Ketika Δ r G <0 , reaksi
bergerak ke arah maju. Ketika Δ r G > 0 , reaksi bergerak ke arah belakang.

6. Pada proses dimerisasi protein memiliki tetapan kesetimbangan pada suhu


tertentu sebagai berikut: K (4oC) = 1,3 x 107 dan K (15oC) = 1,5 x 107 tentukan
besarnya entalpi standar pada proses tersebut!

𝐾2 −⍙𝐻 0 1 1
Jawab: Ln = ( - )
𝐾1 𝑅 𝑇2 𝑇1

1,5 𝑥 107 −⍙𝐻 0 1 1


Ln = ( -
1,3 𝑥 107 8,341 288 277

−⍙𝐻 0 277−288
Ln 1,15 = ( )
8,341 79776

0,1397 x 8,341 = -⍙H0 x -1,37 x 10-4


1,1652
= ⍙H0
1,37𝑥 10−4

0,8505 x 104 = ⍙H0

⍙H0 = 8505 J/mol


7. Pada reaksi: N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g) Kp = 1,6 x 10-4 pada 400oC . Tentukan:
(a) ∆G0 dan (b) ∆G pada tekanan N2 dan H2 berturut-turut sebesar 10 dan 30
bar dan tekanan parsial NH3 sebesar 3 bar, (c) Apakah reaksi tersebut
berlangsung spontan!

Jawab: a) ∆G0= −𝑅𝑇𝑙𝑛𝐾


𝐽
= − (8,314 𝑚𝑜𝑙𝐾) (673𝐾)(𝑙𝑛 1,6 × 10−4 )

= 48, 904 J/mol


(𝑃 𝑁𝐻3 )2
b) Q= (𝑃 𝑁 3
2 )(𝑃 𝐻2 )

(3)2
=
(10)(30)3

= 0,01
𝐽 1 𝑘𝐽
∆G= 48, 904 J/mol + 8,314 𝑚𝑜𝑙 𝐾 (673𝐾) ln(0,01) 1000𝐽

= 23, 13 kJ

c) reaksi berlangsung tidak spontan

8. Campuran nitrogen dan hydrogen memiliki perbandingan 1:3 melewati katalis


pada temperature 450oC. Ditemukan 2,04% volume ammonia pada tekanan
total 10,13 bar. Hitunglah besarnya Kp dari reaksi :
(3/2)N2(g) + 1⁄2 H2(g) ↔NH3(g) pada temperature tersebut!

Jawab: Dalam kesetimbangan,

•P NH3 = 0,0204 x 10,13 bar = 0,206652 bar

•P N2 dan P H2 = ( 10,13 - 0,206652 bar ) = 9,923348 bar

•Jadi Tekanan parsial N2 = 0,25 x 9,923348 bar = 2,480837 bar

•sedangkan tekanan parsial H2 = 0,75 x 9,923348 bar = 7,442511 bar

𝑃 𝑁𝐻3
𝐾𝑝 = 1 3
(𝑃 𝐻2 )2 (𝑃 𝑁2 )2
0,206652 bar
= 1
(7,442511 𝑏𝑎𝑟)2 (2,480837 𝑏𝑎𝑟)3/2

=0,0071 bar-1

9. Berdasarkan data pada reaksi Br2(g) ↔2Br(g)


T/K 1123 1173 1223 1273
Kp/10-3 0,408 1,42 3,32 7,2
Tentukan secara grafik besarnya perubahan entalpi ketika 1 mol Br terdissosiasi
sempurna pada 1200K

Jawab:

Kp/10^-
3 T/K
0.408 1123
1.42 1173
3.32 1223
7.2 1273

Dimana :

Kp = Kc (RT)∆𝑛 = 1( 0,082 x 1200)1

= 9,8 x 10-3

[𝐵𝑟]2 = [1]2 = 1
Kc = [1] [1]

Anda mungkin juga menyukai