Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Tujuan Pembelajaran :

1. Menjelaskan konsep Reversibel dan Irreversibel


2. Menjelaskan konsep kesetimbangan Dinamis
3. Menjelaskan pengertian reaksi kesetimbangan
4. Membedakan jenis kesetimbangan berdasarkan wujudnya
5. Menjelaskan hukum kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan
6. Menentukan hubungan antara Kc, Kp, dan derajat ionisasi
7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan

A. Konsep Reversibel dan Irreversibel


1. Reaksi Irreversible
Merupakan reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik.
Contoh :
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
2. Reaksi Reversibel
Merupakan reaksi yang berlangsung dua arah atau reaksi yang dapat balik.
Contoh :
PbSO4 (s) + 2NaI (aq) PbI2 (s) + Na2SO4 (aq)
PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) PbSO4 (s) + 2NaI (aq)
PbSO4 (s) + 2NaI (aq) PbI2 (s) + Na2SO4 (aq)

B. Konsep Kesetimbangan Dinamis


Kesetimbangan dinamis adalah proses bolak balik dengan laju yang sama untuk
kedua arah. Proses kesetimbangan dinamis dapat juga terjadi dalam suatu reaksi kimia.
Proses kesetimbangan dalam reaksi kimia terjadi apabila reaksinya merupakan reaksi
bolak balik (dapat balik), dan berlangsung dalam sistem tertutup.
Contoh :
Reaksi antara nitrogen dengan hidrogen membentuk ammonia, jika campuran gas
nitrogen dan hidrogen dipanaskan akan menghasilkan ammonia.
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

Dan sebaliknya jika ammonia (NH3) dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen
dan hydrogen

2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g)

C. Pengertian Reaksi Kesetimbangan


Reaksi kesetimbangan di definisikan sebagai keadaan sistem yang menunjukan
bahwa laju reaksi kearah maju (produk) sama dengan laju reaksi kearah sebaliknya
(pereaksi). Reaksi kesetimbangan dapat di sebut juga reaksi dapat balik.

ClNO2 (g) + NO (g) NO2 (g) + ClNO (g)

LAJU (maju) = kf [ClNO2 ][NO]

ClNO2 (g) + NO (g) NO2 (g) + ClNO (g)

LAJU (balik) = kr [ClNO ][NO2]

ClNO2 (g) + NO (g) NO2 (g) + ClNO (g)

Meskipun hampir semua reaksi merupakan reaksi dapat balik, tetapi tidak semua
reaksi dapat balik akan menjadi reaksi setimbang. Untuk dapat menjadi reaksi setimbang,
diperlukan persyaratan lainnya, yaitu reaksinya bolak-balik, sistemnya tertutup, dan
bersifat dinamis.

1. Reaksi Bolak-Balik
Suatu reaksi kadang-kadang memerlukan adanya pengaruh dari luar untuk dapat
balik. Suatu reaksi dapat menjadi reaksi kesetimbangan jika reaksi baliknya dapat
dengan mudah berlangsung secara bersamaan, seperti yang terjadi pada proses
penguapan air dan pengembunan air di dalam botol. Proses penguapan dan
pengembunan dapat berlangsung dalam waktu yang bersamaan.

2. Sistem Tertutup
Sistem tertutup adalah suatu sistem reaksi di mana zat-zat yang bereaksi dan zat-
zat hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem. Sistem tertutup bukan berarti
reaksi tersebut di lakukan pada ruang (wadah) yang tertutup (meskipun, kadang-
kadang diperlukan ruangan tertutup untuk reaksi yang melibatkan gas).

3. Bersifat Dinamis
Bersifat dinamis artinya secara mikroskopis reaksi berlangsung terus-menerus
dalam dua arah dengan laju reaksi pembentukan sama dengan laju reaksi baliknya.
Berlangsungnya suatu reaksi secara makroskopis dapat dilihat dari perubahan suhu,
tekanan, konsentrasi, atau warnanya.

D. Jenis Kesetimbangan Berdasarkan Wujudnya


Jenis kesetimbangan berdasarkan wujudnya terbagi menjadi dua yaitu :
a. Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang semua komponennya satu fasa.
Contoh :
- N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

- H2 (g)+ I2 (g) 2HI (g)

b. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang komponennya terdiri dari dua
fasa atau lebih.
Contoh :
- CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)
- C (s) + O2 (g) 2CO (g)

E. Hukum Kesetimbangan Dan Tetapan Kesetimbangan


Hukum kesetimbangan (K) atau hukum aksi massa, yang menyatakan bahwa
dalam keadaan setimbang, hasil kali konsentrasi zat-zat pereaksi yang dipangkatkan
koefisiennya dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat pereaksi dengan yang
dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai nilai yang tetap. Secara matematis dituliskan
yaitu :
Sedangkan tetapan kesetimbangan yaitu nilai yang diperoleh dari perhitungan
hukum ksetimbangan.

Contoh :

2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)

K= [SO3]2

[SO2]2[SO3]

F. Hubungan Antara Kc, Kp, Dan Derajat Ionisasi


1. Tetapan kesetimbangan (Kc)
Tetapan kesetimbangan adalah khas untuk suatu reaksi dan nilainya tetap pada
suhu tertentu. Artinya ,setiap reaksi akan mempunyai nilai tetapan kesetimbangan
tertentu pada kondisi tertentu.

Reaksi ksetimbangan :
pA + qB mC +nD

Contoh :

1. Tuliskan rumus Kc untuk reaksi berikut :

a). N2 (g) + 3H 2 (g) 2NH3 (g)

b). CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)

Jawab :

a). Reaksi : N2 (g) + 3H 2 (g) 2NH3 (g)


[𝑁𝐻3]2
Kc = [𝑁2][𝐻2]3

b). Reaksi : CaCO3(s) CaO (s) + CO2 (g)


[𝐶𝑎𝑂] [𝐶𝑜2]
Kc = [𝐶𝑎𝐶𝑂3]

2.Dalam bejana bervolume 2 L dimasukkan dalam 8 mol gas NO2 membentuk


kesetimbangan berikut

2NO2 (g) 2NO (g) + O2 (g)


jika pada keadaan setimbang terbentuk gas O2 sebanyak 2 mol, berapakah harga Kc
untuk kesetimbangan tersebut

Jawab :

Persamaan reaksi : 2NO2(g) 2NO (g) + O2 (g)

Mol mula-mula : 8

Mol bereaksi : 4 4 2

Mol setimbang : 4 4 2
𝑚𝑜𝑙
Konsentrasi = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

[𝑁𝑂]2 [𝑂2]
Kc = [𝑁𝑂2]2

4 2
( )2( )
2 2
Kc = 4 =1
( )2
2

Jadi harga Kc untuk reaksi tersebut sebesar 1

2. Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)


Untuk reaksi yang melibatkan gas, tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dari
nilai tekanan parsial masing – masing gas pada saat setimbang, sebab konsentrasi gas
dalam suatu ruangan akan menentukan besarnya tekanan gas tersebut dalam ruangan.
Untuk reaksi setimbang :

A(g) + nB(g) xC (g) + yD(g)


(𝑃𝐶)𝑋 (𝑃𝐷)𝑦
Kp= (𝑃𝐴)𝑚 (𝑃𝐵)𝑛

Ket :
PA :tekanan parsial gas A
PB :tekanan parsial gas B
PC :tekanan parsial gas C
PD :tekanan parsial gas D
PA + PB+PC+PD = Ptotal

Contoh

Tuliskan rumus Kp untuk reaksi berikut :

a). N2(g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)


Jawab :
(𝑃𝑁𝐻3)2
Kp = (𝑃𝑁2)(𝑃𝐻2)3

Contoh soal :

1. Pada suhu 270 C di dalam ruangan dengan volume tertentu dan tekanan 1 atm
terdapat gas N2O4 yang terurai menjadi gas NO2

N2O4 (g) 2NO2 (g)

Pada saat kesetimbangan tercapai ternyata didalam ruangan terdapat 19,8%


NO2. Hitunglah nilai Kp ?

Jawab :

Dari persamaan reaksi : N2O4 (g) 2NO2 (g)


(𝑃𝑁𝑂2)2
Di dapatkan Kp = (𝑃𝑁2𝑂4)
Ptotal = 1atm
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑂2
P NO2 = 𝑚𝑜𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x P total
19,8
P NO2 = 100 𝑥 1 𝑎𝑡𝑚
= 0,198 atm
P N2O4 = Ptotal- PNO2
= 1 atm – 0,198 atm
= 0,802 atm
(0,198 𝑎𝑡𝑚)2
Kp = (0,802)
= 0,0489 atm

3. Hubungan Kc dengan Kp

Tekanan parsial gas bergantung pada konsentrasi. Dari persamaan gas ideal, yaitu :
PV = nRT
Maka, tekanan gas di nyatakan sebagai berikut.
𝑛
P = 𝑉 RT
𝑛
Besaran 𝑉 = Konsentrasi gas
𝑛
Dengan mengganti P pada persamaan Kp dengan𝑉 , dapat di turunkan hubungan Kp
dengan Kc sebagai berikut.
Kp = Kc (RT) ∆n
Dengan ∆n = selisih jumlah pangkat pembilang dengan jumlah pangkat penyebut.
Contoh :
Untuk reaksi kesetimbangan berikut,
PCl5(g) PCl3(g) + PCl2(g)
Harga Kc pada 1910 C = 3,26 x 10 -2 M. tentukan harga Kp pada suhu tersebut
Jawab :

Kp = Kc (RT) ∆n
R = 0,08205 L atmmol-1 K -1
T = (191 + 273 ) K = 464 K
∆n = (1+1) – 1 = 1
Jadi, Kp = 3,26 x 10 -2 (0,08205 x 464) atm = 1,24 atm

4. Derajat Disosiasi
Reaksi disosiasi adalah reaksi peruraian suatu zat menjadi zat yang lebih
sederhana. Apabila reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan, maka disebut dengan
kesetimbangan disosiasi. Derajat disosiasi (α) menyatakan banyaknya bagian zat yang
terurai, dengan persamaan :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑟𝑎𝑖
α= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎

Contoh Soal :
Di ketahui reaksi kesetimbangan :
2HI (g) H2 (g) + I2 (g)
Jika 0.1 mol HI di masukkan kedalam wadah bervolume 1 liter dan dipanaskan pada
suhu 1000 C, terbentuk 0.02 mol gas I2 .Hitunglah derajat disosiasi HI

Jawab :
2HI (g) H2 (g) + I2 (g)

Mol awal : 0.1 mol - -


Perubahan mol : ? + 0.02 + 0.02

Saat setimbang : 0.02


Mol HI yang terurai = 2(0.02 mol) = 0.04 mol
Mol HI mula-mula = 0,1 mol

𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐼 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑟𝑎𝑖 0.04 𝑚𝑜𝑙


α= = = 0.4 atau
𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐼 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎 0.1 𝑚𝑜𝑙
0.04 𝑚𝑜𝑙
= x 100% = 40%
0.1 𝑚𝑜𝑙
Jadi derajat disosiasi HI pada reaksi kesetimbangan tersebut adalah 0.4 atau 40%
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergeseran Arah Kesetimbangan
Pergeseran Arah Kesetimbangan dipengaruhi oleh empat faktor menurut Le
Chatelier, yaitu:

1. Pengaruh Perubahan Konsentrasi


- Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, kesetimbangan akan bergeser kekanan
- Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser kekiri
Contoh :
Pada sistem kesetimbangan
Fe3+ (aq) + SCN - (aq) FeSCN2+(aq)

- jika kedalam sistem ditambahkan ion Fe3+ (kosentrasi ion Fe3+ diperbesar), maka
kestimbangan akan bergeser kekanan, yang berakibat kosentrasi SCN – berkurang
dan kosentrasi FeSCN2+ bertambah (ditandai dengan warna merah FeSCN2+ yang
lebih tua.
- jika kedalam sistem ion Fe3+ dikurangai (dengan menambahkan ion HPO42- yang
berfungsi mengikat/mengurangi ion Fe3+ , maka kesetimbangan akan bergeser
kekiri, yang berakibat kosentrasi FeSCN2+ berkurang.

2. Pengaruh Perubahan Volume


Jika volume kesetimbangan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah ruas
yang mempunyai jumlah partikel (koefisien) yang besar. Sebaliknya jika volume
sistem diperkecil, kesetimbangan bergeser ke arah jumlah partikel yang kecil.

3. Pengaruh Perubahan Tekanan


- Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), kesetimbangan akan bergeser kearah
yang jumlah koefisiennya terkecil
- Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), kesetimbanganakan bergeser kearah
yang jumlah koefisiennya terbesar
Contoh :
Di tentukan kesetimbangan :

a. N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

b. 2HI (g) H2 (g) + I2 (g)

Kearah manakah kesetimbangan bergeser jika tekanan di perbesar ?

Jawab

Jika tekanan di perbesar, kesetimbangan akan bergeser kearah yang jumlah


koefisien terkecil.
a. N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

jumlah koefisien di ruas kiri = 3 ; sedangkan di ruas kanan = kesetimbangan akan


bergeser kekanan

b. 2HI (g) H2 (g) + I2 (g)

jumlah koefisien di ruas kiri = 2 ; sedangkan di ruas kanan = kesetimbangannya


tidak bergeser.

4. Pengaruh Perubahan Suhu


- Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser kearah reaksi endoterm
- Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser kearah reaksi eksoterm

Contoh :
Reaksi kesetimbangan berikut terjadi dalam ruang tertutup pada suhu 5000C.
ramalkan pengaruh dari setiap perubahan berikut terhadap jumlah NH3dalam
keadaan setimbang : (a) peningkatan suhu ; (b) penurunan suhu ; (c) penambahan
katalis.
0
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) ∆H = -92 Kj/mol

Jawab :
a) Nilai ∆H negatif menunjukkan bahwa reaksi berlangsung secara eksotermis.
Peningkatan suhu sisitem akan menggeser kesetimbangan reaksi kearah kiri
sehingga jumlah NH3 akan berkurang
b) Penurunan suhu sistem akan menggeser kesetimbangan reaksi kearah kanan
sehingga jumlah NH3 akan bertambah.
c) Penambahan katalis tidak berpengaruh terhadap jumlah zat-zat yang bereaksi,
tetapi hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan

5. Pengaruh Katalis
Penggunaan katalis akan mempercepat tercapainya keadaan setimbang. Suatu
katalis juga penting bagi reaksi yang memerlukan suhu tinggi karena denga nsuatua
talis reaksi seperti itu dapat berlangsung pada suhu yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai