Anda di halaman 1dari 41

KESETIMBANGAN KIMIA

Suatu reaksi dikatakan dapat berlangsung bila :


- konsentrasi pereaksi berkurang
- laju reaksi berkurang
BERKESUDAHAN
(semua pereaksi habis bereaksi)

Reaksi
Kimia TIDAK BERKESUDAHAN
(pada waktu tertentu konsentrasi
pereaksi dan produk menjadi tetap)
Reaksi reversible atau reaksi dapat balik
Reaksi mencapai kesetimbangan
ppt-kesetimbangan-kimia-8-638.jpg
Pembakaran Kayu

Pembakaran gas elpiji


Reaksi Reversibel (reaksi dapat balik/reaksi
bolak balik)
Mekanisme Reaksi

• Di awal reaksi, laju reaksi berlangsung dengan cepat


karena reaktan masih banyak, kemudian semakin lama
laju semakin lambat dengan berkurangnya konsentrasi
reaktan. Konsentrasi produk semakin lama semakin
banyak, sehingga reaksi kearah sebaliknya semakin lama
semakin cepat.

• Dalam suatu reaksi ada gaya penggerak atau pendorong


(driving force), dimana suatu reaksi cenderung terjadi
pada arah tertentu saja, dan reaksi ke arah baliknya tak
terhingga kecilnya (sehingga tidak mungkin untuk diukur)
• Sistem kimia yang sudah mencapai keadaan
tertentu (tidak lagi memperlihatkan adanya reaksi
ke kanan maupun kekiri). Sistem ini dikatakan
berada pada kesetimbangan atau equilibrium.

• Pada suatu saat laju reaksi ke kanan sama


cepatnya dengan laju reaksi ke kiri sehingga
jumlah zat-zat tidak berubah karena laju
bereaksinya sama dengan laju pembentukkan zat
tersebut. Keadaan demikian disebut dengan
keadaan setimbang
Ada dua tipe antara produk dan pereaksi selama
reaksi berlangsung

reaktan produk

produk
reaktan

waktu waktu

Konsentrasi zat terhadap waktu pada kesetimbangan


(coba jelaskan arti dari kedua grafik di atas)
Pada keadaan setimbang (laju reaksi ke kanan = laju
reaksi ke kiri)
Secara umum reaksi dapat ditulis :
aA + bB c C + d D + ……

Berdasarkan percobaan ditunjukkan pada keadaan


setimbang berlaku

[C]c [D]d
K = K = tetapan
kesetimbangan
[A]a [B]b
Ruas kanan persamaan tetapan kesetimbangan di
atas disebut dengan kuosion reaksi (Q)

Dimana:
Q = K setimbang
Q < K reaksi ke kanan
Q > K reaksi ke kiri

Bagi reaksi kesetimbangan yang menyangkut gas


misalnya pada pembuatan amoniak dari gas
nitrogen dan hidrogen, tetapan kesetimbangan
dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu Kc dan Kp
Meramalkan arah perubahan dari reaksi bolak-balik

(a) (b) (c) (d) (e)


Keadaan awal : pereaksi kesetim hasil
murni bangan murni

Kuosien reaksi Q=0 < Kc = Kc > Kc =∞


Reaksi berlangsung
ke kanan ke kiri
Kc dihitung berdasarkan konsentrasi
Kp dihitung berdasarkan tekanan parsial
gas (p)

N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

[NH3]2 p [NH3]2
Kc = Kp =
[N2] [H2]3 p[N2] p [H2]3
Kesetimbangan Dinamis

Keadaan dimana dua proses yang berlawanan


terjadi dengan laju yang sama. Akibatnya tidak
terjadi perubahan bersih dalam sistem pada
kesetimbangan.

Ilustrasi 1 : Jika suatu cairan menguap pada keadaan


tertutup, pada keadaan tertentu akan terjadi
perubahan dari uap ke keadaan cair dalam
laju yang sama dengan penguapan.
Ilustrasi 2. Jika padatan larut dalam pelarut, terdapat
suatu keadaan dimana partikel padat melarut
dan partikel terlarut mengendap dengan laju yang
sama.

KEADAAN KESETIMBANGAN KIMIA


Bila dalam percobaan direaksikan gas H2 dan I2 sbb :
H2(g) + I2(g) 2 HI(g)
- setelah sebagian HI terbentuk, HI mulai mengurai
kembali menjadi H2 dan I2 sesuai reaksi berikut :
2 HI(g) H2(g) + I2(g)
sehingga dapat dituliskan dengan reaksi :
H2(g) + I2(g) 2 HI(g)
Ilustrasi kesetimbangan sistem dalam keadaan
tertutup

gas gas gas

air air air


a b c
a awal (hanya terjadi penguapan)
b mulai terjadi pengembunan
(laju penguapan>pengembunan)
jumlah molekul gas bertambah
c laju pengembunan = penguapan jumlah
molekul dalam keadaan uap tetap
Hubungan Kc dengan persamaan reaksi setara.
Contoh 1.
Reaksi dapat balik yang melibatkan SO2(g), O2 (g)
dan SO3(g) dinyatakan dengan tiga cara sebagai
berikut :

2 SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) ………….Kc(a)


2SO3(g) 2 SO2(g) + O2(g)……………Kc (b)
SO2(g) + ½ O2(g) SO3(g) …………....Kc (c)

Kc (a) = 2,8 x 102 pada 1000 K


Kc (b = ?
Persamaan tetapan kesetimbangan adalah :
[SO3]2
Kc (a) = = 2,8 x 102 pada 1000 K
[SO2]2 [O2]

[SO2]2 [O2] 1 1
Kc (b) = = =
[SO3]2 Kc (a) 2,8 x 102

Kc(b) = 3,6 x 10-3

Kc (c) = {Kc (a)}½ = 2,8 x 102 = 1,7 x 101


Contoh 2 :
Untuk reaksi NH3 ½ N2 + /2 H2 dengan nilai
3

sebesar Kc 1 = 5,2 x 10-5 pada 298 K. Berapakah nilai


Kc pada 298 K untuk reaksi N2 + 3 H2 2 NH3

Jawab : Untuk mendapatkan rumus yang diinginkan


rumus asli dibalik dan dikalikan 2 (dua)
1 2
Kc 2 = = { 1,9 x 10 4 }2 = 3,6 x 108
5,2 x 10-5

Nilai Kc untuk reaksi N2 + 3 H2 2 NH3 pada


298 K sebesar 3,6 x 108
Contoh 3
Pada reaksi : N2(g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
pada 25oC nilai Kc = 4,1 x 108. Hitung konsentrasi
NH3, jika pada keadaan kesetimbangan konsentrasi
N2 dan H2 masing-masing 0,010 M.
Jawab :

[NH3]2 [NH3]2
Kc = = = 4,1 x 108
[N2] [H2]3 (0,010) (0,010)3

[NH3] = 4,1 = 2,02 M


Contoh 4.
Diketahui reaksi H2(g) + I2(g) 2 HI(g) dengan
nilai K = 50,2. Jika konsentrasi HI dan H2 pada
kesetimbangan, masing-masing sebesar 0,2 M.
Hitung berapa konsentrasi I2 pada kesetimbangan
Jawab :
[HI]2 [0,2]2
K = [H2] [I2] = 50,2 50,2 = [0,2] [I ]
2

10,04 [I2] = 0,04 [I2] = 3,98 x 10-3 M


Pada keadaan setimbang terjadi reaksi
H2S(g) + I2(p) 2 HI (g) + S(p)
Pada 60oC diketahui tekanan parsial gas p(HI) =
5,65 x 10-3 atm dan p(H2S) = 9,96 x 10-1 atm
tentukan nilai Kp.

(pHI)2 (5,65 x 10-3)2


Kp = (pH S)= 9,96 x 10-1
2

= 3,205 x 10-5
Hubungan Kc dan Kp.
Untuk menggambarkan hubungan antara Kc dan Kp suatu
reaksi, dilihat dari reaksi berikut :
2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)
Kc = 2,8 x 102 pada 1000 K
[SO3]2
Kc =
[SO2]2 [O2]
Sesuai dengan hukum gas ideal PV = nRT
sehingga dapat dituliskan rumusnya :

n P
=
V RT
nSO3 P SO3 nSO2 PSO2
[SO3] = = [SO2] = =
V RT V RT

nO2 P O2
[O2] = =
V RT

Dengan mengganti suku-suku yang dilingkari dengan


konsentrasi dalam Kc akan diperoleh rumus:
Kp
(PSO3/RT)2 (PSO3)2
Kc = = RT
(PSO2/RT)2 (PO2/RT) (PSO2)2 (PO2)
Dengan mengasumsikan bahwa nisbah tekanan
parsial yang ditunjukkan dalam persamaan di atas
sama dengan tetapan kesetimbangan Kp. Maka
hubungan antara Kp dan Kc menjadi :
Kc
Kc = Kp x RT dan Kp = = Kc (RT)-1
RT
Jika penurunan yang sama dilakukan terhadap
reaksi umum
a A(g) + b B (g) + …. g G(g) + h H(g) + ….

Maka menjadi :
Kp = Kc (RT)Δn
Dimana Δn adalah selisih koefesien stoikiometri dari
gas hasil reaksi yaitu
Δn = (g + h +…..) – (a + b + ….), dan untuk reaksi
pembentukkan gas SO3 maka Δn = 2 – (2 + 1) = -1
Dalam kesetimbangan ini digunakan satuan
atmosfer (atm) untuk tekanan parsial maka nilai
tetapan gas R = 0,082 atm mol-1 K-1
Contoh 1. Hitung nilai Kp untuk reaksi
2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)
Kc = 2,8 x 102 pada 1000 K
Kp = Kc (RT)-1 = 2,8 x 102 (0,082 x 1000)-1 = 3,4
Kesetimbangan pada reaksi heterogen
Persamaan kesetimbangan hanya mengandung
komponen yang konsentrasi atau tekanan parsial
berubah selama reaksi kimia berlangsung. Karena
komposisi tidak seragam, sekalipun ikut serta
dalam reaksi kimia seperti padatan murni dan
cairan murni tidak diperhitungkan dalam
persamaan tetapan kesetimbangan
Untuk reaksi heterogen :
C(p) + H2O(g) CO(g) + H2(g)
Persamaan tetapan kesetimbangan komponen
dalam fase gas : H2O, CO dan H2
Maka persamaan tetapan kesetimbangan sbb:
[CO] [H2]
Kc =
[H2O]

Contoh lain untuk reaksi:


CaCO3(c) CaO(c) + CO2(g)
Karena dalam persamaan mengandung komponen
gasnya hanya satu yaitu komponen CO2maka :
Kc = [CO2]
Mengubah Keadaan Kesetimbangan (Prinsip Le
Châtelier)
Suatu sistem bila diberikan perubahan, maka
terjadi suatu pergeseran keadaan kesetimbangan
misalnya ke kanan (berarti reaksi cenderung ke
kanan) atau sebaliknya.

Adapun perubahan yang dilakukan :


- perubahan konsentrasi pereaksi (jumlah
spesies yang bereaksi)
- perubahan suhu (temperatur)
- Perubahan tekanan
Pengaruh Konsentrasi (jumlah spesies yang
bereaksi)
Kesetimbangan kimia dapat terganggu dengan
penambahan atau pengurangan salah satu dari
reaktan atau produk. Misalkan reaksi berikut :

H2(g) + I2 2 HI(g)

Bila dilakukan penambahan H2 ke dalam reaksi,


maka konsentrasi H2 bertambah.
Gangguan terhadap sistem adalah penambahan
Sistem dapat mengurangi gangguan dengan
mengeliminasi beberapa penambahan H2.
Keadaan ini menjadikan H2 bereaksi dengan I2
membentuk HI.
Sebagai hasilnya kesetimbangan cenderung ke
kanan.
Setelah terjadi kesetimbangan baru maka
konsentrasi H2 dan HI yang terbentuk lebih banyak
dari sebelumnya, sedangkan konsentrasi I2 kurang
dari kesetimbangan sebelumnya
kesetimbangan terjadi
Konsentrasi

H2
I2

HI

waktu
Iliustrasi lain : Perubahan keadaan kesetimbangan
jumlah salah satu pereaksi dalam reaksi
2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)

0,68 mol SO3 1,46 mol SO3

0,16 mol O2 0,27 mol O2

tambah 0,54 mol SO2


0,32 mol SO2
1,00 mol
Vol 10,0 L SO3 Vol 10,0 L

(a) (b) (c)


Keterangan :
(a) Keadaan kesetimbangan awal
(b) Gangguan yang disebabkan oleh penambahan
1,00 mol SO3
(c) Keadaan kesetimbangan baru

Jika terjadi penambahan salah satu pereaksi yang


sudah setimbang (penambahan SO3), maka terjadi
reaksi yang mengkonsumsi pereaksi tambahan
tersebut. Berarti akan terjadi reaksi balik yaitu
konversi sebagian SO3 yang ditambahkan menjadi
SO2 dan O2.
Contoh 1. Ramalkan pengaruh penambahan H2(g) ke
dalam campuran kesetimbangan bervolume tetap
dari N2(g), H2(g) dan NH3(g)
N2(g) + H2(g) NH3(g)
Jawab:
Usaha peningkatan H2(g) merangsang
pergeseran kesetimbangan ke kanan. Tetapi
hanya sebagian dari H2(g) yang ditambahkan
terpakai dalam reaksi ini. Saat kesetimbangan
tercapai kembali H2(g) yang ada tetap lebih
banyak dibandingkan semula. Jumlah NH3(g)
juga lebih banyak, tetapi N2(g) yang lebih
sedikit, karena terpakai bersama-sama H2(g).
Perubahan Volume dan tekanan
 Volume dan tekanan merupakan hal yang berbanding
terbalik yang berlaku pula pada kesetimbangan.
 Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil) maka
kesetimbangan bergeser ke arah sisi yang mempunyai
jumlah molekul yang lebih kecil.
 Sebaliknya jika tekanan diperkecil (volume diperbesar)
maka kesetimbangan bergeser ke arah jumlah molek ul
yang kebih besar
Contoh reaksi : N2(g) + 3H2(g) 3NH2(g)
Pada contoh di atas jika tekanan diperbesar maka reaksi
bergeser ke arah kanan karena jumlah molekulnya lebih
kecil, dan jika tekanan diperkecil maka reaksi bergeser ke
arah kiri karena jumlah molekulnya lebih besar.
Gambaran Pengaruh tekanan terhadap
kesetimbangan dalam reaksi

0,68 mol SO3

0,16 mol O2 0,83 mol SO3

0,32 mol SO2


0,085 mol O2

Volume 10,0 L Volume 1,0 L


0,17 mol SO2

(a) (b)
Pengaruh Suhu
Mengubah suhu campuran kesetimbangan dapat
dilakukan dengan menambah atau mengurangi
kalor dalam sistem tersebut
Penambahan kalor menguntungkan bagi reaksi
yang menyerap panas (endoterm), sedangkan
pengurangan kalor akan menguntungkan reaksi
lepas kalor (eksoterm)

Peningkatan suhu suatu campuran kesetimbangan


menyebabkan pergeseran keadaan kesetimbangan
ke arah reaksi endoterm. Penurunan suhu
menyebabkan pergeseran ke arah reaksi eksoterm.
Contoh 2. Sebanyak 0,020 mol SO3 dimasukkan ke dalam
ruang hampa 1,52 L dan dipanaskan sampai 900 K, dimana
kesetimbangan tercapai. Jumlah SO3 yang ada pada
kesetimbangan adalah 0,0142 mol. Berapa (a) nilai Kc dan
nilai (b) Kp pada 900 K.

Reaksi 2 SO3(g) 2 SO2(g) + O2(g)


Awal 0,020 mol 0,00 mol 0,00 mol
Perubahan -0,0058 mol +0,0058 mol +0,0029 mol
Jml setimbang 0,0142 mol 0,0058 mol 0,0029 mol

Konsentrasi [SO3] = 0,0142 mol/1,52 L [SO2] = 0,0058mol/1,52 L [O2] = 0,0029mol/1,52 L


Kesetimbangan = 9,34 x 10-3 = 3,8 x 10-3 = 1,9 x 10-3
[SO2]2 [O2] (3,8 x 10-3)2 (1,9 x 10-3)
a) Kc = =
[SO3]2 (9,34 x 10-3)2

= 3,1 x 10-4

b) Kp = Kc (RT)Δn = 3,1 x 10-4 (0,0821 x 900)(2+1)-2


= 3,1 x 10-4 (0,0821 x 900)1
= 2,3 x 10-2
TUGAS
1. Untuk reaksi : 2NOCl(g) 2NO(g) + Cl2(g) mempunyai
nilai Kc = 4,7 x 10-4 tentukan nilai Kc dari reaksi berikut :
a. NOCl(g) NO(g) + ½Cl2(g)
b. NO(g) + ½Cl2(g) NOCl(g)
2. Pada suhu 460oC terdapat campuran gas dengan konsentrasi : [SO2]
= 0,01 M, [NO2] = 0,02 M, [NO] = 0,01 M dan [SO3] = 0,015 M.
Tentukan nilai tetapan kesetimbangan pada suhu tersebut.
Reaksi : SO2(g) + NO2(g) NO(g) + SO3(g)
3. Pada reaksi kesetimbangan
CH4(g) + H2O(g) CO(g) + 3 H2(g)
juga dapat membuat hidrogen pada suhu 1500oC dengan Kc = 5,67.
Tentukan nilai Kp pada suhu tersebut

Anda mungkin juga menyukai