KESETIMBANGAN KIMIA I
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kesetimbangan, tetapan kesetimbangan,
kesetimbangan homogeny, hubungan Kc dengan Kp, kesetimbangan heterogen,
prediksi arah kesetimbangan, dan menghitung konsentrasi kesetimbangan.
1. KONSEP KESETIMBANGAN
Kesetimbangan kimia tercapai: Bila laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar
dan konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu.
Gambar diatas adalah contoh kesetimbangan fisis karena perubahan yang terjadi
hanya perubahan fisis. Dalam hal ini H2O yang meninggalkan dan kembali ke fasa
cair sama banyaknya. Reaksinya sebagai berikut:
H2O(l) H2O(g)
Contoh kesetimbangan kimia yang melibatkan perubahan kimia adalah reaksi yang
melibatkan NO2 dan N2O4 dengan reaksi sebagai berikut:
N2O4(g) 2NO2(g)
Reaksi ini dapat dipantau dengan mudah sebab N2O4 adalah gas tak berwarna,
sementara NO2 berwarna cokelat gelap.
aA + bB cC + dD
3. KESETIMBANGAN HOMOGEN
Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi bereaksinya
berada pada fasa yang sama. Contohnya reaksi yang melibatkan N2O4 dan NO2
yang keduanya memiliki fasa gas.
HUBUNGAN Kc DAN Kp
Kita dapat menentukan nilai Kp atau Kc bila salah satunya telah diketahui nilainya
melalui persamaan:
Dimana:
Kp = Konstanta kesetimbangan tekanan parsial
Kc = Konstanta kesetimbangan konsentrasi
R = Konstanta gas ideal (0,082 L.atm.K-1.mol-1)
T = Suhu (K)
∆𝑛 = Perubahan mol/koefisien (hanya fase gas)
Jumlah mol produk – jumlah mol pereaksi
4. KESETIMBANGAN HETEROGEN
Reaksi reversibel yang melibatkan pereaksi dan produk yang fasanya berbeda
menghasilkan kesetimbangan heterogen. Sebagai contoh, kalsium karbonat
(CaCO3) yang dipanaskan dalam wadah tertutup.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Pada reaksi tersebut pereaksi dan produk ada pada dua fase yaitu gas (g) dan
padat/solid (s). Sehingga, nilai kesetimbangannya:
Pada penentuan nilai Kc yang terlibat dalam persamaan adalah spesi dengan fase
gas (g) dan aqueous (aq). Sedangkan, pada Kp hanya spesi dengan fase gas (g).
Fase padat/solid (s) dan pelarut murni/liquid (l) aktivitasnya bernilai 1 (tidak
menggeser kesetimbangan) sehingga tidak masuk kedalam persamaan Kc
maupun Kp.
Contoh soal
Campuran 0,5 mol H2 dan 0,5 mol I2 dimasukkan ke dalam labu baja antikarat 1 L
pada suhu 430oC. Konstanta kesetimbangan Kc untuk reaksi
H2(g) + I2(g) 2HI(g)
adalah 54,3 pada suhu ini. Hitunglah konsentrasi H2, I2, dan HI pada
kesetimbangan.
Jawaban:
Tahap 1.
Stoikiometri reaksinya adalah 1 mol H2 bereaksi dengan 1 mol I2 menghasilkan 2
mol HI. Misalkan x adalah pengurang konsentrasi (mol/L) H 2 dan I2 pada
kesetimbangan. Jadi, konsentrasi kesetimbangan HI haruslah 2x. Perubahan
konsentrasi diringkas sebagai berikut.
H2 + I2 2HI
Awal 0,5 0,5 0
Perubahan -x -x +2x
Kesetimbangan 0,5-x 0,5-x 2x
Tahap 2.
Konstanta kesetimbangannya adalah
[HI]2
Kc =
[H2 ][I2 ]
Dengan substitusi, kita peroleh
(2x)2
54,3 =
(0,5 − x)(0,5 − x)
Dengan menghitung akar pada kedua sisi, diperoleh
2x
7,37 =
0,5 − x
Sehingga, x = 0,393 M
Tahap 3.
Pada kesetimbangan, konsentrasinya adalah
[H2] = 0,5 – 0,393 = 0,107 M
[I2] = 0,5 – 0,393 = 0,107 M
[HI] = 2 x 0,393 = 0,786 M
Latihan Soal
17.5B
9. Klorometan dibentuk melalui reaksi: CH4(g) + Cl2(g) ⇄ CH3Cl(g) + HCl(g). Pada 1500
K, Kp = 1,6 x 104. Dalam campuran reaksi, PCH4 = 0,13 atm, PCl2 = 0,035 atm, PCH3Cl =
0,24 atm, and PHCl = 0,47 atm. Apakah yang akan terbentuk CH3Cl atau CH4 ?
10. Sulfur trioksida dibuat melalui reaksi sulfur dioksida dengan oksigen: 2SO2(g) + O2(g)
⇄ 2SO3(g) dengan Kc = 4,2 x 10-2 (pada 727 oC). Jika 3,4 mol SO2; 1,5 mol O2, dan
1,2 mol SO3 ditempatkan dalam labu 2,0-L. Apakah sistem akan berada dalam
kesetimbangan? Jika tidak, kearah mana reaksi berlangsung?
11. Oksidasi nitrogen monoksida di atmosfer, 2NO(g) + O2(g) ⇄ 2NO2(g), dipelajari pada
184 oC dengan tekanan awal 1,000 atm dari NO dan 1,000 atm dari O 2. Pada
kesetimbangan, PO2 0,506 atm. Hitung Kp.
12. Mempelajari reaksi antara ammonia dan oksigen, 4NH 3(g) + 7O2(g) ⇄ 2N2O4(g) +
6H2O(g) dalam labu diisi dengan larutan NH3 2,40 M dan larutan O2 2,40 M pada
temperatur biasa; reaksi berjalan, dan pada kesetimbangan [N 2O4] = 0,134 M. Hitung
Kc.
13. Nitrogen monoksida terurai melalui persamaan: 2NO(g) ⇄ N2(g) + O2(g); dengan Kc
= 2,3 x 1030 pada 298 K. Dalam atmosfer, PO2 = 0,209 atm dan PN2 = 0,781 atm.
Berapakah kesetimbangan tekanan parsial dari NO dalam udara dimana kita bernapas?
(Diperlukan Kp untuk menghitung tekanan parsial).
14. Phosphin terurai melalui persamaan: 2PH3(g) ⇄ P2(g) + 3H2(g) dengan Kp = 19,6 (pada
750 K). Dalam campuran reaksi pada kesetimbangan, PPH3 = 0,112 atm dan PP2 = 0,215
atm. Berapakah tekanan parsial kesetimbangan dari H 2?
15. Dekomposisi HI pada temperatur rendah dipelajari dengan cara injeksi 2,50 mol HI
kedalam labu 10,32 L pada 25 oC. Berapakah [H2] pada kesetimbangan reaksi: 2HI(g)
⇄ H2(g) + I2(g) dengan Kc = 1,26 x 10-3?
16. Reaksi berikut mempunyai nilai Kc = 0,18 pada 500 K: Cl2O(g) + H2O(g) ⇄ 2HOCl(g).
Jika 6,15 mol gas Cl2O dan 6,15 mol gas H2O dimasukkan ke dalam labu 5,00 L pada
500 K, hitung konsentrasi kesetimbangan dari Cl2O, H2O, dan HOCl.
17. Dalam percobaan, efek temperatur pada dekomposisi halogen; 0,50 mol I2 dipanaskan
dalam wadah 2,5 L, dan reaksi berikut terjadi: I2(g) ⇄ 2I(g). (a) Hitung [I2] dan [I] pada
kesetimbangan pada 600 K; dimana Kc = 2,94 x 10-10. (b) Hitung [I2] dan [I] pada
kesetimbangan pada 2000 K; dengan Kc = 0,209.
18. Phosphor pentaklorida terdekomposisi melalui reaksi: PCl5(g) ⇄ PCl3(g) + Cl2(g)
dengan Kp = 3,4 x 10-4 (pada 400 K). Hitung tekanan parsial kesetimbangan dari PCl5
jika reaksi diawali dengan: (a) tekanan parsial PCl5 0,18 atm; (b) tekanan parsial PCl5
0,025 atm.