Anda di halaman 1dari 12

INJUNG ISTRIA, S.

Pd
DAFTAR ISI
Cover

Daftar isi..................................................................................................................... 1

Mind Map ................................................................................................................. 2


Bahan Ajar
Pendahuluan ............................................................................................................... 4
Kompetensi Dasar ..................................................................................................... 5
Indikator ..................................................................................................................... 5
Tujuan Pembelajaran ................................................................................................. 5
Materi ......................................................................................................................... 6
Soal Uji Kompetensi .................................................................................................. 9
Sumber Rujukan

1
MIND MAP

KESETIMBANGAN KIMIA

Bersifat
Meliputi

Kesetimbangan Kesetimbangan
Dinamis Homogen Hoterogen
Terjadi pada
Mempunyai

Reaksi Dapat
Balik Tetapan Kesetimbangan

Berlangsung dlm Berdasarkan

Sistem Tertutup
Hukum Aksi Massa

Dinyatakan dalam

Q KC KP

Hubungan

KP = KC (RT)∆n

2
STRUKTUR MAKRO
Kesetimbangan Kimia Terjadi pada reaksi reversibel Contoh: I2(g) + H2(g) ⇌ 2HI(g)

menjelaskan
menjelaskan memberikan memberikan
Bersifat dinamis Ciri-ciri kesetimbangan dinamis Bukti makroskopis Bukti mikroskopis
menjelaskan
Terjadi pada sistem tertutup
menjelaskan
memberikan
Kesetimbangan Homogen Kesetimbangan Heterogen Contoh

menjelaskan Menjelaskan
menjelaskan Berdasarkan perbandingan menjelaskan
Konsentrasi produk hubungan
Memiliki tetapan kesetimbangan Kc Kp Kp=Kc(RT)∆n
terhadap reaktan pada
Saat setimbang
menjelaskan
Hubungan Qc dengan Kc

menjelaskan Mengalami pergeseran menjelaskan


Berdasarkan Asas Le Chatalier Konsentrasi Volume Suhu Tekanan
kesetimbangan

menjelaskan
menjelaskan Proses Industri lain
Penerapan Kesetimbangan Kimia Proses Kontak Proses Haber
PENDAHULUAN

Apakah kamu pernah


melihat petir? Biasanya
petir muncul pada musim
hujan. karena pada
musim hujan udara
mengandung kadar air
yang lebih tinggi
sehingga daya isolasinya
turun dan arus lebih
mudah mengalir. Petir
terjadi melalui proses kesetimbangan. Awalnya terlihat kilatan cahaya sesaat yang
menyilaukan dari langit. Kemudian disusul dengan suara menggelegar. Petir terjadi
akibat perpindahan elektron antar awan dan bumi. Energi yang dilepaskan berupa
cahaya, panas, dan bunyi. Energi panas yang dilepaskan saat terjadi petir
berpengaruh pada konsentrasi gas NO di atmosfer. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Reaksi pembentukan gas NO sebagai berikut.

N2(g) + O2(g) 2NO(g)

Reaksi di atas termasuk kesetimbangan endoterm. Pada suhu dan tekanan


normal reaksi kesetimbangan bergeser ke kiri dan hampir tidak ada gas NO yang
terbentuk. Energi panas yang besar dilepaskan oleh petir dan mengakibatkan reaksi
kesetimbangan bergeser jauh ke kanan. Gas NO yang terbentuk larut dalam air
hujan dan diserap oleh tanah. Tanaman menyerap NO yang larut dalam air hujan
sebagai senyawa penting untuk pertumbuhan.

Selain contoh di atas, masih banyak lagi fenomena alam yang melibatkan reaksi
kesetimbangan kimia. Dapatkah anda menyebutkan salah satu contoh lainnya?
3.6 Menjelaskan reaksi kesetimbangan di dalam hubungan antara pereaksi dengan
hasil reaksi
4.6 Menyajikan hasil pengolahan data untuk menentukan harga ketetapan
kesetimbangan

3.6.1 Membedakan reaksi reversible dan reaksi irreversible


3.6.2 Menjelaskan kesetimbangan dinamis

Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menjelaskan


perbedaan reaksi reversible dan irreversible dan menjelaskan tentang konsep reaksi
kesetimbangan dalam hubungan pereaksi dan hasil reaksi

5
BAHAN AJAR

1. Reversibel dan Ireversibel


Reaksi reversible merupakan reaksi yang dapat balik, sedangkan reaksi
irreversible merupakan reaksi yang tidak dapat balik. Contoh reaksi ireversible
adalah kertas terbakar dan juga reaksi
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl(aq) + H2O(l).
Reaksi antara natrium hidroksida (NaOH) dan asam klorida (HCl) hanya dapat
berlangsung ke arah kanan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan cara mereaksikan
kembali hasil reaksi, yaitu NaCl dan H2O. Fakta menunjukkan bahwa NaCl tidak
akan bereaksi dengan air membentuk NaOH dan HCl. Adapun contoh reaksi
reversibel adalah reaksi antara N2 dan H2 menjadi NH3, dan sebaliknya NH3
dapat terurai menjadi H2 dan N2.

2. Keadaan Setimbang
Misalkan terdapat 1 mol gas nitrogen dipanaskan bersama 3 mol gas hidrogen.
Pada awalnya hanya terjadi satu reaksi yaitu pembentukan ammonia.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Ternyata sebagian ammonia akan terurai kembali menjadi gas nitrogen dan gas
hidrogen.
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
Selanjutnya kedua reaksi tersebut akan berlangsung secara bersama-sama
menurut reaksi dapat balik berikut ini.
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Misalkan laju reaksi maju v1 dan laju reaksi balik v2. Sebagai mana telah
dipelajari dalam laju reaksi, nilai v1 bergantung pada konsentrasi N2 dan H2 (laju
pembentukan amoniak), sedangkan nilai v2 bergantung pada konsentrasi NH3
(laju penguraian amoniak). Pada awal reaksi v1 mempunyai nilai maksimum
sedangkan v2 adalah nol karena NH3 belum terbentuk. Pada suatu saat (pada saat
waktu t tertentu) laju reaksi maju akan sama dengan laju reaksi balik.
Selanjutnya seiring dengan berkurangnya konsentrasi N2 dan H2, nilai v1 semakin
lama semakin kecil. Sebaliknya dengan bertambahnya konsentrasi NH 3 maka

6
nilai v2 akan semakin besar. Peristiwa ini dapat digambarkan pada kurva sebagai
berikut:

Kurva 1 : Perubahan laju reaksi terhadap waktu. v1 = laju reaksi dari kiri ke
kanan (laju pembentukan amoniak) dan v2 = laju reaksi dari kanan ke kiri (laju
penguraian amoniak)

Kurva 2: Perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi terhadap waktu


menuju keadaan setimbang.
Dari kedua kurva di atas dapat dilihat, sejak pada waktu t v1= v2 jumlah masing-
masing komponen tidak berubah terhadap waktu. Oleh karena itu tidak ada
perubahan yang dapat diamati atau diukur (reaksi makroskopis) seolah-olah
reaksi telah berhenti. Pada keadaan inilah reaksi telah mencapai keadaan
setimbang.

7
Jadi keadaan setimbang adalah dimana laju pembentukan produk dan
penguraian produk pada waktu tertentu bernilai sama sehingga
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi tetap tidak berubah terhadap waktu
oleh karena itu tidak ada perubahan lagi yang dapat di amati.
Namun, melalui percobaan dapat ditunjukkan dalam keadaan setimbang tersebut
reaksi tetap berlangsung pada tingkat molekul (tingkat mikroskopis). Artinya
reaksi antara nitrogen dan hidrogen membentuk ammonia tetap berlangsung,
demikian pula penguraian ammonia membentuk hidrogen dan nitrogen. Oleh
karena itu kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis.

Kesetimbangan dinamis adalah secara mikroskopis reaksi terus


berlangsung dengan laju pembentukan produk dan penguraian produk
pada waktu tertentu bernilai sama sehingga konsentrasi pereaksi dan
hasil reaksi tetap atau tidak berubah terhadap waktu.

Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia


1. Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
2. Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang
berlawanan
3. Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
4. Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
5. Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati

8
Soal Uji Kompetensi
Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E di lembar jawaban yang
telah disediakan pada jawaban yang tepat!
A. Pilihan Ganda
1. Pada keadaan kesetimbangan kimia, pernyataan berikut yang benar adalah . . .
A. Mol pereaksi yang berubah sama dengan mol zat yang terbentuk
B. Konsentrasi zat-zat dalam campuran reaksi tidak berubah
C. Laju reaksi maju lebih cepat daripada laju reaksi balik
D. Mol zat pereaksi sama dengan mol zat hasil reaksi
E. Reaksi telah berganti

2. Suatu reaksi reversibel mencapai kesetimbangan apabila . . . .


A. Volum reaktan = volum produk
B. Mol ruas reaktan = mol ruas produk
C. Berat reaktan = berat produk
D. Laju reaksi ke reaktan = laju reaksi ke produk
E. Konsentrasi reaktan = konsentrasi produk

3. Dalam suatu wadah 2 L dimasukkan sebanyak 2 mol gas SO 3 dan terurai


menjadi gas SO2 dan gas O2. Jika dari tersebut di dapat grafik jumlah mol SO3
terhadap waktu sebagai berikut:

𝑀𝑜𝑙 𝑆𝑂3

2,5

1,5

0,5

0
0 5 10 15 20 25 30 35

Waktu (menit)

9
Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa . . . .

A. Pada menit ke-15 telah terjadi keadaan setimbang


B. Reaksi tersebut memiliki derajat disosiasi sebesar 2/3
C. Jumlah mol SO2 saat setimbang adalah 0,5 mol
D. Nilai tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah 27/8
E. Sebelum menit ke-20 laju reaksi ke kiri lebih besar dari pada laju reaksi
ke kanan

B. Essay
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
4. Jelaskan melalui observasi atau hasil pengukuran yang mengindikasikan
bahwa reaksi berikut telah mencapai kesetimbangan.
a. H2(g) + I2(g) ↔ 2 HI(g)
tak berwarna ungu tak berwarna
b. N2(g) + 2 O2(g) ↔ 2 NO2(g)
tak berwarna tak berwarna merah-coklat

5. Reaksi kimia ada yang berlangsung dapat balik (reversibel) dan tidak dapat
balik (irreversibel). Jelaskan perbedaannya dan berikan masing-masing satu
contoh!

10
SUMBER RUJUKAN:
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk Sma kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, Ralph H. Dan Suminar. 1980. Prinsip dan Terapan Modern Edisi
Keempat Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Rahardjo, Sentot Budi.2016.Buku Siswa Kimia Berbasis Eksperimen untuk
Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Tiga Serangkai
http://benhursanus.blogspot.com/2016/01/makalah-kimia-fisika-1-
kesetimbangan.html (diakses tanggal 21 November 2020)

11

Anda mungkin juga menyukai