Anda di halaman 1dari 7

BAHAN AJAR PERTEMUAN 2

Reaksi Eksoterm dan Endoterm, Persamaan


Termokimia dan Jenis- Jenis ∆H Reaksi

A. Reaksi Eksoterm dan Endoterm


Kalor Kalor
Lingkungan Lingkungan

Kalor Kalor Kalor Kalor


sistem sistem

Kalor Kalor
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor. Pada
reaksi eksoterm, suhu campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat-zat kimia
yang bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke lingkunganya.
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang berlangsung dengan sistem
menyerap kalor dari lingkunganya. Pada reaksi ini terjadi kenaikan energi potensial zat-
zat yang bereaksi atau terjadi penurunan energi kinetik sehingga suhu sistem turun.
Misalnya proses pelarutan urea ke dalam air ditandai dengan suasana dingin pada
reaksinya.
Pada reaksi eksoterm sistem membebaskan energi sehingga entalpi sistem
akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi pereaksi. Oleh
karena itu perubahan entalpi bertanda negatif.

∆H = Hp – HR< 0

Pada reaksi endoterm sistem menyerap energi sehingga entalpi sistem akan bertambah,
artinya entalpi produk lebih besar dari pada entalpi pereaksi. Akibatnya perubahan
entalpi bertanda positif

∆H = Hp – HR> 0

B. Diagram Tingkat Energi pada Reaksi Eksoterm dan Endoterm


Perubahan entalpi digambarkan melalui diagram reaksi.
Perhatikan contoh reaksi berikut:
Apereaksi → Bhasil reaksi
∆H = Hhasil reaksi - Hpereaksi
P
P .......
∆H = Hp – HR > 0
R
R .......

(a) Reaksi endoterm

Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu entalpi sistem
akan bertambah, artinya entalpi produk lebih besar dari pada entalpi pereaksi.
Akibatnya perubahan entalpi bertanda positif.

R ..... . R

∆H = Hp – HR < 0

P
P .......

(b) Reaksi eksoterm

Pada reaksi eksoterm sistem membebaskan energi sehingga entalpi sistem


akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil dari entalpi pereaksi. Oleh karena itu
perubahan entalpi bertanda negatif
Pada reaksi kimia terjadi pertukaran energi antara sistem dan lingkungan.
Berdasarkan pertukaran energi tersebut, reaksi termokimia dapat dikelompokkan
menjadi 2 jenis, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Untuk mengetahui perbedaannya amatilah skema percobaan berikut ini:

Reaksi kimia berlangsung


disertai perubahan energi
berupa pelepasan atau
penyerapan energi (q)

Reaksi antara Zn dan


Hidrolisis NH4NO3 dalam Oleh karena reaksi kimia umumnya CuSO4 dalam gelas
gelas beker memberikan berlangsung pada tekanan tetap, beker memberikan rasa
rasa dingin pada tangan, maka perubahan energi reaksi panas pada tangan,
yang berarti reaksi dinyatakan sebagai perubahan yang berarti reaksi
(sistem) menyerap kalor entalpi (ΔH), dimana ΔH =q
melepaskan kalor dari
dari lingkungan
lingkungan
Reaksi disertai penyerapan Reaksi disertai pelepasan kalor
kalor (+q), sehingga entalpi (-q), sehingga entalpi sistem
sistem bertambah, sehingga berkurang, sehingga nilai ΔH
nilai ΔH bernilai……. bernilai…….
Reaksi ini disebut dengan Reaksi ini disebut dengan
reaksi……. reaksi…….
Dapat ditulis : ΔH > 0 Dapat ditulis : ΔH < 0

C. Persamaan termokimia dan jenis- jenis ∆H reaksi


1. Persamaan termokimia
Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan kalor dan menyertakan perubahan entalpi
(∆H) dapat dituliskan dalam suatu persamaan yang disebut dengan persamaan
termokimia. Penulisan dan interpretasi persamaan termokimia diatur dalam pedoman
berikut:
1. Koefisien stoikiometri menunjukan jumlah mol suatu materi
2. Jika letak reaktan dan produk pada persamaan dibalik, tanda ∆H-nya berubah
menjadi kebalikannya.
Contoh:
Proses pembekuan air menjadi es membebaskan kalor sebesar 6,01 kJ
H2O (l) → H2O (s) ∆H = -6,01 kJ/mol
Dengan demikian, untuk reaksi pelelehan es menjadi air memerlukan kalor
sebesar 6,01 kJ
H2O (s) → H2O (l) ∆H = +6,01 kJ/mol
3. Jika koefisien persamaan digandakan, nilai ∆H juga digandakan sesuai dengan
perubahan faktor koefisien persamaan
Contoh:
Jika koefisien persamaan pelelehan es digandakan dua kalinya, perubahan
entalpinya juga dikalikan dua. Persamaan termokimianya menjadi:
2H2O (s) → 2H2O (l) ∆H = +12,02 kJ/mol
4. Wujud zat yang terlibat dalam reaksi harus ditulis dalam kurung dan italic untuk
membantu menentukan perubahan entalpinya. Zat padat dinyatakan dengan (s),
larutan dinyatakan dengan (aq), zat cair dinyatakan dengan (l), dan gas
dinyatakan dengan (g).
Nilai ∆H yang tertera dalam persamaan termokimia bergantung pada nlai koefisien
reaksinya.
Contoh: 2H2O(g) + O2(g) → 2H2O(g) ; ∆H = -484kJ
Makna dari persamaan reaksi ini adalah 2 mol gas H2 bereaksi dengan 1 mol gas
O2 menghasilkan 2 mol gas H2O dalam bentuk gas dan melepaskan kalor sebesar
484 kJ. Apabila reaksi diubah menjadi:
1 −484
H2O(g) + 2 O2(g) → H2O(g); ∆H = = -242 kJ.
2
1
Kalor yang dilepaskan untuk reaksi 1 mol H2 dan mol O2 menghasilkan H2O
2
sebesar 242 kJ. Diagram tingkat energinya:

1
H2O(g) + O2(g)
2
.....
∆H = -242 kJ

H2O(g)

Contoh :
Diketahui reaksi sebagai berikut :
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
Gambarlah diagram tingkat energi untuk reaksi tersebut!
Pembahasan :
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
∆H reaksi ini bernilai negatif, berarti reaksi ini adalah reaksi eksoterm. Diagram tingakt
energinya sebagai beriktu :

C(s) + O2(g) reaktan

∆H = H2 – H1 = -393,5 kJ

CO2(g) produk

2. Jenis- jenis entalpi reaksi(∆H)


a. Entalpi pembentukan standar (∆Hfo)
Entalpi pembentukan standar (∆Hfo) suatu senyawa menyatakan jumlah kalor
yang diperlukan atau dibebaskan untuk pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya yang stabil pada keadaan standar /STP
Contoh:
1. H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l) ∆Hf° = –285,85 kJ

Koefisien 1 berarti 1 mol H2O
Ingat:
• Unsur-unsur diatomik adalah H2, N2, O2, F2,
Cl2, Br2, I2
Massa 1 mol = Mr zat (satuan gram/mol).
• Misal:
– Massa 1 mol H2O = Mr H2O = 18 gram/mol
– Massa 1 mol CO2 = Mr CO2 = 44 gram/mol
• Volume 1 mol zat pada keadaan standar
(STP) adalah 22,4 liter/mol.

Artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari unsur hidrogen dan unsur oksigen
dibebaskan energi sebesar 285,85 kJ (tanda negatif pada ∆Hf berarti dibebaskan energi
atau reaksi eksoterm).

2. 4 C(s) + 2 H2(g) → 2 C2H2(g) ∆H = + 454 kJ



Koefisien 2 berarti 2 mol C2H2, maka semua koefisien reaksi dibagi 2
termasuk ∆H
Reaksi menjadi:
2C(s) + H2(g) → C2H2(g) ∆H = + 227 kJ
Artinya, pada pembentukan 1 mol C2H2 dari unsur karbon dan unsur hidrogen
dibutuhkan panas sebesar 227 kJ (endoterm)

3. Pada pembentukan 22 gram C3H8 (Ar C = 12, H = 1) dibebaskan kalor sebesar 75 kJ.
Tuliskan persamaan termokimia pembentukan C3H8!
Jawab:
• Massa 1 mol C3H8 = Mr C3H8
= (3 × Ar C) + (8 × Ar H)
= (3 × 12) + (8 × 1)
= 36 + 8
= 44 gram/mol
massa
• Banyak mol dari 22 gram C3H8 = 𝑀𝑟
22
= 44
= 0,5 mol
1
• ∆Hf° berlaku untuk pembentukan 1 mol zat, maka ∆Hf° C3H8 = 0.5 x (-75kJ)
= –150 kJ
• Persamaan termokimia pembentukan C3H8 adalah:
3C(s) + 4 H2(g) → C3H8(s) ∆Hf° = –150 kJ/mol
yang boleh ditulis di sebelah kanan reaksi adalah ∆H untuk 1 mol.

Pada reaksi ini dibebaskan kalor sebanyak 150 kJ. Berdasarkan kesepakatan
internasional, entalpi pembentukan standar unsur-unsur dalam bentuk yang paling
stabil bernilai 0(nol). Contohnya O2, (∆Hfo) = 0
Tabel.1 Perubahan entalpi pembentukan standar(∆Hfo), dalam kJ/mol
No Zat ∆Hfo (kJ/mol) No Zat ∆Hfo (kJ/mol)
1. C (grafit) 0 22. NO(g) +90,37
2. C (intan) +1,88 23. NO2(g) +33,85
3. CH4(g) -74,8 24. NH3(g) -46,19
4. C2H2(g) +226,7 25. NaCl(s) -410,9
5. C2H6(g) -84,68 26. HCl(g) -92,3
6. C3H8(g) -103,85 27. H2O(l) -187,6
7. CO(g) -110,5 28. H2O(g) -241,8
8. CO2(g) -393,5 29. HI(g) +25,94
9. MgO(s) -601,8 30. SO2(g) -296,1
10. N2O4(g) +9,66 31. SO3(g) -395,2
11. N2O(g) +81,56 32. H2S(g) -20,15
12. MgCO3(g) -1.112,9 33. ZnO(g) -347,98
13. AgCl(s) -127,4 34. CaCO3(s) -1.206,9
14. Al2O3(s) -1.669,8 35. NH4Cl(s) -314,4
15. HBr(g) -36,2 36. CuO(s) -155,2
16. HF(g) -268,61 37. H2O(s) -285,8
17. NH4F(s) -463,9 38. O3(g) +142,3
18. NH4I(s) -201,40 39. PCl3(g) -306,4
19. SO2Cl(l) -389 40. PCl5(g) -398,9
20. O(g) +247,53 41. S8(s) 0
21. O2(g) 0 42. S8(g) +102,30

b. Entalpi penguraian standar(∆Hdo)


Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang
diperlukan atau dibebaskan untuk penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-
unsurnya pada keadaan standar (298K, 1 atm).
Menurut hukum laplace, jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan
senyawa sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa
tersebut menjadi unsur-unsurnya.
Contoh soal:
1. Tuliskan persamaan termokimia penguraian H2O apabila diketahui ∆𝐻𝑓0 H2O = –
285,85kJ/mol!
Jawab:
Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan, sehingga zat yang
terurai di sebelah kiri anak panah.
H2O(l) → H2(g) + ½O2(g) ∆Hd° = +285,85 kJ

Koefisien 1 untuk 1 mol zat yang diuraikan
Tanda ∆Hd° berlawanan dengan ∆Hf°
2. Bila diketahui ∆Hf° NH3 = –46 kJ/mol, berapa kJ diperlukan untuk menguraikan 1
gram NH3 (Mr = 17)?
Jawab:
Persamaan termokimia penguraian NH3 adalah:
1 3
NH3(g) → 2 N2(g) + 2H2(g) ∆Hd° = 46 kJ/mol
• Besarnya kalor untuk menguraikan 1 gram NH3 adalah:
Besar kalor = mol × ∆H
= massaMr ×∆H
1
= 17 × 46
= 2,7 kJ

c. Entalpi pembakaran standar (∆Hco)


Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang
dibebaskan untuk pembakaran 1 mol zat (unsur atau senyawa) pada keadaan
standar (298K, 1 atm).
Pembakaran dikatakan sempurna jika:
1) Karbon (C) terbakar sempurna menjadi CO2
2) hidrogen (H) terbakar sempurna menjadi H2O
3) belerang (S) terbakar sempurna menjadi SO2
4) senyawa hidrokarbon (CxHy) terbakar sempurna menurut reaksi:
CxHy + O2 →CO2 + H2O (belum setara)
Contoh:
Pada pembakaran 570 gram isooktana (C8H18), salah satu komponen yang ada dalam
bensin, pada keadaan standar/STP dibebaskan kalor sebesar 27.500 kJ. Hitunglah
besarnya ∆Hc° dan tulislah persamaan termokimia pembakaraan isooktana tersebut!
Jawab:
massa
Mol isooktana = 𝑀𝑟 C8H18

570
= 114
= 5 mol
• Untuk 1 mol C8H18 maka ∆Hc° = 1/5 × (–27.500)
= –5.500 kJ
• Persamaan termokimia:
25
C8H18(l) + 2 O2(g) →8CO2(g) + 9H2O(g) ∆Hc° = –5.500 kJ/mol

Anda mungkin juga menyukai