18
1. Energi dan Entalpi
Dalam setiap materi terkandung energi dengan kualitas dan kuantitas yang
berbeda-beda. Misalnya energi yang terkandung dalam suatu materi digunakan untuk
menggerakkan partikel-partikel atau energi digunakan untuk mengadakan interaksi dalam
suatu molekul. Dengan demikian energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan
usaha atau kerja. Melalui proses kimia, energi dapat diudah menjadi energi bentuk lain,
tetapi energi tidak dapat dimusnakan atau diciptakan sebagaimana hukum kekekalan
energi. Contohnya energi listrik yang dapat diubah menjadi energi gerak, ataupun energi
gerak yang dapat diubah menjadi energi cahaya.
Jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi disebut juga
dengan entalpi yang dinyatakan dengan notasi H (heat contents), yang didefinisikan
sebagai kandungan kalor suatu zat. Besarnya entalpi yang terkandung dalam setiap zat
tidak dapat diukur, tetapi perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksilah yang dapat
diukur. Perubahan entalpi standar yang menyertai suatu reaksi ditanyakan dengan notasi
∆H (delta H). Dengan kata lain ∆H merupakan penambahan atau pengurangan energi
suatu zat dalam proses perubahan energi yang berlangsung pada tekanan tetap.
Untuk hal ini berlaku rumus:
∆Hreaksi = Hhasil – H reaktan
Contoh:
1. H2O(s) → H2O (l)
∆H reaksi = H hasil – H reaktan
∆H reaksi = H H2O(l) – H H2O(s)
∆H= -a
Panas dilepas oleh sistem ke lingkungan
Produk
∆H= +a
Panas diserap oleh sistem dari lingkungan
Reaktan
Pada diagram reaksi endoterm di atas dapat dijelaskan bahwa, entalpi hasil
reaksi (produk) lebih besar daripada entalpi pereaksi (reaktan).
Contoh
A → B
Pereaksi produk
∆H = H produk - H pereaksi
∆H = HB – HA
Ini berarti diagram untuk reaksi eksoterm ialah
∆H = HB - HA = X – Y = -
y A Z
∆H = HB - HA = Y – X =
B
y +Z
H2 : jumlah mol O2 : jumlah mol H2O tetaplah 2 : 1 : 2. Yang dapat dinyatakan sebagai
berikut:
1
1 mol mol H2 : 2 mol O2 : 1 mol H2O