Kelas/ Semester : XI / 1
A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-3
3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan
dan diagram tingkat energi.
2. KD pada KI-4
4.4. Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
3. KD pada KI – 1
1.1. Menyadari adanya keteraturan dari termokimia sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
4. KD pada KI-2
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran
Indikator Tujuan Pembelajaran
3.4.1 Menjelaskan hukum atau azas 1. Peserta didik mampu menjelaskan
kekekalan energi mengenai hukum atau azas kekekalan
energi secara tepat dan komunikatif.
3.4.2 Mendeskripsikan sistem dan 1. Peserta didik dengan percaya diri
lingkungan mampu mendeskripsikan mengenai
sistem dan lingkungan dengan bahasa
sendiri yang mudah dipahami secara
komunikatif.
2. Melalui diskusi kelompok dalam kelas,
peserta didik diharapkan mampu
membedakan antara sistem dan
lingkungan dengan benar.
4.4.2 Menganalisis data hasil percobaan 1. Peserta didik mampu menelaah hasil
mengenai reaksi eksoterm dan data percobaan mengenai reaksi
endoterm eksoterm dan endoterm dengan benar.
4.4.3 Menyajikan hasil data percobaan 1. Melalui presentasi, peserta didik mampu
mengenai reaksi eksoterm dan reaksi mengemukakan mengenai reaksi
endoterm eksoterm dan reaksi endoterm
berdasarkan hasil data percobaan secara
tepat
2. Peserta didik mampu tanggap terhadap
pertanyaan yang diberikan mengenai
reaksi eksoterm dan endoterm
3. Peserta didik secara aktif mampu
mengemukakan pendapat dan menerima
pendapat dengan bijaksana
4.4.4 Menyimpulkan reaksi eksoterm dan 1. Peserta didik mampu menarik
reaksi endoterm berdasarkan hasil data kesimpulan mengenai reaksi eksoterm
percobaan yang dilakukan dan endoterm berdasarkan hasil data
percobaan yang dilakukan melalui
diskusi kelompok dalam kelas.
1.1.1 Mengagumi reaksi eksoterm dan 1. Peserta didik dapat menumbuhkan rasa
endoterm sebagai wujud kebesaran syukur atas adanya reaksi eksoterm dan
Tuhan Yang Maha Esa. endoterm sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu, teliti, 1. Peserta didik dapat menumbuhkan rasa
disiplin, bekerjasama, komunikaif, ingin tahu, teliti, disiplin, bekerjasama,
jujur, bijaksana dan rasa tanggung komunikaif, jujur, bijaksana dan rasa
jawab dalam mempelajari reaksi tanggung jawab dalam mempelajari
eksoterm dan reaksi endoterm. reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
D. Materi Pembelajaran
1) Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak mungkin terjadi pertukaran kalor dan
perpindahan materi antara sistem tersebut dengan lingkungan. Misalnya air panas
dalam termos ideal.
2) Sistem tertutup adalah sistem yang mungkin terjadi pertukaran kalor antara sistem
tersebut dengan lingkungan, tetapi tidak terjadi perpindahan materi. Misalnya air
panas dalam gelas tertutup rapat.
3) Sistem terbuka adalah sistem yang mungkin terjadi perpindahan kalor dan
perpindahan materi antara sistem tersebut dengan lingkungannya. Misalnya air
dalam gelas terbuka.
3. Reaksi eksoterm dan endoterm
Pada dasarnya, perubahan entalpi terjadi karena adanya perpindahan energi antara
sistem dan lingkungan. Sistem adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan
pengamatan dalam suatu reaksi, sedangkan lingkungan adalah segala hal yang berada di
luar suatu sistem. Contohnya, jika HCl direaksikan dengan NaOH, maka yang
merupakan sistem adalah HCl dan NaOH, sedangkan tabung reaksi, suhu udara, tekanan
udara merupakan lingkungan.
a. Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang terjadi disertai pelepasan kalor dari
sistem ke lingkungan atau reaksi yang melepas kalor. Dalam hal ini dapat diartikan
bahwa kalor dilepaskan ke lingkungan. Salah satu ciri reaksi eksoterm adalah selama
proses reaksi berlangsung, suhu sistem naik. Oleh karena itu, pada reaksi
eksoterm dimana setiap melepas kalor, kandungan kalor sistem berkurang, atau
entalpi sebelum reaksi (keadaan awal) lebih besar daripada setelah reaksi (keadaan
akhir). Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu, ΔH
bertanda negatif (-) dengan Hp < Hr, sehingga ΔH bertanda negatif (-).
b. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem, atau secara singkat dapa dikatakan bahwa reaksi endoterm
merupakan reaksi yang sistemnya menyerap kalor. Salah satu ciri khas reaksi
endoterm adalah selama reaksi berlangsung terjadi penurunan suhu sehingga untuk
kembali dalam keadaan suhu awal, sistem harus menyerap kalor. Contoh reaksi
endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl. NH4Cl(s) + Air →
NH4Cl(aq) Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika
wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor
sistem setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi. Contoh yang lebih
sederhana dari perubahan fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan penjelasan
lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau
sebaliknya. Pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor
yang diserap oleh sistem. Dengan demikian, maka pada reaksi endoterm ΔH bertanda
positif (+) dengan Hproduk > Hreaktan, sehingga ΔH bertanda positif (+)
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan
diagram tingkat energi, seperti berikut :
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Pembelajaran Langsung
3. Metode pembelajaran : Ceramah Bermakna, Diskusi, Demonstrasi, Presentasi dan
Experiment.
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : :
Lembar Pengamatan Experiment, Lembar diskusi, Tugas individu
untuk penilaian kognitif dan gambar
2. Alat / Bahan : : Board Marker, alat dan bahan praktikum (gelas kimia /
Whiteboard,
tabung reaksi, termometer, pipet tetes, batang pengaduk, larutan
HCl, akuades, CaCO3, NH4Cl, NaOH, pita Mg, Ba(OH)2 )
3. Sumber Purba, Michael. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Jakarta:
Pembelajaran:
Erlangga.
Sudarmo, U. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Sumber dari internet yang relevan (misal : chem-is-try.org)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 60 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Pertemuan 2 (2 x 60 menit)
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
bisa terjadi?
6. Guru menanyakan apakah
peserta didik telah
mempelajari reaksi
eksoterm dan endoterm
dirumah dan
menyampaikan kembali
bahwa hari ini akan
dilakukan percobaan
mengenai reaksi eksoterm
dan endoterm.
7. Peserta didik dibentuk
menjadi 6 kelompok secara
heterogen berdasarkan
karakteristik siswa.
Inti 1. Guru melakukan 1. Peserta didik 95 menit
demonstrasi dengan menyimak dan
menyediakan lilin, kertas mengamati
dan es batu untuk demonstrasi yang
melakukan demonstrasi dilakukan oleh guru
kepada peserta didik dan juga peserta didik
dengan cara menyalakan dapat ikut melakukan
lilin, membakar kertas dan demonstrasi yang
mencairkan es batu dengan dilakukan oleh guru.
cara dipanaskan. 2. Peserta didik dengan
2. Guru mengajukan berpikir logis
pertanyaan kepada peserta memberikan respon
didik yaitu “mengapa saat dan menjawab
tangan berada di dekat api pertanyaan guru
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
H. Penilaian
No Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen
1. Kognitif Tes Tulis Soal Uraian
2. Afektif Pengamatan sikap siswa selama Lembar pengamatan sikap
pembelajaran berlangsung siswa
2. Prediksi dari ketiga gambar di bawah ini, yang manakah merupakan sistem dan yang mana
merupakan lingkungan !
Sistem
Lingkungan
3. Dari data no. 2, jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan!
4. Ketika demam, badan kita menjadi lebih panas dari lingkungan sekitar. Kompres adalah
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan demam. Manakah yang lebih
tepat, kompres panas ( hangat) atau dingin? Jelaskan jawaban anda!
KUNCI JAWABAN
1. Kalor dari hasil pembakaran kayu bukannya hilang namun diserap oleh molekul – molekul
udara di sekitarnya dan di ubah menjadi energy lain, seperti energy kinetik.
2.
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
3. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau pusat pengamatan yang
kita pelajari perubahan energinya. Sedangkan yang disebut lingkungan adalah segala
sesuatu di luar sistem.
4. Kompres dingin akan lebih tepat karena panas dari tubuh kita akan dilepaskan dari tubuh
kita ke handuk yang dingin yang mana tubuh kita diibaratkan sebagai system dan handuk
dingin sebagai lingkungan sehingga panas tubuh kita akan bisa menurun dengan cepat.
LAMPIRAN 2
Nama Kelompok :
a.
b.
c.
d.
e.
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan panas selama reaksi
kimia berlangsung secara kuantitatif. Termokimia berkaitan dengan dua hal yaitu sesuatu
yang menjadi pusat perhatian yang dipelajari perubahan energinya yang disebut system dan
sesuatu diluar system yaitu lingkungan. Ada dua jenis reaksi yang berkaitan dengan
termokimia yaitu reaksi eksoterm dan endoterm. Pada prakteknya, untuk mengetahui
reaksi apa yang akan terjadi, perlu diketahui keadaan awal dari senyawa yang akan diuji
dan keadaan akhir dari senyawa setelah di uji. Pengujian pertama adalah 25 ml akuades
dengan 1 sendok kalsium karbonat, kemudian 10 ml ammonium klorida dengan 10 ml
natrium hidroksida, berikutnya 2 ml asam klorida dengan pita magnesium dan terakhir
antara 10 ml ammonium klorida dengan10 ml barium hidroksida
1. Alat
a.
b.
c.
d.
dst
2. Bahan
a.
b.
c.
d.
dst
Tabel Pengamatan
No. Reaktan
(dengan rumus kimia)
1.
2.
3.
4.
Pada reaksi ………, suhu campuran reaksi akan ………dan energi potensial dari zat-zat
kimia yang bersangkutan akan turun. Selanjutnya akan mengalami perpindahan kalor dari
……… ke………. Dimana entalpi sistem berkurang, sehingga perubahan entalpinya
bernilai ……… dan gambarkan diagram tingkat energinya.
Pada reaksi ………, suhu campuran reaksi akan ……..dan energi potensial dari zat-zat
kimia yang bersangkutan akan naik. Selanjutnya akan mengalami perpindahan kalor dari
………ke………. Dimana entalpi sistem bertambah, sehingga perubahan entalpinnya
bernilai……… dan gambarkan diagram tingkat energinya.
Nama Kelompok :
f.
g.
h.
i.
j.
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan panas selama reaksi
kimia berlangsung secara kuantitatif. Termokimia berkaitan dengan dua hal yaitu sesuatu
yang menjadi pusat perhatian yang dipelajari perubahan energinya yang disebut system dan
sesuatu diluar system yaitu lingkungan. Ada dua jenis reaksi yang berkaitan dengan
termokimia yaitu reaksi eksoterm dan endoterm. Pada prakteknya, untuk mengetahui
reaksi apa yang akan terjadi, perlu diketahui keadaan awal dari senyawa yang akan diuji
dan keadaan akhir dari senyawa yang setelah di uji. Pengujian pertama adalah 25 ml
akuades dengan 1 sendok kalsium karbonat, kemudian 10 ml ammonium klorida dengan 10
ml natrium hidroksida, berikutnya 2 ml asam klorida dengan pita magnesium dan terakhir
antara 10 ml ammonium klorida dengan10 ml barium hidroksida
1. Alat
a. Gelas kimia/ tabung reaksi
b. Termometer
c. Pipet tetes
d. Batang pengaduk
e. Gelas ukur
2. Bahan
a. Larutan HCl
b. Akuades
c. CaCO3
d. Larutan NH4Cl
e. Larutan NaOH
f. Pita Mg
g. Larutan Ba(OH)2
Tabel Pengamatan
Pada reaksi eksoterm, suhu campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat-zat
kimia yang bersangkutan akan turun. Selanjutnya akan mengalami perpindahan kalor dari
system ke lingkungan. Dimana entalpi sistem berkurang, sehingga perubahan entalpinya
bernilai negatif dan gambarkan diagram tingkat energinya.
Pada reaksi endoterm suhu campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat-zat
kimia yang bersangkutan akan naik. Selanjutnya akan mengalami perpindahan kalor dari
lingkungan ke system. Dimana entalpi sistem bertambah, sehingga perubahan entalpinnya
bernilai positif dan gambarkan diagram tingkat energinya.
No. Reaktan Reaksi Alasan
1. H2O + CaCO3 Eksoterm Terjadi peningkatan suhu
2. NH4Cl + Eksoterm Terjadi peningkatan suhu
NaOH
3. HCl + Mg Eksoter Terjadi peningkatan suhu
m
4. NH4Cl + Endoterm Terjadi penurunan suhu
Ba(OH)2
LAMPIRAN 3
PENILAIAN
A. Penilaian Kognitif
1. Perhatikan gambar dibawah ini :
Soal :
a). Kelompokkan reaksi – reaksi yang terjadi pada gambar termasuk reaksi eksoterm atau
reaksi endoterm dan berikan alasanya! (5) (C5) (Indikator: Memberikan penjelasan
sederhana Subindikator: Memfokuskan pertanyaan)
b). Buatlah perbandingan antara reaksi eksoterm dan endoterm ! (10) (C6) (Indikator:
Memberikan penjelasan sederhana Subindikator: Memfokuskan pertanyaan)
2. Pilihlah jawaban:
(A) Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkkan hubungan sebab
akibat.
(B) Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan
hubungan sebab akibat.
(C) Jika pernyataan benar dan alasan salah
(D) Jika pernyataan salah dan alasan benar
(E) Jika pernyataan dan alasan keduanya salah
Soal : (15) (C4) (Indikator: Memberikan penjelasan sederhana Subindikator:
Menganalisis argumen)
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor system ke
lingkungan.
SEBAB
Selama reaksi berlangsung, suhu system naik.
3. Pilihlah jawaban :
A. Jika jawaban (1), (2), dan (3) benar
B. Jika jawaban (1) dan (3) benar
C. Jika jawaban (2) dan (4) benar
D. Jika hanya jawaban (4) yang benar
E. Jika semua jawaban (1), (2), (3) dan (4) benar
Soal: (15) (C4) (Indikator: Memberikan penjelasan sederhana Subindikator:
Menganalisis argumen)
5.
Tabung Campuran Zat Keadaan Keadaan Kesimpulan
Reaksi Awal Akhir
A Aquades + NaOH Suhu normal Panas Suhu
meningkat
B Aquades + Urea Suhu normal Dingin Suhu
menurun
Ba(OH)2.8H2O + Suhu normal Dingin sekali Suhu sangat
C NH4Cl + beberapa menurun
tetes aquades
Berdasarkan data percobaan di atas tentukan mana yang mengalami reaksi eksoterm dan
endoterm, jelaskan!
Jawaban:
1. a.
Kayu yang dibakar (Eksoterm) Karena menghasilkan panas (dari system ke
lingkungan)
Es mencair (Endoterm) Karena menyerap panas yang menyebabkan
es mencair (lingkungan ke sistem)
Kembang api (Eksoterm) Karena menghasilkan panas (dari system ke
lingkungan)
a. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan. Dalam hal ini sistem melepaskan kalor ke lingkungan. Pada reaksi eksoterm
umumnya suhu sistem naik. Adanya kenaikan suhu inilah yang mengakibatkan sistem
melepaskan kalor ke lingkungan. Nilai perubahan entalpi ΔH ˂ 0 (berharga
negatif).Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem. Dalam reaksi ini, kalor diserap oleh sistem dari lingkungan. Pada
reaksi endoterm umumnya ditunjukan oleh adanya penurunan suhu. Nilai perubahan
entalpi ΔH ˃ 0 (berharga positif).
2. (A)
3. (B)
4. Reaksi a antara HCl dan NaOH merupakan reaksi eksoterm karena ∆H reaksinya bernilai
negatif sedangkan untuk reaksi b, karena ∆H reaksinya bernilai positif, maka reaksi
tersebut merupakan reaksi endoterm.
5. Dari hasil percobaan di atas, zat yang mengalami reaksi endoterm adalah campuran dari
tabung B (aquades + urea), contoh lain adalah campuran dari tabung C (aquades +
Ba(OH)2.8H2O + NH4Cl). Sedangkan zat yang mengalami reaksi eksoterm adalah
campuran dari tabung A (aquades + NaOH). Tabung B dan C mengalami reaksi endoterm
ditandai dengan adanya penurunan suhu. Sedangkan, tabung A mengalami reaksi eksoterm
ditandai dengan adanya peningkatan suhu yang terjadi.
B. Penilaian Afektif
Skor Kriteria Indikator
1 Kurang BT(belum tampak) jika sama sekali tidak
menunjukkan usaha sungguh – sungguh dalam
menyelesaikan tugas.
2 Sedang MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha
sungguh - sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi
masih sedikit dan belum konsisten.
3 Baik MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha
sungguh - sungguh dalam menyelesaaikan tugas yang
cukup sering dan mulai konsisten.
4 Sangat MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha
Baik sungguh –sungguh dalam menyelesaikan tugas secara
terus-menerus dan konsisten.
4. Bekerjasama
a. Berperan aktif dalam diskusi kelompok kecil.
b. Menampung berbagai pendapat teman yang lain dalam proses diskusi kelompok
kecil dan memilahnya bersama- sama.
5. Komunikatif
a. Menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang mudah dipahami.
b. Menyampaikan pendapat ataupun bertanya dengan bahasa yang jelas.
6. Jujur
a. Mengisi LKS sesuai dengan hasil pengamatan.
b. Menyampaikan hasil pengamatan sesuai dengan isi LKS.
7. Bijaksana
a. Bijaksana dalam menanggapi pertayaan yang diajukan
b. Memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk memberikan pendapat.
c. Bijaksana menerima kritik dalam diskusi.
8. Bertanggung jawab
a. Bertanggung jawab membersihkan alat praktikum setelah praktikum selesai.
b. Bertanggungjawab dalam menjaga kebersihan laboratorium setelah praktikum
selesai.
c. Meletakkan kembali alat praktikum pada rak yang tersedia.
d. Bertanggung jawab atas apa yang dikemukakan dalam diskusi maupun dalam proses
pembelajaran didalam kelas.
e. Bertanggungjawab mengerjakan tugas kelompok dan tugas individu dengan
bersungguh – sungguh.
2. Kriteria Skor
Skor Kriteria
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
2017
TELAAH KURIKULUM II
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
2017