Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Saat ini kita berada pada abad 21 yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang
pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah satu landasan penting dalam
pembangunan bangsa.Pembelajaran sains diharapkan dapat menghantarkan peserta didik
memenuhi kemampuan abad 21. Berikut kemampuan yang diperlukan pada abad 21, yaitu: 1)
keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis dan mampu menyelesaikan
masalah, kreatif dan inovatif, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi; 2) terampil
untuk menggunakan media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK); 3) kemampuan untuk
menjalani kehidupan dan karir, meliputi kemampuan beradaptasi, luwes, berinisiatif, mampu
mengembangkan diri, memiliki kemampuan sosial dan budaya, produktif, dapat dipercaya,
memiliki jiwa kepemimpinan, dan tanggungjawab. (Kementrian Pendidikandan Kebudayaan,
2016:1)
Pembelajaran kimia termasuk kelompok sains merupakan ilmu yang diperoleh
dandikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya yang berkaitan dengan komposisi,
struktur, sifat transformasi, dinamika, dan energitika zat. Oleh sebab itu mata pelajaran ilmu
kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, strukutur, dan
sifat, transformasi, dinamika dan energitika zat yang dalam memahaminya diperlukan
keterampilan dan daya penalaran yang baik. Selain menggunakan eksperimen pembelajaran
kimia dapat dilakukan dengan menggunakan analogi terhadap partikel atau mekanisme suatu
gejala yang tak dapat diamati langsung menggunakan indera kita. Namun demikian analogi
yang dipilih harus tepat sehingga tidak menimbulkan salah konsep.
Materi pelajaran kimia terdiri dari materi yang dapat disajikan secara kongkrit dan
abstrak. Penggolongan materi, perubahan materi, larutan, laju reaksi, termokimia, kimia
bahan makanan merupakan materi pelajaran yang dapat disajikan secara kongkrit dengan
mengamati langsung gejala-gejala alam ataupun melalui praktikum di laboratorium.
Sedangkan struktur atom, partikel atom, partikel materi, ikatan kimia, mekanisme reaksi
merupakan materi pelajaran yang bersifat abstrak dan sangat teoritis. Materi pelajaran
Struktur Atom dan Sistem periodik merupakan materi pelajaran kimia yang sangat penting
untuk dipelajari. Materi ini sebagai dasar dari materi-materi lain dalam pelajaran kimia,
seperti ikatan kimia, bentuk dan struktur molekul, rumus kimia, tatanama, persamaan reaksi,

1
konsep mol, kecepatan reaksi, kesetimbangan, reaksi nuklir, dan lain-lain. Jika materi struktur
atom ini tidak dikuasai siswa, maka siswa akan sulit memahami tentang karakter suatu unsur
atau molekulnya serta keteraturannya dalam sistem periodik. Konsep-konsep dalam struktur
atom merupakan konsep yang abstrak, sehingga perlu ditemakan cara mudah untuk
memahaminya.
Materi yang bersifat abstrak sangat sulit dipahami oleh siswa. Agar terbentuk pemahaman
yang baik diperlukan kreativitas guru dalam menyajikan materi tersebut. Guru harus
menemukan dan memilih alat peraga ataupun media yang sesuai dengan materi yang
diajarkan. Alat peraga yang sebaiknya dipilih oleh guru adalah alat peraga yang telah dan
biasa digunakan oleh siswa, serta siswa memahami cara penggunaannya. Kemudian alat
peraga tersebut dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan materi pelajaran yang akan kita
gunakan.
Menurut keterangan beberapa siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolonkelas XII.IPA
Tahun Ajaran 2016/2017,materi pelajaran struktur atom dianggap merupakan materi dasar dan
sulit untuk dipelajari, terutama dalam konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron harus sangat
dikuasai siswa, karena merupakan dasar bagi penentuan golongan dan perioda dalam sistem
periodik unsur, ikatan kimia, rumus kimia dan persamaan reaksi. Selanjutnya materi tersebut
merupakan prasyarat dalam mempelajari materi pelajaran yang lain misalnya stoikiometri,
termokimia, redoks, dan lain-lain. Dengan demikian maka materi pembelajaran struktur atom
dan sistem periodik merupakan materi yang sangat penting dan harus dikuasai siswa.
Disamping itu materi struktur atom dan sistem periodik merupakan materi prasyarat penting
bagi pokok bahasan selanjutnya.
Pembelajaran konfigurasi elektron sebelumnya disajikan secara konvensional, tidak
menggunakan media/alat peraga. Siswa sulit memahami konsep-konsep didalamnya,
pembelajaran jadi membosankan, dan tidak menarik untuk diikuti. Alat peraga korek api
orbital mudah dibuat baik oleh guru maupun siswa, bahan yang digunakan mudah didapat,
relatifmurah, dan dapat divariasi sesuai dengan kreativitas kita, mudah dimainkan dan dapat
memuat beberapa informasi dalam struktur atom. Alat ini dapat digunakan secara perorangan
dan atau berkelompok. Dengan demikian diharapkan alat ini dapat digunakan dalam dalam
pembelajaran struktur atom, dan menjadikan suasana menjadi dinamis, inovatif, kreatif,
memberikan nuansa belajar sambil bermain serta menyenangkan. Pada akhirnya diharapkan
dapat menaikkan prestasi belajar siswa dan menjadikan kimia pelajaran yang disukai dan
selalu diharapkan kehadirannya oleh siswa.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang penulis kemukankan, dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana caranya agar guru lebih mudah menjelaskan pengisian konfigurasi
electron dalam diagram orbital kepada siswa?
2. Bagaimana guru lebih mudah menjelaskan bilangan kuantum sebuah elektron dari
suatu atom unsur?
3. Bagaimana caranya agar guru lebih mudah menjelaskan letak suatu unsur dalam
table periodik unsur?
4. Bagaiman caranya agar siswa lebih mudah memahami pengisian konfigurasi elektron
dalam diagram orbital?
5. Bagaimana caranya agar siswa lebih mudah memahamibilangan kuantum sebuah
elektron dari suatu atom unsur?
6. Bagaimana caranya agar siswa lebih mudah memahami letak suatu unsur dalam tabel
periodik unsur?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan media pembelajaran matematika ini adalah untuk
menjelaskan konfigurasi elektron suatu atom unsur dan hubungannya dengan bilangan
kuantum serta letak atom unsur pada tabel periodik unsur.

1.4 Manfaat
Manfaat dari alat peraga korek api orbital dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:adalah sebaga
- Khusus
1. Agar guru lebih mudah untuk menjelaskan pengisian konfigurasi elektron dalam
diagram orbital.
2. Agar guru lebih mudah menjelaskan bilangan kuantum sebuah elektron dari suatu
atom unsur.
3. Agar guru lebih mudah menjelaskan letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur
4. Agar siswa lebih mudah memahami pengisian konfigurasi elektron dalam diagram
orbital.
5. Agar siswa lebih mudah memahamibilangan kuantum sebuah elektron dari suatu
atom unsur.
6. Agar siswa lebih mudah memahami letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur

3
- Umum
Agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang pengisian konfigurasi elektron
dalam diagram orbital dalam hubungannya dengan bilangan kuantum suatu elektron
dan letak suatu atom unsur dalam tabel periodik.

BAB II

4
PEMBUATAN ALAT PERAGA

2.1 Rancangan Alat Peraga Pembelajaran

Gambar 2.1 desain alat peraga korek api orbital


2.2 Alat dan Bahan
Alat- alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan alat peraga korek api
orbital adalah sebagai berikut:
1. Alat
- Gunting
- Pisau Cutter
- Penggaris

Gambar 2.2 alat yang digunakan untuk membuat alat peraga

2. Bahan:
- Kertas kardus ukuran 33 cm x 60 cm : digunakan sebagai alas untuk meletakan
kotak korek api.
- Kertas kado, untuk melapisi kertas kardus sehingga tampak lebih menarik
- Korek api kotak 1 buah, dan kotak korek api bekas 2 lusin. Digunakan sebagai
orbital.

5
- Lem FOX 1 botol. Untuk merekatkan kotak korek api dengan alasnya Label 1
bungkus. Untuk memberi nama subkulit beserta orbitalnya.
- Kertas origami warna merah, jingga, kuning, hijau melambang tingkat energi pada
kulit atom.

Gambar 2.3 bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan alat peraga

2.3 Langkah Pembuatan


Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam membuat alat peraga korek api orbital,
yaitu:
1. Potong kertas kardus, misalnya bekas kotak akua, ambil sisi terbesar lalu bungkus
dengan kertas kado.
2. Ambil kotak kosong korek api, bagian alas rekatkan dengan lem diatas kertas, untuk
menggambarkan sub kulit, sub kulit s 1 kotak, sub kulit p 3 kotak, sub kulit d 5
kotak, dst!
3. Beri label sub kulit 1s, 2s, 2p dst dan bilangan kuantum magnetik yang sesuai dengan
sub kulit masing-masing!
4. Gunting kertas origami membentuk tanda panah kemudian letakkan dan rekatkan
dibawah kotak korek api sesuai nomor kulitnya. Merah untuk kulit no. 1, jingga
untuk kulit no.2, kuning untuk kulit no. 3 dan hijau untuk kulit no. 4. tuliskan nomor
kulit serta subkulit dan nilai m pada kotak korek api.
5. Letakkan anak korek api sebagai elektron sesuai prinsip pengisian konfigurasi
elektron
1. 2.

3. 4.

6
4. 5.

Gambar 2.4 langkah-langkah pembuatan alat peraga

2.4 Cara Penggunaan Alat Peraga


Cara Menggunakan alat peraga korek api orbital adalah sebagai berikut:
1. Ambil batang korek api sebagai simbol elektron sebanyak nomor atom dari unsur yang
akan dituliskan konfigurasi elektronnya!
2. Masukkan tiap batang korek api ke dalam kotaknya dengan ketentuan kepala korek api
menghadap ke atas untuk menyimbolkan elektron dengan bilangan kuantum spin +1/2
dan kepala korek api menghadap kebawah untuk elektron dengan bilangan kuantum
spin -1/2!
3. Setiap kotak korek api diisi dengan batang korek api sesuai dengan kaidah Hund dan
larangan Pauli.
4. Tuliskan banyaknya batang korek api yang terisi ke dalam kotak pada tabel
pengamatan yang tersedia!
5. Isikan lembar kerja peserta didik sesuai hasil pengamatan!
Contoh untuk atom unsur: 4Be, elektron yang akan disusun ada 4, jadi dibutuhkan 4
batang korek api.

Gambar 2.5 susunan elektron unsur Be dengan menggunakan alat peraga


Dari alat peraga dapat diperoleh bahwa:
1. konfigurasi elektron unsur Be adalah 1s22s2

7
2. Unsur Be berada pada blok s
3. Bilangan kuantum elektron terakhirnya adalah: n = 2, l = 0, m = 0, s = +1/2 atau -1/2
4. Unsur Be berada pada golongan IIA periode 2

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penulis melakukan percobaan penggunaan alat peraga di kelas X program IPS dengan
jumlah siswa 40 orang dengan waktu 3 jam pelajaran. Langkah - langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok heterogen, masing-masing beranggotakan
5 orang siswa.

Gambar 3.1 siswa-siswa kelas x.IPS 1 dalam kelompok


2. Guru menjelaskan penggunaan alat peraga kepada siswa

Gambar 3.2 penjelasan penggunaan alat peraga oleh guru

3. Guru membagi lembar kerja kepada siswa.

8
Gambar 3.3 guru membagi lembar kerja pada siswa
4. Siswa bergantian mencoba alat peraga sambil melakukan pengamatan, dan di bantu
oleh guru.

Gambar 3.4 siswa mencoba menggunakan alat peraga dengan bimbingan dari guru

5. Siswa berdiskusi mengisi lembar kerja.

Gambar 3.5 siswa berdiskusi mengisi lembar kerja.

9
6. Guru mengumpulkan lembar jawaban dan berdiskusi membahas jawaban dari lembar
jawaban.
Selama proses pembelajaran siswa-siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat. Tidak
ada siswa yang melamun atau mengantuk.
Hasil dari lembar kerja terlihat bahwa semua siswa dapat menjawab lembar kerja dengan
baik. Penulis sebagai guru juga merasa lebih bersemangat dan mudah mengajarkan topik
konfigurasi elektron dengan menggunakan alat peraga korek api orbital.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami peroleh dari hasil pengamatan pada penggunaan alat
peraga korek api orbital pada siswa adalah sebagai berikut:
1. Guru lebih mudah untuk menjelaskan kepada siswa cara pengisian konfigurasi
elektron dalam diagramorbital.
2. Guru lebih mudah menjelaskan kepada siswa cara menentukan bilangan kuantum
sebuah elektron dari suatu atom unsur.
3. Guru lebih mudah menjelaskan kepada siswa letak suatu unsur dalam tabel periodik
unsur
4. Siswa lebih mudah memahami pengisian konfigurasi elektron dalam diagram
orbital.
5. Siswa lebih mudah memahamibilangan kuantum sebuah elektron dari suatu
atom unsur.
6. Siswa lebih mudah memahami letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur
7. Pembelajaran kimia lebih menyenangkan dengan menggunakan alat peraga.

4.2 SARAN
Untuk para pelaku dalam dunia pendidikan agar memanfaatkan segala sumber daya
yang ada untuk membuat media pembelajaran yang berguna membantu proses pembelajaran

10
sehingga mendapatkan hasil yang maksimum (dalam hal ini peserta didik dapat menerapkan
konsep yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari).

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta:
Kemendikbud

Kuswati, Tine Maria dkk. 2010. Sains Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta : PT Bumi Aksara

Justiana, Sandri. Muchtaridi. 2009. Kimia 1. Jakarta : Yudhistira

LAMPIRAN PENDUKUNG
Lampiran 1.

11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Guru memberi salam dilanjutkan dengan menanyakan 15 menit
Pendahuluan kabar siswa dan kesiapan belajar.
 Melakukan apersepsi dengan menanyakan tentang
urutan pengisian electron pada sub kulit yang sudah
dipelajari.
 Peserta didik dibagi dalam enam kelompok
 Masing-masing kelompok dibagikan LKPD Korek Api
Kuantum dan soal.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti Stimulation Guru menstimulus dengan menunjukkan alat peraga Korek 110
(stimullasi/ Api Orbital menit
pemberian
rangsangan)

Problem Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


statemen mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
(pertanyaan/ berkaitan dengan alat peraga Korek Api orbital yang
identifikasi ditunjukkan , antara lain :
 Untuk apa kertas kardus digunakan?
masalah)
 Mengapa menggunakan korek api?

 Menggunakan alat peraga Korek Api Orbital dengan


petunjuk pada lembar kerja “Korek Api Orbital.” Data
Data
yang dikumpulkan yaitu data tentang susunan electron
collection
dalam orbital-orbital dari beberapa unsur.
(pengumpulan  Mengumpulkan data tentang pengisian konfigurasi
data) elektron pada orbital dan menentukan harga bilangan
kuantum dari buku teks.

 Mengolah data dari hasil kegiatan penggunaan alat


peraga Korek Api Kuantumdengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja, misalnya mengolah data
Data hubungan konfigurasi electron dengan bilangan
processing kuantum.
(pengolahan
Data)

12
Peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan
memverifikasi hasil pengolahan data dengan data atau teori
pada buku sumber. Misalnya dengan cara memeriksa
Verification kembali :
(pembuktian)  Penulisan konfigurasi electron sesuai aturan Aufbau,
kaidah Hund, dan larangan Pauli.
 Penentuan harga bilangan kuantum untuk setiap
electron.

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan hubungan


kofigurasi electron pada diagram orbital dan penentuan
bilangan kuantum.
Generalizatio
n (menarik
kesimpulan)
Peserta didik mengomunikasikan hasil kegiatan
penggunaan alat peraga Korek Api Kuantum.

Mengomunika
sikan

Kegiatan  Guru bersama peserta didik membuat simpulan 10 menit


Penutup pelajaran
 Guru membuat penilaian.
 Guru memberikan tugas.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikut.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian :

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


1. Sikap - Observasi Kegiatan Alat Peraga - Lembar Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Antar Peserta Didik - Format Penilaian
- Jurnal - Format Penilaian
- Catatan
2. Pengetahuan - Tes tertulis - Soal Uraian
- Penugasan - Tugas
3. Keterampilan - Penilaian Keterampilan - Lembar Pengamatan
- Penilaian Portofolio - Format Penilaian
2. Instrumen penilaian

Penilaian Sikap : Lembar observasi sikap pada saat krgiatan alat peraga
Korek Api Kuantum.
Penilaian Pengetahuan : Soal uraian dan tugas materi konfigurasi elektron

13
Penilaian Keterampilan : Lembar pengamatan keterampilan pada saat menggunakan alat
peraga

3. Pembelajaran Remedial :

Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang
mendapat nilai di bawah 2,67.

Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial, penugasan dan tutor
sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.

4. Pengayaan :

Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mencari dari internet tentang kegunaan
reaksi elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kunci dan Pedoman Penskoran ( pada lampiran)

B. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/Alat : Terlampir pada LKPD

2. Bahan :Terlampir pada LKPD

3. Sumber Belajar :
 Kuswati, Tine Maria dkk. 2010. Sains Kimia SMA/MA Kelas X. Jakarta : PT Bumi Aksara
 Justiana, Sandri. Muchtaridi. 2009. Kimia 1. Jakarta : Yudhistira
 Internet

Mengetahui Parapat, 18 Juli 2016


Kepala Sekolah, Guru Kimia,

Saor Boni Tua, S.Pd, M.Si Inovayani Saragih, S.Pd


NIP. 196707161998011001 NIP. 198407082008052001

Lampiran 1: Instrumen Penilaian

A. Instrumen Penilaian Sikap


1. Lembar Observasi Sikap
a. Sikap pada kegiatan praktikum

Lembar Penilaian pada Kegiatan Penggunaan Alat Peraga

Mata Pelajaran : Kimia

14
Kelas/Semester : X / 1
Topik : Konfigurasi Elektron
Nama Alat Peraga: Korek Api Orbital
Indikator: - Menyajikan hasil analisis hubungankonfigurasi elektron dengan diagram orbital dan bilangan
kuantum.

N Perilaku
Nama Siswa
o Rasa ingin Disiplin Teliti Kreatif Komunikatif Keterangan

tahu
1. ....................
2

Rubrik Penilaian
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

2. Lembar Penilaian Diri


a. Penilaian diri setelah peserta didik belajar elektrolisis

Penilaian Diri
Topik:...................... Nama: ................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi konfigurasi elektron, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan
tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami

1. Memahami urutan pengisian electron sesuai dengan tingkat


energy
2. Memahami penulisan konfigurasi electron pada orbital
3. Memahami penentuan bilangan kuantum

3. Format Penilaian antar Peserta Didik

Penilaian antar Peserta Didik

Topik: Konfigurasi Elektron Nama Teman yang Dinilai:


Tanggal Penilaian: Nama Penilai:

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran kimia!


- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu!

Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman

15
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. Disiplin pada saat belajar

Rubrik Penilaian Nilai


Jika menjawab Ya, Skor= 2
Jika menjawab Tidak, Skor= 1

4. Format Jurnal

JURNAL

Aspek yang Diamati: …………………………. Nama Peserta Didik:


Kejadian : …………………………. ………………………….
Tanggal: …………………………. Nomor peserta Didik:
………………………….

Catatan Pengamatan Guru:


............................................................................................................................
..................................................................................................................
....................................................................................................

B. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Soal Uraian
Soal Uraian
Topik: Konfigurasi Elektron. Nama : ........................
Tanggal Kuis: ........... Kelas : ...........................

Jawablah dengan singkat dan jelas!

Tuliskan diagram orbital dari :


a. 20 Ca c. 35 Br
b. 29 Cu d. 40 Zr
2. Tentukan harga bilangan kuantum electron terakhir dari :
a. 17 Cl
b. 24 Cr
c. 34 Sn

B. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan


Instrumen Penilaian Praktik

16
Topik : Konfigurasi Elektron
KI 4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

KD: 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungankonfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator : Menyajikan hasil analisis hubungankonfigurasi elektron dengan diagram orbital dan bilangan
kuantum.

Lembar Pengamatan

Topik: ....Konfigurasi Elektron..........................

Kelas: .....X.......................

Persiapan Pelaksanaan Jumlah


No Nama Akhir Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Skor
1. ………………………
2.

Rubrik

Keterampilan yang
No Skor Rubrik
dinilai
1 Persiapan Kegiatan - Alat-alat sudah tersedia, tertata rapih sesuai dengan
keperluannya
- Lembar kegiatan peserta didik sudah tersedia
20 Ada 2 aspek yang terpenuhi
10 Ada 1 aspek yang terpenuhi
2 Pelaksanaan - Merangkai alat peraga dengan benar
Kegiatanan
- Menempatkan batang korek api pada kotak-kotak orbital
sesuai aturan Aufbau , Hund, dan larangan Pauli.
- Menuliskan diagram orbital sesuai dengan hasil kegiatan
penggunaan alat peraga.

30 Ada 3 aspek yang tersedia


20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
Keterampilan yang
No Skor Rubrik
dinilai
3 Akhir Kegiatan - Merapikan meja dan alat peraga yang digunakan
- Mengembalikan alat kepada guru
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek tang tersedia

17
Lampiran 2.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama APP : Korek Api Orbital
Judul Kegiatan : Menentukan Konfigurasi Elektron, Bilangan Kuantum, dan Letak
Unsur pada SPU
Kelas/ Program : IPS
Semester : X/ 1
Waktu : 3 x 45 meit
Materi Bahasan : Menentukan Konfigurasi Elektron,Bilangan Kuantum dan Letak
Unsur pada SPU
1. Tujuan :
Setelah kegiatan ini diharapkan siswa mampu:
 Menentukan konfigurasi elektron suatu atom unsur
 Menentukan bilangan kuantum dari elektron
 Menentukan letak atom unsur pada SPU
2. Teori Penunjang :
Teori Atom Mekanika Kuantum

Teori atom mekanika kuantum

Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron yaitu sebagai gelombang dan
sebagai partikel.

Menurut de Broglie, cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan berperilaku sebagai gelombang
(dikenal dengan istilah dualisme gelombang partikel). Menurut Heisenberg, tidak mungkin

18
menentukan kecepatan dan posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang dapat ditentukan hanyalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti.

Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika kuantum ”Kedudukan elektron
dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan adalah kemungkinan
menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”.

Daerah dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut orbital. Orbital digambarkan berupa
awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan ditemukan elektron di daerah
tersebut. Kemudian Werner Heisenberg mengemukakan bahwa metode eksperimen yang digunakan
untuk menemukan posisi atau momentum suatu partikel seperti elektron dapat menyebabkan
perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.

Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model atom mekanika kuantum
sebagai berikut:

1. Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.


2. Atom mempunyai kulit elektron.
3. Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.
4. Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.

a) Bilangan Kuantum

Untuk menyatakan kedudukan, bentuk, serta orientasi suatu orbital digunakan empat bilangan
kuantum, sebagai berikut Bilangan kuantum utama (n)

Menyatakan tingkat energi utama/ kulit atom Bilangan kuantum utama paling banyak ditempati oleh
2n2 elektron (n = jumlah kulit). Ex : Jumlah elektron maksimum yang ditempati kulit N adalah 2n2 =
2.(42) = 32 elektron.

Bilangan Kuantum Azimut (l)

Menyatakan subkulit tempat elektron berada. Nilai bilangan Azimut yaitu dari 0 sampai (n-1). Nilai l =
0, 1, 2, …(n–1′)

Ex : Tentukan notasi elektron, apabila diketahui elektron menempati: Kulit n = 1 dan subkulit = 0

Jawab : Kulit n = 1

Subkulit = 0, menunjukkan subkulit s

19
Sehingga, notasi elektronnya adalah 1s

Bilangan Kuantum magnetik (m)

Menyatakan orbital mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit.

Bilangan Kuantum Spins (s)

Menyatakan ke arah mana elektron beredar. Selain mengutari inti elektron berputar pada sumbunya.
Ada 2 kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu

v s = + ½ , digambarkan dengan tanda panah ke atas ↑ (searah jarum jam)

v s = -½, digambarkan dengan tanda panah ke bawah ↓ (berlawanan arah jarum jam)

b) Bentuk Orbital

Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum azimut (l). Orbital dengan bilangan kuantum azimut
yang sama akan mempunyai bentuk yang sama.

Orbital s

Bentuk orbital subkulit s seperti bola, di manapun elektron beredar akan mempunyai jarak yang sama
terhadap inti

Orbital p

Rapatan elektron terdistribusi pada bagian yang saling berlawanan dengan inti atom.inti terletak pada
simpul dengan kerapatan elektron adalah nol. Orbital p mempunyai bentuk seperti balon terpilin.
Dengan memiliki 3 harga m (-1, 0, +1), maka orbital p ada 3 macam yaitu px, py, pz

Orbital d

Subkulit d mempunyai 5 orbital , yaitu dxy, dzx, dyz, dx2, dx2– y2.

Orbital f

Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d. Setiap
subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara. Orbital ini hanya digunakan untuk unsur-
unsur transisi yang letaknya lebih dalam.

20
c) Konfigurasi elektron

Konfigurasi elektron menggambarkan distribusi elektron dalam orbital atom. Elektron tersusun dalam
atom menurut tiga aturan:

 Asas Aufbau

Mempunyai prinsip bahwa pengisian elektron pada orbital di mulai dari tingkat energi terendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Urutan energi dari tingkat yang terendah ke tingkat yang tertinggi,
yaitu :

1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d ………………

Ex : Tentukan konfigurasi elektron berdasarkan asas Aufbau pada 36Kr

Jawab : 36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

 Aturan Hund

Menurut aturan Hund, pada pengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama, yaitu orbital-
orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan
spin yang paralel, baru kemudian berpasangan.

Ex : Tentukan diagram orbital untuk unsur 7N

Jawab : 7N = 1s2 2s2 2p3 , diagram orbitalnya adalah

 Asas Larangan Pauli

Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam sebuah atom apa pun dapat
mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.

Ex :Tentukan bilangan kuamtum dan diagram orbital yang dimiliki oleh atom 19K

Jawab : 19K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 atau (Ar) 4s1

` n = 4, l = 0, m = 0, dan s = + ½

d) Hubungan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam Sistem Periodik

21
Sistim periodik unsur terdiri dari dua golongan besar, yaitu golongan utama (A) dan golongan transisi
(B). Konfigurasi elektron atom-atom unsur dapat dikelompokkan ke dalam blok sebagai berikut:

Unsur Blok s

Unsur yang konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit s. Unsur-unsur yang termasuk blok s
adalah unsur-unsur golongan IA dan IIA.

Unsur Blok p

Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit p. Unsur yang termasuk golongan p adalah unsur-
unsur golongan IIIA sampai VIIIA.

Uusur Blok d

Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit d. Unsur yang termasuk blok d adalah unsur
golongan IB sampai golongan VIIIB.

Unsur blok f

Konfigurasi elektron yang diakhiri subkulit f. Unsur yang termasuk blok f adalah unsur-unsur
golongan Lantanida dan golongan Aktinida.Ex : Tentukan golongan dan perioda pada usur 14Si

Jawab : konfigurasi elektron 14Si = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 atau (Ne) 3s2 3p2

Jumlah elektron valensi = 4, subkulit s dan p, termasuk golongan IV A

Subkulit ke-3 sehingga termasuk perioda 3

Langkah - langkah kegiatan :


1) Siswa di bagi 6 kelompok heterogen
2) Guru membagi alat peraga pada masing-masing kelompok
3) Guru menjelaskan cara penggunaan alat peraga
1. Perhatikan alat-alat yang telah dibagikan!
2. Kotak korek api di rekatkan pada kardus yang telah dilapisi kertas kado.
3. Kotak korek ap melambangkan orbital dari suatu atom unsur
4. Kotak korek api disusun sesuai kenaikan tingkat energi dan berdasarkan sub kulitnya.
5. Korek api melambangkan elektron dari atom unsur.
6. Korek api disusun sesuai aturan Aufbau, Hund dan larangan pauli.
7. Siswa mengulangi susunannya untuk setiap atom unsur dalam lembar pengamatan.

22
4) Hasil/ tabel Pengamatan.
Dengan bantuan bahan ajar, coba kalian lengkapi tabel berikut ini !
N Atom Konfigurasi elektron Bilangan kuantum elektron Sub kulit terakhir Blok Letak pada SPU
Golongan Periode
o. unsur terakhir
1 3Li
2 12Mg
3 14Si
4 17Cl
5 22Ti
6 26Fe

5. Kesimpulan:
- Berdasarkan hasil pengamatan bagaimana hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur pada SPU?
6. Penerapan dalam kehidupan :
- Sebagai dasar penentuan letak unsur pada SPU

23
Lampiran 3.
Foto-Foto Penggunaan Alat Peraga
1.

2.

3.

24
4.

25
26

Anda mungkin juga menyukai