Berdasarkan hasil pembahasan makalah, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut: Pembuatan silika gel termodifikasi 1,8 dihidroksiantrakuinon dilakukan melalui proses sol-gel. Silika gel termodifikasi 1,8 dihidroksiantrakuinon dikarakterisasi menggunakan Metode Difraksi Sinar-X. Sinar x yang digunakan adalah sinar x karakteristik yang di produksi pada tabung hampa yang kemudian masuk ke dalam monokromator mengubah berkas polikromatis menjadi monokromatis. Berkas polikromatis tersebut masuk menembaki kristal membentuk difraksi yang disebut difraksi sinar x. Pola difraksi ini terbagi menjadi dua bagian menyerupai pola gelap dan terang. Pola gelap terbentuk ketika terjadi interferensi destruktif, sedangkan pola terang terbentuk ketika terjadi interferensi konstruktif dari pantulan gelombang-gelombang sinar-x yang saling bertemu. Interferensi konstruktif radiasi sinar-x hasil difraksi struktur kristal material yang di uji selanjutnya akan dideteksi oleh detektor. Pola difraksi dari silika gel menunjukkan pola yang melebar disekitar 2θ = 21-23°. Silika gel dengan puncak melebar disekitar 2θ = 21-22° menunjukkan struktur amorf. Difraktogram dari silika gel termodifikasi 1,8 dihidroksiantrakuinon dapat dilihat pada Gambar 3.5. Adanya proses modifikasi dalam pembentukan silika gel termodifikasi 1,8 dihidroksiantrakuinon menyebabkan perubahan silika gel yang semula amorf menjadi berstruktur kristal. Silika gel yang semula partikel penyusunnya tidak teratur (amorf) akibat adanya modifikasi berubah menjadi silika gel yang berstruktur kristal yang patikel penyusunnya teratur. Dengan adanya modifikasi ini dapat meningkatkan kinerja dari silika gel sebagai adsorben.