A. Identitas
1. Sekolah : SMAN 6 Aceh Barat Daya
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : XI /Ganjil
4. Materi Pokok : Termokimia
5. Alokasi Waktu : 4 JP (2 x pertemuan)
KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik
terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti
dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat Menjelaskan konsep perubahan
entalpi reaksi pada tekanan tetap dalam persamaan termokimia dan Menyimpulkan hasil analisis
data percobaan termokima pada tekanan tetap.
E. Materi Pembelajaran
Materi yang dipelajari adalah:
1. Hukum kekekalan Energi
2. Sistem dan lingkungan
3. Kalor dan entalpi
4. Persamaan termokimia
5. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
6. macam-macam perubahan entalpi standar
1. Faktual :
Reaksi pembakaran Eksoterm
2. Konseptual:
Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau
panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika.
Kalor adalah energi kinetik dari atom-atom dan molekul-molekul
Sistem adalah yang menjadi pusat perhatian.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem
Proses eksoterm adalah reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor ke lingkungan
dan menghasilkan Peningkatan entropi lingkungan
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor dari lingkungan
dan menghasilkan Penurunan entropi lingkungan
Entalpi pembentukan standar adalah kalor pembentukan untuk satu mol senyawa
yang dibentuk dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar.
Entalpi penguraian adalah kalor penguraian untuksatu mol senyawa yang diuraikan
dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar
Entalpi Pembakaran adalah perubahan entalpi dalam pembakaran sempurna suatu
zat dalam keadaan standar.
Entalpi pelarutan adalah kalor pelarutan untuk satu mol senyawa dalam keadaan
standar
Entalpi netralisasi adalah kalor yang dilepaskan pada penetralan 1 mol ion H +dan 1
mol ion OH-
3. Prosedural
Rancangan percobaan tentang cara membedakan reaksi eksoterm-endoterm pada
tekanan tetap
1. Orientasi (mengamati)
- Peserta didik membaca informasi yang
disampaikan melalui LKPD pada
kegiatan2.
2. Eksplorasi dan Pembentukan Konsep
(mengamati, Mengumpulkan data)
- Peserta didik diarahkan untuk mengamati
dan menganalisis Model 2 dan model 3
untuk memahami konsep sistem dan
lingkungan
- Dengan menganalisis hal tersebut peserta
didik diharapkan dapat termotivasi dan
terpancing untuk menemukan sendiri
konsep konsep sistem dan lingkungan
- Peserta didik berdiskusi bersama teman
kelompok untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan kunci dengan mengacu pada
sumber belajar (buku paket ataupun
internet)
3. Aplikasi (mengasosiasikan)
- Setelah menemukan konsep sistem dan
lingkungan, Peserta didik bersama teman
sekelompok mengerjakan latihan yang
diberikan untuk memperkuat ide-ide
yang telah terbangun pada situasi baru.
4. Penutup(mengokunikasikan)
- Peserta didik di bimbing oleh pendidik
menarik kesimpulan yang didapat
mengenai konsep sistem dan lingkungan
2 Kegiatan Inti
Mengetahui : Jeumpa,
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran,
3. Perubahan Entalpi
Entalpi (H) yaitu: fungsi keadaan yang merupakan jumlah dari energi yang
terkandung dalam (E) suatu sistem atau zat. Dan merupakan hasil kali dari tekanan (P) dan
volum(V) pada sistem.
Pada tekanan konstan ,perubahan entalpi, AH, yang terjadi dalam suatu reaksi
disebut juga sebagai entalpi reaksi (AHrx)memiliki nilai yang sama dengan kalor reaksi(q)
1. Reaksi Eksoterm
Di dalam reaksi eksoterm, panas berpindah dari sistem ke lingkungan, karenanya
panas dalam sistem berkurang sehingga H-nya bertanda negatif. Secara matematis, H
dirumuskan sebagai berikut.
H = H hasil reaksi – H pereaksi
Karena hasilnya negatif, berarti H hasil reaksi lebih rendah dari H pereaksi, digambarkan
dalam diagram berikut.
2H2 + O2
AH < 0
2H2O
Arah panah ke bawah menunjukkan bahwa energi semakin berkurang karena sebagian
terlepas.
2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm merupakan kebalikan dari reaksi eksoterm. Dalam reaksi ini, sistem
menyerap kalor dari lingkungan sehingga harga entalpi reaksinya bertambah besar dan H-
nya berharga positif, atau :
H hasil reaksi – H pereaksi > 0.
Karena hasilnya positif, berarti H hasil reaksi lebih tinggi dari H reaksi
2H2 + O2
AH > 0
2H2O
Arah panah keatas menunjukkan energy semakin bertambah karena sistem menyerap
panas dari lingkungan.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
I. TUJUAN
Menentukan jenis reaksi berdasarkan suhu awal dan suhu akhir campuran.
III. Masalah
1. Bagaimanakah keadaan suhu pada reaksi senyawa asam sebelum dan sesudah
ditambahkan katalis?
2. Bagaimanakah keadaan suhu pada reaksi senyawa basa sebelum dan sesudah ditambahkan
katalis?
2. Bahan
a. Larutan HCl 1 M
b. Larutan NaOH 1 M
c. Logam Seng
d. Kristal NH4Cl
V. Cara Kerja
1. Isilah gelas beker dengan 25 ml HCl 1 M, ukur suhunya. Masukkan beberapa keping
kecillogam seng ke dalam larutan HCl dan ukur suhunya.
2. Isilah gelas dengan 25 ml NaOH 1 M, ukur suhunya. Masukkan 1 sendok kecil Kristal
NH4Cl ke dalam larutan NaOH dan ukur suhunya kembali.
3. Amati dan catat perubahan yang terjadi dalam tabel pengamatan!
VI. Hasil Pengamatan
2 NaOH 1 M ………
NaOH 1 M + Kristal NH4Cl ………
KD/ IPK
Materi Indikator Soal Rumusan Soal
LOTS/
HOTS
2H2O
2. Disajikan b. 2HF
reaksi antara
Na, H2, C dan AH = - 537 KJ
O2 H2 + F2
membentuk
NaHCO3,
dengan AH = c. H2 + F2
- 958 KJ
AH = - 537 KJ
2HF
d. α H2 + F2
AH = + 537
KJ
2HF
e. ½
H2 (g) + ½ F2 (g)
AH = - 537
KJ
HF
Skor maksimal 18
4.4.3 Menyajikan hasil - Penguasan Materi sajian - Sangat baik 4
percobaan tentang - baik 3
cara membedakan - cukup 2
reaksi eksoterm- - Penggunaan bahasa sajian - Sangat baik 4
- baik 3
endoterm pada
- cukup 2
tekanan tetap - Kemampuan menjawab - Sangat baik 4
pertanyaan
- - baik 3
- - cukup 2
- Kekompakan tim - Sangat kompak
- - Kurang kompak
- - Tidak kompak
Skor maksimal 27