I. KOMPETENSI INTI
KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam
mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai
mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai
dengan agama yang dianutnya
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dipelajarinya di sekolah secara
dan humaniora dengan wawasan mandiri, dan mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator
Fakta
Konsep
Prosedur
3. Sumber Belajar:
Buku KIMIA SMA Kelas X kurikulum 2013
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Memberi salam dan berdoa sebelum memulai 10 menit
pembelajaran.
Mengkondisikan kelas untuk siap belajar
Memeriksa kehadiran peserta didik dengan
menanyakan kepada ketua kelas siapa yang tidak
hadir.
Motivasi: pernahkah kalian berada di dekat
tungku api atau api unggun, apa yang kalian
rasakan? Mengapa kita ikut merasa panas jika
berada di depan tungku api atau api unggun?
Alternative jawaban: saat kita berada di dekat api
unggun badan kita terasa panas karena adanya
perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh kita
secara radiasi (tanpa melalui zat perantara).
Untuk itu hari ini kita akan mempelajari bab
termokimia mengenai reaksi eksoterm dan
endoterm.
Menginformasikan tujuan pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe the power of two siswa dapat bekerja
mandiri, jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan
proaktif dalam mengidentifikasi sistem, lingkungan,
reksi eksoterm, endoterm, menuliskan persamaan
reaksi termokimia dan diagram tingkat energi serta
menentukan jenis-jenis perubahan entalpi standar.
Menanya
Guru mendorong peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan materi.
Peserta didik dituntun untuk mampu menjawab
beberapa pertanyaan yang diajukan oleh
temannya.
Mengeksplorasi
Guru membagikan Lembar kerja kepada masing-
masing siswa.
Peserta didik diminta untuk mengerjakan apa
yang tertera pada lembar kerja secara individu
selama 10 menit.
Guru meminta siswa membentuk kelompok yang
terdiri dari 2 orang.
Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok,
guru memperhatikan dan mendorong semua
peserta didik untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan jalannya diskusi kelompok agar
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Mengasosiasi
Melalui kegiatan diskusi klompok, peserta didik
menyimpulkan dengan tepat dan percaya diri
tentang yang tertera dalam lembar kerja diskusi.
Mengkomunikasikan
Salah satu kelompok diskusi diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
dengan kreatif dan percaya diri. Dan kelompok
lain diminta untuk menanggapi hasil presentasi
dari temannya.
Guru menyempurnakan jawaban peserta didik
secara tepat dan benar.
Penutup Guru meminta salah satu dari siswa untuk 10 menit
menyimpulkan pembelajaran.
Guru menyampaikan pokok bahasan yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya untuk
meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
memberikan pesan kepada siswa untuk tetap
belajar dan menucapkan salam penutup untuk
meningkatkan suasana religius.
Pertemuan 2
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : keaktifan, kerjasama
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis
Bentuk tes : uraian
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performence
b. Bentuk : Fortofolio / lembar observasi
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
Jambi,....,..................2019
Mengetahui,
NIM. A1C116009
Lampiran 1
a) Instrumen Penilaian Sikap
a. Keaktifan
Skor 3 : Jika peserta didik mampu memberikan komentar, solusi, maupun
masukan dalam mendiskusikan materi.
Skor 2 : Jika peserta didik hanya mendengarkan temannya pada saat berdiskusi.
Skor 1 : Jika peserta didik sibuk dengan kegiatannya sendiri atau bergurau
dengan teman lainnya.
b. Kerjasama
Skor 3 : Jika menunjukkan adanya usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan konsisten.
Skor 2 : Jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten.
Skor 1 : Jika hanya diam.
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kriteria nilai:
dan entalpi
b.2 Soal
3. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbon dioksida, akan
dilepaskan kalor sebesar 393,5 kj/mol. Tuliskan persamaan termokimianya
dan diagram energinya! (skor= 20).
4. Pada penguraian gas ammonia menjadi gas hydrogen dan gas nitrogen
diperlukan kalor 46 kj tiap mol ammonia. Tentukan ∆Hfo gas ammonia dan
tuliskan persamaan termokimianya! (skor=20).
5. pada pembakaran 1,6 gram gas metana dibebaskan kalor 80,2 kj. tentukan
ΔHc°metana dan tuliskan persamaan termokimianya. (Ar C=12, H=1).
4= sangat bagus
3= bagus
2= cukup
1= kurang
Nilai = Jumlah Skor Diperoleh / Skor Maksima (12) X100
Kinerja Presentasi
Presentasi Isi Laporan Jml Nilai
No Nama Siswa
Skor
Kelan Keba Keleng Kesesu Kelo Sistem
caran hasaan kapan aian gisan atis
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
6. 6
7. 7
8. 8
9. 9
10. 10
11. 11
12. 12
13. 13
14. 14
15. 15
16. 16
17. 17
18. 18
19. 19
20. 20
21. 21
22. 22
23. 23
24. 24
25. 25
26. 26
27. 27
28. 28
29. 29
30. 30
31. 31
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Nilai = Jumlah Skor Diperoleh / Skor Maksima (24) X100
Lampiran 2
Materi Pembelajaran
Sistem adalah Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi. lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi
system (mengelilingi sistem) dan dapat mempengaruhi sistem.
1. Sistem Terbuka
2. Sistem Tertutup
Suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi,
tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materidi sebut sistem tertutup.
3. Sistem Terisolasi
Jadi, pada tekanan tetap, perubahan entalpi (ΔH) sama dengan kalor (q) yang
diserap atau dilepas (James E. Brady, 1990). Macam-macam reaksi kimia
berdasarkan kalor yang dibebaskan/kalor yang diserap (Martin S. Silberberg,
2000):
a. Reaksi kimia yang membutuhkan atau menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
Contoh: Penguapan air
1
H2 (g) + O2 (g) → H2O (l) ΔH = -285,5KJ
2
A. Tujuan
Menentukan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan pelepasan dan
penyerapan kalor, menuliskan persamaan kimia dan diagram tingkat energinya.
B. Dasar Teori
Semua reaksi kimia dapat menyerap maupun melepaskan energi dalam
bentuk panas (kalor). Kalor adalah perpindahan energi termal antara dua materi
yang memiliki perbedaan temperatur. Kalor selalu mengalir dari benda panas
menuju benda dingin. Termokimia adalah kajian tentang perpindahan kalor yang
terjadi dalam reaksi kimia (kalor yang menyertai suatu reaksi kimia). Aliran kalor
yang terjadi dalam reaksi kimia dapat dijelaskan melalui konsep sistem-
lingkungan.
Sistem adalah bagian spesifik (khusus) yang sedang dipelajari oleh
kimiawan. Reaksi kimia yang sedang diujicobakan (reagen-reagen yang sedang
dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem. Sementara lingkungan
adalah area di luar sistem, area yang mengelilingi sistem. Dalam hal ini, tabung
reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.
Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi penyerapan dan
pelepasan energi. Apabila perubahan kimia terjadi pada wadah sekat, sehingga
tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem. Dengan demikian energy
total yang dimiliki sistem adalah tetap. Perubahan energi dalam reaksi kimia ada
dua yaitu : perubahan endoterm dan perubahan eksoterm.
1. Reaksi Eksoterm
Eksoterm adalah reaksi yang membebaskan (melepaskan) kalor, yaitu
perubahan yang mampu mengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan atau
melepaskan kalor ke lingkungan. Bila perubahan eksoterm terjadi temperatur
sistem meningkat, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi menurun.
Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi reaksi. Oleh karena itu,
perubahan entalpi reaksinya bernilai negatif. artinya entalpi produk (Hp) lebih
kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH)
bertanda negatif. Reaksi Eksoterm: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif).
2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor yaitu perubahan yang
akan mengalirkan kalor ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi,
temperatur sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi
akan meningkat.
Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi
sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi
pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif. Reaksi
Endoterm: ΔH = Hp –Hr > 0 (positip)
Alat :
1. Gelas
2. Gelas kimia
3. Thermometer
4. Piring
5. Koin
6. Sendok makan
7. Gelas ukur
Bahan:
1. Minuman berwarna
2. Lilin dan korek api
3. Serbuk CaO (kapur tulis)
4. Air
5. Detergen
6. Cuka
7. Soda kue
8. Sabun sunlight.
9. Urea
D. Cara Kerja
1. Letakkan koin pada piring yang telah disiapkan, kemudian tuangkan minuman
berwarna sampai permukaan koin tertutup air semuanya. Ambil koin tanpa
menyentuh air sedikitpun, caranya letakkan lilin pada bagian tengah piring,
nyalakan lilin, lalu tutup lilin menggunakan gelas. Amati reaksi apa yang
terjadi!
2. Tuangkan air ke dalam gelas kimia secukupnya. Ukur suhu awal air
menggunakan thermometer. Kemudian, masukkan serbuk CaO (kapur tulis) ke
dalam ggelas berisi air (3 sendok makan), aduk campuran lalu ukur perubahan
suhu yang terjadi menggunakan thermometer. Amati reaksi apa yang terjadi!
3. Tuangkan air ke dalam gelas kimia. Ukur suhu awal air menggunakan
thermometer, masukkan detergen bubuk ke dalam gelas yang berisi air
(sebanyak 3 sendok makan). Aduk campuran dan ukur perubahan suhu yang
terjadi menggunakan thermometer. Amati reaksi apa yang terjadi!
4. Tuangkan air ke dalam gelas kimia. Ukur suhu awal air menggunakan
thermometer, masukkan sabun sunlight ke dalam gelas yang berisi air
(sebanyak 3 sendok makan). Aduk campuran dan ukur perubahan suhu yang
terjadi menggunakan thermometer. Amati reaksi apa yang terjadi!
5. Ambillah 10 ml cuka dan masukkan ke dalam sebuah gelas kimia. Ukur suhu
awal menggunakan thermometer. Lalu, masukkan I sendok the soda kue ke
dalam gelas kimia, ukur perubahan suhunya. Amati reaksi yang terjadi!