Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Islam Al-falah Jambi


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / I
Materi Pembelajaran : Termokimia (Reaksi eksoterm dan endoterm,
persamaan termokimia dan diagram tingkat energi,
jenis-jenis perubahan entalpi standar)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)

I. KOMPETENSI INTI
KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam
mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai
mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai
dengan agama yang dianutnya
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dipelajarinya di sekolah secara
dan humaniora dengan wawasan mandiri, dan mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan 3.4.1 Membedakan sistem dan


reaksi endoterm berdasarkan hasil lingkungan
percobaan dan diagram tingkat 3.4.2 Membedakan sistem terbuka,
energi sistem tertutup dan sistem
terisolasi

3.4.3 Memahami konsep energi dan


entalpi

3.4.4 Menentukan reaksi eksoterm dan


endoterm.

3.4.5 menuliskan persamaan reaksi


termokimia dan diagram tingkat
energi.

3.4.6 menentukan jenis-jenis


perubahan entalpi standar.

4.4 Merancang, melakukan, dan 4.4.1 Membedakan reaksi eksoterm


menyimpulkan serta menyajikan dan reaksi endoterm melalui
hasil percobaan reaksi eksoterm percobaan.
dan reaksi endoterm. 4.4.2 Mengkomunikasikan hasil
percobaan reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm dengan
perubahan entalpi.

4.4.3 Menggambarkan diagram energi


berdasarkan persamaan
termokimia
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two
dan inquiry terbimbing, siswa dapat bekerja mandiri, jujur, disiplin, kerjasama,
responsif, dan proaktif dalam mengidentifikasi sistem, lingkungan, melakukan
percobaan reksi eksoterm, endoterm, menuliskan persamaan reaksi termokimia
dan diagram tingkat energi serta menentukan jenis-jenis perubahan entalpi
standar.

IV. MATERI AJAR

 Fakta

- Sistem dan lingkungan.

- Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.

 Konsep

- Energi dan entalpi.

- Persamaan termokimia dan diagram energi

 Prosedur

- Langkah-langkah menganalisis ciri-ciri reaksi eksoterm dan endoterm

V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik

Model Pembelajaran : Kooperatif tipe The Power Of Two

Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan.

VI. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media :
 Power point
2. Alat:
 Laptop
 Papan tulis
 Spidol

3. Sumber Belajar:
 Buku KIMIA SMA Kelas X kurikulum 2013

VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Memberi salam dan berdoa sebelum memulai 10 menit
pembelajaran.
 Mengkondisikan kelas untuk siap belajar
 Memeriksa kehadiran peserta didik dengan
menanyakan kepada ketua kelas siapa yang tidak
hadir.
 Motivasi: pernahkah kalian berada di dekat
tungku api atau api unggun, apa yang kalian
rasakan? Mengapa kita ikut merasa panas jika
berada di depan tungku api atau api unggun?
Alternative jawaban: saat kita berada di dekat api
unggun badan kita terasa panas karena adanya
perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh kita
secara radiasi (tanpa melalui zat perantara).
Untuk itu hari ini kita akan mempelajari bab
termokimia mengenai reaksi eksoterm dan
endoterm.
 Menginformasikan tujuan pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe the power of two siswa dapat bekerja
mandiri, jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan
proaktif dalam mengidentifikasi sistem, lingkungan,
reksi eksoterm, endoterm, menuliskan persamaan
reaksi termokimia dan diagram tingkat energi serta
menentukan jenis-jenis perubahan entalpi standar.

Inti Mengamati 70 menit


 Guru memberikan penjelasan tentang energy,
entalpi, sistem, lingkungan, reaksi eksoterm dan
endoterm, persamaan reaksi termokimia dan
diagram tingkat energinya serta jenis-jenis entalpi
standar menggunakan power point.

Menanya
 Guru mendorong peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan materi.
 Peserta didik dituntun untuk mampu menjawab
beberapa pertanyaan yang diajukan oleh
temannya.

Mengeksplorasi
 Guru membagikan Lembar kerja kepada masing-
masing siswa.
 Peserta didik diminta untuk mengerjakan apa
yang tertera pada lembar kerja secara individu
selama 10 menit.
 Guru meminta siswa membentuk kelompok yang
terdiri dari 2 orang.
 Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok,
guru memperhatikan dan mendorong semua
peserta didik untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan jalannya diskusi kelompok agar
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Mengasosiasi
 Melalui kegiatan diskusi klompok, peserta didik
menyimpulkan dengan tepat dan percaya diri
tentang yang tertera dalam lembar kerja diskusi.

Mengkomunikasikan
 Salah satu kelompok diskusi diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
dengan kreatif dan percaya diri. Dan kelompok
lain diminta untuk menanggapi hasil presentasi
dari temannya.
 Guru menyempurnakan jawaban peserta didik
secara tepat dan benar.
Penutup  Guru meminta salah satu dari siswa untuk 10 menit
menyimpulkan pembelajaran.
 Guru menyampaikan pokok bahasan yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya untuk
meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
memberikan pesan kepada siswa untuk tetap
belajar dan menucapkan salam penutup untuk
meningkatkan suasana religius.
Pertemuan 2

PENDEKATAN/ METODE/ MODEL


1. Pendekatan : Saintific Learning
2. Metode : Diskusi
3. Model : inquiry terbimbing

MEDIA/ ALAT DAN BAHAN


1. Media : Lembar Kerja Peserta Didik, powert point

2. Alat : Gelas kimia, thermometer, pengaduk, piring, koin, gelas,


gelas ukur, sendok, spidol, penghapus, papan tulis.
3. Bahan : Detergen, air, cuka, soda kue, minuman berwarna, sabun
sunlight, lilin dan korek api, serbuk CaO (kapur tulis)
SUMBER BELAJAR
1. Buku KIMIA SMA Kelas XI kurikulum 2013

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
(menit)

1. Pendahuluan 1. Membuka kegiatan pembelajaran dengan 10 menit


mengucapkan salam
2. Mengawali kegiatan pembelajaran
dengan berdo’a
3. Memeriksa kehadiran siswa dan
kesiapan belajar.
4. Menyampaikan apersepsi tentang materi
yang akan dipelajari.
5. Mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran.
6. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas
pada pertemuan ini.
2. Inti 1. Menjelaskan maksud dari pembagian 70 menit
kelompok yang telah dibentuk yaitu akan
melakukan percobaan mengenai materi
reaksi eksoterm dan endoterm.
Fase 1:
2. Guru membagi Lembar Kerja Siswa
(LKS) kepada setiap kelompok.

Fase 2: membuat hipotesis

3. Guru memberikan kesempatan kepada


siswa untuk saling berdiskusi membuat
hipotesis dan menuliskannya pada buku
laporan.

Fase 3: merancang percobaan

4. guru memberikan kesempatan kepada


siswa menyusun langkah-langkah percobaan
yang benar dalam diskusi kelompok dalam
beberapa menit

Fase 4: melakukan percobaan

5. Guru membimbing siswa dalam


melakukan percobaan untuk menguji
hipotesis yang telah dibuat siswa dengan
percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
dengan teliti dan hati-hati.
6. Guru membimbing siswa dalam mencatat
hasil pengamatan berdasarkan percobaan.
Fase 5: mengumpulkan dan menganalisis
data
5. siswa menganalisis data hasil percobaan,
membuat pembahasan atas hasil yang
mereka peroleh dengan membandingkan
pada literature yang ada untuk
membuktikan kebenaran hipotesis yang
mereka buat.
6. Membimbing siswa mempresentasikan
hasil pengamatan berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan dan
kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap presentasi temannya.
7. Guru menjelaskan materi pembelajaran
untuk menyamakan persepsi.
3. Penutup Fase 6: membuat kesimpulan 10 menit
1. Membimbing siswa dalam meyimpulkan
materi pelajaran berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan.
2. Memberikan tugas berupa laporan
praktikum yang dikerjakan secara
individu.
3. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan
salam
VIII. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : keaktifan, kerjasama
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis
Bentuk tes : uraian
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performence
b. Bentuk : Fortofolio / lembar observasi
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)

Jambi,....,..................2019

Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

Elfiana, S.Pd Nida Ul Azmi

NIM. A1C116009
Lampiran 1
a) Instrumen Penilaian Sikap

Aspek yang Diamati


Skor total Keterangan
No Nama
Keaktifan Kerjasama
1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Aspek yang dinilai:

a. Keaktifan
Skor 3 : Jika peserta didik mampu memberikan komentar, solusi, maupun
masukan dalam mendiskusikan materi.
Skor 2 : Jika peserta didik hanya mendengarkan temannya pada saat berdiskusi.
Skor 1 : Jika peserta didik sibuk dengan kegiatannya sendiri atau bergurau
dengan teman lainnya.
b. Kerjasama
Skor 3 : Jika menunjukkan adanya usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan konsisten.
Skor 2 : Jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten.
Skor 1 : Jika hanya diam.

Skor Penilaian (kolom keterangan):

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria nilai:

Baik Sekali : 80 – 100 Cukup : 60 – 69

Baik : 70 – 79 Kurang : < 60


b. Penilaian Pengetahuan

b.1 Kisi-kisi Soal


Bentuk HOTS
Indikator Pencapaian Teknik
Penilai / Indikator soal No
Kompetensi Penilaian
-an LOTS
3.4.1 Membedakan Tes Essay Melalui soal cerita, Peserta 1
tertulis didik dapat membedakan
sistem dan HOTS sistem dan lingkungan, reaksi
eksoterm dan endoterm dan
lingkungan menggambarkan diagram
tingkat energinya.
3.4.2 Menentukan
reaksi eksoterm
dan endoterm. HOTS Peserta didik dapat 2
menentukan perubahan
3.4. 3 menentukan energi dalam sistem.
persamaan
termokimia dan
diagram tingkat Peserta didik dapat
energi. HOTS menuliskan persamaan
termokimia dan mampu
3.4.4 Memahami menggambarkan diagram 3
konsep energi tingkat energinya

dan entalpi

3.4.5 menentukan HOTS Peserta didik dapat


menuliskan perubahan 4
jenis-jenis
entalpi pembentukan
perubahan standard jika yang diketahui
entalpi peruraian standar.
entalpi standar
Peserta didik dapat 5
menentukan nilai perubahan
entalpi pembakaran standar.

b.2 Soal

1. Di dalam gelas kimia direaksikan ammonium klorida padat dengan barium


hidroksida padat sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan gas ammonia.
Pada reaksi tersebut ternyata suhu sistem turun dari 25 OC menjadi 12 OC.

Dari fakta tersebut:


a. Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan lingkungannya. (Skor=10)
b. Tentukan apakah reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm atau endoterm,
jelaskan? (Skor=10)
c. Buatlah diagram tingkat energinya. (Skor=10)
2. ke dalam ruang tertutup dan tekanan tetap direaksikan larutan asam klorida
dengan keeping pualam sehingga terjadi reaksi berikut:
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) → CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Pada reaksi tersebut dilepaskan 50 kj kalor dan pada tekanan tetap 1 atm,
volume sistem bertambah 20 liter. Apabila 1 liter atm setara dengan 101,32
joule, tentukan besar perubahan energy dalam sistem tersebut! (skor=25)

3. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbon dioksida, akan
dilepaskan kalor sebesar 393,5 kj/mol. Tuliskan persamaan termokimianya
dan diagram energinya! (skor= 20).

4. Pada penguraian gas ammonia menjadi gas hydrogen dan gas nitrogen
diperlukan kalor 46 kj tiap mol ammonia. Tentukan ∆Hfo gas ammonia dan
tuliskan persamaan termokimianya! (skor=20).

5. pada pembakaran 1,6 gram gas metana dibebaskan kalor 80,2 kj. tentukan
ΔHc°metana dan tuliskan persamaan termokimianya. (Ar C=12, H=1).

Nilai = skor perolehan/skor maksimum × 100


c. Penilaian Keterampilan

Lembar penilaian unjuk kerja praktek


Aspek penilaian : Ketrampilan
Judul kegiatan : Percobaan Reaksi eksoterm dan Endoterm
Kelas / Smt : XI / 1
No Nama Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Jml skor Nilai
Percobaan Percobaan akhir
percobaan
1 ….
2 …..
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

4= sangat bagus
3= bagus
2= cukup
1= kurang
Nilai = Jumlah Skor Diperoleh / Skor Maksima (12) X100

Lembar Penilaian Presentasi

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 1
Kompetensi : Mempresentasikan analisis data untuk
persamaan termokimia

Kinerja Presentasi
Presentasi Isi Laporan Jml Nilai
No Nama Siswa
Skor
Kelan Keba Keleng Kesesu Kelo Sistem
caran hasaan kapan aian gisan atis
1. 1

2. 2

3. 3

4. 4

5. 5

6. 6

7. 7
8. 8

9. 9

10. 10

11. 11

12. 12

13. 13

14. 14

15. 15

16. 16

17. 17

18. 18

19. 19

20. 20

21. 21

22. 22

23. 23

24. 24

25. 25

26. 26

27. 27

28. 28

29. 29

30. 30

31. 31
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Nilai = Jumlah Skor Diperoleh / Skor Maksima (24) X100

Lampiran 2
Materi Pembelajaran

Pengertian sistem dan lingkungan

Sistem adalah Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi. lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi
system (mengelilingi sistem) dan dapat mempengaruhi sistem.

1. Sistem Terbuka

Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan


energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.

2. Sistem Tertutup

Suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi,
tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materidi sebut sistem tertutup.

3. Sistem Terisolasi

Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya


perpindahan energi dan materi antarasi stem dengan lingkungan.

Entalpi dan Perubahan Entalpi (ΔH)


Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap.
Entalpi (H) dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam sistem (E)
dan kerja (W).
Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu
menjadi bentuk energi yang lain. Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur,
yang dapat diukur hanyalah perubahan energi (ΔE). Demikian juga halnya dengan
entalpi, entalpi tidak dapat diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan entalpi
(ΔH).

dengan: ΔH = perubahan entalpi


Hp= entalpi produk
Hr= entalpi reaktan atau pereaksi
a. Bila H produk > H reaktan, maka ΔH bertanda positif, berarti terjadi
penyerapan
kalor dari lingkungan ke sistem.
b. Bila H reaktan > H produk, maka ΔH bertanda negatif, berarti terjadi pelepasan
kalor dari sistem ke lingkungan.
Secara matematis, perubahan entalpi (ΔH) dapat diturunkan sebagai berikut.
H = E + W (1)
Pada tekanan tetap :

Substitusi persamaan (3) dan (4) dalam persamaan (2):

Jadi, pada tekanan tetap, perubahan entalpi (ΔH) sama dengan kalor (q) yang
diserap atau dilepas (James E. Brady, 1990). Macam-macam reaksi kimia
berdasarkan kalor yang dibebaskan/kalor yang diserap (Martin S. Silberberg,
2000):
a. Reaksi kimia yang membutuhkan atau menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
Contoh: Penguapan air

H2O (l) → H2O (g) ΔH = + 44 KJ

b. Reaksi kimia yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm.


Contoh: Reaksi pembentukan air:

1
H2 (g) + O2 (g) → H2O (l) ΔH = -285,5KJ
2

Reaksi eksoterm dengan ΔH bertanda (–).


Diagram entalpi (diagram tingkat energi)
Jenis jenis perubahan entalpi standar

1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆Hfo)


Entalpi pembentukan standard adalah kalor yang diserap atau dilepaskan untuk
membentuk 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang dilambangkan dengan ∆Hfo.
∆Hfo adalah entalpi pembentukan dalam keadaan standard yaitu kalor yang
dikeluarkan atau diserap pada pembentukan 1 mol senyawa dari reaksi unsure-
unsurnya pada suhu 25 oC (298 K) dan tekanan 1 atm.
Contoh :

C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆Hof =-393,5 kj/mol

2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (∆Hdo)


Entalpi Penguraian yaitu kalor yang dilepas atau diserap untuk menguraikan 1
mol senyawa menjadi unsure-unsurnya (∆Hdo). ∆Hdo adalah kalor yang
dibebaskan/diserap oleh reaksi penguraian 1 mol senyawa menjadi unsure
unsurnya pada keadaan standard ( 25 oC, 1atm).
Contoh :

NO2(g) → ½ N2(g) + O2(g) ∆Hod =-33,2 kJ/mol


3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (∆Hco)
Entalpi pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh pembakaran 1
mol umsur atau senyawa (∆Hco). Entalpi pembakaran standar (∆Hco) adalah kalor
dilepaskan/diserap pada proses pembakaran 1 mol unsur/senyawa dalam keadaan
standar(25 oC, 1atm).
Contoh :

S(s) + O2(g) → SO2(g) ∆Hoc = -297 kj/mol


Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik

REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

A. Tujuan
Menentukan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan pelepasan dan
penyerapan kalor, menuliskan persamaan kimia dan diagram tingkat energinya.

B. Dasar Teori
Semua reaksi kimia dapat menyerap maupun melepaskan energi dalam
bentuk panas (kalor). Kalor adalah perpindahan energi termal antara dua materi
yang memiliki perbedaan temperatur. Kalor selalu mengalir dari benda panas
menuju benda dingin. Termokimia adalah kajian tentang perpindahan kalor yang
terjadi dalam reaksi kimia (kalor yang menyertai suatu reaksi kimia). Aliran kalor
yang terjadi dalam reaksi kimia dapat dijelaskan melalui konsep sistem-
lingkungan.
Sistem adalah bagian spesifik (khusus) yang sedang dipelajari oleh
kimiawan. Reaksi kimia yang sedang diujicobakan (reagen-reagen yang sedang
dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem. Sementara lingkungan
adalah area di luar sistem, area yang mengelilingi sistem. Dalam hal ini, tabung
reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.
Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi penyerapan dan
pelepasan energi. Apabila perubahan kimia terjadi pada wadah sekat, sehingga
tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem. Dengan demikian energy
total yang dimiliki sistem adalah tetap. Perubahan energi dalam reaksi kimia ada
dua yaitu : perubahan endoterm dan perubahan eksoterm.
1. Reaksi Eksoterm
Eksoterm adalah reaksi yang membebaskan (melepaskan) kalor, yaitu
perubahan yang mampu mengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan atau
melepaskan kalor ke lingkungan. Bila perubahan eksoterm terjadi temperatur
sistem meningkat, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi menurun.
Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi reaksi. Oleh karena itu,
perubahan entalpi reaksinya bernilai negatif. artinya entalpi produk (Hp) lebih
kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH)
bertanda negatif. Reaksi Eksoterm: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif).
2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor yaitu perubahan yang
akan mengalirkan kalor ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi,
temperatur sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi
akan meningkat.
Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi
sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi
pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif. Reaksi
Endoterm: ΔH = Hp –Hr > 0 (positip)

C. Alat dan Bahan

Alat :

1. Gelas
2. Gelas kimia
3. Thermometer
4. Piring
5. Koin
6. Sendok makan
7. Gelas ukur

Bahan:

1. Minuman berwarna
2. Lilin dan korek api
3. Serbuk CaO (kapur tulis)
4. Air
5. Detergen
6. Cuka
7. Soda kue
8. Sabun sunlight.
9. Urea

D. Cara Kerja
1. Letakkan koin pada piring yang telah disiapkan, kemudian tuangkan minuman
berwarna sampai permukaan koin tertutup air semuanya. Ambil koin tanpa
menyentuh air sedikitpun, caranya letakkan lilin pada bagian tengah piring,
nyalakan lilin, lalu tutup lilin menggunakan gelas. Amati reaksi apa yang
terjadi!
2. Tuangkan air ke dalam gelas kimia secukupnya. Ukur suhu awal air
menggunakan thermometer. Kemudian, masukkan serbuk CaO (kapur tulis) ke
dalam ggelas berisi air (3 sendok makan), aduk campuran lalu ukur perubahan
suhu yang terjadi menggunakan thermometer. Amati reaksi apa yang terjadi!
3. Tuangkan air ke dalam gelas kimia. Ukur suhu awal air menggunakan
thermometer, masukkan detergen bubuk ke dalam gelas yang berisi air
(sebanyak 3 sendok makan). Aduk campuran dan ukur perubahan suhu yang
terjadi menggunakan thermometer. Amati reaksi apa yang terjadi!
4. Tuangkan air ke dalam gelas kimia. Ukur suhu awal air menggunakan
thermometer, masukkan sabun sunlight ke dalam gelas yang berisi air
(sebanyak 3 sendok makan). Aduk campuran dan ukur perubahan suhu yang
terjadi menggunakan thermometer. Amati reaksi apa yang terjadi!
5. Ambillah 10 ml cuka dan masukkan ke dalam sebuah gelas kimia. Ukur suhu
awal menggunakan thermometer. Lalu, masukkan I sendok the soda kue ke
dalam gelas kimia, ukur perubahan suhunya. Amati reaksi yang terjadi!

Anda mungkin juga menyukai