2 3
1
Kalor ( panas ) (q) dapat diartikan sebagai energi yang dipindahkan melalui batas-batas sistem
akibat adanya perbedaan suhu antara sistem dan lingkungan.
Kalor sebanyak 3000 joule ditambahkan pada sistem dan sistem melakukan usaha 2500
joule pada lingkungan. Berapa perubahan energy dalam sistem?
Jawab:
Kalor sebanyak 2000 joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan melakukan usaha
2500 joule pada sistem. Berapakah perubahan energy dalam sistem?
Sistem dan Lingkungan
Segelas air
Jika kita bayangkan kita melihat sebuah ember yang kita tidak tahu
volumenya dan berisi air. Seperti banyak air yang tidak kita tahu, besar
entalpi juga tidak kita ketahui. Namun, jika dari ambil atau beri air
sebanyak satu gayung dari/pada ember tersebut, kita tahu perubahan
isinya. Begitulah kita tahu perubahan entalpi.
Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm
Reaksi Endoterm
Reaksi yang menyerap kalor
Reaksi yang memerlukan energy
Reaksi endoterm adalah kejadian dimana
panas diserap oleh sistem dari lingkungan.
ΔH > 0 dan suhu sekitarnya turun.
Contoh :
H2(g) + I2(g) -> 2HI(g) ΔH= 51.9 kJ mol-1
Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl (s) -> BaCl2(l) + 2NH3(g) + 2H2O(l)
Reaksi Eksoterm
Reaksi yang melepas kalor
Reaksi yang menghasilkan energy
Reaksi eksoterm, adalah kejadian dimana panas mengalir
dari sistem ke lingkungan.
ΔH < 0 dan suhu produk akan lebih kecil dari reaktan.
Tawal < Takhir Suhu sekitarnya akan lebih tinggi dari suhu
awal.
Contoh
C(s)+O2 -> CO2 (g) ΔH=-393.4 kJ mol-1
Diagram Energi
Perubahan entalpi standar (ΔH)
Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada temperatur 25°C (298 K) dan
Kalorimeter
Hukum Hess
Entalpi Pembentukan
Energi Ikatan
Kalorimeter
q = mair/campuran . c. Δt
q = kalor yang dibebaskan atau diserap
M = massa air (gram)
c = kapasitas kalor air (J/g.)
Δt = perubahan suhu (°C)
c = 4,2 J/g.°C
Contoh soal
Didalam kalorimeter terdapat zat yang bereaksi
secara endoterm reaksi tersebut menyebabkan 1
Kg air yang terdapat dalam kalorimeter
mengalami penurunan suhu 5°C. Tentukan
kalor reaksi dari reaksi tersebut!.
Penyelesaian :
Hukum Hess
Pada tahun 1840 Henry Hess dari Jerman
menyatakan, perubahan entalpi reaksi
hanya tergantung pada keadaan awal dan
akhir sistem, tidak bergantung pada
jalannya reaksi.
ΔH1 = -394
C(s) + O2(g) CO2(g)
Lintasan 1
Keadaan awal Keadaan akhir
ΔH3 = -284
ΔH2 = -110
Lintasan 2
CO(g) + O2(g)
Diagram siklus reaksi pembakaran karbon
Hukum Hess
Contoh:
Reaksi karbon dan oksigen untuk membentuk CO2 dapat berlangsung dalam
satu tahap (cara langsung) dan dapat juga dua tahap (cara tidak langsung.
Satu tahap: C(s) + O2(g) CO2(g) ΔH= -394 kJ