Tahap III
Pencampuran molekul-molekul pelarut dan terlarut.
Terjadi penurunan entalpi larutan
Gaya tarik intermolekul antara tidak sejenis menyebabkan pelepasan
energi
Reaksi eksoterm
Pemisahan molekul
zat terlarut Pencampuran
molekul pelarut
dan terlarut
Pemisahan
molekul
Entalpi, H
pelarut
Komponen ΔH pelarutan = 0
murni
Kesetimbangan cair-uap
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Bila ke dalam air murni
dimasukkan sejumlah
sukrosa (gula pasir),
maka terjadi
penurunan tekanan
uap
Tekanan uap air murni
lebih besar dari
tekanan uap larutan
gula dalam air
Po > P
Penurunan Tekanan Uap
Dengan melarutkan zat terlarut B ke dalam pelarut A maka terjadi penurunan
tekanan uap dari pelarut.
Penurunan tekanan uap (ΔP) sama dengan hasil kali fraksi mol terlarut (xB) dan
tekanan uap pelarut murni (PAo)
ΔP = xB PoA
PA = xA PoA
Contoh 1:
Berapa tekanan uap parsial dan tekanan uap total pada 25oC di atas larutan dengan
jumlah molekul benzena (C6H6) yang sama jumlahnya dengan toluena (C7H8). Takanan
uap benzena dan toluena adalah 95,1 dan 28,4 mmHg
Jawab :
Jika larutan dengan dua komponen yang jumlahnya sama, maka fraksi mol kedua
komponen adalah 0,500
Tekanan parsial
Pbenzena = Xbenzena Pobenz ena = 0,500 x 95,1 mmHg
= 47,6 mmHg
1 mol H2O
18 g H2O
Jumlah mol H2O = 180 g H2O x = 10 mol H2O
0,05 mol C6H12O6
0,05 mol C6H12O6 + 10 mol H2O
XB = = 0,005
PA = PoA - P
P = XB Po = 23,79 mmHg – 0,119 mmgHg
= 0,005 x 23,79 mmHg = 23,671 mmHg
= 0,119 mmHg
Contoh 3
Etil bromide (A) dan etil Iodida (B) adalah larutan ideal dengan fraksi mol etil
bromide 0,6. Jika pada suhu 16,7oC nilai PoA = 45,16 mmHg dan PoB = 16,20 mmHg.
Tentukan a. Tekanan total uap campuran, b. komposisi cairan bila uap tersebut
dikondensasi (diembunkan)
Jawab :
a. xA = 0,6 maka xB = 1- 0,6 = 0,4
PA = xA PoA = 0,6 x 45,16 = 27,10 mmHg
PB = Xb x PoB = 0,4 x 16,2 = 6,48 mmHg
P total = 27,10 mmHg +6,48 mmHg = 33,58 mmHg
b. Jika uap diembunkan maka perbandingan mol setara dengan perbandingan
tekanan uap parsialnya
x YA = PA/Ptot = 27,10/33,58 = 0,81
Y = 1 – 0,81 = 0,19
Penurunan Titik Beku dan Peningkatan Titik Didih
Untuk zat terlarut tidak volatil (tidak mudah menguap)
Bila zat terlarut adalah zat yang tidak mudah menguap, selain dapat
menurunkan tekanan uapnya dapat juga menurunkan titik beku dan
meningkatkan titik didihnya.
Penurunan titik beku dan peningkatan titik didih sebanding dengan
konsentrasi fraksi molnya.
Untuk larutan encer perbandingannya dinyatakan dalam molalitas.
ΔTb = Kb m ΔTb penurunan titik beku
ΔTd peningkatan titik didih
ΔTd = Kd m
1000 g pelarut
Molalitas = 0,025 mol gula x x 1 molal = 0,10 molal
250 g pelarut
- Hitung Tb
- =Kd x molal
= 0,52oC/molal x 0,10 molal = 0,052oC