Anda di halaman 1dari 3

LKS 2

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Materi Pembelajaran
Penurunan tekanan uap larutan
Indikator
3.1.1. Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap
pelarut
3.1.2. Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan

Pernahkah kamu memperhatikan bila air diuapkan pada suhu dan tekanan tertentu (air
dipanaskan dalam wadah yang tertutup) menimbulkan tekanan?, dan apa yang terjadi bila ke
dalamnya dimasukkan suatu zat?. Apakah air, larutan gula dan larutan garam dalam jumlah
volum yang sama bila didihkan mempunyai titik didih yang sama? dan bila dibekukan
mempunyai titik beku yang sama? bagaimana pula prosesnya pohon kelapa yang tinggi
buahnya dapat mengandung air? Gejala alam yang demikian dapat kita pelajari dalam sifat
koligatif larutan.
Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang bergantung pada banyaknya
partikel zat terlarut, dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut.

A. Penurunan Tekanan Uap Larutan (∆P)


Apabila suatu zat cair sebagai pelarut diuapkan pada suhu dan takanan tertentu maka
akan terjadi tekanan yang disebut dengan tekanan uap jenuh pelarut murni (P0). Tekanan uap
terjadi karena adanya partikel-partikel zat cair yang meninggalkan permukaan zat cair dan
berubah menjadi uap. Makin mudah partikel-partikel zat cair berubah menjadi uap, makin
besar tekanan uapnya.. bagaimana bila dalam zat cair tersebut ada zat terlarut? Coba kamu
amati, ke dalam air yang sedang mendidih dimasukkan satu sendok gula bagaimana dengan
gelembung airnya? Apa penyebabnya? Pada temperatur dibawah titik didihnya setiap partikel
zat pelarut mempunyai kesempatan untuk meninggalkan larutannya.

Untuk lebih memahami perhatikan gambar berikut,


Gambar

Air murni

P0 adalah tekanan uap jenuh pelarut murni dan P adalah tekanan uap jenuh larutan
Perhatikan tekanan uap jenuh air murni dan tekanan uap jenuh larutan urea, larutan NaCl dan
larutan CaCl2 mengapa tekanan uap jenuh larutannya semakin kecil? Faktor apa yang
mempengaruhinya?
Menurut hukum Roult, hubungan antara P dan P0 dirumuskan sebagai berikut:
Untuk larutan non elektrolit mol p
P  PO
P = P0 . Xp atau mol p  mol t
mol t
P  P O
∆P = P0 . Xt mol p  mol t
mol t. i P = Tekanan uap larutan
P  P O
P0 = Tekanan uap pelarut murni
mol p  mol t . i Xt = Fraksi mol zat terlarut
Xp = Fraksi mol pelarut
i = Faktor Van’t Hoff = (1+(n – 1) α )
Untuk larutan elektrolit banyaknya ionn dirumuskan
= jumlah iondengan index Van Hoff ( i )
Soal. 2
Soal Penyelesaian
1. Bila anda memasak air, apakah
pancinya ditutup? Mengapa? Setelah
airnya mendidih, apa yang terjadi
pada tutup panci tersebut?

2. Pada air yang sedang mendidih anda


masukkan beberapa sendok gula, apa
yang terjadi pada gelembung air?
mengapa?
1. Apa pengaruh gula terhadap
tekanan uap air?. Apakah satu sendok
gula yang dimasukkan pengaruhnya
sama dengan dua sendok gula?
Jelaskan!

2. Kedalam 90 gram air dilarutkan


1,8 gram glukosa {C6H12O6} Tentukan
penurunan tekanan uap jenuh larutan
dan tekanan uap jenuh larutan jika
tekanan uap jenuh air pada suhu 250C
adalah 23,76 mmHg
3. kedalam 180 gram air
dimasukkan 2 gram NaOH, tentukan
penurunan tekanan uap jenuh larutan
jika tekanan uap jenuh air murni 23,76
mmHg ( Ar Na=23, O=16, H= 1)
4. Dilarutkan 36 gram suatu zat non
elektrolit dalam 460 gram etanol,
ternyata tekanan uap jenuh larutan 100
mmHg. Bila tekanan uap jenuh etanol
102 mmHg, tentukan massa molekul
relatif zat tersebut
5. Larutan yang dibuat dengan
mencampurkan 60 gram benzen
(C6H6) dan 75 gram toluen (C7H8)
pada suhu 250C. Bila tekanan uap
benzen murni 95,1 mmHg dan tekanan
uap toluen murni 28,4 mmHg. ( Ar
C=12, H=1) Tentukan
a. tekanan uap parsial
b. tekanan uap total
c. komposisi uap benzen dan
toluen

GOOD LUCK
RF

Anda mungkin juga menyukai