KIMIA
3
Untuk SMA/MA Kelas XII
BAB 1
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
https://www.shutterstock.com/Paolo Bona
SATUAN KONSENTRASI LARUTAN
Keterangan :
M = molaritas larutan (mol/L),
n = jumlah mol zat terlarut (mol), dan
V = volume larutan (L).
Menyatakan banyaknya mol zat terlarut di
Molalitas
dalam setiap 1.000 gram pelarut.
Keterangan :
m = molalitas larutan (mol/kg),
= jumlah mol zat terlarut (mol), dan
p = massa pelarut.
Menyatakan perbandingan banyaknya mol
Fraksi Mol dari zat tersebut terhadap jumlah mol
(X) seluruh komponen dalam larutan.
Apabila fraksi mol dari masing-masing zat yang ada dalam larutan
dijumlahkan, secara keseluruhan nilainya adalah 1 atau dinyatakan
sebagai berikut.
Contoh soal...
B. Pelarut ditambah zat terlarut, maka D. Pelarut ditambah zat terlarut, maka
titik beku larutannya turun tekanan osmosis larutannya naik
• Misalnya: • Misalnya:
• Tiitk beku pelarut 0 C, maka titik • Tekanan osmosis pelarut 1 atm, maka
beku larutan – 0,5 C tekanan osmosis larutan 1,5 atm
JENIS LARUTAN
Larutan Elektrolit kuat
senyawanya terionisasi sempurna, jumlah partikel zat terlarut
bertambah akibat reaksi ionisasinya
Hukum Raoult
Keterangan
P = tekanan uap larutan (atm atau mmHg),
Xpelarut = fraksi mol pelarut, dan
P° = tekanan uap pelarut murni (atm atau mmHg).
Perhatikan
bagaimana
penambahan gula
mengurangi tekanan
uap air!....
https://www.shutterstock.com/Fouad A. Saad
Besarnya penurunan tekanan uap larutan (∆P) merupakan selisih dari tekanan uap
pelarut murni (P°) dengan tekanan uap larutan (P) sehingga P = P °Xpelarut, maka
persamaan tersebut dapat ditulis menjadi berikut.
Keterangan
∆P = penurunan tekanan uap larutan dan
Xterlarut = fraksi mol zat terlarut.
Suhu ketika tekanan uap di
atas permukaan zat cair
sama dengan tekanan
udara luar disebut dengan
titik didih. Besarnya
kenaikan suhu itulah yang
disebut dengan kenaikan titik
didih (∆Tb).
Jawab:
Besarnya kenaikan titik didih larutan merupakan hasil kali antara tetapan kenaikan titik
didih molal (Kb) dengan konsentrasi molal (m) dari larutan atau dinyatakan sebagai berikut.
atau
https://www.shutterstock.com/Designua
TEKANAN OSMOTIK ( π )
atau
Dengan demikian, terdapat faktor perkalian sebesar {1 + (n − 1)α} dari jumlah
mol semula. Nilai ini disebut dengan faktor van’t Hoff dan diberi lambang i.
Dengan memperhatikan faktor van’t Hoff, maka rumusan sifat-sifat koligatif
untuk larutan elektrolit harus dikalikan dengan i.
n = jumlah ion yang dihasilkan dari setiap satu satuan rumus kimia senyawa terlarut dan
α = derajat ionisasi (untuk larutan elektrolit kuat umumnya dianggap = 1).
Contoh soal...
Jawab:
Pelarut(air) + zat terlarut ( gula)
1. Penurunan tekanan uap
1 gls air , P = 1 atm ,
1 gls air + 1 sdm gula ; P larutan = 0,5 atm
a. P pelarut lebih rendah dari P larutan (salah)
2. Tekanan Osmosis (Naik)
1 gls air , TO = 1 atm ,
1 gls air + 1 sdm gula ; TO = 1,5 atm
b. TO Pel lebih tinggi TO larutan (salah)
3. Penurunan titik beku
1 gls air , Tf pel = 0 C
1 gls air + 1 sdm gula ;Tf larutan = - 0,5 atm
c. Tf pel lebih rendah dr tf lar (salah)
4. Kenaikan titik didih
1 gls air , Tb = 100 C,
1 gls air + 1 sdm gula ; Tb = 100,5 C
Tb pel lebih besar dr Tb lar ( salah)
Penurunan tf paling besar
• A. KOH
• D. Non e tdk terinon 0,1 m partikel
• E CH3COOH asam lemah
partikel
CH3COOH CH3COO- + H+ 0,7
1 1 1
Yang mempunyai Tf besar( jlh zat terlarut
paling kecil)
• A KOH 0,3 0,6
• B CuSO4 0,4 0,8 ( besar) tb besar
• C Na2CO3 0,2 0,6
• D Urea 0,1 (Urea) tf besar/To kecil /P besar