Anda di halaman 1dari 58

BAB 1

SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN

https://www.shutterstock.com/Paolo Bona
BAB 1
SIFAT-SIFAT
KOLIGATIF
LARUTAN
1.1 Kemolalan dan Fraksi Mol
1.2 Penurunan Tekanan Uap Larutan
1.3 Kenaikan Titik Didih dan
Penurunan Titik Beku
1.4 Tekanan Osmotik Larutan
1.5 Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
1.6 Penggunaan Sifat Koligatif
Larutan
Sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel terlarutnya
disebut sifat koligatif.

Sifat koligatif larutan hanya bergantung pada konsentrasi


partikel terlarut, bukan pada jenisnya sehingga sifat koligatif
larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit.

Sifat koligatif meliputi:


a. tekanan uap,
b. penurunan titik beku,
c. kenaikan titik didih, dan
d. tekanan osmotik.
Kemolalan (m)
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat
terlarut dalam 1 kg (= 1.000 g) pelarut.

dengan, m = kemolalan larutan (mol/kg),


n = jumlah mol zat terlarut (mol)
p = massa pelarut (dalam kg)
Jika massa larutan dinyatakan dalam gram, maka
Contoh soal...

1. Hitung konsentrasi larutan yang 2. Hitung molalitas larutan yang terjadi


dibuat dari 2 gram kristal NaOH yang apabila 24 gram kristal MgSO4 dilarutkan
dilarutkan ke dalam air hingga dalam 400 gram air. (Mr MgSO4 = 120)
volumenya 500 mL. (Mr NaOH = 40)
Jawab:
Jawab:
PR BUKU PAKET HAL 8
NOMOR 3-4
DI BUKU KIMIA MASING-MASING
Titik Didih dan Titik Beku Larutan
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya
disebut kenaikan titik didih (ΔTb = boilling point elevation).
Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan
disebut penurunan titik beku (ΔTf = freezing point deppression).
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
Tb larutan = titik didih larutan
Tb pelarut = titik didih pelarut
ΔTb = kenaikan titik didih
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan
Tf larutan = titik beku larutan
Tf pelarut = titik beku pelarut
Δ Tf = penurunan titik beku
Hubungan Konsentrasi dengan ΔTb dan ΔTf
Untuk larutan encer, kenaikan titik didih (ΔTb) maupun
penurunan titik beku (ΔTf) sebanding dengan kemolalan larutan.

dengan, ΔTb = kenaikan titik didih


ΔTf = penurunan titik beku
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
m = kemolalan larutan
Nilai Kb untuk air adalah 0,52°C/m. Maknanya, jika di dalam air
terlarut sebanyak 1 molal zat apa saja, titik didih air akan naik 0,52°C;
jika di dalam air terlarut sebanyak 2 molal zat apa saja, titik didih air
naik sebesar 1,04°C; serta jika di dalam air terlarut 0,5 molal zat apa
saja, titik didih air akan naik sebesar 0,26°C; dan seterusnya.
Latihan yuk
Larutan 6 gram urea (CO(NH2)2) dilarutkan dalam 500 gram air lalu
dipanaskan hingga mendidih (Kb air= 0,52 oC/m), maka titik
didih larutan tersebut adalah.....
2. Jika terdapat larutan urea dengan kadar 2,4%
(diketahui Mr urea = 60 dan Kb air = 0,52 oC/m),
tentukan titik didih larutan urea tersebut!

3.Tentukan titik beku 6 gram urea (CO(NH 2)2) dengan Mr


urea = 60 dilarutkan dalam 500 gram air lalu
didinginkan hingga membeku (Kf air= 1,86 oC/m)!

4. Suatu larutan X mendidih pada suhu 100,13 oC. Jika


diketahui Kb air = 0,52 oC/m dan Kf air = 1,86 oC/m,
tentukan titik beku larutan!
Diagram Fase atau Diagram P-T

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari diagram fase:


a. Garis BC pada Gambar 1.6 disebut garis didih.
b. Garis BD pada Gambar 1.6 disebut garis beku.
c. Garis AB pada Gambar 1.6 disebut garis sublimasi.
d. Perpotongan antara garis didih dengan garis beku dan garis sublimasi
disebut titik tripel.
Suhu ketika tekanan uap di
atas permukaan zat cair
sama dengan tekanan
udara luar disebut dengan
titik didih. Besarnya
kenaikan suhu itulah yang
disebut dengan kenaikan titik
didih (∆Tb).

Diagram P−T larutan dan pelarut.


Fraksi Mol (X)
Fraksi mol (X) menyatakan perbandingan jumlah mol zat
terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutan.
Jika jumlah mol zat pelarut adalah nA, dan jumlah mol zat
terlarut adalah nB, maka fraksi mol pelarut dan zat terlarut
adalah:

Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlarut adalah 1.


Contoh
Hitunglah fraksi mol urea dalam larutan urea 20%
(Mr urea = 60).
Jawab:
Dalam 100 gram larutan urea 20% terdapat 20 gram urea dan
80 gram air.
1. Hitunglah molalitas larutan yang dibuat dengan
melarutkan 4 gram NaOH dalam 200 gram air! (Ar Na = 23,
O = 16, H = 1)
2. Sebanyak 90 gram glukosa C6H12O6 dilarutkan
ke dalam 360 mL air. Tentukan fraksi mol masing-
masing zat ! (Ar C=12, H=1, O=16)
3. Tentukan kemolalan larutan glukosa sebanyak
18 g dilarutkan dalam 200 mL air!
(Ar C = 12, O = 16, H = 1)
4. Jika 80 g NaOH dilarutkan kedalam 90 mL air,
tentukan fraksi mol zat terlarut!
(Ar Na = 23, O = 16, H = 1)
5. Apakah larutan urea 0,1 molal memiliki sifat
koligatif yang berbeda dengan larutan gula 0,1
molal? Jelaskan!
6. Jika gula dilarutkan kedalam air maka akan
membentuk larutan gula. Pada suhu yang sama,
manakah yang mempunyai tekanan uap lebih
besar, air murni atau larutan gula?jelaskan
alasanmu!
Pengertian Tekanan Uap Jenuh
Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat
disebut tekanan uap zat itu.
PENURUNAN TEKANAN UAP (∆P)
“Besarnya tekanan uap larutan sebanding
dengan fraksi mol pelarut dan tekanan uap
Francois Marie Raoult
dari pelarut murninya”.

Hukum Raoult

Keterangan
P = tekanan uap larutan (atm atau mmHg),
Xpelarut = fraksi mol pelarut, dan
P° = tekanan uap pelarut murni (atm atau mmHg).
Tekanan Uap Larutan dan Hukum Raoult
Raoult menemukan bahwa tekanan uap suatu komponen
bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan.

dengan, PA = tekanan uap komponen A


P°A = tekanan uap A murni
XA = fraksi mol komponen A
Jika zat terlarut sukar menguap, maka:
Perhatikan
bagaimana
penambahan gula
mengurangi tekanan
uap air!....

https://www.shutterstock.com/Fouad A. Saad
Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan
uap larutan disebut penurunan tekanan uap (ΔP).

Nilai penurunan tekanan uap larutan (ΔP) dapat dikaitkan


dengan fraksi mol terlarut
Contoh soal...

Jawab:
TUGAS
Buku paket kimia hal 36
Nomor 2,4,5,6,7
Dikumpulkan di LMS
Tenggat :
selasa, 1 Ags 23
PUKUL 09.30
Karena NaCl merupakan elektrolit kuat (α = 1) dan n = 2
maka i = 2
X NaCl =
=
= 0,038
∆P = P0pelarut . Xzat terlarut .
= 100 mmHg × 0,038
= 3,8 mmHg
Plarutan = P0pelarut – ∆P
= 100 mmHg – 3,8 mmHg
= 96,2 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan NaCl adalah 96,2 mmHg.
2. Latihlah pemahaman kalian dengan menghitung tekanan uap
larutan 2 mol sukrosa dalam 50 mol air pada 300 oC jika tekanan
uap air murni pada 300 oC adalah 31,80 mmHg.
3. Diketahui 180 g air dipanaskan pada suhu 100 oC dan memiliki
tekanan uap jenuh 760 mmHg. Jika ke dalam air tersebut
ditambah 30 g urea (Mr = 60), tentukan penurunan tekanan uap
larutan!
Suatu larutan terbentuk dari 9 gram zat
nonelektrolit dalam 360 gram air memiliki
tekanan uap jenuh 40 mmHg. Bila tekanan uap
jenuh air pada suhu yang sama sebesar 40,1
mmHg, maka tentukan Mr zat nonelektrolit
tersebut!
Osmasis

Osmosis adalah perembesan


molekul pelarut dari pelarut
ke dalam larutan, atau dari
larutan lebih encer ke larutan
lebih pekat, melalui selaput
semipermeabel.
Tekanan Osmosis
Hubungan Tekanan Osmotik dengan Konsentrasi Larutan
Menurut van't Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat
dihitung dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal.

atau

dengan, π = tekanan osmotik


V = volum larutan (dalam liter)
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absolut larutan (suhu kelvin)
R = tetapan gas (0,08205 L atm mol–1 K–1)
Latihan yuk
Tentukan tekanan osmosis larutan urea sebanyak 6 gram
(Mr = 60) dilarutkan dalam air hingga volume larutan
menjadi 800 mL pada suhu 27 oC!
No 15
Suatu larutan 500 mL larutan mengandung 9 gram zat X
nonelektrolit. Jika pada suhu 27∘C larutan tersebut memiliki
tekanan osmotik sebesar 2,46 atm (R=0,082 L atm/mol K), maka
massa molekul relatif zat tersebut adalah ....
a. 46
b. 30 Petunjuk
c. 60 Ingat rumus tekanan osmotik dengan menguraikan
molaritas (M) dalam rumusnya.
d. 62
e. 180
Pembahasan No 15
• Diketahui:
π=2,46 atm
V=500 mL
m zat X=9 gram
R=0,082 L atm/mol K
• Ditanya: Mr= ...?
• Dijawab:
Penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut.
π=M⋅R⋅T
2,46=(9Mr×1000/500)×0,082×(27+273)
2,46=9Mr×2x24,6
9Mr=0,05  Mr=180
• Jadi, massa molekul relatif zat terlarut adalah 180.
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari
suatu larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif yang
diharapkan dari suatu larutan nonelektrolit pada konsentrasi
yang sama disebut faktor van't Hoff dan dinyatakan dengan
lambang i.

dengan α = derajat ionisasi elektrolit; n = jumlah ion yang dapat


dihasilkan oleh 1 satuan rumus senyawa elektrolit.
Misalnya, untuk NaCl: n = 2; untuk K2SO4: n = 3.
rumus-rumus sifat koligatif untuk larutan elektrolit
menjadi:

Khusus untuk tekanan uap, pertambahan jumlah partikel


diperhitungkan pada fraksi mol pelarut dan terlarut.
1. Jika terdapat 3 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam air
hingga volume larutan 500 mL. Hitung tekanan osmosis
larutan pada suhu 27oC!
2. Tentukan tekanan osmosis larutan yang mengandung
17,1 g sukrosa (Mr=342) dalam 1 L larutan pada suhu
27 oC!
Untuk mencegah pembekuan air radiator pada
musim dingin, ke dalam 1 L air radiator
dimasukkan 14,3 gram zat antibeku (non
elektrolit). Jika diketahui titik beku larutan air
radiator ini sama dengan titik beku
larutan 42,25 gram larutan NaNO3 (Mr=85 g/mol) d
alam 1 L air, maka massa molekul relatifzat
antibeku tersebut adalah ….
Penggunaan Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari, ilmu pengetahuan, dan industri, antara lain:
1. membuat campuran pendingin
2. cairan antibeku
3. pencairan salju di jalan raya
4. menentukan massa molekul relatif
5. membuat cairan infus
6. desalinasi air laut (osmosis balik)

Anda mungkin juga menyukai