Anda di halaman 1dari 30

“SIFAT

“SIFAT KOLIGATIF
KOLIGATIF LARUTAN”
LARUTAN”

KHAIRUL ANWAR, S.Pd

SMA YAPPENDA
Pernahkah kalian melihat fenomena berikut?
Masih ingatkah kalian dengan larutan?
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut
dengan zat pelarut
Sedangkan Sifat Koligatif larutan?
sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut
tetapi hanya tergantung pada konsentrasi zat terlarut
dalam larutan.
KONSENTRASI LARUTAN
Ada 3 cara untuk menyatakan konsentrasi larutan, yaitu melalui
Konsentrasi Molar, Konsentrasi Molal dan Fraksi Mol.

Konsentrasi MOLAR
Kemolaran (Molaritas) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan.
Satuan kemolaran adalah mol L-1

n
RUMUS
M 
V Keterangan :
M = Molaritas
n = Jumlah mol zat terlarut
gr 1000 V = Volum larutan (dalam liter)
M  x
Mr mL
CONTOH
Jika dalam 500 mL larutan terdapat 6 gram urea, maka molaritas
larutan adalah :
Jawab :
V = 500 ml Mr urea = CO(NH2) = 60
gr = 6 gram 2

INGAT M
6 1000
x
60 500
gr 1000
M x 6000
Mr mL   0,2 mol L-1

30000
Konsentrasi MOLAL
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg (=1000 g)
pelarut. Oleh karena itu, kemolalan dinyatakan dalam mol kg-1

RUMUS
n
m
p Keterangan :
m = molalitas
n = Jumlah mol zat terlarut
gr 1000 p = massa pelarut (dalam kg)
m x
Mr massa pelarut (gr)
CONTOH
Berapakah kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12 gram glukosa
dalam 88 gram air.?
Jawab :
Mr glukosa = C6H12O6 = 180
gr = 12 gram

P = 88 gram gr 1000
m x
Mr masa pelarut (gr)

12 1000
m x
180 88
12000
  0,75 mol kg -1
15840
1. Tentukan molaritas dari 8 gram NaOH dalam
250 ml larutan.
2. Untuk membuat 200 ml larutan CH3COOH
0,2 M dibutuhkan massa CH3COOH
sebanyak …
3. Tentukan molalitas dari larutan 70% alkohol.
4. Unsur X mempunyai massa 8 gram, jika
dilarutkan dalam 200 gram air menghasilkan
0,1 molal. Tentukanlah Mr unsur X
Fraksi Mol

Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan perbandingan mol (n) zat
terlarut atau n pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut)

n terlarut
X terlarut =
n terlarut + n pelarut
n pelarut X terlarut + X pelarut = 1
X pelarut =
n terlarut + n pelarut
Tentukan fraksi mol zat terlarut dan pelarut, jika ke dalam 90
gram air dilarutkan 15 gram asam cuka (CH2COOH)!
Pelarut terlarut

gr H2O = 90 gram gr CH3COOH = 15 gram


CONTOH

Hitunglah fraksi mol urea dalam larutan urea 20% (Mr = 60).

Jawab :
•Urea 20% = 20/100 x 100 gram = 20 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 20) = 80 gram. Ditanya fraksi mol UREA
20 0,33
Jumlah mol urea   0,33 mol X urea   0,069
60 (4,44  0,33)
80
Jumlah mol air   4,44 mol
18
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif larutan :
sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis
zat terlarut tetapi hanya tergantung pada
banyakknya partikel zat terlarut dalam
larutan.
Sifat koligatif larutan :
sifat koligatif larutan non-elektrolit & elektrolit
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Penurunan tekanan uap jenuh (P)
Kenaikan titik didih (Tb)
Penuruan titik beku (Tf)
Tekanan osmotik ()
IF
T TR O
L
IT

A
G LEK
I
K OL N - E
O

AT AN N

IF UT
S R A
L
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH (P)
Semakin tinggi temperatur, semakin besar tekanan uap zat cair
tersebut

Tabel 1. Tekanan uap jenuh air pada berbagai temperatur


T(0C) P (mmHg) T(0C) P (mmHg) T(0C) P (mmHg)

0 4,58 27 26,74 70 233,7


5 6,54 29 30,04 80 355,1
10 9,21 30 31,82 90 525,8
14 11,99 35 42,20 94 610,9
18 15,48 40 55,30 96 657,6
20 17,54 45 71,90 100 760,0
21 18,65 50 92,50 102 815,9
23 21,07 55 118,00 104 875,1
25 23,76 60 149,40 106 937,9
B A G A I M A N A P E N G A R U H Z AT T E R L A R U T ( N O N -
V O L AT I L ) T E R H A D A P T E K A N A N P E L A R U T Z AT
CAIR?
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH (P)

P = P0 - P P = P0 . Xt
atau

P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni nt


P = P .
0
P = tekanan uap jenuh larutan nt + n p
Xt = fraksi mol zat terlarut
Raoult (1887)
bahwa semakin besar fraksimol zat terlarut
dalam larutan, semakin besar penurunan
tekanan uap.
P = P0 . Xt
atau

nt
P = P .
0
nt + np
SOAL
1. Tekanan uap jenuh air pada temperatur 250C
adalah 24 mmHg. Tentukan penurunan
tekanan uap jenuh air, jika ke dalam 180 gram
air dilarutkan 20 gram glukosa (C6H12O6) !
2. Tentukan tekanan uap larutan yang
mengandung 25% massa urea, CO(NH2)2 jika
tekanan uap jenuh air pada temperatur 300C
adalah 31,82 mmHg!
KENAIKAN TITIK DIDIH (TB)
Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan uap jenuh zat cair itu sama dengan
tekanan udara di sekitarnya.
Misalnya : Air murni dipanaskan pada tekanan 1 atm (760 mmHg) maka air akan
mendidih pada temperatur 1000C, karena pada temperatur itu tekanan uap air
sama dengan tekanan udara di sekitarnya.
Bagaimana pengaruh zat terlarut dalam suatu larutan terhadap titik
didih larutan tersebut?
KENAIKAN TITIK DIDIH (TB)
Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut

Tb = m . Kb

m = kemolalan (molalitas)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
TETAPAN KENAIKAN TITIK DIDIH MOLAL (KB)

Pelarut Titik didih (0C) Kb (0C)


Air 100,0 0,52
Alcohol 78,5 1,19
Eter 34,5 2,11
Kloroform 61,2 3,88
Benzene 80,1 2,52
Aseton 56,5 1,67
PENURUAN TITIK BEKU (TF)

Air murni membeku


pada temperatur 00C
pada tekanan 1 atm.
Temperatur ini disebut
titik beku normal air.
Bagaimana jika ada zat
terlarut dalam air?
PENURUAN TITIK BEKU (TF)
Tf = titik beku pelarut – titik beku larutan

Tf = m . Kf

m = kemolalan (molalitas)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
TETAPAN PENURUNAN TITIK BEKU MOLAL
(KB)
Pelarut Titik beku (0C) Kf (0C)

Air 0 1,86

Benzene 5,4 5,1

Fenol 39 7,3

Naftalena 80 7

Kamfer 180 40

Nitrobenzene 5,6 6,9


SOAL
Titik Didih
Berapa titik didih larutan 3,6 gram glukosa (C 6H12O6) dalam
250 gram air, jika diketahui titik didih air 100 0C dan Kb
air 0,520C?
Suatu zat non-elektrolit yang massanya 3,42 gram
dilarutkandalam 200gram air. Larutanitu mendidih pada
temperatur100,0260C. Tentukan BM (bobot molekul) zat
tersebut, jika Kb air = 0,520C !
Titik Beku
Tentukan penurunan titik beku jika 0,05 mol glukosa
dilarutkan ke dalam 400 gram air! (Kf air = 1,86 0C).
Larutan urea dalam air yang volumenya100 mL
mengandung 10% bobot CO(NH2)2. Hitunglah titik beku
larutan urea tersebut, jika bobot jenis larutan 1,04
gram/mL dan Kf air = 1,860C.
TEKANAN OSMOTIK ()
Peristiwa osmosis
adalah proses merembesnya pelarut dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi
melalui dinding semipermeable.
Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang dihasilkan
dari proses osmosis yang menahan merembesnya molekul-
molekul pelarut.
Larutan isotonik = larutan-larutan yang mempunyai tekanan
osmotik sama
Larutan hipotonik = larutan yang mempunyai tekanan
osmotik lebih rendah dari larutan lain
Larutan hipertonik = larutan yang mempunyai
tekananosmotik lebih tinggi dari larutan lain
Contoh larutan isotonik : tetes mata, cairan infus.
dilute more
concentrated
A cell in an:

isotonic hypotonic hypertonic


solution solution solution

Anda mungkin juga menyukai