Anda di halaman 1dari 25

SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN NON-ELEKTROLIT
Penurunan tekanan uap jenuh (P)
Semakin tinggi temperatur, semakin besar tekanan uap zat cair tersebut

Tabel 1. Tekanan uap jenuh air pada berbagai temperatur


T(0C) P (mmHg) T(0C) P (mmHg) T(0C) P (mmHg)

0 4,58 27 26,74 70 233,7


5 6,54 29 30,04 80 355,1
10 9,21 30 31,82 90 525,8
14 11,99 35 42,20 94 610,9
18 15,48 40 55,30 96 657,6
20 17,54 45 71,90 100 760,0
21 18,65 50 92,50 102 815,9
23 21,07 55 118,00 104 875,1
25 23,76 60 149,40 106 937,9
26
Bagaimana pengaruh zat terlarut
(non-volatil) terhadap tekanan
pelarut zat cair?
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH

Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan


tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuh pada
suhu tertentu.

Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan


penurunan tekanan uapnya.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi
bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan
penguapan berkurang.
Non-volatile solutes and Raoult’s law
• Vapor pressure of solvent in solution containing non-volatile
solute is always lower than vapor pressure of pure solvent at
same T
– At equilibrium rate of vaporization = rate of condensation
– Solute particles occupy volume reducing rate of evaporation the
number of solvent molecules at the surface
– The rate of evaporation decreases and so the vapor pressure above
the solution must decrease to recover the equilibrium
Tampilan mikroskopis dari gerakan
molekul uap air pada permukaan air
murni.

Gambar dibawah ini mengilustrasikan bagaimana tekanan uap air dipengaruhi oleh
penambahan zat terlarut yang sukar menguap ( non volatile solute)

air murni
larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+ (biru) dan ion
Cl- (hijau) yang terlarut dalam air
Menurut Francois Marie Raoult mengemukakan bahwa tekanan uap suatu komponen
bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan, dengan hubungan sebagai
berikut.

PA = tekanan uap komponen A


PA = XA x PoA XA = fraksi mol komponen
P0A = tekanan uap A murni

Untuk menentukan tekanan uap larutan dapat menggunakan rumus berikut :

Plarutan = Xpelarut x Popelarut


Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut penurunan tekanan
uap (∆P). Dapat digunakan rumus sebagai berikut :

∆P = Xter x Po
CONTOH

Kembali ke MENU
Tekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan glukosa 18%
pada 100oC? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16)

Plarutan = Xpelarut x Popelarut


Tekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan glukosa 18%
pada 100oC? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16)

Plarutan = Xpelarut x Popelarut


Jadi mari kita hitung dulu Xpel (fraksi mol) nya !!! Jadi tekanan uap glukosa :
•Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 18) = 82 gram. Plarutan = Xpelarut x Popelarut
18
Jumlah mol glukosa   0 ,1 mol
180 Plarutan = 0,978 x 760
Jumlah mol air 
82
 4 , 55 mol = 743,28 mmHg
18
4,55
X pel   0,978
(4,55  0,1)

Peringatan : perlu diingat bahwa air adalah pelarut dan glukosa adalah larutan
2. Tekanan uap air pada suhu tertentu adalah 115 mmHg. Jika suatu zat
nonelektrolit dilarutkan dalam air (Mr = 18) dengan perbandingan masa yang
sama yaitu 1 gram, ternyata tekanan uap larutan 100 mmHg. Harga Mr zat
tersebut adalah ....

A 75 C 120 E 180

B 90 D 150
Kenaikan titik didih (Tb)
• Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan uap
jenuh zat cair itu sama dengan tekanan udara
di sekitarnya.
• Misalnya : Air murni dipanaskan pada tekanan
1 atm (760 mmHg) maka air akan mendidih
pada temperatur 1000C, karena pada
temperatur itu tekanan uap air sama dengan
tekanan udara di sekitarnya.
KENAIKAN TITIK DIDIH (∆Tb)
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di permukaan.
Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.

 Suatu pelarut jika di + zat terlarut  titik didih akan naik


 Besarnya kenaikan titik didih ~ konsentrasi molal ( m )
 Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni
 Kb = tetapan kenaikan titik didih

atau bisa juga gr 1000


pakai rumus yang ΔTb    Kb
Tb = m x Kb Mr p
m = gr/mr x 1000/p
CONTOH

Kembali ke MENU
Bagaimana pengaruh zat terlarut
dalam suatu larutan terhadap titik
didih larutan tersebut?
Tetapan Kenaikan Titik Didih Molal (Kb)

Pelarut Titik didih (0C) Kb (0C)


Air 100,0 0,52
Alcohol 78,5 1,19
Eter 34,5 2,11
Kloroform 61,2 3,88
Benzene 80,1 2,52
Aseton 56,5 1,67
Molecular view of Raoult’s law:
Boiling point elevation
• In solution vapor pressure is reduced
compared to pure solvent
• Liquid boils when vapor pressure =
atmospheric pressure
• Must increase T to make vapor pressure =
atmospheric
Tabel :
Ketetapan kenaikan titik didih molal (Kb) dan tetapan penurunan titik beku molal (Kf)
dari beberapa pelarut.

Pelarut Tb (oC) Kb (oC.m-1) Tf (oC) Kf (oC.m-1)

Air 100 0,52 0 1,86

Benzena 80,10 2,53 5,53 5,12

Kamper 207,42 5,61 179,8 39,7

Fenol 181,75 3,56 40,90 7,40

Nitro Benzena 210,80 5,24 5,7 7,00


Titik beku dan titik didih beberapa
pelarut:
Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air.
(Dik :Kb air = 0,52oC)
Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air.
(Dik :Kb air = 0,52oC)

INGAT kita menghitung Tb bukan Tb .


Tb = Tb larutan – Tb pelarut atau Tb larutan = Tb + Tb pelarut .

Jadi kita hitung dulu Tb = m x Kb Terus kita hitung Tb larutan

gr 1000 Tb larutan = Tb + Tb pelarut


 Tb    Kb
mr p
Tb pelarut
Tb larutan = 0,104 + 100 (ketetapan)
18 1000
 Tb    0 , 52 o C Liat tabel
180 500
= 100,104oC Ketetapan Tb dan Tf
 0,104 o C
Penuruan titik beku (Tf)

• Air murni membeku


pada temperatur 00C
pada tekanan 1 atm.
Temperatur ini disebut
titik beku normal air.
• Bagaimana jika ada zat
terlarut dalam air?
PENURUNAN TITIK BEKU (∆Tf)
Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya.

 Suatu pelarut jk di + zat terlarut  titik bekunya akan turun


 Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m )
 Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan
 Kf = tetapan penurunan titik beku

gr 1000
Tf = m x Kf Atau ΔTf  Mr  p  K f

CONTOH

Kembali ke MENU
Tetapan penurunan Titik beku Molal (Kb)

Pelarut Titik beku (0C) Kf (0C)

Air 0 1,86

Benzene 5,4 5,1

Fenol 39 7,3

Naftalena 80 7

Kamfer 180 40

Nitrobenzene 5,6 6,9


Molecular view of Raoult’s law:
Freezing point depression

• Depends on the solute only being in the liquid phase


– Fewer water molecules at surface: rate of freezing drops
– Ice turns into liquid
– Lower temperature to regain balance
– Depression of freezing point
Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air.
(Dik :Kf air = 1,86oC)
Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air.
(Dik :Kf air = 1,86oC)

Tf = Tf pelarut – Tf larutan atau Tf larutan = Tf pelarut - Tf

Jadi kita hitung dulu Tf = m x Kf Terus kita hitung Tf larutan

Tf larutan = Tf pelarut - Tf


gr 1000
 Tf    K f
mr p Tf pelarut
(ketetapan)
Tf larutan = 0 – 0,372 Liat tabel
18 1000
 Tf    1 , 86 o C Ketetapan Tb dan Tf
180 500 = – 0,372oC
 0,372 o C

Anda mungkin juga menyukai