Anda di halaman 1dari 75

BAB 1

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Tujuan

 Memahami sifat koligatif larutan


 Membandingkan sifat koligatif elektrolit dan nonelektrolit

A. Sifat koligatif nonelektrolit

Larutan yang mengandung jumlah partikel zat terlarut yang sama,akan memperlihatkan
harga ∆P (penurunan tekanan uap), ∆Tf (penurunan titik beku), ∆Tb (kenaikan titik didih),
dan π (tekanan osmotic) yang sama. Makin banyak jumlah partikel zat yang terlarut, makin
besar pula harga ∆P,∆Tf ,∆T,dan π.

Istilah koligatif diambil dari bahasa latin colligare (mengumpulkan). Artinya, sifat-sifat ini
ditentukan oleh kumpulan zat terlarut. Penelitian tentang sifat-sifat koligatif dipelopori oleh
Francois Marie Raoult (1830-1901) dari Perancis pada tahun 1870-an.

1. Penurunan tekanan uap


Tekanan uap (vapor pressure) adalah ukuran kecenderungan ukuran kecenderungan
molekul suatu cairan untuk lolos menguap. Harga tekanan uap akan membesar (cairan
akan mudah menguap) apabila suhu dinaikkan. Makin banyak zat terlarut, makin besar
penurunan tekanan uap yang terjadi.

Besarnya penurunan tekanan uap dirumuskan oleh Raoult sebagai berikut;

∆P = X . Po

Dengan, ∆P = penurunan tekanan uap


X = fraksi mol zat terlarut
o
P = tekanan uap pelarut murni (diketahui)
Rumus di atas dapat dijabarkan menjadi;

mol zat terlarut


∆P = x Po
mol seluruh zat

Dimana;

∆P = Po – P

P = tekanan uap

2. Penurunan titik beku dan kenaikkan titik didih


Penurunan tekanan uap suatu cairan akibat adanya zat terlarut membawa konsekuensi
bagi titik beku dan titik didih cairan tersebut. Hal ini dapat dilihat pada diagram PT
dibawah ini
B = titik beku pelarut murni
B’ = titik beku larutan
∆Tf = penurunan titik beku = B – B’
D = titik didih pelarut murni
D’ = titik didih larutan
∆Tb = kenaikan titik didih = D’ – D

Pada setiap suhu, suatu larutan memiliki tekanan uap yang lebih rendah dari pelarut
murninya. Akibatnya, dari diagram PT terlihat jelas bahwa titik didih larutan selalu
lebih tinggi serta titik beku larutan selalu lebih rendah jika dibandingkan dengan titik
didih dan titik beku pelarut murni. Besarnya ∆Tf dan ∆Tb hanya ditentukan jumlah
partikel zat terlarut.

Raouult merumuskan hal tersebut sebagai berikut;

∆Tf = Kf . m
∆Tb = Kb . m

Dengan, m = konsentrasi dalam molal

1000 gr
m= x
P Mr

Kf = tetapan titik beku molal (diketahui)


Kb = tetapan titik didih molal (diketahui)
P = berat pelarut dalam gram
gr = berat zat terlarut dalam gram
Mr = massa molar zat terlarut
Table 1.1 beberapa pelarut dan tetapannya

pelarut Titik beku (oC) Kf Titik didih Kb


(oC)
Air (H2O) 0 1,86 100 0,52
Etanol (C2H5OH) -115 2,0 78 1,2
Kloroform (CHCl3) -64 4,8 60 3,6
Karbontetraklorida (CCl4) -22 30 77 5,0
Benzene (C6H6) 5 5,0 80 2,5

3. Tekanan osmotic
Peristiwa osmosis menyebabkan naiknya permukaan larutan padat, sehingga tekanan
membesar yang pada gilirannya akan memperlambat laju osmosis. Akhirnya
tercapailah suatu tekanan yang mampu menghentikan osmosis dan disebut dengan
tekanan osmotic (π).

PV = nRT

n
Jika P adalah tekanan osmotic, sedangkan adalah kemolaran ,maka:
V

π = MRT

dengan, π = tekanan osmotic (atm)


M = kemolaran larutan
R = 0,08205 (L atm mol – 1 K – 1 )
T = suhu dalam Kelvin

Di rumah sakit, larutan infuse yang dimasukkan ke dalam tubuh ppasien melalui
pembuluh darah haruslah bersifat isotonis (memiliki tekanan osmotic sama) dengan
sel-sel darah. Jika larutan infuse itu hipertonis (tekanan osmotiknya lebih tinggi), maka
terjadi krenasi (air keluar dari sel darah), sehingga sel mengkerut dan rusak.
Sebaliknya, jika larutan infuse itu hipotonis (tekanan osmotiknya lebih rendah), maka
terjadi hemolisis (air masuk ke dalam sel darah) yang menyebabkan sel
menggelembung dan pecah.

Contoh 1.a.1
Sautu larutan sebanyak 50 gram dibuat dengan mencamperkan 23 gram etanol (Mr=46)
dengan air (Mr=18). Jika tekanan uap air pada suhu ruangan adalah 30 mmHg,
hitunglah tekanan uap larutan!

Jawab :

23
46
∆P = X . P0 = x 30
23 27
+
46 18
1
= x 30 = 7,5 mmHg
4

Jadi, tekanan uap larutan adalah 30 – 7,5 = 22,5 mmHg


Contoh 1.a.2
Suatu larutan yang terbuat dari glukosa (Mr=180) dalam 2 kg air mendidih pada suhu
100,65oC (Kb = 0,52). Berapa gram glukosa yang terlarut?

Jawab :
1000 g
∆Tb = Kb x x
p Mm
1000 g
0,65 = 0,52 x x
2000 180
g = 450 gram

Contoh 1.a.3
Suatu alkena sebanyak 28 gram dilarutkan dalam 250 gram benzene ( Kf = 5, 0 ).
Ternyata larutan itu membeku pada suhu -30 C. jika titik beku benzene adalah 50 C,
tentukan rumus molekul alkena tersebut ( C = 12 ; H = 1 )

Jawab :
∆Tf = 5 – (-3) = 80 C
1000 g
∆Tf = Kf x x
p Mm
1000 28
8 =5x x
250 M m
Mm = 70
(CH2)n = 70
14 n = 70
n =5

rumus molekul alkena adalah C5H7

Contoh 1.a.4
Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Jika tekanan osmotic cairan tubuh
adalah 7,7 atm berapakah kemolaran larutan glukosa agar isotonis terhadap cairan
tubuh ?

Jawab
Suhu tubuh = 370 C = 310 K
π =MRT
7,7=¿ M x 0,082 x 310
M = 0,30 molar

Jadi, larutan glukosa harus 0,30 M, agar isotonic terhadap cairan tubuh.

B. Sifat koligatif elektrolit


Setelah Svante August Arrhenius mengemukakan teori ion, diketahui bahwa elektrolit
(asam, basa dan garam) dalam larutan terurai menjadi ion-ion, sehingga larutan elektrolit
mengandung partikel yang lebih banyak dibandingkan dengan larutan nonelektrolit yang
tidak terionisasi.
Jacobus Henricus Van’t Hoff (1852 – 1911) dari Belanda menerangkan bahwa untuk
larutan elektrolit keempat rumus hokum Raoult harus dikalikan dengan suatu factor yang
menerangkan pengaruh ionisasi. Factor ini disebut factor van’t hoff, dengan lambing i.

i = 1 + (n – 1) α

dengan, n = jumlah ion dari elektrolit


α = derajat ionisasi elektrolit

Jadi, untuk larutan elektrolit rumus-rumus yang dipakai sebagai berikut;

∆P = X . PO . i
∆Tf = Kf . m . i
∆Tb = Kb . m . i
π =MRT.i

untuk elektrolit kuat pada pengenceran tak terhingga harga α = 1, maka;

i=n

contoh 1.b.1
hitunglah tekanan uap larutan NaOH 10% jika tekanan uap air pada suhu tertentu adalah
105 mmHg! (Ar.Na = 23; O = 16; H = 1)

jawab:
NaOH 10% = 10 gram NaOH + 90 gram air

10
40 0,25 1
X NaOH = = =
10 90 5,25 21
+
40 18
1
∆P = X . Po . n = x 105 x 2 = 10 mmHg
21

Tekanan uap larutan = (105 – 10) mmHg = 95 mmHg

contoh 1.b.2
larutan 0,05 mol suatu elektrolit biner ( 2 ion) dalam 100 gram air ( K f = 1,86) membeku
pada suhu – 1,55oC. hitunglah derajat ionisasi elektrolit tersebut!

Jawab:
1000
∆Tf = Kf x x mol x { 1 + (n – 1) α}
P
1000
1,55 = 1,86 x x 0,05 x { 1 + α }
100
2
α=
3

2
jadi, derajat ionisasi elektrolit biner tersebut adalah
3

Contoh1.b.3
Sebanyak 4,9 gram asam sulfat (Mr = 98) dilarutkan dalam 500 gram air. Hitunglah titik
didih larutan, jika Kb air = 0,5.

Jawab:
1000 gr
∆Tb = Kb x x xn
P Mr
1000 4,9
= 0,5 x x x3
500 98
= 0,15 oC

Jadi, titik didih larutan adalah ( 100 + 0,15 )oC = 100,15 oC

Contoh 1.b.4
Larutan 0,1 molar suatu asam lemah menimbulkan tekanan osmosis 2,88 atm pada suhu 27
o
C (R = 0,08). Jika asam itu hanya terionisasi 10%, hitunglah jumlah ion (n) dari asam
tersebut.

Jawab:
π = M R T { 1 + (n – 1) α }
2,88 = 0,1 x 0,08 x 300 { 1 + (n – 1) 0,1}
1 + (n – 1) 0,1 = 1,2
n=3

jadi, jumlah ion asam tersebut adalah 3

C. Membandingkan sifat koligatif


Jika kita ingin membandingkan sifat koligatif beberapa larutan, hendaklah selalu diingat
bahwa makin banyak partikel zat terlarut, mak makin besar sifat koligatif (∆P, ∆T f, ∆Tb,
dan π) yang ditimbulkan. Dalam hal ini, ada beberapa patokan yang perlu diperhatikan.

1. Jika larutan-lrutan tersebut berkonsentrasi sama


a. Larutan elektrolit memiliki harga ∆P, ∆T f, ∆Tb, dan π yang lebih besar dari paada
larutan nonelktrolit.
b. Makin nbanyak ion ( harga n) suatu elektrolit, maka harga ∆P, ∆T f, ∆Tb, dan π juga
makin besar.
2. Jika larutan-larutan tersebut berkonsentrasi tidak sama, larutan yang memiliki harga ( n
x konsentrasi) paling besar akan memiliki harga ∆P, ∆T f, ∆Tb, dan π yang juga paling
besar.

Untuk larutan nonelektrolit: n = 1

Untuk larutan elektrolit: n = jumlah ion

Contoh 1.c.1
Diantara tiga buah larutan berikut:
NaNO3 0,1 M
Glukosa 0,1 M
MgCl2 0,1 M
Manakah larutan yang menimbulkan tekanan osmotic paling besar?

Jawab:
Karena ketiga larutan ini berkonsentrasi sama, maka tekanan osmotic terbesar ditimbulkan oleh
larutan elektrolit yang memiliki harga n paling besar, yaitu MgCl 2.

Contoh 1.c.2
Diantara tiga macam larutan berikut:
C2H5OH 0,8 M
Al2(SO4)3 0,2 M
CaSO4 0,3 M
Manakah larutan yang mempunyai titik beku paling tinggi?

Jawab:
Karena ketiga larutan ini berkonsentrasi tidak sama, maka kita harus menghitung harga ( n x
konsentrasi ) masing-masing larutan.
C2H5OH: 1 x 0,8 = 0,8
Al2(SO4)3 : 5 x 0,2 = 1
CaSO4 : 2 x 0,3 = 0,6
Titik beku paling tinggi dimiliki oleh larutan yang mengalami penurunan titik beku (∆T f) paling
kecil, yaitu CaSO4

BAB 2
REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

Tujuan

 Menerapkan knsep reaksi redoks dalam system elektrokimia


 Menjelaskan raeksi oksidasi – reduksi dalam sel elektrolisis
 Menerapkan hokum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit

A. Penyetaraan reaksi redoks


a) Penyetaraan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi
Prinsip penyetaraan reaksi redoks dengan setengah reaksiadalah menyetaraka jumlah
electron pada kedua reaksi, reduksi dan oksidasi. Cara ini khusus dilakukan untuk
reaksi-reaksi denagn kondisi yang diketahui (suasana asam atau suasana basa).

Penyetaraan tersebut dapat dilakukan dengan tahapan berikut.

1. Tuliskan secara terpisah persamaan setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi
oksidasi. Misalnya, untuk persamaan reaksi berikut.
Cr2O72- + Cu+ → Cr3+ + Cu2+ (suasana asam)
Kedua persamaan setengah reaksinya, dapat dituliskan sebagai berikut.
Cr2O72- → Cr3+
Cu+ → Cu2+
2. Setarakan unsure yang mengalami reaksi redoks, yaitu unsure yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
Cr2O72- →2Cr3+
Cu+ → Cu2+
3. Tambahkan molekul H2O pada
1) Ruas yang kekurangan atom O (jika reaksi berlangsung pada suasana
asam)
2) Ruas yang kelebihan atom O (jika reaksi berlangsung dalam suasana basa)
Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
Cu+ → Cu2+
4. Setarakan atom hydrogen dengan ion H+ pada suasana asam, atau dengan ion OH –
pada suasana basa.
14H+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
5. Setarakan muatan pada kedua ruas dengan menambahkan elektron
6e – + 14H+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O ….(i)
Cu+ → Cu2+ + e – ….(ii)
6. Jumlahkan kedua persamaan setengah reaksi tersebutdengan menyetarakan lebih
dahulu jumlah elektronnya.
(i) x 1 ❑

6e – + 14H+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
(ii) x 6 ❑

6Cu+ → 6Cu2+ + 6e–
6Cu + 14H+ + Cr2O72 -
+
→ 6Cu2+ + 2Cr3+ + 7H2O

Jadi, persamaan reakasinya:

6Cu+(aq) + 14H+(aq) + Cr2O72 –(aq) → 6Cu2+(aq) + 2Cr3+(aq) + 7H2O(aq)

Contoh:
−¿
Setarakan persamaan reaksi: Br2 (g) + Zn2+(aq) OH ¿ BrO3 – (aq) + Zn (s)

Jawab:
Tanda OH – menunjukkan reaksi berlangsung dalam suasana basa
Tahap 1 : Br2 → BrO3 –
Zn2+ → Zn
Tahab 2 : Br2 → 2BrO3 –
Zn2+ → Zn
Tahap 3 : Br2 → 2BrO3 – + 6H2O
Zn2+ → Zn
Tahap 4 : 12OH – + Br2 → 2BrO3 – + 6H2O
Zn2+ → Zn
Tahap 5 : 12OH – + Br2 → 2BrO3 – + 6H2O + 10e– …..(i)
Zn2+ + 2e– → Zn …..(ii)

Tahap 6 : (i) x 1 ⇒ 12OH + Br2 → 2BrO3 + 6H2O + 10e–
– –

(ii) x 5 ❑

5Zn2+ + 10e– → 5Zn +

12OH – + Br2 + 5Zn2+ → 2BrO3 – + 6H2O + 5Zn

Jadi, persamaan reaksinya:

12OH – (aq) + Br2 (g) + 5Zn2+(aq) → 2BrO3 – (aq) + 6H2O(l) + 5Zn(s)

b) Penyetaraan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi


Prinsip penyetaraan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi adalah
menyamakan perubahan bilangan oksidasi pada kedua reaksi ( reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi ).

Tahap-tahap penyetaraan reaksinya dapat dilakukan dengan cara berikut.

1. Setarakan jumlah unsure-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.


Misalnya, dalam persamaan reaksi
MnO4- + 2Br- → Mn2+ + Br2
Unsure yang mengalami perubahan oksidasi adalah Mn dan Br. Jadi, jumlah kedua
unsur tersebut disetarakan sebagai berikut.
MnO4- + 2Br- → Mn2+ + Br2
2. Tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur tersebut dan perubahannya

+2

MnO4- + 2 Br- → Mn2+ + Br2


7+ -1 2+ 0

+5

3. Setarakan jumlah kedua perubahan bilangan oksidasi tersebut.


MnO4- x 2
2MnO4- + 10Br- → 2Mn2+ + 5Br2
-
2Br x5

4. Hitung jumlah muatan diruas kiri dan ruas kanan

2MnO4- + 10 Br- → 2Mn2+ + 5Br2


-12 +4

Muatan diruas kiri lebih negative ( - 16 )sehingga ditambahkan 16 ion H +

16H+ + 2MnO4- + 10Br- → 2Mn2+ + 5Br2

5. Jika muatan diruas kiri lebih negative, tambahkan ion H+ (berarti suasana asam).
Jika muatan diruas kiri lebih positif, tambahkan ion OH- ( berarti suasana basa )
6. Tambahkan H2O diruas kanan untuk menyetarakan jumlah atom hydrogen
16H+ + 2MnO4- + 10Br- → 2Mn2+ + 5Br- + 8H2O
Jadi persamaan reaksinya :

16H+(aq) + 2MnO4-(aq) + 10Br-(aq) → 2Mn2+(aq) + 5Br-(g) + 8H2O(l)

B. Deret volta dan potensial reduksi


Setiap logam mempunyai sifat reduktor, sebab cenderung melepaskan electron atau
mengalami oksidasi. Ada yang bersifat reduktor kuat (mudah teroksidasi) seperti logam-
logam alkali, namun ada pula yang bersifat reduktor lemah (sukar teroksidasi) seperti
logam – logam mulia.

Pada tahun 1825, Alessandro Giuseppe Volta (1745 – 1827 ) menyusun urutan logam –
logam yang diikenal saat itu, yang baru berjumlah 20 jenis, dari reduktor terkuat sampai
reduktor terlemahberdasarkan eksperimen. Urutan logam – logam itu kini kita sebut deret
volta. Air dan hydrogen, meskipun bukan logam, dimasukkan juga oleh Volta sebagai
anggota deret.

K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – (H) – Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Makin ke kiri letak suatu logam dalam deret volta, sifat erduktornya makin kuat. Oleh
karena itu, suatu logam dalam deret volta mampu mereduksi ion-ion di sebelah kanannya
tetapi tidak mampu mereduksi ion – ion di sebelah kirinya.

Contoh:
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
Ag + HCl →
Atau

Zn + 2H+ →
Zn2+ + H2

Ag + H+ →

Sekarang telah dikenal logam lebih banyak dari pada masa Volta, dan untuk
mengemukakan kekuatan reduktor suatu loga dikenalkan istilah potensial reduksi (E) yang
didefinisikan sebagai potensial listrik yang ditimbulkan apabila suatu ino logam
menangkap electron (mengalami reduksi) menjadi logamnya.

Table 2.1 harga Eθ beberapa logam

Reaksi reduksi Eθ (volt) Reaksi reduksi Eθ (volt)


Li+ + e → Li – 3,05 Cd2++ 2e →Cd – 0,40
Cs+ + e →Cs – 3,02 Co2+ + 2e →Co – 0,28
Rb++ e →Rb – 2,94 Ni2+ + 2e →Ni – 0,25
K+ + e →K – 2,92 Mo3+ + 3e →Mo – 0,20
Ba2+ + 2e →Ba – 2,90 Sn2+ + 2e →Sn – 0,14
Sr2+ + 2e →Sr – 2,89 Pb2+ + 2e →Pb – 0,13
Ca2+ + 2e →Ca – 2,87 W2+ + 2e →W – 0,12
Na+ + e →Na – 2,71 Ge2+ + 2e →Ge – 0,10
La3+ + 3e →La – 2,52 Sb3+ + 3e →Sb + 0,15
Mg2+ + 2e →Mg – 2,37 Bi3+ + 3e →Bi + 0,25
Sc3+ + 3e →Sc – 2,08 Cu2+ + 2e →Cu + 0,34
Be2+ +2e →Be – 1,95 Rh2+ + 2e →Rh + 0,58
Al3+ + 3e →Al – 1,66 Hg2+ + 2e →Hg + 0,65
Ti2+ + 2e →Ti – 1,60 Tl3+ + 3e →Tl + 0,72
V2+ + 2e →V – 1,20 Ag+ + e →Ag + 0,80
Mn2+ + 2e →Mn – 1,10 Os2+ +2 e →Os + 0,90

Zn2+ + 2e →Zn – 0,76 Ir2+ + 2e →Ir + 1,00


3+
Cr + 3e →Cr – 0,71 Pd2+ + 2e →Pd + 1,20
3+
Ga + 3e →Ga – 0,55 Pt2+ + 2e →Pt + 1,50
2+
Fe + 2e →Fe – 0,44 Au3+ + 3e →Au + 1,70

Reaksi reduksi air : 2H2O + 2e → 2OH + H2 Eθ= - 0,83 volt
Reaksi reduksi ion hydrogen : 2H+ + 2e → H2 Eθ= - 0,00 volt

C. Sel elektrokimia
Salah satu aplikasi dari prinsip-prinsip reaksi redoks adalah sel-sel elektrokimia, yaitu sel-
sel tempat energy kimia diubah menjadi energy kimia atau sebaliknya. Ada dua macam sel
elektrokimia, yaitu sebagai berikut.
1. Sel volta (sel galvani), yang dikembangkan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827) dan
Luigi Galvani (1737 – 1798) dari Italia. Dalam sel volta, reaksi redoks menghasilkan
arus listrik. Dengan kata lain, energy kimia diubah menjadi energy listrik. Contoh sel
volta adalah batu baterai dan sel aki.
2. Sel elektrolisis, yang dikembangkan olehSir Humphry Davy (1778 – 1829) dan
Michael Faraday (1791 – 1867) dari Inggris. Dalam sel elektrolisis, arus listrikakan
menghasilkan reaksi redoks. Jadi, energy listrik diuubah menjadi energy kimia. Contoh
sel elektrolisis adalah penyepuhan logam dan pengureaian air menjadi gas H 2 dan gas
O2.

Baik dalam sel volta maupun dalam sel elektrolisis, reaksi redoks berlangsung pada bagian
sel yang disebut electrode-elektrode. Electrode tempat terjadi oksidasi disebut anode,
sedangkan electrode tempat terjadi reduksi disebut katode.

Hal – hal penting yang perlu diperhatikan mengenai sel volta

1. Di antara dua electrode pada sel volta, logam yang memiliki Eθ lebih kecil
(lebih negative) selalu berfungsi sebagai anode (mengalami oksidasi)
2. Karena electron (muatan negative) berpindah adari anode ke katode,
maka pada sel volta anode merupakan electrode negative dan katode
merupakan electrode positif.
3. Suatu sel volta dapat digambarkan melalui notasi:

Anode
4. Potensial listrikI yang
larutan (ion) II larutan
dihasilkan (ion)
sel volta I katode
disebut potensial sel (Eθsel), dan
selalu berharga positif.

Eθsel = Eθ reduksi - Eθ oksidasi


= Eθ katode - Eθ anode
= Eθ kanan - Eθ kiri
= Eθ yang besar - Eθ yang kecil

Harga Eθ sel merupakan sifat intensif, artinya tidak bergantung pada


jumlah zat.
Contoh:
Suatu sel volta tersusun dari electrode-elektrode timah dan alumunium.

Sn2+ + 2e → Sn Eθ = - 0,14
Al3+ + 3e → Al Eθ = - 1,66

a. Tentukan anode dan katode


b. Manakah yang merupakan electrode negative
c. Gambarkan notasi sel
d. Tuliskan reaksi sel
e. Hitunglah potensial sel
f.

Jawab:

a. Al merupakan anode (Eθ lebih kecil)


Sn merupakan katode(Eθ lebih besar)
b. Dalam sel volta, electrode negative adalah anode yaitu Al
c. Al I Al3+ II Sn2+ I Sn
d. Al → Al3+ + 3e (x2)
Sn2+ + 2e → Sn (x3)
2+ 3+
2Al + 3Sn → 2Al + Sn
e. Eθsel = (- 0,14) – ( - 1,66) = 1,52 volt

D. Elektrolisis
Seperti halnya sel volta, sel elektrolisis pun memerlukan electrode-elektrode. Pada sel
elektrolisis, yang sering dipakai adalah electrode inert berupa dua batang karbon atau
platina. Suatu electrode inert tidaklah bereaksi, melainkan hanya menyediakan
permukaannya sebagai tempat berlangsungnya reaksi.dua batang karbon atau platina itu
dicelupkan dalam larutan atau cairan elektrolit. Masing – masing batang bertindak sebagai
katode dan anode.

Sumber arus listrik akan memompakan electron ke katode, dan electron ini ditangkap oleh
kation (ion positif). Jadi, pada permukaan katode terjadi terjadi reduksi terhadap kation.
Pada saat yang sama, anion (ion negative) melepaskan electron, dan electron ini melalui
anode dikembalikan ke sumber arus. Jadi, pada permukaan anode terjadi oksidasi terhadap
anion.

Karena kation (ion positif) menuju katode, maka katode merupakan elektroda negative.
Sebaliknya, anode merupakan elektroda positif sebab didatangi oleh anion (ion negative)

1. Elektrolisis larutan elektrolit


Pada elektrolisis larutan elektrolit, di katode terjadi kompetisi atau persaingan antara
kation elektrolit dan molekul air (pelarut) dalam menangkap electron.

Reaksi pada katode(reduksi terhadap kation) Reaksi pada anode(oksidasi terhadap anion)

1. Ion-ion logam alkali, alkali tanah, Al3+, 1. Ion-ion yang mengandung atom
dan ion-ion logam yang memiliki Eθ dengan bilangan oksidasi
lebih kecil dari – 0,83 volt tidak maksimum, misalnya SO42- atau
direduksi dari larutan. Yang direduksi NO3-, tidak dapat dioksidasi. Yang
adalah pelarut (air) dan terbentukalah dioksidasi adalah pelarut (air) dan
gas hydrogen (H2). terbentuklah gas oksigen (O2)
2H2O + 2e → 2OH- + H2 2H2O → 4H+ + 4e + O2
2. Ion-ion logam yang memiliki Eθ lebih
−¿¿
besar dari – 0,83 volt direduksi 2. Ion-ion halide ( X ), yaitu
menjadi logam yang diendapkan pada
−¿ ¿
−¿ , danI ¿
−¿ ,Br

F−¿, Cl
¿
¿
, dioksidasi menjadi
permukaan katode.
halogen (X2) yaitu F2,Cl2, Br2, dan
Mn+ + ne → M
I2.
3. Ion H+ dari asam direduksi menjadi
2 X −¿¿ → X2 + 2e
gas hydrogen (H2).
3. Ion OH – dari basa dioksidasi
2H+ + 2e → H2
menjadi gas oksigen (O2)
4. Jika yang dielektrolisis adalah leburan
4OH – → 2H2O + 4e + O2
(cairan) elektrolit tanpa ada air, maka
ion-ion pada nomor (1) di atas dapat
4. Pada proses penyepuhan dan
mengalami reaksi nomor (2), sehingga
pemurnian logam, maka yang
diperoleh logam yang diendapkan
dipakai sebagai anode adalah suatu
pada permukaan katode.
logam (bukan Pt atau C), sehingga
anode (logam)mengalami oksidasi
menjadi ion yang larut.
M → Mn+ + ne

2. Elektrolisis leburan elektrolit


Zat-zat yang leburannya dapat dielektrolisis hanyalah oksida – oksida dan garam –
garam halide. Elektrolisis leburan elektrolit digunakan untuk membuat logam – logam
alkali, alkali tanah, alumunium, dan logam – logam yang memiliki Eθ lebih kecil dari –
0,83 volt (Eθ air). Seperti kita ketahui logam-logam di atas tidak dapat dibuat dari
elektrolisis larutan, sebab ion-ion logam ini kalah bersaing dengan air dalam
menangkap electron.

Gas flourin (F2) harus dibuat dari elektrolisis leburan garam flourida, sebab gas F 2
dapat bereaksi dengan air.
2F2 + 2H2O → 4HF + O2

Contoh 2.d.1
Tuliskan reaksi yang terjadi di katode dan di anode pada elektrolisis:
a. Larutan NaCl
b. Larutan CuSO4
c. Larutan KNO3
d. Larutan AuBr3
e. Larutan HI
f. Larutan Ba(OH)2

Jawab:

a. Elektrolisis Larutan NaCl


Katode : 2H2O +2 e → 2OH – + H2
Anode : 2Cl – → Cl2 +2e
b. Elektrolisis Larutan CuSO4
Katode : Cu2+ + 2e → Cu
Anode : 2H2O → 4H+ + 4e + O2
c. Elektrolisis Larutan KNO3
Katode : 2H2O +2 e → 2OH – + H2
Anode : 2H2O → 4H+ + 4e + O2
d. Elektrolisis Larutan AuBr3
Katode : Au3+ + 3e → Au
Anode : 2Br – → Br2 +2e
e. Elektrolisis Larutan HI
Katode : 2H+ + 2e → H2
Anode : 2I – → I2 +2e
g. Elektrolisis Larutan Ba(OH)2
Katode : 2H2O +2 e → 2OH – + H2
Anode : 4OH – → 2H2O + 4e + O2

Contoh 2.d.2

Tuliskan reaksi yang terjadi di katode dan di anode pada elektrolisis:

a. Leburan NaCl
b. Leburan TiO2
c. Leburan CaF2

Jawab:

a. Elektrolisis leburan NaCl


Katode : Na+ + e → Na
Anode : 2Cl – → Cl2 +2e
b. Elektrolisis Leburan TiO2
Katode : Ti4+ + 4e → Ti
Anode : 2O 2– → O2 +4e
c. Elektrolisis Leburan CaF2
Katode : Ca2+ + 2e → Ca
Anode : 2F – → F2 +2e

Contoh 2.d.3

Sebutkan beberapa kegunaan elektrolisis!

Jawab:
beberapa kegunaan elektrolisis:

1. Melalui prose elektrolisis, kita dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas
hydrogen, dan oksigen.
2. Melalui prose elektrolisis, kita dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam
suatu larutan.
3. Salah satu proses elektrolisis yang paling popular adalah penyepuhan
(electroplating), yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.
4. Proses eletrolisis juga dipakai pada pemurnian suatu logam, misalnya tembaga.

E. Hukum Faraday
Melalui eksperimen, Faraday merumuskan beberapa kaidah perhitungan elektrolisis, yang
kini dikenal sebagai Hukum Faraday berikut ini.
1. Jumlah zat yang dihasilkan pada electrode berbanding lurus dengan jumlah aru listrik
yang melalui sel elektrolisis.
2. Jika arus listrik yang sama dilewatkan pada beberapa sel elektrolisis, maka berat zat
yang dihasilkan masing-masing sel berbanding lurus dengan berat ekivalen zat-zat
tersebut.

Perlu diketahui bahwa pada zaman Faraday electron belum dikenal, sebab electron baru
ditemukan oleh J.J. Thomson tahun 1897. Kini berat ekivalen (e) suatu unsure berdasarkan
jumlah electron.

Ar atau Mr
e=
jumlahelektron

1 faraday ( 1 F ) = 1 mol electron

= muatan 96500 coulomb

coulomb it
F= x
96500 96500

Dengan, F = jumlah listrik dalm faraday (jumlah mol electron)

i = kuat aru (ampere)

= waktu (detik)

Kedua hukum faraday yang telah dikemukakan terdahulu dapat dirumuskan secara
kuantitatif sebagai berikut.

1. Jumlah zat yang terbentuk di katode atau di anode dinyatakan oleh persamaan berikut
ini.
2.
ei t
w=eF atau w=
96500

dengan, w = berat hasil elektrolisis (gram)


e = berat ekivalen
F = jumlah listrik (faraday)

3. Jika terdapat dua hasil elektrolisis dengan arus listrik yang sama, berlaku hubungan:
4.

w1 w2
=
e1 e 2

Contoh 2.e.1
Jika larutan CuSO4 dielektrolisis dengan aru listrikb1930 coulomb, hitunglah berat endapan
tembaga (Ar.Cu = 63,5) yang terbentuk dikatode.

Jawab:

63,5
ECu = = 31,75
2
1930
w = e F = 31,75 x = 0,635 gram
96500
Contoh 2.e.2

Berapa gram perak (Ar.Ag = 108) yang terbentuk di katode, jika arus listrik 10 ampere
dialirkan melalui larutan AgNO3 selama 2 jam.

Jawab:

108
eAg = = 108
1
eit 108 x 10 x 7200
w= = = 80,58 gram
96500 96500
Contoh 2.e.3

Sejumlah arus listrik dialirkan melalui larutan CuSO4 dan larutan AgNO3, jika tembaga
yang mengendap adalah 6,35 gram, berapa gramkah endapan perak yang terbentuk.

Jawab:

w Ag wCu
=
e Ag e Cu

w Ag 6,35
=
108 31,75
WAg = 21,6 gram

Contoh 2.e.4

Ke dalam 500 mL larutan CuSO4 0,1 M, dilewatkan arus listrik sejumlah 0,02 faraday.

a. Hitunglah pH larutan sesudah elektrolisis


b. Hitunglah konsentrasi Cu2+ dan SO4 2- yang tinggal dalam larutan
c. Hitunglah volume gas oksigen yang terbentuk pada kondisi di mana 1,4 gram gas
nitrogen (Ar.N=14) bervolume 25 liter

Jawab :

Reaksi di anode : Cu2+ + 2e → Cu

Reaksi di katode : 2H2O → 4 H+ + 4e + O2


Mol elekton = 0,02 mol

4
a. H+ = x 0,02 mol = 0,02 mol = 20 mmol
4
mmol 20
[H+] = = = 4 x 10 – 2 M
mL 500
pH = 2 – log 4 = 1,4
b. Cu2+ mula – mula = 500 x 0,1 = 50 mmol
1
Cu2+ yang bereaksi = x 0,02 mol = 0,01 mol = 10 mmol
2
Cu2+ yang tinggal = 50 – 10 = 40 mmol
[SO42-] tetap 0,1 M sebab tidak bereaksi
1
c. O2 = x 0,02 mol = 0,005 mol
4
mol O2 mol N 2
=
volume O2 volume N 2
0,005 0,05
=
x 25
x = 2,5 liter

BAB 3
KIMIA UNSUR
TUJUAN

 Mendeskripsikan sifat fisis dan kimia unsur utama, transisi dan radioaktif
 Menentukan manfaat dan dampak unsur tersebut dalam kehidupan
 Mendeskripsikan proses pembuatan beberapa unsur dan senyawa di Laboratorium dan di
Industri

RINGKASAN MATERI

1. UNSUR GAS MULIA


Unsur-unsur yang tergolong gas mulia adalah Helium ( 2He), Neon (10Ne), Argon (18Ar),
Kripton (36Kr), Xenon (54Xe) dan Radon (86Rn)

1. Keberadaan di Alam
Gas mulia terdapat dalam atmosfer bumi. Helium terdapat diluar atmosfer bumi

2. Sifat-sifat Gas Mulia


a. Stabil karena mempunyai elektron valensi 8 (aturan oktet) kecuali He yang
mempunyai elektron valensi 2 (aturan duplet)
b. Dalam satu golongan dari atas kebawah
 Potensial ionisasi makin kecil
 Reaktifitas semakin besar
 Titik didih dan titik leleh makin besar

3. Reaksi Gas Mulia


Pada tahun 1962, Neil Bartlet berhasil mereaksikan Xe dengan PtF 6 yang berlangsung
pada suhu kamar
Xe (g) + PtF6 (g) → XePtF6 (s)

4. Kegunaan Gas Mulia


 Helium dipakai untuk mengisi balon udara dan campuran gas untuk
menyelam.
 Neon dan Argon sebagai pengisi lampu listrik
 Kripton dan Xenon sebagai salah satu bahan untuk membuat obat bius pada
pembedahan
 Radon untuk pengobatan kanker

SOAL

1. Mengapa unsur-unsur golongan VIII A disebut gas mulia?


Jawab:
Karena unsur-unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain

2. Mengapa titik didih dan titik leleh gas mulia meningkat seiring naiknya nomor atom?
Jawab :
Karena seiring bertambahnya nomor atom, ikatan van der waals akan semakin besar

3. Sebutkan unsur-unsur gas mulia yang belum berhasil dibuat senyawanya?


Jawab :
Helium, Neon dan Argon
4. Mengapa kereaktifan gas mulia meningkat seiring dengan naiknya nomor atom?
Jawab:
Naiknya nomor atom menyebabkan jari-jari atom akan semakin besar, oleh karena itu,
pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya tarik inti terhadap electron kulit terluar
semakin kecil sehingga elektronnya lebih mudah tertarik oleh atom lain.

2. UNSUR HALOGEN
Yang tergolong unsur halogen adalah Fluor ( F ), klor ( Cl ), Brom ( Br ), Iod ( I ) dan
Astatin ( At )

1. Keberadaan di Alam
Halogen di alam berada dalam bentuk ion halida. Dalam mineral Fluor terdapat dalam
Fluorspar (CaF2) dan kriolyt (Na3AlF6), Klor terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan
sylvite (KCl.NaCl), brom terdapat dalam bromo carnalite (MgBr 2.KBr.6H2O) dan iod
terdapat dalam NaIO3

2. Sifat-Sifat Halogen
a. Wujud dan warna

Unsur Wujud Warna

Fluor Gas Kuning muda

Klor Gas Kuning kehijauan

Brom Cair Merah kecoklatan

Iod Padat Hitam

b. Dalam satu golongan ( dari atas ke bawah )


 Energi ionisasi dan kelektronegatifan semakin kecil
 Titik didih, titik leleh dan jari-jari atom semakin besar
 Kelarutan dalam air berkurang

3. Reaksi Halogen
a. Reaksi dengan logam

M + X2 → MX2

b. Reaksi dengan gas Hidrogen

H2 + X2 → 2HX

c. Reaksi dengan air


Fluor bereaksi dengan air membentuk HF dan membebaskan oksigen

2F2 + 2H2O ↔ 4HF + O2

Halogen lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air

X2 + H2O ↔ HX + HXO

d. Reaksi dengan basa


Klor, brom dan iodine mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa
Contoh :

Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O

e. Reaksi antarhalogen

X2 + nY2 → 2XYn

4. Senyawa Halogen
a. Oksida Halogen
Semua unsur halogen dapat membentuk oksida seperti OF 2,O2F2,ClO2,Cl2O4 dan
lain sebagainya.

b. Senyawa Halida
1. Senyawa Asam Halida ( HX )
 Semua HX berupa gas tidak berwarna dan berbau menusuk
 Urutan kekuatan asam : HI > HBr > HCl > HF
 Pembuatan HX
Pembuatan HCl,HBr,HI langsung dari unsurnya

H2 (g) + X2 (g) → 2HX (g)

Pembuatan HF dan HCl dibuat dari garamnya ditambah asam sulfat pekat

CaF2 (s) + H2SO4 (l) → CaSO4 + 2HF


2NaCl (s) + H2SO4 (l) → Na2SO4 + 2HCl

c. Senyawa Oksihalogen

Nama Umum Tingkat Oksidasi Cl Br I

Asam hipohalit +1 HClO HBrO HIO

Asam halit +3 HClO2 HBrO2 HIO2

Asam halat +5 HClO3 HBrO3 HIO3

Asam perhalat +7 HClO4 HBrO4 HIO4

5. Kegunaan Halogen

Fluor Klor Brom Iod

 Sebagai oksidator  Sebgai oksidator  Bahan baku obat  Antiseptic


 Pendingin(Freon)  Pemutih  Antiknocking  Pencegah gondok
 Polimer (Teflon)  Bahan baku obat  Fotografi (AgBr)  Fotografi( AgI )
 Menguji kaca  Pembasmi hama  Anti jamur ( KI )
 Mencegah (senyawa
kerusakan gigi organoklor)

SOAL 3.2

1. Iod mempunyai sifat tidak larut dalam air, bagaimanakah cara melarutkan iod ?
Jawab :
Cara melarutkan iod ialah dilarutkan dengan larutan yang mengandung ion I - seperti larutan
KI

2. Tuliskan persamaan reaksi antara:


a. Besi dengan fluorin
b. Natrium dengan iodin
c. Timah dengan klorin
d. klorin dengan fluorin
e. klorin dengan NaBr
f. bromin dengan NaCl

Jawab :
a. 2Fe + 2 F2 → 2 FeF2
b. 2 Na + I2 → 2 NaI
c. Sn + Cl2 → SnCl2
d. Cl2 + 3F2 → 2 ClF3
e. Cl2 + 2NaBr → 2NaCl + Br2
f. Br2 + 2NaCl → tidak terjadi reaksi

3. Kelompokkan halogen berikut kedalam


a. Berbentuk gas pada suhu kamar
b. Uapnya berwarna ungu
c. Mudah menyublim
d. Bersifat racun
e. Mempunyai elektron valensi 7

Jawab :
a. Fluor dan klor
b. Iodin
c. Iodin
d. Fluor, klor, Iodin dan Bromin
e. Fluor, klor, iodin dan bromin

3. ALKALI

Unsur-unsur yang termasuk golongan alkali adalah Li (Litium), Na (Natrium),K (Kalium),


Rb (Rubidium), Cs (Cesium), dan Fr (Fransium).

1. Keberadaan di alam
 Terdapat dialam sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi +1
 Na dan K banyak terdapat dalam air laut sebagai NaCl dan Karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O). Dalam tubuh manusia, Na dan K terdalam dalam cairan tubuh
dalam bentuk ion.
 Li, Rb dan Cs terdapat dalam jumlah sedikit sebagai senyawa klorida dan oksida
 Fr merupakan unsur radioaktif dengan waktu paroh yang sangat pendek

2. Sifat sifat alkali


 Logam sangat reaktif
 Mengkilat, lunak dan mudah ditempa
 Titik lelehnya rendah jika dibandingkan dengan logam lain
 Penghantar panas dan listrik yang baik
 Pada suhu kamar berupa zat padat
 Dari atas kebawah: titik didih, titik lebur dan energi ionisasi berkurang sedangkan
kereaktifan menigkat

3. Reaksi logam alkali


 Reaksi dengan air
Semua logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hydrogen.
Litium bereaksi pelan dengan air sedangkan Natrium bereaksi hebat dengan air.
Kalium,Rubidium dan Cesium meledak jika dimasukkan kedalam air
2L (s) + 2H2O (l) → 2LOH (aq) + H2 (g)

 Reaksi dengan Hidrogen


Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hydrogen membentuk
hidrida ( suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi +1)

2L (s) + H2 (g) → 2LH (s)

 Reaksi dengan Oksigen


Logam alkali + oksigen membentuk oksida, peroksida atau superoksida

4L (s) + O2 (g) → 2L2O (s)

Jika oksigen berlebih, natrium dapat membentuk peroksida

2Na (s) + O2 (g) → Na2O2 (s)

Kalium, Rubidium dan Cesium dapat membentuk superoksida dalam oksigen


berlebih

L (s) + O2 (g) → LO2 (s)

 Reaksi dengan halogen


Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halide

2L (s) + X2 → 2LX2 (s)

 Nyala warna
Li ( merah), Na (kuning), K (ungu), Rb (merah) dan Cs (biru)

SOAL 3.3

1. Sebutkan logam alkali yang lebih ringan dari pada air


Jawab :
Litium, natrium dan kalium

2. Sebutkan logam alkali yang berwujud cair pada suhu 30oC ?


Jawab :
Cesium
3. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi :
a. Litium dengan air
b. natrium dengan hidrogen
c. kalium dengan oksigen berlebih
d. Litium dengan klorin
jawab :
a. 2Li + 2H2O → 2LiOH + H2
b. 2Na + H2 → 2NaH
c. K + O2 → KO2
d. 2Li + Cl2 → 2LiCl

4. Natrium biasanya disimpan didalam minyak tanah, mengapa ?


Jawab :
Natrium bereaksi hebat dengan air oleh karena itu minyak tanah mencegah Natrium
mengalami kontak langsung dengan uap air di udara.
4. ALKALI TANAH

Unsur-unsur yang termasuk golongan alkali tanah adalah Be (Berilium), Mg (Magnesium),


Ca (Kalsium), Sr (Stronsium), Ba (Barium) dan Ra (Radium)

1. Keberadaan di alam
 Berilium terdapat dalam mineral beril ( Be3Al2(SiO3)6 )
 Magnesium tredapat dalam magnesit (MgCO 3), dolomite (CaCO3.MgCO3) dan
asbeston ( CaMg3(SiO3)4 )
 Kalsium terdapat dalam dolomite, gips ( CaSO 4.2H2O ), dan kalsium fosfat
(Ca3(PO4)2).
 Stronsium terdapat dalam mineral selesit ( SrSO 4)
 Barium terdapat dalam barit (BaSO4) dan BaCO3
 Radium merupakan unsur radioaktif alam pitchblende mengandung 0,37 gram Ra
per ton bijih

2. Sifat sifat alkali tanah


 Ringan dan sangat reaktif
 Berwarna putih keperak-perakan
 Titik didih dan titik lelehnya lebih tinggi dibandingkan dengan logam alkali
 Dari atas kebawah: kereaktifan meningkat, kelarutan M(OH)2 dan MC 2O4 semakin
besar dan kelarutan garam MSO4, MCrO4 dan MCO3 makin berkurang
 Berilium bersifat amfoter

3. Reaksi logam alkali tanah


 Reaksi dengan air
Be tidak bereaksi dengan air, Mg bereaksi lambat dengan air , Ca, Sr dan Ba
bereaksi sangat cepat dengan air.

M (s) + 2H2O (l) → M(OH)2 (aq) + H2 (g)

 Reaksi dengan halogen


Semua alkali tanah bereaksi dengan halogen kecuali Be

M (s) + X2 → MX2 (s)

 Reaksi dengan oksigen


Logam alkali tanah bereaksi dengan osigen membentuk oksida

M (s) + O2 (g) → 2MO (s)

 Reaksi dengan asam dan basa


Semua logam alkali bereaksi dengan asam kuat seperti HCl menghasilkan garam
dan gas hydrogen

M (s) + 2HCl (aq) → MCl2 (aq) + H2 (g)

 Nyala warna
Be (putih), Mg (putih), Ca (jingga), Sr (merah), Ba (hijau)
SOAL 3.4

1. Tentukan harga ∆H untuk persamaan berikut :


a. Be → Be+ + 2e ∆H = ?
b. Be+ → Be2+ + 2e ∆H = ?

Jawab :
a. Be → Be2+ + 2e ∆H = 899 kj/mol
b. Be+ → Be2+ + 2e ∆H = 1757 kj/mol

2. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi berikut:


a. Magnesium dengan air
b. Kalsium dengan nitrogen
c. Berilium dengan larutan HCl
d. Berilium dengan larutan NaOH

Jawab :

a. Mg + 2H2O → Mg(OH)2 + H2
b. 3 Ca + N2 → Ca3N2
c. Be + 2HCl → BeCl 2 + H2
d. Be + 2NaOH + 2H2O → Na2Be(OH)4 + H2

3. Mengapa unsur alkali tanah menghasilkan nyala dengan warna tertentu ketika dipanaskan?
Jawab ;
Karena pada saat dipanaskan unsur alkali tanah akan mengalami eksitasi dengan
memancarkan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu.

5. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA

Logam Metalloid Nonlogam Gas mulia

Na, Mg, Al Si P, S, Cl Ar

Table sifat-sifat unsur periode ketiga

Unsur Na Mg Al Si P S Cl Ar

Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18

Energy ionisasi 496 738 578 786 1012 1000 1251 1527
Titih leleh 0C 97,8 649 660 1410 44 113 -101 -184,2

Titik didih 0C 883 1090 2467 2680 280 445 -35 -185,7

Tingkat oksidasi +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 -
tertinggi

Afinitas electron -53 230 -44 -134 -72 -200 -349 35


(kj/mol)

kelektronegatifa 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 -


n

Sifat-sifat unsur periode ketiga ( dari Na sampai Cl)


 Sifat logam berkurang
 Energi ionisasi meningkat sehingga jari-jari atom berkurang
 Sifat pengoksidasi bertambah sehingga sifat pereduksi berkurang
 Dalam senyawa hidroksida, sifat kebasaannya berkurang dan sifat asamnya
bertambah
 Terjadi perubahan struktur dari berstruktur raksasa sampai unsur bebas.

Na, Mg, Al Si P, S, Cl Ar

Struktur raksasa Struktur raksasa Struktur molekul


Unsur bebas
berikatan logam berikatan kovalen sederhana

SOAL 3.5

1. Mengapa silikon mempunyai titik didih yang tinggi


Jawab :
Karena silicon mempunyai struktur kovalen raksasa yang tiap satu atom silicon terikat
secara kovalen pada empat atom silicon lainnya.

2. Secara kimia, sifat logam unsur golongan ketiga dari natrium sampai aluminium akan
tetapi sifat fisisnya seperti titik didih,titik leleh dan kerapatannya meningkat. Mengapa
hal ini terjadi ?
Jawab :
Karena semakin kekanan dari Natrium ke aluminium terjadi peningkatan electron valensi
sehingga kekuatan ikatan antar atom dalam logam meningkat.
3. Tuliskan persamaan setara untuk reaksi berikut :
a. Aluminium dengan asam sulfat encer
b. Aluminium dengan uap air panas

Jawab :
a. 2 Al + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2
b. 2 Al + 3 H2O → Al2O3 + 3 H2

4. Susunlah fosforus, klorin dan argon berdasarkan titik lelehnya dimulai dari yang
terendah
Jawab :
Argon – klorin – fosforus

5. Diantara unsur-unsur periode ketiga ( dari Na sampai Ar) unsur manakah yang
mempunyai:
a. Jari-jari atom terbesar
b. Mempunyai energi ionisasi terbesar
c. Bersifat paling elektropositif
d. Bersifat metalloid
e. Dapat bereaksi dengan asam maupun basa kuat
f.

Jawab :
a. Argon
b. Argon
c. Na
d. Si
e. Al

6. UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT


Unsur-unsur transisi yang termasuk pada periode keempat adalah Sc, Ti, V, Cr (Krom), Mn
(Mangan), Fe (Besi), Co (kobalt), Ni (Nikel), Cu (Tembaga) dan Zn (Seng).

Sifat-sifat unsur transisi periode keempat


 Semua unsur transisi periode keempat tergolong logam dengan titik didih dan titik
leleh yang relatif tinggi
 Paramagnetik
 Membentuk senyawa yang berwarna
 Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
 Membentuk berbagai macam ion kompleks
 Berdaya katalik baik dalam industri maupun dalam metabolisme tubuh

Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Jari-jari atom 1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25
(Å)

Jari-jari ion - 1,00 0,93 0,87 0,81 0,75 0,79 0,83 0,87 0,88

Titik leleh 0C 1541 1660 189 1857 1244 1535 149 1453 1083 420
0 5

Titik didih 0C 2831 3287 338 2672 1962 2750 287 2732 2567 907
0 0

Kerapatan 3,0 4,5 6,0 7,2 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
(gr/cm3)

Kekerasan (skala - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5


Mohs)

Enenrgi ionisasi 631 658 650 652 717 759 758 737 745 906
(kj/mol)

kekeltronegatifa 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6
n

E0 red M2+ (aq) - - -1,20 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 - 0,76
(volt)

Tingkat oksidasi +3 +2 +2 +2 +2 +2 +2 +1 +1 +2
+3 +3 +3 +3 +3 +3 +2 +2
+4 +4 +4 +4 +4 +4 +3 +3
+5 +5 +5 +5
+6 +6 +6
+7

SOAL 3.6

1. Jelaskan mengapa ada keragu-raguan memasukkan zink kedalam unsur transisi.


Jawab :
Keraguan ini dilihat dari warnanya, umumnya semua unsur-unsur transisi membentuk
senyawa yang berwarna baik dalam padatan maupun larutannya, sedangkan Zn baik
senyawa maupun padatannya tidak berwarna. Hal ini disebabkan karena subkulit 3d pasa
senyawa seng telah terisi penuh.

2. Ditentukan unsur X dengan nomor atom 26.


a. Tentukan konfigurasi electron unsur tersebut dan tentukan letaknya dalam system
periodic
b. Berdasarkan konfigurasi elektronnya, apakah unsur itu tergolong unsur transisi
c. Berapakah tingkat oksidasi tertinggi dari unsur tersebut
d. Apakah unsur tersebut bersifat para magnetic atau diamagnetic

Jawab :

a. 26X : 1s22s22p63s23p64s23d6
b. Unsur X tergolong unsur transisi karena konfigurasi elektronnya berakhir pada subkulit
d
c. Tingkat oksidasi tertinggi adalah +3 yaitu dengan melepaskan electron pada subkulit
4s dan satu electron pada subkulit 3d
d. Unsur tersebut bersifat para magnetic karena electron pada subkulit d terisi setengah
penuh

7. ION KOMPLEKS
1. Struktur ion kompleks
Ion kompleks ialah ion yang terbentuk dari satu kation tunggal ( umumnya logam
transisi) yang terikat pada beberapa anion atau molekul netral. Ion kompleks terdiri
dari atom pusat dan ligan. Contoh: Fe(CN)64- terdiri dari ion pusat Fe2+ dan 6 ligan CN-

2. Bilangan koordinasi
Jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi yang dibentuk oleh satu ion
pusat disebut bilangan koordinasi. Contoh bilangan koordinasi ion kompleks Fe(CN) 64-
adalah enam.

3. Muatan
Muatan ion kompleks sama dengan jumlah muatan ion pusat dengan ligan-ligannya.
Contoh:
Ion kompleks terdiri dari ion pusat Ag+ dan dua ligan NH3
Muatannya = (+1) + 2(0) = +1
Jadi rumus ion kompleks tersebut ialah Ag(NH3)2+

4. Tata nama
Penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC mengikuti aturan sebagai berikut:
a. Nama ion positif disebut terlebih dahulu lalu didikuti dengan nama anion
b. Urutan penyebutan = jumlah ligan + nama ligan – nama atom pusat ( bilangan
oksidasi atom pusat)
c. Jumlah ligan disebut dalam bahasa latin
1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa
d. Nama ligan ditambah dengan akhiran –o dengan cara :
 Ligan-ligan dengan akhiran –ida diganti –o
 Ligan-ligan dengan akhiran –it atau –at diganti adengan –ito dan –ato
 Ligan netral diberi nama sesuai dengan nama molekulnya

Rumus Kimia Nama anion Nama ligan

Cl- klorida kloro

CN- sianida siano

F- fluoride fluoro

O2- oksida okso

S2O32- tiosulfat tiosulfato

NO2- nitrit nitrito

C2O42- oksalat oksalato

SCN- tiosianat tiosianato

H2O air aquo

NH3 amonia amin


e. Jika ligannya lebih dari satu jenis, maka urutan penyebutannya dimulai sesuai
dengan urutan abjad nama depan ligan tersebut
f. Nama ion pusat:
 Jika ion pusatnnya bermuatan negative maka nama atom pusat diberi
akhiran –at
 Jika atom pusat bermuatan positif atau tidak bermuatan tidakditambah
akhiran
g. Bilangan oksidasi atom pusat ditulis dengan angka romawi dalam kurung setelah
atom pusat

Contoh:
[Co(H2O)6]3+ : ion heksaaquokobalt(III)
[Cr(NH3)5Cl]2+ : ion pentaaminoklorokromium(III)
[Fe(CN)6]4- : ion heksasianoferat(II)

SOAL 3.7

1. Suatu ion kompleks yang terdiri dari ion pusat Cr 3+, dua ligan Cl- dan empat ligan H2O.
tentukan jumlah muatan ion dan rumus ion kompleks tersebut

Jawab :
Jumlah muatan ion = muatan ion pusat + muatan ligan
= ( +3 ) + 2(-1) + 4 (0)
= +1
Rumus ion kompleks : [Cr(H2O)4Cl2]+

2. Berapakah bilangan oksidasi ion pusat dalam ion kompleks [Cr(H2O)2Cl4]- ?


Jawab :
Muatan ion = (bilangan oksidasi Cr) + 2(0) + 4 (-1)
-1 = muatan ion Cr – 4
Muatan ion Cr - 4 = -1
Muatan ion Cr =-1+4
= +3
Karena muatan ion sama dengan bilangan oksidasi maka bilangan oksidasi Cr ialah +3

3. Tentukan nama IUPAC senyawa kompleks berikut :


a. K4[Fe(CN)6]
b. Cu3[Fe(CN)6]2
c. [Zn(NH3)3Cl]Cl
d. [Pt(NH3)4][CuCl4]

Jawab :
a. Kalium heksasianoferrat(II)
b. Tembaga heksasianoferat(III)
c. Triaminomonokloro zinkat(II) klorida
d. Tetraamino platina(II) tetrakloro kuprat(II)

4. Tuliskan rumus molekul senyawa kompleks berikut :


a. Kalium heksasianoferrat(III)
b. Natrium tetrasianozinkat(II)
c. Tetraaminomonosulfatokrom(III) klorida
d. Tetraamindiklorokobalt(III) nitrat
e. Heksaaminkrom(III) tetraklorokuprat(II)
Jawab :
a. K3[Fe(CN)6]
b. Na2[Zn(CN)4]
c. [Cr(NH3)4SO4]Cl
d. [Co(NH3)4Cl2]NO3
e. [Cr(NH3)6][CuCl4]

8. UNSUR RADIOAKTIF
Radioaktif adalah peristiwa perubahan inti atom suatu unsur menjasi inti atom unsur lain
yang terjadi secara spontan disertai pemancaran sinar radioaktif. Unsur-unsur yang
memancarkan sinar tersebut dinamakan radioaktif

1. Sifat-sifat sinar yang dipancarkan unsur radioaktif:


 Tidak kelihatan
 Dapat menghitamkan plat film
 Mempunyai daya ionisasi terhadap gas
 Memudarkan benda-benda berlapis ZnS
 Merusak jaringan tubuh
 Terurai menjadi sinar alfa (α), beta (β) dan gamma (γ) jika dipengaruhi
medan magnet atau medan listrik

Sinar alfa (α) Sinar beta (β) Sinar gamma (γ)

Lambang 42α atau 42He Lambing 0-1β atau 0-1e Lambing 00γ

Merupakan inti helium Merupakan partikel Merupakan gelombang


elektron yang bergerak elektromagnetik dengan
cepat frekuensi tinggi

Sifat: bermutan positif, Sifat: bermuatan negatif, Sifat: tidak bermuatan,


daya tembus kecil, dan daya tembus lebih besar daya tembus paling
daya ionisasi besar dibandingkan dengan besar
sinar alfa, daya ionisasi
lebih kecil dibandingkan
dengan sinar alfa

Partikel-partikel lain yang dipancarkan zat radioaktif:

partikel Lambang
0
Positron (elektron positif) +1 e
1
Proton 1 p ,11H
2
Deteron ( inti deutrium) 1 D, 21H
3
Triton (inti tritium) 1 D, 31H
1
Neutron 0 n
Unsur-unsur radiokatif di alam secara spontan terus-menerus berubah menjadi
unsur-unsur lain. Jika inti atom memancarka partikel alfa, maka akan terbentuk
unsur baru dengan:
 Nomor atom berkurang dua
 Nomor massa berkurang empat
238
Contoh : 92 U → 23490Th + 42He

Jika inti atom memmancarkan partikel beta, akan terbentuk unsur baru dengan:
 Nomor atom bertambah Satu
 Nomor massa tetap

Contoh : 23490Th → 234


91 Pa + 0-1e

Walaupun inti atom tidak mengandung electron, pemancaran electron ( sinar beta)
pada inti atom dapat terjadi karena adanya perubahan neutron menjadi proton
1 1 0
0n → 1p -1 e

Sebaliknya jika terjadi perubahan proton menjadi neutron akan disertai dengan
pemancaran positron oleh inti
1 1 0
1p → 0n + +1 e

2. Persamaan inti
Pemancaran radiasi oleh unsure radioaktif disebut peluruhan (disintegrasi). Proses
peluruhan dipaparkan dengan sutau persamaan yang disebut persamaan inti
(nuclear equation). Contoh peruraian uranium yang disertai pemancaran partikel
alfa
238
92 U → 23490Th + 42He

Jumlah muatan ruas kiri = Jumlah muatan ruas kanan


Nomor massa ruas kiri = Nomor massa ruas kanan

3. Peluruhan radioaktif
Setiap isotop radioaktif mempunyai kecenderungan untuk mencapai kestabilan
dengan cara meluruh. Kecepatan peluruhan radioaktif makin lama makin kecil dan
hanya dipengaruhi banyak nuklida pada saat tersebut. Peluruhan radioaktif
merupakan reaksi tingkat satu ( orde 1)
Untuk menghitung jumlah zat yang tersisa digunakan rumus:

Dengan : N : sisa radioaktif setelah waktu t


N0 : radioaktif mula-mula
t : waktu lama meluruh
t½: waktu paro
4. Reaksi Inti ( Transmutasi Inti )
Transmutasi inti adalah peristiwa perubahan suatu nuklida menjadi nuklida lain
akibat penembakan dengan partikel ringan. Reaksi diberi notasi :

A (x,y)B

Dengan: A = nuklida yang ditembak


B = nuklida yagn terjadi
x = partikel penembak
y = partikel yang dipancarkan

Reaksi inti digolongkan menjadi


a. Reaksi penembakan
Penembak : partikel ringan ( sinar α, proton, neutron) atau partikel berat
(126C, 147N, 168O )

Contoh : 23892U + 42He → 239


94 Pu + 3 10n
Reaksi ini dapat ditulis :
238
92 U ( α, 3n) 23994Pu

b. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua nuklida ringan
2 3 4 1
Contoh: 1 H + 1H → 2 He + 0 n

c. Reaksi Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti menjadi dua nuklida yang hampir
sama.
Contoh: 23592U + 10n → 13956Ba + 9436Kr + 3 10n

5. Penggunaan Isotop Radioaktif


 Sebagai sumber energi
 Penentuan umur fosil
 Analisis kimia
 Sebagai zat perunut
 Penentuan mekanisme reaksi

SOAL 3.8
1. Selesaikan persamaan inti berikut :
a. 21182Pb → 21183B + …
b. 22086Rn → 21684Po + …
Jawab :
a. 21182Pb → 21183B + 0-1e
b. 22086Rn → 21684Po + 42He

2. Tuliskan notasi reaksi transmutasi berikut:


a. 2713Al + 42He → 3015P + 10n
b. 147N + 11H → 116C + 42He
Jawab
a. 2713Al ( α, 10n) 3015P
14
b. 7N (11H , α ) 116C

3. Tulislah persamaan inti reaksi transmutasi berikut


a. 188O ( n ,β ) 199F
b. 5626Fe ( α , β ) 6329Cu
Jawab :
a. 188O + 10n → 199F + 0-1e
b. 5626Fe + 42He → 6029Cu + 0-1e

4. Waktu paroh isotop Na-24 adalah 15 jam. Bila mula-mula terdapat 5 mg Na-24, berapa mg
Na yang masih tersisa setelah 45 jam ?
Jawab :

Diketahui t ½ = 15 jam
t = 45 jam
N0 = 5 gram
ditanya : Nt

n =t/t½
= 45 / 15
=3

Nt/N0 = (½ )n

Nt = N0 x (½ )n
= 5 gram x (½ )3
= 5 gram x ⅛
= 0,625 gram

9. BEBERAPA LOGAM DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

1. Natrium

a. Ekstraksi Natrium
Natrium diekstraksi dari lelehan NaCl yang dicampur dengan CaCl 2 (sel Downs).
CaCl berfungsi menurunkan titik cair NaCl ( dari 801oC menjadi 500oC.
b. Kegunaan Natrium
 Cairan pendingin reactor nuklir
 Garam dapur (NaCl),
 Pembuatan sabun, pengolahan bauksit, tekstil, plastic, pemurnian minyak
bumi dan pembuatan senyawa lainnya (NaOH)
 Bahan pembuatan Kaca, industry pulp, detergen dan bahan pelunak air
(Na2CO3)

2. Magnesium

a. Ekstraksi Magnesium
Ekstraksi Mg dilakukan melaui elektrolisis lelehan garam kloridanya.

Dalam industri Mg diekstrak dari air laut, dengan cara :


 Air laut dicampur CaO sehingga mengendap
CaO + H2O → 2Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2
 Endapan disaring dan direaksikan dengan HCl pekat lalu diuapkan
sehingga diperoleh kristal MgCl2 yang kemudian dielektrolisis.
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O

Katode : Mg2+ + 2e → Mg
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e

b. Kegunaan Magnesium
 Untuk membuat logam campuran untuk komponen pesawat terbang, rudal,
bak truk dan lain sebagainya
 Bahan kembang api

3. Aluminium

a. Ekstraksi Aluminium

Aluminium diolah dari bauksit yang mengandung oksida aluminium (Al 2O3).
Tahapannya :
 Pemurnian bauksit, dilakukan dengan dilarutkan bijih dengan NaOH
Al2O3 + 2NaOH + 3H2O → 2NaAl(OH)4

 Pengotor dipisahkan dengan penyaring dan aluminium diendapkan dengan


mengalirkan gas CO2
2NaAl(OH)4 + CO2 → 2Al(OH)3 + NaCO3 + H2O

 Endapan disaring dan dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh


alumina (oksida aluminium murni).
2Al(OH)3 → Al2O3 + 3H2O

 Selanjutnya dilakukan elektrolisis menurut proses Hall-Heroult


b. Kegunaan
 Industri : bak truk, komponen kendaraan bermotor, dan badan pesawat
terbang
 Pembangunan : kusen pintu dan jendela
 Industri makanan : kaleng minuman dan aluminium foil
 Sektor lain : kabel listrik, perabotan rumah tangga, membuiat termit dan
pengolahan air minum.

4. Besi

a. Ekstraksi besi
Besi diolah dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup. Bahan yang digunakan
dalam pengolaha besi adalah kokas ( C ) dan batu kapur ( CaCO 3). Kokas sebgai
reduktor dan batu kapur sebagai fluks yaitu bahan yang bereaksi dengan pengotor
dan memisahkan pengotor dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag).
Proses yang terjadi :
 Bijih besi, kokas dan batu kapur
diumpankan di puncak tanur dan bagian
bawah ditiup udara panas. Kokas terbakar
pada bagian bawah tanur dan membebaskan
kalor sehingga mencapai suhu 2000 0C.
C + O2 → CO2
 Ketika bergerak naik, gas CO 2 bereaksi lagi
dengan koas yang bergerak turun
membentuk CO
CO2 + C → 2CO
 Gas ini yang mereduksi bijih besi secara
bertahap
Tahap 1 : 3Fe2O3 + CO → 2Fe 3O4 +
CO2
Tahap 2 : Fe3O4 + CO → 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO + CO → Fe + CO2
 Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebt
besi gubal (pig iron) atau besi kasar yang
mengandung sekitar 95% besi, 3-4% karbon
dan sisanya pengotor lainnya seperti Mn, Si,
P dan lain sebagainya. Besi ini bersifat
rapuh.
 Besi gubal ini dapat langsung dibuat baja
dan dapat juga ditempa untuk
menghilangkan karbon sehingga besi tidak
rapuh lagi
b. Kegunaan Besi

 Membuat baja seperti stainless steels


 Untuk kosntruksi bangunan dan lain
sebagainya.

SOAL 3.9

1. Apakah Na dapat diekstraksi dari air laut ? jelaskan


Jawaban :
Dapat karena air laut mengadung sebagian besar NaCl yang dapat dielektrolisis sehingga
didapatkan Natrium

2. Apakah fungsi kriolit pada pemurnian aluminium?


Jawab :
Untuk menurunkan titik leleh aluminiuam agar elektrolisis berlangsung lebih ekonomis

3. Mengapa aluminium banyak digunakan dalam industri?


Jawab :
Karena sifat aluminium yang ringan, kuat dan tidak mudah terjadi korosi

4. Apakah fungsi dari batu kapur pada pengolahan besi


Jawab :
Batu kapur berfungsi mengendapakan pengotor dalam bijih besi dengan membentuk cairan
yang kental yang disebut terak

5. Tuliskan reaksi pembentukan terak ?


Jawab :
Karena pengotor bijih besi berupa silikon dan fosfor maka reaksinya
CaCO3 → CaO + CO2
CaO + SiO2 → CaSiO3
3CaO + P2O5 → Ca3(PO4)2
BAB 4
SENYAWA TURUNAN ALKANA

TUJUAN

 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama senyawa turunan alkana berdasarkan
gugus fungsinya
 Menentukan isomer senyawa turunan alkana
 Menjelaskan sifat fisis dan kimia senyawa turunan alkana
 Menjelaskan kegunaan senyawa turunan alkana

RINGKASAN MATERI

A. GUGUS FUNGSI
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu
senyawa.. dalam senyawa karbon gugus fungsi peranannya sangat dominan.

Contoh gugus fungsi

No Gugus Fungsi Golongan senyawa

1 – OH Alkohol

2 –O – Eter

3 Aldehida

4 Keton
5 Asam karboksilat

6 Ester

B. ISOMER

Isomer adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus
strukturnya berbeda.
Jenis-jenis Isomer

1. Isomer Rantai
Isomer rantai adalah isomer yang disebabkan bentuk rantai karbonnya berbeda.
Contoh :

CH3 – CH2 – CH2 – CH3 dan CH3 – CH – CH3

CH3
butana 2-metil propana
2. Isomer Posisi
Isomer posisi ialah isomer yang disebabkan letak gugus fungsionalnya berbeda.
Contoh:

CH3 – CH2 – CH2 – OH dan CH3 – CH – CH3

OH
1-propanol 2-propanol

3. Isomer Fungsi
Isomer fungsi ialah isomer yang disebabkan gugus fungsionalnya berbeda.
Contoh : alkohol dengan eter

CH3 – CH2 – OH dan CH3 – O – CH3


etanol dimetil eter

4. Isomer Geometri
Isomer geometri yaitu isomer yang hanya terdapat jika atom karbon rangkap dua
mengandung dua atom atau gugus yang berbeda.
Contoh : isomer 2-butena

CH3 CH3 CH3 H

C=C dan C=C

H H H CH3
cis – 2 – butena trans – 2 – butena

5. Isomer Optik
Isomer yang mempunyai atom C asimetris, senyawa ini dapat memutar bidang cahaya
terpolarisasi.
Contoh :
H

CH3 – C – COOH

OH atom C asimetris

SOAL 4.1 dan 4.2


1. Sebutkan nama gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa berikut:
a. CH3 – CH2 – O –CH3
b. CH3 – CH – CH3

Cl
c. C2H5 – COOCH3

Jawab :
a. Eter ( – O – )
b. Klorin ( - Cl )
c. Ester ( - COO )
2. Berapakah jumlah isomer struktur dari senyawa dengan rumus molekul C 4H10O ?
Jawab :
C4H10O adalah rumus umum alkohol dan eter
Sebagai alkohol ada 4 isomer
C4H9OH
CH3 – CH –CH2 – OH

CH3

CH3 – CH2 – CH – OH

CH3

CH3 – CH – CH2 – CH3

OH

Sebagai eter ada 3 isomer


CH3 – O – C3H7
CH3 – O – CH – CH3

CH3

C2H5 – O – C2H5

Jadi jumlah isomer C4H10O adalah 7

3. Tentukan apakah senyawa berikut mempunyai keisomeran geometri, jika ya gambarkan


strukturnya :
a. 2-metil pentana
b. 1,2-dikloroetena
Jawab :
a. 2-metil pentena
CH3

CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3

Jadi 2-metil pentana tidak mempunyai keisomeran geometri

b. 1,2-dikloroetena
Cl Cl H Cl

CHCl = CHCl → C=C dan C=C

H H Cl H

4. Apa yang dimaksud dengan :


a. Senyawa bersifat optis aktif
b. Rasemat
Jawab :
a. Senyawa yang optis aktif ialah senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi
b. Rasemat ialah campuran ekimolar dua enansiomer yang tidak memutar bidang
polarisasi

5. Gambarkan isomer optis dari senyawa asam 2,3-dihidroksi butanoat


Jawab :

COOH COOH COOH COOH

H – C – OH HO – C – H H – C – OH HO – C – H

H – C – OH HO – C – H HO – C – H H – C – OH

CH3 CH3 CH3 CH3

C. REAKSI SENYAWA KARBON

1. Reaksi substitusi
Penggantian gugus dengan gugus lain pada senyawa karbon

R – X + YZ → R – Y + XZ

Contoh :

CH3 – OH + HCl → CH3Cl + H2O

2. Reaksi adisi
Reaksi pemutusan ikatan rangkap

– C = C – + XY → – CX – CY –

Contoh:

CH3 – CH = CH2 + Cl2 → CH3 – CHCl – CH2Cl


3. Reaksi Eliminasi
Reaksi merupakan reaksi yang yang mengakibatkan hilangnya suatu gugus pada senyawa
karbon.
Contoh :
H2SO4
CH2 – CH2 CH2 = CH2 + H2O

H O

SOAL 4.3
1. Tentukan hasil reaksi dari persamaan reaksi berikut :
a. CH4 + 4Cl2 →
b. CH3CCH + 2 HCl →
c. CH3COOH + CH3OH →
d. CH3CH2Cl + KOH →
Jawab :
a. CH4 + 4Cl2 → CCl4 + 4HCl
b. CH3CCH + 2 HCl → CH3CCl2CH3
c. CH3COOH + CH3OH → CH3COOCH3 + H2O
d. CH3CH2Cl + KOH → CH2CH2 + KCl + H2O
2. Tuliskan persamaan reaksi berikut dan termasuk apakah reaksi berikut :
a. Asam etanoat + metanol
b. Etena + gas klorin
c. 2-metilpropena + hidrogen klorida
d. 2-kloropropana + KOH dalam alkohol

Jawab :
a. CH3COOH + CH3OH → CH3COOCH3 + H2O ( reaksi substitusi )

b. CH2 = CH2 + Cl2 → CH2Cl – CH2Cl ( reaksi adisi )

c. CH2 = C – CH3 + HCl → CH3 – CCl – CH3 ( reaksi adisi )

CH3 CH3

d. CH3 – CH – CH2 – CH3 + KOH → CH3 – CH = CH – CH3 + KCl + H2O

Cl

D. ALKOHOL

1. Rumus Umum
Rumus umum alkohol adalah CnH2n+1 OH dengan struktur umum R – OH.

2. Tata Nama
a. Nama alkohol menurut IUPAC diambil dari nama alkana dengan akhiran –a
diganti menjadi –ol ,
b. letak gugus OH diberi nomor sesuai dengan nomor atom C yang mengikatnya
c. pemberian nomor atom karbon diusahakan agar gugus OH sedapat mungkin
mempunyai nomor terkecil
d. Urutan penyebutan nama : nomor cabang – nama cabang (jika ada) – nomor
letak gugus OH – nama rantai utama

Contoh :
CH3 – OH : metanol
CH3 – CH2 – OH : etanol
CH3 – CH2 – CH2 – OH : 1-propanol
CH3 – CH – CH3 : 2-propanol

OH

3. Sifat-Sifat Alkohol
- Alkohol berupa cairan jernih dan berbau khas
- Alkohol mempunyai titik didih tinggi dibandingkan dengan alkana dengan jumlah
atom C sama..Makin banyak cabang titik didihnya semakin rendah
- Dalam air, metanol,etanol dan propanol larut dalam air sedangkan mulai butanol
hanya sedikit larut
4. Reaksi Terhadap Alkohol
a. reaksi dengan Na menghasilkan gas Hidrogen

R – OH + Na → R – ONa + ½H2.

b. Reaksi dengan asam halida menggunakan katalis ZnCl 2 yang dikenal dengan reaksi
Lucas menghasilkan alkil klorida dan air.

R – OH + HCl → RCl + H2O

c. Reaksi dengan PCl5 menghasilkan alkil klorida

R – OH + PCl5 → RCl + POCl3 + HCl

d. Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehida, oksidasi alkohol sekunder


menghasilkan keton dan alkohol tersier tidak teroksidasi.

CH3CH2OH + ½O2 → CH3 H + H2O

CH3 – CH – CH3 + ½O2 → CH3 CH3 + H2O

OH

e. Jika dipanaskan dengan asam sulfat pekat, alkohol akan mengalami dehidrasi. Pada
suhu 140 0C akan menghasilkan eter dan pada suhu 180 0C akan menghasilkan
alkena

5. Kegunaan Alkohol
a. Etanol digunakan sebagai pelarut
b. Gasohol adalah campuran etanol dengan gasolin dipakai sebagai bahan bakar
c. Spiritus adalah campuran metanol,etanol dan zat warna metilen blue
d. Etanol 70% dipakai sebgai desinfektan
e. Methanol juga digunakan sebagai pelarut dan bahan dasar pembuatan formalin

SOAL 4.4

1. Tentukan nama alkohol berikut


CH3

CH3 – CH – CH2 –CH –CH3

OH

Jawab :
4-metil-2-pentanol

2. Mengapa titik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih alkana dengan
jumlah atom karbon yang sama?
Jawab :
Karena antar molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen yang relatif kuat sehingga
diperlukan energi yang besar untuk memutuskan ikatan hidrogen tersebut

3. Tuliskan hasil reaksi dari persamaan berikut :


a. C3H7OH + HCl
b. CH3COOH + C4H9OH
Jawab :
a. C3H7OH + HCl → C3H7Cl + H2O
b. CH3COOH + C4H9OH → CH3COOC4H9 + H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi pembakaran sempurna etanol?


Jawab:
C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O

E. ETER

1. Rumus Umum
Rumus Umum eter : CnH2n+2O dengan struktur umum :R – O – R’

2. Tata Nama Eter


a. Eter merupakan nama Trivial sedangkan menurut IUPAC eter disebut alkoksi
alkana.
b. Menurut IUPAC, R – O dianggap gugus terikat pada alkana
c. Bila menggunakan nama trivial, urutan penyebutannya ialah : alkil 1 – alkil 2 –
eter. Jika alkil 1 sama dengan alkil 2 disebut dialkil eter.
Contoh :

Struktur Nama IUPAC Nama trivial


CH3 – O – CH3 metoksi metana dimeti eter atau metil eter
CH3 – O – CH2CH3 metoksi etana etil metil eter
C2H5 – O – C2H5 etoksi etana dietil eter atau eter

3. Sifat –Sifat Eter


a. Eter merupakan cairan tak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar
serta berbau menusuk
b. Titik didihnya lebih rendah dibandingkan dengan alkohol
c. Eter relatif kurang reaktif dibandingkan dengan alkohol
d. Eter tidak bereaksi dengan Natrium

4. Reaksi Terhadap Eter


a. Eter bereaksi dengan PCl5 jika dipanaskan

R – O – R’ + PCl5 → R – Cl + R’ – Cl + POCl3

b. Eter bereaksi dengan HI menghasilkan alkil halida dan alkohol

R – O – R’ + HI → R – OH + R’ – I

5. Kegunaan Eter
a. sebagai pelarut bahan organik
b. sebagai obat bius
SOAL

1. Tuliskan struktur dari etil propil eter


Jawab :
C2H5 – O – C3H7

2. Tuliskan nama IUPAC dari eter berikut :


a. C4H9 – O – C5H11
b. C6H13 – O C6H13
c. C3H7 – O – CH3

Jawab :
a. Butil pentil eter
b. Diheksil eter
c. Metil propil eter

3. Tentukan hasil reaksi dari persamaan reaksi berikut:


a. Dietil eter + PCl5
b. Etil metil eter + HI

Jawab :
a. C2H5 – O – C2H5 + PCl5 → C2H5Cl + C2H5Cl + POCl3
b. C2H5 – O – CH3 + HI → C2H5OH + CH3I

F. ALDEHIDA

1. Rumus Umum

Struktur Umum aldehida adalah R


2. Tata Nama
Tata nama aldehid seperti tata nama alkana dengan akhiran –ana diganti menjadi –anal.
Contoh :
H – CHO : metanal ( formaldehid)
CH3 – CHO : etanal ( asetaldehid)
C2H5 – CHO : propanal ( propionaldehid)
3. Sifat – Sifat Aldehida
Pada suhu kamar, metanal merupakan aldehid suku rendah berupa zat cair yang berbau
tidak sedap. Aldehid suku tinggi berupa zat cair kental dan berbau enak sehingga sering
digunakan untuk campuran minyak wangi

4. Reaksi
a. Oksidasi aldehid menghasilkan asam karboksilat

R + ½O2 → R

b. Reduksi aldehid akan menghasilkan alkohol primer, peredeuksi yang digunakan


seperti LiAlH4.

R + H2 → R – CH2 – OH

c. Reaksi dengan PCl5

R + PCl5 → R – CHCl2 + POCl3

5. Kegunaan
a. Metanal atau formalin digunakan sebagai pengawet
b. Etanal merupakan bahan baku untuk industri misalnya polivinilasetat (PVA) sebagai
lem dan paraldehid sebagai obat tidur

SOAL 4.6

1. Nama senyawa dari CH3(CH2)3CHO


Jawab :
Butanal

2. Tuliskan struktur dari 2,2-dimetil heksanal


Jawab :
CH3

CH3 – C – CH2 – CH2 – CH2 – CHO

CH3

3. Tuliskan persamaan
a. Asetaldehid dengan pereaksi Tollens
b. Formaldehid dengan pereaksi fehling
c. Propanal dengan gas hidrogen
Jawab :
a. CH3CHO + Ag2O → CH3COOH + 2Ag
b. HCHO + 2CuO → HCOOH + Cu2O
c. C2H5CHO + H2 → C3H7OH

G. KETON

1. Rumus Umum

Struktur umum keton adalah R R’

2. Tata Nama
a. Menurut IUPAC nama keton diambil dari nama alkana dengan jumlah atom
karbon yang sama, tetapi akhiran – ana diganti menjadi –anal.
b. Letak gugus karbonil diberi nomor dimulai dari yang terendah.
c. Nama trivial keton adalah seperti eter yang diganti dengan nama keton
Contoh :

CH3 CH3 atau CH3COCH3 : propanon atao dimetil keton

CH3 C2H5 atau CH3COC2H5 : butanon atau etil metil keton

3. Sifat – Sifat Keton


Keton suku rendah merupakan zat cair yang mudah larut dalam air dan berbau menyengat,
keton suku sedang merupakan zat cair yang sukar larut dalam air. Dan keton suku tinggi
berupa zat padat. Cairan aseton mudah menguap dan beracun, dapat menyebabkan matinya
syaraf.

4. Reaksi terhadap keton


a. Keton direduksi akan menghasilkan alkohol sekunder
OH

R R’ + H2 → R – CH – R’

b. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens

5. Reaksi pembentukan Keton


a. oksidasi alkohol sekunder

2R R’ + O2 → 2R R’ + 2H2O

b. destilasi kering garam alkanoat

R ONa + R’ ONa → R R’ + Na2CO3

6. Kegunaan
Aseton atau propanon banyak dimanfaatkan sebagai pelarut ( misalnya pelarut cat kuku)
dan pembersih kaca, selain itu aseton juga berfungsi sebagai bahan baku membuat senyawa
bahan industri seperti perspek (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
SOAL 4.7

1. Tuliskan struktur dari senyawa berikut :


a. Dimetil keton
b. Etil propil keton
Jawab :
a. CH3 CO CH3
b. C2H5 CO C3H7

2. Tuliskan persamaan reaksi reduksi aseton dengan gas hidrogen


Jawab :

CH3 – CO – CH3 + H2 → CH3 – CH – CH3

OH

H. ASAM KARBOKSILAT

1. Rumus Umum
Rumus umum asam karboksilat adalah CnH2nO2 dengan struktur umum R

2. Tata Nama
Menurut nama IUPAC, nama asam karboksilat diberi nama alkana yang diawali dengan
kata asam dan akhiran - ana diganti menjadi –oat. Sedangkan nama trivialnya diambil dari
nama latin sumber alam yang menghasilkan asam karboksilat terebut.
Contoh :

Struktur Nama IUPAC Nama trivial Sumber


HCOOH Asam metanoat Asam formiat Formica=semut
CH3COOH Asam etanoat Asam asetat Actic=cuka
C2H5COOH Asam propanoat Asam propionat Proto=pertama,pion=lemak

3. Sifat – Sifat Asam Karboksilat

a. asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen yang cukup kuat sehingga
mempunyai titik didih dan titik lebur yang relatif tinggi dibandingkan dengan
alkana dengan jumlah atom C yang sama.
b. Asam karboksilat dengan jumlah atom C sedikit merupakan senyawa yang mudah
menguap dan berbau tajam. Semakin panjang rantai C maka semakin sukar
menguap.
c. Bersifat polar sehingga mudah larut dalam air. Semakin banyak aom C semakin
sukar larut. Dalam air asam karboksilat dapat berasosiasi antarmolekulnya.

4. Reaksi
a. reaksi dengan basa atau logam reaktif akan membentuk garam yang mudah larut.

R – COOH (aq) + Na (s) → R – COONa + ½H2

b. reaksi dengan alkohol membentuk ester

R – COOH + R’ – OH → R – COOR’ + H2O

5. Kegunaan
a. asam formiat digunakan sebagai zat penggumpal lateks (getah karet) dan zat
desinfektan
b. asam asetat sebagai bahan dasr pembuatan PVA (polivinil asetat) yang merupakan
bahan plastik dan lem.

SOAL 4.8

1. Tuliskan nama IUPAC dari asam karboksilat berikut :


CH3

a. CH3 – CH – CH – COOH

C2H5

b. CH3 – CH – COOH

OH
Jawab :
a. Asam 1,2-dimetil pentanoat
b. Asam 2-hidroksi propanoat

2. Gambarkan struktur asam karboksilat berikut:


a. Asam 2-metil butanoat
b. 2,2,2-trikloro asetat
c. Asam β-hidroksi propionat
Jawab :

a. CH3 – CH – CH2 – COOH

CH3

Cl

b. Cl – C – COOH

Cl

c. HO – CH2 – CH2 – COOH

I. ESTER
1. Rumus Umum
Rumus umum ester adalah CnH2nO2 dengan struktur umum R

2. Tata Nama
Ester disebut seperti asam karboksilat dengan mengganti awalan asam dengan nama gugus
alkil yang terikat.
Contoh:

CH3 : metil metanoat


CH3

3. Sifat – Sifat Ester


a. ester suku rendah merupakan senyawa yang mudah menguap dan memberikan bau
yang sedap.
b. Semakin banyak atom karbonnya maka titik didihnya semakin tinggi
c. Ester suku tinggi sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam eter atau CS 2.

4. Reaksi
Ester dangan bantuan asam dapat mengalami hidrolisis menghasilkan asam karboksilat dan
alkohol.

H+
R + H 2O R + R – OH

5. Kegunaan
Ester suku rendah berbau harum buah sehingga digunakan sebagai essence dan parfum
Contoh:

struktur Nama Aroma


CH3COOC8H17 oktil asetat Jeruk
CH3COOC5H11 amil asetat Pisang
C4H9COOC5H11 amil valerat Apel
C3H7COOC5H11 amil butirat Jambu
C3H7COOC4H9 butil butirat Nanas

SOAL
1. Tulislah nama senyawa ester berikut:
O

a. CH3 – CH2 – O – C – CH3

O

b. H – C – O – CH3
O

c. CH3CH2CH – C – O – CH(CH3)2

Jawab :

a. Etil asetat
b. Metil formiat
c. Isopropil butanoat

2. Gambarkan struktur ester berikut :


a. Isopropil etanoat
b. Metil formiat
c. Metil propanoat

Jawab :

O

a. CH3CH2CH – C – O – CH(CH3)2

O

b. H – C – O – CH3

O

c. C2H5 – C – O – CH3

J. HALOALKANA

1. Tata Nama
a. Menurut aturan IUPAC Penamaan haloalkana didahului dengan kata halo- diikuti
dengan nama alkana
b. Jumlah halogen disebutkan dengan awalan mono, di, tri tertra dan seterusnya
c. Menurut aaturan trivial disebut dengan alkil halida dengan jumlah halida dengan
mono, di, tri, tetra, dan seterusnya. Awalan mono kadang-kadang tidak disebutkan.

Contoh :
CH3Cl : klorometana
CCl4 : tetraklorometana

2. Sifat Haloalkana
a. Titik didih dan titik leburnya lebih tinggi dari alkana
b. Adanya halogen menyebabkan senyawa ini bersifat polar

3. Pembuatan Haloalkana
a. Substitusi halogen terhadap alkana dengan bantuan sinar UV
R – H + X2 → R – X + HX

b. Adisi asam halida terhadap alkena dan alkuna

R – CH = CH – R’ + HX → R – CH2 – CH – R’

X
4. Reaksi Haloalkana
a. Reaksi Substitusi

R – X + MOH → R – OH + MX

b. Reaksi Eliminasi

– C – C – + KOH (basa) → – C = C – + KX + H2O

H H

c. Reaksi dengan KOH

R – Cl + KOH → R – OH + KCl

d. Reaksi reduksi

4R – X + LiAlH4 → 4R – H + LiX + AlX3

e. Sintesis Wurf

2 RX + 2 Na → R – R + 2NaX

f. Pereaksi Gignard

RX + Mg → RMgX

g. Substitusi dengan Na-Etoksida

R – X + R’ – ONa → R – O – R’ + NaX

5. Beberapa Haloalkana dan Kegunaannya

a. Plastik
 PVC (polivinilklorida)
 Teflon (tetrafluoroetena)
b. Pelarut
 CCl4 (karbon tetraklorida) sebagai pelarut nonpolar
 CFC (kloro fluoro karbon) sebagai aerosol
 CHCl3 (kloroform) sebagai pelarut organik
 CH3 – CCl3 (1,1,1-trikloroetena) sebagai pelarut cat dan pembersih
c. Obat anestesi
Halotana (1-bromo-1-kloro-2,2,2-trifluoroetana) merupakan pengganti eter dan
kloroform sebagai obat anestesi (bius) pada operasi pembedahan

d. Pestisida
Organoklor merupakan jenis pestisida yang dikelompokkan secara tersendiri
misalnya DDT (diklorofeniltrikloroetana) dan gamexen (heksaklorosikloheksana).

SOAL 4.10

1. Tuliskan reaksi yang terjadi :


a. etena + Br2
b. 2-kloropropana + KOH pada suhu tinggi
c. Metil klorida + Na

Jawab :
a. CH2 = CH2 + Br2 → CH2Br – CH2Br
b. CH3 – CHCl – CH3 + KOH → CH3 – CH = CH + KCl + H2O
c. 2 CH3Cl + 2Na → CH3 – CH3 + 2NaCl

2. Tuliskan struktur :
a. Vinil klorida (kloroetena)
b. 1,1,1-trikloroetana
c. 2,2-difluoropropana
d. 1,1,2,2-tetrafluoroetana
e. Freon-11 (monoklorotrifluorometana)

Jawab :

a. CH3 – CH2

Cl

Cl

b. CH3 – C – Cl

Cl

c. CH3 – C – CH3

F F

d. H–C –C–H

F F
F

e. Cl – C – F

F
BAB 5
BENZENA DAN TURUNANNYA

TUJUAN

 Menjelaskan rumus struktur benzena dan membuktikan bahwa setiap atom C pada cincin
benzena fungsinya sama
 Menjelaskan reaksi stubtitusi atom H pada cincin benzena dengan pengertian orto, meta
dan para
 Menjelaskan sifat fisis dan kima benzena dan turunannya
 Menjelaskan kegunaan benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari

RINGKASAN MATERI

A. BENZENA
1. Struktur Benzena
Benzena mempunyai rumus molekul C6H6 dengan ikatan rangkap terkonjugasi.

Struktur Benzena ialah sebagai berikut :

Berdasarkan rumus Kekule diatas juga dapat menjelaskan tiga jenis isomer benzena
disubstitusi ( C6H4X2). Ketiga isomer itu ditandai dengan orto(o),meta(m) dan para (p).
2. Sifat –Sifat Benzena
a. benzena adalah zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap dan beracun
b. benzena bersifat nonpolar, tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut kurang
polar atau nonpolar
c. kereaktifan rendah tetapi mudah terbakar

3. Tata Nama
1. Cincin benzena dianggap sebagai induk seperti nama alkana.
2. Gugus alkil, halogen atau nitro yang terikat pada benzena dinamai sebagai awalan.
Namun demikian, banyak turunan benzena mempunyai nama khusus yang lebih lazim
digunakan.

Fenol toluena anilin benzil alkohol stirena

3. jika terdapat dua substituen, maka posisi substituen dinyatakan dengan awalan o (orto),
m (meta), p (para). Awalan orto untuk menyatakan posisi substituen pada atom C
nomor 1,2; meta untuk posisi 1,3; dan para untuk posisi 1,4.
Contoh :
4. jika terdapat lebih dari 2 substituen maka sistem orto, para dan meta tidak berlaku lagi
dan digantikan dengan urutan angka. Urutan penomoran untuk beberapa substituen
yang umum adalah sebagai berikut :

4. Reaksi Benzena
a. Halogenasi
Benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan katalis besi(III) halida

b. Nitrasi
Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalis asam sulfat pekat
membentuk nitrobenzena

c. Sulfonasi
Sulfonasi terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat

d. Alkilasi
Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil halida dengan
katalis aluminium klorida
B. TURUNAN BENZENA

1. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar pembuatan
trinitrotoluena, senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak.

2. Fenol
Fenol dalam air bersifat asam lemah. Reaksi fenol dengan basa membentuk garam fenolat,
misal dengan NaOH

C6H5OH + NaOH → C6H5ONa + H2O

Fenol digunakan sebagai antiseptik karena dapat membunuh bakteri, akan tetapi fenol
bersifat beracun bagi manusia sehingga diganti dengan zat lain.

3. Anilin
Anilin bersifat basa lemah merupakan bahan dasar pembuatan zat warna diazo. Anilin
dapat dibuat dari nitrobenzena melalui dua tahap reaksi.

4. Asam salisilat
Asam salisilat adalah nama lazim dari asam o-hidroksibenzoat. Ester dari asam salisilat
dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin atau asetosal.
5. Asam Benzoat
Asam benzoat adalah suatu asam lemah, sedikit lebih kuat dari asam asetat. Asam
benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai macam makanan olahan.

SOAL 5

1. Tentukan nama senyawa benzena berikut :

a. CH2 – CH2 – OH

b.

Jawab:

a. 2–fenil–1-etanol b. 2,4-dinitrofenol

2. Buatlah struktur dari:


a. p-nitrofenol
b. benzil bromida

Jawab:

a. b.

Br

3. Tuliskan persamaan reaksi antara benzena dengan gas bromin dengan katalis FeBr 3.
Jawab :
FeBr3
C6H6 + Br2 C6H6Br + HCl

4. Apakah pernyataan berikut benar:


a. Fenol bersifat basa karena mempunyai gugus OH
b. Anilin digunakan dalam pembuatan zat-zat warna diazonium

Jawab :

a. Salah, tetapi fenol bersifat asam lemah dengan Ka = 10 -10


b. Benar, karena anilin dapat diubah menjadi garam diazonium yang selanjutnya
dapat diubah menjadi berbagai macam warna.

BAB 6
POLIMER

TUJUAN

 Menjelaskan pengertian polimer baik polimer alam maupun sintetis


 Menjelaskan pembentukan polimer berdasarkan asal dan jenis monomer pembentukannya
melalui reaksi polimerisasi
 Menjelaskan sifat fisis dan kimia polimer
 Menjelaskan kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari.

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Polimer
Polimer adalah molekul raksasa yang terbentuk dari molekul kecil yang terangkai secara
berulang-ulang. Molekul kecil tersebut dinamakan monomer.

B. Penggolongan Polimer
1. Berdasarkan asal polimer
a. polimer alam: polimer yang terbentuk secara alamiah. Contoh protein, selulosa, dan
karet alam
b. polimer sintetis: polimer yang dibuat secara sintetis. Contoh : PVC, nilon, poliester

2. Berdasarkan proses terbentuknya


a. polimer adisi : polimer yang terbentuk melalui reaksi adisi seperti PVC, teflon, dan
pleksiglass
b.polimer kondensasi : polimer yang terbentuknya disetai dengan peristiwa kondensasi
yaitu pada saat terjadi penggabungan molekul disertai dengan terlepasnya molekul
kecil seperti protein, selulosa, amilum, nilon-6,6, kevlar (jaket tahan peluru) dan
dakron
3. Berdasarkan monomer pembentuknya
a. Homopolimer: polimer yang monomer pembentuknya sejenis. Misal : PVC, selulosa,
teflon
b.Kopolimer: polimer yang monomer penyusunnya berbeda. Misal : protein, DNA,
bakelit, melamin.

4. Berdasarkan penggunaan polimer


a. serat : polimer yang dimanfaatkan sebagai serat seperti untuk kain dan benang seperti
poliester, nilon, dan dakron.
b.Plastik: polimer yang dimanfaatkan untuk plastik misalnya bakelit, PVC, polietena,
polistirena, dan polipropilena

C. Sifat-Sifat Polimer
Berdasarkan ketahanan terhadap panas, sifat polimer dikelompokkan sebagai berikut:

1. polimer termoplastis : polimer yang melunak pada proses pemanasan seperti


PVC, polietena, dan bakelit
2. polimer termosetting : polimer yang jika dipanaskan akan mengeras misalnya
melamin dan selulosa.
D. Kegunaan Polimer

Nama Polimer Kegunaan

Neoprena (polikloroprena) Untuk selang oli

SBR ( styrene Butadiene Rubber) Ban kendaraan bermotor

polietilena Pembungkus makanan, kantong plastik, jas


hujan, ember, panci

Polipropilena Karung, tali, botol

teflon Gasket, pelapis tangki pada pabrik kimia dan


pelapis panci anti lengket

PVC ( polivinil klorida) Pipa, pelapis lantai, selang

polistirena Styrofoam

akrilat Kaca jendela pesawat terbang dan lampu


belakang mobil

Terilen ( dakron) Serat tekstil, film tipis yang kuat dan pita
perekam magnetik dan sebagai bahan balon
cuaca yang dikirim ke stratosfer

nilon Tali, jala, tali parasut, jas hujan dan tenda

bakelit Untuk peralatan listrik

SOAL
1. Sebutkan monomer dari polimer berikut :
– CH2 – CH – CH2 – CH –

CH3 CH3

Jawab :

Monomernya adalah propena CH3 – CH = CH2

2. Tuliskan reaksi polimerisasi etena dengan propena


Jawab :

CH2 = CH2 + CH3 – CH = CH2 → – CH2 – CH2 – CH2 – CH –

CH3

3. Apakah nama polimer dan tipe polimer berdasarkan cara terbentuknya yang terjadi pada
reaksi polimerisasi berikut:
nCH2 = CH2 → – [ – CH2 – CH2 – ] –

Jawab :

Nama polimernya polietena dan tipe polimerasi adisi

4. Sebutkan monomer dari karet alam, PVC dan teflon


Jawaban :

Karet alam : isoprena, PVC : vinilklorida dan teflon : tetrafluoroetena

5. Mengapa polimer termosetting bersifat lebih keras dan kaku?


Jawab :

Karena plastik termosetting terbentuk dari ikatan silang antar rantainya


BAB 7
BIOMOLEKUL

TUJUAN

 Menuliskan rumus struktur asam amino


 Menentukan gugus peptida dalam protein
 Menguji protein dengan reagen
 Menggolongkan monosakarida menjadi aldosa dan ketosa
 Menjelaskan reaksi hidrolisis disakarida dan polisakarida
 Mengidentifikasi karbohidrat dengan reagen
 Menuliskan rumus struktur dan nama lemak
 Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatan
 Menuliskan struktur dan perbedaan kode genetik asam nukleat yaitu DNA dan RNA
 Menjelaskan fungsi dan peranan masing-masing biomolekul dalam kehidupan sehari-hari

RINGKASAN MATERI

A. KARBOHIDRAT

1. Susunan Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen yang mempunyai rumus
(C6H10O5)n). Nama lain karbohidrat ialah sakarida yang artinya gula.

2. Penggolongan Karbohidrat
Berdasarkan gugus fungsinya karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu

1. polihidroksialdehida yaitu karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid


2. polihidroksiketon yaitu karbohidrat yang mempunyai gugus keton

Berdasarkan jumlah atom karbon penyusunnya, karbohidrat dibagi menjadi 4 yaitu:

1. Triosa : karbohidrat yang tersusun dari tiga atom karbon, contohnya aldotriosa.
2. Tetrosa : karbohidrat yang tersusun dari empat atom karbon, contohnya eritrosa
3. Pentosa : karbihidrat yang tersusun atas lima atom karbon, contohnya ribosa
4. Heksosa : karbohidrat yang tersusun atas enam atom karbon, contohnya glukosa

Berdasarkan reaksi hidrolisisnya karbohidrat dibagi menjadi 3 yaitu :

1. monosakarida
monosakarida adalah senyawa karbohidrat yang paling sederhana dari karbohidrat.
Monosakarida terpenting adalah glukosa, galaktosa, manosa, fruktosa dan ribosa.

a. sifat- sifat monosakarida


 semua monosakarida merupakan zat padat berwarna putih yang mudah larut
dalam air
 semua monosakarida baik aldosa maupun ketosa merupakan reduktor sehingga
disebut gula pereduksi. Monosakarida bereaksi positif dengan pereaksi
Fehling, Benedict maupun Tollens.
 Reduksi gugus karbonil monosakarida menghasilkan alkohol polivalen yang
disebut alditol.

b. beberapa monosakarida penting


 Glukosa

Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati. Glukosa
merupakan komponen utama gula darah. Glukosa mempunyai sifat-sifat :

1) Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52,70)


2) Dapat mereduksi larutan fehling
3) Dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol)
C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2CO2

4) Dapat mengalami mutarotasi

 Fruktosa
Fruktosa disebut gula buah karena terdapat dalam buah dan merupakan gula
termanis. Larutannya merupakan pemutar kiri sehingga D-fruktosa dinamakan
levulosa. Sifat-sifat sukrosa adalah sebgai berikut :

1) Memutar bidang polarisasi cahaya kekiri (-92,40)


2) Dapat mereduksi larutan Fehling
3) Dapat difermentasi

 Galaktosa
Galaktosa dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa) dan mempunyai
sifat :

1) dapat mereduksi larutan Fehling


2) tidak dapat difermentasi

2. Disakarida
Disakarida meupakan gabungan 2 molekul monosakarida. Ikatan yang
menghubungkannya disebut ikatan glikosida. Pembentukan ikatan glikosida
melibatkan 2 gugus –OH dengan melepas satu molekul air.

Beberapa disakarida terpenting ialah :

a. Sukrosa
Sukrosa terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Ikatannya
melibatkan gugus hemiasetal glukosa dan gugus hemiasetal fruktosa sehingga
sukrosa tidak punya gugus pereduksi lagi.

b. Maltosa
Terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena gugus pereduksi maltosa masih
bebas maka maltosa masih tergolong gula pereduksi.

c. Laktosa
Terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Lakosa terdapat
dalam air susu hewan mamalia.

3. Polisakarida
Polisakarida ialah karbohidrat yang terdiri dari banyak monosakarida. Polisakarida
terpenting adalah :

a. Amilum; terdapat dalam tumbuhan


b. Selulosa; merupakan komponen pembangun serat utama dari makanan
c. Glikogen; berasal dari amilum dalam makanan dan disimpan dalam hati dan
jaringan otot

3. Uji Pengenalan Karbohidrat


a. uji umum karbohidrat ialah uji Molisch. Apabila larutan atau suspensi karbohidrat
diberi beberapa tetes larutan alfanaftol, kemudian asam sulfat pekat secukupnya
sehingga terbentuk lapisan cairan, maka pada bidang batas kedua lapisan itu akan
membentuk warna merah-ungu
b. gula pereduksi dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling dan Benedict yang
ditandai dengan endapan merah bata
c. amilum memberikan warna biru-ungu dengan larutan iodin

SOAL 7.1

1. Mengapa semua monosakarida larut dalam air?


Jawab :

Karena dalam struktur monosakarida terdapat banyak gugus hidroksi yang bersifat polar

2. Tuliskan reaksi hidrolisis sukrosa


Jawab :

C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C5H11O5CHO

Sukrosa glukosa fruktosa

3. Suatu senyawa bereaksi positif dengan uji molisch dan memberikan warna biru dengan
larutan iodin. Senyawa apakah yang terdapat dalam sampel terebut?

Jawab :
Amilum

4. Suatu senyawa bereaksi positif dengan uji fehling dan pada hidrolisis menghasilkan dua
jenis monosakarida yang berbeda. Tentukan nama senyawa tersebut.

Jawab :
Laktosa
B. PROTEIN

1. Asam Amino
Asam amino adalah suato golongan senyawa karbon yang setidak-tidaknya mengandung
satu gugus karboksil ( -COOH ) dan satu gugus amino ( - NH 2 )

Struktur asam amino ialah sebagai berikut :

H2N – C

2. Asam amino esensial dan non esensial


Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh sedangkan
asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Yang
termasuk asam amino esensial adalah : histidin, arginin, valin, leusin, isoleusin, treonin,
triptofan, lisin, metionin dan fenilalanin. Sedangkan yang termasuk asam amino
nonesensial ialah : prolin, serin, threonin, tirosin, asam aspartat, asam glutamat, asparagin,
glutamin dan sistein.

3. Ikatan peptida
Ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino disebut ikatan peptida dan senyawa yang
terbentuk disebut dipeptida, tripeptida dan seterusnya membentuk polipeptida. Struktur
umum ikatan peptida adalah sebagai berikut :

– CO – NH –

4. Sifat Asam Amino


a. Dapat membentuk zwitter ion
b. Amfoter
c. Kecuali glisin semua asam amino merupakan senyawa optis aktif karena C-
merupakan atom karbon asimetris
d. Dapat membentuk ikatan peptida

5. Struktur Protein
a. struktur primer: struktur protein yang merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam
amino-asam amino pembentuk protein tersebut
b. struktur sekunder : terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus–gugus
amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga
membentuk lipatan, misalnya membentuk -heliks
c. struktur tersier ; interaksi struktur sekunder yang satu sama lain melalui ikatan
hidrogen, ikatan ionik atau ikatan sulfida, misalnya terbentuknya rantai dobel-
heliks
d. struktur kuarterner ; struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga
membentuk suatu protein.

6. Sifat-Sifat Protein
a. sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang besar
b. dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan, penambahan asam atau basa
c. bersifat amfoter karena membentuk zwitter ion
d. dapat mengalami denaturasi (kerusakan) oleh pemanasan

7. Penggolongan Protein
a. enzim yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis
b. protein transpor yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion
spesifik, contohnya hemoglobin
c. protein nutrien dan penyimpanan yaitu protein yang berfungsi sebagai cadangan
makanan seperti protein dalam biji-bijian seperti gandum.
d. Protein kontraktil yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan
organisme untuk mengubah bentuk atau gerakan contoh aktin dan miosin
e. Protein struktur yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan
struktur biologi kekuatan atau perlindungan
f. Protein pertahanan (antibodi) yitu protein yang melindungi orginisme terhadap
organisme lain.
g. Protein pengatur yaitu protein yang berfungsi mengatur aktifitas seluler atau
fisiologis seperti hormon.

8. Uji Pengenalan Protein

a. Uji Ninhidrin
Uji ini merupakan uji umum untuk protei dan asam amino. Uji ini dilakukan
dengan menambahkan beberapa tets larutan ninhidrin yang tidak berwarna ke sampel
kemudian dipanaskan beberapa menit. Adanya protein atau asam amino ditunjukkan
oleh terbentuk oleh terbentuknya warna ungu

b. Uji Biuret
Uji ini umum untuk protein (ikatan peptida) tetapi tidak dapat menunjukkan asam
amino bebas. Sampel mula-mula ditetesi dengan larutan NaOH, kemudian larutan
tembaga(II) sulfat encer. Juka terbentuk warna ungu berarti zat itu mengandung
protein.

c. Uji Xantoproteat
Uji ini untuk protein yang mengandung gugus fenil. Apabila protein mengandung
gugus fenil dipanaskan dengan asam nitrat pekat maka akan terbentuk warna kuning
yang kemudian berubah menjadi jingga bila dibuat alkalis dengan larutan NaOH

d. Uji Belerang
Mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH pekat ( sekitar 6 M) dipanaskan
kemudian diberi beberpa tetes larutan timbal asetat. Bila terbentuk endapan hitam
(PbS) berarti terdapat belerang.

SOAL

1. Buktikan dengan struktur bahwa asam amino bersifat amfoter


Jawab :

H O H O
║ ║
H3N+ – C – C – O- + H+ → H3N+ – C – C – OH

R R

H O H O
║ ║
H3N+ – C – C – O- + OH- → H2N – C – C – O- + H2O

R R

2. Tentukan ikatan peptida struktur berikut :


H H O H H O
║ ║
H – N – C – C – N – C – C – OH

R1 R2

Jawab :
H H O H H O
║ ║
H – N – C – C – N – C – C – OH

R1 R2

3. Lanjutkan reaksi hidrolisis peptida berikut berikut :


O O
║ ║
H2N – CH – C – HN – CH – C – OH + H2O →

H CH2OH

Jawab :

O O
║ ║
H2N – CH – C – HN – CH – C – OH + H2O → H2N – CH2 COOH + H2N – CH – COOH

H CH2OH CH2OH

4. Suatu memberikan hasil positif dengan uji ninhidrin dan uji biuret akan tetapi negati
dengan uji Xantoproteat. Kesimpulan apa yang dapat diambil?
Jawab :

Sampel tersebut mengandung protein yang tidak mempunyai struktur fenol

C. LIPID
1. Penggolongan Lipid

2. struktur Lipid
a. Lipid terhidrolisis
lipid merupakan ester dari gliserol dengan suatu asam lemak atau asam posfat yang
mengikat etanolamin atau serin.

Contoh:

b. Lipid Tidak Terhidrolisis


Lipid tak terhidrolisis yang paling umum adalah steroid contohnya kolesterol,
testoteron dan progesteron

3. Reaksi Lemak dan Minyak


a. Hidrolisis
Lemak atau minyak dapat terhidrolisis karena pengaruh asam kuat atau enzim
lipase mebentuk gliserol dan asam lemak. Contoh :

O

H2C – O – C – C17H35
O H2C – OH

HC – O – C – C17H35 + 3H2O → HC – OH + 3C17H35COOH
O
║ H2C – OH
H2C – O – C – C17H35

b. Penyabunan
Reaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH
menghasilkan sabun. Contoh

O

H2C – O – C – C17H35
O H2C – OH

HC – O – C – C17H35 + 3NaOH → HC – OH + 3NaC17H35COO
O
║ H2C – OH
H2C – O – C – C17H35

4. fungsi dan Sumber Lemak


Dalam tubuh lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan. Selain itu
lemak digunakan dalam industri pembuatan sabun.

SOAL

1. Sebutkan perbedaan Lemak dan minyak?


Jawab :

Lipid berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair, lemak berasal dari hewan
sedangkan minyak berasal dari tumbuhan dan lipid merupakan trigliserida sedangkan
minyak adalah asam karboksilat

2. Gambarkan struktur dari asam lemak yang merupakan ester dari gliserol dan asam laurat
Jawab :

O

H2C – O – C – C11H23
O

HC – O – C – C11H23
O

H2C – O – C – C11H23

3. Tuliskan reaksi hidrolisis gliseril tripalmintat


Jawab :

O

H2C – O – C – C15H31
O H2C – OH

HC – O – C – C15H31 + 3H2O → HC – OH + 3C15H31COOH
O
║ H2C – OH
H2C – O – C – C15H31

4. Sebutkan fungsi Lesitin dalam tubuh makhluk hidup dan dalam bidang industri?
Jawab :

Dalam tubuh makhluk hidup lesitin berfungsi sebagai pengangkut lemak dalam aliran
darah atau dari satu jaringan ke jaringan lain. Dalam bidang industri lesitin dibuat dari
kacang kedelai dan banyak digunakan sebagai pengemulsi dalam industri susu.

D. ASAM NUKLEAT

Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat genetik dan
sintesis protein. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA (doexyribonecleic acid) dan RNA
(ribonucleic acid).

Ada 3 jenis RNA dalam sintesis protein yaitu

1. mRNA (messenger RNA) berfungsi membawa pesan DNA berupa kode genetik
2. tRNA (transfer RNA) berfungsi mencari asam amino yang cocok dengan kode
genetik yang diinginkan oleh mRNA
3. rRNA (ribosomal RNA) berfungsi membawa kode genetikdari tRNA untuk dibawa
keribosom untuk dicetak menjadi protein.

Struktur rantai asam nukleat sebagai berikut :


Fungsi Asam Nukleat

 DNA berfungsi membuat kode-kode genetik yang nantinya akan diterjemahkan


oleh RNA dan selanjutnya RNA akan mensintesis protein yang diinginkan
 RNA berfungsi mensintesis protein

E. ENZIM
Enzim merupakan biokatalis yang berfungsi mengkatalis reaksi biokimia dalam tubuh
makhluk hidup. Enzim tersusun atas dua senyawa yaitu apoenzim dan kofaktor. Bila kofaktor
adalah senyawa organik maka disebut koenzim.

Nama enzim dibagi menjadi duabagian yaitu bai\gian pertama menyatakan substratnya dan
bagian kedua menyatakan jenis reaksinya.

Jenis-jenis enzim

1. oksidoreduktase ; enzim yang mengkatalis reaksi oksidasi dan reduksi,misalnya


NAD+
2. transferase ; enzim yang mengkatalis pemindahan gugus dari suatu molekul ke
molekul lain, misalnya ATP
3. Hidrolase ; enzim yang mengkatalis reaksi hidrolisis
4. Liase ; enzim yang mengkatalis reaksi adisi dan eliminasi untukpembentukan ikatan
rangkap
5. isomerase ; enzim yang mengkatalis reaksi perubahan gugus isomer
6. ligase ; enzim yang mengkatalis pembentukan ikatan baru.

SOAL

1. Asam nukleat adalah polimer dari nukleotida. Sebutkan tiga jenis senyawa penyusun
nukleotida.
Jawab :

Nukleotida tersusun atas basa nitrogen (basa purin atau basa pirimidin), satu pentosa
(ribosa atau deoksiribosa) dan asam posfat.

2. Tentukan basa nitrogen dan gula dari nukleotida berikut:

Jawab :

Basa nitrogen

Gula

3. Apakah perbedaan antara DNA dan RNA ?

Jawab :
Perbedaan terletak pada basa nitrogennya yaitu timin pada DNA dan urasil pada RNA

4. Apakah nama enzim yang bekerja memidahkan gugus fosfat dari ATP ke atom C-6 pada
glukosa menjadi ADP dan glukosa-6-fosfat

Jawab :
Enzim D-heksosa-6-fosfattranferase

Anda mungkin juga menyukai