Tujuan
Larutan yang mengandung jumlah partikel zat terlarut yang sama,akan memperlihatkan
harga ∆P (penurunan tekanan uap), ∆Tf (penurunan titik beku), ∆Tb (kenaikan titik didih),
dan π (tekanan osmotic) yang sama. Makin banyak jumlah partikel zat yang terlarut, makin
besar pula harga ∆P,∆Tf ,∆T,dan π.
Istilah koligatif diambil dari bahasa latin colligare (mengumpulkan). Artinya, sifat-sifat ini
ditentukan oleh kumpulan zat terlarut. Penelitian tentang sifat-sifat koligatif dipelopori oleh
Francois Marie Raoult (1830-1901) dari Perancis pada tahun 1870-an.
∆P = X . Po
Dimana;
∆P = Po – P
P = tekanan uap
Pada setiap suhu, suatu larutan memiliki tekanan uap yang lebih rendah dari pelarut
murninya. Akibatnya, dari diagram PT terlihat jelas bahwa titik didih larutan selalu
lebih tinggi serta titik beku larutan selalu lebih rendah jika dibandingkan dengan titik
didih dan titik beku pelarut murni. Besarnya ∆Tf dan ∆Tb hanya ditentukan jumlah
partikel zat terlarut.
∆Tf = Kf . m
∆Tb = Kb . m
1000 gr
m= x
P Mr
3. Tekanan osmotic
Peristiwa osmosis menyebabkan naiknya permukaan larutan padat, sehingga tekanan
membesar yang pada gilirannya akan memperlambat laju osmosis. Akhirnya
tercapailah suatu tekanan yang mampu menghentikan osmosis dan disebut dengan
tekanan osmotic (π).
PV = nRT
n
Jika P adalah tekanan osmotic, sedangkan adalah kemolaran ,maka:
V
π = MRT
Di rumah sakit, larutan infuse yang dimasukkan ke dalam tubuh ppasien melalui
pembuluh darah haruslah bersifat isotonis (memiliki tekanan osmotic sama) dengan
sel-sel darah. Jika larutan infuse itu hipertonis (tekanan osmotiknya lebih tinggi), maka
terjadi krenasi (air keluar dari sel darah), sehingga sel mengkerut dan rusak.
Sebaliknya, jika larutan infuse itu hipotonis (tekanan osmotiknya lebih rendah), maka
terjadi hemolisis (air masuk ke dalam sel darah) yang menyebabkan sel
menggelembung dan pecah.
Contoh 1.a.1
Sautu larutan sebanyak 50 gram dibuat dengan mencamperkan 23 gram etanol (Mr=46)
dengan air (Mr=18). Jika tekanan uap air pada suhu ruangan adalah 30 mmHg,
hitunglah tekanan uap larutan!
Jawab :
23
46
∆P = X . P0 = x 30
23 27
+
46 18
1
= x 30 = 7,5 mmHg
4
Jawab :
1000 g
∆Tb = Kb x x
p Mm
1000 g
0,65 = 0,52 x x
2000 180
g = 450 gram
Contoh 1.a.3
Suatu alkena sebanyak 28 gram dilarutkan dalam 250 gram benzene ( Kf = 5, 0 ).
Ternyata larutan itu membeku pada suhu -30 C. jika titik beku benzene adalah 50 C,
tentukan rumus molekul alkena tersebut ( C = 12 ; H = 1 )
Jawab :
∆Tf = 5 – (-3) = 80 C
1000 g
∆Tf = Kf x x
p Mm
1000 28
8 =5x x
250 M m
Mm = 70
(CH2)n = 70
14 n = 70
n =5
Contoh 1.a.4
Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Jika tekanan osmotic cairan tubuh
adalah 7,7 atm berapakah kemolaran larutan glukosa agar isotonis terhadap cairan
tubuh ?
Jawab
Suhu tubuh = 370 C = 310 K
π =MRT
7,7=¿ M x 0,082 x 310
M = 0,30 molar
Jadi, larutan glukosa harus 0,30 M, agar isotonic terhadap cairan tubuh.
i = 1 + (n – 1) α
∆P = X . PO . i
∆Tf = Kf . m . i
∆Tb = Kb . m . i
π =MRT.i
i=n
contoh 1.b.1
hitunglah tekanan uap larutan NaOH 10% jika tekanan uap air pada suhu tertentu adalah
105 mmHg! (Ar.Na = 23; O = 16; H = 1)
jawab:
NaOH 10% = 10 gram NaOH + 90 gram air
10
40 0,25 1
X NaOH = = =
10 90 5,25 21
+
40 18
1
∆P = X . Po . n = x 105 x 2 = 10 mmHg
21
contoh 1.b.2
larutan 0,05 mol suatu elektrolit biner ( 2 ion) dalam 100 gram air ( K f = 1,86) membeku
pada suhu – 1,55oC. hitunglah derajat ionisasi elektrolit tersebut!
Jawab:
1000
∆Tf = Kf x x mol x { 1 + (n – 1) α}
P
1000
1,55 = 1,86 x x 0,05 x { 1 + α }
100
2
α=
3
2
jadi, derajat ionisasi elektrolit biner tersebut adalah
3
Contoh1.b.3
Sebanyak 4,9 gram asam sulfat (Mr = 98) dilarutkan dalam 500 gram air. Hitunglah titik
didih larutan, jika Kb air = 0,5.
Jawab:
1000 gr
∆Tb = Kb x x xn
P Mr
1000 4,9
= 0,5 x x x3
500 98
= 0,15 oC
Contoh 1.b.4
Larutan 0,1 molar suatu asam lemah menimbulkan tekanan osmosis 2,88 atm pada suhu 27
o
C (R = 0,08). Jika asam itu hanya terionisasi 10%, hitunglah jumlah ion (n) dari asam
tersebut.
Jawab:
π = M R T { 1 + (n – 1) α }
2,88 = 0,1 x 0,08 x 300 { 1 + (n – 1) 0,1}
1 + (n – 1) 0,1 = 1,2
n=3
Contoh 1.c.1
Diantara tiga buah larutan berikut:
NaNO3 0,1 M
Glukosa 0,1 M
MgCl2 0,1 M
Manakah larutan yang menimbulkan tekanan osmotic paling besar?
Jawab:
Karena ketiga larutan ini berkonsentrasi sama, maka tekanan osmotic terbesar ditimbulkan oleh
larutan elektrolit yang memiliki harga n paling besar, yaitu MgCl 2.
Contoh 1.c.2
Diantara tiga macam larutan berikut:
C2H5OH 0,8 M
Al2(SO4)3 0,2 M
CaSO4 0,3 M
Manakah larutan yang mempunyai titik beku paling tinggi?
Jawab:
Karena ketiga larutan ini berkonsentrasi tidak sama, maka kita harus menghitung harga ( n x
konsentrasi ) masing-masing larutan.
C2H5OH: 1 x 0,8 = 0,8
Al2(SO4)3 : 5 x 0,2 = 1
CaSO4 : 2 x 0,3 = 0,6
Titik beku paling tinggi dimiliki oleh larutan yang mengalami penurunan titik beku (∆T f) paling
kecil, yaitu CaSO4
BAB 2
REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Tujuan
1. Tuliskan secara terpisah persamaan setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi
oksidasi. Misalnya, untuk persamaan reaksi berikut.
Cr2O72- + Cu+ → Cr3+ + Cu2+ (suasana asam)
Kedua persamaan setengah reaksinya, dapat dituliskan sebagai berikut.
Cr2O72- → Cr3+
Cu+ → Cu2+
2. Setarakan unsure yang mengalami reaksi redoks, yaitu unsure yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
Cr2O72- →2Cr3+
Cu+ → Cu2+
3. Tambahkan molekul H2O pada
1) Ruas yang kekurangan atom O (jika reaksi berlangsung pada suasana
asam)
2) Ruas yang kelebihan atom O (jika reaksi berlangsung dalam suasana basa)
Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
Cu+ → Cu2+
4. Setarakan atom hydrogen dengan ion H+ pada suasana asam, atau dengan ion OH –
pada suasana basa.
14H+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
5. Setarakan muatan pada kedua ruas dengan menambahkan elektron
6e – + 14H+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O ….(i)
Cu+ → Cu2+ + e – ….(ii)
6. Jumlahkan kedua persamaan setengah reaksi tersebutdengan menyetarakan lebih
dahulu jumlah elektronnya.
(i) x 1 ❑
⇒
6e – + 14H+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 7H2O
(ii) x 6 ❑
⇒
6Cu+ → 6Cu2+ + 6e–
6Cu + 14H+ + Cr2O72 -
+
→ 6Cu2+ + 2Cr3+ + 7H2O
Contoh:
−¿
Setarakan persamaan reaksi: Br2 (g) + Zn2+(aq) OH ¿ BrO3 – (aq) + Zn (s)
→
Jawab:
Tanda OH – menunjukkan reaksi berlangsung dalam suasana basa
Tahap 1 : Br2 → BrO3 –
Zn2+ → Zn
Tahab 2 : Br2 → 2BrO3 –
Zn2+ → Zn
Tahap 3 : Br2 → 2BrO3 – + 6H2O
Zn2+ → Zn
Tahap 4 : 12OH – + Br2 → 2BrO3 – + 6H2O
Zn2+ → Zn
Tahap 5 : 12OH – + Br2 → 2BrO3 – + 6H2O + 10e– …..(i)
Zn2+ + 2e– → Zn …..(ii)
❑
Tahap 6 : (i) x 1 ⇒ 12OH + Br2 → 2BrO3 + 6H2O + 10e–
– –
(ii) x 5 ❑
⇒
5Zn2+ + 10e– → 5Zn +
+2
+5
5. Jika muatan diruas kiri lebih negative, tambahkan ion H+ (berarti suasana asam).
Jika muatan diruas kiri lebih positif, tambahkan ion OH- ( berarti suasana basa )
6. Tambahkan H2O diruas kanan untuk menyetarakan jumlah atom hydrogen
16H+ + 2MnO4- + 10Br- → 2Mn2+ + 5Br- + 8H2O
Jadi persamaan reaksinya :
Pada tahun 1825, Alessandro Giuseppe Volta (1745 – 1827 ) menyusun urutan logam –
logam yang diikenal saat itu, yang baru berjumlah 20 jenis, dari reduktor terkuat sampai
reduktor terlemahberdasarkan eksperimen. Urutan logam – logam itu kini kita sebut deret
volta. Air dan hydrogen, meskipun bukan logam, dimasukkan juga oleh Volta sebagai
anggota deret.
K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – (H) – Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Makin ke kiri letak suatu logam dalam deret volta, sifat erduktornya makin kuat. Oleh
karena itu, suatu logam dalam deret volta mampu mereduksi ion-ion di sebelah kanannya
tetapi tidak mampu mereduksi ion – ion di sebelah kirinya.
Contoh:
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
Ag + HCl →
Atau
Zn + 2H+ →
Zn2+ + H2
Ag + H+ →
Sekarang telah dikenal logam lebih banyak dari pada masa Volta, dan untuk
mengemukakan kekuatan reduktor suatu loga dikenalkan istilah potensial reduksi (E) yang
didefinisikan sebagai potensial listrik yang ditimbulkan apabila suatu ino logam
menangkap electron (mengalami reduksi) menjadi logamnya.
C. Sel elektrokimia
Salah satu aplikasi dari prinsip-prinsip reaksi redoks adalah sel-sel elektrokimia, yaitu sel-
sel tempat energy kimia diubah menjadi energy kimia atau sebaliknya. Ada dua macam sel
elektrokimia, yaitu sebagai berikut.
1. Sel volta (sel galvani), yang dikembangkan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827) dan
Luigi Galvani (1737 – 1798) dari Italia. Dalam sel volta, reaksi redoks menghasilkan
arus listrik. Dengan kata lain, energy kimia diubah menjadi energy listrik. Contoh sel
volta adalah batu baterai dan sel aki.
2. Sel elektrolisis, yang dikembangkan olehSir Humphry Davy (1778 – 1829) dan
Michael Faraday (1791 – 1867) dari Inggris. Dalam sel elektrolisis, arus listrikakan
menghasilkan reaksi redoks. Jadi, energy listrik diuubah menjadi energy kimia. Contoh
sel elektrolisis adalah penyepuhan logam dan pengureaian air menjadi gas H 2 dan gas
O2.
Baik dalam sel volta maupun dalam sel elektrolisis, reaksi redoks berlangsung pada bagian
sel yang disebut electrode-elektrode. Electrode tempat terjadi oksidasi disebut anode,
sedangkan electrode tempat terjadi reduksi disebut katode.
1. Di antara dua electrode pada sel volta, logam yang memiliki Eθ lebih kecil
(lebih negative) selalu berfungsi sebagai anode (mengalami oksidasi)
2. Karena electron (muatan negative) berpindah adari anode ke katode,
maka pada sel volta anode merupakan electrode negative dan katode
merupakan electrode positif.
3. Suatu sel volta dapat digambarkan melalui notasi:
Anode
4. Potensial listrikI yang
larutan (ion) II larutan
dihasilkan (ion)
sel volta I katode
disebut potensial sel (Eθsel), dan
selalu berharga positif.
Sn2+ + 2e → Sn Eθ = - 0,14
Al3+ + 3e → Al Eθ = - 1,66
Jawab:
D. Elektrolisis
Seperti halnya sel volta, sel elektrolisis pun memerlukan electrode-elektrode. Pada sel
elektrolisis, yang sering dipakai adalah electrode inert berupa dua batang karbon atau
platina. Suatu electrode inert tidaklah bereaksi, melainkan hanya menyediakan
permukaannya sebagai tempat berlangsungnya reaksi.dua batang karbon atau platina itu
dicelupkan dalam larutan atau cairan elektrolit. Masing – masing batang bertindak sebagai
katode dan anode.
Sumber arus listrik akan memompakan electron ke katode, dan electron ini ditangkap oleh
kation (ion positif). Jadi, pada permukaan katode terjadi terjadi reduksi terhadap kation.
Pada saat yang sama, anion (ion negative) melepaskan electron, dan electron ini melalui
anode dikembalikan ke sumber arus. Jadi, pada permukaan anode terjadi oksidasi terhadap
anion.
Karena kation (ion positif) menuju katode, maka katode merupakan elektroda negative.
Sebaliknya, anode merupakan elektroda positif sebab didatangi oleh anion (ion negative)
Reaksi pada katode(reduksi terhadap kation) Reaksi pada anode(oksidasi terhadap anion)
1. Ion-ion logam alkali, alkali tanah, Al3+, 1. Ion-ion yang mengandung atom
dan ion-ion logam yang memiliki Eθ dengan bilangan oksidasi
lebih kecil dari – 0,83 volt tidak maksimum, misalnya SO42- atau
direduksi dari larutan. Yang direduksi NO3-, tidak dapat dioksidasi. Yang
adalah pelarut (air) dan terbentukalah dioksidasi adalah pelarut (air) dan
gas hydrogen (H2). terbentuklah gas oksigen (O2)
2H2O + 2e → 2OH- + H2 2H2O → 4H+ + 4e + O2
2. Ion-ion logam yang memiliki Eθ lebih
−¿¿
besar dari – 0,83 volt direduksi 2. Ion-ion halide ( X ), yaitu
menjadi logam yang diendapkan pada
−¿ ¿
−¿ , danI ¿
−¿ ,Br
F−¿, Cl
¿
¿
, dioksidasi menjadi
permukaan katode.
halogen (X2) yaitu F2,Cl2, Br2, dan
Mn+ + ne → M
I2.
3. Ion H+ dari asam direduksi menjadi
2 X −¿¿ → X2 + 2e
gas hydrogen (H2).
3. Ion OH – dari basa dioksidasi
2H+ + 2e → H2
menjadi gas oksigen (O2)
4. Jika yang dielektrolisis adalah leburan
4OH – → 2H2O + 4e + O2
(cairan) elektrolit tanpa ada air, maka
ion-ion pada nomor (1) di atas dapat
4. Pada proses penyepuhan dan
mengalami reaksi nomor (2), sehingga
pemurnian logam, maka yang
diperoleh logam yang diendapkan
dipakai sebagai anode adalah suatu
pada permukaan katode.
logam (bukan Pt atau C), sehingga
anode (logam)mengalami oksidasi
menjadi ion yang larut.
M → Mn+ + ne
Gas flourin (F2) harus dibuat dari elektrolisis leburan garam flourida, sebab gas F 2
dapat bereaksi dengan air.
2F2 + 2H2O → 4HF + O2
Contoh 2.d.1
Tuliskan reaksi yang terjadi di katode dan di anode pada elektrolisis:
a. Larutan NaCl
b. Larutan CuSO4
c. Larutan KNO3
d. Larutan AuBr3
e. Larutan HI
f. Larutan Ba(OH)2
Jawab:
Contoh 2.d.2
a. Leburan NaCl
b. Leburan TiO2
c. Leburan CaF2
Jawab:
Contoh 2.d.3
Jawab:
beberapa kegunaan elektrolisis:
1. Melalui prose elektrolisis, kita dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas
hydrogen, dan oksigen.
2. Melalui prose elektrolisis, kita dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam
suatu larutan.
3. Salah satu proses elektrolisis yang paling popular adalah penyepuhan
(electroplating), yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.
4. Proses eletrolisis juga dipakai pada pemurnian suatu logam, misalnya tembaga.
E. Hukum Faraday
Melalui eksperimen, Faraday merumuskan beberapa kaidah perhitungan elektrolisis, yang
kini dikenal sebagai Hukum Faraday berikut ini.
1. Jumlah zat yang dihasilkan pada electrode berbanding lurus dengan jumlah aru listrik
yang melalui sel elektrolisis.
2. Jika arus listrik yang sama dilewatkan pada beberapa sel elektrolisis, maka berat zat
yang dihasilkan masing-masing sel berbanding lurus dengan berat ekivalen zat-zat
tersebut.
Perlu diketahui bahwa pada zaman Faraday electron belum dikenal, sebab electron baru
ditemukan oleh J.J. Thomson tahun 1897. Kini berat ekivalen (e) suatu unsure berdasarkan
jumlah electron.
Ar atau Mr
e=
jumlahelektron
coulomb it
F= x
96500 96500
= waktu (detik)
Kedua hukum faraday yang telah dikemukakan terdahulu dapat dirumuskan secara
kuantitatif sebagai berikut.
1. Jumlah zat yang terbentuk di katode atau di anode dinyatakan oleh persamaan berikut
ini.
2.
ei t
w=eF atau w=
96500
3. Jika terdapat dua hasil elektrolisis dengan arus listrik yang sama, berlaku hubungan:
4.
w1 w2
=
e1 e 2
Contoh 2.e.1
Jika larutan CuSO4 dielektrolisis dengan aru listrikb1930 coulomb, hitunglah berat endapan
tembaga (Ar.Cu = 63,5) yang terbentuk dikatode.
Jawab:
63,5
ECu = = 31,75
2
1930
w = e F = 31,75 x = 0,635 gram
96500
Contoh 2.e.2
Berapa gram perak (Ar.Ag = 108) yang terbentuk di katode, jika arus listrik 10 ampere
dialirkan melalui larutan AgNO3 selama 2 jam.
Jawab:
108
eAg = = 108
1
eit 108 x 10 x 7200
w= = = 80,58 gram
96500 96500
Contoh 2.e.3
Sejumlah arus listrik dialirkan melalui larutan CuSO4 dan larutan AgNO3, jika tembaga
yang mengendap adalah 6,35 gram, berapa gramkah endapan perak yang terbentuk.
Jawab:
w Ag wCu
=
e Ag e Cu
w Ag 6,35
=
108 31,75
WAg = 21,6 gram
Contoh 2.e.4
Ke dalam 500 mL larutan CuSO4 0,1 M, dilewatkan arus listrik sejumlah 0,02 faraday.
Jawab :
4
a. H+ = x 0,02 mol = 0,02 mol = 20 mmol
4
mmol 20
[H+] = = = 4 x 10 – 2 M
mL 500
pH = 2 – log 4 = 1,4
b. Cu2+ mula – mula = 500 x 0,1 = 50 mmol
1
Cu2+ yang bereaksi = x 0,02 mol = 0,01 mol = 10 mmol
2
Cu2+ yang tinggal = 50 – 10 = 40 mmol
[SO42-] tetap 0,1 M sebab tidak bereaksi
1
c. O2 = x 0,02 mol = 0,005 mol
4
mol O2 mol N 2
=
volume O2 volume N 2
0,005 0,05
=
x 25
x = 2,5 liter
BAB 3
KIMIA UNSUR
TUJUAN
Mendeskripsikan sifat fisis dan kimia unsur utama, transisi dan radioaktif
Menentukan manfaat dan dampak unsur tersebut dalam kehidupan
Mendeskripsikan proses pembuatan beberapa unsur dan senyawa di Laboratorium dan di
Industri
RINGKASAN MATERI
1. Keberadaan di Alam
Gas mulia terdapat dalam atmosfer bumi. Helium terdapat diluar atmosfer bumi
SOAL
2. Mengapa titik didih dan titik leleh gas mulia meningkat seiring naiknya nomor atom?
Jawab :
Karena seiring bertambahnya nomor atom, ikatan van der waals akan semakin besar
2. UNSUR HALOGEN
Yang tergolong unsur halogen adalah Fluor ( F ), klor ( Cl ), Brom ( Br ), Iod ( I ) dan
Astatin ( At )
1. Keberadaan di Alam
Halogen di alam berada dalam bentuk ion halida. Dalam mineral Fluor terdapat dalam
Fluorspar (CaF2) dan kriolyt (Na3AlF6), Klor terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan
sylvite (KCl.NaCl), brom terdapat dalam bromo carnalite (MgBr 2.KBr.6H2O) dan iod
terdapat dalam NaIO3
2. Sifat-Sifat Halogen
a. Wujud dan warna
3. Reaksi Halogen
a. Reaksi dengan logam
M + X2 → MX2
H2 + X2 → 2HX
X2 + H2O ↔ HX + HXO
e. Reaksi antarhalogen
X2 + nY2 → 2XYn
4. Senyawa Halogen
a. Oksida Halogen
Semua unsur halogen dapat membentuk oksida seperti OF 2,O2F2,ClO2,Cl2O4 dan
lain sebagainya.
b. Senyawa Halida
1. Senyawa Asam Halida ( HX )
Semua HX berupa gas tidak berwarna dan berbau menusuk
Urutan kekuatan asam : HI > HBr > HCl > HF
Pembuatan HX
Pembuatan HCl,HBr,HI langsung dari unsurnya
Pembuatan HF dan HCl dibuat dari garamnya ditambah asam sulfat pekat
c. Senyawa Oksihalogen
5. Kegunaan Halogen
SOAL 3.2
1. Iod mempunyai sifat tidak larut dalam air, bagaimanakah cara melarutkan iod ?
Jawab :
Cara melarutkan iod ialah dilarutkan dengan larutan yang mengandung ion I - seperti larutan
KI
Jawab :
a. 2Fe + 2 F2 → 2 FeF2
b. 2 Na + I2 → 2 NaI
c. Sn + Cl2 → SnCl2
d. Cl2 + 3F2 → 2 ClF3
e. Cl2 + 2NaBr → 2NaCl + Br2
f. Br2 + 2NaCl → tidak terjadi reaksi
Jawab :
a. Fluor dan klor
b. Iodin
c. Iodin
d. Fluor, klor, Iodin dan Bromin
e. Fluor, klor, iodin dan bromin
3. ALKALI
1. Keberadaan di alam
Terdapat dialam sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi +1
Na dan K banyak terdapat dalam air laut sebagai NaCl dan Karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O). Dalam tubuh manusia, Na dan K terdalam dalam cairan tubuh
dalam bentuk ion.
Li, Rb dan Cs terdapat dalam jumlah sedikit sebagai senyawa klorida dan oksida
Fr merupakan unsur radioaktif dengan waktu paroh yang sangat pendek
Nyala warna
Li ( merah), Na (kuning), K (ungu), Rb (merah) dan Cs (biru)
SOAL 3.3
1. Keberadaan di alam
Berilium terdapat dalam mineral beril ( Be3Al2(SiO3)6 )
Magnesium tredapat dalam magnesit (MgCO 3), dolomite (CaCO3.MgCO3) dan
asbeston ( CaMg3(SiO3)4 )
Kalsium terdapat dalam dolomite, gips ( CaSO 4.2H2O ), dan kalsium fosfat
(Ca3(PO4)2).
Stronsium terdapat dalam mineral selesit ( SrSO 4)
Barium terdapat dalam barit (BaSO4) dan BaCO3
Radium merupakan unsur radioaktif alam pitchblende mengandung 0,37 gram Ra
per ton bijih
Nyala warna
Be (putih), Mg (putih), Ca (jingga), Sr (merah), Ba (hijau)
SOAL 3.4
Jawab :
a. Be → Be2+ + 2e ∆H = 899 kj/mol
b. Be+ → Be2+ + 2e ∆H = 1757 kj/mol
Jawab :
a. Mg + 2H2O → Mg(OH)2 + H2
b. 3 Ca + N2 → Ca3N2
c. Be + 2HCl → BeCl 2 + H2
d. Be + 2NaOH + 2H2O → Na2Be(OH)4 + H2
3. Mengapa unsur alkali tanah menghasilkan nyala dengan warna tertentu ketika dipanaskan?
Jawab ;
Karena pada saat dipanaskan unsur alkali tanah akan mengalami eksitasi dengan
memancarkan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu.
Na, Mg, Al Si P, S, Cl Ar
Unsur Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Energy ionisasi 496 738 578 786 1012 1000 1251 1527
Titih leleh 0C 97,8 649 660 1410 44 113 -101 -184,2
Titik didih 0C 883 1090 2467 2680 280 445 -35 -185,7
Tingkat oksidasi +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 -
tertinggi
Na, Mg, Al Si P, S, Cl Ar
SOAL 3.5
2. Secara kimia, sifat logam unsur golongan ketiga dari natrium sampai aluminium akan
tetapi sifat fisisnya seperti titik didih,titik leleh dan kerapatannya meningkat. Mengapa
hal ini terjadi ?
Jawab :
Karena semakin kekanan dari Natrium ke aluminium terjadi peningkatan electron valensi
sehingga kekuatan ikatan antar atom dalam logam meningkat.
3. Tuliskan persamaan setara untuk reaksi berikut :
a. Aluminium dengan asam sulfat encer
b. Aluminium dengan uap air panas
Jawab :
a. 2 Al + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2
b. 2 Al + 3 H2O → Al2O3 + 3 H2
4. Susunlah fosforus, klorin dan argon berdasarkan titik lelehnya dimulai dari yang
terendah
Jawab :
Argon – klorin – fosforus
5. Diantara unsur-unsur periode ketiga ( dari Na sampai Ar) unsur manakah yang
mempunyai:
a. Jari-jari atom terbesar
b. Mempunyai energi ionisasi terbesar
c. Bersifat paling elektropositif
d. Bersifat metalloid
e. Dapat bereaksi dengan asam maupun basa kuat
f.
Jawab :
a. Argon
b. Argon
c. Na
d. Si
e. Al
Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jari atom 1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25
(Å)
Jari-jari ion - 1,00 0,93 0,87 0,81 0,75 0,79 0,83 0,87 0,88
Titik leleh 0C 1541 1660 189 1857 1244 1535 149 1453 1083 420
0 5
Titik didih 0C 2831 3287 338 2672 1962 2750 287 2732 2567 907
0 0
Kerapatan 3,0 4,5 6,0 7,2 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
(gr/cm3)
Enenrgi ionisasi 631 658 650 652 717 759 758 737 745 906
(kj/mol)
kekeltronegatifa 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6
n
E0 red M2+ (aq) - - -1,20 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 - 0,76
(volt)
Tingkat oksidasi +3 +2 +2 +2 +2 +2 +2 +1 +1 +2
+3 +3 +3 +3 +3 +3 +2 +2
+4 +4 +4 +4 +4 +4 +3 +3
+5 +5 +5 +5
+6 +6 +6
+7
SOAL 3.6
Jawab :
a. 26X : 1s22s22p63s23p64s23d6
b. Unsur X tergolong unsur transisi karena konfigurasi elektronnya berakhir pada subkulit
d
c. Tingkat oksidasi tertinggi adalah +3 yaitu dengan melepaskan electron pada subkulit
4s dan satu electron pada subkulit 3d
d. Unsur tersebut bersifat para magnetic karena electron pada subkulit d terisi setengah
penuh
7. ION KOMPLEKS
1. Struktur ion kompleks
Ion kompleks ialah ion yang terbentuk dari satu kation tunggal ( umumnya logam
transisi) yang terikat pada beberapa anion atau molekul netral. Ion kompleks terdiri
dari atom pusat dan ligan. Contoh: Fe(CN)64- terdiri dari ion pusat Fe2+ dan 6 ligan CN-
2. Bilangan koordinasi
Jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi yang dibentuk oleh satu ion
pusat disebut bilangan koordinasi. Contoh bilangan koordinasi ion kompleks Fe(CN) 64-
adalah enam.
3. Muatan
Muatan ion kompleks sama dengan jumlah muatan ion pusat dengan ligan-ligannya.
Contoh:
Ion kompleks terdiri dari ion pusat Ag+ dan dua ligan NH3
Muatannya = (+1) + 2(0) = +1
Jadi rumus ion kompleks tersebut ialah Ag(NH3)2+
4. Tata nama
Penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC mengikuti aturan sebagai berikut:
a. Nama ion positif disebut terlebih dahulu lalu didikuti dengan nama anion
b. Urutan penyebutan = jumlah ligan + nama ligan – nama atom pusat ( bilangan
oksidasi atom pusat)
c. Jumlah ligan disebut dalam bahasa latin
1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa
d. Nama ligan ditambah dengan akhiran –o dengan cara :
Ligan-ligan dengan akhiran –ida diganti –o
Ligan-ligan dengan akhiran –it atau –at diganti adengan –ito dan –ato
Ligan netral diberi nama sesuai dengan nama molekulnya
F- fluoride fluoro
Contoh:
[Co(H2O)6]3+ : ion heksaaquokobalt(III)
[Cr(NH3)5Cl]2+ : ion pentaaminoklorokromium(III)
[Fe(CN)6]4- : ion heksasianoferat(II)
SOAL 3.7
1. Suatu ion kompleks yang terdiri dari ion pusat Cr 3+, dua ligan Cl- dan empat ligan H2O.
tentukan jumlah muatan ion dan rumus ion kompleks tersebut
Jawab :
Jumlah muatan ion = muatan ion pusat + muatan ligan
= ( +3 ) + 2(-1) + 4 (0)
= +1
Rumus ion kompleks : [Cr(H2O)4Cl2]+
Jawab :
a. Kalium heksasianoferrat(II)
b. Tembaga heksasianoferat(III)
c. Triaminomonokloro zinkat(II) klorida
d. Tetraamino platina(II) tetrakloro kuprat(II)
8. UNSUR RADIOAKTIF
Radioaktif adalah peristiwa perubahan inti atom suatu unsur menjasi inti atom unsur lain
yang terjadi secara spontan disertai pemancaran sinar radioaktif. Unsur-unsur yang
memancarkan sinar tersebut dinamakan radioaktif
Lambang 42α atau 42He Lambing 0-1β atau 0-1e Lambing 00γ
partikel Lambang
0
Positron (elektron positif) +1 e
1
Proton 1 p ,11H
2
Deteron ( inti deutrium) 1 D, 21H
3
Triton (inti tritium) 1 D, 31H
1
Neutron 0 n
Unsur-unsur radiokatif di alam secara spontan terus-menerus berubah menjadi
unsur-unsur lain. Jika inti atom memancarka partikel alfa, maka akan terbentuk
unsur baru dengan:
Nomor atom berkurang dua
Nomor massa berkurang empat
238
Contoh : 92 U → 23490Th + 42He
Jika inti atom memmancarkan partikel beta, akan terbentuk unsur baru dengan:
Nomor atom bertambah Satu
Nomor massa tetap
Walaupun inti atom tidak mengandung electron, pemancaran electron ( sinar beta)
pada inti atom dapat terjadi karena adanya perubahan neutron menjadi proton
1 1 0
0n → 1p -1 e
Sebaliknya jika terjadi perubahan proton menjadi neutron akan disertai dengan
pemancaran positron oleh inti
1 1 0
1p → 0n + +1 e
2. Persamaan inti
Pemancaran radiasi oleh unsure radioaktif disebut peluruhan (disintegrasi). Proses
peluruhan dipaparkan dengan sutau persamaan yang disebut persamaan inti
(nuclear equation). Contoh peruraian uranium yang disertai pemancaran partikel
alfa
238
92 U → 23490Th + 42He
3. Peluruhan radioaktif
Setiap isotop radioaktif mempunyai kecenderungan untuk mencapai kestabilan
dengan cara meluruh. Kecepatan peluruhan radioaktif makin lama makin kecil dan
hanya dipengaruhi banyak nuklida pada saat tersebut. Peluruhan radioaktif
merupakan reaksi tingkat satu ( orde 1)
Untuk menghitung jumlah zat yang tersisa digunakan rumus:
A (x,y)B
b. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua nuklida ringan
2 3 4 1
Contoh: 1 H + 1H → 2 He + 0 n
c. Reaksi Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti menjadi dua nuklida yang hampir
sama.
Contoh: 23592U + 10n → 13956Ba + 9436Kr + 3 10n
SOAL 3.8
1. Selesaikan persamaan inti berikut :
a. 21182Pb → 21183B + …
b. 22086Rn → 21684Po + …
Jawab :
a. 21182Pb → 21183B + 0-1e
b. 22086Rn → 21684Po + 42He
4. Waktu paroh isotop Na-24 adalah 15 jam. Bila mula-mula terdapat 5 mg Na-24, berapa mg
Na yang masih tersisa setelah 45 jam ?
Jawab :
Diketahui t ½ = 15 jam
t = 45 jam
N0 = 5 gram
ditanya : Nt
n =t/t½
= 45 / 15
=3
Nt/N0 = (½ )n
Nt = N0 x (½ )n
= 5 gram x (½ )3
= 5 gram x ⅛
= 0,625 gram
1. Natrium
a. Ekstraksi Natrium
Natrium diekstraksi dari lelehan NaCl yang dicampur dengan CaCl 2 (sel Downs).
CaCl berfungsi menurunkan titik cair NaCl ( dari 801oC menjadi 500oC.
b. Kegunaan Natrium
Cairan pendingin reactor nuklir
Garam dapur (NaCl),
Pembuatan sabun, pengolahan bauksit, tekstil, plastic, pemurnian minyak
bumi dan pembuatan senyawa lainnya (NaOH)
Bahan pembuatan Kaca, industry pulp, detergen dan bahan pelunak air
(Na2CO3)
2. Magnesium
a. Ekstraksi Magnesium
Ekstraksi Mg dilakukan melaui elektrolisis lelehan garam kloridanya.
Katode : Mg2+ + 2e → Mg
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e
b. Kegunaan Magnesium
Untuk membuat logam campuran untuk komponen pesawat terbang, rudal,
bak truk dan lain sebagainya
Bahan kembang api
3. Aluminium
a. Ekstraksi Aluminium
Aluminium diolah dari bauksit yang mengandung oksida aluminium (Al 2O3).
Tahapannya :
Pemurnian bauksit, dilakukan dengan dilarutkan bijih dengan NaOH
Al2O3 + 2NaOH + 3H2O → 2NaAl(OH)4
4. Besi
a. Ekstraksi besi
Besi diolah dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup. Bahan yang digunakan
dalam pengolaha besi adalah kokas ( C ) dan batu kapur ( CaCO 3). Kokas sebgai
reduktor dan batu kapur sebagai fluks yaitu bahan yang bereaksi dengan pengotor
dan memisahkan pengotor dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag).
Proses yang terjadi :
Bijih besi, kokas dan batu kapur
diumpankan di puncak tanur dan bagian
bawah ditiup udara panas. Kokas terbakar
pada bagian bawah tanur dan membebaskan
kalor sehingga mencapai suhu 2000 0C.
C + O2 → CO2
Ketika bergerak naik, gas CO 2 bereaksi lagi
dengan koas yang bergerak turun
membentuk CO
CO2 + C → 2CO
Gas ini yang mereduksi bijih besi secara
bertahap
Tahap 1 : 3Fe2O3 + CO → 2Fe 3O4 +
CO2
Tahap 2 : Fe3O4 + CO → 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO + CO → Fe + CO2
Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebt
besi gubal (pig iron) atau besi kasar yang
mengandung sekitar 95% besi, 3-4% karbon
dan sisanya pengotor lainnya seperti Mn, Si,
P dan lain sebagainya. Besi ini bersifat
rapuh.
Besi gubal ini dapat langsung dibuat baja
dan dapat juga ditempa untuk
menghilangkan karbon sehingga besi tidak
rapuh lagi
b. Kegunaan Besi
SOAL 3.9
TUJUAN
Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama senyawa turunan alkana berdasarkan
gugus fungsinya
Menentukan isomer senyawa turunan alkana
Menjelaskan sifat fisis dan kimia senyawa turunan alkana
Menjelaskan kegunaan senyawa turunan alkana
RINGKASAN MATERI
A. GUGUS FUNGSI
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu
senyawa.. dalam senyawa karbon gugus fungsi peranannya sangat dominan.
1 – OH Alkohol
2 –O – Eter
3 Aldehida
4 Keton
5 Asam karboksilat
6 Ester
B. ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus
strukturnya berbeda.
Jenis-jenis Isomer
1. Isomer Rantai
Isomer rantai adalah isomer yang disebabkan bentuk rantai karbonnya berbeda.
Contoh :
CH3
butana 2-metil propana
2. Isomer Posisi
Isomer posisi ialah isomer yang disebabkan letak gugus fungsionalnya berbeda.
Contoh:
OH
1-propanol 2-propanol
3. Isomer Fungsi
Isomer fungsi ialah isomer yang disebabkan gugus fungsionalnya berbeda.
Contoh : alkohol dengan eter
4. Isomer Geometri
Isomer geometri yaitu isomer yang hanya terdapat jika atom karbon rangkap dua
mengandung dua atom atau gugus yang berbeda.
Contoh : isomer 2-butena
H H H CH3
cis – 2 – butena trans – 2 – butena
5. Isomer Optik
Isomer yang mempunyai atom C asimetris, senyawa ini dapat memutar bidang cahaya
terpolarisasi.
Contoh :
H
CH3 – C – COOH
OH atom C asimetris
Cl
c. C2H5 – COOCH3
Jawab :
a. Eter ( – O – )
b. Klorin ( - Cl )
c. Ester ( - COO )
2. Berapakah jumlah isomer struktur dari senyawa dengan rumus molekul C 4H10O ?
Jawab :
C4H10O adalah rumus umum alkohol dan eter
Sebagai alkohol ada 4 isomer
C4H9OH
CH3 – CH –CH2 – OH
CH3
CH3 – CH2 – CH – OH
CH3
OH
CH3
C2H5 – O – C2H5
b. 1,2-dikloroetena
Cl Cl H Cl
H H Cl H
H – C – OH HO – C – H H – C – OH HO – C – H
H – C – OH HO – C – H HO – C – H H – C – OH
1. Reaksi substitusi
Penggantian gugus dengan gugus lain pada senyawa karbon
R – X + YZ → R – Y + XZ
Contoh :
2. Reaksi adisi
Reaksi pemutusan ikatan rangkap
– C = C – + XY → – CX – CY –
Contoh:
H O
SOAL 4.3
1. Tentukan hasil reaksi dari persamaan reaksi berikut :
a. CH4 + 4Cl2 →
b. CH3CCH + 2 HCl →
c. CH3COOH + CH3OH →
d. CH3CH2Cl + KOH →
Jawab :
a. CH4 + 4Cl2 → CCl4 + 4HCl
b. CH3CCH + 2 HCl → CH3CCl2CH3
c. CH3COOH + CH3OH → CH3COOCH3 + H2O
d. CH3CH2Cl + KOH → CH2CH2 + KCl + H2O
2. Tuliskan persamaan reaksi berikut dan termasuk apakah reaksi berikut :
a. Asam etanoat + metanol
b. Etena + gas klorin
c. 2-metilpropena + hidrogen klorida
d. 2-kloropropana + KOH dalam alkohol
Jawab :
a. CH3COOH + CH3OH → CH3COOCH3 + H2O ( reaksi substitusi )
CH3 CH3
Cl
D. ALKOHOL
1. Rumus Umum
Rumus umum alkohol adalah CnH2n+1 OH dengan struktur umum R – OH.
2. Tata Nama
a. Nama alkohol menurut IUPAC diambil dari nama alkana dengan akhiran –a
diganti menjadi –ol ,
b. letak gugus OH diberi nomor sesuai dengan nomor atom C yang mengikatnya
c. pemberian nomor atom karbon diusahakan agar gugus OH sedapat mungkin
mempunyai nomor terkecil
d. Urutan penyebutan nama : nomor cabang – nama cabang (jika ada) – nomor
letak gugus OH – nama rantai utama
Contoh :
CH3 – OH : metanol
CH3 – CH2 – OH : etanol
CH3 – CH2 – CH2 – OH : 1-propanol
CH3 – CH – CH3 : 2-propanol
OH
3. Sifat-Sifat Alkohol
- Alkohol berupa cairan jernih dan berbau khas
- Alkohol mempunyai titik didih tinggi dibandingkan dengan alkana dengan jumlah
atom C sama..Makin banyak cabang titik didihnya semakin rendah
- Dalam air, metanol,etanol dan propanol larut dalam air sedangkan mulai butanol
hanya sedikit larut
4. Reaksi Terhadap Alkohol
a. reaksi dengan Na menghasilkan gas Hidrogen
R – OH + Na → R – ONa + ½H2.
b. Reaksi dengan asam halida menggunakan katalis ZnCl 2 yang dikenal dengan reaksi
Lucas menghasilkan alkil klorida dan air.
OH
e. Jika dipanaskan dengan asam sulfat pekat, alkohol akan mengalami dehidrasi. Pada
suhu 140 0C akan menghasilkan eter dan pada suhu 180 0C akan menghasilkan
alkena
5. Kegunaan Alkohol
a. Etanol digunakan sebagai pelarut
b. Gasohol adalah campuran etanol dengan gasolin dipakai sebagai bahan bakar
c. Spiritus adalah campuran metanol,etanol dan zat warna metilen blue
d. Etanol 70% dipakai sebgai desinfektan
e. Methanol juga digunakan sebagai pelarut dan bahan dasar pembuatan formalin
SOAL 4.4
OH
Jawab :
4-metil-2-pentanol
2. Mengapa titik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih alkana dengan
jumlah atom karbon yang sama?
Jawab :
Karena antar molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen yang relatif kuat sehingga
diperlukan energi yang besar untuk memutuskan ikatan hidrogen tersebut
E. ETER
1. Rumus Umum
Rumus Umum eter : CnH2n+2O dengan struktur umum :R – O – R’
R – O – R’ + PCl5 → R – Cl + R’ – Cl + POCl3
R – O – R’ + HI → R – OH + R’ – I
5. Kegunaan Eter
a. sebagai pelarut bahan organik
b. sebagai obat bius
SOAL
Jawab :
a. Butil pentil eter
b. Diheksil eter
c. Metil propil eter
Jawab :
a. C2H5 – O – C2H5 + PCl5 → C2H5Cl + C2H5Cl + POCl3
b. C2H5 – O – CH3 + HI → C2H5OH + CH3I
F. ALDEHIDA
1. Rumus Umum
4. Reaksi
a. Oksidasi aldehid menghasilkan asam karboksilat
R + ½O2 → R
R + H2 → R – CH2 – OH
5. Kegunaan
a. Metanal atau formalin digunakan sebagai pengawet
b. Etanal merupakan bahan baku untuk industri misalnya polivinilasetat (PVA) sebagai
lem dan paraldehid sebagai obat tidur
SOAL 4.6
CH3
3. Tuliskan persamaan
a. Asetaldehid dengan pereaksi Tollens
b. Formaldehid dengan pereaksi fehling
c. Propanal dengan gas hidrogen
Jawab :
a. CH3CHO + Ag2O → CH3COOH + 2Ag
b. HCHO + 2CuO → HCOOH + Cu2O
c. C2H5CHO + H2 → C3H7OH
G. KETON
1. Rumus Umum
2. Tata Nama
a. Menurut IUPAC nama keton diambil dari nama alkana dengan jumlah atom
karbon yang sama, tetapi akhiran – ana diganti menjadi –anal.
b. Letak gugus karbonil diberi nomor dimulai dari yang terendah.
c. Nama trivial keton adalah seperti eter yang diganti dengan nama keton
Contoh :
R R’ + H2 → R – CH – R’
b. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens
2R R’ + O2 → 2R R’ + 2H2O
6. Kegunaan
Aseton atau propanon banyak dimanfaatkan sebagai pelarut ( misalnya pelarut cat kuku)
dan pembersih kaca, selain itu aseton juga berfungsi sebagai bahan baku membuat senyawa
bahan industri seperti perspek (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
SOAL 4.7
OH
H. ASAM KARBOKSILAT
1. Rumus Umum
Rumus umum asam karboksilat adalah CnH2nO2 dengan struktur umum R
2. Tata Nama
Menurut nama IUPAC, nama asam karboksilat diberi nama alkana yang diawali dengan
kata asam dan akhiran - ana diganti menjadi –oat. Sedangkan nama trivialnya diambil dari
nama latin sumber alam yang menghasilkan asam karboksilat terebut.
Contoh :
a. asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen yang cukup kuat sehingga
mempunyai titik didih dan titik lebur yang relatif tinggi dibandingkan dengan
alkana dengan jumlah atom C yang sama.
b. Asam karboksilat dengan jumlah atom C sedikit merupakan senyawa yang mudah
menguap dan berbau tajam. Semakin panjang rantai C maka semakin sukar
menguap.
c. Bersifat polar sehingga mudah larut dalam air. Semakin banyak aom C semakin
sukar larut. Dalam air asam karboksilat dapat berasosiasi antarmolekulnya.
4. Reaksi
a. reaksi dengan basa atau logam reaktif akan membentuk garam yang mudah larut.
5. Kegunaan
a. asam formiat digunakan sebagai zat penggumpal lateks (getah karet) dan zat
desinfektan
b. asam asetat sebagai bahan dasr pembuatan PVA (polivinil asetat) yang merupakan
bahan plastik dan lem.
SOAL 4.8
a. CH3 – CH – CH – COOH
C2H5
b. CH3 – CH – COOH
OH
Jawab :
a. Asam 1,2-dimetil pentanoat
b. Asam 2-hidroksi propanoat
CH3
Cl
b. Cl – C – COOH
Cl
I. ESTER
1. Rumus Umum
Rumus umum ester adalah CnH2nO2 dengan struktur umum R
2. Tata Nama
Ester disebut seperti asam karboksilat dengan mengganti awalan asam dengan nama gugus
alkil yang terikat.
Contoh:
4. Reaksi
Ester dangan bantuan asam dapat mengalami hidrolisis menghasilkan asam karboksilat dan
alkohol.
H+
R + H 2O R + R – OH
5. Kegunaan
Ester suku rendah berbau harum buah sehingga digunakan sebagai essence dan parfum
Contoh:
SOAL
1. Tulislah nama senyawa ester berikut:
O
║
a. CH3 – CH2 – O – C – CH3
O
║
b. H – C – O – CH3
O
║
c. CH3CH2CH – C – O – CH(CH3)2
Jawab :
a. Etil asetat
b. Metil formiat
c. Isopropil butanoat
Jawab :
O
║
a. CH3CH2CH – C – O – CH(CH3)2
O
║
b. H – C – O – CH3
O
║
c. C2H5 – C – O – CH3
J. HALOALKANA
1. Tata Nama
a. Menurut aturan IUPAC Penamaan haloalkana didahului dengan kata halo- diikuti
dengan nama alkana
b. Jumlah halogen disebutkan dengan awalan mono, di, tri tertra dan seterusnya
c. Menurut aaturan trivial disebut dengan alkil halida dengan jumlah halida dengan
mono, di, tri, tetra, dan seterusnya. Awalan mono kadang-kadang tidak disebutkan.
Contoh :
CH3Cl : klorometana
CCl4 : tetraklorometana
2. Sifat Haloalkana
a. Titik didih dan titik leburnya lebih tinggi dari alkana
b. Adanya halogen menyebabkan senyawa ini bersifat polar
3. Pembuatan Haloalkana
a. Substitusi halogen terhadap alkana dengan bantuan sinar UV
R – H + X2 → R – X + HX
R – CH = CH – R’ + HX → R – CH2 – CH – R’
X
4. Reaksi Haloalkana
a. Reaksi Substitusi
R – X + MOH → R – OH + MX
b. Reaksi Eliminasi
H H
R – Cl + KOH → R – OH + KCl
d. Reaksi reduksi
e. Sintesis Wurf
2 RX + 2 Na → R – R + 2NaX
f. Pereaksi Gignard
RX + Mg → RMgX
R – X + R’ – ONa → R – O – R’ + NaX
a. Plastik
PVC (polivinilklorida)
Teflon (tetrafluoroetena)
b. Pelarut
CCl4 (karbon tetraklorida) sebagai pelarut nonpolar
CFC (kloro fluoro karbon) sebagai aerosol
CHCl3 (kloroform) sebagai pelarut organik
CH3 – CCl3 (1,1,1-trikloroetena) sebagai pelarut cat dan pembersih
c. Obat anestesi
Halotana (1-bromo-1-kloro-2,2,2-trifluoroetana) merupakan pengganti eter dan
kloroform sebagai obat anestesi (bius) pada operasi pembedahan
d. Pestisida
Organoklor merupakan jenis pestisida yang dikelompokkan secara tersendiri
misalnya DDT (diklorofeniltrikloroetana) dan gamexen (heksaklorosikloheksana).
SOAL 4.10
Jawab :
a. CH2 = CH2 + Br2 → CH2Br – CH2Br
b. CH3 – CHCl – CH3 + KOH → CH3 – CH = CH + KCl + H2O
c. 2 CH3Cl + 2Na → CH3 – CH3 + 2NaCl
2. Tuliskan struktur :
a. Vinil klorida (kloroetena)
b. 1,1,1-trikloroetana
c. 2,2-difluoropropana
d. 1,1,2,2-tetrafluoroetana
e. Freon-11 (monoklorotrifluorometana)
Jawab :
a. CH3 – CH2
Cl
Cl
b. CH3 – C – Cl
Cl
c. CH3 – C – CH3
F F
d. H–C –C–H
F F
F
e. Cl – C – F
F
BAB 5
BENZENA DAN TURUNANNYA
TUJUAN
Menjelaskan rumus struktur benzena dan membuktikan bahwa setiap atom C pada cincin
benzena fungsinya sama
Menjelaskan reaksi stubtitusi atom H pada cincin benzena dengan pengertian orto, meta
dan para
Menjelaskan sifat fisis dan kima benzena dan turunannya
Menjelaskan kegunaan benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari
RINGKASAN MATERI
A. BENZENA
1. Struktur Benzena
Benzena mempunyai rumus molekul C6H6 dengan ikatan rangkap terkonjugasi.
Berdasarkan rumus Kekule diatas juga dapat menjelaskan tiga jenis isomer benzena
disubstitusi ( C6H4X2). Ketiga isomer itu ditandai dengan orto(o),meta(m) dan para (p).
2. Sifat –Sifat Benzena
a. benzena adalah zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap dan beracun
b. benzena bersifat nonpolar, tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut kurang
polar atau nonpolar
c. kereaktifan rendah tetapi mudah terbakar
3. Tata Nama
1. Cincin benzena dianggap sebagai induk seperti nama alkana.
2. Gugus alkil, halogen atau nitro yang terikat pada benzena dinamai sebagai awalan.
Namun demikian, banyak turunan benzena mempunyai nama khusus yang lebih lazim
digunakan.
3. jika terdapat dua substituen, maka posisi substituen dinyatakan dengan awalan o (orto),
m (meta), p (para). Awalan orto untuk menyatakan posisi substituen pada atom C
nomor 1,2; meta untuk posisi 1,3; dan para untuk posisi 1,4.
Contoh :
4. jika terdapat lebih dari 2 substituen maka sistem orto, para dan meta tidak berlaku lagi
dan digantikan dengan urutan angka. Urutan penomoran untuk beberapa substituen
yang umum adalah sebagai berikut :
4. Reaksi Benzena
a. Halogenasi
Benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan katalis besi(III) halida
b. Nitrasi
Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalis asam sulfat pekat
membentuk nitrobenzena
c. Sulfonasi
Sulfonasi terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat
d. Alkilasi
Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil halida dengan
katalis aluminium klorida
B. TURUNAN BENZENA
1. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar pembuatan
trinitrotoluena, senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak.
2. Fenol
Fenol dalam air bersifat asam lemah. Reaksi fenol dengan basa membentuk garam fenolat,
misal dengan NaOH
Fenol digunakan sebagai antiseptik karena dapat membunuh bakteri, akan tetapi fenol
bersifat beracun bagi manusia sehingga diganti dengan zat lain.
3. Anilin
Anilin bersifat basa lemah merupakan bahan dasar pembuatan zat warna diazo. Anilin
dapat dibuat dari nitrobenzena melalui dua tahap reaksi.
4. Asam salisilat
Asam salisilat adalah nama lazim dari asam o-hidroksibenzoat. Ester dari asam salisilat
dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin atau asetosal.
5. Asam Benzoat
Asam benzoat adalah suatu asam lemah, sedikit lebih kuat dari asam asetat. Asam
benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai macam makanan olahan.
SOAL 5
a. CH2 – CH2 – OH
b.
Jawab:
a. 2–fenil–1-etanol b. 2,4-dinitrofenol
Jawab:
a. b.
Br
3. Tuliskan persamaan reaksi antara benzena dengan gas bromin dengan katalis FeBr 3.
Jawab :
FeBr3
C6H6 + Br2 C6H6Br + HCl
Jawab :
BAB 6
POLIMER
TUJUAN
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Polimer
Polimer adalah molekul raksasa yang terbentuk dari molekul kecil yang terangkai secara
berulang-ulang. Molekul kecil tersebut dinamakan monomer.
B. Penggolongan Polimer
1. Berdasarkan asal polimer
a. polimer alam: polimer yang terbentuk secara alamiah. Contoh protein, selulosa, dan
karet alam
b. polimer sintetis: polimer yang dibuat secara sintetis. Contoh : PVC, nilon, poliester
C. Sifat-Sifat Polimer
Berdasarkan ketahanan terhadap panas, sifat polimer dikelompokkan sebagai berikut:
polistirena Styrofoam
Terilen ( dakron) Serat tekstil, film tipis yang kuat dan pita
perekam magnetik dan sebagai bahan balon
cuaca yang dikirim ke stratosfer
SOAL
1. Sebutkan monomer dari polimer berikut :
– CH2 – CH – CH2 – CH –
CH3 CH3
Jawab :
CH3
3. Apakah nama polimer dan tipe polimer berdasarkan cara terbentuknya yang terjadi pada
reaksi polimerisasi berikut:
nCH2 = CH2 → – [ – CH2 – CH2 – ] –
Jawab :
TUJUAN
RINGKASAN MATERI
A. KARBOHIDRAT
1. Susunan Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen yang mempunyai rumus
(C6H10O5)n). Nama lain karbohidrat ialah sakarida yang artinya gula.
2. Penggolongan Karbohidrat
Berdasarkan gugus fungsinya karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu
1. Triosa : karbohidrat yang tersusun dari tiga atom karbon, contohnya aldotriosa.
2. Tetrosa : karbohidrat yang tersusun dari empat atom karbon, contohnya eritrosa
3. Pentosa : karbihidrat yang tersusun atas lima atom karbon, contohnya ribosa
4. Heksosa : karbohidrat yang tersusun atas enam atom karbon, contohnya glukosa
1. monosakarida
monosakarida adalah senyawa karbohidrat yang paling sederhana dari karbohidrat.
Monosakarida terpenting adalah glukosa, galaktosa, manosa, fruktosa dan ribosa.
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati. Glukosa
merupakan komponen utama gula darah. Glukosa mempunyai sifat-sifat :
Fruktosa
Fruktosa disebut gula buah karena terdapat dalam buah dan merupakan gula
termanis. Larutannya merupakan pemutar kiri sehingga D-fruktosa dinamakan
levulosa. Sifat-sifat sukrosa adalah sebgai berikut :
Galaktosa
Galaktosa dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa) dan mempunyai
sifat :
2. Disakarida
Disakarida meupakan gabungan 2 molekul monosakarida. Ikatan yang
menghubungkannya disebut ikatan glikosida. Pembentukan ikatan glikosida
melibatkan 2 gugus –OH dengan melepas satu molekul air.
a. Sukrosa
Sukrosa terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Ikatannya
melibatkan gugus hemiasetal glukosa dan gugus hemiasetal fruktosa sehingga
sukrosa tidak punya gugus pereduksi lagi.
b. Maltosa
Terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena gugus pereduksi maltosa masih
bebas maka maltosa masih tergolong gula pereduksi.
c. Laktosa
Terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Lakosa terdapat
dalam air susu hewan mamalia.
3. Polisakarida
Polisakarida ialah karbohidrat yang terdiri dari banyak monosakarida. Polisakarida
terpenting adalah :
SOAL 7.1
Karena dalam struktur monosakarida terdapat banyak gugus hidroksi yang bersifat polar
3. Suatu senyawa bereaksi positif dengan uji molisch dan memberikan warna biru dengan
larutan iodin. Senyawa apakah yang terdapat dalam sampel terebut?
Jawab :
Amilum
4. Suatu senyawa bereaksi positif dengan uji fehling dan pada hidrolisis menghasilkan dua
jenis monosakarida yang berbeda. Tentukan nama senyawa tersebut.
Jawab :
Laktosa
B. PROTEIN
1. Asam Amino
Asam amino adalah suato golongan senyawa karbon yang setidak-tidaknya mengandung
satu gugus karboksil ( -COOH ) dan satu gugus amino ( - NH 2 )
H2N – C
3. Ikatan peptida
Ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino disebut ikatan peptida dan senyawa yang
terbentuk disebut dipeptida, tripeptida dan seterusnya membentuk polipeptida. Struktur
umum ikatan peptida adalah sebagai berikut :
– CO – NH –
5. Struktur Protein
a. struktur primer: struktur protein yang merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam
amino-asam amino pembentuk protein tersebut
b. struktur sekunder : terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus–gugus
amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga
membentuk lipatan, misalnya membentuk -heliks
c. struktur tersier ; interaksi struktur sekunder yang satu sama lain melalui ikatan
hidrogen, ikatan ionik atau ikatan sulfida, misalnya terbentuknya rantai dobel-
heliks
d. struktur kuarterner ; struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga
membentuk suatu protein.
6. Sifat-Sifat Protein
a. sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang besar
b. dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan, penambahan asam atau basa
c. bersifat amfoter karena membentuk zwitter ion
d. dapat mengalami denaturasi (kerusakan) oleh pemanasan
7. Penggolongan Protein
a. enzim yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis
b. protein transpor yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion
spesifik, contohnya hemoglobin
c. protein nutrien dan penyimpanan yaitu protein yang berfungsi sebagai cadangan
makanan seperti protein dalam biji-bijian seperti gandum.
d. Protein kontraktil yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan
organisme untuk mengubah bentuk atau gerakan contoh aktin dan miosin
e. Protein struktur yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan
struktur biologi kekuatan atau perlindungan
f. Protein pertahanan (antibodi) yitu protein yang melindungi orginisme terhadap
organisme lain.
g. Protein pengatur yaitu protein yang berfungsi mengatur aktifitas seluler atau
fisiologis seperti hormon.
a. Uji Ninhidrin
Uji ini merupakan uji umum untuk protei dan asam amino. Uji ini dilakukan
dengan menambahkan beberapa tets larutan ninhidrin yang tidak berwarna ke sampel
kemudian dipanaskan beberapa menit. Adanya protein atau asam amino ditunjukkan
oleh terbentuk oleh terbentuknya warna ungu
b. Uji Biuret
Uji ini umum untuk protein (ikatan peptida) tetapi tidak dapat menunjukkan asam
amino bebas. Sampel mula-mula ditetesi dengan larutan NaOH, kemudian larutan
tembaga(II) sulfat encer. Juka terbentuk warna ungu berarti zat itu mengandung
protein.
c. Uji Xantoproteat
Uji ini untuk protein yang mengandung gugus fenil. Apabila protein mengandung
gugus fenil dipanaskan dengan asam nitrat pekat maka akan terbentuk warna kuning
yang kemudian berubah menjadi jingga bila dibuat alkalis dengan larutan NaOH
d. Uji Belerang
Mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH pekat ( sekitar 6 M) dipanaskan
kemudian diberi beberpa tetes larutan timbal asetat. Bila terbentuk endapan hitam
(PbS) berarti terdapat belerang.
SOAL
H O H O
║ ║
H3N+ – C – C – O- + H+ → H3N+ – C – C – OH
R R
H O H O
║ ║
H3N+ – C – C – O- + OH- → H2N – C – C – O- + H2O
R R
R1 R2
Jawab :
H H O H H O
║ ║
H – N – C – C – N – C – C – OH
R1 R2
H CH2OH
Jawab :
O O
║ ║
H2N – CH – C – HN – CH – C – OH + H2O → H2N – CH2 COOH + H2N – CH – COOH
H CH2OH CH2OH
4. Suatu memberikan hasil positif dengan uji ninhidrin dan uji biuret akan tetapi negati
dengan uji Xantoproteat. Kesimpulan apa yang dapat diambil?
Jawab :
C. LIPID
1. Penggolongan Lipid
2. struktur Lipid
a. Lipid terhidrolisis
lipid merupakan ester dari gliserol dengan suatu asam lemak atau asam posfat yang
mengikat etanolamin atau serin.
Contoh:
O
║
H2C – O – C – C17H35
O H2C – OH
║
HC – O – C – C17H35 + 3H2O → HC – OH + 3C17H35COOH
O
║ H2C – OH
H2C – O – C – C17H35
b. Penyabunan
Reaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH
menghasilkan sabun. Contoh
O
║
H2C – O – C – C17H35
O H2C – OH
║
HC – O – C – C17H35 + 3NaOH → HC – OH + 3NaC17H35COO
O
║ H2C – OH
H2C – O – C – C17H35
SOAL
Lipid berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair, lemak berasal dari hewan
sedangkan minyak berasal dari tumbuhan dan lipid merupakan trigliserida sedangkan
minyak adalah asam karboksilat
2. Gambarkan struktur dari asam lemak yang merupakan ester dari gliserol dan asam laurat
Jawab :
O
║
H2C – O – C – C11H23
O
║
HC – O – C – C11H23
O
║
H2C – O – C – C11H23
O
║
H2C – O – C – C15H31
O H2C – OH
║
HC – O – C – C15H31 + 3H2O → HC – OH + 3C15H31COOH
O
║ H2C – OH
H2C – O – C – C15H31
4. Sebutkan fungsi Lesitin dalam tubuh makhluk hidup dan dalam bidang industri?
Jawab :
Dalam tubuh makhluk hidup lesitin berfungsi sebagai pengangkut lemak dalam aliran
darah atau dari satu jaringan ke jaringan lain. Dalam bidang industri lesitin dibuat dari
kacang kedelai dan banyak digunakan sebagai pengemulsi dalam industri susu.
D. ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat genetik dan
sintesis protein. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA (doexyribonecleic acid) dan RNA
(ribonucleic acid).
1. mRNA (messenger RNA) berfungsi membawa pesan DNA berupa kode genetik
2. tRNA (transfer RNA) berfungsi mencari asam amino yang cocok dengan kode
genetik yang diinginkan oleh mRNA
3. rRNA (ribosomal RNA) berfungsi membawa kode genetikdari tRNA untuk dibawa
keribosom untuk dicetak menjadi protein.
E. ENZIM
Enzim merupakan biokatalis yang berfungsi mengkatalis reaksi biokimia dalam tubuh
makhluk hidup. Enzim tersusun atas dua senyawa yaitu apoenzim dan kofaktor. Bila kofaktor
adalah senyawa organik maka disebut koenzim.
Nama enzim dibagi menjadi duabagian yaitu bai\gian pertama menyatakan substratnya dan
bagian kedua menyatakan jenis reaksinya.
Jenis-jenis enzim
SOAL
1. Asam nukleat adalah polimer dari nukleotida. Sebutkan tiga jenis senyawa penyusun
nukleotida.
Jawab :
Nukleotida tersusun atas basa nitrogen (basa purin atau basa pirimidin), satu pentosa
(ribosa atau deoksiribosa) dan asam posfat.
Jawab :
Basa nitrogen
Gula
Jawab :
Perbedaan terletak pada basa nitrogennya yaitu timin pada DNA dan urasil pada RNA
4. Apakah nama enzim yang bekerja memidahkan gugus fosfat dari ATP ke atom C-6 pada
glukosa menjadi ADP dan glukosa-6-fosfat
Jawab :
Enzim D-heksosa-6-fosfattranferase