Anda di halaman 1dari 22

TEKANAN OSMOTIK (π)

Pengertian Osmosis dan Tekanan Osmotik

Pada tahun 1784, seorang


ahli fisika Prancis menemukan
suatu fenomena, yaitu ketika
kantong diisi alkohol kemudian
dimasukkan ke dalam air, kantong
tersebut akan menggelembung,
ternyata air akan menerobos
masuk melalui dinding
semipermeabel dari kantong.

Selaput semipermeabel adalah suatu selaput yang hanya dapat


dilalui oleh molekul-molekul pelarut, tetapi tidak dapat dilalui
oleh molekul-molekul zat terlarut.
Pengertian Osmosis dan Tekanan Osmotik

Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) dari suatu


larutan yang lebih encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih
pekat melalui dinding semipermeabel disebut dengan osmosis.

Tekanan hidrostatis
yang dihasilkan dari
h
proses osmosis yang
dapat menahan
perpindahan molekul
pelarut disebut
tekanan osmotik.
Perhitungan Tekanan Osmotik
Menurut vant Hoff, tekanan osmotik suatu larutan sama
dengan tekanan gas zat terlarut jika zat itu terdapat dalam
keadaan gas pada suhu dan volume yang sama dengan suhu dan
volume larutan tersebut. Berdasarkan hukum gas ideal, bahwa
untuk n mol tiap-tiap gas berlaku:
P V = nRT

Sehingga, tekanan osmotik suatu larutan dapat dinyatakan


sebagai berikut.
π = MRT
dengan
π = tekanan osmotik (atm)
M = konsentrasi molar (mol/L)
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm/mol K), dan
T = suhu mutlak (K)
Perhitungan Tekanan Osmotik
Contoh Soal

Hitung tekanan osmotik larutan 3,6 gram glukosa yang terlarut


di dalam 500 mL larutan pada suhu 27OC. (Mr glukosa = 180)
Penyelesaian:

Mglukosa = = = 0,04 mol/L

π = MRT = 0,04 mol/L x 0,082 L atm/mol K x 300 K = 0,984 atm


Perhitungan Tekanan Osmotik
Contoh Soal
Larutan suatu zat nonelektrolit X isotonik dengan 3,42 gram
gula (C12H22O11, Mr = 342) dalam 200 mL larutan. Jika suhu
kedua larutan tersebut sama, maka Mr zat noneletrolit X
sebanyak 0,9 gram dalam 100 mL larutan adalah . . . g/mol
Penyelesaian:

π zat X = π C12H22O11

x x 0,082 x T1 = x x 0,082 x T2

= 0,05

Mr X = 180 g/mol
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN ELEKTROLIT
Perbedaan Antara Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dengan
Larutan Nonelektrolit

Dalam konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung


jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan nonelektrolit.
Hal ini disebabkan di dalam larutan elektrolit, zat terlarut akan
terionisasi.

Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari suatu


larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif yang diharapkan
dari suatu larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama
disebut faktor van’t Hoff dan dinyatakan dengan lambang i.
Nilai Faktor van’t Hoff untuk Elektrolit Kuat

i= = = =
Persamaan tersebut berlaku untuk larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan nonelektrolit yang dibandingkan.

Persamaan koligatif untuk senyawa-senyawa elektrolit dikalikan


dengan i.
Untuk penurunan tekanan uap : ΔP = Xt . Po . i
Untuk kenaikan titik didih : ΔTb = Kb . m . i
Untuk penurunan titik beku : ΔTf = Kf . m . i
Untuk tekanan osmosis : π = M . R . T . I

Pada eksperimen van’t Hoff, i untuk beberapa senyawa adalah:


i untuk NaCl = 2 ; MgCl2 = 3 ; MgSO4 = 2 ; K4Fe(CN)6 = 5
Nilai Faktor van’t Hoff untuk Elektrolit Lemah

Untuk larutan yang tidak terionisasi sempurna, misal senyawa


AxBy yang akan terurai menurut persamaan reaksi berikut:
AxBy → xA + yB
Misalkan mula-mula konsentrasi AxBy adalah m (molal), dan
terurai sebesar α, sehingga konsentrasi saat terurai adalah m α:
AxBy → xA + yB
Mula-mula :m
Terurai : mα xmα ymα -
Sisa : m - mα xmα ymα
Sehingga mtotal = m - mα + xmα + ymα
mtotal = m(1 – α) + m(xα + yα)
mtotal = m(1 + α (x + y - 1))
mtotal = m(1 + α (n - 1)),
Nilai Faktor van’t Hoff untuk Elektrolit Lemah

Selanjutnya, (1 + α (n - 1)) disebut i, faktor van’t Hoff untuk


larutan elektrolit lemah.
Untuk penurunan tekanan uap : ΔP = Xt . Po .(1 + α (n - 1))
Untuk kenaikan titik didih : Δ Tb = Kb . m .(1 + α (n - 1))
Untuk penurunan titik beku : Δ Tf = Kf . m . (1 + α (n - 1))
Untuk tekanan osmosis :π = M.R .T. (1 + α (n - 1))

dengan, α =
Perhitungan Sifat Koligatif Elektrolit Kuat
Contoh Soal

Sebanyak 5,85 gram NaCl (Mr = 58,5 g/mol) dilarutkan dalam


air sampai volume 500 mL. Hitunglah tekanan osmotik larutan
yang terbentuk jika diukur pada suhu 27 °C dan R = 0,082 L
atm/mol K.
Penyelesaian:

MNaCl = = = 0,2 mol/L

π=MRTi
= 0,2 mol/L x 0,082L atm/mol K x 300 K x 2
= 9,84 atm
Perhitungan Sifat Koligatif Elektrolit Lemah
Contoh Soal

Hitunglah tekanan osmotik larutan CH3COOH 0,3M jika


diketahui sebanyak 10% CH3COOH terurai dalam larutan pada
suhu 27oC dan R= 0,082 L atm/mol K
Penyelesaian:

i=1+(n–1)α
= 1 + (2 – 1) 0,1
= 1,1

π=MRTi
= 0,3 mol/L x 0,082L atm/mol K x 300 K x 1,1
= 8,118 atm
APLIKASI SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN
1. Mengontrol Bentuk Sel

Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak


terjadi osmosis, naik ke dalam ataupun ke luar sel darah.

Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan,


Pada gambar menjelaskan perbedaan sel darah dalam larutan
isotonik, hipotonik, dan hipertonik.
2. Membasmi Lintah

Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal


ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh
lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh lintah
sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
3. Desalinasi Air Laut menjadi Air Murni
Air bersih dapat diperoleh dengan lebih ekonomis dengan
desalinasi air laut, melalui proses yang disebut osmosis balik.
Bila larutan ionik air laut yang bersentuhan dengan membran
semipermeabel diberi tekanan yang melebihi tekanan
osmosis, air yang sangat murni akan melewati membran.
Reverse osmosis juga dipergunakan untuk mengendalikan
pencemaran air.
4. Antifreeze (Antibeku) untuk Mencairkan Salju

Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju


terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Untuk mengatasinya, jalanan
bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2.
Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Salju akan
mencair terus sampai jumlah garamnya habis.
5. Antibeku pada Radiator Mobil

Antibeku adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu cairan


untuk menurunkan titik bekunya. Antibeku yang banyak
digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etilen glikol
(CH2OH-CH2OH). Selain menurunkan titik beku, antibeku juga
menaikkan titik didih, sehingga mengurangi penguapan.
DIAGRAM FASE ATAU
DIAGRAM P-T
DIAGRAM FASE ATAU DIAGRAM P-T

Diagram fasa atau diagram P-T adalah diagram yang menyatakan


hubungan antara suhu dan tekanan dengan fase zat.

Bagian-bagian
Diagram P-T:

1. Garis didih(BC)
2. Garis Beku (BD)
3. Garis Sublimasi (AB )
4. Titik Tripel
Perbandingan Diagram Fase Larutan dengan Diagram Fase Pelarutnya

jika zat terlarut dicampur dengan pelarutnya untuk membentuk


larutan, sifat fisisnya akan berubah drastis.

Anda mungkin juga menyukai