Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 3 No.

1, Maret 2015 ISSN 2355-5785


http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

PENGARUH ANTRA KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DAN


KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
Barizah Miratul, Rafiqah
Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 0852299748640, miratulbarizah@gmail.com
Abstrak
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik manajemen waktu belajar peserta
didik, kemampuan berfikir kritis, dan hasil belajar fisika peserta didik di SMA Negeri 5 Pasangkayu,
sekaligus untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh manajemen waktu belajar dan kemampuan
berfikir kritis terhadap hasil belajar fisika peserta didik di SMA Negeri 5 Pasangkayu. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 30 peserta didik yang diambil melalui pertimbangan tertentu. Instrumen
pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan angket dengan skala likert untuk
menggambarkan data manajemen waktu belajar (X1) dan instrument test untuk kemampuan berfikir kritis
(X2) selain itu instrument test yang digunakan untuk hasil belajar fisika (Y). Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial yaitu analisis regresi ganda dengan uji “t” dan
uji “f”. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif untuk manajemen
waktu belajar fisika di SMA Negeri 5 Pasangkayu diperoleh nilai rata-rata 76 dengan nilai terendah 56
dan 88 dari nilai ideal 100. Sehingga disimpulkan bahwa manajemen waktu belajar fisika di SMA Negeri
5 termasuk dalam kategori cukup. Kemampuan berfikir kritis peserta didik di SMA Negeri 5 Pasangkayu
diperoleh nilai rata-rata 91 dengan nilai terendah 70 dan tertinggi 100 dari nilai ideal 100. Sehingga
disimpulkan bahwa berfikir kritis peserta didik di SMA Negeri 5 Pasangkayu termasuk dalam kategori
tinggi. Untuk hasil belajar fisika diperoleh nilai rata-rata 90 dengan nilai terendah 70 dan tertinggi
100. Sehingga disimpulkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik di SMA Negeri 5 Pasangkayu
termasuk dalam kategori tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi sekolah
untuk senantiasa mempertahankan atau meningkatkat hasil belajar dalam proses pembelajaran di kelas.

Kata kunci: kemampuan manajemen waktu belajar, kemampuan berfikir kritis, Hasil belajar fisika

PENDAHULUAN berfungsi efektiif dalam semua aspek kehidupan


lainnya.
1. Latar Belakang
Mata pelajaran fisika merupakan salah
Pendidikan merupakan hubungan satu mata pelajaran sains yang mengembangkan
antarpibadi pendidik dan anak didik. Dalam keterampilan berpikir dalam menyelesaikan
pergaulan terjadi kontak atau komunikasi antara masalah secara ilmiah yang berkaitan dengan
masing-masing pribadi. Hubungan ini jika alam sekitar. Fisika mempelajari gejala-gejala
meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka alam dan interaksi di dalamnya sehingga
menjadi hubungan antara pribadi pendidik dan pembelajaran fisika bukan hanya untuk
pribadi si anak didik, yang pada akhirnya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
melahirkan tanggung jawab pendidikan dan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja
kewibawaan pendidikan. tapi juga merupakan suatu proses penemuan,
Menurut Susanto (2006: 70) proses anak sehingga peserta didik dituntut untuk dapat
dalam menjalani proses pendidikannya bukanlah berpikir dan menemukan sendiri konsep tersebut.
ditentukan oleh IQ (Intelligence Quontient)
semata. Ada banyak faktor yang mempengaruhi Salah satu masalah yang dihadapi dunia
keberhasilan pendidikan peserta didik, antara lain pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses
manajemen waktu. Kemampuan manajemen pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,
waktu sangat berperan penting dalam berhasil peserta didik kurang didorong untuk
atau tidaknya peserta didik dalam akademiknya mengembangkan kemampuan berpikir. Proses
pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada
Kemampuan berfikir kritis merupakan kemampuan anak untuk menghafal informasi,
kemampuan yang sangat penting. Hal ini seperti otak anak dipaksa untuk memahami. Informasi
yang diungkap oleh Soeprapto bahwa kemampuan yang dingatnya itu untuk menghubungkannya
berfikir kritis merupakan kemampuan yang sangat dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika
esensial untuk kehidupan, pekerjaan dan peserta didik lulus dari sekolah, mereka pintar

P a g e | 42
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 3 No. 1, Maret 2015 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi 3. Tinjauan Pustaka


(Purwanto : 2004).
Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi
Berdasarkan hasil observasi yang (2010) mengartikan bahwa kemampuan adalah
dilakukan peneliti di SMA Negeri 5 Pasangkayu kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha
peneliti mendapatkan bahwa peserta didik di dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.
SMA negeri 5 Pasangkayu ada beberapa Sinaga dan Sri Hadiati (2001) mendefenisikan
permasalahan ditemukan peserta didik kurang kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang
mampu dalam membagi waktunya dengan efektif dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan
dan efisien karena biasanya peserta didik setelah pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.
pulang sekolah mereka diminta untuk membantu
orang tua untuk bekerja yang menyebabkan waktu a. Manajemen waktu belajar
belajar mereka berkurang sehingga dengan alasan Istilah manajemen (management) telah
inilah peneliti melakukan penelitian di SMA diartikan oleh beberapa pihak dengan perspektif
Negeri 5 Pasangkayu. yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan,
Dengan demikian peneliti tertarik pengurusan, kepemimpinan dan sebagainya.
mengambil judul “Pengaruh Antara Kemampuan Masing-masing pihak dalam memberikan istilah
Manajemen Waktu Belajar dan Kemampuan diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka.
Berfikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Fisika Meskipun pada kenyataannya bahwa istilah
Pokok Bahasan Fluida Kelas XI SMA Negeri 5 tersebut memiliki perbedaan makna (Siswanto,
Pasangkayu ”. 2010:1).
James A.F. Stoner dalam Meylanie
2. Tujuan mengatakan bahwa manajemen adalah suatu
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini proses perencanaan, pengorganisasian,
adalah: kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan semua
a. Untuk mengetahui gambaran kemampuan sumber daya yang ada pada organisasi untuk
manajemen waktu belajar peserta didik pada mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
SMA Negeri 5 Pasangkayu. sebelumnya. Sedangkan menurut Mary Parker
b. Untuk mengetahui gambaran kemampuan Follet manajemen adalah suatu seni, karena untuk
berfikir kritis peserta didik pada SMA Negeri 5 melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain
Pasangkayu. dibutuhkan keterampilan khusus.
c. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar
fisika peserta didik pada SMA Negeri 5 b. Berfikir kritis
Pasangkayu Berpikir kiritis telah menjadi suatu istilah
d. Untuk mengetahui pengaruh antara yang sangat popular dalam dunia pendidikan.
kemampuan manajemen waktu belajar Karena banyak alasan, para pendidik menjadi
terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada lebih tertarik mengajarkan keterampilan berpikir
SMA Negeri 5 Pasangkayu dengan berbagai corak daripada mengajarkan
e. Untuk mengetahui pengaruh antara informasi dan isi. Tentu saja kita bisa melakukan
kemampuan berfikir kritis terhadap hasil keduanya, tetapi dimasa lalu penekanan sebagian
belajar fisika peserta didik pada SMA Negeri 5 besar pengajaran yang disampaikan pada
Pasangkayu masyarakat adalah isi sejarah, fisika, geografi,
f. Untuk mengetahui pengaruh antara atau apa saja dan meskipun banyak pengajar
kemampuan berfikir kritis terhadap menyatakan bahwa mereka melakukan secara
kemampuan berfikir kritis peserta didik pada tidak langsung atau impilisit, yaitu sembari
SMA Negeri 5 pasangkayu menyampaikan isi materi pelajaran mereka.
g. Untuk mengetahui pengaruh antara Lambat laun para pendidik mulai meragukan
kemampuan manajemen waktu belajar dan efektivas mengajarkan keterampilan-keterampilan
kemampuan berfikir kritis terhadap hasil berpikir, karena hamper sebagian besar siswa
belajar fisika peserta didik pada SMA Negeri 5 sama sekali tidak memahami keterampilan-
Pasangkayu
P a g e | 43
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 3 No. 1, Maret 2015 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

keterampilan berpikir yang dibicarakan. Jenis penelitian yang dilakukan


Akibatnya banyak pengajar semakin tertarik merupakan sebuah penelitian studi korelasi (ex
untuk mengajarkan keterampilan ini secara post facto). Penelitian korelasi adalah suatu
langsung (Fisher, 2008: 1). penelitian yang melibatkan tindakan
Kemampuan berfikir kritis merupakan oengumpulan data guna menentukan, apakah ada
kemampuan yang sangat penting. Hal ini seperti hubungan dan tingkat hubungan antara dua
yang diungkap oleh Soeprapto (2001: 1) variabel atau lebih.
“Kemampuan berfikir kritis merupakan
kemampuan yang sangat esensial untuk Populasi dalam penelitian ini adalah
kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5
semua aspek kehidupan lainnya”. Pasangkayu sebanyak 60 orang peserta didik.
Menurut Sutarmo (2012: 94) “kemampuan Adapun teknik sampel yaitu menggunakan teknik
berfikir kritis, otak dipaksa berfikir serius untuk sampel purposive sampling.
memecahkan masalah yang dihadapi individu Instrumen pengumpulan data yang
yang berfikir atau memikirkan tindakan yang digunakan adalah skala penilaian untuk
akan dilakukan nanti”. Karena setiap orang kemampuan manajemen waktu belajar ditambah
memiliki masalah yang bukan untuk di hindari dengan instrument pendukung yaitu lembar
melainkan untuk dipecahkan, maka seharusnya observasi dan test untuk kemampuan berfikir
setiap orang juga memiliki kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar fisika.
kritis sehingga mereka dapat memikirkan apa
langkah yang harus ditempuh untuk memecahkan Teknik analisis data yang digunakan
masalah serius yang dihadapi. adalah analisis statistik deskriptif dan statistik
c. Hail belajar inferensial dengan menggunakan uji t dua pihak
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari dan uji F.
disekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang
dari dua subjek, yaitu dari siswa dan guru. Dari Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. peneliti maka dapat diperoleh:
Siswa mengalami proses mental dalam
1. Hasil Statistik Deskriptif
menghadapi bahan belajar. Bahan belajar tersebut
berupa keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan, Untuk kemampuan manajemen waktu
manusia, dan bahan yang telah terhimpun dalam belajar diperoleh nilai rata-rata 76 berada pada
buku-buku pelajaran. Dari segi guru, proses kategori cukup. Kemampuan berfikir kritis
belajar tersebut tampak sebagai prilaku belajar diperoleh nilai rata-rata sebesar 91 berada pada
tentang sesuatu hal (Dimyati dan mudjiono, kategori tinggi. Sedangkan untuk hasil belajar
2002:17-18). fisika diperoleh nilai rata-rata 90 dan berada pada
kategori tinggi.
4. Manfaat Penelitian
2. Hasil Statistik Inferensial
Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat
sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis pengujian
hipotesis dengan menggunakan analisis regresi
a. Sebagai bahan informasi bagi lembaga
dengan menggunakan teknik analisis uji “t” dan
pendidikan pentingnya kemampuan
uji ”f” dapat terlihat bahwa:
manajemen waktu belajar dalam pelaksanaan
proses belajar. Terdapat perbedaan yang signifikan antara
b. Digunakan sebagai syarat kelulusan bagi kemampuan manajemen waktu belajar terhadap
peneliti dalam rangka penyelesaian studinya hasil belajar fisika. Hasil pengujian
di Jurusan Fisika program studi pendidikan memperlihatkan bahwa dengan df = 28 nilai t
dan menambah pengetahuan dalam hitung yang diperoleh lebih besar dari t tabel pada
membekali diri sebagai calon pendidik fisika taraf signifikan 5%, yaitu (5,648>2,048) maka Ha
METODOLOGI PENELITIAN diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara kemampuan

P a g e | 44
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 3 No. 1, Maret 2015 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

manajemen waktu belajar terhadap hasil belajar belajar fisika peserta didik pada SMA Negeri
fisika 5 Pasangkayu
Terdapat pengaruh yang signifikan antara 5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
kemampuan berfikir kritis terhadap hasil belajar berfikir kritis terhadap hasil belajar fisika
fisika. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa peserta didik pada SMA Negeri 5 Pasangkayu
dengan df = 28 nilai t hitung yang diperoleh lebih
besar dari t tabel pada taraf signifikan 5%, yaitu 6. Terdapat pengaruh yang rendah dan tidak
(5,161>2,048) maka Ha diterima dan H0 ditolak, signifikan antara manajemen waktu belajar
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara terhadap berfikir kritis peserta didik pada
kemampuan berfikir kritis terhadap hasil belajar SMA Negeri 5 Pasangkayu
fisika. 7. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan manajemen waktu belajar dan berfikir kritis
antara kemampuan manajemen waktu belajar terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada
terhadap kemampuan berfikir kritis. Hasil SMA Negeri 5 Pasangkayu
pengujian memperlihatkan bahwa dengan df = 28 DAFTAR PUSTAKA
nilai t hitung yang diperoleh lebih kecil dari t
tabel pada taraf signifikan 5%, yaitu Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi
(1,549>2,048) maka Ha ditolak dan H0 diterima, Pendidikan .Jakarta: Bumi Aksara. 2012.
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar,
antarakemampuan manajemen waktu belajar Jakarta : PT Rineka Cipta, 2011.
terhadap kemampuan berfikir.
Fisher, Alec. Berpikir Kritis. Sebuah Pengantar.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Jakarta: Erlangga. 2009.
kemampuan manajemen waktu dan kemampuan
berfikir kritis terhadap hasil belajar fisika. Hasil Morissan. Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia
pengujian memperlihatkan bahwa dengan df = 27 Indonesia. 2010.
nilai F hitung yang diperoleh lebih besar dari F
Siswanto. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT.
tabel pada taraf signifikan 5%, yaitu (13,07>3,35)
Bumi Aksara. 2010.
maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara kemampuan Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar
manajemen waktu belajar dan kemampuan Mengajar. Bandung: PT Remaja
berfikir kritis terhadap hasil belajar fisika. Rosdakarya, 2010.
KESIMPULAN Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
Berdasarkan pengolahan data yang telah
& D. Bandung: Alfabeta. 2013.
dilakukan, maka peneliti dapat menarik
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:
kesimpulan sebagai berikut:
Alfabeta. 2014.
1. Gamabaran manajeme waktu belajar kelas XI Tawil, Muh. Efektivitas Pembelajaran Berbasis
SMA Negeri 5 Pasangkaju berada pada Simulasi Komputer Dalam Meningkatkan
kategori cukup dengan nilai rata-rata 76. Keterampilan Berpikir Kreatif
Mahasiswa. Dipresentasikan pada
2. Gambaran berfikir kritis kelas XI SMA Konfrensi UPI-UITM 2011
Negeri 5 Pasangkaju berada pada kategori “Strengthening Research Collaboration on
tinggi dengan nilai rata-rata 91. Education”. 2011.
3. Gambaran hasil belajar fisika kelas XI SMA Yusuf, Syamsu. Perkembangan Peserta Didik.
Negeri 5 Pasangkaju berada pada kategori Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2012.
tinggi dengan nilai rata-rata 90.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
manajemen waktu belajar terhadap hasil

P a g e | 45

Anda mungkin juga menyukai