Anda di halaman 1dari 2

Besi adalah metal berwarna putih keperakan, liat, dan dapat dibentuk, biasanya di

alamdidapat sebagai hematit. Besi merupakan elemen kimiawi yang dapat dipenuhi hampir di
semua tempat di muka bumi, pada semua bagian lapisan geologis dan semua badan air. Pada air
permukaan, jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mg/L, tetapi didalam air, kadar tanah Fe
dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi dapat dirasakan dan dapat menodai kain dan
perkakas dapur, selain itu juga menimbulkan pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan
bakteri besi, kekeruhan karena adanya koloidal yang terbentuk.
Lanjut laporan wella. (Sugiarto laporan wella)

Ahmad laporan wella


Diktat

Metode analisis besi yang sering digunakan adalah dengan spektrofotometri sinar
tampak, karena kemampuannya dapat mengukur konsentrasi besi yang rendah. Analisis
kuantitatif besi dengan spektrofotometri dikenal dua metode, yaitu metode orto-fenantrolin dan
metode tiosinat. Besi bervalensi dua maupun besi bervalensi tiga dapat membentuk kompleks
berwarna dengan suatu reagen pembentuk kompleks dimana intensitas warna yang terbentuk
dapat diukur dengan spektrofotometri sinar tampak. Karena orto fenantrolin merupakan ligan
organik yang dapat membentuk kompleks berwarna dengan besi(II) secara selektif
(Kartasasmita, et al. 2009).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan
spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih
terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan
absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding (Khopkar, 2002).
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta.
Metode yang sering digunakan dalam penentuan kadar suatu zat secara
spektrofotometri adalah metode kurva kalibrasi dan metode adisi standar. Metode kurva
kalibrasi menggunakan beberapa larutan standar untuk menentukan absortivitas molar.
Larutan standar yang digunakan harus memiliki komposisi yang sama dengan komposisi
larutan sampel dan konsentrasi sampel berada diantara konsentrasi-konsentrasi larutan
standar. Konsentrasi sampel dapat ditentukan dengan memasukkan nilai absorbansinya
kedalam persamaan yang diperoleh dari kurva kalibrasi konsentrasi larutan standar versus
absorbansi. standar. Konsentrasi besi dapat ditentukan dengan megurangkan nilai
interpolasi (nilai x jika y sama dengan nol) dikalikan faktor pengenceran dari kurva
metode kurva kalibrasi dengan kurva metode adisi standar. (Sabrina, laporan wella)

Ahmad
Kartasasmita, E., Tuslinah, L., Fawaz, M. 2009. ‘Penentuan Kadar Besi(II) dalam Sediaan Tablet Besi(II)
Sulfat Menggunakan Metode Orto-Fenantrolin’. Jurnal Kesehatan Vol (1) No.1. Hal:69-78.
Jurusan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada. Tasikmalaya.

Khopkar, S.M., 2002, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta.


Sabrina
S ugiarto
Tim kimia

Anda mungkin juga menyukai