Anda di halaman 1dari 8

AIR MINUM DARI LAUT

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Sumber air tersebut ada
yang diperoleh dari air tanah, mata air air sungai, danau dan air laut. Sumber air di bumi tersebut berasal
dari suatu siklus air dimana tenaga matahari merupakan sumber panas yang mampu menguapkan air. Air
baik yang berada di darat maupun laut akan menguap oleh panas matahari. Uap kemudian naik berkumpul
menjadi awan. Awan mengalami kondensasi dan pendinginan akan membentuk titik-titik air dan akhirnya
akan menjadi hujan. Air hujan jatuh kebumi sebagian meresap kedalam tanah menjadi air tanah dan mata
air, sebagian mengalir melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian lagi terkumpul dalam danau/rawa
dan sebagian lagi kembali ke laut.
Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat terbatas dan di
lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Bagi masyarakat yang tinggal didaerah pantai, pulau kecil seperti
kepulauan seribu air tawar merupakan sumber air yang sangat penting. Sering terdengar ketika musim
kemarau mulai datang maka masyarakat yang tinggal di daerah pantai atau pulau kecil-kecil mulai
kekurangan air. Air hujan yang merupakan sumber air yang telah disiapkan di bak penampung air hujan
(PAH) sering tidak dapat mencukupi kebutuhan pada musim kemarau.
Padahal kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu melimpah, kenyataan
menunjukkan bahwa ada banyak daerah pemukiman yang justru berkembang pada daerah pantai. Melihat
kenyataan semacam itu manusia telah berupaya untuk mengolah air asin/payau menjadi air tawar mulai
dari yang menggunakan teknologi sederhana seperti menyuling, filtrasi dan ionisasi (pertukaran ion).
Sumber air asin/payau yang sifatnya sangat melimpah telah membuat manusia berfikir untuk mengolahnya
menjadi air tawar.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air tawar manusia telah mengembangkan sistem pengolahan air
asin/payau dengan teknologi membran semipermeabel. Membran (selaput) semipermeabel adalah suatu
selaput penyaring skala molekul yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, akan tetapi tidak
dapat atau sulit sekali dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari molekul air.
Teknologi pengolahan air asin/payau yang akan dibahas pada tulisan ini terutama yang
menggunakan teknologi filtrasi membran semipermeabel. Teknologi pengolahan air asin/payau ini lebih
dikenal dengan sistem osmosa balik (Reverse Osmosis disingkat RO).
Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih
besar dari tekanan osmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran
yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring.
Berikut skema pengolahan air minum dari air laut.

1
Sumber: http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html

A. Konsentrasi zat
Pada bab ini akan dibahas sifat koligatif larutan. Sifat koligatif adalah sifat fisika larutan yang
dipengaruhi oleh banyaknya zat terlarut di dalam suatu larutan. Banyaknya zat terlarut dinyatakan
sebagai konsentrasi. Konsentrasi zat yang dipalajari di bagian bab ini ada 3 bagian, yaitu: molaritas
(M), molalitas (m) dan fraksi mol (X):
Molaritas Molalitas Fraksi Mol
M = mol/V(L) m = mol/Kg pelarut X = mol komponen A/mol total
M = (g/Mr) x (1000/mL) m = (g/Mr) x (1000/g) XA = mol A/mol total
XA + X B = 1

Latihan soal:
No. Pertanyaan Jawaban
1 Sebanyak 6 gram urea [CO(NH2)2]
dilarutkan ke dalam 250 mL air. Jika Ar C =
12, H = 1, O = 16, tentukan molaritas
larutan yang terbentuk
2 Sebanyak 18 gram glukosa (Mr 180 g/mol)
dilarutkan ke dalam 500 gram air. Hitunglah
molalitas larutan yang terbentuk!
3 Sebanyak 46 gram etanol (Mr = 46 g/mol)
dilarutkan ke dalam 180 gram air (Mr = 18
g/mol). Tentukan fraksi mol masing-masing
zat!

B. Sifat Koligatif Larutan


Terdapat 4 jenis sifat koligatif yang dipelajari, yaitu: kenaikan titik didih (Tb), penurunan titik beku
(Tb), tekanan osmotik () dan penurunan tekanan uap (P).

1. Kenaikan titik didih (Tb), penurunan titik beku (Tb)

2
Untuk memahami kenaikan titik didih (Tb), penurunan titik beku (Tb) perhatikan grafik perubahan
fase zat berikut ini:

Besarnya Tb dan Tf sangat tergantung pada konsentrasi zat terlarut. Hubungan antara konsentrasi
dan Tb, Tf dinyatakan dengan:

TB = m K B TB =TB O - TB TF = m K F TF = TFo - TF
dan
Tb : kenaikan titik didih Tf : penurunan titik beku
m : molalitas m : molalitas
o
Kf : tetapan titik beku molal ( C/molal) Kb : tetapan titik didih molal (oC/molal)
Tbo : titik didih pelarut Tfo : titik beku pelarut
Tb : titik didih larutan Tf : titik beku larutan

Latihan soal:
No. Pertanyaan Jawaban
1 Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180
g/mol) dilarutkan ke dalam 250 mL air ( =
1 g/mL). Jika Kb air adalah 0,52oC/molal
tentukan:
a. kenaikan titik didih larutan
b. titik didih larutan
2 Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180
g/mol) dilarutkan ke dalam 250 mL air ( =
1 g/mL). Jika Kf air adalah 1,86oC/molal
tentukan:
a. penurunan titik beku larutan
b. titik beku larutan
3 Sebanyak 24 gram zat X (non elektrolit)
dilrutkan ke dalam 200 gram air dan

3
mendidih pada suhu 100,34oC. Tentukan
massa molekul relatif zat X tersebut!

4 Sebanyak 1 gram zat X dilarutkan ke


dalam 30 gram benzena dan membeku
pada sushu 3,80oC. jika titik beku benzena
murni adalah 5,50oC, tentukan massa
molekul relatif zat X tersebut!

5 Sebanyak 1,8 gram glukosa (Mr = 180


g/mol) dan 3,42 gram sukrosa (Mr = 342
g/mol) dilarutkan ke dalam 500 gram air.
Jika Kf air = 1,8 oC/molal dan Kb air =
0,52oC/molal, tentukan titik beku dan titik
didih larutan tersebut!

2. Tekanan Osmotik ()
Osmotik merupakan peristiwa perpindahan zat akibat perbedaan konsentrasi melalui membran semi
permeabel. Sedangkan tekanan osmotik adalah tekanan minimal yang diperlukan untuk menghentkan
proses perpindahan zat.
untuk menyatakan hubungan konsentrasi dengan tekanan osmotik
menggunakan rumus yang identik dengan rumus gas ideal, yaitu:
PV = nRT, karena dalam wujud larutan P diganti dengan , dan nilai
n/V = M, sehingga rumusan tekanan osmotik dinyatakan sebagi:

p =MRT
= tekanan osmotik larutan (atm) T = suhu (Kelvin)
M = molaritas (mol/L) R = tetapan gas (0.082
L.atm/mol.K)

Latihan soal:
No. Pertanyaan Jawaban
1 Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180
g/mol) dilarutkan ke dalam 250 mL air ( =
1 g/mL). Jika proses pelarutan dilakukan
pada suhu 27oC, tentukan tekanan osmotik
larutan!

2 Tekanan osmotik larutan yang terbentuk


dari 6 gram zat Y di dalam 250 mL air
adalah 9,77 atm. Jika pengukuran
dilakukan pada suhu 25oC, tentukan massa

4
molekul relatif zat Y tersebut!

3. Penurunan Tekanan Uap (P)


Apabila ada sejumlah zat dilarutkan ke dalam pelarut, tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada
tekanan uap pelarut, hal ini disebabkan akibat adanya gaya antar molekul yang bekerja antara zat
terlarut dan pelarut yang menghalangi molekul pelarut untuk menguap.

Hubungan konsentrasi zat dengan penurunan tekanan uap:


P = Po P P = Xterlarut Po P = Xpelarut Po
P = penurunan takanan uap X terlarut = fraksi mol zat terlarut
o
P = tekanan uap pelarut murni X pelarut = fraksi mol zat pelarut
P = tekanan uap larutan

Latihan soal:
No. Pertanyaan Jawaban
1 Tekanan uap air murni pada suhu tertentu
adalah 30 mmHg. Jika ke dalam 85,5 gram
air (Mr 18 g/mol) dilarutkan 15 gram
propanol (Mr = 60 g/mol), tentukan
penurunan tekanan uap dan tekanan uap
larutannya!
2 Sebanyak 15,6 gram zat Y dilarutkan ke
dlam 54 gram air menyebabkan penurunan
tekanan uap sebesar 2,25 cmHg. Jika
tekanan uap larutan yang dihasilkan adalah
33,75 cmHg, tentukan massa molekul relatif
zat Y tersebut!

Konsep yang dipelajari di atas khusus untuk larutan non elektrolit. Sedangkan untuk larutan elektrolit
ada faktor Vant Hoff yang berpengaruh. Faktor Vant Hoff disimbulkan dengan i. Besarnya nilai
dinyatakan: i = 1 + (n-1), dengan n adalah jumlah ion dan adalah derajad ionisasi/disosiasi.
Kombinasi i dengan rumus-rumus di atas menjadi:

5
o
P= X t x P

mol terlarut x i o
P= xP
(mol terlarut x i)+mol pelarut

Latihan soal:
No. Pertanyaan Jawaban
1 Sebanyak 6 gram CH3COOH (Mr = 60
g/mol) dilarutkan ke dalam 200 gram air.
Jika derajad disosiasi CH3COOH sebesar
80% dan nilai Kf = 1,86 oC/molal serta Kb =
0,52 oC/molal, tentukan titik beku dan titik
didih larutan!
2 Sebanyak x gram garam dapur (NaCl)
dengan massa molekul 58,5 g/mol
dilarutkan ke dalam 500 mL air. Jika
tekanan osmotik yang diukur pada suhu
27oC sebesar 3,5 atm tentukan nilai x!

3 Tekanan uap air pada suhu 25oC sebesar


30 cmHg. Jika ke dalam 270 gram air (Mr =
18 g/mol) dimasukkan 40 gram NaOH (Mr =
40 g/mol), tentukan nilai tekanan uap
larutan yang terjadi!
4 Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180
g/mol) dan 34,2 gram sukrosa (Mr = 342
g/mol) dilarutkan ke dalam 500 gram air.
Jika Kb air = 0,52oC/molal, hitunglah titik
didih larutan!

5 Sebanyak 4 gran NaOH (Mr = 40 g.mol)


dan 6 gram urea (Mr = 60 g/mol) dilarutkan
ke dalam 100 gram air. Jika Kf air adalah
1,86 oC/molal, tentukan titik beku larutan!

EVALUASI

6
1.Kemolalan suatu larutan 20% berat 8. Diantara larutan berikut yang isotonic
C2H5OH(Mr = 46) adalah. dengan larutan urea 0,3 M adalah.
a. 6,4 d. 3,4 1. larutan garam dapuir 0,15 M
b. 5,4 e. 0,4 2. larutan kalium iodide 0,15 M
c. 4,4 3. larutan kalsium klorida 0,1 M
4. larutan glukosa 0,3 M
2.Untuk membuat larutan NaOH 0,05 M
sebanyak 2 liter diperlukan larutan NaOH a. jawaban 1,2,dan3 benar
8 % dengan berat jenis 1,25 gram/ml b. jawaban 1dan 3 benar
sebanyak. c. jawaban 2 dan 4 benar
a. 80 ml d. 10 ml d. jawaban 1,2,3,4 benar
b. 40 ml e. 5 ml e. jawaban 4 saja yang benar
c. 20 ml
9. Fraksi mol larutan urea dalam air = 0,2.
3. Fraksi mol larutan 6,4% naftalena (Mr = Tekanan uap jenuh air murni pada suhu
128)dalam benzene (Mr =78) adalah. 200 C sebesar 17,5 mm Hg, maka tekanan
a. 0.01 d. 0,04 uap jenuh larutan pada suhu itu adalah.
b. 0,02 e. 0,05 a. 3,5 mm Hg d. 17,7 mm Hg
c. 0,03 b. 14,0 mm Hg e. 21 mm Hg
c. 17,5 mm Hg
4. Diketahui Mr fruktosa = 180. Molalitas
larutan fruktosa 10% adalah. 10. Diantara kelima macam larutan dibawah
a.0,82 d. 0,52 ini yang titik bekunya paling tinggi adalah
b. 0,72 e. o,42 larutan:
c. 0,62 a. Na2CO3 0,3 M
b. CH3COOH 0,5 M
5. Larutan NaOH (Mr = 40)80% memiliki fraksi c. Glukosa 0,8 M
mol. d. Mg(NO3)2 0,2 M
a. 0,330 d. 0,500 e. CuSO4 0,2 M
b. 0,350 e. 0,725
c. 0,645 11.Zat X (non elektrolit) sebanyak 18 gram
dilarutkan dalam 1 dm3 air ternyata titik
6. Suatu larutan urea dalam air mempunyai didihnya 100,0520C. Jika kb molal air
penurunan titik beku 0,3720C. Bila kf 0,520C/m, maka Mr zat X tersebut
molal air = 1,860C/m dan kb molal air = adalah.
0,520C, maka kenaikan titik didih larutan a. 20 d. 174
urea tersebut adalah. b. 50 e. 180
a. 2,600C d. 0,1040C c. 94
b. 1,04 C
0
e. 0,0260 C
c. 0,892 C
0

12. Pada suhu tertentu tekanan uap air murni


7. Suatu larutan biner jika dihitung dengan adalah 30 mmHg. Tekanan uap 90 gram
hokum roult diharapkan memiliki kenaikan larutan glukosa, C6H12O6 5,55 molal
titik didih 20C, tetapi ternyata larutan itu adalah.
mendidih pada suhu 102,60C. derajad (Ar H = 1, C = 12, O = 16)
ionisasinya adalah a. 3,0 cm Hg d. 27,3 cm Hg
a. 0,2 d. 0,5 b. 5,4 cm Hg e. 35,4 cm Hg
b. 0,3 e. 0,6 c. 24,6 cm Hg
c. 0,4

13. Masa etanol (Mr = 46) yang harus b. 75% e. 100%


dilarutkan dalam 400 gram air,agar c. 80%
diperoleh larutan etanol yang titik 7
8

Anda mungkin juga menyukai