Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN NON
ELEKTROLIT

KD dari KI 3
3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif
larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku dan tekanan osmosis.

Indikator :
1. Menjelaskan peristiwa kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku berdasarkan media pembelajaran.
2. Menghitung harga kenaikan titik didih larutan berdasarkan
data percobaan.
3. Menghitung harga penurunan titik beku larutan berdasarkan
data percobaan.
PETA KONSEP

LARUTAN

MEMPUNYAI

KONSENTRASI SIFAT KOLIGATIF


MEMPENGARUHI

TERDIRI ATAS

KEMOLARAN KEMOLALAN FRAKSI MOL


TERDIRI ATAS

PENURUNAN KENAIKAN PENURUNAN TEKANAN


TEKANAN UAP TITIK DIDIH TITIK BEKU OSMOTIK

B. Kenaikan Titik Didih


Pernahkah kamu melihat air mendidih ? Pendidihan suatu zat cair terjadi pada saat
terbentuknya gelembung-gelembung gas dan tekanan uapnya sama dengan tekanan
lingkungannya.
Perhatikan Gambar Berikut :
P udara = 1 atm, P pelarut = 1 atm

Pelarut air mendidih


sewaktu tekanan uap
larutan mencapai 1
atm.
Jadi Titik didih adalah suhu dimana air mendidih, Titik didih terjadi pada saat tekanan
uap larutan sama dengan tekanan udara luar. Titik didih normal suatu cairan merupakan suhu
pada saat tekanan uap sama dengan tekanan 1 atmosfer. Misalnya titik didih normal air adalah
100o C. Titik didih air di daerah yang memiliki tekanan lebih rendah seperti daerah pegunungan
akan lebih rendah dari 100oC. Semakin rendah tekanan udara luar, maka semakin rendah titik
didih, sehingga air lebih cepat mendidih di tempat tinggi.
Perbedaan Menguap dan Mendidih
Menguap Mendidih
Perubahan wujud air dari cair menjadi uap Naik dan pecahnya uap air kepermukaan air
Terjadi diseluruh bagian air Terjadi di permukaan air
Terjadi pada suhu berapapun Terjadi pada titik didih tertentu

Perhatikan gambar berikut ini :


P udara = 1 atm, P larutan = 1 atm

Bandingkan jumlah
partikel pelarut yang
berubah menjadi gas pada
pelarut murni dan larutan.

Adanya Partikel zat terlarut dalam suatu pelarut, menyebabkan terhalanginya proses
pergerakan molekul cairan menuju permukaan atau meninggalkan lingkungan cairannya.
Sehingga pada proses pemanasan cairan, ketika suhu sistem sama dengan suhu didih normal
pelarutnya, larutan belum akan mendidih, dan dibutuhkan suhu yang lebih tinggi lagi untuk
memulai proses pendidihan.
Semakin banyak partikel zat terlarut yang terlarut dalam pelarut, maka kenaikan titik didih
larutan (DTb) akan semakin besar, yang berakibat, titik didih larutan (TbLarutan) akan semakin
tinggi.
Kenaikan suhu didih larutan dari suhu didih pelarut murninya disebut kenaikan titik didih
larutan (ΔTb). Hubungan antara banyaknya partikel zat terlarut dengan Nilai kenaikan titik didih
larutan dinyatakan dengan persamaan :

ΔTb = Titik didih larutan-Titik didih pelarut

ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut Tb larutan = Tb Pelarut + ΔTb

Kenaikan titik didih hanya tergantung pada konsentrasi atau jumlah partikel dalam larutan.
Kenaikan titik didih yang disebabkan oleh 1 mol zat yang dilarutkan dalam 1000 gram zat
pelarut mempunyai harga yang tetap dan disebut kenaikan titik didih molal (Kb). misalnya ;
Larutan 1 mol mempunyai ΔTb = Kb
Larutan 2 mol mempunyai ΔTb = 2 x Kb
Larutan m mol mempunyai ΔTb = m x Kb
Jadi, secara umum persamaannya :
Larutan m mol mempunyai ΔTb = m x Kb
Jadi, secara umum persamaannya :

ΔTb = Kb x m
Atau Keterangan :
g 1000 ΔTb : Kenaikan titik didih larutan ( oC)
Δ T b=K b x x Kb : Tetapan kenaikan titik didih larutan(oC/m)
Mr P
m : Kemolalan ( mol/gram)
Mr : Massa molekul relatif ( gram / mol)
g : Massa Zat (gram)
P : Massa Pelarut (gram)

Tabel. Tetapan Kenaikan Titik didih beberapa pelarut ( Kb)

Pelarut Titik Didih (oC) Kb(oC.kg.mol-1)


Air 100 0,52
Alkohol 78,5 1,19
Eter 34,5 2,11
Kloroform 61,2 3,99
Benzena 80,1 2,52
Aseton 56,5 1,67
Asam asetat 11,8 3,07
Contoh Soal
Berapakah titik didih 36 gram glukosa ( C 6H12O6, Mr = 180 g/mol) dalam 250 gram air, jika diketahui K b air
0,52oC.kg/mol ?
Penyelesaain ;
Dik :
Massa glukosa : 36 gram
Mr glukosa : 180 gram/mol
Massa air : 250 gram
Kb air 0,52oC.kg/mol

ΔTb = Kb . m Tb larutan = Tb air + ΔTb


36 gram 1.000
= 0,52oC/m . x = 100oC + 0,146oC
180 gram/mol 250 gram
= 100,416oC
o
= 0,52 C/m . 0,2 mol x 4 gram
= 0,52oC/m . 0,8 m
= 0,416 oC Latihan

Berapakah titik didih 4,9 gram asam sulfat ( Mr = 98 g/mol) dalam 150 gram air jika
diketahui Kb air = 0,52oC.m ?

A. Penurunan Titik Beku


Air dapat berada dalam 3 (tiga) fase zat, yaitu fase cair, gas dan padat. Apakah Perbedaan
yang terdapat pada ketiga fase air tersebut ? Kondisi yang membedakan antara fase padat, cair,
dan gas pada suatu cairan adalah jarak antara partikel (molekul – molekul) cairan.
Perhatikan gambar berikut ini :

Pada sistem A, molekul pelarut dapat dengan mudah bergabung sehingga membentuk
fase padat pada titik beku normal. Pada sistem B, molekul molekul pelarut susah berubah
menjadi fase cair karena partikel terlarut menghalangi pergerakan partikel pelarut. Apa yang
terjadi bila zat terlarut semakin banyak?
Titik beku adalah titik dimana air mulai membeku. Titik beku normal suatu zat adalah
suhu pada saat zat meleleh atau membeku pada tekanan 1 atmosfer (keadaan normal). Jika suatu
zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni hingga membentuk larutan maka titik beku
pelarut murni akan mengalami penurunan. Misalnya, titik beku normal air adalah 0 oC. Namun
dengan adanya zat terlarut pada suhu 0oC air belum membeku. Jadi selisih titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (∆ T f ¿ . Hubungan antara banyaknya
partikel zat terlarut dengan Nilai kenaikan titik didih larutan dinyatakan dengan persamaan:

ΔTf = Titik beku pelarut-Titik beku larutan

ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan Tf larutan = Tf Pelarut – ΔTf

Penurunan Titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat
pelarut dinamakan penurunan titik beku molal (Kf).

Larutan 1 mol mempunyai ΔTf = Kf


Larutan m mol mempunyai ΔTf = Kf x m

Jadi, secara umum persamaannya :

ΔTf = Kf x m
Keterangan :
Atau ΔTf : penurunan titik beku larutan ( oC)
Kf : Tetapan penurunan titik beku larutan(oC/m)
m : Kemolalan ( mol/gram)
g 1000 Mr : Massa molekul relatif ( gram / mol)
Δ T f =K f x x g : Massa Zat (gram)
Mr P
P : Massa Pelarut (gram)
Tabel. Tetapan Penurunan Titik beku beberapa pelarut ( K b)

Pelarut Titik beku (oC) Kf(oC.kg.mol-1)


Air 0 1,86
Benzena 5,4 5,1
fenol 39 7,3
Naftalen 80 7
Asam asetat 16,5 3,82
Kamper 180 40
Nitrobenzena 5,6 6,9

Contoh Soal
Dilarutkan 18 gram glukosa C6H12O6 ke dalam 500 gram air. Jika Kf air = 1,86oC.m dan
Mr glukosa = 180gram /mol. Titik beku larutan tersebut adalah ....

Penyelesaain ;
Dik :
Massa glukosa : 18 gram
Mr glukosa : 500 gram/mol
Massa air : 180 gram
Kf air 1,86oC.m

ΔTf = Kf . m Tf larutan = Tf air - ΔTf

18 gram 1.000
= 1,86oC/m . x = 0oC – 0,372oC
180 gram/ mol 500 gram
= -0,372oC
o
= 1,86 C/m . 0,1 mol x 2 gram
= 1,86oC/m . 0,2 m
= 0,372oC

Latihan

Dalam 500 gram air terlarut 15 gram urea ( C0(NH 2)2 ). Jika Kf air = 1,86oC/m maka larutan
tersebut membeku pada suhu ...... oC ( Mr urea = 60)

Anda mungkin juga menyukai