Anda di halaman 1dari 19

Sifat Koligatif Larutan

KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA :
1. Ahmad Husein
2. Devi Desrianti
3. Devi Hanrida
4. DUMORA HASIBUAN
5. Hafni OCtaviani
6. Tasya Yuspa Herlina
Memahami Sifat Koligatif Larutan

Pedagang es putar selalu menambahkan garam dapur


pada es batu ketika pembuatan es putar. Tahukah kalian
mengapa hal tersebut dilakukan? Usut punya usut, penambahan
garam bertujuan agar es batu tidak cepat mencair mengingat
pembuatan es putar memerlukan suhu yang dingin dalam waktu
tertentu. Peristiwa tersebut dapat dijelaskan pada konsep sifat
koligatif larutan.
Sifat koligatif larutan merupakan suatu kompenen
yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut
yang ada dalam jumlah pelarut pada kondisi tertentu.
Sifat koligatif ini tidak bergantung pada sifat dan
keadaan partikel masing-masing. Seperti yang
diketahui, larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut,
dimana air merupakan pelarut yang paling baik dan
sering digunakan dan dikenal dengan istilah aqeous.
Saat larutan terbentuk, sifat kimia zat terlarut tidak
akan berubah secara drastis, tetapi sifat fisisnya akan
berubah secara drastis. Perubahan sifat fisis yang
merupakan sifat koligatif ini meliputi kenaikan titik
didih (ΔTb), penurunan tekanan uap (ΔP), tekanan
osmotik (π), dan penurunan titik beku (ΔTf)
Penurunan Tekanan Uap
Jika zat terlarut bersifat non-volatif (tidak mudah
menguap,tekanan uapnya tidak dapat terukur),
tekanan uap dari larutan akan selalu lebih rendah dari
tekanan uap pelarut murni yang volatile. Hal ini dapat
digambarkan dengan rumus :
ΔP = P0 – P
ΔP = Xt x P0
P = P0 x Xn

Keterangan :
ΔP = penurunan tekanan uap (atm)
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni (atm)
P = tekanan uap jenuh larutan (atm)
Xt = fraksi mo zat terlarut
Xp = fraksi mol zat pelarut
Kenaikan Titik Didih
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap cairan
menjadi sama dengan tekanan atmosfer. Penambahan
zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam suatu
pelarut menyebabkan penurunan tekanan uap.
Larutan yang terbentuk harus dipanaskan hingga suhu
yang lebih tinggi, sehingga tekanan uapnya menjadi
sama dengan tekanan atmosfer. Oleh karena itu, titik
didih larutan lebih tinggi dari pada pelarut murni.
Adapun perbedaan dari titik didih larutan dan pelarut
murni disebut dengan kenaikan dalam titik didih. Hal
ini bisa dirumuskan sebagai berikut :
ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut
ΔTb = kb x m

Keterangan :
ΔTb = kenaikan titik didih larutan (0C)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (0C/ molal)
m = molalitas zat terlarut (gram)
Penurunan Titik Beku
Titik beku adalah suhu di mana cairan dan zat padat suatu
zat memiliki tekanan uap yang sama. Menambahkan zat
terlarut dalam pelarut dapat menyebabkan penurunan
tekanan uap. Adapun kurva suhu tekanan uap untuk
larutan terletak dibawah kurva untuk pelarut murni. Oleh
karena itu, titik beku larutan lebih kecil dari titik beku
pelarut murni. Dimana, rumus dari penurunan titik beku
ini adalah :
ΔTf = titik beku pelarut – titik didih larutan
ΔTf = kf x m

Keterangan :
ΔTf = penurunan titik beku larutan (0C)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal (0C/ molal)
Tekanan Osmosis
Tekanan minimum yang mencegah osmosis disebut
tekanan osmosis. Ketika dua larutan yang berbeda
dipisahkan oleh suatu membrane semipermeable
(membran yang hanya dapat dilewati partikel pelarut
namun tidak dapat dilewati partikel zat terlarut) maka
terjadilah fenomena osmosis.
Adapun rumus dari tekanan osmosis ini adalah :
 π = M x R x T
Atau
π = massa 1000
R T
Mr V

Keterangan :
Π = tekanan osmosis (atm)
R = tekanan gas (0,0082 atm L/mol K)
T = suhu (°K)
M = molaritas (molar)
R = Tekanan gas iodin (0,082)
Contoh Soal 1 :
4,5 gram glukosa (Mr= 180) dilarutkan dalam
500 gram air.Jika diketahui Kf air = 1,86°c/m dan
Kb air = 0,52 °c/m. Tentukan :
a) Molalitas larutan
b) Penurunan titik beku larutan
c) Titik beku larutan
d) Kenaikan titik didih larutan
e) Titik didih larutan
Penyelesaian :
DIK : Dit =
Massa glukosa = 4,5 gr (Mr = a) m?
180) b) ΔTf ?
Massa air = 500 gr (Mr = 18) c) Tf larutan ?
Kf air = 1,86 °c/m d) Tb larutan ?
Kb air = 0,52 °c/m e) Tb larutan ?
Jawab :
a) m = gr 1000 b) ΔTf = m Kp
Mr P = 0,05 m 1,86 °c/m
= 4,5 1000 = 0,093 °c
180 500
= 4,5 = 0,05 M
90
c) Tf larutan = 0°c – ΔTf d) ΔTb = m × Kb
= 0°c – 0,093°c = 0,05 × 0,52°c/m
= -0,093°c = 0,026 °c

e) Tb larutan = 100°c + ΔTb


= 100 °c + 0,026°c
= 100,026°c
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/edutech/memahami-sifat-
koligatif-larutan-5994/amp/
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai