PENGARANG: Drs. MICHAEL PURBA, MSi.
BAB I
Sifat-sifat Koligatif Larutan
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kenaikan suhu maka
tekanan uap juga akan semakin meningkat.
14. Air murni, karena air laut dapat dianggap sebagai air yang mengandung zat terlarut
sehingga mengurangi tekanan uap jenuh.
15. ∆P = selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan.
16. a. P = Po . X pelarut = 30 . (80/18) / {(20/60) + (80/18)} = 27,907 mmHg
b. X terlarut = m / {m + (1000/Mr pelarut)} = 1 / {1 + (1000/18)} = 0,0177
P = Po . X pelarut = 30 . (1 – 0,0177) = 29,469 mmHg.
17. Menguap adalah perubahan wujud suatu zat cair dari cair ke gas yang bisa terjadi pada
suhu berapapun.
Mendidih adalah perubahan wujud suatu zat cair dari cair ke gas yang terjadi hanya pada
titik didihnya saja.
18. Air mendidih jika tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan luar. Air murni dapat
mendidih pada suhu dibawah 100 oC jika tekanan luar < 1 atm. Titik didih normal yaitu
titik didih pada tekanan 760 mmHg. Air mendidih pada suhu 100 oC karena pada suhu 100
o
C tekanan uap air sama dengan 760 mmHg.
19. a. antara 50 oC dan 55 oC
b. sekitar 108 oC
20. Di permukaan laut, karena tekanan luar lebih tinggi, sehingga air mendidih pada suhu
yang lebih tingi dari pada suhu di puncak Everest, maka telur lebih cepat matang.
21. Air laut, karena semakin besar konsentrasi, makin besar pula titik didihnya.
22. Air murni, karena semakin besar konsentrasi, makin kecil pula titik bekunya.
23. a. Kf = ∆Tf1 / m1 = ∆Tf2 / m2 ↔ 0,9 / 0,5 = ∆Tf urea / 1 m , ∆Tf urea = 1,8 oC
b. ∆Tf1 / m1 = ∆Tf2 / m2 ↔ 0,9 / 0,5 = ∆Tf glukosa / 1 m , ∆Tf glukosa = 1,8 oC
24. m naftalen = (6,4/128) . (1000/100) = 0,5 molal
a. Titik beku larutan = 16,6 – (0,5 . 5,07) = 14,065 oC
b. Titik didih larutan = 80,2 + (0,5 . 2,53) = 81,465 oC
25. T dianggap 25 oC
π = MRT = {(0,6 / 60) / 1} . 0,08205 . 298 = 0,2445 atm.
26. T = 25 oC
π = MRT
g 1 g 1
1= M×0,082× ( 273+25 ) M= × � 0,04= ×
Mr L 180 0,5 L
1 1
M= = = 0,04 M massa = 0,04×180×0,5=3,6 g
0,082×298 24,45
27. Larutan NaCl, karena merupakan larutan elekrolit, sehingga dengan konsentrasi yang
sama dengan urea, jumlah partikelnya lebih banyak, oleh karena itu ∆Tb nya akan lebih
besar.
28. Harga i ↑, ∆Tb ↑, titik didih larutan ↑, pada konsentrasi yang sama : harga i BaCl2 >
NaCl > CH3COOH > glukosa, maka titik didih BaCl2 > NaCl > CH3COOH > glukosa.
29. i dianggap 3
Titik didih = 100 + (Kb . m. i) = 100 + (0,52 . 0,1 . (1000/500) . 3) = 100,312 oC
Titik beku = 0 - (Kf . m. i) = 0 – (1,86 . 0,1 . (1000/500) . 3) = –1,116 oC
30. ∆Tf = Kf . m. i ↔ 2 = [1,86 . (6/60) . (1000/100) . {(1 + (2-1) α}] , α = 0,075
Latihan 1.1
massa ter : massa pel = (Mr ter . X ter) : (Mr pel . X pel) dan
X ter : X pel = n ter : n pel
1. 31 mL glikol = 31 gr glikol , 90 mL air = 90 gr air
m = (31/62) . (1000/90) = 0,556 molal
2. Sebelum dicampur; m = (6/60) . (1000/200) = 0,5 molal
Setelah dicampur; m = (32/60) . (1000/500) = 1,067 molal.
3. Urea 1 molal berarti 1 mol urea dalam 1000 gram pelarut
massa urea : massa pel = (Mr urea . n urea) : (Mr pelarut . n pelarut)
= (60 . 1) : (1000) = 6 : 100
kadar urea = (6 / 106) . 100 % = 5,6604 %
4. massa NaOH : massa air = (Mr NaOH . n NaOH) : (Mr air . n air)
= (40 . 2) : 1000 = 80 : 1000 = 2 : 25
5. X zat = n zat / n total
X NaNO3 = (10/85) / {(10/85) + (250/18)} = 0,008.
6. a. X glukosa = 0,1 = m / {m + (1000/18)} , m = 6,17 molal
b. massa zat : massa pel = (Mr zat . X zat) : (Mr pelarut . X pelarut)
massa glukosa : massa air = (0,1 . 60) / (0,9 . 18) = 10 : 27
Kadar glukosa = (10/37) . 100 % = 27,027 %
7. 100 mL larutan = 140 gr am; H2SO4 = 68,6 gr ; air = 71,4 gram
ditambah 100 gram air, jadi air = 171,4 gram
m H2SO4 = (68,6 / 98) . (1000 / 172,4) = 4,084 molal
X H2SO4 = 4,084 / {4,084 + (1000/18)} = 0,0685
8. NaOH → Na+ + OH– ; n NaOH = n Na+ = n OH– = 20 / 40 = 0,5 mol
n air = 100 / 18 = 5,556 mol
X OH– = X Na+ = 0,5 / (0,5 + 0,5 + 5,556) = 0,076
9. NaCl sebanyak 0,1 gram dilarutkan dalam 1 L pelarut air merupakan larutan yang encer
dimana molaritas sama dengan molal. Karena sangat encer maka massa pelarut dianggap
sama dengan volumenya sehingga M = molal.
10. Tidak, karena untuk pelarut yang bukan air, harga massa jenis (ρ) ≠ 1, sedangkan massa
jenis (ρ) = 1 gram/L sehingga massa = volum → Molaritas = molal.
Latihan 1.2
∆P / P = X ter / X pel = n ter = n pel
∆P = Po . X zat = Po . m / {m + (1000 / Mr pelarut)}
P = Po . X pelarut = Po . (1000 / Mr pelarut) / {m + (1000 / Mr pelarut)}
massa ter : massa pel = ∆P . Mr ter : P . Mr pel
1. grafik (b)
2. Karena air akan menguap pada suhu berapapun jadi ruang tertutup akan menjadi jenuh
dengan uap air. Pada keadaan jenuh proses penguapan tetap berlangsung tetapi pada saat
yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, terdapat
kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.
3. a. makin tinggi konsentrasi larutan, tekanan uap jenuh larutan akan semakin kecil.
b. makin tinggi konsentrasi larutan, penurunan tekanan uap jenuh larutan akan semakin
besar.
4. P = Po . X pelarut = 816 . (80 / 18) / {(80 / 18) + (20 / 60)} = 758,959 mmHg
5. massa glukosa : massa air = ∆P . Mr glu : P . Mr air
massa glukosa : 90 = (0,59 . 180) : (29,41 . 18) , massa glukosa = 18,066 gram
Latihan 1.3
Titik didih larutan = titik didih pelarut + ∆Tb
Titik beku larutan = titik beku pelarut – ∆Tf
Untuk larutan nonelektrolit :
∆Tb = Kb . m ; ∆Tf = Kf . m
Kb yang sama = (∆Tb1 / m1) = (∆Tb2 / m2) ; Kf yang sama = (∆Tf1 / m1) = (∆Tf2 / m2)
1. Kenaikan titik didih larutan yaitu selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut
(∆Tb). Semakin ↑ konsentrasi, ∆Tb semakin ↑ pula.
2. Penurunan titik beku larutan yaitu selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan
(∆Tf). Semakin ↑ konsentrasi, ∆Tf semakin ↑ pula.
3. Air mendidih jika tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan luar. Air murni dapat
mendidih pada suhu dibawah 100 oC jika tekanan luar < 1 atm. Titik didih normal yaitu
titik didih pada tekanan 760 mmHg.
4. Titik beku larutan = 0 – {1,86 . (20/62) . (1000/80)} = –7,5 oC
5. a. tekanan udara rata-rata di daerah tersebut yaitu 657,6 mmHg
b. ∆Tb = Kb . m
4 = 0,52 . (massa urea / 60) . (1000 / 1000)
massa urea = 461,538 gram
6. a. 0 oC ; karena jika lebih besar maka semua es akan mencair, sedangkan jika lebih rendah
maka semua es akan membeku.
b.Jika ditambahkan NaCl, titik beku akan menurun sehingga es mencair.
c. Naik suhunya
7. ∆Tb = 0,2 = 0,52. m ; m = 2,6
Titik beku = 0 – (m . Kf ) = 0 – (2,6 . 1,86) = – 4,836 oC
8. ∆Tf = 5,46 – 4,88 = 0,58
0,58 = 5,07 . (2,5 / Mr) . (1000 / 100), Mr = 218,5345 gr / mol
9. m = ∆Tf / Kf = 0,93 / 1,86 = 0,5 molal
0,5 = (9 / Mr) . (1000 / 100), Mr senyawa = 180 , Mr CH2O = 30 , 180 /30 = 6
Rumus molekulnya = (CH2O)6
10. ∆Tf = 1,86 . (44 / 60) . (1000 / 56) = 24, 357 oC
Titik beku larutan = –24,357 oC , jadi lebih tinggi dari titik beku salju (– 30 oC)
sehingga tidak dapat mencairkan salju.
Latihan 1.4
1. a. osmosis adalah perembesan pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih
pekat.
b. tekanan osmotik adalah tekanan tambahan yang harus diberikan pada permukaan
larutan untuk mencegah osmosis dari pelarut larutan yang lebih encer.
Karena π = MRT , maka tekanan osmotik berbanding lurus dengan konsentrasi.
2. π = MRT = {(17,1 / 342) / 1} . 0,08205 . 300 = 1,23075 atm
3. Pada larutan isotonik π darah = π glukosa . Pada P, T dan V sama :
n glukosa = n darah = πV / RT = (7,7 . 1) / (0,08205 . 310) = 0,303 mol
massa glukosa = 180 . 0,303 = 54,49 gram.
4. Pernah, karena larutan dalam acar mentimun mengandung NaCl yang kemungkinan
adalah pekat sehingga air dalam mentimun keluar dan menimn menjadi mengkerut.
Latihan 1.5
1. ∆Tf = Kf . (mNaCl . i + mzat)
1,86 = 1,86 . {(11,7/58,5) . (1000/500) . 2 + (34,2/Mr zat) . (1000/500)}
Mr zat nonelektrolit = 342 gr / mol
2. Pada larutan isotonik dengan R dan T yang sama, maka :
M urea . i urea = M ammonium nitrat . i ammonium nitrat
massaurea 1000
. 0,1 , massa urea = 3 gram
60 500
3. Isotonik, π darah = π NaCl = 7,7 atm = MRT i
7,7 atm = (massa NaCl / 58,5) . (1000/1000) . 0,08205 . 310. 2
massa NaCl = 2744,9726 gram.
4. ∆Tb = Kb . m . i
0,2 = 0,52 . (1,8 / Mr) . (1000/100) . {1 + (5 – 1) . 0,8}
Mr M(OH)2 = 121,68 g/mol , Ar M = 121,68 – 34 = 87,68 g/mol
5. Zat terlarut : urea, CaCl2, NaCl, pelarut : air
Mol urea = 60 gram / 60 gram/mol = 1 mol
Mol NaCl = 11,7 gram / 58,5 gram/mol = 0,2 mol
Mol CaCl2 = 11,1 gram / 111 gram/mol = 0,1 mol
1 mol
Molalitas (n1) = 1 kg 1 mol kg
Latihan 1.6
1. ∆Tf = Kf x m
g 1000
20o = 1,8 x x
62 1000
1240
g= = 688,89 gram
1,8
2. ∆Tf = Kf x m
36 1000
= 1,86 x x 11,45 o C
58,5 1000
Tf = 0 – 11,45oC = -11,45 oC
Karena suhu NaCl lebih besar dibanding suhu salju maka NaCl dapat mencairkan salju.
3. Suhu minimum -11,45 oC. Caranya adalah dengan menambah jumlah NaCl yang terlarut
dalam air
3000 g 1000
4. Molal NaCl = 58,5 g/mol x 1000 5,13 molal
5000 g 1000
Molal NaNO3 = 85 g/mol x 1000 5,88 molal
0,2 x
0,226 mol/kg = 0,452 0,2 x x 0,252 mol
2
9 gram
Mr x 35,71 gram/mol
0,252 mol
Soal-soal Bab I
I. Pilihan Ganda
1. D ; massa air = 1 mol . 1000 / 1 molal = 1000 gr
2. E ; X E > XC > XA > X B > XD
3. E ; jenis zat terlarut mempengaruhi nilai pH
4. D
5. B ; P = Po . X pelarut = 17,5 . (1 – 0,2) = 14,0 mmHg
6. C ; X zat = ∆P/P= (30 – 28,85) / 28,85 = (90 / 18) / {(15 / Mr) + (90 / 18)}
Mr zat = 75 gr / mol
7. C ; P = Po . X pelarut = 30 . (1000/18) / {(1000/18) + 2}= 28,96 mmHg
8. A ; karena memiliki tekanan uap paling rendah diantara zat-zat lain yang menunjukkan
bahwa zat A lebih sukar menguap. Hal ini disebabkan gaya tarik menarik antar molekul
zat A lebih besar dibandingkan zat lain.
9. A ; cukup jelas
10. D ; perhatikan gambar 1. 7
11. D ; Tf ↓ , ∆Tf ↑ , m . i ↑
m.i D>A>E>B>C
12. C ; ∆Tf = Kf . m . i = 1,86 . 0.54 . 3 = 3,0 oC
13. A ; Tetapan kenaikan titik didih molal ialah kenaikan titik didih jika konsentrasi larutan
(konsentrasi partikel dalam larutan) sebesar satu molal.
14. D ; pelarut murni mempunyai ..... dari larutannya :
- titik didih lebih rendah , P tetap
- titik beku lebih tinggi , P tetap
- tekanan uap jenuh lebih tinggi, T tetap
15. E ; ∆Tb = Kb . m = 0,54 = 2,7 . (3 / Mr) . (1000 / 100) , Mr = 150 gr / mol
16. D ; Tf = 16,6 – (3,6 . (12,8 / 256) . (1000 / 100) = 14,8 oC
17. D ; ∆Tb = Kb . m = 5 = 0,5 . (x / 150) . {(1000 / (100 – x)} , x = 60
18. B ; 250 mL air = 250 g air
massagula
∆Tb = 1 = Kb . m = 0,5.
342
1000
( )
250 , massa gula = 171 gram
Tf1 Tf 2
( m1.i1 ) ( m2 .i2 )
19. A;
1 2
( 3
Mr
).( 1000
250
) ( ).( ).2 , Mr 60
5,85
58, 5
1000
500
Tf1 Tf 2
21. C;
m1 m2
1,550 0,775
( )(
30 . 1000
40 900
) (
massa zat .1000
40 1200
) ; massa zat = 20 gram.
22. E ; π = MRT = (17,1/342) . (1000/500) . 0,08205 . 300 = 2,46 atm
23. D ; pada T dan V sama π1 : π2 = n1 : n2 = (6/60) : (18/180) = 1 : 1
24. B ; π1 = π2 , pada T dan P sama :
massa 1000
M urea = M NaCl . i ↔ . 0,1 . 2 , massa = 2,4 gr
60 200
25. B ; air akan masuk ke dalam larutan hingga h bertambah, jika sudah tercampur semua,
harga h akan stabil.
II. Hubungan Antar Hal
26. keduanya betul, ada hub sebab akibat
27. pernyataan 1 betul , pernyataan 2 salah
28. pernyataan 1 betul , pernyataan 2 salah
III. Asosiasi Pilihan
30. E ; tidak dapat menghantarkan listrik → nonelektrolit → tidak terurai menjadi ion-ion,
m = 0,93 / 1,68 = 0, 5 molal, Mr = 3,1 . (1000 /100) / 0,5 = 62 g/mol
IV. Esai
31. pH bukan merupakan sifat koligatif karena pH merupakan sifat fisis larutan yang
bergantung pada konsentrasi [H+] larutan sedangkan sifat koligatif tergantung pada
konsentrasi partikel zat terlut saja.
49
32. H2SO4 49% → dalam 1 L terdapat x1L 0,49 mL
100
Massa 0,49 L H2SO4 = 0,49 L x 1,4 kg/L = 0,686 kg
0,686 kg 1000 gram 1
M = 98 g/mol x x 13,72 M
1 kg 0,51L
686
X=
98 0,198
686 510
98 18
∆Tb = m x Kb = 13,72 x 0,52 = 7,13 oC
Tb = 100 + ∆Tb = 107,13 oC
∆Tf = m x Kf = 13,72 x 1,86 = 25,52 oC
Tf = 0 - ∆Tf = -0,25,52 oC.
π = M x R x T = 13,72 x 0,08205 x (273 + 25) = 337,72 atm
1000 mol 1000
33. M W W
m V m
mol mol.1000
W
V V .m
massa mol.1000.P
V V .mol.1000
massa massa
V V
massa
2
V
massa
d
V
P o . X air
34. a. Lembab nisbi = x 100 % X air.100 %
Po
(100 )
18 .100 %
(100 ) 36
18 58,5
5,556
.100 % 82,716 %
6,171
b. karena Lembab nisbi > 32 % , maka CaCl2.6 H2O akan meleleh.
c. agar CaCl2.6 H2O tidak meleleh, Lembab nisbi ≤ 32 % maka X air ≤ 32 % , jadi
sebaiknya digunakan zat yang lebih mudah larut dari NaCl.
π =
0,1389 . 0,08205 . 310 . 9 31,7968 atm
1
b. Pada T sama ; π infus / M infus = π darah / M darah.
π infus > π darah maka M darah > M infus , maka pelarut larutan infus akan menuju
darah → HIPERTONIK.
Bab II
Reaksi Redoks & Elektrokimia
Urutan unsur berdasarkan daya pereduksinya, dari yang paling kuat adalah A-D-B-C
b. D D2+ A2+ A Eo = -2,47 V
A A2+ C2+C Eo = 3,55 V
D D2+ C2+C Eo = 1,08 V
C2+C B2+B Eo = -0,98 V
D D2+ B2+B Eo = 0,10 V
ixt
G x ME
96500
10 x 3600 27
G x 33,58 gram
96500 3
ixt
mol elektron mol
96500
ixt
G x ME
96500
G 25,4
mol elektron 63,5 0,80 mol
ME 2
Latihan 2.1
1. Cl2(g) + SO2(g) + 2H2O(l) → SO42-(aq ) + 2Cl-(aq) + 4H+
2. 2MnO4-(aq) + 3C2H4(g) + 4H2O(l) → 2MnO2(s) + 2OH-(aq) + 3C2H6O2
3. 3ClO-(aq) → 2Cl-(aq) + ClO3-(aq)
4. 2Cr3+ (aq) + 6I-(aq)] + 27Cl2(g) + 6OH- → 2 CrO42-(aq) + 6IO4- (aq) + 54Cl-(aq) +
32H2O(l)
5. Cr2O72-(aq) +12 H+(aq) + 2Fe2+(aq) + 2C2O42- (aq) → 2Cr3+(aq)+ 2Fe3+(aq) + 4CO2(g) +
7H2O(l)
6. K2Cr2O7(aq) + H2SO4 (aq) + H2C2O4(aq) → Cr2(SO4)3(aq) + CO2(g) + K2SO4(aq) +H2O(l)
7. 2CrI3 + 64KOH(aq) + 27Cl2(g) → 6KIO4 + 2K2CrO4 + 54KCl + 32H2O(g)
8. 2Al + 2NaOH(aq) + 6H2O → 2NaAl(OH)4 + 3H2(g)
9. 2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C → 6CaSiO3 + 10CO + P4
10. 2MnO + 5 PbO2 + 10 HNO3 → 2HMnO4 + 5Pb(NO3)2 + 4H2O
Latihan 2.2
1. Potensial elektrode standar adalah beda potensial elektrode itu terhadap elektrode
hidrogen yang diukur pada kondisi standar, yaitu pada suhu 25C dengan konsentrasi ion-
ion 1 M dan tekanan gas 1 atm.
Potensial elektrode negatif berarti potensial reduksi elektrode itu menjadi logam = negatif
sedang potensial oksidasi logam menjadi ionnya = positif.
2. a. Logam yang lebih mudah mengalami oksidasi adalah Zn. Karena potensial elektrode Zn
lebih negatif dari Ag.
b. Ion yang lebih mudah mengalami reduksi adalah Ag+. Hal ini karena potensial
elektrode Ag lebih positif daripada Zn.
3. a. Al dapat mendesak Zn, berarti Al berkedudukan di atas Zn. Zn dapat mendesak Cu,
berarti Zn berkedudukan di atas Cu. Fe tidak dapat mendesak Zn berarti Fe berkedudukan
di bawah Zn. Urutan logam mulai dari daya pereduksi paling lemah.
Cu-Fe-Zn-Al
b. Katode (reduksi) : Zn + Fe2+ (aq) → Fe(s) + Zn2+ (aq) (x3) Eosel = 0,22 V
Anode (oksidasi) : Al(s) + Zn2+ (aq) → Al3+(aq) + Zn (x2) Eosel = 0,90 V
2Al(s) + 3Fe2+(aq) → 3Fe(s) + 2Al3+(aq) Eosel =1,12 V
c. Al Al3+ Fe2+Fe
4. Al(s) → Al3+(aq) + 3e (x2) Eosel = 1,66 V
Cu2+ (aq) + 2e → Cu(s) (x3) Eosel = 0,34 V
2Al(s) + 3Cu2+ (aq) → 3Al3+(aq) + 2Cu(s) Eosel = 2,00 V
Larutan tembaga sulfat tidak dapat disimpan dalam bahan aluminium karena akan
terbentuk sel elektrokimia dengan Cu sebagai katode.
5. Logam-logam Cu, Hg, Ag, Pt dan Au tidak larut dalam asam keras encer karena potensial
elektrode logam-logam tersebut bernilai positif daripada H sehingga cenderung mengalami
reduksi.
6. a. P P2+ A2+ A Eosel = -2,34 V
B B2+ P2+ P Eosel = 0,74 V
B B2+ A2+A Eosel = -1,60 V
A A2+ Q2+Q Eosel = 3,20 V
B B2+ Q2+Q Eosel = 1,60 V
b. C C2+ P2+ P Eosel = -0,34 V
P P2+ A2+ A Eosel = -2,34 V
C C2+ A2+A Eosel = -2,68 V
A A2+ Q2+Q Eosel = 3,20 V
C C2+ Q2+Q Eosel = 0,52 V
c. B B2+ A2+A Eosel = -1,60 V
A A2+ X2 X- Eosel = 3,60 V
B B2+ X2 X- Eosel = 2,00 V
d. C C2+ A2+A Eosel = -2,68 V
A A2+ X2 X- Eosel = 3,60 V
C C2+ X2 X- Eosel = 0,92 V
Latihan 2.3
1. a. 2 Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e
b. Di katode logam nikel mengendap sebanyak
G = 8,8 F x 59/2 = 259,6 gram
2. 2 H+(aq) → H2(g) + 2e
mol hidrogen = 0,336 L/22,4 L = 0,015 mol
mol elektron = 2 x 0,015 mol = 0,03 mol
Cu2+(aq) +2e → Cu(g)
G = 0,03 F x 63,5/2 = 0,9525 gram.
100 x 96500
3. t 89,35 detik
1000 x 108
Latihan 2.4
1. Karena besi memiliki potensial elektrode yang negatif = -0,44 V sehingga cenderung
mudah untuk dioksidasi.
2. Hal ini karena zink dan aluminium berkarat membentuk oksida yang melapisi permukaan
logamnya. Lapisan ini melekat kuat pada permukaan logam sehingga melindungi logam di
bawahnya terhadap perkaratan lebih lanjut.
3. Perlindungan katode : besi dikontakkan dengan logam lain yang mempunyai potensial
elektrode yan lebih positif sehingga besi dan logam tersebut membentuk sel elektrokimia
dengan besi sebagai katode misalnya zink. Zink tersebut kemudian yang akan teroksidasi.
4. Jika lapisan timah rusak maka besi lebih mudah berkarat karena potensial elektrode besi
lebih positif dari timah sehingga timah dan besi membentuk sel elektrokimia dengan besi
sebagai anode. Besi jadi lebih mudah berkarat. Sedangkan untuk zink sel elektrokimia
yang terbentuk besi sebagai katode.
Soal-soal Bab II
I. PILIHAN GANDA
1. E. 2 dan 5
2. D; mol MnO4- = 2/5 x 1mol = 0,4 mol
3. E; H2S + MnO4- → K2SO4 + MnO2
S berubah dari -2 menjadi +6, perubahan bilangan oksidasi = 8
Mol elektron yang dilepaskan = 8 mol elektron.
4. C; Potensial standar sel = Ek – Ea = 0,80 – (-0,76) = 1,56 V
5. D; R R2+ S2+ S Eosel = 1,1 V
Q Q2+ R2+ R Eosel = -1,56 V
Q Q2+ S2+S Eosel = -0,46 V
P P2+ Q2+ Q Eosel = 2,46 V
6. Mg + NiCl2 → MgCl2 + Ni
Esel = -0,25 – (-2,37) = 2,12 V
7. E; 2Fe2+ → Fe + Fe3+
Esel = -0,44 – 0,77 = - 1,21 V
8. E; A mendesak B, berarti A berkedudukan di atas B. C mendesak D, C berkedudukan di
atas D. D mendesak B, berarti D berkedudukan di atas B.
9. C; Pb dan PbO2
10. A; logam zink akan larut menghasilkan gas H2
11.D; B,C,A
12. B; gas H2 dan NaOH(aq)
13. D; 2H2O → 4H+ + O2 + 4e
Karena anion sulfat mempunyai potensial elektrode yang lebih positif daripada air
sehingga air yang teroksidasi.
14. A; H2 dan Cl2
15. B; 2Cl- Cl2 + 2e
1F = 1 mol elektron = 0,02 mol elektron
Cl2 = ½ x 0,02 = 0,01 mol
1L N2 = 1,4/28
1 mol = 20 L
Volum klorin = 0,01 x 20 = 0,2 L = 200 ml
16. B; Ag+ + e Ag(s)
2H2O 4H+ + O2 + 4e
mol elektron = 9650/96500 = 0,1 mol
H+ = 4/4 x 0,1 mol elektron = 0,1 mol
[H+] = 0,1 mol / 1 L = 0,1 M pH = 1
17. C; mol elektron = 1930 / 96500 = 0,02 F
ME = 1,5 gram / 0,02 F = 75
Xn+ + ne X
n = 150 / 75 = 2
18. D; L2+ + 2e L(s)
2H2O 4H+ + O2 + 4e
KOH = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
Mol ion hidrogen = mol elektron = 10 mmol= 0,01 mol
ME = 0,295 / 0,01 mol = 29,5
Ar = 29,5 x 2 = 59
19. D; Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam dalam tanah adalah logam
yang mempunyai potensial elektrode lebih negatif daripada besi. Eo Mg = -2,37 Vsedang
Eo Fe = -0,44 V
20. C; oksigen dan air
II. HUBUNGAN ANTAR HAL
21. Pernyataan Benar, Sebab Benar, berhubungan
22. Pernyataan Benar, Sebab Benar, berhubungan
III. ASOSIASI PILIHAN
23. Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam dalam tanah adalah logam
yang mempunyai potensial elektrode lebih negatif daripada besi.
Jawab : 2 dan 4
24. Reaksi spontan jika Eosel = 0,34 – (-0,41) = 0,75 V (bernilai positif)
Logam Cu mengalami reduksi sebagai katode sedang logam Fe mengalami oksidasi
sebagai anode.
Jawab : 1 dan 3
25. Hukum Faraday I : “Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus
dengan jumlah listrik yang digunakan (Q)”.
Hukum Faraday II : “Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus
dengan massa ekvalen zat itu (ME)”.
Jawab : 2 dan 4
IV. ESAI
26. a. 3H2S + Cr2O72- + 8H+ → 3S + 2Cr3+ + 7H2O
b. 2CrI3 + H2O2 + OH- → CrO42- + IO4- + H2O
c. 3HNO3 + 4HCl + 2Au → 3NOCl + Cl- + 2Au3+ + 2H2O
d. 12KClO3 + 12H2SO4 → 12KHSO4 + 3O2 + 10ClO2 + 6H2O
27. a. katode : Fe3+ + e → Fe2+
anode : Cu → Cu2+ + 2e
Cu + 2Fe3+ → Cu2+ + 2Fe2+
b. Cu Cu2+ Fe3+Fe2+
Sn2+ Sn4+ Cr2O7 2-Cr3+
c. 1) Esel = 0,72 – 0,34 = 0,43 V
2) Esel = 1,33 – 0,15 = 1,18 V
28. G = 0,4 F x 63,5/2 = 12,7 gram
mol oksigen = ¼ x mol elektron = ¼ x 0,4 = 0,1mol
volum oksigen = 22,4 L x 0,1 mol = 2,24 L
29. Karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eo Fe = -0,44 volt; Eo Sn =
-0,14 volt). Akibatnya besi yang dililiti timah akan membentuk suatu sel elektrokimia
dengan besi sebagai anode, sehingga menyebabkan terjadinya korosi pada besi. Apabila
zink yang dililitkan pada besi, zink dapat melindungi besi dari korosi karena
mekanisme perlindungan katode. Hal ini karena potensial reduksi besi lebih positif
daripada zink sehingga besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektokimia
dengan besi sebagai katode.
30. a. Gambar 2.14 Bab II, Anoda = Cu, Katode = Fe
b. VCu A x d 100 cm x 0,001 cm 0,1 cm 0,1 mL ≈ 0,1 gram
3
ixt
G xME
96500
10 xt 108
0,1gram x
96500 1
9650 1080t
9650
t 8,94 det ik
1080
Bab III
Kelimpahan dan Sifat-Sifat Unsur
59. Ni(CN)42- → Ni = 28
(Ar) 4s2 3d8
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
Ni2+ → (Ar)
3d 4s 4p
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ xx xx xx xx
Ni2+ → (Ar)
3d 4s 4p
sp3 → tetrahedron
60. NH3 merupakan ligan kuat sehingga Δo > P → e memilih berpasangan lebih dahulu
daripada mengisi orbital yang lebih tinggi sehingga bersifat diamagnetik.
F- merupakan ligan lemah sehingga Δo < P → e memilih menempati orbital d dengan E
yang lebih tinggi sehingga bersifat paramagnetik.
61. Sc tidak berwarna karena sub kulit 3d-nya kosong.
Zn tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh.
Golongan transisi dapat berwarna karena adanya subkulit d yang terisi sebagian (tidak
penuh).
Latihan 3.1
1. a. Pulau Bintan
b. Cilacap
c. Pulau Bangka
d. Papua
e. Soroako, Sulawesi Selatan
f. Cikotok
2. a. Bauksit, Al2O3.nH2O
Kriolit, Na3AlF6
b. Hematit, Fe2O3
Magnetit,
Pirit, FeS2
Siderit, FeCO3
c. Kalkopirit, CuFeS2
Kalkosit, Cu2S
d. Kromit, FeCr2O4
e. Milerit, NiS
Latihan 3.2
1. Karena, penelitian yang dilakukan oleh para ahli-ahli selalu dimulai pada hal-hal yang
berkaitan dengan kehidupan manusia. Gas CO 2 merupakan gas yang terlibat dalam
proses pernapasan pada makhluk hidup (termasuk manusia) sehingga gas CO2 lebih
dahulu ditemukan keberadaannya di alam daripada gas Ar (argon). Meskipun jika
dibandingkan, keberadaan CO2 di alam lebih sedikit daripada argon.
2. a. Karena jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah
b. Karena halogen nonpolar, maka gaya taik-menarik antar molekul halogen merupakan
gaya London yang sebanding dengan nilai titik didih, dimana gaya ini bertambah
sesuai dengan pertambahan Mr.
c. Karena dari atas ke bawah, halogen berkurang kepolarannya, sedangkan air bersifat
polar.
d. I2 yang nonpolar sukar larut dalam air yang polar, sedangkan dalam larutan I– dapat
membentuk poliiodida (I3–).
3. a. Iodin
b. Fluorin
c. Bromin
d. Fluorin
e. Fluorin
4. Dengan bertambahnya jari-jari atom, maka afinitas elektron akan semakin kecil,
sehingga kereaktifan akan menurun.
5. a. 2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
b. P4 + 10Cl2 → 4PCl5
c. C2H6 + Cl2 → C2H5Cl + HCl
d. Br2 + 2KI → 2KBr + I2
e. Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
6. Spesi awal yaitu I– , reaksinya :
2I– + Cl2 → 2Cl– + I2 (larutan coklat)
I2 + CCl4 → berwarna ungu
Latihan 3.3
1. a. K
b. Mg
c. Ca
d. K
2. a. 2 Na(s) + H2O(l) → 2 NaOH(aq) + H2(g)
1000 1,15 1000
b. M NaOH n NaOH 0,1
Vol. larutan 23 500
pOH = 1, pH = 13.
1,15
c. n H 2 0,5 0,025 mol
23
pada STP, vol. H2 = 22, 4 L.mol–1 x 0,025 mol = 0,56 L
3. Jika X merupakan Alkali :
2 X(s) + 2 H2O(l) → 2 XOH(aq) + H2(g)
300 mL gas H2 = (0,3 / 22,4) mol H2 = 0,0134 mol
1
n X = 2 x 0,0134 = 0,0268 mol , Ar 0,0268 37,31 , X mungkin K
Jika X merupakan Alkali tanah :
X(s) + 2 H2O(l) → X(OH)2(aq) + H2(g)
1
n X = n H2 = 0,0134 mol , Ar 0,0134 74,6 , X = tidak ada
4. a. 2Mg + O2 → 2MgO
3Mg + N2 → Mg3N2
b. Mg3N2 + 6H2O → NH3 + 3Mg(OH)2
c. n Mg3N2 = ½ . n NH3 = 0,5 x 7,2 mmol = 3,6 mmol = 0,0036 mol
massa Mg3N2 = 0,0036 x 76 = 0,2736 gram
0,2736
KadarMg3 N 2 x100% 27,36%
1
CrO Ca
5
2
K 4 x10
sp
4 x10 4 M
5. 4
0,1 2
Ba CrO
2
K sp
2
1x1010
4 x10 4
2,5 x10 7 M
4
Sr CrO
2
K sp
2
7 x107
4 x10 4
1,75 x10 3 M
4
6. SO Ca
2
4
K sp
2
2,4 x105
0,1
2,4 x10 4 M
Ba SO
10
2
K 1x10
4,17 x10 7 M
sp
4 x10
4
2 4
Latihan 3.4
1. Karena air sadah mengandung ion-ion yang dibutuhkan oleh tubuh kita (Mg 2+ dan
Ca2+).
2. a. Labu erlenmeyer dan buret
b. Karena air suling tergolong air lunak, jadi digunakan sebagai standar.
c. 1. tidak ada, karena pada perlakuan I, jumlah air sabun yang diperlukan oleh semua
sampel air hingga berbuih, jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh air suling.
2. Contoh B, karena dengan pendidihan terlebih dahulu, air sabun yang dibutuhkan
menjadi sama dengan yang digunakan pada air suling.
3. Contoh A dan C, karena walau dengan pendidihan terlebih dahulu, air sabun yang
dibutuhkan hingga berbuih, tetap saja jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh
air suling.
Latihan 3.5
1. Titik leleh : Ar < Cl2 < P4 < S8. Yang mempengaruhi adalah gaya van der Waals yang
bergantung pada Mr, sedangkan Mr Ar < Cl2 < P4 < S8.
2. a. NaH bersifat kovalen sedangkan HCl bersifat ionik
b. Larutan HCl bersifat asam, larutan NaH bersifat basa.
3. Kekuatan asam HClO4 > H2SO4 > H3PO4 > H2SiO3 karena dari Na ke Cl energi ionisasi
bertambah → sifat asam bertambah.
4. A dapat larut dalam larutan HCl maupun larutan NaOH → amfoter → Al
B bereaksi dengan air membebaskan hidrogen → Na
C tidak beraksi dengan air → kovalen , oksidanya dalam air bersifat asam → Si
D tidak berwujud padat → berada di sebelah kanan periode 3
urutannya dari kiri peride 3 : B, A, C, D
5. a. Na
b. Ar
c. Na
d. Si
e. Al
f. Na
g. Cl
h. Na
Latihan 3.6
1. Fe: 2+
Cr: 3+
2. Karena Cu memiliki konfigurasi elektron 3d5 4s1 yang berarti Cu memiliki lebih banyak
elektron yang tidak berpasangan sehingga bersifat paramagnetik. Semakin banyak jumlah
elektron yang tidak berpasangan maka sifat paramagnetik semakin besar, itulah sebabnya
Cu bersifat kurang ductile.
Bab IV
Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur
14. Karena bijih besi relatif melimpah, pengolahan besi relatif mudah dan murah, sifat-sifat
besi mudah dimodifikasi.
15. 1. Menurunkan kadar karbon dari 3 – 4 % menjadi 0 – 15 %,
2. Menghilangkan pengotor seperti Si, Mn, dan P,
3. Menambahkan logam-logam campur seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang
akan dibuat.
16. Selain baja, dibutuhkan 14 – 18 % Cr dan 7 – 9 % Ni.
17. Flotasi : dari pengapungan di dapat bijih pekat (perbedaan berat jenis)
Pemanggangan : 4 CuFeS2 + 9 O2 → 2 Cu2S + Fe2O3 + 6 SO2
Peleburan : mencair membentuk 2 lapisan, lalu pada bagian copper matte ditiupkan udara
sehingga terjadi reaksi redoks :
2Cu2S + 3O2 → 2Cu2O + 2SO2
Cu2S + Cu2O → 2Cu + SO2
Elektrolisis : CuSO4 (aq) → Cu2+(aq) + SO42– (aq)
Katode : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Anode: Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e +
Cu(s) → Cu(s)
Anode Katode
18. Karena tembaga merupakan logan yang kurang aktif namun dapat mengantarkan arus
listrik.
19. Sebagai bahan pembuatan senjata dan perhiasan.
20. Untuk membuat kaleng kemasan.
21. Karena timah tahan karat sedangkan zink tidak.
22. Digunakan dalam industri logam untuk membuat aliase.
23. Karena kromium dapat memberikan kekuatan, kekerasan. serta sifat tahan karat.
24. Untuk melapisi logam dengan tujuan dekoratif (karena kromium sangat mengkilat).
25. Karena Au sangat sulit dioksidasi, Au merupakan oksidator yang sangat kuat.
26. Sebagai perhiasan
Au 197 197
27.
Cu 3 Au (197 3 x 63,5) 387,5
197
Kadar Au = 387,5 x 24 12,20karatemas
28. a. Alotrop adalah bentuk-bentuk yang berbeda dari unsur yang sama, contohnya pada
grafit dan intan.
b. Struktur intan : setiap atom karbon berada di pusat suatu tetrahedron dan terikat secara
kovalen kepada 4 atom karbon lainnya yang berada di sudut tetrahedron tersebut,
membentuk suatu jaring tiga dimensi yang kokoh.
Struktur grafit : setiap atom karbon terikat secara kovalen kepada 3 atom karbon
lainnya, dalam suatu susunan berbentuk heksagonal, membentuk lapisan-lapisan.
29. a. Sebagai perhiasan
b. Sebagai anode batu baterai, pinsil, untuk membentuk komposit
c. Untuk vulkanisasi karet pada industri ban, untuk membuat ebonit, sebagai pigmen
(dalam cat, tinta)
d. Reduktor pengolahan logam, komponen bahan bakar seperti kokas.
e. Sebagai pendingin, pemadam kebakaran, bahan pembuatan soft drink.
30. Karena CO2 lebih berat dari udara, maka akan mengusir udara dari sekitar daerah yang
disemprot hingga api padam.
31. Si merupakan metaloid yang mempunyai struktur kristal kovalen raksasa dengan titik
leleh dan titik didih yang sangat tinggi.
32. Sebagai bahan pembuatan transistor, LED, sel surya dan chip komputer.
33. Silika : untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Natrium silikat : untuk mengawetkan telur, sebagai perekat dan filler detergent.
Silika gel : sebagai pengering dalam berbagai macam produk.
34. Tekanan besar akan meningkatkan suhu udara, sehingga pada proses pendinginan (suhu
rendah), air dan karbon dioksida beku dapat dipisahkan.
35. Volume N2 = 78 % . 1000 L = 780 L
P.V
(1.780)
780
18,374mol
n N2 =
R.T ( 0,08205.298) 42,4509
massa N2 = 18,374 x 28 = 514,472 gram = 0,5 kg
36. a. sebagai bahan baku pembuatan amonia
b. untuk membuat pupuk
c. sebagai bahan baku pembuatan amonium nitrat
Latihan 4.1
1. Reaksi elektrolisis :
Katode : Na+(aq) + e → Na(s)
Anode : 2Cl-(aq) → Cl2(g)+ 2e
2Na+(aq) + 2Cl-(aq) → Cl2(g)+ 2Na(s)
GNa = 1 F x 23 /1 = 23 gram
Mol elektron = 1F
Mol klorin = ½ x mol elektron = ½ x 1 = 0,5 mol
Volum klorin = 0,5 mol x 22,4 L = 11,2 L
2. a. i. Al2O3(s) + 2 NaOH(aq) + 3 H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq)
ii. 2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
iii. 2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + H2O(l)
iv. Al2O3(l) → Al3+(l) + 3O2-(l)
Katode : Al3+(l) + 3e → Al(l)
Anode : 2O2-(l) → O2(g) + 4e
C + 2O2-(l) → CO2(g) + 4e
b. 1 ton bauksit = 1000 gram
Mr Al2O3 = 102 g /mol
Kadar Al = 60% x 1000 kg = 600 kg
Al yang dapat dipisahkan = 90% x 600 kg = 540 kg
3. a. Logam aluminium jika dibiarkan di udara terbuka akan dengan cepat berkarat karena
merupakan logam yang aktif tetapi lapisan karat aluminium Al2O3 membentuk lapisan tipis
yang melekat pada seluruh permukaan logam yang melindungi logam di dalamnya dari
perkaratan lebih lanjut.
b. Penggunaan aluminium :
1. untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor lainnya
2. untuk membuat badan pesawat terbang.
3. untu kusen pintu dan jendela
4. untuk aluminium foil dan kaleng kemasan berbagai jenis produk makanan dan
minuman.
5. untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan
6. membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan besi (III) oksida.
4. a. besi = 90% x 1000 kg = 900 kg
b. massa besi = 1000 kg
massa bijih = 1000 kg/0,9 = 1111,11 kg
5. Untuk memisahkan emas dari logam lain.
Latihan 4.2
1. a. Penggunaan grafit :
- sebagai anode dalam baterai dan proses elektrolisis berbagai industri.
- Untuk membuat pensil dan bahan kosmetik.
- Bahan pelumas
- Sebagai komponen dalam pembuatan komposit.
b. Penggunaan silikon untuk membuat transistor, chips komputer, dan sel surya.
c. Penggunaan fosforus untuk membuat asam fosfat, membuat korek api.
d. Penggunaan nitrogen :
- untuk membuat ammonia
- untuk atmosfer inert dalam industri elektronika
- atmosfer inert untuk memperpanjang masa penggunaan makanan kemasan.
- Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin.
e. Penggunaan belerang untuk pembuatan asam sulfat dan sedikit belerang digunakan unuk
vulkanisasi karet untuk industri ban kendaraan.
f. Penggunaan klorin untu klorinasi hdrokarbon, bahan desinfektans dalam air minum dan
kolam renang.
2. a. Penggunaan amonia :
- membuat pupuk
- untuk membuat senyawa nitrogen lain misalnya asam nitrat
- sebagai pendingin dalam pabrik es
- untuk membuat hidrazin
b. Penggunaan asam sulfat untuk industri pupuk dan deterjen dan untuk membersihkan
logam dalam industri logam.
c. Penggunaan asam fosfat untuk membuat pupuk superfosfat (senyawa fosfat yang larut
dalam air)
d. Penggunaan natrium hipoklorit sebagai zat aktif dalam pemutih rumah tangga.
3. a. Pembuatan silokon ultramurni dilakukan sebagai berikut. Mula-mula silikon biasa
direaksikan dengan klorin sehingga terbentuk silicon tetraklorida. Kemudian silicon
tetraklorida ini dimurnikan dengan distilasi bertingkat. Selanjutnya, SiCl4 direduksi
dengan mengalirkan campuran uap silicon tetraklorida dan gas hidrogen melalui suatu
tabung yang dipanaskan.
b. Pemisahan nitrogen dan oksigen dari udara dengan cara pencairan udara dan distilasi
bertingkat. Mula-mula udara disaring untuk membersihkan debu yang ada. Udara bersih
kemudian dikompresikan. Kompresi ini menyebabkan suhu udara meningkat. Kemudian
proses dilanjutkan dengan pendinginan yang menyebabkan air dan karbon dioksida
membeku dan dapat dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, udara kemudian
dialirkan ke dalam pipa yang lebih besar sehingga suhu turun lagi dan sebagian udara
mencair. Udara yang belum mncair disirkulasikan, dialirkan lagi ke dalam kompresor.
c. Pembuatan belerang dengan cara Frasch. (lihat gambar 3.48) Deposit belerang dicairkan
dengan mengalirkan air super panas (campuran air dan uap air dengan tekanan sekitar 16
atm dan suhu sekitar 160C) melalui pipa bagian luar dari suatu susunan tiga pipa
konsentris. Belerang cair kemudian dipaksa keluar dengan memompakan udara panas
(dengan tekanan sekitar 20 – 25 atm). Selanjutnya belerang dibiarkan membeku.
d. Klorin dari NaCl melalui klor-alkali yaitu elektrolisis larutan NaCl dengan reaksi :
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Katode : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2(g)
Anode : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e
2H2O(l) + 2Cl-(aq) → Cl2(g)+ 2OH-(aq) + H2(g)
selama elektrolisis harus dijaga agar NaOH dan gas klorin yang terbentuk tidak bereaksi
sehingga ruang anode dan katode perlu dipisahkan dengan cara sel diafragma atau sel
merkuri.
4. a. Proses Haber-Bosch.
N2(g)+ 3H2(g) → 2NH3(g)
Reaksi dilangsungkan pada suhu 550C dan tekanan tinggi (sekitar 300atm) dengan
katalisator terdiri atas serbuk besi dengan campuran Al2O3, MgO, CaO dan K2O.
b. Proses kontak : pertama belerang dibakar hingga menjadi belerang dioksida. Belerang
dioksida kemudian dioksidasi lebih lanjut membentuk belerang trioksida menurut reaksi
kesetimbangan berikut.
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) H = -98 kJ
Reaksi ini berlangsung pada suhu sekitar 500 C, tekanan 1 atm dengan katalisator V2O5.
Selanjutnya gas SO3 dilarutkan dalam asam sulfat pekat sehingga terbentuk asam sulfat
pekat berasap disebut juga oleum (H2SO4.SO3 atau H2S2O7).
SO3 + H2SO4 → H2S2O7
c. Batuan fosfat direaksikan dengan asam sulfat atau asam fosfat, dimana batuan fosfat
diubah menjadi kalsium dihidrogenfosfat atau kalsium fosfat primer{Ca(H 2PO4)2} yang
larut dalam air.
Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 → 2CaSO4 + Ca(H2PO4)2
Ca3(PO4)2 + 4H3PO4 → 3Ca(H2PO4)2
d. Reaksi pembutannya : H2CO3 + NH3 → CO(NH2)2
5. a. P4 + 5O2 → P4O10
P4O10 + 6H2O → 4H3PO4
b. mol fosforus = 1000gram /124 = 8,06 mol
mol P4O10 = 8,06 mol
mol H3PO4 = 4 x 8,06 mol = 32,24 mol
massa H3PO4 = 32,24 x 98 = 3159,52 gram
98 x 3159,52
massa asam fosfat 98% = 3096,33 gram
100
6. S + O2 → SO2
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
2SO3(g) + H2O → H2SO4(aq)
1L larutan asam sulfat 98% mengandung = 1,8 kg/L x 0,98 = 1,764 kg/L SO3
1764 gram x 1L
mol SO3 = 22,05 mol
80 gram/mol
7. S + O2 → SO2
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
2SO3(g) + H2O → H2SO4
Lakmus biru menjadi merah karena ada asam sulfat yang bersifat asam.
Soal-Soal Bab IV
I. PILIHAN GANDA
1. B
2. C
3. A
4. C
5. B
6. D; fluks: bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan
pengotor itu dalam bentuk cairan kental
7. E
8. A
9. D
10. D
11. C
12. B
II. ESAI
13. Pemisahan nitrogen dan oksigen dari udara dengan cara pencairan udara dan distilasi
bertingkat. Mula-mula udara disaring untuk membersihkan debu yang ada. Udara
bersih kemudian dikompresikan. Kompresi ini menyebabkan suhu udara meningkat.
Kemudian proses dilanjutkan dengan pendinginan yang menyebabkan air dan karbon
dioksida membeku dan dapat dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, udara
kemudian dialirkan ke dalam pipa yang lebih besar sehingga suhu turun lagi dan
sebagian udara mencair. Udara yang belum mEncair disirkulasikan, dialirkan lagi ke
dalam kompresor.
14. a. kokas, batu kapur, oksigen
b. kokas sebagai reduktor, batu kapur sebagai fluks, oksigen sebagai oksidator.
c. 3Fe2O3 +CO → 2Fe3O4 + CO2
Fe3O4 + CO → 3FeO + CO2
FeO + CO → Fe + CO2
d. CaCO3(s) → CaO(s) + CO2 (800 – 900C)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l) (1200C)
3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2 (1200C)
15. Penurunan titik leleh dari Al2O3 dengan melarutkannya dalam kriolit.
16. Proses kontak menggunakan oksigen sebagai oksidator sedangkan proses kamar timbel
campuran gas NO dan NO2 dan bejana yang dilapisi timbel.
17. a. 2Mg + O2 → 2MgO 1)
3Mg + N2 MgN3 2)
mol Mg = 3,3/ 24 = 0,1375 mol
misal reaksi (1) Mg yang bereaksi x mol
untuk reaksi (2) Mg yang bereaksi = (0,1375 – x )mol
mol MgO = x mol dan mol MgN3 = 1/3 x (0,1375 – x )mol
massa hasil total = 5,25 gram
massa MgO + massa MgN3 = 40x + 66(0,046 – 0,33x)= 5,25 gram
x = 0,122 mol = mol Mg = mol MgO
mol MgN3 = 0,006 mol
massa MgO = 0,122 x 40 = 4,85 gram
massa MgN3 = 0,006 x 66 = 0,396 gram
b. Jika MgO dilarutkan dalam air akan membentuk Mg(OH)2 jadi :
MgO + H2O Mg(OH)2
2 HCl + Mg(OH)2 MgCl2 + 2 H2O
mol MgO = 0,122 mol, berarti mol Mg(OH)2 = 0,122 mol
mol HCl = 2 x Mg(OH)2 = 0,244 mol
Volume HCl = 0,244 / 2 = 0,122 L
18. a. A. NaBr(aq) + Cl2(g) NaCl(aq) + Br2(l)
C. Br2(l) + 2KOH(aq) KBr(aq) + KBrO(aq) + H2O(l) (dalam pelarut eter yang
inert). Bromin mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa.
D. KBrO(aq) + H2SO4(aq) + KBr Br2(g) + K2SO4(aq)+H2O(l)
b. Bromin larut dalam eter karena bromin bersifat nonpolar sedang KBrO bersifat polar
jadi larut dalam air yang polar.
Bab V
Unsur Radioaktif dan Penggunaan Radioisotop
6. a.
242
Pu 240
92 U 42 α b.
42
19 K 42
20 Ca -1 β
0
a. 15 P p 15; n 17 17
15 1,13 stabil
32
7. n
p
b.
60
27 Co p 27; n 33 n
p 33
27 1,22 radioaktif
8. a. Mg-24 b. Ni-60
9. a.
32
16 S p 16; n 16 n
p 1 stabil
b.
164
82 Po p 82; n 82 n
p
1 stabil
10. Gaya tarik menarik yang bekerja antara proton dengan proton, proton dengan neutron
dan neutron dengan neutron.
11. a. Gaya inti b. Gaya inti dan Coulomb c. Gaya inti
12. a. Terikat b. Terpisah
13. a. Ci (Curie) dan Bq (Becquerel); menyatakan keaktifan radioisotop atau menyatakan
jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu.
b. Gy (Gray) dan Rd (Rad); menyatakan jumlah / dosis setelah memperhitungkan
pengaruh pada makhluk hidup.
14. Rem = Q x dosis rad (dalam rad); Q = faktor kualitas
Latihan 5.1
1.
2. a.
211
82 Pb → 211
83 Bi 0
-1 e
b. 220
86 Rn → 216
84 Bi 4
2 He
c.
40
19 K 0
-1 e → 40
18 Ar 0
0 X
d. 93
44 Ru → 93
43 Tc 0
1 e
3. a.
242
94 Pu → 238
92 Bi 4
2 He
b. 42
19 K → 42
20 Ca 0
-1 e
c. 26
14 Si → 26
13 Al 0
1 He
t 8 tahun 8 tahun
n 4 t 12 2 tahun
t 12 t 12 4
Latihan 5.2
1. a). Kedokteran
Radioisotop digunakan sebagai perunut untul mendeteksi(diagnosa) berbagai jenis
penyakit antara lain Tc-99 disuntikkan dalam pembuluh darah yang akan diserap oleh
jaringan yang rusak pada organ tertentu seperti jantung, hati, dan paru-paru. Sedangkan
Tl-201 akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung. Sehingga Tc-99 dan
Tl 201 digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.
b). Hidrologi
Dalam bidang hidrologi, perunut radioaktif digunakan untuk:
a. Mempelajari kecepatan aliran air sungai.
Pada tempat tertentu ditaburkan senyawa yang bertanda yang larut dalam air, misal
NaCl dengan isotop Na-24. Detektor akan menunjukkan kapan radioisotope mencapai
tempat tertentu pada daerah sungai tersebut.
b. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah
Radioisotop Na dalam NaCO3 yang larut dalam air dimasukkan ke dalam aliran air
dalam pipa. Dengan detektor maka dapat diketahui intensitas radiasi. Jika intensitas
melebihi batas normal maka dapat dipastikan bahwa telah terjadi kebocoran pada pipa
tersebut.
c). Ilmu kimia
Dalam ilmu kimia, perunut radioaktif digunakan untuk :
a. Mempelajari kesetimbangan dinamis pada suatu reaksi.
Contoh pada kesetimbangan antara PbI2 padat dengan larutan jenuhnya.
PbI2 (s) → Pb2+ (aq) + 2I- (aq)
b. Mempelajari reaksi pengesteran.
Alkohol akan bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air. Mula-mula
alkohol dipilih yang mengandung isotop O-18, kemudian direaksikan dengan asam
karboksilat. Selanjutnya hasil reaksi diperiksa dan ternyata ester yang dihasilkan
radioaktif.
2. Radioisotop sebagai sumber radiasi
a. Bidang kedokteran
1. Sterilisasi radiasi
Contoh: untuk mematikan mikroorganisme
2. Terapi tumor atau kanker
Contoh: Radioisotop Co-60 dapat digunakan untuk mendeteksi kanker.
b. Bidang pertanian
1. Pemuliaan tanaman
Contoh: biji padi diradiasi dengan dosis tertentu agar tahan hama, berbulir banyak,
atau usia pendek.
2. Penyimpanan makanan
Contoh: radiasi digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan yang cepat
muncul tunas, untuk pengawetan bahan makanan (mencegah pertumbuhan jamur
atau bakteri).
c. Bidang Industri
1. Mengontrol ketebalan bahan
Radiasi sinar gama dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las yaitu dengan me-rontgen bahan tersebut. Semakin tebal bahan
tersebut maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang.
2. Pengawetan bahan
Bahan-bahan seperti kayu, barang-barang seni dapat diawetkan dengan
menggunakan bahan radioisotop yang dapat meningkatkan nilai mutu tekstil
karena mengubah struktur serat sehingga lebih kuat, lebih baik mutu penyerapan
warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman
sehigga lebih tahan lama.
3. a. Reaktor G.A. Siwabessy di Serpong
b. Reaktor Triga 2000 di Bandung
c. Reaktor Kartini di Jogjakarta
Ketiga reaktor tersebut merupakan reaktor riset ysng memiliki tujuan untuk berbagai
penelitian dan menghasilkan berbagai macam teknologi yang penggunaannya non energi.
Misalnya untuk bidang pertanian, biologi, peternakan, industri, kedokteran dan bidang-
bidang non energi lainnya.
Soal-Soal Bab V
1. D
2. D
3. C
4. A
5. A
6. C
7. B
8. C
9. D
10. D ; 0
1
11. B
12. D
13. A
14. E
15. E ; Semakin singkat waktu paruhnya maka zat tersebut semakin aktif.
16. C
17. E
18. C
19. E
20. C
PILIHAN GANDA
1. B
massa 6 gram massa 90 gram
2. A; mol urea = 0,1 mol mol air = 5 mol
Mr 60 g/mol Mr 18 g/mol
5. D; P = X . Po 24,5 = 25 . X
24,5
X air 0,98; X urea 1 0,98 0,02
25
X air : X urea mol air : mol urea 0,02 : 0,98 1 : 49
massa air mol x Mr
\ massa urea 1 mol x 60 g/mol 60 gram
massa air 49 mol x 18 g/mol 882 gram
% urea 60
882
x 100% 6,8%
6. C
7. A; ΔTf m x Kf
10a
ΔTf x Kf
M
ΔTf.M
Kf
8. B 10a
9. B
10. C
11. D
12. C
13. D
14. C
15. C; ΔTf m.Kf
3 m . 1,86
3
m 1,613
1,86
1000 1,613
mnx n 0,1613 mol
100 gram 10
massa 10 g
Mr 62 g/mol
n 0,1613 mol
16. E
17. B
18. C; Biloks W 4.x + ((-2).13) + (10.2) + (10.(-2)) = -2 x = +8
19. C
20. C
21. D
22. B
23. C
24. A
25. E
26. E
27. A
28. A
29. C
30. D
31. A
32. B
33. D
34. B
35. D
36. C
37. B
38. B
39. A
40. B
41. C
42. C
43. B
44. D
45. B
46. D
47. C
t 60
48. E; n 3
t 1
2 20
3
1
18
2
49. D
50. A
ESAI
ΔTf 1,86
51. m . i Kf 1,86 1
1000 1000
m . i n NaCl . .2 n zat
500 500
11,7 6
1 .2.2 .2
58,5 Mr
Mr zat 60 gram/mol