Anda di halaman 1dari 91

BAB 1

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

A. FRAKSI MOL DAN MOLALITAS


1. Fraksi Mol (X)
Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan mol seluruh zat dalam
larutan. Dalam campuran zat   dengan zat B, maka fraksi mol masing-masing zat dapat
dinyatakan dengan:

mol t mol p
Xt = Xp = Xt + Xp = 1
mol t+ mol p mol p+mol t

Xt = fraksi mol terlarut Xp = fraksi mol pelarut

2. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut. Molalitas
dapat dinyatakan dengan  rumus:

massa 1.000
m= x m = kemolalan (m)
Mr p
p = massa pelarut (gram)

B. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NONELEKTROLIT


1. Penurunan tekanan uap (ΔP)
Bila air dipanaskan merupakan sifat fisika larutan yang hanya tergantung pada
jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Sifat koligatif
larutan terdiri atas penurunan tekanan uap bila ke dalam air ditambahkan zat terlarut,
apakah terjaadi kenaikan atau penurunan? Semakin mudah zat cair menguap akan
semakin tinggi tekanan uapnya. Bila ke dalam airditambahkan zat terlarut, maka
pertikel-partikel zat terlarut akan menghalangi penguapan pelarut, akibatnya terjadi
penurunan tekanan uap.
Besarnya penurunan tekanan uap dirumuskan dalam Hukum Raoult dengan
persamaan :
P = Xt . P P = penurunan tekanan uap

P = P - P Xt = fraksi mol zat terlarut

P = tekanan uap pelarut


1
2. Kenaikan titik didih (ΔTb)
Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan menaikkan titik didih, sehingga
titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Menurut Hukum
Raoult dirumuskan sebagai berikut :

ΔTb = m . kb
massa 1.000
ΔTb = Mr x p
x kb

Keterangan :
ΔTb = kenaikan titik didih (ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut)
Tb = Tb pelarut + ΔTb
M = molalitas larutan
Kb = konstanta titik didih pelarut/tetapan kenaikan titik didih normal
3. Penurunan titik beku (ΔTf)
Penambahan zat terlarut akan menurunkan titik beku larutan. Ini berarti titik
beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarutnya. Penurunan titik beku larutan
dapat dirumuskan sesuai Hukum Raoult sebagai berikut :

ΔTf = m . kf
massa 1.000
ΔTf = Mr x p
x kf
Keterangan :
ΔTf = penurunan titik beku (ΔTf = Tf pelarut – Tflarutan)
Tf = Tf pelarut - ΔTf
M = molalitas larutan
Kf= konstanta titik beku pelarut
4. Tekanan osmosis (π)
Bila dua larutan yang berbeda konsentrasinya dipisahkan oleh membran
semipermiabel, maka molekul-molekul pelarut dari larutan yang lebih encer akan
menembus menuju larutan yang lebih pekat. Peristiwa ini disebut osmosis. Osmosis
dapat dihentikan dengan memberikan tekanan yang disebut tekanan osmosis. Besarnya
tekanan osmosis dapat diukur dengan osmometer dan dapat dihitung dengan
persamaan yang dirumuskan oleh Van’t Hoff sebagai berikut :

π=M.R.T
2
Keterangan :
π = tekanan osmosis
M = molaritas
R = tetapan = 0.082 L.atm.K-1.mol-1
T = suhu mutlak (t⁰C + 273)K

C. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT


1. Penurunan tekanan uap (ΔP)

ΔP = XP⁰ . i

Untuk elektrolit kuat α=1, sehingga ΔP = XP⁰ . n

2. Kenaikan titik didih (ΔTb)


ΔTb= m . kb . i

Untuk elektrolit kuat, ΔTb = m . kb . n

3. Penurunan titik beku (ΔTf)

ΔTf= m . kf . i

Untuk elektrolit kuat, ΔTf = m . kf . n

4. Tekanan osmosis (π)

π=M.R.T.i

untuk elektrolit kuat, π = M . R . T . n

Keterangan :
i = faktor Van’t Hoff (1 + (n-1)α)
n = jumlah ion

3
D. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban yang benar !
1. Suatu larutan sebanyak 50 gram dibuat dengan mencampurkan 23 gram etanol
(Mr=46) dalam 27 gram air (Mr=18), maka fraksi mol etanol dalam larutan tersebut
adalah …
A. 0,125
B. 0,25
C. 0,50
D. 0,75
E. 1

2. Bila 0,1mol NaCl dilarutkan dalam 0,9 mol air dan tekanan uap air Pº maka tekanan
uap larutan NaCl tersebut sebesar … Pº.
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,8
D. 0,9
E. 1

3. Diketahui tetapan gas ideal R= 0,082 Latm/molK dan Mr NaCl = 58,5. Bila 1,17 gram
NaCl dilarutkan dalam air sampai volumenya 500 ml, maka pada suhu 27ºC larutan
tersebut akan mempunyai tekanan osmosis sebesar … atm.
A. 1,968
B. 0,984
C. 0,178
D. 0,134
E. 0,089

4. Kenaikan titik didih molal air = 0,52ºC, jika 9,8 gram H2SO4 dalam 109,8 gram larutan
( larutan =1), maka larutan asam sulfat tersebut akan mendidih pada suhu … ºC.
A. 100,04
B. 100,52
C. 101,04
D. 101,56
E. 102,08
4
5. Pada suhu tertentu tekanan uap jenuh air adalah 70 mmHg. Tekanan uap larutan yang
dibuat dengan cara melarutkan 10 gram urea (Mr=60) dalam 90 gram air (Mr=18)
pada suhu tersebut adalah … mmHg.
A. 67,74
B. 67,26
C. 6,77
D. 2,26
E. 2,74

6. Sebanyak 450 gram zat nonelektrolit dilarutkan dalam 2 kg air mendidih pada suhu
100,65ºC. Bila tetapan titik didih molal air = 0,52, massa molekul zat tersebut adalah

A. 45
B. 60
C. 90
D. 180
E. 342

7. Larutan etilen glikol (C2H6O2) dengan 900 gram air mempunyai titik didih 100,93ºC
(Ar C=12, H=1, O=16), maka etilen glikol yang telah dilarutkan adalah .. gram.
A. 50
B. 100
C. 150
D. 250
E. 200

8. Sebanyak 17,1 gram zat X (nonelektrolit) dilarutkan dalam air sehingga volumenya
menjadi 250 ml. Bila tekanan osmosis pada suhu 27ºC (R=0,082 Latm/molK) adalah
4,92 atm, maka massa rumus zat X tersebut adalah …
A. 60
B. 75
C. 90
D. 180
E. 342

5
9. Suatu larutan elektrolit kuat 0,5 M tekanan osmosisnya 24,5 atm pada suhu 27ºC.
Banyaknya ion yang dimiliki elektrolit tersebut adalah …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

10. Fraksi mol etanol dalam air adalah 0,2. Jika tekanan uap jenuh air pada suhu 30ºC
adalah 24 mmHg, maka penurunan tekanan uap adalah … mmHg.
A. 1,2
B. 2,4
C. 4,8
D. 6,0
E. 7,2

11. Tekanan uap jenuh air adalah 24 mmHg. Tekanan uap jenuh larutan urea 0,1 m adalah
… (Mr=60) mmHg.
A. 21,4
B. 21,6
C. 22,2
D. 22,4
E. 22,6

12. Seorang pasien memerlukan larutan infuse glukosa. Jika tekanan osmosis darah adalah
7,8 atm, maka molaritas glukosa yang harus disiapkan agar isotonic terhadap darah
adalah…
A. 0,10
B. 0,15
C. 0,20
D. 0,25
E. 0,31

6
13. Jika kf air =1,86 maka larutan NaOH 4% membeku pada suhu … ºC.
A. -1,86
B. -1,94
C. -3,72
D. -3,88
E. -7,88

14. Larutan yang isotonic dengan larutan NaCl 0,3 M adalah …


A. Na2SO4 0,3 M
B. Al2(SO4)3 0,1 M
C. KCl 0,5 M
D. FeCl3 0,25 M
E. K2CrO4 0,2 M

15. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 34,2 gram sukrosa (C12H22O11) dalam air
sampel volume larutan 1 liter, maka larutan yang terjadi isotonic dengan larutan…
A. CO(NH2)2 1 M
B. C6H12O6 0,05 M
C. CaCl2 0,05 M
D. NaOH 0,05 M
E. H2SO4 0,15 M

16. Suatu larutan NaOH mengandung 10% NaOH (Ar NA=23, O=16, H=1). Bila tekanan
uap air murni saat itu 10cm Hg maka tekanan uap larutan tersebut adalah ... cmHg.
A. 10,5
B. 10
C. 9,5
D. 8,5
E. 8,0

17. Bila 18 gram glukosa dilarutkan dalam 100 gram air ternyata mendidih pada suhu
100,52ºC, maka bila 5,85 gram NaCl dilarutkan dalam 100 gram air mendidih pada
suhu … ºC (Ar Na=23, Cl=35,5, C=12, O=16, H=1, kb=0,52)
A. 100
B. 100,53
7
C. 100,78
D. 101,04
E. 102,08

18. Jika 9,8 gram asam sulfat dilarutkan dalam 500 gram air, maka titik beku larutan
tersebut adalah …ºC (kf=1,86, Ar H=1, S=32, O=16)
A. -0,930
B. -1,116
C. -1,161
D. -1,610
E. -1,860

19. Agar 500 gram air tidak membeku pada suhu -5,4ºC (kf=1,86ºC), maka paling sedikit
harus ditambah NaCl sebanyak … gram. (Ar Na=23, Cl=35,5)
A. 14,6
B. 29,3
C. 4309
D. 5805
E. 42,45

20. Larutan garam X2Y2 0,05 mol dalam 100 gram air membeku pada suhu -2,79ºC.
derajat ionisasinya adalah … % (kf =1,86)
A. 20
B. 25
C. 30
D. 50
E. 60

21. 2 gram NaOH dilarutkan dalam air sehingga volume larutan 500 ml pada suhu 27ºC,
maka tekanan osmosis larutan tersebut adalah …
A. 2,46
B. 4,92
C. 24,6
D. 49,2
E. 246
8
22. Kedalam 500 gram air dilarutkan 6 gram urea (CO(NH 2)2) kemudian dipanaskan dan
diukur titik didihnya. Agar diperoleh larutan dengan titik didih yang sama maka ke
dalam 500 gram air harus dilarutkan NaCl sebanyak ..gram.
A. 2,925
B. 5,85
C. 6
D. 58,5
E. 60

23. Agar 100 gram air tidak membeku pada suhu -0,31ºC (kf air=1,85), maka ke dalam air
tersebut harus dilarutkan NaCl tidak kurang dari … gram.
A. 0,585
B. 5,85
C. 58,5
D. 585
E. 0,49

24. Suatu larutan elektrolit kuat dengan konsentrasi 0,5 M membeku pada suhu -0,93ºC (kf
air = 1,86). Jumlah ion yang dimiliki elektrolit tersebut adalah …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

25. Satu liter larutan NaOH pada suhu 27ºC memiliki tekanan osmosis 4,92 atm.
Banyaknya NaOH yang terlarut dalam larutan tersebut adalah .. gram.
A. 1
B. 2
C. 4
D. 8
E. 16

9
26. 35,5 gram kristal belerang (Mr=256) dilarutkan dalam 100 gram karbon disulfida
(Tb=46,23ºC, kb =2,35) mempunyai titik didih … ºC
A. 100
B. 75,25
C. 49,48
D. 46,23
E. 3,25

27. 450 gram glukosa (Mr=180) dilarutkan dalam 2 kg air (kb=0,52) akan mendidih pada
suhu … ºC
A. 0,65
B. 100
C. 100,325
D. 100,65
E. 100,75

28. Jika 10 gram air dari masing-masing zat di bawah ini dilarutkan dalam 2 kg air, zat
yang memiliki titik didih tertinggi adalah …
A. CH3OH
B. C2H5OH
C. C3H8O3
D. C6H12O6
E. C12H22O11

29. Larutan yang mengandung 20% zat nonelektrolit mendidih pada suhu 100,52ºC. jika
kb air = 0,52ºC, maka Mr zat nonelektrolit tersebut adalah …
A. 60
B. 100
C. 125
D. 150
E. 250

10
30. 25 gram zat organic di larutkan dalam 250 gram benzene mendidih pada suhu 82ºC.
bila benzene murni mendidih pada suhu 80ºC dan konstanta kenaikan titik didih molar
benzene 2,5ºC, maka massa rumus relative zat organic tersebut adalah …
A. 60
B. 100
C. 120
D. 125
E. 250

11
BAB 2

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

A. PENYETARAAN REAKSI REDOKS

1. Cara setengah reaksi (metode ion elektron)


Langkah-langkahnya :
a. Tulislah setengah reaksi oksidasi dan reduksi
b. Setarakan jumlah atom yang mengalami oksidasi dan reduksi
c. Setarakan jumlah O dengan memperhitungkan lingkungannya
 Lingkungan asam : kurang O ditambah H2O, kurang H ditambah H+
 Lingkungan basa : kurang O ditambah OH-, kurang H ditambah H2O
d. Setarakan muatannya dengan menambahkan elektron pada ruas yang kelebihan
muatan positif
e. Samakan jumlah elektron yang dilepas dengan yang diterima dengan
mengalikan
f. Jumlahkan kedua reaksi tersebut
Contoh :
Setarakan reaksi redoks berikut : MnO4- + C2O42-  MnO2 + CO2
a. Oksidasi : C2O42-  CO2
Reduksi : MnO4-  MnO2
b. C2O42-  2CO2
MnO4-  MnO2
c. C2O42-  2CO2
MnO4- + 4H+  MnO2 + 2H2O
d. C2O42-  2CO2 + 2e x3
MnO4- + 4H+ + 3e  MnO2 + 2H2O x2
3C2O42- + 2MnO4- + 8H+  2CO2 + MnO2 + 2H2O
2. Cara bilangan oksidasi
Langkah-langkahnya :
a. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi dan tuliskan perubahannya
b. Samakan jumlah elektron yang dilepas dan di terima dengan mengisikan
koefisien
12
c. Samakan jumlah muatan
 Bila muatan ruas kiri lebih kecil, tambahkan H+
 Bila muatan ruas kiri lebih besar, tambahkan OH-
d. Samakan jumlah atom H, dengan menambahkan H2O diruas kanan
Contoh :
Setarakan reaksi MnO4- + SO32-  Mn2+ + SO42-
a. MnO4- + SO32-  Mn2+ + SO42-
+7 -4 +2 +6
(5) (2)

b. 2MnO4- + 5SO32-  2Mn2+ + 5SO42-


c. Jumlah muatan ruas kiri = -12
Jumlah muatan ruas kanan = -6 , jadi ruas kiri harus ditambah 6 H+
2MnO4- + 5SO32- + 6H+  2Mn2+ + 5SO42-
d. Karena diruas kiri ada 6 atom H, maka diruas kanan harus ditambah 3H2O
2MnO4- + 5SO32- + 6H+ 2Mn2+ + 5SO42- + 3H2O (setara)

B. SEL ELEKTROKIMIA

1. Sel Volta (sel galvani)


a. Sel volta banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya sel
kering/sel leclanche, baterai alkali, baterai perak oksida dan aki.
b. Dalam sel volta, reaksi redoks terjadi pada elektroda-elektroda, yaitu :
 Anoda : tempat terjadinya reaksi oksidasi (disebut elektroda negatif)
 Katoda : tempat terjadinya reaksi reduksi (disebut elektroda positif)
c. Sspotensial listrik yang ditimbulkan oleh sel volta disebut potensial sel atau
gaya gerak listrik (GGL), yang merupakan perbedaan harga potensial reduksi
standar (E⁰) dari kedua elektroda. Sebagai standarnya digunakan elektroda
hidrogen yang harga E⁰-nya = 0 volt.

Esel = Ekatoda - Eanoda

d. Berlangsungnya reaksi redoks dapat diperkirakan dari harga Esel


 Bila Esel > 0, maka reaksi dapat berlangsung
 Bila Esel <0, maka reaksi tidak berlangsung

13
e. Unsur – unsur yang memiliki E terkecil sampai terbesar yang dikenal dengan
deret volta adalah sebagai berikut : K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd,
Co, Ni, Sn, Pb, H, Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
f. Unsur –unsur dalam deret volta hanya mampu mereduksi unsur-unsur
disebelah kanannya.
2. Korosi
a. Korosi adalah peristiwa teroksidasinya suatu logam.
b. Terjadinya korosi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
 Oksidasi di udara
 Uap air (udara lembab)
 Oksida – oksida seperti SO2, SO3, NO2, dan CO2
c. Korosi besi (karat besi) dapat dicegah dengan :
 Melapisi besi dengan logam lain, misalnya Zn, Sn
 Dicat
 Dicampur dengan logam lain/aliase
 Melumuri dengan oli
 Dibalut dengan plastik
 Pengorbanan anoda
Cara ini digunakan untuk melindungi besi/baja yang ditanam dalam tanah
atu badan kapal laut. Besi/baja dikontakkan dengan logam yang lebih aktif,
misalnya Mg. Dengan demikian Mg akan berkarat sedangkan baja tidak.
Logam Mg secara periodik harus diganti.
3. Sel elektrolisis
Pada sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia (aarus listrik
menyebabkan terjadinya reaksi kimia).
a. Reaksi pada anoda (oksidasi)
 Bila anoda terbuat dari Pt, Au, atau C, maka anoda ikut teroksidasi
 Bila anoda terbuat selain Pt, Au, dan C, maka anoda tidak ikut teroksidasi
b. Reaksi pada katoda (reduksi)
 Ion H+ tereduksi menjadi gas H2 : 2H+ + 2e  H2
 Ion-ion logam alkali, alkali tanah, Al3+, Mn2+ tidak mengalami reduksi,
yang tereduksi adalah air (pelarut)
 Ion-ion logam selain diatas, tereduksi menjadi logam.

14
C. HUKUM – HUKUM FARADAY

1. Jumlah zat yang dihasilkan pada elektroda sebanding dengan jumlah listrik yang
dialirkan pada zat tersebut.
2. Hukum Faraday I : “massa zat yang terjadi atau melarut selama proses elektrolisis
berbanding luruus dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel elektrolisis”.
w = massa zat hasil elektrolisis (gram)
W=e.F Ar
e = massa ekuivalen zat hasil elektrolisis, e =
valensi
F = jumlah arus listrik ( Faraday)
Karena 1 Faraday setara dengan 96.500 Coulomb, sedangkan 1 Coulomb = 1 ampere
detik, maka hukum Faraday dapat dijabarkan menjadi :
i = kuat arus listrik (ampere)
ei t
W= t = lama elektrolisis atau waktu (detik)
96.500

3. Hukum Faraday II : “jumlah zat-zat yang dihasilkan oleh arus yang sama dalam
beberapa sel yang berbeda sebanding dengan massa ekuivalen zat – zat tersebut”.

W1 : W2 : ... = e1 : e2 : ...

D. LATIHAN

Pilihlah salah satu jawaban yang benar !

1. Diantara rekasi dibawah ini yang merupakan reaksi autoredoks adalah ...
A. K2Cl2O3  KCl + O2
B. 6NaOH + 3I2  5NaI + NaIO3 + 3H2O
C. 2MnO4- + 3Mn2+ + 4OH-  5MnO2 + 2H2O
D. Cl2 + 2I-  2Cl- + I2
E. 2Cu2+ + 4I-  2CuI + I2

2. Dari persamaan reaksi redoks Cr2O72- + aH+ + bNO2-  cCr3+ + dNO3- + eH2O, harga
a, b, c, d, dan e berturut –turut adalah ...
A. 3, 6, 2, 6, 3
B. 3, 4, 2, 4, 3
C. 1, 5, 2, 5, 1
D. 8, 3, 2, 3, 4

15
E. 8, 3, 2, 4, 3
3. Pada reaksi Cr2O72- + SO2  Cr3+ + HSO4- (asam) untuk mengoksidasi 0,15 mol SO 2
diperlukan Cr2O72- sebanyak ... mol
A. 0,03
B. 0,05
C. 0,1
D. 0,15
E. 0,45

4. aMnO4- + bSO32-  cMn2+ + dSO42-, setelah disetarakan harga a, b, c, dan d berturut-


turut adalah ...
A. 2, 5, 6, 2
B. 2, 5, 2, 3
C. 2, 5, 2, 5
D. 3, 5, 3, 5
E. 5, 3, 3, 5

5. Pada reaksi Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+, pernyataan yang benar adalah ...
A. Fe2+ direduksi
B. Mn dioksidasi
C. Bilangan oksidasi Mn dari +7 menjadi +2
D. Bilangan oksidasi Mn dari +2+ menjadi +7
E. Setengah reaksi oksidasinya MnO4-  Mn2+

6. Untuk melindungi pipa besi yang tertanan dalam tanah, maka pipa besi dihubungkan
dengan logam ...
A. Emas
B. Tembaga
C. Magnesium
D. Perak
E. Timah

7. 200 ml larutan NaCl dielektrolisis dengan arus 0,02 Faraday dalam waktu 965 detik
menggunakan elektroda karbon, maka pH setelah elektrolisis adalah ...
A. 1
16
B. 2
C. 7
D. -1
E. 13

8. Pernyataan yang tidak benar mengenai sel elektrolisis adalah ...


A. Katoda sebagai elektroda negatif
B. Anoda sebagai elektroda positif
C. Arus listrik menghasilkan reaksi kimia
D. Reaksi kimia menghasilkan arus listrik
E. Reaksi oksidasi terjadi pada anoda

9. Ke dalam dua sel yang berisi larutan ZnSO 4 dan AgNO3 yang disusun secara seri
dialirkan sejumlah arus listrik ternyata diendapkan 3,25 gram logam Zn, maka
banyaknya logam perak yang diendapkan adalah ... gram. (Ar Zn=65, Ag=108)
A. 5,4
B. 10,8
C. 21,6
D. 32,4
E. 43,2

10. Sejumlah arus listrik dapat mengendapkan 27 gram perak dari larutan AgNO 3. Jika
arus listrik tersebut dialirkan melalui larutan CuSO 4, maka akan diendapkan tembaga
sebanyak ... gram (Ar Ag=108, Cu=64)
A. 8
B. 32
C. 40,29
D. 64
E. 128

11. Untuk mengendapkan semua tembaga (Ar Cu=64) dan 2 liter larutan CuSO4 0,1 M
dengan arus listrik 10 ampere diperlukan waktu ...
A. 3.860 detik
B. 5.790 detik
C. 9.650 detik
17
D. 96.500 detik
E. 386.000 detik

12. HClO dapat dibuat dari reaksi : Cl2 + H2O  HClO + HCl. Jika gas klor diperoleh dari
elektrolisis larutan NaCl dengan jumlah listrik 2 Faraday, maka jumlah HClO yang
terjadi adalah ...
A. 2 mol
B. 1 mol
C. 0,5 mol
D. 0,2 mol
E. 0,1 mol

13. Pada pengisian listrik dalam sel aki, untuk mengubah 1 mol PbSO4 menjadi PbO2
diperlukan listrik sebesar ...
A. 0,5 F
B. 1 F
C. 2 F
D. 3 F
E. 4 F

14. Pada elektrolisis larutan natrium sulfat dengan elektroda pt, di katoda terjadi reaksi ...
A. 2H2O + 2e  2OH- + H2
B. 2H+ + 2e  H2
C. Na+ + e  Na
D. SO4- + 2e  SO3-
E. 2H2O  4H+ + O2 + 4e

15. Larutan asam sulfat dielektrolisis dengan elektroda Pt, jika jumlah muatan listrik yang
mengalir 0,4 Faraday, maka gas hidrogen yang dihasilkan dikatode diukur pada
keadaan STP adalah ... liter.
A. 2,24
B. 4,48
C. 22,4
D. 44,8
E. 67,2
18
16. Setelah dilakukan elektrolisis terhadap larutan NaCl, larutan tersebut dapat
membirukan lakmus merah. Hal ini terjadi karena ...
A. Di anoda dihasilkan gas H2
B. Di anoda dihasilkan gas H+
C. Di katoda dihasilkan Cl2
D. Di katoda dihasilkan OH-
E. Di anoda dihasilkan OH-

17. Reaksi yang terjadi pada pengosongan aki adalah ...


A. 2PbSO4(s) + 2H2O(l)  Pb(s) + PbO2(s) + HSO4-(aq) + 2H+(aq)
B. PbO2(s) + 2H2SO4(aq)  PbSO4(s) + 2H2O(l)
C. Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq)  2PbSO4(s) + 2H2O(l)
D. Pb(s) + HSO4-(aq)  PbSO4(s) + 2e + 2H+(aq)
E. PbO2(s) + SO4-(aq) + 4H+(aq) + 2e  PbSO4(s) + 2H2O(l)

18. Satu liter larutan NaCl 0,1 M dialiri listrik 0,04 F. Pernyataan berikut benar, kecuali ...
A. Di katoda terbentuk 448 cm3 gas H2 pada STP
B. Konsentrasi Cl- dalam larutan menjadi 0,06 M
C. Konsentrasi Na+ dalam larutan tetap 0,1 M
D. Di anoda terbentuk 0,04 mol Cl2
E. Harga pH larutan bertambah

19. Jika larutan AgNo3 dialiri listrik 10 ampere selama 1 jam, maka pada katoda akan
diendapkan logam perak sebanyak ... gram.
A. 80,58
B. 16
C. 20,145
D. 8,06
E. 40,29

20. Bila Cr3+/Cr E= 0,71 volt Ag+/Ag E= 0,80 volt Zn2+/Zn E= -0,74 volt
Pt2+/Pt E= 1,50 volt Al3+/Al E= -1,66 volt
Reaksi berikut yang dapat berlangsung adalah ...
A. Cr3+ + Al  Al3+ + Cr
B. Zn2+ + Pt  Pt2+ + Zn
19
C. Ag+ + Pt  Ag + Pt2+
D. Ag + Cr3+  Ag+ + Cr
E. Al3+ + Cr  Al + Cr3+

21. Pernyataan berikut benar tentang batu baterai, kecuali ...


A. Disebut juga sel kering
B. Sebagai anodanya seng dan katodanya grafit
C. Pada anoda terjadi reaksi : 2MnO2 + 2NH4+ + 2e  Mn2O3 + 2NH3 + H2O
D. Tergolong sel elektrolisis
E. Potensial sel yang dihasilkan oleh sebuah batu baterai adalah 1,5 volt

22. Arus yang diperlukan untuk mengendapkan 40,29 gram perak (Ar Ag=108) dari
elektrolisis garam Ag selama 1 jam adalah ... ampere.
A. 100
B. 10
C. 8
D. 6
E. 4

23. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan elektroda grafit akan
menghasilkan ...
A. Gas H2 di katoda
B. Logam Na di anoda
C. Logam Na di katoda
D. Larutan NaOH di anoda
E. Gas Cl2 di katoda

24. Satu liter larutan NaCl 0,1 M dialiri listrik 0,04 F. Pernyataan berikut yang benar
adalah ...
A. Di anoda terbentuk 448 cm3 gas H2 pada STP
B. Di anoda terbentuk 0,04 mol Cl2
C. Konsentrasi Cl- dalam larutan menjadi 0,01 M
D. Konsentrasi Na+ dalam larutan tetap 0,1 M
E. pH larutan tetap

20
25. Diketahui : Zn/Zn2+//Cu2+/Cu E= 1,10 volt
Pb/Pb2+//Cu2+/Cu E= 0,47 volt
Mg/Mg2+//Pb2+/Pb E= 2,21 volt
Harga potensial sel dari Mg/Mg2+//Cu2+/Cu adalah ...
A. 0,12 volt
B. 0,21 volt
C. 0,57 volt
D. 2,00 volt
E. 2,68 volt

26. Diketahui harga potensial elektroda standar :


Zn2+ + 2e  Zn E = -0,76 volt Pb2+ + 2e  Pb E= -0,13 volt
Co2+ + 2e  Co E = -0,28 volt Mn2+ + 2e  Mn E = -1,05 volt
Reaksi yang dapat berlangsung spontan adalah ...
A. Zn2+ + Co  Zn + Co2+
B. Zn2+ + Pb  Zn + Pb2+
C. Co2 + Pb  Co + Pb2+
D. Mn2+ + Co  Mn + Co2+
E. Pb2+ + Mn  Pb + Mn2+

27. Diketahui : Fe3+ + e  Fe2+ E = +0,77 volt


Fe2+ + 2e  Fe E = -0,44 volt
Logam berikut ini tidak larut di dalam larutan yang mengandung ion feri (Fe 3+)
adalah ...
A. Al (E Al3+/Al = -1,66 volt)
B. Fe (E Fe2+/Fe = -0,44 volt)
C. Pb (E Pb2+/Pb = -0,13 volt)
D. Cu (E Cu2+/Cu = +0,34 volt)
E. Ag (E Ag+/Ag = +0,80 volt)

28. Diketahui : Mn2+ + 2e  Mn E = -1,20 volt Mg2+ + 2e  Mg E= -2,34 volt


Ag+ + e  Ag E = 0,80 volt In3+ + 3e  In E = -0,34 volt
Esel yang terbesar adalah ...
A. Mn/Mn2+//Mg2+/Mg
21
B. Mg/Mg2+//Ag+/Ag
C. Ag/Ag+//Mg2+/Mg
D. Mn/Mn2+//In3+/In
E. Ag/Ag+//In3+/In

29. Diketahui reaksi : 2AgNo3(aq) + Cu(s)  2Ag(s) + Cu(NO3)2(aq)


Notasi sel volta yang didasarkan reaksi di atas adalah ...
A. Cu/Cu2+//Ag+/Ag
B. Cu/Cu2+//Ag/Ag+
C. Ag+/Cu//Ag/Cu2+
D. Ag/Ag+//Cu/Cu2+
E. Ag+/Ag//Cu/Cu2+

30. Bila lempeng logam tembaga dan aluminium dicelupkan dalam larutan HCl, maka ...
A. Tembaga larut dengan menghasilkan gas hidrogen
B. Aluminium larut dengan menghasilkan gas hidrogen
C. Tembaga dan aluminium larut
D. Tembaga dan aluminium tidak larut
E. Aluminium larut kemudian mengendap kembali

22
BAB 3

KIMIA UNSUR

A. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM

Sebagian besar unsur-unsur di alam terdapat sebagai senyawa, hanya sebagian kecil
yang terdapat sebagai unsur bebas. bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa
tertentu disebut mineral. Mineral yang digunakan/diolah secara komersial disebut bijih.

Anion Contoh Mineral


Tidak ada* Au, Ag, Pt, Cu, Bi, As, Sb, Os, Ir, Ru, Rh, Pd.
Oksida Fe2O3, Fe3O4, Al2O3, SnO, SiO2.
Sulfida CuFeS2, Cu2S, ZnS, PbS, FeS2, HgS.
Klorida NaCl, KCl, KCl-MgCl2.
Karbonat CaCO3, MgCO3, MgCO3.CaCO3.
Sulfat CaSO4.2H2O, MgSO4.7H2O, BaSO4.
Silikat Be3Al2Si6O18, (Al2Si2O8(OH)4).

B.GAS MULIA

1. Unsur-unsur gas mulia


a. Gas mulia dalam sistem periodik terdapat pada lajur paling kanan, yaitu
golongan VIIIA yang terdiri atas unsur-unsur helium (He), neon (Ne), argon
(Ar), kripton (Kr), xenon (Xe) dan radon (Rd).
b. Unsur-unsur gas mulia di alam terdapat sebagai unsur bebas.
c. Fakta ini menunjukkan bahwa gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain. Hal
ini karena susunan elektron gas mulia telah stabil, yaitu memiliki 8 elektron
valensi (oktet) kecuali helium dengan 2 elektron valensi (duplet).
d. Dengan susunan elektron yang stabil akan berakibat gas mulia stabil (sukar
bereaksi).
2. Sifat gas mulia

Unsur Konfigurasi Energi ionisasi Jari-jari Titik leleh Titik didih


elektron kJ/mol atom Ȧ ℃ ℃
2He 1s2 2.379 0,50 -272,2 -268,9
10 Ne 2s2 2p6 2.087 0,65 -248,6 -246,0
23
18Ar 3s2 3p6 1.527 0,95 -189,4 -185,9
36Kr 4s2 4p6 1.357 1,10 -157,2 -153,4
54Xe 5s2 5p6 1.177 1,30 -111,8 -108,1
86Rn 6s2 6p6 1.043 1,45 -71 -62
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan sifat-sifat gas mulia sebagai berikut :
a. Konfigurasi elektron gas mulia adalah paling stabil sehingga sukar bereaksi
dengan unsur yang lain, sehingga di alam terdapat sebagai unsur bebas yaitu
gas monoatomik.
b. Makin besar nomor atom (dalam satu golongan) jari-jari atomnya juga makin
besar.
c. Dari atas ke bawah harga potensial ionisasinya makin kecil.
d. Dalam golongan ini makin ke bawah terdapat kenaikan titik leleh, titik didih,
dan kalor penguapan, ini menunjukkan bertambah besarnya gaya tarik Van Der
Waals anatara atom-atom dari atas ke bawah makin besar.
e. Radon merupakan unsur yang bersifat radioaktif, yaitu unsur yang tidak stabil
dan dapat memancarkan sinar-sinar radioaktif.
3. Senyawa-senyawa gas mulia
Neil Bartlett mereaksikan PtF6 dengan Xe, tenyata PtF6 dengan Xe dapat
bereaksi pada temperatur kamar membentuk XePtF6 yang berwujud padat dan
berwarna merah. Ini merupakan senyawa pertama dari gas mulia yang kemudian
disusul senyawa-senyawa gas mulia yang lain.
4. Kegunaan gas mulia
a. Helium : dapat digunakan sebagai cairan pendingin sebab mempunyai titik
didih paling rendah.
b. Neon : untuk lampu neon.
c. Argon : digunakan dalam pengelasan dan proses metalurgi suhu tinggi, gas
argon melindungi logam panas dari oksidasi udara. Untuk mengisi bola lampu
listrik, gas argon tidak bereaksi dengan filamen panas tetapi merupakan
konduktor panas.
d. Kripton : untuk lampu listrik.
e. Xenon : untuk lampu listrik.
f. Radon : digunakan sebagai sumber partikel alfa untuk pengobatan kanker (sifat
radioaktivitasnya).

5. Pembuatan gas mulia

24
Gas mulia dipisahkan dari udara dengan distilasi bertingkat udara cair.

C. HALOGEN

Unsur-unsur halogen (golongan VIIA) terdiri atas fluor (F), klor (Cl), brom (Br),
iodium (I), dan astatin (At). Di alam, halogen terdapat sebagai senyawa (karena sangat
reaktif) dan tidak ditemukan dalam keadaan bebas sehingga diberi nama halogen (pembentuk
garam).

1. Terdapatnya unsur-unsur halogen di alam


a. Fluor terdapat dalam mineral fluorit (CaF2), kriolit (Na3AlF6) dan fluorapatit
(CaF2.3Ca3(PO4)2)
b. Klor terdapat dalam bentuk klorida.
c. Brom di alam terdapat dalam bentuk bromida, air laut mengandung bromida
sebagai MgBr2.
d. Iod terdapat dalam bentuk iodida yang terdapat dalam air laut, juga ditemukan
sebagai iodat (IO3-) yang bercampur dengan sendawa chili (NaNO3).
e. Astatin tidak terdapat di alam karena terbentuk radioaktif dalam waktu paro
yang relatif pendek.
2. Sifat-sifat halogen
a. Unsur halogen terdapat sebagai molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2).
b. Semakin kebawah letaknya dalam SPU titik leleh dan titik didihnya makin
tinggi, pada suhu biasa F2 kekuningan, Cl2 hijau kekuningan, Br2 coklat, I2
ungu. Sedangkan At bersifat radioaktif sehingga tidak ditemukan di alam.
c. Bersifat oksidator, sifat oksidator ke bawah semakin berkurang sehingga unsur
halogen hanya mampu mengoksidasi unsur dibawahnya.
d. Dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
e. Bilangan oksidasinya dalam senyawa bermacam-macam.
f. Dapat bereaksi dengan basa kuat.

D. ASAM-ASAM HALOGEN

1. Asam halogenida (HX)


Sifat-sifat asam halida :
a. Berasap di udara, karena mudah mengembun bersama uap air.
b. HF – HCl – HBr – HI makin mudah teroksidasi menjadi unsur-unsurnya.

25
c. Titik didih HCl < HBr < HI < HF, HF memiliki titik didih tinggi karena
antarmolekul HF membentuk ikatan hidrogen.
d. HF dapat bereaksi dengan kaca (dapat untuk mengukir kaca).
e. HF dan HCl dapat diperoleh dengan cara mereaksikan garam halida dengan
H2SO4. Sedangkan HBr dan HI tidak dapat dibuat dengan cara ini karena HBr
dan HI yang terbentuk akan teroksidasi oleh H 2SO4, sehingga dibuat dengan
mereaksikan garam bromida dan iodidanya dengan H3PO4.
2. Asam oksihalogen
Sifat-sifat asam oksihalogen:
a. Sifat asam makin kuat dengan bertambahnya atom O karena makin banyak
atom oksigen ikatan O-H makin polar sehingga makin mudah melepaskan H+
(asam makin kuat).
b. Asam oksihalogen merupakan oksidator kuat.
3. Pembuatan halogen
a. F2 dan Cl2 dibuat dengan elektrolisis larutan atau leburan garamnya.
b. Br2 dibuat dengan mengasamkan air laut sampai pH 3,5 kemudian kedalamnya
dilewatkan campuran udara dan Cl2.
c. I2 dibuat dengan cara mereduksi BaIO3 dengan reduktor NaHSO3.
4. Kegunaan halogen dan senyawanya
a. Fluor digunakan untuk membuat CF2Cl2, teflon.
NaF digunakan untuk mengawetkan kayu.
HF digunakan untuk mengukir kaca.
b. Klor digunakan untuk membuat PVC, DDT.
Kaporit (Ca(OCl)2) untuk desinfektan/membunuh kuman.
KCl untuk pupuk, NH4Cl untuk pengisi baterai, ZnCl2 untuk bahan patri
solder.
c. NaBr sebagai obat penenang saraf.
Metil bromida sebagai zat pemadam kebakaran.
AgBr digunakan dalam fotografi.
d. I2 dalam alkohol (tingtur) sebagai obat luka.
I2 untuk uji adanya amilum.
NaI digunakan untuk mencegah penyakit gondok.

E. ALKALI (GOLONGAN IA)

26
1. Sifat-sifat unsur alkali
a. Logam-logam alkali bersifat reduktor kuat (dapa bereaksi dengan halogen,
hidrogen, belerang, dan fosfor)
b. Dapat bereaksi dengan air membentuk basa dan gas H2.
c. Sifat basa ke bawah makin kuat.
d. Litium dapat bereaksi dengan nitrogen pada suhu biasa sedangkan alkali
lainnya dapat bereaksi dengan nitrogen pada suhu tinggi.
2. Terdapatnya alkali di alam
Unsur-unsur alkali di alam terdapat sebagai senyawanya, dalam air laut maupun
dalam lapisan bumi. Li terdapat sedikit dalam mineral silikat, natrium terdapat dalam
halit (NaCl), kalium dalam silvit (KCl), karnalit (KCl.MgCl 2.6H2O), dan feldspar
(K2O.Al2O3.3SiO2) logam-logam alkali lainnya terdapat dalam jumlah yang sedikit.
3. Kegunaan logam alkali dan senyawanya
a. Uap natrium untuk lampu penerangan di jalan raya atau pada kendaraan
(karena dapat menembus kabut), logam Na sebagai reduktor dan media
pemindah panas pada reaktor nuklir.
b. K dan Cs untuk fotosel.
c. Karnalit untuk pupuk.
d. Soda kaustik (NaOH) untuk pembuatan sabun dan detergen.
e. Potas kaustik (KOH) untuk elektrolit baterai basa.
f. Na2CO3 untuk pembuatan sabun, detergen, pulp, dan kertas.
g. NaHCO3 (soda kue) untuk pembuatan kue.
h. KCl untuk pupuk.
i. KClO3 untuk bahan korek api.
4. Warna nyala alkali
a. Litium memberi nyala warna merah karmin.
b. Natrium memberi nyaala warna kuning.
c. Kalium memberi nyala warna ungu.
d. Rubidium memberi nyala warna merah.
e. Sesium memberi nyala warna biru.
5. Pembuatan logam alkali
Logam-logam alkali diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan/leburan garamnya
(biasanya garam halidanya).

F. ALKALI TANAH (GOLONGAN IIA)

27
1. Sifat-sifat kimia alkali tanah
a. Bersifat reduktor kuat meskipun tidak sekuat alkali.
b. Dapat bereaksi dengan halogen, nitrogen, belerang, dan karbon.
c. Dapat bereaksi dengan air menghasilkan basa dan gas H2, bersifat basa lemah
bahkan Be menunjukkan sifat amfoter.
d. Kelarutan hidroksidanya ke bawah makin besar, sedang kelarutan garam sulfat,
karbonat, kromat makin kecil.
2. Terdapatnya alkali tanah
Logam-logam alkali tanah banyak terdapat dalam kerak bumi sebagai silikat,
fosfat, dan sulfat. Be terdapat dalam beril (Be3Al2Si6O18). Magnesium dan kalsium
terdapat dalam mineral. Mg dalam karnalit (KMgCl3.6H2O), selain itu juga terdapat
ion Mg+ dan Ca2+ dalam air laut. Sr dan Ba terdapat lebih sedikit sebagai sulfat dan
karbonat. Ra jarang ditemukan, biasanya dalam tambang uranium.
3. Kegunaan alkali tanah dan senyawanya
a. Aliase Be-Cu digunakan pada pembuatan pegas yang tahan getaran.
b. Aliase Mg, Mn, Cu, Zn (low metal) sebagai bahan pembuat mesin.
c. Mg digunakan untuk menghasilkan kilat cahaya pada fotografi, Ra digunakan
untuk pengobatan kanker.
d. Garam stronsium dan barium untuk kembang api.
e. Oksida alkali tanah untuk pembuatan tanur.
f. Ca(OCl)2 (kaporit) sebagai zat desinfektan.
g. MgSO4 (garam inggris) sebagai zat pencahar (pencuci perut).
h. CaCL2 sebagai zat pengering karena sangat higroskopis.
4. Warna nyala alkali tanah
a. Mg nyala sangat terang
b. Garam Ca merah bata
c. Garam Sr merah
d. Garam Ba kuning kehijauan
5. Pembuatan logam alkali tanah
Logam alkali tanah diperoleh dari elektrolisis leburan garamnya.

G. UNSUR - UNSUR PERIODE KETIGA

28
1. Sifat-sifat unsur periode ketiga

Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Massa atom 23 24 27 28 31 32 35,5 40
Elektron valensi 1 2 3 4 5 6 7 8
Titik leleh ℃ 98 651 660 1.410 44 119 -101 -159
Titik didih ℃ 892 1.107 2.457 2.680 280 445 -35 -186
Keelektronegatifan 1,00 1,45 1,45 1,74 2,05 2,45 2,85 -
Energi ionisasi 495 738 577 787 1.060 1.000 1.260 1.520
(kJ/mol)
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Jari-jari atom dari kiri ke kanan (Na-Ar) makin kecil, hal ini menyebabkan
energi ionisasi makin besar dan sifat logamnya berkurang.
b. Sifat pereduksi dari kiri ke kanan berkurang.
c. Sifat pengoksidasi dari kiri ke kanan bertambah.
d. Sifat basa dari kir ke kanan berkurang.
e. Dari Na sampai S berupa zat padat sedang Cl dan Ar berupa gas.
2. Terdapatnya di alam
a. Aluminium (Al)
i. Aluminium merupakan logam yang paling banyak terdapat dalam kulit
bumi yang menempati urutan ketiga unsur penyusun kulit bumi setelah
oksigen dan silikon.
ii. Aluminium di alam terdapat sebagai oksida, aluminosilikat, dan
fluorida.
iii. Daerah penambangan : Pulau Bintan, Riau, Bangka, dan Kalimantan
Barat.
iv. Aluminium dibuat dari bijih bauksit yang dikenal sebagai proses hall,
yang terdiri dari pemurnian dan elektrolisis.
v. Aluminium merupakan logam reaktif, bersifat oksidator, dan amfoter.
vi. Kegunaan aluminium antara lain :
 Untuk membuat peralatan dapur, kabel, pembungkus
(aluminium foil), aliase.
 Magnesium (Mg+Al) untuk membuat pesawat terbang.
 Campuran Al dan Fe2O3 untuk mengelas baja.
 Kal(SO4)2.12H2O (tawas) untuk menjernihkan air.
29
b. Silikon (Si)
i. Silikon di alam terdapat berupa mineral dan senyawa silikat.
ii. Daerah penambangan : Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Bengkulu,
Jawa Barat, dll.
iii. Pembuatan dengan mereduksi kristal SiO2 dengan karbon pijar.
iv. Sifat silikon adalah semilogam dan semikonduktor.
v. Kegunaan silikon antara lain :
 Untuk membuat alat elektronik : kalkulator, komputer, dll.
 Kuarsa yang transparan untuk lensa.
 Pasir kuarsa untuk membuat gelas, porselen, dll.
 Natrium silikat (water glass) untuk zat pengisi pada sabun, cat.
c. Fosfor (P)
i. Fosfor di alam terdapat dalam bentuk fosfat dan fluorapatit. Fosfor juga
terdapat pada tulang dan batuan fosfor.
ii. Pengolahan fosfor diekstrasikan dari tulang dengan mereaksikan asam
sulfat dan arang, dan dengan mereduksi mineral fosfor dengan karbon
dan penambahan silika.
iii. Fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu fosfor putih dan fosfor merah.

Fosfor putih Fosfor merah


- Reaktif - Tidak reaktif
- Beracun - Tidak beracun
- Mudah menguap - Tidak mudah menguap
- Larut dalam CS2 dan - Tidak mudah larut
benzena dalam CS2
- Bersinar dalam gelap - Tidak bersinar

iv. Kegunaan fosfor antara lain :


 Untuk pembutan pupuk fosfat.
 Fosfor putih untuk pembuatan H2PO4.
 Fosfor merah untuk membuat bidang gesek korek api yang
dicampur pasir halus dan Sb2S3.
d. Belerang (S)
i. Terdapat sebagai unsur bebas (di gunung berapi) dan sebagai senyawa.

30
ii. Pengolahan belerang dengan melelehkan batu lava, kemudian
diuapkan, uapnya menempel pada dinding wadah dan belerang cair
pada dasar wadah akan membeku lalu dicetak sebagai pipa belerang.
iii. Belerang merupakan unsur nonlogam, berwarna kuning, dan berbau
khas.
iv. Kegunaan belerang untuk membuat asam sulfat yaitu dengan cara
proses kontak (dengan katalis vanadium pentaoksida) dan proses kamar
timbal (dengan katalis NO dan NO2).

H. UNSUR - UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

1. Unsur transisi periode keempat terdiri atas Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn.
2. Unsur transisi periode keempat cenderung membentuk orbital s dan d yang penuh atau
setengah penuh karena struktur elektron yang penuh atau setengah penuh relatif lebih
stabil.
3. Semua unsur transisi merupakan unsur logam, karena kulit terluar unsur transisi hanya
mengandung 1 atau 2 elektron akibatnya energi ionisasinya rendah, maka mudah
membentuk ion positif.
4. Titik lelehnya tinggi (kecuali Zn), bersifat paramagnetik (tertarik medan magnet),
umumnya berwarna, dan memiliki bilangan oksidasi lebih dari 1 jenis.
5. Unsur transisi periode keempat terdapat di alam sebagai senyawa yaitu oksida dan
sulfida yang dikenal dengan bijih logam.
6. Proses pengolahan suatu bijih menjadi logamnya disebut metalurgi. Secara garis besar
pengolahan logam melalui tiga tahap yaitu pemisahan, reduksi, dan pemurnian.

I. LATIHAN

Pilihlah salah satu jawaban yang benar !

1. Gas mulia selama ini dikenal sebagai unsur yang inert sebab mempunyai orbital kulit
terluar yang terisi penuh. Ternyata berhasil disintesis persenyawaannya dengan flour.
Unsur gas mulia yang dapat bersenyawa tersebut adalah ...
A. He, Ar, Kr
B. Xe, Rn, He
C. He, Ne, Ar

31
D. Kr, Rn, Xe
E. Ne, Ar, Kr

2. Diketahui tabel sifat periodik unsur gas mulia sebagai berikut :

Unsur Nomor Jari-jari Energi ionisasi


atom atom Ȧ (kkal/mol)
He 2 0,93 567
Ne 10 1,12 497
Ar 18 1,54 367
Kr 36 1,69 323
Xe 54 1,90 280
Dari tabel di atas, gas mulia yang paling reaktif adalah ...
A. He
B. Ne
C. Ar
D. Kr
E. Xe

3. Bilangan oksidasi xenon dalam natrium perxenat (Na4XeO6) adalah ...


A. +10
B. +8
C. +6
D. +4
E. +2

4. Unsur (pasangan unsur) halogen yang merupakan oksidator kuat adalah ...
A. I2
B. Br2
C. Cl2
D. F2
E. I2 dan Br2

5. Halogen yang mudah direduksi adalah ...


A. Fluor

32
B. Klor
C. Brom
D. Iod
E. Semua halogen tidak dapat direduksi

6. Asam halida yang digunakan untuk mengsketsa kaca adalah ...


A. HF
B. HCl
C. HBr
D. HI
E. HClO

7. Reaksi di bawah ini yang tidak menghasilkan halogen adalah ...


A. F2 + 2Cl-  2F- + Cl2
B. F2 + 2Br-  2F- + Br2
C. F2 + 2I-  2F- + I2
D. Br2 + 2Cl-  2Br- + Cl2
E. Cl2 + 2I-  2Cl- + I2

8. Yang tidak termasuk sifat unsur Na adalah ...


A. Dapat bereaksi dengan air
B. Lunak, dapat diiris dengan pisau
C. Berupa zat padat pada suhu biasa
D. Mengkilap, putih seperti perak
E. Terdapat di alam dalam keadaan bebas

9. Dari beberapa konfigurasi elektron berikut :


I. 1s2 2s2 2p6 3s1
II. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s1
III. 1s2 2s1
IV. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
Yang merupakan konfigurasi elektron dari unsur alkali adalah ...
A. I, II, dan III
B. I dan III
C. II dan IV
33
D. I, III, dan IV
E. I, II, III, dan IV

10. Senyawa berikut yang sering digunakan untuk membuat kue agar dapat mengembang
adalah ...
A. NaOH
B. NaHCO3
C. NaCl
D. KCl
E. Na2SO4

11. Malalui uji nyala diperoleh nyala warna logam alkali, pernyataan berikut yang benar
adalah ...
A. Li nyala kuning
B. Li nyala hijau
C. Na nyala kuning
D. Na nyala merah
E. K nyala merah bata

12. Diantara senyawa berkut yang dipakai sebagai obat pencuci adalah ...
A. KNO3
B. NaHCO3
C. Na2CO3
D. MgSO4.7H2O
E. CaSO4.2H2O

13. Unsur periode ketiga yang memiliki titik didih dan titik leleh tertinggi adalah ...
A. Natrium
B. Aluminium
C. Silikon
D. Klorin
E. Argon
14. Untuk mencegah terbentuknya endapan Al(OH)3 akibat hidrolisis larutan AlCl3 dapat
dilakukan dengan cara menambahkan larutan ...
A. Asam asetat
34
B. Kalium klorida
C. Asam klorida
D. Natrium hidroksida
E. Perak nitrat

15. Unsur periode ketiga yang terdapat bebas di alam adalah ...
A. Si dan Cl
B. Cl dan Ar
C. P dan S
D. S dan Cl
E. Ar dan S

16. Jika larutan AlCl3 direaksikan dengan larutan NaOH berlebih akan terbentuk ...
A. Al(NO)3(s)
B. H2AlO2(aq)
C. NaAlO4(aq)
D. NaAlO2(aq)
E. Na3AlO3(aq)

17. Belerang di alam dijumpai selain dalam bentuk senyawa juga sebagai unsur bebas,
karena belerang ...
A. Mempunyai konfigurasi elektron yang stabil
B. Tidak larut dalam air
C. Membentuk molekul S8
D. Memiliki energi ionisasi cukup besar
E. Memiliki dua macam alotropi

18. Senyawa belerang berikut yang digunakan sebagai pupuk adalah ...
A. (NH4)2SO4
B. NaHSO4
C. ZnSO4
D. CaSO4
E. Na2SO4

19. Warna nyala logam kalium dan stronsium yang dihasilkan melalui uji nyala adalah ...
35
A. Ungu dan merah
B. Merah dan hijau
C. Ungu dan jingga
D. Merah dan kuning
E. Kuning dan jingga

20. Dalam sistem periodik, unsur-unsur transisi ditemukan mulai periode ...
A. Ketiga
B. Keempat
C. Kelima
D. Keenam
E. Ketujuh

21. Pernyataan berikut merupakan sifat-sifat unsur transisi, kecuali ...


A. Berupa unsur logam
B. Mempunyai titik leleh yang tinggi
C. Konfigurasi elektron berakhir pada subkulit d
D. Merupakan oksidator kuat
E. Dapat membentuk senyawa kompleks

22. Logam transisi mempunyai sifat paramagnetik, kecuali ...


A. Fe (Z=26)
B. Co (Z=27)
C. Ni (Z=28)
D. Cu (Z=29)
E. Zn (Z=30)

23. Ion seng (Zn2+) merupakan unsur transisi periode keempat yang larutannya tidak
berwarna. Hal ini disebabkan karena ...
A. Elektron pada subkulit d penuh
B. Bilangan oksidasinya lebih dari satu
C. Tidak memiliki elektron pada subkulit d
D. Subkulit d mempunyai susunan setengah penuh
E. Hanya memiliki satu elektron pada subkulit d

36
24. Unsur transisi periode keempat yang dapat ditemukan sebagai unsur bebas adalah ...
A. Mn
B. Fe
C. Ni
D. Zn
E. Cu

25. Besi di alam terdapat sebagai mineral bijih logam. Mineral berikut ini mengandung
besi, kecuali ...
A. Magnetit
B. Siderit
C. Pirit
D. Bauksit
E. Hematit

26. Pada pengolahan besi dengan proses tanur sembur diperlukan bahan-bahan sebagai
berikut, kecuali ...
A. Hematit
B. Batu kapur
C. Kokas
D. Udara
E. Kuarsa

27. Pada proses pembuatan besi dari hematit dalam tanur sembur, bijih harus dicampur
dengan batu kapur yang berfungsi ...
A. Mengikat SiO2
B. Mengikat CO2
C. Mereduksi hematit
D. Mengoksidasi karbon
E. Menurunkan titik leleh

28. Perunggu merupakan paduan logam yang terdiri atas campuran ...
A. Cu dan Pb
B. Cu dan Sn
37
C. Cu dan Zn
D. Fe dan Cu
E. Sn dan Zn

29. Sebanyak 32,5 gram logam transisi yang bervalensi 2, direaksikan dengan larutan HCl
maka menghasilkan 11,2 liter gas hidrogen pada STP. Bila dalam logam ini
mengandung 35 neutron, maka logam tersebut dalam SPU terletak pada golongan ...
A. VB
B. IVB
C. IIIB
D. IIB
E. IB

30. Bila senyawa [Cr(NH3)4Cl2]Cl dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion ...
A. Cr3+ dan Cl-
B. Cr3+ dan NH4+
C. Cr+ dan Cl-
D. [Cr(NH3)4Cl2]+ dan Cl-
E. [Cr(NH)4Cl2]- dan Cl+

BAB 4

UNSUR RADIOAKTIF

38
A. RADIASI UNSUR RADIOAKTIF
1. Radiasi dipancarkan oleh zat radioaktif terdiri atas partikel alfa, partikel beta, dan
sinar gamma.
2. Pada tahun 1896, Henry Becquerel menemukan garam kalium uranil sulfat
(K2UO2(SO4)2) memancarkan sinar secara spontan. Sinar tersebut oleh Becquerel
disebut sinar radioaktif dan gejala pemancaran sinar ini disebut gejala keradioaktifan.
Zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut zat radioaktif.
3. Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif yang bermuatan positif
disebut sinar alfa (α), sedangkan yang bermuatan negatif disebut sinar beta (β).
Kemudian sinar radioaktif yang tidak bermuatan oleh Paul Ulrich Villard disebut sinar
gamma (γ).
4. Perbedaan sinar α, β, dan γ adalah sebagai berikut :

Sinar alfa (α) Sinar beta (β) Sinar gamma (γ)


Daya tembus kecil Daya tembus > α Daya tembus besar
Daya ionisasi besar Daya ionisasi < α Saya ionisasi kecil
Bermuatan positif Bermuatan negatif Tidak bermuatan
Pada medan listrik Pada medan listrik Tidak terpengaruh
dibelokkan ke kutub dibelokkan ke kutub medan listrik
negatif positif
Lambang 42α Lambang −10 β Lambang 00γ
Selain sinar α, β, dan γ masih banyak partikel yang dapat dipancarkan oleh zat
radioaktif yaitu positron, neutron, proton, deuton, triton.

B. PELURUHAN UNSUR RADIOAKTIF


1. Unsur radioaktif meluruh menjadi unsur lain secara spontan dan menghasilkan partikel
alfa, partikel beta, dan sinar gamma.
n
2. Nuklida dengan nomor atom ≤20 bersifat stabil bila harga = 1, sedangkan nuklida
p

n
dengan nomor atom >20 bersifat stabil bila >1. Makin besar nomor atom dan makin
p

n
besar harga , maka nuklida makin tidak stabil.
p

39
3. Inti yang radioaktif akan mengalami peluruhan yaitu peristiwa dimana inti radioaktif
memancarkan radiasi sehingga berubah menjadi inti tidak stabil.
n
a. Peluruhan inti yang terlalu besar dengan cara :
p
i. Memancarkan elektron.
14
6 C  42N + −10e
ii. Memancarkan neutron.
5
2 He  42He + 10n
n
b. Peluruhan inti yang terlalu kecil dengan cara :
p
i. Memancarkan positron.
11
6 C  115 B + +10e
ii. Memancarkan elektron.
7
4 Be + −10e  73 Li
4. Ada empat deret peluruhan radiaktif yaitu :
a. Deret uranium, dimulai 238U berakhir 206Pb
b. Deret aktinium, dimulai 235U berakhir 207Pb
c. Deret torium, dimulai 232Th berakhir 208Pb
d. Deret neptunium, dimulai 241Pu berakhir 209Bi
5. Kecepatan peluruhan mengikuti reaksi orde satu dan waktu yang diperlukan oleh zat

1
radioaktif untuk meluruh menjadi setengahnya disebut waktu paro (t ).
2
1 0,693
t2 = λ λ = tetapan peluruhan

Jumlah zat yang tersisa pada waktu tertentu dihitung dengan rumus :
N = jumlah yang tersisa
t
1 N0 = jumlah mula-mula
N = ( 1 )t 2 N0
2 t = waktu/lampu penyimpanan
1
t = waktu paro
2

C. JENIS-JENIS REAKSI INTI


1. Reaksi penembakan
238 239
Contoh : penembakan inti 92 U dengan α menghasilkan 94 Pu disertai pemancaran

neutron. 238 4 239 1 238 239


92U + 2α  94 Pu +30n atau ditulis 92U (α,3n) 94 Pu

40
2. Reaksi fisi (pembelahan)
Contoh : bom atom yang dijatuhkan di Hirosima
235
U + 10n  139 94 1
92 56 Ba + 36 Kr +30n

3. Reaksi fusi (penggabungan)


Contoh : reaksi yang terjadi di bintang-bintang dan matahari.
2
1 H + 31 H  42He + 10n

D. PENGGUNAAN RADIOISOTOP
1. Kegunaan radioisotop dalam bidang kedokteran
a. I-131 untuk diagnosis fungsi kelenjar gondok dan metabolisme lemak
b. Na-24 untuk mengetahui penyempitan atau ganguan peredaran darah
c. Tc-99 untuk mempelajari lokasi tumor dalam tubuh
2. Kegunaan radioisotop dalam bidang industri
a. Na-24 untuk meneliti kebocoran pipa minyak dalam tanah dengan alat
pencacah sinar radioaktif
3. Kegunaan radioisotop dalam bidang hidrologi
a. Na-24 untuk mengetahui kecepatan gerak lumpur dalam sungai
b. I-131 dan Na-24 untuk mengetahui debit air sungai
4. Kegunaan radioisotop dalam bidang pertanian
a. P-32 untuk mempelajari pemupukan tanaman
5. Kegunaan radioisotop dalam bidang biologi
a. C-14 untuk mempelajari peose fotosintesis
b. Fe-58 unutk mempelajari laju pembentukan sel darah merah
c. P-32 untuk mempelajari fungsi ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh
organisme
6. Kegunaan radioisotop dalam bidang kimia
a. O-18 untuk mempelajari reaksi esterifikasi
b. C-14 untuk mempelajari mekanisme reaksi oksidasi propena
7. Kegunaan radiiosotop sebagai sumber radiasi
a. Co-60 untuk terapi kanker karena memancarkan sinar gamma
b. P-32 untuk menyembuhkan penyakit pada sistem peredaran darah
c. Radiasi sinar gamma untuk pengawet makanan, pengontrolan ketebalan bahan,
menemukan bibit unggul, dan pemberantasan hama
8. Radioisotop untuk PLTN

41
E. BAHAYA RADIASI TERHADAP MH
1. Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat berakibat racun bagi tubuh, menganggu
pekerjaan, dan dapat menyebabkan kematian sel.
2. Jaringan yang peka terhadap radiasi adalah mata, alat kelamin, dan sumsum tulang
belakang.
3. Radiasi juga dapat menyebabkan leukimia, kemandulan,, dan mutasi gen pada
keturunan.

F. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban yang benar !
1. Perhatikan tebel sifat partikel atau sinar yang dipancarkan oleh zat radioaktif berikut !

Partikel Massa Muatan Simbol


4
P 4 +2 2X
Q 0 +1 0
X
−1
R 0 0 0
0 X
S 1 0 1
0 X
T 1 0 1
1 X
Partikel Qdan S berturut-turut adalah ...
A. Alfa dan beta
B. Beta dan neutron
C. Neutron dan beta
D. Proton dan neutron
E. Beta dan proton

2. Sinar yang dipancarkan oleh peluruhan unsur radioaktif, maka yang tidak bermassa
dan tidak bermuatan adalah sinar ...
A. Alfa
B. Beta
C. Gamma
D. Elektron
E. Positron

42
3. Bila unsur radioaktif memancarkan sinar beta, maka unsur tersebut ...
A. Berat atom dan nomor atomnya tetap
B. Menjadi unsur yang pada sistem berkala tempatnya satu kotak di depan unsur
yang asli
C. Menjadi unsur yang pada sistem berkala tempatnya dua kotak di depan unsur
yang asli
D. Menjadi unsur dengan nomor atomnya bertambah
E. Menjadi unsur yang tidak disebut oleh pernyataan-pernyataan diatas

4. Suatu unsur radioaktif dalam SPU menempati golongan IVA. Setelah memancarkan
sinar β, maka menghasilkan ..
A. Isotopnya
B. Unsur baru yang menenpati golongan IVA
C. Unsur baru yang menenpati golongan VA
D. Unsur baru yang menenpati golongan VIA
E. Unsur baru yang menenpati golongan VIIA

5. Pada reaksi inti 49Be + α  126C + 10 X , maka X adalah ...


A. Proton
B. Neutron
C. Positron
D. Sinar gamma
E. Elektron

6. Atom 73 Li dapat berubah menjadi partikel α, jika dibombardir dengan partikel ...
A. Tritron
B. Neutron
C. Elektron
D. Proton
E. Positron

43
7. Diantara transmutasi di bawah ini yang menghasilkan inti helium adalah ...
214
A. 82 Pb  214
83 Bi

24
B. 13 Al  24
12 Mg

230
C. 90 T h  226
88 Ra

214
D. 83 Bi  218
84 Po

239
E. 82 U  235
82U

214 214 222 218


8. Pada reaksi peluruhan 82 Pb  83 Bi + X dan 86 Rn  84 Po + Y . X dan Y berturut-
turut adalah ...
A. Proton, positron
B. Positron, elektron
C. Elektron, alfa
D. Positron, proton
E. Elektron, neutron

9. Dalam reaksi inti 147 Na (α,x) 178O , partikel yang dilepaskan adalah ...
A. Deuterium
B. Positron
C. Elektron
D. Proton
E. Neutron

27 24
10. Dari persamaan reaksi inti : 13 Al + X  11 Na + Y dapat disimpulkan X dan Y
berturut-turut adalah ...
A. Partikel alfa dan neutron
B. Proton dan partikel alfa
C. Neutron dan partikel alfa
D. Neutron dan proton
E. Neutron dan elektron

11. Pada reaksi transmutasi 44 44


20 Ca (x,n) 21 Sc , x adalah ...

A. Neutron

44
B. Elektron
C. Proton
D. Positron
E. Sinar alfa

238
12. Pada reaksi inti U + α  X + 3 10n , x adalah ...
92

238
A. 90 Th
236
B. 90 Th
235
C. U
92

239
D. 94 Pu
240
E. 94 Pu

13. Proses peluruhan radioaktif pada umumnya mengikuti kinetika reaksi orde-1. Suatu
isotop memiliki waktu paro 10 menit. Jumlah isotop radioaktif yang tersisa setelah 40
menit adalah ...
A. 1/8 x semula
B. 1/10 x semula
C. 1/16 x semula
D. 1/20 x semula
E. 1/40 x semula

14. Suatu radioaktif mempunyai waktu paro 18 hari. Jika unsur radioaktif tersebut
disimpan selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif tersebut adalah ...
A. 50%
B. 25%
C. 12,5%
D. 6,25%
E. 3,12%

15. Bila 16 gram isotop radioaktif disimpan selama 60 hari, sisa yang diperoleh adalah 2
gram. Waktu paro isotop radioaktif ini adalah ...
A. 7,5 hari
45
B. 10 hari
C. 15 hari
D. 20 hari
E. 30 hari

16. Waktu paro suatu unsur rasioaktif adalah 8 jam. Bila mula-mula terdapat 64 gram
unsur tersebut, sisa unsur setelah 1 hari adalah ...
A. 32 gram
B. 24 gram
C. 16 gram
D. 8 gram
E. 4 gram

17. Waktu paro 65


29 Cu adalah 128 hari. Jika semula disimpan 0,8 gram dan ternyata tersisa

0,05 gram, maka unsur tersebut telah disimpan selama ...


A. 640 hari
B. 512 hari
C. 384 hari
D. 256 hari
E. 128 hari

18. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai pemanfaatan radioisotop adalah ...
A. Te-99 digunakan untuk membimbing ahli bedah mencari letak jaringan yang
sakit
B. Te-210 untuk melihat kelainan jantung
C. Co-60 untuk membeunuh virus HIV
D. I-131 untuk diagnosa penyakit kelenjar gondok
E. Na-24 untuk mempelajari laju aliran sungai

19. Penggunaan radioisotop dalam kehidupan antara lain :


I. Mempelajari sistem kesetimbangan
II. Sterilisasi
III. Pengenceran isotop
46
IV. Pemeriksaan tanpa merusak
V. Radioterapi
Contoh penggunaan radioisotop dalam bidang kimia adalah ...
A. I dan III
B. I dan IV
C. II dan V
D. II dan IV
E. IV dan V

20. Perhatikan nuklida-nuklida radioaktif berikut :


14
I. 6 C
24
II. 11 Na
32
III. 15 p
60
IV. 27 Co
131
V. 53 I
Nuklida yang digunakan sebagai perunut dalam bidang kedokteran adalah ...
A. I dan II
B. II dan IV
C. II dan V
D. II dan II
E. II dan V

21. Produksi radioisotop di Indonesia berada di bawah pengawasan/dikelola langsung oleh


...
A. BATAN
B. LAPAN
C. LIPPI
D. BPPT
E. IAEA

22. Radioisotop diproduksi dalam suatu reaktor atom. Reaktor Kartini yang dimiliki
Indonesia berada di ...
A. Bandung
B. Serpong

47
C. Jepara
D. Yogyakarta
E. Batam

23. Data kegunaan radioisotop sebagai berikut :

No Radioisotop Kegunaan
.
1. Co-60 Terapi penyakit kanker
2. C-14 Mekanisme reaksi fotosintesis
3. Fe-58 Mengukur pembentukan sel darah merah
4. P-32 Pemberantasan hama

Kelompok radioisotop yang digunakan sebagai perunut adalah ...


A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 1 dan 3
E. 2 dan 4

24. Isotop-isotop radioaktif dapat digunakan sebagai perunut.untuk mempelajari kerja


hormon tirod digunakan isotop radioaktif ...
A. P-32
B. I-131
C. Co-60
D. C-14
E. Na-23

25. Sinar yang dipancarkan oleh zat radioaktif yang ekivalen dengan unsur helium
adalah ...
A. Alfa
B. Beta
C. Gamma
D. Neutron
E. Proton

48
26. Isotop radioaktif yang digunakan untuk penelitian di bidang pertanian adalah ...
A. Co-60
B. Na-24
C. Fe-58
D. P-32
E. I-131

27. Radioisotop Co-60 digunakan untuk terapi kanker karena ...


A. Co-60 memancarkan sinar gamma
B. Co-60 memancarkan sinar alfa
C. Co-60 memiliki waktu paro pendek
D. Radiasi yang dipancarkan Co-60 dapat dideteksi
E. Peluruhan Co-60 memerlukan waktu yang lama

28. Pasangan unsur dibawah ini yang keduanya bersifat radioaktif adalah ...
A. Ra dan Pb
B. Pb dan Mg
C. U dan Co
D. Ra dan U
E. Au dan Th

29. Pada peluruhan 228 212


90 T h menjadi 83 Bi disertai pemancaran ...

A. 6 partikel alfa dan 2 partikel beta


B. 5 partikel alfa dan 1 partikel beta
C. 4 partikel alfa dan 1 partikel beta
D. 4 pertikel alfa dan 2 paratikel beta
E. 3 partikel alfa dan 1 partikel beta

56
30. Apabila unsur X ditembak dengan sebuah neutron, maka akan dihasilkan unsur 25 Mn
disertai pelepasan partikel α. Unsur X adalah ...
56
A. 90 ¿
59
B. 28 ¿
59
C. 27 Co

49
58
D. 27 Co
57
E. 26 Fe

BAB 5

SENYAWA KARBON

A. GUGUS FUNGSI

1. Gugus fungsi adalah gugus pengganti yang memiliki peranan besar terhadap sifat
suatu senyawa karbon.
2. Beberapa gugus fungsi yang akan dibahas sebagai berikut :

Gugus Fungsi Rumus umum Nama


R–X Haloalkana
R–OH Alkohol
R–O–R’ Eter
R–CHO Aldehid

R–CO–R’ Keton

R–COOH Asam karboksilat

R–COO–R’ Ester

Pada rumus diatas, R adalah gugus alkil, R = CnH2n+1.

B. HALOALKANA

1. Tata nama haloalkana


Aturan penamaan haloalkana :
a. Rantai induk (utama) harus mengandung halogen.
50
b. Atom C yang mengikat halogen diberi nomor serendah mungkin.
c. Nama halogen berakhiran O kemudian diikuti nama alkana rantai utama.
d. Bila terdapat lebih dari 1 jenis halogen, prioritas penomoran berdasarkan
kereaktifan (F, Cl, Br, I).
e. Halogen yang sejenis dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, dst.
2. Isomer haloalkana
Haloalkana dapat memiliki isomer rantai dan isomer posisi.
Contoh : isomer C4H9Cl
 CH3-CH2-CH2-CH2-Cl1 kloro butana
 CH3-CH2-CH-CH3 2 kloro butana
Cl
 CH3-CH-CH2 1 kloro 2 metil propana
CH3 Cl
Cl
 CH3-C-CH3 2 kloro 2 metil propana
CH3
3. Sifat-sifat haloalkana
a. Bereaksi dengan basa kuat menghasilkan alkohol.
b. Dengan pemanasan bersama alkoksida terjadi eliminasi.
4. Kegunaan haloalkana
a. Metilendiklorida (CH2Cl2) digunakan sebagai pelarut zat-zat organik dan
sebagai pendingin.
b. Etilen dibromida ditambahkan ke dalam bensin agar timbal dalam TEL
menjadi PbBr2 yang mudah menguap dan mudah dikeluarkan bersama asap.
c. Kloroform dahulu digunakan sebagai zat anestesi tetapi sekarang tidak,
kegunaan kloroform sekarang untuk pelarut, sebagai zat anestesi digunakan 2
bromo 2 kloro 1,1,1 trifluoro etana (halothane), dll.

C. ALKOHOL

1. Tata nama alkohol


a. Rantai C terpanjang yang merupakan nama alkananya harus mengikat gugus
OH.
b. Atom C yang mengikat OH harus diberi nomor serendah mungkin.
c. Rantai C cabang harus diberi nomor sedekat mungkin terhadap C yang
mengikat OH.
51
d. Urutan penamaan : nomor cabang, nama cabang, nomor letak gugus OH diikuti
nama alkanol rantai utama.
2. Jenis-jenis alkohol
a. Alkohol primer
Adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C primer.
Contoh : CH3-CH2CH2-OH
Rumus umum : R-CH2-OH
b. Alkohol sekunder
Adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C sekunder.
Contoh : CH3-CH2-CH-CH3
OH
Rumus umum : R-CH-R’
OH
c. Alkohol tersier
Adalah alkohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C tersier.
Contoh : CH3
CH3-C-CH3
OH
Rumus umum : R’
R-C-R’’
OH
3. Keisomeran alkohol
a. Isomer posisi
Adalah isomer yang terjadi karena perbedaan letak gugus –OH dalam molekul
alkohol. Isomer pposisi juga dapat didefnisikan sebagai senyawa yang
mempunyai rumus molekulsama, gugus fungsi sama, tetapi posisi gugus
fungsinya berbeda.
Contoh : 1-propanol dan 2-propanol
b. Isomer optik
Adalah atom C yang terikat pada 4 gugus yang berbeda (atom C asimetrik).
Contoh : 2-butanol
c. Isomer fungsi
Adalah isomer yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi di antara dua
senyawa yang mempunyai rumus molekul sama. Alkohol berisomer fungsi
dengan eter.
52
4. Sifat-sifat alkohol
a. Sifat fisis
i. Bersifat polar karena memiliki gugus –OH.
ii. Mempunyai titik didih lebih tinggi dari eter. Hal ini disebabkan antara
molekul alkohol terjadi ikatan hidrogen.
iii. Metanol, etanol, dan propanol mudah larut, alkohol lainnya hanya
sedikit larut.
b. Sifat kimia
i. Reaksi dengan natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk alkoksida dan
gas hidrogen.
2C2H5OH(aq) + 2Na(s)  2C2H5ONa(aq) + H2(g)
ii. Reaksi oksidasi
 Alkohol primer dioksidasi akan menghasilkan aldehis. Jika
dioksidasi lebih lanjut akan menjadi asam karboksilat.
 Alkohol sekunder dioksidasi akan menghasilkan keton.
 Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.
iii. Reaksi esterifikasi
Alkohol dengan asam karboksilat dapat menghasilkan ester.
C2H5OH(aq) + CH3COOH(aq)  CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
iv. Reaksi dengan asam sulfat pekat
Jika alkohol direaksikan dengan asam sulfat pekat, maka hasil
reaksinya bergantung dari suhu reaksi. Pada suhu ±180℃ akan
dihasilkan alkena, sedangkan pada suhu ±140℃ akan dihasilkan eter.
v. Reaksi dengan hidogen halida
Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan terbentuk
haloalkana dan air.
C2H5OH(aq) + HCl(aq)  C2H5Cl(aq) + H2O(l)
5. Kegunaan alkohol
a. Metanol digunakan untuk pelarut dan bahan pembuat ester serta sebagai bahan
bakar alternatif.
b. Etanol digunakan sebagai pelarut, desinfektan, bahan pembuatan ester dan
sebagai bahan bakar.
c. Glikol juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri serat sintesis dan
pelarut.
53
D. ETER

1. Tata nama eter


a. CH3-O-CH2-CH3
IUPAC: metoksi etana
Trivial : etil metil eter
b. CH3-O-CH2-CH2-CH3
IUPAC: 1-metoksi propana
Trivial : metil propil eter
2. Isomer fungsi antara eter dan alkohol
Alkohol dengan rumus umum R-OH dan eter dengan rumus umum R-O-R’
mempunyai isomer fungsi. Alkohol dan eter mempunyai rumus molekul sama tetapi
gugus fungsinya berbeda.
Contoh : 1-propanol dengan metoksi etana
3. Sifat-sifat eter
a. Sifat fisis
i. Berupa zat cair (kecuali metil eter(, brbau harum dan mudah menguap.
ii. Titik didihnya rendah karena tidak mempunyai ikatan hidrogen.
iii. Sukar larut dalam air.
b. Sifat kimia
i. Tidak bereaksi dengan logam Na dan PCl 3 (reaksi ini dapat digunakan
untuk membedakan alkohol dengan eter).
ii. Bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl (reaksi ini dapat
digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter).
iii. Eter mudah terbakar membentuk gas CO2 dan uap air.
4. Kegunaan eter
a. Eter digunakan sebagai pelarut senyawa organik.
b. Dalam bidang kesehatan, eter banyak digunakan untuk obat pembius atau
anestetik.
c. MTBE (metil tersier butil eter) ditambahkan ke dalam bensin untuk
meningkatkan bilangan oktan.

E. ALDEHIDA

1. Tata nama aldehida


a. Nama sebagai alkanal (IUPAC).

54
b. Nama alkanal seperti alkana dengan mengganti akhiran ana dengan anal serta

nomor 1 dimulai dari gugus fungsi .


2. Isomer pada aldehida
Aldehida tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsi aldehida terletak
diujung rantai C. Aldehida memilki isomer struktur yang terjadi karena adanya cabang
dan letak cabang. Isomer aldehida mulai terdapat pada suku ke-4 yaitu butanal.
Contoh : isomer pentanal adalah 2-metilbutanal, 3-metilbutanal, 2,2-dimetilpropanal)
3. Sifat-sifat aldehida
a. Sifat fisis
Suku pertama aldehida pada suhu kamar berwujud gas yang berbau
merangsang, sedangkan suku berikutnya berwujud cair yang berbau harum
dengan semakin panjang rantai karbonnya.
b. Sifat kimia
i. Bila direduksi menghasilkan alkohol.
ii. Bila dioksidasi menghasilkan asam karboksilat.
iii. Dapat mengadisi HCN.
iv. Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah dan
mereduksi pereaksi tollens membentuk endapan Ag. Pereksi tollens
adalah larutan AgNO3 dalam larutan NH3 berlebih.
v. Reaksi aldehida dengan larutan fehling menghasilkan endapan merah
bata dari Cu2O.
4. Kegunaan aldehida
a. Untuk membuat formalin, yaitu 40% larutan formaldehida dalam air. Formalin
digunkan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat.
b. Formaldehida untuk membuat damar buatan, plastik, dan insektisida.

F. KETON

1. Tata nama keton


a. Sistem IUPAC, seperti pada alkana hanya akhiran ana diganti anon.
b. Sistem trivial dengan menyebutkan alkil-alkil yang mengapit gugus sesuai
urutan abjad dan diakhiri dengan keton.
2. Isomer pada keton
Isomer alkanon disebabkan oleh cabang, letak gugus fungsional dan isomer fungsional
dengan aldehida.
55
3. Sifat-sifat keton
a. Sifat fisis
i. Keton dengan suku rendah pada suhu kamar berwujud cair, tidak
berwarna, berbau harum dan mudah larut dalam air. Suku yang lebih
tinggi sukar larut dalam air, dan berwujud padat.
ii. Keton termasuk senyawa polar dan larut dalam air.
b. Sifat kimia
i. Reaksi membedakan aldehida dan keton.
 Aldehida + fehling  endapan merah bata
 Aldehida + tollens  cermin perak
 Keton + fehling  tidak bereaksi
 Keton + tollens  tidak bereaksi
ii. Dapat direduksi menjadi alkohol sekunder.
4. Kegunaan keton
a. Pelarut senyawa karbon (aseton).
b. Sebagai bahan pengering alalt-alat laboratorium.

G. ASAM KARBOKSILAT

1. Tata nama asam karboksilat


a. Sistem IUPAC, seperti pada alkana hanya akhiran ana diganti anoat.
b. Sistem trivial sama seperti aldehida, hanya akhiran aldehid diganti dengan
akhiran at.
2. Isomer asam karboksilat
Asam karboksilat tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsinya terletak
diujung rantai C. Asam karboksilat memilki isomer struktur yang terjadi karena
adanya cabang dan letak cabang.
3. Sifat-sifat asam karboksilat
a. Sifat fisis
i. Mulai dari C1 sampai C4 mudah larut dalam air. Makin panjang rantai
C-nya makin sukar larut dalam air.
ii. Titik didih dan titik lelehnya tinggi, karena antara molekulnya terdapat
ikatan hidrogen.
iii. Asam karboksilat merupakan asam lemah, semakin panjang rantai
karbon semakin lemah sifat asamnya.

56
iv. Suku-suku rendah berupa zat cair, sedangkan suku-suku yang lebih
tinggi berupa zat padat.
b. Sifat kimia
i. Direaksikan dengan alkohol membentuk ester. Reaksi ini disebut reaksi
esterifikasi.
ii. Dapat bereaksi dengan basa membentuk garam. Reaksi ini disebut
penetralan.

4. Kegunaan asam karboksilat


a. Asam formiat yaitu untuk mengumpulkan lateks, penyamakan kulit, dan pada
proses pencelupan tekstil.
b. Sebagai bahan pembuatan ester dengan cara mereaksikan dengan alkohol.
c. Asam asetat digunakan untuk pengasam makanan.
d. Asam salisilat untuk membuat aspirin dan minyak gondopuro.

H. ESTER

1. Tata nama ester


Ester diberi nama sesuai dengan nama asalnya dan diberi awalan alkil yang
menggantikan atom H pada asam.
2. Isomer ester
Ester selain berisomer dengan sesama esterlainnya juga berisomer fungsi dengan asam
karboksilat.
3. Sifat-sifat ester
a. Sifat fisis
i. Ester suku rendah berupa zat cair yang berbau harum (beraroma buah-
buahan).
ii. Ester mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol
pembentuknya.
iii. Ester sedikit larut dalam air.
iv. Ester memiliki titik didih dan titik beku yang lebih rendah dari titik
didih dan titik beku asam karboksilat.
b. Sifat kimia
i. Ester dapat mengalami hidrolisis menjadi asam karboksilat dan alkohol.
Reaksi ini dikenal dengan reaksi hidrolisis ester.
57
ii. Ester bersifat netral dan tidak bereaksi dengan logam natrium maupun
PCl3.
iii. Ester mudah direduksi oleh gas hidrogen menjadi alkohol.
iv. Hidrolisis ester suku tinggi dengan NaOH atau KOH menghasilkan
sabun dan gliserol (reaksi penyabunan).
4. Kegunaan ester
a. Ester memiliki bau yang harum (khas), sehingga banyak dipakai sebagai essens
buah-buahan.
b. Bahan pembuat sabun.
c. Ester digunakan untuk pembuatan mentega.
d. Sebagai pelarut pada pembuatan cat, cat kuku, dan perekat.

I. LATIHAN

Pilihlah salah satu jawaban yang benar !

1. Senyawa berikut yang dapat menghasilkan endapan merah bata bila direaksikan
dengan pereaksi fehling adalah ...
A. CH3-CH2-CH2-OH
B. CH3-CH2-O-CH3
C. CH3-CH2-COH
D. CH3-CH2-COOH
E. CH3-COCH3

2. Gugus fungsi berikut yang menyatakan gugus fungsi aldehid, keton dan asam
karboksilat adalah ...
A. –COOH, -CO-, -COO
B. –COH, -CO-, -COO-
C. –COH, -CO-, -COOH
D. –COH, -COOH, -CO-
E. –COOH, -CO-, -COOH

3. Senyawa dengan rumus struktur CH3CH(C2H5)CH(Cl)CH(F)CH3 memiliki nama ...


A. 3-kloro-2-fluoro-4-metil-heksana
B. 3-kloro-2-fluoro-4-etil-pentana

58
C. 3-kloro-4-fluoro-2-etil-pentana
D. 4-kloro-5-fluoro-4-metil-heksana
E. 5-kloro-4-fluoro-4-metil-heksana

4. Reaksi antara karbit (CaC2) dengan air menghasilkan gas X, kemudian gas X
direaksikan dengan gas klor dengan jumlah mol yang sama menghasilkan gas Y.
Senyawa X dan Y berturut-turut adalah ...
A. Etena dan 1,1-dikloro-etana
B. Etuna dan 1,1-dikloro-etena
C. Etuna dan 1,2-dikloro-etena
D. Etuna dan 1,2-dikloro-etana
E. Etena dan 1,2-dikloro-etena

5. Oksidasi 2 propanol menghasilkan ...


A. CH3CH2COOH
B. CH3OCH3
C. CH3COOH
D. CH3COCH3
E. CH3CHO

6. Cara membuat etanol yang paling ekonomis adalah dari ...


A. Tetes tebu
B. Glukosa
C. Pati
D. Maltosa
E. Sukrosa

7. Margarin adalah mentega sintesis yang dapat dibuat dari proses ...
A. Hidrogenasi lemak
B. Hidrolisis ester
C. Oksidasi ester
D. Adisi H2 dan aldehida
E. Pemanasan lemak

8. Senyawa golongan eter dengan rumus molekul C4H10O memiliki jumlah isomer ...
59
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

9. Senyawa dengan rumus struktur CH3CH(C2H5)COCH(C2H5)CH3 mempunyai nama ...


A. 2,3-dietil-3-pentanon
B. 2-etil-4-metil-3-heksanon
C. 3,5-dimetil-4-heptanon
D. 5-etil-3-metil-4-heksanon
E. Dibutil-1-keton

10. Senyawa di bawah ini yang dapat membentuk endapan merah bata dengan pereaksi
fehling adalah ...
A. CH3C(CH3)2CH3
B. CH3COCH3
C. CH3COH
D. CH3OCH3
E. CH3CH(CH3)COCH3

11. Senyawa karbon yang rumus molekulnya C3H8O adalah ...


A. Etil metil eter
B. Aseton
C. Propenal
D. Asam propionat
E. Metil asetat

12. Rumus struktur beberapa senyawa sebagai berikut :


1) CH3CH2CHO
2) CH3CHOHCH3
3) CH3COCH3
60
Gugus fungsi senyawa tersebut bertururt-turut adalah ...
A. –CO-, -OH, -COOH
B. –OH, -COH, -CO-
C. –COH, -OH-, -CO-
D. –O-, -COH, -COO-
E. –OH, -CO-, -COH

13. Oksidasi 2 propanol akan menghasilkan ...


A. CH3CH2COOH
B. CH3OCH3
C. CH3COCH3
D. CH3COOH
E. CH3COH

14. Suatu senyawa X dapat bereaksi dengan logam Na menghasilkan gas H2. Jika senyawa
tersebut direaksikan dengan KMnO4 akan manghasilkan senyawa bereaksi positif
terhadap fehling dan oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa bersifat asam.
Senyawa X adalah ...
A. Aldehida
B. Alkohol primer
C. Alkohol sekunder
D. Alkohol tersier
E. Asam karboksilat

15. Suatu senyawa alkohol dioksidasi kuat menghasilkan asam butanoat. Rumus struktur
alkohol tersebut ...
A. CH3CH2CH2CH2OH
B. CH3CH(OH)CH2CH3
C. CH3CH2CH2COH
D. CH3C(CH3OH)CH3
E. CH3CH(CH3)COH

16. Yang merupakan isomer isopropanol adalah ...


61
A. Propanal
B. Etil metil eter
C. Aseton
D. Propenal
E. Propanon

17. Berapa isomer dari senyawa C5H12O yang merupakan eter ...
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 8

18. Senyawa 2-metil-2-propanol berisomer fungsi dengan ...


A. 2-butanol
B. 2-metil-1-propanal
C. 1-butanol
D. Dietil eter
E. Asam propanoat

19. Isomer dari butanal adalah ...


A. Asam propanoat
B. Metil propanoat
C. Etil metil keton
D. Metil propil eter
E. Metoksi propana

20. Asam karboksilat yang dapat mereduksi larutan Fehling maupun larutan Tollens
adalah ...
A. Asam propanoat
B. Asam sitrat
C. Asam format
62
D. Asam asetat
E. Asam laktat

21. Pada oksidasi suatu alkohol dihasilkan aseton (propanon). Alkohol yang dioksidasi ...
A. 1-propanol
B. 1-butanol
C. 2-metil-1-propanol
D. 2-propanol
E. 2-butanol
22. Senyawa organik dengan rumus molekul C5H12O yang merupakan alkohol tersier ...
A. 3-pentanol
B. 2-metil-2-butanol
C. 2-metil-3-butanol
D. 3-metil-2-butanol
E. Trimetiil karbinol

23. Oksidasi dari suatu alkohol menghasilkan 2-pentanon. Alkohol tersebut adalah ...
A. CH3(CH2)3CH2OH
B. (CH3)2CHCH2CH2OH
C. CH3CH2CHOHCH2CH3
D. CH3(CH2)2CH(OH)CH3
E. CH3C(CH3)2CH2OH

24. Di bawah ini beberapa struktur senyawa hidrokarbon :


1) CH3CH(OH)CH3
2) CH3CH2COOCH3
3) CH3CH2COOH
4) CH3OCH2CH3
5) CH3COCH3
Yang merupakan senyawa golongan ester dan eter adalah ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
63
25. Senyawa yang merupakan isomer fungsional dari etoksi etana (dietil eter) adalah ...
A. CH3CH2CH2CH2OH
B. CH3CH2CH2COH
C. CH3CH2COCH3
D. CH3CH2COOCH3
E. CH3CH2CH2CH(OH)CH3

26. Suatu alkohol dengan rumus molekul C4H10O dioksidasi dengan kalium dikromat
dalam asam menghasilkan butanon, maka alkohol tersebut adalah ...
A. n-butanol
B. 2-butanol
C. Tersier-butil-alkohol
D. 2-metil-1-propanol
E. 2-metil-2propanol

27. Nama yang tepat untuk senyawa CH3CH2CH(OH)CH(CH3)C2H5 adalah ...


A. 2-sekunder butil-1-butanol
B. 2,3-dietil-1-butanol
C. 2-etil-3-metil-1-pentanol
D. 4-metil-3-heksanol
E. Isookatanol

28. Senyawa yang merupakan isomer fungsional dari butanol adalah ...
A. C2H5OC2H5
B. CH3CH2CH2COH
C. CH3COCH2CH3
D. CH3CH(OH)CH2CH3
E. CH3CH2CH2COOH

29. Rumus empiris dari dihaloalkana adalah ...


A. CnH2n+2X2
B. CnH2n+1X2
C. CnH2n-1X
64
D. CnH2n-2X2
E. CnH2nX2

30. Senyawa karbon yang digunakan untuk obat bius adalah ...
A. CH2OH-CH2OH
B. CHF2-CHCl2
C. CF3-CHClBr
D. CH3CH2OH
E. CH2OH-CHOH-CH2OH

BAB 6

BENZENA DAN TURUNANNYA

A. BENZENA

1. Rumus
a. Rumus molekul : C6H6
b. Rumus bangun :

2. Hibridisasi
Struktur Kekule, setiap atom C dalam benzena membentuk 3 ikatan sigma = ( sp2 )3
dan 1 ikatan phi = ( p-p )1 . Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

C ( z=6 ) : 1s2 2s2 2p2  1s2 (2sp2)3 2p1

Satu atom C dalam benzena mengalami hibridisasi sp2 . Setiap atom C menggunakan 2
orbital sp2 untuk membentuk ikatan dengan sesama atom C, 1 orbital sp 2 digunakan
mengikat atom H yang dinamakan ikatan sigma. Sedangkan 1 elektron bebas pada
orbital p, sehingga terjadi tumpang tindih antar orbital p dari keenam atom C yang
disebut ikatan phi.

3. Kearomatikan
Satu elektron bebas pada orbital p merupakan awan elektron, sehingga posisi elektron
tidak menentu antara du atom C, melainkan terdelokalisasi. Hal inilah yang
merupakan ciri kearomatikan senyawa benzena dan turunannya.

B. TATA NAMA BENZENA DAN TURUNAN BENZENA

65
1. Cincin benzena dianggap rantai induk, sedangkan R- (alkil), NO2 (nitro), halida (-X)
dianggap sebagai cabang.
Contoh :

CH3 OH NH2 CHO SO3H

Toluena Fenol Anilina Benzaldehida Asam sulfo


benzena

COOH CH=CH2 Cl

Asam Benzoat Stirena KloroBenzena

2. Gugus-gugus turunan Benzena dan trunanannya


CH2- CH= C ¿

Fenil Benzil Benzal Benzo


Contoh :
Cl CH2-Cl CHO COOH
Fenilklorida Benzilklorida Benzaldehid Asam Benzoat

3. Jika terdapat 2 subtituen, penamaannya diawali dengan o (orto) = 1,2 ; m ( meta ) =


1,3 dan p (para) = 1,4
Cl Cl Cl
Cl
Cl
Cl
1,2-dikloro-benzena 1,3-dikloro-benzena 1,4-dikloro-benzena
o-dikloro-benzena m-dikloro-benzena p-dikloro-benzena

4. Urutan prioritas penomoran cabang adalah : -COOH, -SO3H, -CHO, -CN, OH, -NH2,
-R, -NO2, -X
CH3 COOH OH CH3
OH NO2 NO2
NO2
Cl NO2
p-kloro-butana asam salisilat m-nitro-fenol TNT
66
5. Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana bergugus funsi maka
cincin benzena itu bukan dianggap induk melainkan sebagai subtituen.
-CH2-CH2-OH -CH2-CH2 CH2-COOH

2-fenil-1-etanol Asam-4-fenil-2-butanoat

6. Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana yang terdiri dari 7 atom C
atau lebih maka benzena itu bukan dianggap induk melainkan sebagai subtituen
CH3-CH2-CH2 CH2-CH2-CH2-CH2-CH-CH3

2-fenil-nonana

C. SIFAT-SIFAT BENZENA

1. Sifat fisik : zat cair, tidak berwarna, mudah menguap, dan bersifat racun.
2. Sifat kimia : mengalami reaksi substitusi
a. Substitusi pertama
i. Klorinasi
+ Cl2  Cl + HCl

ii. Nitrasi
+ HNO3  NO2 + H2O

iii. Sulfonasi

+ H2SO4  + H2O

SO3

iv. Alkilasi CH3


+ CH3Cl  + HCl

b. Substitusi kedua

67
i. Benzena dapat mengalami substitusi lebih lanjut, contohnya
anilinmengalami substitusi lebih cepat sejuta kali dari benzena,
sedangkan nitrobenzena lebih lambat sehuta kali dari benzena.
ii. Substituen berpengaruh pada pengaktifan/mendeaktifkan serta
mengarah pada pengaruh substituen berikutnya.

D. KEGUNAAN

1. Benzena : bahan baku berbagai jenis zat seperti karet sintetis ( stirena ), serat sintetis
( nilon 66 )
2. Fenol : sifat asam lemah ( Ka=10-10 ) zat antiseptik ( karena bersifat racun maka telah
diganti zat lain )
3. Asam Salisilat : untuk membuat aspirin ( obat sakit kepala )
4. Asam benzoate : sifat asam lemah ( lebiah kuat dari asam asetat )untuk membuat Na-
benzoat ( zat pengawet makanan )
5. Anilina : sifat basa lemah, bahan dasar pembuatan zat-zat warna diazo.

E. LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban yang benar !
1. Benzena memiliki 3 ikatan rangkap tetapi tidak sepenuhnya seperti alkana. Alkena
sangat reaktif, sedangkan benzena kurang reaktif. Hal ini disebabkan oleh ...
A. Struktur benzena berbentuk segi enam
B. Jarak ikatan C-C pada benzena semua sama
C. Benzena bersifat nonpolar
D. Ikatan rangkap pada benzena dapat beresonansi
E. Titik didih benzena 80℃

2. Pernyataan berikut benar tentang benzena, kecuali ...


A. Jarak iktan C-C semua sama
B. Berupa segienam datar dengan sudut ikatan 120℃
C. Ikatan rangkapnya dapat bergeser (beresonansi)
D. Dengan gas klor terjadi reaksi adisi
E. Dapat dibuat dengan polimerisasi gas asitelina

3. Pada distilasi bertingkat tir batu bara dihasilkan senyawa berikut, kecuali ...
A. Benzena
68
B. Toluena
C. Fenol
D. Naftalena
E. Anilin

4. Bila toluena dioksidasi menghasilkan ...


A. Asam benzoat
B. Fenol
C. Stirena
D. Asam benzena sulfonat
E. Benzil klorida

5. Senyawa berikut ini yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan anilin secara
reduksi dalam industri adalah ...
A. CH3

B. NO2

C. OH

D. COOH

E. Cl

6. Oksidasi suatu turunan benzena menghasilkan senyawa yang dapat memerahkan


kertas lakmus biru dan dengan alkohol menghasilkan ester. Turunan benzena tersebut
adalah ...
A. NO2

B. CH3

C. COH

D. COOH
69
E. OH

7. Senyawa aromatik yang dapat bertindak sebagai donor elektron adalah ...
A. COOH

B. NH2

C. CH3

D. NO2

E. OH

8. Senyawa dengan rumus struktur memiliki nama ...


NO2
CH3
A. m-nitrotoluena
B. p-nitrotoluena
C. o-nitrotoluena
D. 2-metil-1-nitrobenzena
E. 2-nitro-1-metilbenzena

9. Senyawa trimetil benzena (C6H3(CH3)3) memiliki isomer sebanyak ...


A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

10. Turunan benzena yang disebut sinamaaldehida (minyak kayu manis) memiliki rumus
struktur ...
A. C6H5COH
70
B. C6H4COOCH3OH
C. C6H5CH=CHCOH
D. C6H5COH
E. C6H5OHCHCOH

11. Benzena memiliki ikatan rangkap, tetapi sulit mengalami reaksi adisi. Hal ini
disebabkan ......
A. Bentuk rantainya yang melingkar
B. Adanya atom H yang terikat pada keenam atom C-nya
C. Keenam atom C-nya membentuk cincin yang kokoh
D. Memiliki ikatan rangkap lebih banya dari alkena
E. Memiliki ikatan rangkap yang dapat beresonansi

12. Suatu senyawa turunan benzena memiliki ciri : sebagai pelarut, zat cair tidak
berwarna, oksidasinya menghasilkan senyawa yang dapat mengawetkan makanan,
sedangkan reaksi-nya dengan HNO3 menghasilkan bahan peledak. Senyawa tersebut
adalah ......
A. Fenol
B. Nitro benzena
C. Toluena
D. Stirena
E. Benzaldehida

13. Benzena dibedakan dari sikloheksana dengan melihat ...


A. Titik didihnya
B. Jumlah atom C-nya
C. Ikatannya
D. Titik lelehnya
E. Aromanya

14. Yang pertama kali mengemukakan tentang struktur benzena adalah ...
A. Faraday
B. Kekule
C. Wohler
D. Wurtz
71
E. Grignard
15. Rumus struktur senyawa turunan benzena berikut adalah C 3H7. Rumus
empirisnya adalah ...
A. C6H6
B. C6H13
C. C7H13
D. C9H12
E. C9H9

16. Perhatikan gambar di samping O2N CH3. Nama senyawanya adalah ...
A. o-nitro toluena
B. Metil nitro benzena
C. m-nitro toluena
D. p-nitro toluena
E. Nitro toluena

17. Benzena yang kehilangan satu atom H dinamakan ...


A. Turunan benzena
B. Fenol
C. Fenil
D. Benzil
E. Benzoil

18. Jumlah isomer trimetil benzena adalah ...


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

19. Turunan benzena yang memiliki gugus amino adalah ...


A. Fenol
B. Toluena
C. Asam benzoat
72
D. Anilin
E. Stirena

20. Asam benzena sulfonat dihasilkan dari reaksi ...


A. Sulfonasi benzena
B. Sulfonasi toluena
C. Nitrasi benzena
D. Nitrasi toluena
E. Klorinasi benzena
21. Senyawa turunan benzena trinitro toluena mempunyai kegunaan sebagai ...
A. Bahan pembuat kue
B. Bahan peledak
C. Bahan pengawet
D. Bahan pewarna
E. Pengharum ruangan

22. Karbol adalah senyawa turunan benzena yang banyak digunakan untuk bahan
antiseptik dengan rumus molekul ...
A. C6H5NH2
B. C6H5COOH
C. C6H5OH
D. C6H5CHO
E. C6H5CH3

23. Apabila dioksidasi dengan KmnO4, toluena akan menghasilkan ...


A. Anilin
B. Asam asetat
C. Metil benzena
D. Fenil amina
E. Asam benzoat

24. Apabila direaksikan dengan metil klorida disertai katalis AlCl3, benzena akan
menghasilkan asam klorida dan senyawa turunan benzena berupa ...
A. Fenol
B. Toluena
73
C. Fenil amina
D. Benzaldehida
E. Stirena

25. Senyawa dengan rumus struktur CH3 dapat digunakan sebagai ...
A. Pembuat zat peledak
B. Zat pewarna
C. Pengawet makanan
D. Bahan obat-obatan
E. Pengharum ruangan

26. Berikut adalah senyawa turunan benzena yang memiliki gabungan cincin benzena,
kecuali ...
A. Naftalena
B. Antrasena
C. Fenantrena
D. Pirena
E. Stirena

27. Yang merupakan perbedaan alkohol dengan fenol adalah ...


A. Fenol tidak mengandung gugus OH, sedangkan alkohol mengandung gugus
OH
B. Fenol bersifat asam, sedangkan alkohol bersifat basa
C. Fenol beracun, sedangkan alkohool tidak
D. Fenol bereaksi dengan asam, sedangkan alkohol tidak
E. Fenol dapat teroksidasi, sedangkan alkohol tidak

28. Senyawa yang berfungsi sebagai obat sakit kepala adalah ...
A. Fenol
B. Parasetamol
C. Toluena
D. Asam benzoat
E. Fenil amina

74
29. Apabila senyawa turunan benzena C6H5CH2CH2CH3 dioksidasi, maka pernyataan
berikut yang benar adalah ...
A. Terjadi asam aromatis dan asam alifatis
B. Sukar dioksidasi karena molekulnya non polar
C. Membentuk C6H5CH2CH2COOH
D. Hanya menghasilkan asam aromatis
E. Dihasilkan asam benzoat dan terbentuk gas CO2

30. Reaksi alkilasi pada benzena yang benar adalah ...


A. Pemasukan gugus alkil melalui substitusi
B. Adisi gugus alkil pada benzena
C. Hanya senyawa toluena yang dapat dibuat
D. Toluena dibuat melalui adisi CH3Cl
E. Alkilasi menghasilkan senyawa alifatis

75
BAB 7

MAKROMOLEKUL

A. PENGERTIAN POLIMER
n monomer  polimer
Proses pembentukan polimer dinamakan polimerisasi

B. ASAL POLIMER
1. Polimer Alam
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber/Terdapatnya
Karet Alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu
Amilum Glukosa Kondensasi Beras, gandum
Protein Asam Amino Kondensasi Wol, sutera
Asam Nukleat Nuleotida Kondensasi DNA, RNA

2. Polimer Sintetis
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber/Terdapatnya
Polipropilena Propilena Adisi Tali plastik, botol plastik
PVC Vinil Chlorida Adisi Pipa pralon
Teflon Tetrafloroetena Adisi Panci anti lengket
Polietilena Etilena Adisi Plastik

C. PEMBENTUKAN POLIMER
1. Polimerisasi Adisi

76
Terjadi jika monomernya mempunyai ikatan tidak jenuh ( rangkap dua ) yang ditandai
dengan berubahnya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal ( jenuh )
Contoh :
a. n CH2=CH2  ( -CH2-CH2-CH2-CH2- )n
Etena Polietilena
b. n CH2=CH  ( -CH2-CH-CH2-CH- )n
Cl Cl Cl
Vinil Chlorida Poli Vinil Chlorida = PVC
c. n CH2=CH-CH3  ( -CH2-CH-CH2-CH- )n
CH3 CH3
Propena Polipropilena

2. Polimerisasi Kondensasi
Terjadi jika monomernya mempunyai gugus fungsi –COOH, -OH, NH2 yang disertai
melepas suatu molekul misalnya molekul air
Contoh :
H H O H O
a. n NH2-CH2-COOH + n H-N-CH-COOH  ( -N-CH3-C- N-CH2-C- )n + n H2O
CH3
Glisin Alanin Protein

O O H O OH H
b. nHO-C-(CH2)4-C-OH + nH-N-(CH2)6-NH2(-C-(CH2)4-C-N-(CH2)6-N-)n + nH2O
Asam Adipat Heksimetil dimanina Nilon 66

D. PENGGOLONGAN POLIMER
1. Berdasarkan Jenis Monomernya
a. Hompolimer : Monomer pembentuknya satu jenis, misalnya teflon, PVC,
polietilena, polipropilena.
b. Kopolimer : Monmoer pembentuknya tidak satu jenis, misalnya nilon, dacron.
2. Berdasarkan Sifatnya terhadap Panas
a. Polimer Termoplas : polimer yang meliat jika kena panas misalnya polietilena,
polipropilena
b. Polimer Termoset: polimer yang tidak meliat jika kena panas misalnya bakelit
( peraltan listrik )
77
E. KEGUNAAN POLIMER
1. Karet Alam
a. Monomernya : Isoprena ( 2-metil-1,3-butadiena )
b. Sifat : elastis, lunak, dan lengket jika kena panas
c. Vulkanisasi : Proses penambahan belerang sehingga sifatnya menjadi keras
karena terbentuk ikatan silang disulfida antar rantai. Ditemukan oleh Charles
Goodyear ( USA, 1884 )
2. Karet Sintetis
Nama Karet Monomer Sifat Kegunaan
Sintetis
1. Polibutadiena 1,3-butadiena Kurang kuat, tidak Tidak baik untuk ban
tahan panas
2. Polikloroprena 2-kloro-1,3-butadiena Tahan terhadap Selang oli / minyak
( Neoprena ) minyak / bensin
3. SBR Stirena dan butadiena Tahan terhadap Untuk ban kendaraan
oksidasi

3. Polietilena
a. Sifat : tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun
b. Monomernya : Etilena ( CH2=CH2 )
c. Kegunaannya :
- HDPE ( High Density Poly Etilen ) : tersusun atas molekul rantai lurus sehinga
lebih padat maka sifatnya padat, kuat dan kaku digunakan untuk botol plastik
- LDPE ( Low Density Poly Etilen ) : tersusun atas molekul rantai bercabang
sehinga lebih kurang padat maka sifatnya lebih plastik digunakan untuk
kantong plastik, pembungkus kabel plastik lembaran.
4. Polipropilena
a. Sifat : lebih kuat daripada polietilena
b. Monomernya : Propilena ( CH2=CH-CH3 )
c. Kegunaannya : karung plastik, tali, botol
5. Poli Vinil Chlorida ( PVC )
a. Sifat : kuat dan keras
b. Monomernya : Vinil Chlorida ( CH2=CHCl )
c. Kegunaannya : pipa, pelapis lantai, selang

78
6. Teflon
a. Sifat : kuat, tidak lengket dan tahan panas
b. Monomernya : Tetrafloroetena ( CF2=CF2 )
c. Kegunaannya : pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti lengket
7. Polistirena
a. Sifat : lebih kuat dan keras
b. Monomernya : Stirena ( C6H5-CH=CH2 )
c. Kegunaannya : gelas minuman ringan, kemasan makanan
8. Flexiglass / Polimetilmetakrilat ( PMMA )
a. Sifat : bening, ringan dan keras
b. Monomernya : metil metakrilat ( CH2=CH(CH3)-COOCH3 )
c. Kegunaannya : kaca jendela pesawat terbang, lampu belakang mobil
9. Serat Akrilat / Orlon
a. Sifat : elastis dan kuat
b. Monomernya : akrilonitril ( CH2=CH-CN )
c. Kegunaannya : baju wol, kaos kaki, karpet
10. Bakelit ( Leo Baekeland, USA, 1909 )
a. Sifat : kuat, tahan panas dapat pecah
b. Monomernya : hasil polimerisasi fenol dan metanal menjadi produk orto dan
para
c. Kegunaannya : peralatan listrik
11. Nilon
a. Sifat : kuat dan elastis
b. Monomernya : asam adipat dan heksametilendiamina
c. Kegunaannya : parasit, jala, jas hujan, tenda dll.

F. KARBOHIDRAT
1. Penggolongan karbohidrat
a. Berdasarkan gugus fungsional yang dikandungnya
i. Aldosa, yaitu karbohidrat yang memiliki gugus aldehida.
ii. Ketosa, yaitu karbohidrat yang memiliki gugus keton.
b. Berdasarkan jumlah atom C pada monosakarida
i. Triosa, yaitu monosakarida yang menganadung 3 atom C.
ii. Tetrosa, yaitu monosakarida yang mengandung 4 atom C.
iii. Pentosa, yaitu monosakarida yang mengandung 5 atom C.
79
iv. Heksosa, yaitu monosakarida yang mengandung 6 atom C.
c. Berdasarkan reaksi hidoorlisis
i. Monosakarida
 Satuan unit terkecil dari karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis lagi menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
 Berdasarkan gugusnya, monosakarida digolongkan menjadi
golongan aldosa (mengandung gugus aldehida) dan ketosa
(mengandung gugus keton).
 Contoh : glukosa, fruktosa, galaktosa.
ii. Disakarida
 Karbohidrat yang pada hidrolisisnya terurai menjadi dua
molekul monosakarida.
 Contoh : laktosa, sukrosa, maltosa.

iii. Polisakarida
 Polimer alam yang tersusun dari D-glukosa dengan rumus
umum (C6H10O5)n.
 Mempunyai massa rumus yang sangat besar dan tidak larut
dalam air.
 Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakrida saja
disebut homopolisakarida. Contoh : amilum, glikogen, dan
selulosa.
 Polisakarida yang terdiri lebih dari satu macam monosakarida
disebut heteropolisakarida. Contoh : mukopolisakarida.
2. Reaksi pengenalan karbohidrat
a. Uji fehling
Glukosa, galaktosa, maltosa mengandung gugus aldehida, sehingga dengan
pereaksi Fehling memberikan uji yang positif yang ditandai dengan
terbentuknya endapan merah.
b. Uji iodium
Uji ini dapat membedakan antar amilum, glikogen dan selulosa.
i. Amilum + I2  biru
ii. Glikogen + I2  merah cokelat

80
iii. Selulosa + I2  negatif
c. Uji tollens
Uji positif terhadap pereduksi (glukosa, galaktosa, dan maltosa) yang ditandai
dengan terbentuknya cermin perak pada dinding tabung.

G. ASAM AMINO
1. Pengertian asam amino
a. Asam amino merupakan senyawa yang memiliki gugus asam karboksilat (-
COOH) dan gugus amina –NH2.
b. Asam amino memiliki gugus karboksil (-COOH) yang bersifat asam dan gugus
amina yang bersifat basa. Oleh karena itu, asam amino bersifat amfoter.
c. Larut dalam air dan pelrut polar lain.
d. Asam amino (kecuali glisin) memiliki atom C asimetris, sehingga asam amino
bersifat optis aktif.
e. Tidak larut dalam nonpolar, seperti benzena dan dietil eter.
f. Dalam larutan dapat membentuk ion zwitter yaitu ion yang bermuatan ganda
(postif dan negatif).
g. Mempunyai pH isoelektrik, yaitu pH pada saat asam amino tidak bermuatan.
Dibawah titik isoelektrinya, asam amino bermuatan positif dan sebaliknya
diatasnya bermuatan negatif.
2. Penggolongan asam amino
a. Asam amino essensial
i. Asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh.
ii. Asam amino essensial berhumlah sepuluh, yaitu leusin, isoleusin,
treonin, lisin, metiolin, feninalanin, triptofan, histidin, dan arganin.
b. Asam amino nonessensial
i. Asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh.
ii. Contoh : glisin, alanin, serin, asam glutamat, tirosin, sistein, dan prolin.
H. PROTEIN
1. Penggolongan protein
a. Berdasarkan bentuknya
i. Protein globular
81
 Memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi bentuk bulat
padat (globular), yang memiliki fungsi gerak.
 Contoh : hemoglobin dan enzim.
ii. Protein serabut
 Memiliki fungsi pelindung.
 Contoh : L-keratin pada rambut dan kolagen pada urat.
b. Berdasarkan komposisi kimia
i. Protein sederhana
 Protein yang tersusun dari asam amino.
 Contoh : enzim ribunoklease.
ii. Protein kompleks
 Protein yang terdiri dari asam amino yang juga terikat dengan
gugus lain.
 Contoh : fosfoprotein  protein + asam fosfat (kasein).
c. Berdasarkan fungsi biologi
i. Enzim
 Fungsi enzim adalah sebagai katalisator yang spesifik pada
reaksi kimia dalam MH.
 Contoh : pepsin, stipsin, ribunoklease.
ii. Protein pembangun
 Protein pembangun berfungsi sebagai zat pembentuk struktur
baik yang baru maupun menggantikan sel yang rusak.
 Contoh : glikoprotein dalam dinding sel.
iii. Protein pengatur (hormon)
 Hormon berfungsi mengatur aktivitas sel.
 Contoh : insulin mengatur metabolisme glukosa.
iv. Protein transpor
 Protein transpor mempunyai kemampuan mengikat dan
memindahkan molekul atau ion spesifik melalui aliran darah.
 Contoh : hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi sebagai
alat pengangkut oksigen dalam darah.
v. Protein kontraktil
 Protein kontraktil memberikan kemampuan pada sel dan
organisme untuk berubah atau bergerak.
82
 Contoh : aktin dan miosin berperan dalam sisitem kontraksi otot
rangka.
vi. Protein cadangan
 Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme
dalam tubuh.
 Contoh : kasein pada susu dan ovalbumin pada putih telur.
vii. Protein pelindung (antibodi)
 Protein pelindung berfungsi melindungi organisme dari
serangan penyakit.
 Contoh : imunoglobin (antibodi) dapat menetralkan virus,
bakteri, dan antigen (protein asing).
2. Reaksi-reaksi pengenalan protein
a. Reaksi biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida. Bila
protein ditetesi dengan larutan NaOH, kemudian larutan encer 2% maka akan
terbentuk warna ungu.
b. Reaksi xantoprotein digunakan untuk menunjukkan adanya asam amino pada
inti benzena. Bila protein yang mengandung cincin benzena ditambah HNO 3
pekat dan kemudian dibuat alkalis maka akan terjadi warna kuning.
c. Reaksi millon digunakan untuk mengidentifikasi adanya tirosin pada protein.
Bila protein yang mengandung tirosin dipanaskan dengan merkuri nitrat
Hg(NO3)2 yang mengandung asam nitrit, maka akan terjadi jonjot merah.
d. Uji belerang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya unsur belerang dalam
suatu protein, mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH pekat (+ 6M)
dipanaskan kemudian diberi bebrapa tetes larutan timbal asetat. Jika terbentuk
endapan hitam (PbS), maka itu menunjukkan adanya belerang.

I. LEMAK
1. Pengelompokkan asam lemak
a. Asam lemak jenuh
i. Adalah asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh).
ii. Contoh : C13H27COOH asam miristat.
b. Asam lemak tak jenuh
i. Adalah asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya.
83
ii. Contoh : C15H29COOH asam palmitoleat.
2. Reaksi-reaksi lemak dan minyak
a. Hidrogenasi minyak
 ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi
sehingga menjadi lemak padat.
 Untuk menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam (banyaknya ikatan
rangkap) dinyatakan dengan angka Iod, yaitu angka yang menyatakan
banyaknya gram Iodium yang dapat diadisikan pada 100 gram lemak.
b. Reaksi penyabunan atau saponifikasi
 Pada reaksi saponifikasi ester diuraikan menjadi alkohol dan asam
karboksilat. Kemudian asam karboksilat beraksi dengan basa
membentuk sabun.
 Untuk menyatakan banyaknya asam yang terkandung dalam lemak
digunakan reaksi penyabunan dengan KOH, yang dinyatakan dengan
angka penyabunan yaitu angka yang menunjukkan brapa mg KOH
yang digunakan untuk menyabunkan 1 gram lemak.
3. Reaksi pengenalan lemak
a. Uji akrolein
 Uji akrolein digunkan untuk mengetahui adanya gliserol dalam lemak.
Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau menusuk
disebabkan terbentuknya akrolein.
b. Uji peroksida
 Uji peroksida bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan oksidatif
pada lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh.
c. Uji ketidakjenuhan
 Uji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak
jenuh.
4. Kegunaan lemak
a. Di dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi cadangan dan pelarut
vitamin A,D,E,K dan zat tertentu.
b. Dalam bidang industri, lemak digunakan untuk membuat sabun dan margarin.
c. Minyak digunakan untuk menggoreng bahan makanan.

J. LATIHAN

84
Pilihlah salah satu jawaban yang benar !

1. Polimer berikut yang tidak termasuk polimer alam adalah ...


A. Tetoron
B. Selulosa
C. Amilum
D. Protein
E. Enzim
2. Komponen penyusun polimer disebut ...
A. Rantai karbon
B. Molekul
C. Makromolekul
D. Monomer
E. Unsur

3. Terdapat beberapa polimer berikut :


1) Poliester
2) Polivinilklorida
3) Bakeli
4) Melamin
5) Nilon

Dari data diatas yang tergolong polimer jenis termoplastik adalah ...

A. 1 dan 5
B. 2 dan 5
C. 2 dan 4
D. 1 dan 3
E. 4 dan 5

4. Berikut merupakan jenis kopolimer berdasarkan susunan monomernya, kecuali ...


A. Statistik
B. Rangkap
C. Bergantian
D. Blok
E. Bercabang
85
5. Monomer dari nilon adalah ...
A. Asam adipat dan 1,6-diaminoheptana
B. Asam metanoat dan 2,5-diaminaheksana
C. Asam adipat dan 1,6-diaminoheksana
D. Asam tereflatat dan etilen glikol
E. Asam tereflatat dan 1,6-diaminoheksana

6. Polimer berikut yang berguna untuk membuat peralatan masak adalah ...
A. Poliisoprena
B. Poliester
C. Polivinilklorida
D. Politetrafluoroetana
E. Polipropilena

7. Salah satu sifat polimer sintetik yang menjadikannya sebagai produk yang kurang
ramah lingkungan adalah ...
A. Jika dibakar menghasilkan gas metana
B. Tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme
C. Dapat teroksidasi oleh udara sekelilingnya
D. Mudah berkarat
E. Tidak bisa didaur ulang

8. Hal-hal berikut yang tidak benar sehubungan dengan polimerisasi kondensasi


adalah ...
A. Monomer tidak harus mempunyai ikatan rangkap
B. Paling tidak ada dua monomer yang berbeda
C. Menghasilkan molekul yang lain selain polimer
D. Mr polimer kelipatan dari Mr monomer
E. Monomer mempunyai gugus fungsi pada kedua ujungnya

9. Semua polimer berikut terbentuk sebagai hasil ploimerisasi kondensasi, kecuali ...
A. Nilon
B. Dacron
C. Tetoron
86
D. Protein
E. Teflon

10. Molekul lain yang dihasilkan pada polimerisasi dacron adalah ...
A. HCl
B. HF
C. H2O
D. H2SO4
E. CH3OH

11. Glukosa dan fruktosa berbeda secara struktur sebab ...


A. Glukosa aldehid dan fruktosa eter
B. Glukosa keton dan fruktosa aldehid
C. Glukosa aldehid dan fruktosa keton
D. Glukosa aldehid dan fruktosa asam
E. Glukosa amida dan fruktosa asam

12. Dalam urine penderita penyakit diabetes dapat diidentifikasi adanya senyawa ...
A. Sukrosa
B. Fruktosa
C. Galaktosa
D. Glukosa
E. Maltosa

13. Pereaksi yang dapat menghasilkan cincin ungu dalam uji karbohidrat adalah ...
A. Fehling
B. Benedict
C. Barfoed
D. Molisch
E. Tauber

14. Zat berikut ini mengandung selulosa, kecuali ...


A. Katun
87
B. Kertas
C. Jerami
D. Nilon
E. Kayu

15. Pernyataan berikut benar tentang polisakarida adalah ...


A. Struktur molekul glikogen dapat bercabang dengan titik cabang pada (1-4)
glikosida
B. Ikatan antar monomer didalam pati adalah ikatan (1-4) glikosida
C. Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia sebab memiliki ikatan b(1-4)
glikosida
D. Jika ke dalam pati ditambahkan iodium akan terbenuk warna cokelat dari
iodomilum
E. Pati dan selulosa memiliki monomer yang sama yaitu b-galaktosa

16. Asam amino yang tidak memiliki sifat optis aktif adalah ...
A. Glisin
B. Valin
C. Alanin
D. Tirosin
E. Glutamin

17. Pereaksi yang cocok untuk menguji adanya tirosin, fenilalanin dan triptofan di dalam
protein adalah ...
A. Xantoprotein
B. Hopkin-cole
C. Millon
D. Nitroprusida
E. Sakaguchi

18. Suatu protein dapat memiliki struktur α-heliks. Hal ini disebabkan adanya ...
A. Muatan positif negatif sama
B. Ikatan hidrogen intramolekul
C. Ikatan hidrogen antarmolekul
D. Ikatan peptida
88
E. Gaya van der waals

19. Berikut ini yang bukan tergolong jenis protein adalah ...
A. Hemoglobin
B. Kasein
C. Enzim
D. Insulin
E. Glikogen

20. Peristiwa denaturasi protein terjadi jika protein, kecuali ...


A. Dipanaskan
B. Dilarutkan ke dalam asam pekat
C. Dibakar
D. Dilarutkan ke dalam basa pekat
E. Didinginkan hingga beku

21. Lemak adalah senyawa karbon yang termasuk golongan ...


A. Polialkohol
B. Ester
C. Asam karboksilat
D. Aldehida
E. Eter

22. Ciri utama asam karboksilat dalam lemak adalah ...


A. Mengandung gugus karboksilat
B. Memiliki rantai karbon yang panjang
C. Memiliki ikatan rangkap dua
D. Dapat dihidrolisis
E. Membentuk sabun dengan logam alkali

23. Pada pembuatan margarin untuk menghidrogenasi sempurna 1 mol trigliserida dari
asam linolenat (C17H31COOH) diperlukan gas hidrogen sebanyak ...
A. 2 mol
B. 3 mol
C. 4 mol
89
D. 5 mol
E. 6 mol

24. Reaksi penyabunan adalah reaksi antara ...


A. Gliserol dengan NaOH
B. Etanol dengan NaOH
C. Asam karboksilat dengan NaOH
D. Gliserida dengan NaOH
E. Gliserol dengan asam lemak

25. Satu molekul gliserol bereaksi dengan tiga molekul palmitoleat. Nama senyawa yang
terbentuk adalah ...
A. Trigliserin
B. Tripalmitolein
C. Trigliserida
D. Tripalmitoleat
E. Gliseriltripalmitoleat

26. Bilangan yang menyatakan kadar asam lemak bebas dalam suatu lemak atau minyak
dengan cara reaksi penetralan disebut ...
A. Bilangan asam
B. Bilangan penyabunan
C. Bilangan ester
D. Bilangan iodin
E. Bilangan penetralan

27. Jika pada titrasi 10 mg lemak menetralkan 15 ml KOH 01 M untuk mencapai titik
akhir titrasi maka bilangan asamnya adalah ...
A. 15,0
B. 12,5
C. 10,0
D. 8,4
E. 7,5
90
28. Pada penentuan BI, iodin yang terbentuk dititrasi dengan Na2S2O3. Jumlah elektron
yang terlibat dalam reaksi redoks ini adalah ...
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

29. Diantara asam lemak berikut yang tergolong asam lemak essensial adalah ...
A. Asam laurat
B. Asam palmitat
C. Asam stearat
D. Asam linolenat
E. Asam butirat

30. Vitamin yang tidak larut dalam lemak adalah vitamin ...
A. A
B. C
C. D
D. E
E. K

91

Anda mungkin juga menyukai