1. Uraikan secara jelas dan ringkas sistem larutan isotonik dan jelaskan cara pengaturan
tonisitas larutan isotonik.
Koefisien osmotik: faktor vantt Hoff pada larutan elektrolit
Persamaan tekanan osmosis untuk :
- Larutan non-elektrolit : =RTM
Laruran elektrolit : =iRTM
- Berapa tekanan osmosis larutan NaCI 0,9% pada suhu 25C
Diketahui bobot molekul NaCl = 58,5 g mol-1
Faktor vant Hoff (i) larutan NaCl = 1,9 dan R = 0.082 L atm K-1 mol-1
Konsentrasi molar NaCl 0.9% = 0,9 g NaCl/100 mL (= 9,0 g NaCl/L) ... = 0,1538 M
=iRTM
= (1,9)(0,082 L atm K-1 mol-1)(298 K)(0,1538 mol L-1) = 7,14 atm
E
Tf = 3,4
58,45
L iso
..... Nilai E (kesetaraan NaCl) untuk suatu obat , adalah E = 17,2
M
3. Berapa estimasi nilai E benadril hidroklorida (BM = 291,81 g mol -1) bila diketahui Liso
benadril hidroklorida adalah 3,4
L iso 3,4
E = 17,2 = 17, 2 = 0,2
M 291,81
4. Berapa gram banyaknya NaCl ditambahkan kedalam 100 mL larutan atropin sulfat 1%
agar larutan isotonik terhadap darah.
Diketahui BM atropin sulfat = 694,82 g mol-1 dan Liso atropin sulfat 1% = 5,3
L iso 5,3
E = 17,2 = 17, 2 = 0,13 .....kesetaraan NaCl (E)etropin sulfat = 0.13 g
M 694,82
Jadi banyaknya NaCl yang diperlukan = (0,9 0,13) g = 0,77 g
Preparasi larutan :
..... dilarutkan : 1,0 g atropinsulfat dan 0,77 g NaCl kedalam air, ad 100 mL
5. Berapa gram banyaknya dextrosa ditambahkan kedalam 100 mL larutan atropin sulfat 1%
untuk menggantikan peran NaCl pada soal diatas (agar larutan isotonik terhadap darah)
bila diketahui nilai kesetaraan NaCl (E) dextrose = 0,16
Dalam hal ini, bisa digunakan perbandingan proporsinal berikut :
1 g dextrosa x g dextrosa
= ..... X = 4,81 g dextrose
0 ,16 g NaCl 0,77 g NaCl
Jadi banyaknya dextrosa yang diperlukan = 4,81 g
Preparasi larutan :
..... dilarutkan 1,0 g atropin sulfat dan 4,81 g dextrose kedalam air, ad 100 mL.
HUKUM HENRY :
C = kP
C is the concentration (M) of the dissolved gas
- Tekanan
- Temperatur
- Reaksi kimia (bila terjadi reaksi)
- Adanya garam
- Larutan HCL
- Larutan Ammonia
- Minuman berbuih (mengandung CO2)
- Produk aerosol (CO2 atau N2)
Efek tekanan :
Hukum Henry:
Dalam keadaan setimbang (pada temperatur konstan),
konsentrasi gas yang terlarut sebanding dengan tekakan persial gas
(dalam fase gas)
kelarutan gas meningkat bila tekanan deperbesar
Untuk uraian tidak encer, satuan konsentrasi gas : fraksi mol (Xi)
Untuk larutan encer, satuan konsentrasi gas : molar (M)
Efek temperatur :
Kelarutan gas menurun bila temperatur diperbesar
catatan : - hati-hati membuka tutup larutan gaseous (misal
dalam botol) pada kondisi panas.
- misalnya untuk membuka tutup larutan gaseous
etil nitrat lakukan dengan direndam dalam air
Table 1 : some forms of Henrys law and constants (gases in water at 298 K)(7)
equation KH.pc = KH.pc = KH.px = KH.cc =
P gas C aq P gas C aq
C aq P gas X aq C gas
dimensasi atm . mol soln dimensionles
[ L soln . atm
mol gas ] [ mol gas
L soln . atm ] [ mol gas ] s
O2 769.23 1.3 E-3 4.259 E4 3.180 E-2
H2 1282.05 7.8 E-4 7.099 E4 1.907 E-2
CO2 29.41 3.4 E-2 0.163 E4 0.8317
N2 1639.34 6.1 E-4 9.077 E4 1.492 E-2
He 2702.7 3.7 E-4 14.97 E4 9.051 E-3
Ne 2222.22 4.5 E-4 12.30 E4 1.101 E-2
Ar 714.28 1.4 E-3 3.955 E4 3.425 E-2
CO 1052.63 9.5 E-4 5.828 E4 2.324 E-2
Henrys constants (gases in water at 298.15 K)
Hitung bobot molekul suatu senyawa disakarida yang dilakukan sebanyak 24,1
g kedalam 1000 g H2O pada suhu kamar (25C), berdasarkan data (percobaan)
berikut : Tekanan uap larutan ini = 23,73 mmHg, dan diketahui tekanan uap
H2O = 23,76 mmHg pada suhu 25C dan bobot molekul H2O = 18,0 g mol-1.
(Ppel Plar) = Xi. Ppel
n z . terl
0,03 mmHg =
npel
24,1 g 55,5 mol x 0,03 mmHg
=
BM X 23,76 mmHg
24,1 g
= 0,07 mol
BM X
24,1 g
BM X = = 344,29 g mol-1
0,07 mol
Latihan :
3 gram urea dilarutkan kedalam 500 g air.
Berapa titik beku larutan bila diketetahui titik beku normal air = 0C dan K r =
1,86 K/molal dan BM urea, (NH2)2CO = 60 g/mol
Tf = Kf. m
1000(g urea)
Tf = KF = 0,186 K
g air x BM urea
Titik beku lar = -0,186C
Titik beku larutan dari 2 g suatu zat turunan benzen yang dilarutkan dalam 100
g benzen mengalami penurunan sebesar 0,6095C. Hitung bobot molekul zat
tersebut, bila diketahui Kf benzen = 5,12 K mol-1, dan berapa titik beku larutan
ini bila diketahui titik beku benzen = 5,5C
Konsentrasi molal (m) :
1000 g x g z . terlarut
m=
g pelarut x BM z . terlrt
Tf = Kf. m
T f
m=
Kf
1000 g x g zat terlarut T f
=
g z . pelarut x BM z .terlrt Kf
1000 g x g z . terlarut
BM z.terlarut = Kf
T f x g pelarut
1000 g x 2 g
BM z.terlarut = 5,12 k mol-1 = 168 g mol-1
0,6095 k x 100 g
Penyimpangan sifat koligatif larutan (aquous) elektrolit
Contoh: kedalam larutan HAc O,1 M ditambahkan 0.09 mol NaAc, (Ka = 1,75x10-5)
Hac H+ + Ac- (elektrolit lemah/asam lemah)
NaAc (elektrolit kuat), maka dalam larutan, NaAc Na+ + Ac-, dengan demikian
+
penambahan Ac- menyebabkan kesetimbangan bergeser kekiri, sehingga berkurang ,
H
atau pH larutan menjadi tinggi.
Perhitungan : contoh, pH larutan Hac 0,1 M ?!
+
= k a HAc
H
+
= ( 1,75 x 105 ) (0,1) = 1,32x10-3 ..... pH = 2,88
H
pH larutan Hac 0,10 M mengandung 0,009 mol NaAc ?!
Hac H+ + Ac-
(c- c) ( c ) ( c )
NaAc Na+ + Ac-
(C) (C) (C)
[ HAc ] = (c- c), nilai c diabaikan karena
Ac = (C- c), nilai c diabaikan karena
+
H
Ac Ac
+ + c
K = ..... H = = K .... H = K
Ac c
K [ HAc ] [ HAc ]
+
.... H 1,94x10-5 ..... pH = 4,71
Sistem campuran lemah ataupun basa lemah yang bercampur dengan ion senamanya,
memiliki sifat buffer (penyangga). Ion senama tersebut biasanya berasal dari senyawa garam.
Larutan buffer/penyangga, yaitu larutan yang dapat menahan perubahan pH ketika sejumlah
kecil asam atau basa ditambahkan.
Terdapat 2 tipe sistem larutan buffer :
1. Sistem campuran asam lemah dan garamnya, misal : Hac-NaAc
2. Sistem campuran basa lemah dan garamnya, misal : NH4OH-NH4CI
Tabel. Perliraan ini kapasitas buffer ( larutan (buffer) yang terdiri daro asam asetat
dan natrium asetat dalam jumlah yang sama (0,1 M)