Anda di halaman 1dari 63

LARUTAN DAN

KELARUTAN
2

1. LARUTAN NON ELEKTROLIT


DAN ELEKTROLIT
2. LARUTAN DAPAR DAN
LARUTAN ISOTONIS
3. KELARUTAN DAN GEJALA
DISTRIBUSI
3

• Larutan Sejati
suatu campuran dari dua atau lebih
komponen yang membentuk suatu
dispersi molekul yang homogen, yaitu
sistem satu fase, dimana komposisinya
dapat bervariasi dengan luas.
• Larutan Biner
larutan yang terdiri dari 2 macam zat
• Sifat Larutan:
1. Koligatif
2. Aditif
3. Konstitutif
4

• Sifat Koligatif
tergantung pada jumlah partikel dalam
larutan (tekanan osmosis, penurunan
tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan
titik didih).
harganya untuk konsentrasi yang setara dari
berbagai bahan nonelektrolit
• Sifat Aditif
tergantung atom total dalam molekul (BM)
• Sifat Konstitutif
tergantung pada penyusunan dan untuk
jumlah yang lebih sedikit pada jenis dan
jumlah atom dalam suatu molekul
(pembiasan cahaya, sifat listrik, sifat
permukaan dan kelarutan obat)
5
6

ZAT TERLARUT

NON
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT

ELEKTROLIT ELEKTROLIT
KUAT LEMAH
7
8

Contoh Soal
• Larutan air ferro sulfat eksikatus dibuat dengan
menambahkan 41,5 gram FeSO4 dalam air
secukupnya sampai terbentuk larutan 1000 ml
pada temperatur 18 oC. Kerapatan larutan
adalah 1,0375 dan berat molekul FeSO4 adalah
151,9. Hitung:
1. Molaritas
2. Molalitas
3. Fraksi mol FeSO4, fraksi mol air, persen mol
kedua konstituen
4. Persen berat FeSO4
9

BERAT EKUIVALEN
Berat Ekuivalen =

Berat ekuivalen (g/Eq) =

Berat ekuivalen (mEq) =


10

Contoh soal

• Plasma manusia berisi sekitar 5 mEq/liter ion


kalsium. Berapa mg kalsium klorida dihidrat
CaCl2. 2H2O (BM = 147,g/mol) dibutuhkan
untuk membuat 750 ml larutan yang sama Ca2+
nya dalam plasma manusia? Berat ekuivalen
garam dihidrat CaCl2. 2H2O adalah setengah
kali berat molekulnya, 147/2 = 73,5 g/Eq atau
73,5 mg/mEq
LARUTAN NON
ELEKTROLIT DAN
ELEKTROLIT
12

LARUTAN NON ELEKTROLIT


• Larutan Ideal
suatu larutan dimana tidak ada perubahan sifat
komponen, selain dari pengenceran, ketika
zat-zat bercampur membentuk larutan
tidak ada panas yang dilepaskan, dan volume
akhir memperlihatkan penjumlahan
masing-masing konstituen
• Larutan Nyata
keidealan dalam larutan menduga adanya
keseragaman gaya atraksi yang sempurna
13

HUKUM RAOULT
Dalam larutan ideal, tekanan uap parsial
dari setiap konstituen yang dapat menguap
adalah sama dengan tekanan uap konstituen
murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam
larutan
ρ A = ρ AO X A
ρ B = ρ BO X B
P = ρ A + ρB
Dimana ρA dan ρB adalah tekanan uap
parsial konstituen di atas larutan, apabila
fraksi mol konsentrasi masing-masing
adalah XA dan XB. tekanan uap dari
komponen dalam keadaan murni adalah ρAO
dan ρBO , P adalah tekanan uap total.
14

Contoh soal

• Tekanan uap murni propelan-11 (BM 137,4)


pada 21 C adalah 13,4 psi dan tekanan uap
murni propelan-12 (BM 120,9) pada 21 C adalah
84,9 psi. Suatu campuran 50:50 dalam gram
berat dari dua propelan terdiri dari 50 gram
propelan-11 dan 50 gram propelan-12.
Berapakah tekanan parsial propelan-11 dan
propelan-12 dalam campuran dan berapakah
tekanan uap total dari campuran ini?
15

HUKUM HENRY

Hubungan tekanan uap komposisi dari zat terlarut

Dimana k sama dengan tekanan uap murni


16

Sifat Koligatif
4 sifat koligatif dapat dipakai untuk
menghitung berat molekul zat non
elektrolit yang ada sebagai zat
terlarut:
1. Penurunan tekanan uap
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis
17

Penurunan tekanan uap

X2 = fraksi mol zat terlarut


Δρ = ρ1o – ρ = penurunan tekanan uap
Δρ/ρ1o = penurunan tekanan uap relatif
18

Contoh soal
• Hitunglah penurunan tekanan uap relatif pada
20 oC untuk suatu larutan yang berisi 171,2 g
sukrosa dalam 1000 g air. Berat molekul sukrosa
adalah 342,3 dan berat molekul air adalah 18,02

• Hitung tekanan uap apabila 0,5 mol sukrosa


ditambahkan pada 1000 g air pada 20 oC.
Tekanan uap air pada 20 oC adalah 17,54 mmHg.
Berapakah penurunan tekanan uap larutan ini
19
20

Penurunan Titik Beku


21

Tekanan Osmotik
22
23
24

LARUTAN ELEKTROLIT

• Teori larutan ion pertama kali diusulkan oleh


Arrhenius tahun 1887
• Teori ini berdasarkan pada penelitian hantaran
listrik (Kohlrausch), sifat koligatif (van’t Hoff),
sifat kimia (Thomsen).
• Arrhenius mengemukakan teori dissosiasi
elektrolit
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN ELEKTROLIT

Dari teori ion Svante August Arrhenius dikemukakan bahwa larutan


asam, basa ataupun garam termasuk larutan elektrolit.
Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai menjadi ion – ion.
Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan
bertambahnya jumlah partikel
Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus
Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan dengan
suatu faktor sebesar ( 1 + ( n – 1 ) α ) atau diberi lambang i dan disebut faktor
Van’t Hoff
“Attention”
n = jumlah ion α=
α = derajad ionisasi
26
27
Jumlah ion beberapa senyawa

Ca2+
1. CaCl2 n=3
2Cl-
2H+
2. H2SO4 n=3
SO42-
Mg2+
3. MgSO4 n=4
SO42-
K+
4. KCl n=2
Cl-
Mg2+
5. Mg(OH)2 n=3
2OH-
Fe3+
6. FeCl3 n=4
3Cl-
Faktor Van’t Hoff beberapa larutan
Harga i Batas
Elektrolit 0,100 0,05 0,01 0,005 teoritis
molal molal molal molal

NaCl 1,87 1,89 1,93 1,94 2


KCl 1,86 1,88 1,94 1,96 2
MgSO4 1,42 1,43 1,62 1,69 2
K2SO4 2,46 2,57 2,77 2,86 3
HCl 1,91 1,92 1,97 1,99 2
H2SO4 2,22 2,32 2,59 2,72 3
31
32
33
34
35
36

Contoh Soal
1. Suatu larutan obat dalam air o,2 molal
memberikan kenaikan titik didih 0,103 oC.
Hitung tetapan kenaikan molal secara kira-kira
untuk pelarut air.
2. Berapakah titik beku larutan yang
mengandung 3,42 sukrosa dalam 500 g air?
BM sukrosa 342. Tetapan penurunan molal
1,86.
3. 1 gram sukrosa dilarutkan dalam 100 ml
larutan pada 25 oC. Berapakah tekanan
osmosis larutan?
37

LARUTAN DAPAR
DAN LARUTAN
ISOTONIS
38

• Dapar adalah senyawa atau


campuran senyawa yang dapat
meniadakan perubahan pH
terhadap penambahan sedikit asam
atau basa
• Kombinasi asam lemah dengan basa
konjugasinya (garamnya) atau basa
lemah dengan asam konjugasinya
bertindak sebagai dapar
• Jika 1 mol 0,1 N larutan HCl
ditambahkan ke 100 ml air murni,
pH air akan turun dari 7 menjadi 3.
39

• Jika asam kuat ditambahkan ke 0,01 M larutan


yang mengandung asam asetat dan natrium
asetat dalam jumlah yang sama, pH larutan itu
hanya berubah sebesar 0,09 satuan pH, karena
basa Ac- mengikat ion hidrogen sbb:
40

Persamaan Dapar
• Persamaan dapar untuk asam lemah dan
garamnya

• Persamaan dapar untuk basa lemah dan


garamnya
41

Contoh Soal
1. Berapakah pH larutan dapar 0,1 M asam
asetat, jika ditambahkan natrium asetat
sehingga pH larutan 0,1 M terhadap garamnya.
pKa = 4,76.
2. Berapakah pH suatu larutan yang mengandung
0,1 mol efedrin dan 0,01 mol efedrin HCl
untuk tiap liter larutan? pKb = 4,64, pKw = 14
42

Indikator pH
• Indikator dapat bertindak sebagai dapar
dan menghasilkan perubahan warna
karena derajat disosiasinya sesuai
dengan perubahan pH.
• Disosiasi indikator asam secara
sederhana:
43

• Hln adalah bentuk indikator yang tidak


terionisasi dan dapat memberi warna
asam
• In- adalah bentuk indikator terionisasi
dan dapat menghasilkan warna basa
• Kln disebut tetapan indikator
44
45

Kapasitas Dapar

• ΔB adalah sedikit penambahan basa kuat ke


dalam larutan dapar (gram/liter)
• ΔpH perubahan pH

• C adalah konsentrasi dapar total


46

Larutan Dapar Isotonis


• Tonisitas larutan dapat ditentukan:
1. Metode hemolisis
2. Metode sifat koligatif larutan

• Perhitungan tonisitas sering dipakai


harga Liso
• Metode pengaturan tonisitas dan pH:
1. Metode Krioskopik
2. Metode ekuivalen NaCl
3. Metode White-Vincent
4. Metode Sprowls
47

Kelarutan
dan Gejala
Distribusi
48

• Kelarutan obat adalah jumlah ml pelarut


di mana akan larut 1 gram zat terlarut
49

• Pelarut polar (seperti air) bertindak sebagai


pelarut menurut mekanisme berikut:
1. Karena tingginya tetapan dielektrik(air = 80),
pelarut polar mengurangi gaya tarik menarik
antara ion dalam kristal yang bermuatan
berlawanan
2. Pelarut polar memecahkan ikatan kovalen dari
elektrolit kuat dengan reaksi asam basa karena
pelarut ini amfiprotik
50

• Asam organik lemah tidak akan terionisasi oleh


air

• Tetapi fenol dan asam karboksilat mudah larut


dalam larutan basa kuat

3. Pelarut polar mampu mengsolvasi molekul dan


ion dengan adanya gaya interaksi dipol
51

• Pelarut nonpolar tidak dapat


mengurangi gaya tarik menarik antara
ion-ion elektrolit kuat dan lemah karena
tetapan dielektrik rendah dan
merupakan pelarut aprotik
• Senyawa nonpolar dapat melarutkan zat
terlarut nonpolar dengan tekanan dalam
yang sama melalui interaksi dipol
induksi
• Minyak dan lemak larut dalam karbon
tetraklorida, benzen dan minyak
mineral, alkaloida basa dan asam lemak
larut dalam pelarut nonpolar
52

• Pelarut semipolar (keton dan


alkohol) dapat menginduksi suatu
derajat polaritas tertentu dalam
molekul pelarut nonpolar, sehingga
menjadi dapat larut dalam alkohol
• Senyawa semipolar dapat bertindak
sebagai pelarut perantara yang
dapat menyebabkan bercampurnya
cairan polar dan non polar
• Aseton dapat menaikkan kelarutan
eter dalam air
53
54

Kelarutan gas dalam cairan


• Dapat dinyatakan denngan tetapan σ
hukum Henry maupun dengan koefisien
absorpsi Bunsen (α), didefinisikan
sebagai volume gas dalam liter yang larut
dalam 1 liter pelarut pada tekanan parsial
gas 1 atmosfer pada temperatur tertentu
55

Kelarutan cairan dalam cairan


• Gaya tarik menarik yang terjadi dalam
gas, cairan atau padatan disebut tekanan
dalam (Pi)
• Apabila uap dianggap mendekati ideal,
tekanan dalam dengan satuan kal/cm3
diperoleh persamaan:

• Dimana ΔHv adalah panas penguapan, V


volume molar cairan pada temperatur T
56

Kelarutan zat padat dalam cairan


• Persamaan yang diturunkan dari
pertimbangan termodinamik untuk
larutan ideal zat padat dalam cairan:

• Dimana X2i adalah kelarutan ideal zat


terlarut yang dinyatakan dalam fraksi
mol, To adalah titik leleh zat terlarut
padat dalam derajat mutlak dan T adalah
temperatur mutlak larutan
57

• Untuk larutan nonideal

• Dimana γ2 pada skala fraksi mol dikenal sebagai


koefisien keaktifan rasional
58

Contoh soal
• Panas penguapan molar air pada 25 oC
adalah 10.500 kal/mol dengan volume
18,01 cm3. Hitung tekanan dalam dari air.

• Berapakah kelarutan naftalen dalam


larutan ideal 20 oC? Titik leleh naftalen
80 oC dan panas peleburan molar 4.500
kal/mol
59

Pengaruh pelarut pada kelarutan obat


60

Pengaruh Surfaktan
• Obat yang bersifat asam lemah dan basa
lemah dapat dilarutkan dengan bantuan
kerja penglarutan dari zat aktif
permukaan
• Rippie et.al menyelidiki penglarutan
misel obat elektrolit lemah oleh larutan
air dari surfaktan nonionik, polisorbat
80, dimana memperoleh persamaan:
61

Dimana
• DT kelarutan total obat dengan adanya
surfaktan,
• DT* kelarutan obat tanpa surfaktan,
• D kelarutan obat tanpa terionisasi
• M fraksi volume surfaktan yang berada
dalam bentuk misel
• K’ koefisien distribusi nyata molekul obat
• K’’ koefisien distribusi nyata anion obat
62

Contoh soal
• Hitung kelarutan sulfisoksazol pada 25 oC
dalam:
1. Dapar pH 6
2. Dapar pH 6 yang mengandung 4% volume
Tween-80.
Kelarutan sulfisoksazol tidak terionisasi dalam
air pada suhu 25 oC adalah 0,15 g/L, Ka = 7,6 x
10-6 dan koefisien distribusi nyata untuk
molekul obat dan anionnya diantara misel
Tween-80 dan air adalah 79 dan 15
63
Distribusi zat terlarut diantara
pelarut tidak bercampur

Anda mungkin juga menyukai