1. PENGERTIAN LARUTAN
2. SATUAN-SATUAN KONSENTRASI
3. MENGHITUNG NILAI KONS. HASIL
PENGENCERAN DAN HASIL
PENCAMPURAN
4. FASE GAS, KELARUTAN GAS O2 DAN
GAS CO2 DALAM DARAH DAN DALAM
CAIRAN LAINNYA
SIFAT-SIFAT LARUTAN
5. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON
ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT
6. MENGHITUNG NILAI SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
7. SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT DALAM
HUBUNGANNYA DENGAN
KONSENTRASI
8. LARUTAN IDEAL DAN TIDAK IDEAL
9. HUKUM DISTRIBUSI, EKSTRAKSI,
KROMATOGRAFI PARTISI
Kompetensi :
🞭 Memiliki pemahanan sifat-sifat larutan
dan kesetimbangan ion dalam larutan
PELARUTAN
GULA
DALAM AIR
CARA MENYIAPKAN
LARUTAN
KRISTAL DITIMBANG, DILARUTKAN,
DIENCERKAN SAMPAI TANDA
DAN
TERA
🞭 Larutan adalah campuran homogen atau
serba sama antara dua zat atau lebih.
🞭 Zat yang jumlahnya banyak disebut
pelarut dan zat yang jumlahnya sedikit
disebut zat terlarut.
🞭 Larutan = pelarut + zat terlarut
🞭 Pelarut : biasanya air, jumlahnya banyak
🞭 Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit
Kemungkinan macam larutan :
1. Bila solven suatu cairan
Solute : gas, zat padat atau cairan lain
2. Bila solven zat padat
Solute : gas, cairan atau zat padat
3. Bila solven gas
Solute : cairan zat padat atau gas lain
1. Zat pelarut yg banyak dipakai adalah air
(H2O)
2. AIR merupakan zat polar (ada kutub
negatip dan positip), krn adanya kutub2
ini air akan ditarik oleh zat yg polar pula.
Molekul air (H2O)
Dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen) membentuk ikatan kovalen.
Dalam seny. ini, oksigen melengkapi
jumlah elektron pada orbit kedua menjadi
delapan dengan berbagi dua elektron
(masing-masing satu elektron) dari orbit
dua buah atom hidrogen; dgn cara yg
sama, setiap atom hidrogen "meminjam"
satu elektron dari atom oksigen utk
melengkapi kulitnya sendiri.
Air
α=i–1/n -1
ISTILAH KELARUTAN
1. % b/v
2. % b/b
3. % v/v
4. BJ = berat/vol = gr/ml
KONSENTRASI LARUTAN
5. Mol = gr/Mr
6. Molar(M) = molarita = mol/liter
7. Molal (m) = molalita = mol/kg pelarut
8. Normal (N) = valensi x Molar
9. ppm = bpj = mg/liter = μg/ml
KONSENTRASI LARUTAN
10. Osmol (OSM) = osmolarita = partikel
Kb air = 1,86
W1 = berat zat terlarut
W2= berat pelarut
∆ Td = m. Kd = 1000. Kd. W1
W2. Mr
Kd air = 0,52
w1 = berat solute
w2 = berat solven
TEKANAN OSMOSA
● Difusi : Proses pelarutan dari larutan dengan
kons. tinggi ke larutan dng kons.rendah
● Osmosa : Proses difusi pelarutan melalui
membran dari larutan dgn kons.
rendah ke larutan dgn kons. tinggi
● Tek. Osmosa = tek. Gas menurut pers. Van’t Hoff
PV = nRT → лV = n RT , V = vol lar. dlm liter
R = tetapan gas, 0,082
● E = ∆ Tb,
0,576
Sifat Umum Gas
1. Molekul-molekul gas non polar hanya
sedikit larut dalam air (polar)
2. Gas yg polar( HCl, NH3) dapat bereaksi
dengan air (daya larutnya besar)
3 Gas yang bereaksi dengan solvennya
mempunyai Kelarutan paling besar
4. Jumlah gas yang masuk ke dalam cairan
sama dengan jumlah gas yang keluar
5. Elektrolit yang larut dalam air dan elektrolit
tsb tidak bereaksi dengan gas akan
merendahkan kelarutan gas
CO2 lebih banyak larut dlm NaOH
dari pada dalam air karena CO2
berekasi dengan NaOH
Kelarutan Gas dlm Cairan
● Daya untuk masuk ke cairan = daya utk
meninggalkan cairan
● Temperature Larutan
Makin tinggi temp. makin berkurang kelar. gas
atau sebaliknya
● Tekanan dari Gas
Makin tinggi tekanan maka makin tinggi kelarutan
Gas atau sebaliknya
Kelarutan Gas dlm Cairan
● Pengaruh Pengusiran Garam
Gas lepas bila di + zat, akibat gaya tarik
menarik ion garam dgn molekul Air jadi
mengurangi kedekatan air dgn gas
● Pengaruh Reaksi Kimia
Adanya reaksi kimia antara gas dan
pelarut, jadi kelarutan meningkat.
KELARUTAN GAS DALAM DARAH
● O2 bereaksi dengan Hemoglobin darah, jadi kelarutan
O2 dalam darah > dalam air.
● Kelarutan O2 dalam plasma < dalam air
● Jadi kelarutan O2 dalam darah > dalam air > dalam
plasma (Mengandung elekrolit yang tdk beR/ dng O2)
● Kelarutan CO2 dalam Plasma >dalam air, karena
dalam plasma ada zat yang bereaksi dengan CO2
Larutan Ideal dan Tidak Ideal
1. Larutan Ideal :
- Yang tidak mengalami perub. sifat komponen
- Tidak ada panas yang dibebaskan
- Tidak ada absorpsi selama proses pencamp.
- Vol. Akhir larutan = penjumlahan sifat dari
masing- masing pelarut
- Tidak ada penyusutan/pemuaian
2. Larutan Ideal terbentuk dengan mencampur
zat yang sama sifatnya contoh : Benzen +
Toluen, metanol + etanol
Larutan Ideal dan Tidak Ideal
● Larutan non ideal ;
- Larutan yang tidak memenuhi hukum
Raoult disebut larutan non ideal
- Pada umumnya hanya sedikit larutan
yang memenuhi hukum Raoult
- Contoh larutan non ideal : Asam Sulfat +
Air, Air + As Nitrat, Aseton +
Chloroform, aseton + air.
Soal Latihan
1. Utk mengubah 10 ml larutan H2SO4 3,2 N
menjadi larutan H2SO4 1 M diperlukan air
sebanyak ……?
2. Kedalam labu ukur yg berisi 300 ml larutan
CaCl2 0,4 M ditambahkan 700 ml air suling.
Konsentrasi ion Cl – setelah pengenceran
adalah …. ?
3. Tersedia larutan glicerin dalam air dengan
konsentrasi 6 % berat, larutan ternyata
memp. kerapatan 1,0419 gr/ml pada 25
derajat celcius. Massa relatif glicerin 92,1
dan kerapatannya 1,2609 maka besar
molarita, molalita dan persen volume
berturut-turut adalah
4. Etiket pada Botol HCl tertulis Mr = 36,5 ,
kerapatan 1,18 gr/ml, b/b 35 %. Hitung
Molaritas HCl ini
5. Berapa normalitas dari larutan Ca(OH)2
yang mengandung 370 mg/lietr Mr
Ca(OH)2 = 74.
6. Jika plasma manusia normal berisi 3,75
meq/liter ion hidrogen phospat HPO4 - ,
maka jumlah millgram K2HPO4 (Mr = 174)
dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan
HPO4 – pengganti elektrolit di rumah sakit
….
DISTRIBUSI
● Alkohol + air = bercampur
● Eter + air, Chloroform + air, Benzen + air = tdk
bercampur, bila di+kan solute akan terbagi
diantara ke 2 cairan.
● Partikel-partikel solute dengan gerakan kinetik
akan bergerak dari cairan yang satu ke yang
lain sampai terjadi kesetimbangan
Pada keadaan setimbang dan temp.
konstan maka perbandingan kons. solute
dalam kedua cairan mempunyai harga
yang konstan dinamakan Koef. Distribusi
DISTRIBUSI
● Bila A dan B adalah Solven yg tdk bercamp., maka
solute akan terbagi ke dlm A dan B →
● W1 =W KV
1
KV
1 + V2
● Proses ini dapat diulangi setelah n kali
ekstraksi
Wn = W ( K V1 / K V1 + V2) n
● Jadi ekstraksi paling efisien terjadi apabila n
besar dan V2 kecil
Contoh Soal
● Koef. Distribusi utk Iodium diantara air dan CCl4 pada
25oC adalah 0,012 (C H20 / C CCl4). Brp gram Iodium
terekstraksi dari lar. dalam air yg mengand. 0,1 gram
dalam 50 ml oleh satu kali ekstraksi dng 10 ml CCl4.
Berapa gram Iodium terekstraksi oleh 5 ml CCl4.
● Jwb : w1 = 0,1 x 0,012 x 50 / (0,012 x 50) + 10
= 0,0057 gram massa Iodium yg tersisa dlm
lar. shg massa Iodium yg terekstraksi 0,1 – 0,0057 =
0,0943 gram.
W2 = 0,1 x ( 0,012x50/ (0,012x50) +5)2 =
= 0,0011 gr Iodium tertinggal dlm fase air, yg
terekstraksi 0,0057-0,0011 = 0,0046 dan dua porsi
KROMATOGRAFI
● Pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi
dalam sistem yang terdiri dari dua fasa atau lebih
● Zat ada perbedaan mobilitas, karena ada perbed. dlm
adsorpsi, partisi, kelarutan, tek. uap, ukuran molekul.
● Jenis Kromatografi :
1. Kr. Kertas
2. Kr. Lapis Tipis
3. Kr. Cair Kinerja Tinggi
4. Kr. Gas
5. Kr. Kolom
Kromatografi Kertas
Kertas -Solven bergerak keatas krn
adanya daya kapilaritas
-Solute dari campuran akan
berpindah tempat
sepanjang kertas dengan kecepatan.
yang berbeda membentuk
sederetan noda-noda yang
terpisah
Solven -Kuantitatif – noda
digunting dan dilarutkan ---
spektrofotometri.
Kromatografi Kertas
● Penotolan(spotting) → memakai mikro pipet
1-2 μL
● Pewarnaan (Locating) utk melihat/mendeteksi noda.
Kimia dengan menyemprot. mis untuk as amino +
ninhidrin --- ungu. Sulfa + pDAB HCl ---- jingga
Fisika dengan Fluoresensi sinar Ultra Violet.
● Solven : eluer = cairan yang dipakai dalam kromatogr.
● Elusi = mengalirnya eluer pada fasa diam
● Rf = Retardation Flow = perband. jarak yang ditempuh
suatu komp. (R1) dgn jarak yang ditempuh solven (R2)
Kromatografi Lapis Tipis
● Analisis obat dan bahan lain dalam
laboratorium
● Peralatan sederhana, dan waktu cukup singkat
● Sampel cukup sedikit(± 0,01gr senyawa murni,
0,1 gr simplisia)
● Tidak diperlukan ruangan besar
● Teknik pengerjaan sederhana
● KLT merupakan metoda pemisahan fisikokimia
yang didasarkan atas penyerapan , partisi
(pembagian), lempeng pemisah tipis dan butir
penyerap.
Kromatografi Lapis Tipis
Tutup -Sampel ditotolkan dlm
bentuk bercak bundar
jari-jari 2 – 6 mm
Bejana -20 mm dari tepi bawah
-20 mm dari tepi samping
- Jarak antar bercak 2 cm
- Jarak rambat 15 cm