Anda di halaman 1dari 50

LARUTAN &

SIFAT-SIFATNYA
RAMDHANI ANDRIANSYAH AHMAD, S.TP
TABLE OF CONTENTS
01 02
JENIS LARUTAN KOMPOSISI LARUTAN

03 04
SIFAT KOLIGATIF SISTEM KOLOID
01
JENIS
LARUTAN
APA ITU LARUTAN?
Larutan merupakan campuran homogen dari zat murni, tidak terjadi proses pengendapan dan membentuk
fasa yang sama.
 Campuran yang dapat saling melarutkan satu sama lain dalam segala perbandingan dinamakan larutan
miscible
 Dua cairan yang tidak bercampur membentuk dua fase dinamakan cairan immiscible

KOMPONEN LARUTAN
Pelarut/solven: media yang digunakan untuk melarutkan zat terlarut
Air adalah pelarut yang bersifat non polar, dikenal sebagai pelarut universal

Zat terlarut/solute: zat yang dilarutkan dalam pelarut


LARUTAN SEJATI & LARUTAN
NYATA
1. LARUTAN SEJATI
Larutan sejati dengan zat terlarut ionic didefinisikan sebagai larutan
yang ion-ionnya bergerak bebas dan tarik menarik hanya terjadi
antara ion terlarut dengan molekul pelarut. Larutan ionic yang sangat
encer dianggap mendekati larutan sejati karna ion terlarut dalam
larutan saling berjauhan sehingga antaraksi elektrositasnya sangat
lemah.

2. LARUTAN NYATA
Larutan nyata, merupakan larutan yang semua antaraksi antarpartikel
yang terdapat dalam larutan tersebut diperhitungkan. Gaya antar
atom-atom, ion-ion atau molekul harus dipertimbangkan dalam
perhitungan
LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan elektrolit adalah larutan yang terdapat zat-zat yang membentuk ion-
ion ketika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang menghantarkan arus
listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau
timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Beberapa macam larutan elektrolit yaitu berupa asam, basa kuat dan garam.
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi
larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

LARUTAN ELEKTROLIT
LARUTAN ELEKTROLIT LEMAH
KUAT Pada elektrolit lemah tidak semua molekulnya terurai
menjadi ion- ion(ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam
Seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
(terionisasi sempurna). Pada persamaan reaksi, menghantarkan arus listrik.
ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan satu Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai
arah panah ke kanan dengan harga derajat dengan panah dua arah (bolak-balik), dengan  harga
ionisasi adalah satu  (α  =  1) derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu
(0 < α < 1).
ELEKTROLIT KUAT

Asam Kuat Basa Kuat Garam-garam yang


Basa-basa golongan mempunyai kelarutan
HCl alkali dan alkali tanah tinggi
HClO3
NaOH NaCl
HClO4
KOH, KCl
H2SO4
Ca(OH)2 KI,
HNO3
Mg(OH)2 Al2(SO4)3
Ba(OH)2
ELEKTROLIT LEMAH

Asam Lemah Basa Lemah Garam-garam yang


sukar larut
CH3COOH NH4OH
HCN
AgCl
Ni(OH)2
H2CO3 CaCrO4
H2S PbI2
LARUTAN NON ELEKTROLIT

CONTOH LARUTAN
Larutan non elektrolit adalah larutan
yang terdapat zat-zat yang berupa Gula (C12H22O11)
molekul ketika dilarutkan dalam air
Etanol (C2H5OH)
menghasilkan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dengan Urea (CO(NH2)2)
memberikan gejala berupa tidak ada
gelembung dalam larutan atau lampu Glukosa (C6H12O6)
tidak menyala pada alat uji. Isopropil Alkohol C3H7OH
Pentanol C5H11OH
Heksadekanol C6H33OH
1,2-etadienol C2H4(OH)2
1,2,3-propatrienol C3H5(OH)3
1,2,3,4-butatetraenol C4H6(OH)4
02
PERISTIWA
MELARUT
03
KOMPOSISI
LARUTAN
“Larutan yang mengandung sedikit zat terlarut sering
disebut larutan encer, sedangkan larutan yang
mengandung zat terlarut dalam jumlah banyak
disebut larutan pekat ”
LARUTAN JENUH, TIDAK JENUH & LEWAT JENUH
 LARUTAN JENUH
Larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal
Terjadi keseimbangan antara solut yang larut dan solut yang tidak larut
Kecepatan pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan
Istilah jenuh dan tidak jenuh tidak berhubungan secara langsung dengan
larutan pekat dan encer

 LARUTAN TIDAK JENUH


Larutan yang mengandung jumlah solut lebih sedikit (encer) dibandingkan
larutan jenuhnya

 LARUTAN LEWAT JENUH


Larutan yang mengandung jumlah solut lebih banyak (pekat) dibandingkan
larutan jenuhnya pada suhu yang sama
Larutan lewat jenuh tidak berada dalam kesetimbangan, melainkan dalam
sistem metastabilkpekat dan encer
KONSENTRASI LARUTAN

Dalam pembuatan larutan yang


bersifat kuantitatif, konsentrasi
larutan perlu dinyatakan dalam
satuan tertentu, jumlah satu
komponen relatif terhadap jumlah
total larutan, atau satuan yang
melibatkan jumlah mol terlarut per
liter larutan
KONSENTRASI LARUTAN

zat terlarut
terdiri
Larutan
pelarut

adalah jenis

· campuran homogen
· dua atau lebih senyawa • air (pelarut universal)
• pelarut organik
KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang berada dalam larutan baik
dalam jumlah massa atau volume

massa zat terlar ut


• Persen Massa  Persen massa  x 100 %
massa larutan

jumlah mol zat terlar ut


• Molar  Molar 
jumlah liter larutan

• Pengenceran larutan  V M = V M
1 1 2 2
KONSENTRASI LARUTAN
1. Molaritas (M)
Jumlah mol zat terlarut per liter larutan

mol zat terlar ut


Molar 
liter larutan
Sering digunakan dalam perhitungan stoikiometri
Contoh: 0,03 mol KBr dalam dalam 0,40 L larutan

0,03 mol KBr


Molar   0,75 M
0,40 L larutan
KONSENTRASI LARUTAN
2. Molalitas (m)

Jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut (bukan larutan)

mol zat terlar ut


molal 
kilogram pelarut

mol C12H 22O11


molal larutan 
kilogram air
KONSENTRASI LARUTAN
3. Fraksi Mol (X)
Perbandingan mol salah satu komponen larutan dengan
jumlah mol seluruh komponen larutan.
Jika komponen suatu larutan terdiri atas A dan B maka
fraksi mol A dan B adalah:

mol A mol B
XA  XB 
mol A  mol B mol A  mol B
Jika larutan hanya terdiri atas dua komponen yaitu zat A (terlaru) dan zat B (pelarut)
maka berlaku:
XB = 1 - X A
PROSES PEMBUATAN LARUTAN

I. Melarutkan sodium chloride/NaCl dengan air

Zat terlarut/solute Zat pelarut/solven Larutan NaCl


PROSES PEMBUATAN LARUTAN DENGAN KONSENTRASI TERTENTU

I. Pembuatan 1,000 L Larutan CuSO4.5H20 0.5000 M


Tahap I : Hitung berapa g CuSO4.5H2O yang harus ditimbang berdasarkan
perhitungan, bila Ar Cu =63.55g/mol,
S =32.06g/mol, O=16g/mol, H = 1 g/mol

Mr CuSO4.5H2O ={63.55+32.06+4x16+5(2x1+16)}g/mol
= 249.68g/mol

Perhitunga n : Diket  MR  249.68g/mo l


volume  1,000 L dan M  0.5000M atau 0.5000 mol/L
masa 1000 Masa 1000
 Rumus  M  x maka 0,5000M  x  124.8 g
MR Vol(L) 249.68g/mo l 1000L
249.68g 0.5000mol
 Konversi  masa( g )  x x1,000L  124.8 g
1mol 1L
PROSES PEMBUATAN LARUTAN DENGAN KONSENTRASI TERTENTU

Tahap II : Timbang CuSO45H20 yang didapat dari perhitungan


dengan neraca analitis

Tahap III : Sediakan labu ukur 1,0000 L dan masukkan 124.8 g


CuSO45H20 dengan menambahkan air ke dalam labu ukur 1,000 L sehingga
terisi setengahnya
PROSES PEMBUATAN
LARUTAN DENGAN
KONSENTRASI TERTENTU Tahap IV : Aduk labu ukur 1,000L tersebut
sampai semua CuSO4.5H2O larut semua.

Tahap V : tambahkan air ke dalam labu ukur sampai mendekati tanda batas yang
ada pada labu ukur dengan pipet tetes dan aduk sampai homogen

Aduk sampai homogen

Larutan 1 L CuSO4.5H20
0.5000M
03
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang dipengaruhi oleh


konsentrasi zat terlarut.

Larutan • Pelarut
• Jumlah banyak
Contoh : • Zat terlarut
• Jumlah banyak

Air = 500 ml
Larutan gula
Gula = 1 sendok
GAMBAR UMUM SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
JENIS SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif merupakan sifat fisik dari larutan yang
tergantung pada jumlah partikel zat terlarut pada pelarutnya
tetapi tidak berdasarkan jenisnya.
Sifat ini berlaku untuk jenis larutan non elektrolit.

1. Penurunan tekanan uap (P)


2. Kenaikan titik didih (Tb)
3. Penurunan titik beku (Tf)
4. Tekanan osmotik larutan ()
1. PENURUNAN TEKANAN UAP

Tekanan uap larutan yang terdiri atas campuran dua cairan yang mudah menguap ( volatile)
tergantung pada kamposisi campuran dan sifat mudah menguap dari kedua komponen larutan
tersebut.
1. PENURUNAN TEKANAN UAP

 Pada  setiap  suhu,  zat  cair  selalu


 mempunyai  tekanan tertentu.
 Tekanan ini adalah tekanan uap
jenuhnya pada suhu tertentu.
 Penambahan suatu zat ke dalam zat
cair menyebabkan penurunan tekanan
uapnya. sebab zat terlarut tsb
mengurangi bagian atau fraksi dari
pelarut, sehingga kecepatan
penguapan berkurang.

Diagram penurunan tekanan uap larutan


2. KENAIKAN TITIK DIDIH
Berdasarkan hukum Roult, kenaikan titik didih akan terjadi jika dalam larutan
terdapat zat terlarut yang bersifat tidak mudah menguap ( nonvolatile).

Tb  K b m
Dimana; Tb adalah kenaikan titik didih pelarut
m adalah molal zat terlarut
Kb adalah konstantan kenaikan titik didih molal
3. PENURUNAN TITIK BEKU
Molekul cairan akan saling tarik-menarik saat terjadi penurunan
temperatur, sehingga mulai terjadi perubahan wujud dari keadaan cair
menjadi padat (membeku).
Jika terdapat zat terlarut dalam cairan tersebut (pelarut) maka jarak
antar molekul pelarut akan terhalangi oleh zat terlarut tersebut.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan titik beku.

T f  K f m
Dimana; Tf adalah penurunan titik beku pelarut
m adalah molal zat terlarut
Kf adalah konstantan penurunan titik beku molal
4. TEKANAN OSMOSIS
Adalah proses spontan dimana pelarut dari suatu larutan mengalir melalui membran
semipermiabel ke larutan lain yang lebih pekat sampai kedua larutan tadi sama
konsentrasinya.

Tekanan osmosis suatu larutan : tekanan luar yang ahrus dikenakan pada larutan untuk
mencegah mengalirnya molekul-molekul pelarut murni apabila larutan dan pelarut
dipisahkan oleh membran semipermiabel.

π= ρ g h
Tekanan osmosis bergantung pada
π = tekanan osmosis
jumlah partikel zat terlarut dan
h = tinggi cairan dalam kolom
bukan jenis zat terlarut
g = percepatan gravitasi
04
SISTEM KOLOID
APA ITU KOLOID?
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau
lebih di mana partikel-partikel zat ini berukuran koloid dan
tersebar merata dalam zat tersebut. Ukuran koloid berkisar
antara 1-100 nm.
PERBANDINGAN SIFAT LARUTAN, KOLOID DAN SUSPENSI
JENIS KOLOID
EFEK TYNDALL
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh
partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul
koloid yang cukup besar.
Efek Tyndall merupakan satu bentuk sifat optik yang dimiliki oleh
sistem koloid. Pada tahun 1869, Tyndall menemukan bahwa apabila
suatu berkas cahaya dilewatkan pada sistem koloid maka berkas cahaya
tadi akan tampak. Tetapi apabila berkas cahaya yang sama dilewatkan
pada dilewatkan pada larutan sejati, berkas cahaya tadi tidak akan
SIFAT KOLOID tampak. Singkat kata efek Tyndall merupakan efek penghamburan
cahaya oleh sistem koloid
GERAK BROWN/GERAK ACAK
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika
SIFAT KOLOID kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat
bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.
Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel partikel suatu
zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebutdapat bersifat acak seperti
pada zat cair dan gas ( dinamakan gerak Brown), sedangkan pada zat
padat hanya beroszillasidi tempat (tidak termasuk gerak Brown)
GERAK BROWN/GERAK ACAK

SIFAT KOLOID
ELEKTROFORESIS
Elektroforesis : Gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.

SIFAT KOLOID
Sumber
listrik

Ion negatif
Ion positif

air
ADSORBSI
Adsorbsi : penyerapan terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain
sehingga partikel koloid bermuatan.

SIFAT KOLOID Fe3


+
H+
Cl
-
H+
H+
Fe(OH)3 Cl
Cl -
-
H +

Cl Cl Cl H+
-
H+
- -
KOAGULASI
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid sehingga membentuk endapan
karena kerusakan stabilitas sistem koloid

SIFAT KOLOID + +

-
Fe(OH)2
+
+ -
+
- -
-
DIALISIS
Dialisis : proses penghilangan ion ion yang menganggu kestabilan koloid
dengan cara penyaringan

Air keluar
SIFAT KOLOID dengan ion

Koloid
-
-
+ - Ion- ion +
+
- +
+

Air
masuk
KOLODI PENDUKUNG?
Koloid pelindung merupakan suatu koloid yang
ditambahkan pada koloid lain agar diperoleh koloid
yang stabil, tapi tidak menyebabkan koagulasi karena
melapisi partikel koloid sehingga melindungi muatan
koloid.
PEMBUATAN KOLOID
Partikel Partikel
Halus Partikel kasar
(larutan) koloid (suspensi)

KONDENSASI DISPERSI
Mengubah partikel halus menjadi Mengubah partikel Kasar
partikel koloid. menjadi partikel koloid.
1. Hidrolisis 1. Busur Bredig
2. Redoks 2. Peptisasi
3. Dekomposisi 3. Mekanik / digiling
4. Pergantian pelarut
Dan semua reaksi yang bahan
bakunya berupa larutan.
CARA KONDENSASI

Adalah penggabungan partikel halus menjadi partikel yang berukuran koloid


Pendinganan :proses ini akan menggumpalkan ion larutan menjadi koloid
Penggantian pelarut :cara membuat koloid dengan mengganti zat
Pengembunan uap
Ex: uap raksa dialirkan melalui air dingin sehingga membentuk sol raksa

Reaksi Pengendapan : 2 larutan yang mengandung larutan elektrolit dicampurkan


sehingga menghasilkan endapan berukuran koloid
Reaksi redoks
2H2S(g)+SO2(aq) 2H2O(l)+3S

Hidrolisis
FeCl3(aq)+3H2O(l) Fe(OH)3+3HCl(aq)

Dekomposisi rangkap
AgNO3(aq)+3HCl(l) AgCl+HNO3(aq)

Reaksi penggaraman
Untuk membuat koloid garam yang sukar larut
AgNO3(aq) + NaCl(Aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
Dispersi adalah memecah partikel kasar menjadi partikel koloid

1. Cara mekanik : Partikel kasar digerus sampai tingkat kehalusan tertentu


lalu didespersikan ke medium. Ex : pembuatan sol belerang
2. Cara peptisasi : Endapan dipecah dengan zat pemecah mjd partikel koloid.
Ex : Agar-agar dipeptisasi dengan air
3. Cara Busur Bredig ( Elektrodispersi) hanya untuk membuat sol logam
Proses :
Logam dicelupkan ke dalam medium dispersi
Kedua ujung elekroda dialiri listrik
Sehingga uap logam yang timbul akan terdispersi ke medium dan
mengalami kondensasi menjadi koloid
4. Cara Homogenisasi
Dipakai untuk membuat emulsi
THANK
S!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai