KEDUNGSEPUR
2b KSN KEDUNGSEPUR
PP. No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
Pasal 82 ayat (1) : Penetapan Kawasan Strategis Nasional sebagaimana tercantum
dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PP ini.
Lampiran X No. 28 : Penetapan KSN Kawasan Perkotaan Kendal – Demak – Ungaran –
Salatiga – Semarang – Purwodadi (Kedungsepur) (Provinsi Jawa Tengah) (I/A/1) dengan
status Tahapan Pengembangan Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis
Nasional Dengan Sudut Kepentingan ekonomi : Rehabilitasi/ Revitalisasi Kawasan
No Kedudukan Status
5 Pelabuhan Internasional
Tanjung Emas (Provinsi Jawa Tengah) Tahapan pengembangan pemantapan pelabuhan
(I/1) internasional
7 Wilayah Sungai
No Kedudukan Status a. Pemali-Comal (IIV/A/1) a. Tahapan pengembangan Konservasi Sumber Daya
b. Jratumseluna (I-IV/A/1) Air, Pendayagunaan SDA, dan Pengendalian Daya
1 Kawasan Perkotaan Tahapan Pengembangan Revitalisasi dan Percepatan Rusak Air
Semarang-Kendal-Demak- Pengembangan Kota-Kota Pusat Pertumbuhan Nasional Revitalisasi b. Tahapan pengembangan Konservasi Sumber Daya
Ungaran-Purwodadi kota-kota yang telah berfungsi Air, Pendayagunaan SDA, dan Pengendalian Daya
(Kedungsepur) (I/C3) Rusak Air
2 PKW Tahapan pengembangan Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan 8 Kawasan Lindung Nasional
Salatiga (II/C/1) Kota-Kota Pusat Pertumbuhan Nasional Pengembangan/ Peningkatan Taman Nasional Gunung Merbabu (I/A4) Tahapan pengembangan Rehabilitasi dan Pemantapan
Fungsi Fungsi Kawasan Lindung Nasional Taman Nasional dan
Taman Nasional Laut
3 Jalan Bebas Hambatan Antar
Kota 9 Kawasan Andalan
a. Semarang-Batang (I/6) a. Tahapan pengembangan Pengembangan Jaingan Jalan Bebas Kawasan Kedungsepur (Kendal, Demak,
b. Semarang-Demak (I/6) Hambatan Ungaran, Salatiga, Semarang,
c. Semarang-Solo (I/6) b. Tahapan pengembangan Pengembangan Jaingan Jalan Bebas Purwodadi) a. Pertanian, Pengembangan Kawasan Andalan untuk
d. Yogyakarta-Bawen (I/6) Hambatan a. (II/A/2) Pertanian
e. Demak-Tuban (IV/6) c. Tahapan pengembangan Pengembangan Jaingan Jalan Bebas b. (I/D/1) b. Industri, Rehabilitasi Kawasan Andalan untuk
Hambatan c. (I/E/2) Industri Pengolahan
d. Tahapan pengembangan Pengembangan Jaingan Jalan Bebas d. (I/F/2) c. Pariwisata, Pengembangan Kawasan Andalan
Hambatan untuk Pariwisata
e. Tahapan pengembangan Pengembangan Jaingan Jalan Bebas d. Perikanan, Pengembangan Kawasan Andalan
Hambatan untuk Perikanan
2
3
Cakupan Wilayah
KSN Perkotaan Kedungsepur
4
RENCANA
STRUKTUR RUANG
RENCANA STRUKTUR RUANG
Khusus pusat kegiatan industri walaupun
SISTEM PUSAT PERMUKIMAN masih dikembangkan di Kota Semarang,
namun secara bertahap dikurangi dan
diarahkan ke sekitar Kota Semarang (Kab.
Kendal, Kab. Semarang, dan/atau Kab.
Demak).
11
1
10
5
2
12
13
3 14
4
6
6
8
Kawasan Perkotaan Inti : Kota Semarang 7
6
3
1 2
2
5
4
RUAS
1 Jalan Bebas Hambatan Semarang-Batang 4 Jalan Bebas Hambatan Semarang-Solo
2 Jalan Bebas Hambatan Semarang Seksi A, B & C 5 Jalan Bebas Hambatan Yogyakarta-Bawen
3 Jalan Bebas Hambatan Semarang-Demak 6 Jalan Bebas Hambatan Demak-Tuban
RENCANA STRUKTUR RUANG
JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER
DAN KOLEKTOR PRIMER
6
5
1 4
3
2
8
9
RENCANA STRUKTUR RUANG
TERMINAL PENUMPANG
6 1
7 1
2
8
TERMINAL LOKASI
Tipe A 1. Mangkang (Kota Semarang);
2. Banyumanik (Kota Semarang)
3. Tingkir (Kota Salatiga);
3 4. Bintoro (Kab. Demak).
Tipe B 1. Terboyo (Kota Semarang);
2. Penggaron (Kota Semarang);
3. Ungaran (Kab. Semarang);
4. Bawen (Kab. Semarang);
Terminal ditetapkan dalam rangka 5. Klepu (Kab. Semarang)
6. Bahurekso (Kab. Kendal);
menunjang kelancaran perpindahan
7. Weleri (Kab. Kendal);
orang dan/atau barang serta 8. Purwodadi (Kab. Grobogan).
keterpaduan intramoda dan 10
antarmoda.
RENCANA STRUKTUR RUANG
2
1
Pelabuhan Penyeberangan:
1. Pel. Tanjung Emas, Kota Semarang
2. Pel. Kendal, Kab. Kendal Lintas angkutan penyeberangan
di Kawasan Perkotaan
Kedungsepur:
1. Pelabuhan Tanjung Emas–
Jaringan transportasi penyeberangan keluar kawasan Kedungsepur
dikembangkan untuk melayani 2. Pelabuhan Kendal – keluar
pergerakan keluar masuk arus
kawasan Kedungsepur
penumpang dan kendaraan antara
Kawasan Perkotaan Kedungsepur 11
RENCANA STRUKTUR RUANG
Jaringan jalur kereta api di Kawasan Perkotaan
Kedungsepur ditetapkan dalam rangka
SISTEM JARINGAN PERKERETAAPIAN mengembangkan interkoneksi dengan sistem
jaringan jalur wilayah nasional.
St. Mangkang
St. Kalibodri
St. Jerakag St. Genuk
St. Alastuwa
St. Weleri St. Kaliwungu St. Godong
St. Brumbung
St. Karangawen
St. Gubug
St. Purwodadi
St. Tanggungharjo
St. Karangjati St. Gambringan
St. Kedungjati
St. Ngrombo
St. Ambarawa
2 1
Pelabuhan Laut:
1. Pel. Utama: Pelabuhan Tanjung
Emas, Kota Semarang
2. Pel. Pengumpan Regional:
Pelabuhan Kendal, Kabupaten Kendal
Pengembangan alur pelayaran
yang menghubungkan Pelabuhan
Tanjung Emas dengan Pelabuhan
Tatanan kepelabuhanan berfungsi sebagai tempat Utama lainnya
alih muat penumpang, tempat alih muat barang,
pelayanan angkutan untuk menunjang kegiatan
perikanan, industri perkapalan, dan pangkalan 13
angkatan laut (LANAL) beserta zona penyangganya
RENCANA STRUKTUR RUANG
Bandar Udara Internasional
SISTEM JARINGAN Singapore Pontianak Ahmad Yani di Kota Semarang
Sampit sebagai bandara pengumpul
TRANSPORTASI Surabaya
Jakarta Pangkalanbun dengan skala pelayanan primer,
UDARA Banjarmasin serta berfungsi sebagai
Denpasar
Pangkalan Udara Angkatan
Bandung
Darat.
15
RENCANA STRUKTUR RUANG
Sistem jaringan energi
SISTEM JARINGAN ENERGI (LISTRIK) ditetapkan dalam rangka
memenuhi kebutuhan energi
dalam jumlah cukup dan
menyediakan akses berbagai
jenis energi bagi masyarakat
untuk kebutuhan sekarang
dan masa datang.
A C B
Gardu Induk
• GI 500/150 kV di Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang
• GI 150 kV tersebar di Kota Semarang (Kec. Tugu, Kec. Banyumanik, Kec. Semarang Selatan, Kec. Ngaliyan, Kec. Semarang Barat); Kab. Kendal
(Kec. Weleri, Kec. Kaliwungu), Kab. Semarang (Kec. Ungaran Barat, Kec. Bawen, Kec. Tuntang); Kota Salatiga (Kec. Sidorejo); Kab. Demak (Kec.
Mranggen, Kec. Sayung) dan Kab. Grobogan (Kec. Purwodadi) 16
RENCANA STRUKTUR RUANG
Sistem jaringan sumber daya air ditetapkan
dalam rangka pengelolaan sumber daya air
SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR yang terdiri atas konservasi sumber daya
air, pendayagunaan sumber daya air, dan
pengendalian daya rusak air.
9 CAT Kendal
CAT Semarang-Demak
11 10
8 6
12 5 13
7 3
CAT SUBAH 4
21
CAT Ungaran 2
CAT SUMOWONO 17 18
15 14
Imbuhan Air Tanah 16
1 CAT SALATIGA
1. Danau Rawapening
2. Waduk Jragung CAT Rawapening
3. Waduk Dolok
4. Waduk Babon 20
5. Embung Diponegoro 19
6. Waduk Jatibarang 1. Pengembangan dan pemeliharaan bendungan beserta
7. Waduk Mundingan waduknya untuk mempertahankan daya tampung air
8. Waduk Kedungsuren 15. Embung Jatikurung sehingga berfungsi sebagai pemasok air baku untuk
CAT Salatiga
9. Embung Triharjo 16. Embung Gogodalem melayani Kawasan perkotaan Kedungsepur
10. Embung Kedungsari 17. Embung Lebak 2. Peningkatan fungsi, pengembangan dan pemeliharaan
11. Waduk Cening 18. Embung Pakis jaringan irigasi pada DI untuk mempertahankan dan
12. Embung Sojomerto 19. Embung Ngrawan meningkatkan luasan lahan pertanian pangan
13. Waduk Tegalrejo 20. Embung Dadapayam
14. Embung Kandangan 21. Embung Mluweh 17
RENCANA STRUKTUR RUANG
2
1
3 4
1
7 2
5
6
7 1
6 3
1 TPA Jatibarang
2 TPA Ngronggo
3 TPA Candisari
TPA Regional 2 4 TPA Ngembak
22
RENCANA POLA RUANG
Zona L1 Zona B1
Zona L2 Zona B2
Zona L3 Zona B3
Zona L4 Zona B4
Zona L5 Zona B5
Zona B6
Zona B7
23
RENCANA POLA RUANG
Persebaran LP2B
Dalam Dokumen
RTRW
26
Rencana Struktur Ruang Provinsi
Jawa Tengah
27
PROFIL
KEDUNGSEPUR
2015 2016 2017 2018* Rate (%) Proporsi (%)
KABUPATEN / KOTA
REGENCY /
Jumlah Penduduk Tahun 2015 Tahun 2018
MUNICIPALITY
Kota/Kabupaten PDRB 2015 PDRB 2016 PDRB 2017 PDRB 2018 PDRB 2019
Kedungsepur
Kedungsepur 2015-2018
KotaKota Salatiga
Salatiga 7,759,181.62 8,168,241.90 8,624,241 9,127,750
104.219 9,664,500.70
1.256 1.280
183,815 186,420 188,928 191,571
KotaKota Semarang
Semarang 1,701,114109,110,6901,729,083 115,542,561
1,757,686 123,279,892
1,786,114 131,317,632
104.997 191,547,224
11.621 11.935
KABUPATEN / KOTA
Kabupaten
Kendal Kendal 2015 2016
24,762,325.36 26,139,414.95 2017 2018*
27,649,777 2019**
29,245,665 Rate (%) Proporsi
30,908,486.47 (%)
REGENCY
Kabupaten / MUNICIPALITY 942,283 949,682 957,024 964,106
102.316 6.437 6.442
Kabupaten Semarang 28,768,327.30 30,292,468.04 32,002,985 33,855,679 35,747,010.84
Kabupaten Semarang 103.971 6.838Tahun Tahun
6.953
Kedungsepur
Kabupaten Grobogan 1,000,887 1,014,198
15,962,619.43 16,682,629.70 1,027,489 1,040,629
17,659,254 18,688,567 2015-2019
19,692,614.79
2015 2019
Kabupaten
KotaKabupaten
Salatiga Demak
Grobogan 14,912,999.60
7,759,181.62
1,351,429 1,358,40415,672,482.50
8,168,241.90 8,624,240.98
1,365,207 16,584,124
9,127,749.57
1,371,610 17,479,877
101.493
9,664,500.70 18,417,009.99
24.5569.232 2.349 9.165
2.08
KotaKabupaten
Semarang
Jumlah PDRB
Demak
109,110,690
201,276,142.91 115,542,561 123,279,892
212,497,797.66 131,317,632
225,800,273.65 191,547,224
239,715,170.18
103.032
75.553 33.036
305,976,847.09
7.637
41.17
7.696
1,117,905 1,129,298 1,140,675 1,151,796
(Selatan)
Kabupaten Kendal 24,762,325.36 26,139,414.95 27,649,777.07 29,245,664.52 30,908,486.47 24.821 7.498 6.64
Purwomanggung
Kabupaten
Kabupaten Semarang
(Selatan) Temanggung28,768,327.30
12,489,394.54
13,116,363.64
30,292,468.04
32,002,984.99
13,776,254.81
33,855,679.34 14,483,255.21
35,747,010.84 15,214,058.87
24.258 8.710 7.68
Kabupaten
Kabupaten Grobogan Wonosobo 15,962,619.43
11,334,080.04 11,941,198.92
16,682,629.70 17,659,254.2912,436,048.84 13,065,841.65 13,798,836.28
18,688,567.37 19,692,614.79 23.367 4.833 4.23
Kabupaten
Kota
Temanggung Magelang 5,247,341.27
745,825 752,486 5,521,525.54
759,128 5,820,532.00
765,594 6,138,622.75
102.651 6,472,539.51
5.095 5.116
Kabupaten Demak 14,912,999.60 15,672,482.50 16,584,124.32 17,479,877.38 18,417,009.99 23.496 4.515 3.96
Selatan
Kabupaten
Kabupaten Magelang
Wonosobo
18,864,651.97
780,793
19,882,244.24
20,974,801.01
22,082,795.90
101.321 23,253,154.32
5.309 5.261
777,122 784,207 787,384
Kota
Kabupaten
Purworejo
Temanggung
10,862,645.98 11,421,552.22 12,023,780.44
12,489,394.54 13,116,363.64 13,776,254.81 14,483,255.21 15,214,058.87
12,670,378.05 13,360,774.12
21.8160.825 3.782 3.27
Kota Magelang 100.894 0.814
Jumlah PDRB 58,798,113.79
120,792 121,11261,882,884.55
121,474 65,031,417.10
121,872 68,440,893.56 72,099,363.10
Kabupaten Wonosobo 11,334,080.04 11,941,198.92 12,436,048.84 13,065,841.65 13,798,836.28 21.746 3.432 2.97
(Utara)Magelang
Kabupaten 102.740 8.509 8.550
Kota Magelang 5,247,341.27 5,521,525.54 5,820,532.00 6,138,622.75 6,472,539.51
1,245,496 1,257,123 1,268,396 1,279,625 23.349 1.589 1.39
Kota Pemalang 14,673,696.23 15,469,800.59 16,336,984.00 17,268,888.82 18,270,189.13
Kabupaten Magelang
Kota Purworejo 18,864,651.97
710,386
19,882,244.24 20,974,801.01 22,082,795.90 23,253,154.32
100.857 23.2634.853 5.712 5.00
4.788
Kota Tegal 8,953,879.56712,6869,445,030.96 714,574 10,006,943.00
716,477 10,594,340.17 11,205,322.88
KotaBregasmalang
Purworejo (Utara) 10,862,645.98 11,421,552.22 12,023,780.44 12,670,378.05
13,360,774.12 22.997 3.289 2.87
Kabupaten Tegal 19,999,475.45
21,182,917.23
22,322,100.13 23,552,548.37 24,866,727.91
Utara
Kota Brebes
Kabupaten Pemalang 26,572,834.89 27,930,986.28 29,509,206.81 31,050,889.67
100.865 32,869,150.35
8.803 8.685
Kota Pemalang 14,673,696.23
1,288,577 15,469,800.59
1,292,609 16,336,984.00
1,296,281 17,268,888.82
1,299,724 18,270,189.13 24.510 4.443 3.93
Jumlah PDRB 70,199,886.13 74,028,735.06 78,175,233.94 82,466,667.03 87,211,390.27
KotaKota
Tegal
Tegal 8,953,879.56
246,119 9,445,030.96
247,212 10,006,943.00
248,094 10,594,340.17
249,003 11,205,322.88
101.172 25.1451.681 2.711 2.41
1.664
Kabupaten Tegal
Kabupaten Tegal 19,999,475.45 21,182,917.23 22,322,100.13 23,552,548.37 24,866,727.91
100.866 24.3379.734 6.055 5.34
9.604
1,424,891 1,429,386 1,433,515 1,437,225
Kota Brebes 26,572,834.89 27,930,986.28 29,509,206.81 31,050,889.67 32,869,150.35 23.695 8.046 7.06
Kota Brebes 101.204 12.170 12.047
Jumlah PDRB 1,781,379 1,788,880 1,796,004 1,802,829
Jumlah Penduduk 330,274,143 14,749,372
14,638,020 348,409,417 14,858,682
369,006,925 390,622,731
14,965,559 465,287,600 100 100 100100
28
IW IW IW IW
Kota/Kabupaten PDRB 2015 PDRB 2016 PDRB 2017 PDRB 2018 PDRB 2019
(2015) (2016) (2017) (2018)
Kedungsepur
Kota Salatiga 7,759,181.62 8,168,241.90 8,624,241 9,127,750 9,664,500.70
Kota Semarang 109,110,690 115,542,561 123,279,892 131,317,632 191,547,224
Kabupaten Kendal 24,762,325.36 26,139,414.95 27,649,777 29,245,665 30,908,486.47
Kabupaten Semarang 28,768,327.30 30,292,468.04 32,002,985 33,855,679 35,747,010.84
Kabupaten Grobogan 15,962,619.43 16,682,629.70 17,659,254 18,688,567 19,692,614.79
Kabupaten Demak 14,912,999.60 15,672,482.50 16,584,124 17,479,877 18,417,009.99
Jumlah PDRB 201,276,142.91 212,497,797.66 225,800,273.65 239,715,170.18 305,976,847.09
Selatan
Kabupaten Temanggung 12,489,394.54 13,116,363.64 13,776,254.81 14,483,255.21 15,214,058.87
Kabupaten Wonosobo 11,334,080.04 11,941,198.92 12,436,048.84 13,065,841.65 13,798,836.28
Kota Magelang 5,247,341.27 5,521,525.54 5,820,532.00 6,138,622.75 6,472,539.51 0.6025 0.5724 0.5441 0.5187
Kabupaten Magelang 18,864,651.97 19,882,244.24 20,974,801.01 22,082,795.90 23,253,154.32
Kota Purworejo 10,862,645.98 11,421,552.22 12,023,780.44 12,670,378.05 13,360,774.12
Jumlah PDRB 58,798,113.79 61,882,884.55 65,031,417.10 68,440,893.56 72,099,363.10
Utara
Kota Pemalang 14,673,696.23 15,469,800.59 16,336,984.00 17,268,888.82 18,270,189.13
Kota Tegal 8,953,879.56 9,445,030.96 10,006,943.00 10,594,340.17 11,205,322.88
Kabupaten Tegal 19,999,475.45 21,182,917.23 22,322,100.13 23,552,548.37 24,866,727.91
Kota Brebes 26,572,834.89 27,930,986.28 29,509,206.81 31,050,889.67 32,869,150.35
Jumlah PDRB 70,199,886.13 74,028,735.06 78,175,233.94 82,466,667.03 87,211,390.27
Indeks Williamson
0.62
0.6
0.58
0.56
0.54
0.52
0.5
0.48
0.46 Catatan: Apabila angka mendekati 1, maka terjadi ketimpangan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 29
dan apabila angka mendekati 0 maka tidak terjadi ketimpangan
Rekomendasi Apabila Terjadi Ketimpangan
Pemerintah mencari peluang untuk
mengembangkan potensi wilayah dan bisa
bersaing dengan wilayah lainnya. Terkadang
potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah juga
dimiliki oleh wilayah lain sehingga timbul
persaingan. Oleh karena itu, pemerintah harus
pintar dalam mencari peluang, salah satu
contohnya adalah kelebihan produksi pertanian,
hal ini menjadi suatu potensi karena dengan
mengekspor, wilayah bisa mendapatkan
pendapatan lebih baik, namun persaingan dalam
mengekspor pun tidak sedikit, maka pemerintah
harus mencari cara agar dapat bersaing seperti
meningkatkan kualitas produk, meningkatkan
pelayanan, meningkatkan kecepatan pengiriman
barang, dan lain-lain. - Menjalin kerjasama antar
wilayah agar dapat saling melengkapi. Kerjasama
antar wilayah tentu sangat dibutuhkan, kerjasama
yang dapat terjadi seperti ekspor impor,
pertukaran pelajar dan lain sebagainya.
30