SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini ketahanan pangan bangsa kita berada pada kondisi yang semakin
mengkhawatirkan, terutama dalam bidang pertanian tanaman pangan (beras).
Oleh karenanya diperlukan terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan
produktivitas pertanian, baik dalam bentuk teknis budidaya pertanian maupun
rekayasa sosial ekonomi. Salah satu terobosan itu adalah dengan memanfaatkan
lahan-lahan marginal sebagai sumber produksi pertanian. Salah satu bentuk lahan
marginal ini adalah lahan rawa.
Daerah Rawa Tebing Jaya Kec. Marosebo Ulu Kab. Batang Hari merupakan lahan
rawa yang potensial untuk pengembangan lahan pertanian. Pembukaan lahan
pertanian baru ini, diperlukan untuk menggantikan lahan yang telah beralih fungsi
dari lahan pertanian ke fungsi lainnya di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
Sehubungan dengan kepentingan tersebut, maka diperlukan sistem jaringan air
rawa agar lahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian terutama
tanaman pangan.
I-1
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
Guna mendukung perencanaan teknis pola jaringan tata air Daerah Rawa Tebing
Jaya Kec. Marosebu Ulu Kab. Batang Hari, maka perlu dilakukan pelaksanaan
pekerjaan Survey Investigasi Dan Desain Daerah Rawa Tebing Jaya Kec. Marosebo
Ulu Kab. Batanghari.
Tujuan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan desain Jaringan Rawa, sehingga
infrastruktur jaringan termasuk kategori dapat berfungsi meningkatkan target
produktivitas pertanian di Kab. Batanghari.
I-2
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
Nilai Kontrak : Rp. 342,320,000,- (Tiga ratus empat puluh dua juta
tiga ratus dua puluh ribu rupiah) termasuk PPN.
Lokasi Pekerjaan
Gambar 1-1 Lokasi Pekerjaan Daerah Rawa Tebing Jaya di Kec Maro Sebo Ulu Kab.
Batanghari
I-3
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
I-4
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
I-5
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
I-6
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
f. Ketelitian :
● Ketelitian horizontal minimal 90% titik yang mudah dikenal di
lapangan, digambar dengan toleransi kesalahan planimeter 0.8
mm pada skala peta.
● Ketelitian vertikal minimal 90% dari semua titik tinggi / garis
kontur pada peta yang mudah dikenal di lapangan, toleransi
kesalahannya adalah maksimum setengah interval garis
kontur.
● Kontrol azimuth ditentukan dengan pengamatan astronomi
dengan ketelitian 200”.
● Jumlah titik polygon antara dua kontrol azimuth maksimum 50
buah.
● Koreksi sudut antara 2 kontrol azimuth maksimum 20”.
● Salah penutup koordinat maksimum 1 : 5.000
● Jarak pengukuran waterpass dibagi dalam seksi-seksi dengan
panjang maksimum 2 km, tiap seksi diukur pergi pulang
dengan toleransi kesalahan 10√D mm.
● Ketinggian titik detail diukur dengan ketelitian 10 cm.
● Profil melintang diukur dengan alat waterpass untuk saluran
sekunder, tersier atau sungai alam dengan lebar maksimum 10
m dan diukur dengan techimeter untuk saluran primer dan
saluran sungai alam dengan lebar lebih dari 10 m.
g. Perhitungan / Penggambaran :
● Perhitungan data dilapangan merupakan perhitungan
sementara untuk mengetahui ketelitian ukuran.
● Pengukuran definitif.
● Perhitungan yang sudah menggunakan hitungan perataan.
Hasil perhitungan ini yang akan digunakan dalam proses
penggambaran.
● Penggambaran peta situasi detail pada kertas kodaktrace atau
kertas lain yang sama kwalitasnya.
● Penggambaran profil melintang, memanjang dan situasi trace
dibuat pada kalkir dengan ukuran 80/85 gram.
● Gambar dibuat dengan ukuran A1.
I-7
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
I-8
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
I-9
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
I - 10
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
Merujuk hasil lay out jaringan irigasi yang telah ditetapkan sebelumnya,
maka tahap selanjutnya dari perencanaan ini adalah melakukan dimensi
konstruksi dari jaringan irigasi termasuk dengan memperhatikan
pertimbangan teknis sebagai berikut :
a) Jangkauan area pasang surut air laut,
b) Modulus drainase,
c) Galian dan timbunan, dan
d) Metode Pelaksanaannya
I - 11
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
c Perencanan Tanggul
Perencanan tanggul pada prinsipnya adalah penentuan elevasi dan
kekuatan tanggul itu sendiri. Kekuatan tanggul mencakup :
● Ukuran tanggul
● Bahan tanggul
Ukuran minimum tanggul harus memenuhi kriteria stabilitas (faktor
keamanan ± 3) sesuai dengan data tanah yang ada ditempat, hal ini
menimbang terbatasnya ketersediaan tanah dengan kwalitas baik
disekitar lokasi. Dalam hal dipakai tanah setempat konsultan harus
memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
• Penurunan muka tanggul yang akan terjadi
• Metoda pelaksaan kontruksi pemadatan, tahapan pelaksanaan, dsb.
I - 12
LAPORAN NOTA DESAIN
SURVEY INVESTIGASI DAN DESAIN DAERAH RAWA TEBING JAYA KEC. MAROSEBO ULU KAB BATANGHARI
• Kekuatan Bahan
Dalam melakukan perhitungan-perhitungan tersebut konsultan harus
mengikuti standar-standar dan peraturan yang ada (misalnya : PKKI,
SKSNI).
6 Analisa Ekonomi
Dalam perencanaan ini juga disyaratkan melalui analisis ekonomi, yakni nilai
manfaat pekerjaan SID dari sudut pandang ekonomi bilamana investasi
dilakukan terhadapnya dalam kurun waktu tertentu. Analisis pengendalian
investasi atas suatu infrastruktur yang akan dibangun (Investasi
Pembangunan) dalam dimensi ekonomi lazimnya diukur dengan indikator
ekonomi seperti Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present Value (NPV),
Investment Rate Recovery (IRR).
I - 13