Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

D I R E K T O R A T J E N D E R A L S U M B E R D A Y A A I R
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA PEMALI JUANA
Alamat : Jl. Brigjen S. Sudiarto No. 375 Semarang Telp. (024) 6720516, Fax. (024) 6720516

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

KEGIATAN :

PENYUSUNAN PAI, IKSI (E PAKSI) DAN AKNOP


D.I. KEDUNG ASEM

PPK OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA I

SATUAN KERJA
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SUMBER DAYA AIR PEMALI JUANA
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TAHUN ANGGARAN 2020


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. LATAR BELAKANG Dalam program nawacita Kabinet kerja ketahanan pangan merupakan pilar yang
paling utama untuk diwujudkan. D.I Kedung Asem (4.353 Ha) merupakan salah
satu aset yang diandalkan untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia. BBWS
pemali Juana selaku pengelola D.I Kedung Asem harus dapat memastikan bahwa
kondisi daerah irigasi beroperasi secara optimal sesuai dengan pola operasi dan
jadwal pemeliharaan yang ada. Untuk mewujudkan kinerja D.I Kedung Asem
yang prima maka BBWS Pemali Juana melalui Satker OPSDA Pemali Juana
melakukan Kegiatan Penyusunan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung
Asem, secara garis besar dapat dilakukan dalam beberapa tahapan kegiatan,
yaitu :
a. Penyiapan data jaringan irigasi yang dikelola oleh BBWS Pemali Juana
b. Pengecekan fungsi dan inventarisasi jaringan irigasi yang telah dibangun dan
dikelola BBWS Pemali Juana yang masih berfungsi dan yang sudah tidak
berfungsi.
c. Pengecekan kondisi struktur jaringan irigasi.
d. Pengecekan pintu pengambilan dan alat ukur.
e. Analisa data untuk Audit Teknis Irigasi (PAI)
f. Analisa data untuk AKNPI
g. Analisa data dengan Penilaian indeks kinerja sistem irigasi (IKSI) dengan
menggunakan Aplikasi Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi
(e-PAKSI)

2. MAKSUD DAN Maksud dari Kegiatan Penyusunan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung
TUJUAN Asem adalah untuk merencanakan pelaksanaan kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan jaringan irigasi yang ada di BBWS Pemali Juana.
Tujuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kinerja dari jaringan irigasi.
b. Untuk mengetahui angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi sehingga terarahnya pelaksanaan kegiatan operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi sesuai dengan kebutuhan.
c. Agar aset jaringan irigasi yang ada tersebut dapat berfungsi dengan baik dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan tetap terpelihara
sehingga dapat bertahan sampai umur layanannya habis.

3. SASARAN Sasaran dari kegiatan Penyusunan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung
Asem adalah untuk mewujudkan dokumen perencanaan Operasi dan
Pemeliharaan yang sesuai dengan angka kebutuhan nyata operasi dan
pemeliharaan secara sistematis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan
bangunan jaringan irigasi.
4. LOKASI KEGIATAN Lokasi kegiatan Penyusunan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung Asem
berada di wilayah Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang yang merupakan
Daerah Irigasi kewenangan BBWS Pemali Juana

5. SUMBER Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
PENDANAAN Negara (APBN) yang tercantum dalam DIPA Satuan Kerja Operasi dan
Pemeliharaan SDA Pemali Juana Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah).

6. NAMA DAN Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan SDA I, Satuan Kerja
ORGANISASI Operasi dan Pemeliharaan SDA Pemali Juana, BBWS Pemali Juana, Direktorat
PEJABAT PEMBUAT Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
KOMITMEN Rakyat.

7. DATA DASAR Data dasar yang dipakai yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data hasil identifikasi jaringan irigasi di lapangan.
Data sekunder dilakukan dengan cara mencari sumber informasi penelitian dan
atau hasil pelaksanaan pekerjaan jaringan irigasi terdahulu yang relevan dengan
rencana kegiatan.

8. STANDAR TEKNIS a. Standar Nasional Indonesia (SNI)


b. Standar-standar lain yang terkait dan berlaku.

9. STUDI - STUDI Studi-studi yang berkaitan dengan pembangunan jaringan irigasi dan
TERDAHULU pengembangan jaringan pemanfaatannya.

10. REFERENSI HUKUM Landasan hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas
pada :
a. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang SDA;
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Sumber Air dan Bangunan Pengairan;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis
Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi dan
Pemeliharaan Bangunan Pengairan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan
Sistem Irigasi.

11. METODOLOGI 1. Kegiatan dilaksanakan dengan penunjukan penyedia jasa konsultansi


(Kontrak) sebagai pelaksana paket kegiatan dengan perincian sebagai
berikut:
a. Persiapan
b. Pengumpulan dan Kompilasi Data
c. Peninjauan lapangan
d. Analisis Hasil Peninjauan Lapangan
e. Penyusunan Laporan

2. Kebutuhan Peralatan
Dalam melaksanakan pekerjaan ini diperlukan peralatan sebagai berikut :
a. Laptop (Spesifikasi tinggi)
b. Handphone dengan resolusi:
- Minimum O/S Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)
- Minimum RAM 2 GB
- Network Technology menggunakan WIFI connection atau SIM
CARD slot. Untuk optimal koneksi SIM CARD menggunakan 4G
data connection
- Screen size dan resolution antara lain 480×800, 640×1136,
720×1280, 750×1334, 1080×1920, and 1440×2560
- (Multi) touch screen masih berfungsi
- Pencahayaan masih baik pada saat digunakan dibawah terik sinar
matahari
- Memiliki camera dan masih berfungsi
- Built-in GPS masih berfungsi dengan tingkat akurasi yang tinggi
- Baterai yang bisa bertahan selama 8 jam (minimum 4000 mAh
battery) atau membawa
c. Desktop PC (spesifikasi tinggi)
d. Handleld GPS (geodetic Navigasi)
e. Kamera Digital
f. Printer Warna
g. Akses internet
3. Penelusuran Lapangan (walkthrough)
Dalam pelaksanaan walkthrough, dokumentasi dilkukan dengan
menggunakan kamera digital dan drone (dokumentasi cetak dan video).
Dalam melaksanakan inventarisasi PAI disediakan perangkat lunak
pendukung yang dapat merekam peta saluran/bangunan dan proses
penelurusannya menggunakan perangkat GPS. Dalam hal digunakan
perangkat GPS maka langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Penelusuran lapangan (walkthrough) dengan menggunakan perangkat
GPS (Pastikan receiver perangkat GPS telah di setup posisi format nya sbb
: ddd˚mm’ ss.ss” Latitude dan Longitude, dan Map Datum nya WGS 84)
b. Download data hasil penelusuran dari perangkat GPS ;
c. Transfer data dari perangkat GPS kedalam format shapefile ;
d. Cleaning format shapefile dari perangkat GPS ; dan
e. Proses peta menggunakan aplikasi Pengelolaan Data Sumber Daya Air
untuk Pengelolaan Aset Irigasi (PDSDA PAI).
Detil langkah penelusuran dapat dilihat pada lampiran Permen PU
No.13/PRT/M/2012.
Pedoman pelaksanaan PAI selajutnya dapat di lihat pada petunjuk teknis
pada lampiran I dan II pada Permen PU No.13/PRT/M/2012 yang mana
cakupan pekerjaan Pengelolaan Aset Irigasi dilaksanakan melalui tahapan
kegiatan:
a. Inventarisasi Aset Irigasi;
b. Perencanaan Pengelolaan Aset Irigasi;
c. Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi;
d. Evaluasi pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi; dan
e. Pemutakhiran hasil inventarisasi Aset Irigasi.

PELAKSANAAN PAI, IKSI (E PAKSI)


Sebagai kepentingan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan pada suatu daerah
irigasi, perlu untuk menelusuri batas–batas daerah irigasi yang dilaksanakan
pekerjaan PAI nya. Pada saat penelusuran saluran dan bangunan dengan GPS,
setelah data di olah untuk dimasukkan ke dalam isian format program PAI
dengan menelusuri batas sawah terluar dari daerah irigasi dengan didampingi
petugas seperti : Pengamat, anggota/pengurus GP3A dan P3A, dan tokoh
masyarakat yang mengetahui batas – batas daerah irigasi tersebut.
Langkah–langkah penelusuran batas–batas daerah irigasi dapat mengacu pada
panduan pengoperasian GPS pada lampiran Permen PU No.13/PRT/M/2012,
hanya saja tidak mengidentifikasi saluran dan bangunan. Namun untuk
keperluan data perlu untuk diadakan pengambilan dokumentasi pada setiap
pengikatan koordinat yang ditandai.

Hasil dari penelusuran batas–batas daerah irigasi ini, dapat ditampilkan dalam
peta tersendiri yang di plot dari hasil pemetaan polygon dengan koordinat yang
dapat di baca pada Google Earth dan peta ihtisar pada suatu daerah irigasi yang
di gambar/plot dengan Autocad.

Hasil ini di buat terpisah dari pekerjaan PAI, sebagai tambahan dan referensi
pengguna pekerjaan ini.
Setelah ter-plot di Google Earth, file dapat di simpan / export dengan exstensi
.kml dan di simpan dalam satu folder file export PAI daerah irigasi yang
bersangkutan.

Pengembangan ePAKSI berbasis web selain dikarenakan oleh trend technology


yang memungkinkan data dan informasi untuk disajikan, diinput, dirubah dan
dihapus secara real time, juga dikarenakan adanya kebutuhan pengintegrasian
data dalam satu database server yang terpusat. Fungsi dari website ePAKSI
mencakup fungsi komunikasi, fungsi informasi dan fungsi transaksi :
Fungsi komunikasi yaitu website yang berfungsi sebagai sarana komunikasi
dengan penggunanya, misalkan sebagai sarana untuk menyampaikan data
statistik keirigasian, data analisis, pembuatan kebijakan, dan lain-lain
Fungsi informasi menekankan pada kualitas konten, berita, kolom analisis, dan
lain-lain
Fungsi transaksi mencakup pemeliharaan data irigasi baik tabular maupun
spasial.
Secara lebih spesifik, pengembangan website ePAKSI dimaksudkan untuk
melakukan pemeliharaan dan pengolahan data ePAKSI yang mencakup data-data
tabular dan spasial. Data-data hasil survey terutama yang terkait dengan data
spasial yang biasanya dikarenakan oleh kesalahan yang distorsi yang diakibatkan
oleh pengaruh kelengkungan bumi atau oleh sensor atau alat yang digunakan.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan koreksi geometrik yang mutlak harus
dilakukan agar peta bisa ditumpangsusunkan (overlay) dengan peta-peta atau
citra lainnya.
Alur prosedur sebagai berikut: survey, inventarisasi aset irigasi (PAI), Penilaian
Kinerja (IKSI), data dam pelaoran di WEB ePAKSI dengan alamat
http://103.122.35.12/epaksi-rev1

12. LINGKUP KEGIATAN Ruang lingkup kegiatan ini yaitu :


Pemantauan dan pencatatan (inventarisasi) kondisi jaringan irigasi dengan
luasan Fungsional 8.882 Ha (kondisi baik, rusak ringan, rusak sedang, rusak
berat) untuk selanjutnya dilakukan kegiatan PAI.
Ruang lingkup PAI, IKSI (E PAKSI) :
a. Jenis kegiatan : inventarisasi dan pengumpulan data terdahulu termasuk
gambar As Built Drawing, perencanaan pengelolaan, pelaksanaan
pengelolaan, evaluasi pelaksanaan pengelolaan aset irigasi dan
pemutakhiran hasil inventarisasi aset irigasi, dan diadakannya penelusuran
batas – batas daerah irigasi dengan GPS yang dapat di baca dengan sistem
koordinat.
b. Jenis Aset Irigasi : jaringan irigasi, pendukung pengelolaan irigasi
c. Kepemilikan : sistem irigasi yang menjadi tanggung jawab pemerintah dapat
juga untuk sistem irigasi yang bertanggung jawab badan usaha, badan sosial,
perseorangan, perkumpulan petani pemakai air, dan pemerintah daerah.
d. Jenis Irigasi : irigasi permukaan, irigasi pemompaan
e. Jenis Jaringan irigasi : jaringan primer, jaringan sekunder

Dalam pelaksanaan pekerjaan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung Asem,
meliputi:
1. Pemantauan dan pencatatan (inventarisasi) kondisi SDM
2. Audit teknis jaringan irigasi D.I. Kedung Asem (penilaian kinerja DI. Kedung
Asem)
3. Detail inventarisasi updating luasan daerah irigasi
4. AKNPI jaringan irigasi D.I. Kedung Asem
5. Penentuan skala prioritas penanganan
6. Kelembagaan yang ada (sudah terbentuk atau belum)

13. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan PAI, IKSI (E PAKSI) dan
AKNOP D.I. Kedung Asem, antara lain :

No. Jenis Produk Ukuran Jumlah


1 Program Mutu A4 5
2 Laporan Bulanan (5 bk x 4bln) A4 20
3 Laporan Pendahuluan A4 5
4 Laporan Antara A4 5
5 Laporan Akhir :
a. Laporan Akhir A4 5
b. Laporan Ringkasan (bahasa Indonesia) A4 5
6 Laporan Penunjang :
a. Laporan Inventarisasi dan Survey A4 5
Lapangan (Hasil Audit)
b. Laporan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) A4 5
c. Laporan OP Irigasi A4 5
d. Laporan Rincian Anggaran Biaya AKNPI A4 5
e. Laporan SMKK A4 5
7 Album Peta (Final) lengkap dengan
koordinat lokasi
a. Peta Skala 1 : 10.000 A1 5
b. Peta Skala 1 : 50.000 A3 5
c. Peta Skala 1 : 100.000 A3 5
8 CD semua laporan, gambar, foto dan peta 5
9 HDD SSD Exstrim Portable External 2 TB 1

14. PERALATAN Disediakan Oleh Pemilik Pekerjaan


MATERIAL, Data dan fasilitas yang disediakan oleh pemilik pekerjaan yang dapat digunakan
PERSONIL DAN dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
FASILITAS DARI 1. Laporan dan Data
PEJABAT PEMBUAT Laporan dan data yang berkaitan dengan pekerjaan ini dapat diperoleh
KOMITMEN informasi melalui Dinas PUSDATARU Propinsi Jawa Tengah, BBWS Pemali-
Juana, dan instansi terkait lainnya maupun masyarakat setempat.
2. Akomodasi dan ruang kantor
Pemilik pekerjaan tidak menyediakan akomodasi dan ruangan kantor serta
perlengkapannya sehingga perlu disediakan sendiri oleh penyedia jasa.
3. Staf Pengawas/Pendamping
Pemilik pekerjaan akan menunjuk pejabat/ petugas selaku Direksi dan
Supervisi Pekerjaan yang akan mendampingi dan mengawasi secara
langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.
4. Fasilitas pemilik pekerjaan yang dapat digunakan oleh penyedia jasa.
5. Pemilik pekerjaan akan membantu menyediakan kebutuhan data/peralatan
yang tersedia bila ada, bila tidak ada dapat mencari sendiri pada
instansi/lembaga terkait.

15. PERALATAN DAN Penyediaan oleh penyedia jasa


MATERIAL DARI Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
PENYEDIA JASA yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain terdiri
KONSULTANSI dari:
1. Kantor/Studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, seperti: peralatan gambar, peralatan tulis dan
barang-barang yang habis pakai lainnya. Kantor/Studio harus
beralamat/berdomisili di Kota Semarang.
2. Peralatan/Instrumen pengukuran yang memenuhi standar presisi yang
diperlukan dan telah direkomendasi oleh Direksi Pekerjaan.
3. Biaya akomodasi, perjalanan dinas serta penginapan untuk pengawasan
lapangan.
4. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) dan
roda 2 (dua) yang layak untuk Pemeriksaan lapangan beserta
pengemudinya.
5. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi umum.
6. Biaya pengadaan tenaga harian dan pembantu, pembuatan serta
pemasangan titik tetap yang diperlukan oleh Penyedia Jasa dalam
pelaksanaan pekerjaan.
7. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi
pekerjaan/proyek sudah termasuk di dalam Biaya Langsung Personil.

16. JANGKA WAKTU Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini adalah 120 (seratus dua puluh) hari
PELAKSANAAN kalender.

17. PERSONIL 1. TENAGA AHLI PROFESIONAL


Tenaga Ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
a. KETUA TIM – 1 Orang ;
Ketua Tim disyaratkan minimal seorang sarjana Teknik Strata 2 (S2)
Jurusan Teknik Sipil atau Teknik Pengairan lulusan universitas/
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang sudah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi, dengan pengalaman 3 (tiga) tahun
sebagai Tenaga Ahli yang berhubungan dengan Sumber Daya Air,
khususnya di bidang Irigasi, dan berpengalaman dalam irigasi partisipatif
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006. Selain itu,
memiliki Sertifikasi Keahlian SDA Tingkat Madya yang diterbitkan oleh
asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.
Diutamakan yang menguasai Bahasa Inggris, lisan maupun tertulis.
Adapun keahlian dan uraian tugas sebagai berikut :
− Memahami dengan baik standar, tipe, model bangunan dan saluran
irigasi teknis ;
− Dapat menghitung dan memperkirakan biaya konstruksi yang
serupa dengan yang di inventarisasi ;
− Memahami perhitungan hidrologi dan kebutuhan air pada petak
sawah ;
− Mengerti dengan baik pengoperasian GPS dan sistim koordinat
universal ;
− Dapat memperkirakan keperluan penanganan bangunan dan
saluran untuk pengoperasian dan pemeliharaan bangunan dan
saluran irigasi teknis ;
− Memahami manajemen Quality Assurance (QA) ; dan
− Dapat memproses data SIPAI ke dalam program PAI dengan baik.
Penugasan Ketua Tim adalah 4 OB (1 Orang x 4 Bulan).

b. TENAGA DATA BASE/ GIS - 1 Orang


Tenaga Ahli Disyaratkan Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan
Teknik Geodesi lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan penyusunan
database keairan minimal 5 (lima) tahun dan mempunyai Sertifikat
Keahlian (SKA) dengan sub klasifikasi Ahli geodesi Tingkat Muda yang
diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga
yang berwenang. Diutamakan yang menguasai Bahasa Inggris, lisan
maupun tertulis serta memiliki keahlian dalam mengoperasikan
program GIS.
Penugasan Tenaga Ahli Data Base/ GIS adalah 2 OB (1 Orang x 2 Bulan).

c. TENAGA AHLI IRIGASI - 1 Orang


Tenaga Ahli Disyaratkan Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan
Teknik Sipil Atau Teknik Pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang
sudah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam bidang irigasi minimal 5 (lima)
tahun dan jaringannya dan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) SDA
Tingkat Muda yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah
terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Diutamakan yang
menguasai Bahasa Inggris, lisan maupun tertulis.
Penugasan Tenaga Ahli Irigasi adalah 2 OB (1 Orang x 2 Bulan).

d. TENAGA AHLI COST ESTIMATE - 1 Orang


Tenaga Ahli Disyaratkan Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan
Teknik Sipil Atau Teknik Pengairan lulusan universitas/ perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang
sudah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, serta berpengalaman di bidang cost estimate, yang
meliputi pengumpulan data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan
analisa hargasatuan pekerjaan, membuat perhitungan kuantitas
pekerjaan, membuat perkiraan biaya pekerjaan minimal 5 (lima) tahun
dan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) SDA Tingkat Muda.
Diutamakan yang menguasai Bahasa Inggris, lisan maupun tertulis.
Penugasan Tenaga Ahli cost estimate adalah 1 OB (1 Orang x 1 Bulan).
e. TENAGA AHLI K3 KONSTRUKSI - 1 Orang
Tenaga Ahli Disyaratkan Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang sudah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, serta
berpengalaman di bidang K3 Kontruksi, yang melakukan penyusunan
sistem manajemen keselamatan kontruksi/ K3 minimal 4 (empat) tahun
dan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli K3 Konstruksi Tingkat
Muda dan memiliki sertifikat pelatihan K3 konstruksi. Diutamakan yang
menguasai Bahasa Inggris, lisan maupun tertulis.
Penugasan Tenaga Ahli K3 konstruksi adalah 1 OB (1 Orang x 1 Bulan).

2. TENAGA PENDUKUNG
a. Surveyor/ Juru Ukur – 3 orang
Seorang berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil/ Geodesi
dengan pengalaman minimal 3 tahun atau Sarjana D3 teknik Sipil/
Geodesi dengan pengalaman minimal 5 tahun, memiliki SKT dan
melampirkan CV dalam dokumen pemilihan.
Kebutuhan Orang Bulan adalah 6 OB (3 Orang x 2 Bulan).

b. CAD Operator / Juru Gambar (Digital) – 1 orang


Seorang berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal 3 tahun atau Sarjana D3 teknik Sipil/ Geodesi
dengan pengalaman minimal 5 tahun, memiliki SKT dan melampirkan CV
dalam dokumen pemilihan.
Penugasan CAD Operator adalah 1 OB (1 Orang x 1 Bulan).

c. Tenaga Administrasi / Komputer – 1 orang


Seorang minimal berpendidikan minimal Sarjana S1 Ekonomi dengan
pengalaman minimal 3 tahun atau Sarjana D3 Ekonomi dengan
pengalaman minimal 5 tahun, memiliki SKT dan melampirkan CV dalam
dokumen pemilihan.
Kebutuhan Tenaga Administrasi/ Keuangan adalah 4 OB (1 Orang x 4
Bulan).

d. Tenaga Lokal – 12 Orang


Tenaga local adalah orang disekitar lokasi pekerjaan. Kebutuhan Orang
Bulan adalah 12 OB (6 Orang x 2 Bulan).

18. JADWAL TAHAPAN BULAN KE -


KEGIATAN
PELAKSANAAN 1 2 3 4
PEKERJAAN DAN Tahap Persiapan
METODOLOGI Tahap Pengumpulan Data
Sekunder
Survey Lapangan

Pembahasan Hasil Audit


Penyusunan Laporan
Pendahuluan

Penyusunan Laporan Bulanan

Penyusunan Laporan Antara

Penyusunan Laporan Akhir

Penyusunan RAB AKNPI

Hasil E Paksi dan SMKK

Melakukan koordinasi dengan


Direktorat Pembina

19. PROGRAM MUTU Penyedia Jasa wajib memahami dan menerapkan Permen PUPR No.
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia. Program Mutu sebagai dokumen Program Mutu Pelaksanaan
Kegiatan yang disusun oleh penyedia jasa merupakan Jaminan Mutu terhadap
proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
Kerangka Acuan kerja. Laporan Program Mutu dibuat rangkap 5 (lima) dan
diserahkan paling lambat 14 hari setelah diterbitkannya Surat perintah Mulai
Kerja dari Pengguna Jasa.

20. LAPORAN Laporan harus diserahkan untuk didiskusikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
PENDAHULUAN sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan yang sebelumnya
terkonsep dan melewati asistensi, berisikan :
1. Hasil pengumpulan seluruh data yang dapat dikumpulkan oleh Konsultan.
2. Temuan-temuan awal dari Konsultan yang menyangkut baik masalah teknis
maupun non teknis.
3. Rumusan-rumusan dasar yang akan dipergunakan untuk studi lebih lanjut.
4. Kendala-kendala yang ditemukan selama melaksanakan pekerjaan.
5. Rencana kegiatan secara keseluruhan.

21. LAPORAN BULANAN Penyedia Jasa diharuskan membuat laporan bulanan, yang dibuat dan harus
diserahkan dalam rangkap 5 (lima) buku laporan, paling lambat pada tanggal 5
(lima) bulan berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan (di plot kan
juga pada kurva-S).
b. Isi laporan ini merupakan gabungan dari kemajuan pekerjaan mingguan yang
sudah dicapai dalam bulan yang bersangkutan.
c. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut :
d. Uraian Pekerjaan.
e. Lingkup Pekerjaan
f. Program kerja
g. Personil Penyedia Jasa
h. Peralatan yang dipakai oleh Penyedia Jasa
i. Kemajuan pekerjaan yang sudah dicapai sampai dengan bulan yang
bersangkutan
j. Rencana kerja bulan berikutnya dan rencana penyerapan dananya
k. Kendala-kendala yang mungkin terjadi dilapangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pekerjaan.
l. Keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu untuk dilaporkan.
m. Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan.

22. LAPORAN Laporan Penunjang, terdiri dari :


PENUNJANG a. Laporan Inventarisasi dan Survey Lapangan (Hasil Audit), yang di dalamnya
termasuk skema jaringan irigasi
b. Laporan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)
c. Laporan OP Irigasi, yang di dalamnya termasuk indeks kinerja D.I, skala
prioritas penanganan dan kelembagaan yang ada pada D.I
d. Laporan Rincian Anggaran Biaya AKNPI
e. Laporan SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi)
f. Album Peta
• Peta Skala 1 : 10.000 (A1)
• Peta Skala 1 : 50.000 (A3)
• Peta Skala 1 : 100.000 (A3)
Jumlah laporan dan album peta yang diserahkan masing-masing sebanyak 5
(lima) buku.

23. LAPORAN ANTARA Untuk mengetahui permasalahan yang kemungkinan akan timbul selama
kegiatan pengumpulan data, pelaksanaan analisis, konsultan diwajibkan
membuat Laporan Antara sebanyak 5 (lima) eksemplar yang merupakan
penghubung antara Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir.
Tanggapan, saran dan masukan yang relevan dari hasil pembahasan Laporan
Antara segera diperbaiki dan yang memerlukan tindaklanjut pada tahapan
kegiatan selanjutnya agar dimasukkan dalam Laporan Akhir (Final Report).
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 2 (dua) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (buku) buku laporan.

24. LAPORAN AKHIR Laporan Akhir /Final Report, memuat:


1. Rangkuman akhir (final) hasil pekerjaan secara keseluruhan.
2. Kesimpulan akhir hasil pekerjaan.
Laporan Akhir ini merupakan penyempurnaan atau bentuk akhir dari yang telah
dibahas dalam diskusi bersama dengan memperbaiki isi laporan sesuai dengan
masukan dan rekomendasi dari hasil diskusi Laporan Akhir.
Laporan harus diserahkan pada akhir waktu kontrak sebanyak 5 (lima) buku.

25. LAPORAN Laporan ini merupakan ringkasan atau sari dari Laporan Akhir yang dibahas
RINGKASAN secara ringkas. Mengingat lingkup peruntukan laporan, maka penyajian laporan
harus dapat menjelaskan pokok-pokok kesimpulan dan saran dari penanganan
masalah yang terjadi, dilengkapi dengan gambar dan tabel yang relevan. Jumlah
laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku pada akhir waktu kontrak.

26. Bentuk Format Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia sesuai format
Laporan dan Backup (bentuk) laporan yang berlaku di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali
Data Juana dan Standar/ Kriteria Perencanaan (KP) yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air. Untuk istilah-istilah dalam bahasa asing, agar ditulis
dalam format huruf miring.
Di samping itu, seluruh hasil pekerjaan di simpan (backup) dalam bentuk CD/
DVD sebanyak 5 (lima) buah serta HDD SSD Exstrim Portable External 2 TB
sebanyak 1 (satu) buah untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
dengan format data sebagai berikut:
- File Peta berformat GIS (*.SHP).
- File original Laporan berformat (*.doc dan *.xls) atau format lain yang
sejenis.
- File Gambar berformat Cad Drawing (*.DWG)
- File Hasil E Paksi

27. DISKUSI Penyedia Jasa Wajib melakukan Diskusi Internal dengan Tim Direksi setidak –
tidaknya 1 (satu) kali dalam sebulan. Dalam Diskusi Internal, Penyedia Jasa
melaporkan progress kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan, serta
menghadirkan Tenaga Ahli yang bertanggung jawab atas laporan terkait.
Selain diskusi diatas Penyedia Jasa wajib melakukan diskusi eksternal pada
produk/ keluaran :
- Konsep Program Mutu
- Konsep Laporan Pendahuluan
- Konsep Laporan Antara
- Konsep Laporan Akhir

28. PRODUKSI DALAM a) Mengutamakan memakai tenaga ahli Indonesia (dalam negeri).
NEGERI b) Memungkinkan menggunakan komponen berupa tenaga ahli dan perangkat
lunak yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) dengan ketentuan :
• Tenaga ahli asing dipakai untuk semata-mata mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia, berdasarkan
keperluan nyata dan direncanakan semaksimal mungkin terjadi alih
pengalaman/keahlian dari tenaga asing ke tenaga Indonesia
• Komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam negeri
belum memenuhi persyaratan

29. PEDOMAN Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :


PENGUMPULAN a) Data lapangan didapatkan melalui ijin dari pihak yang berwenang dan hasil
DATA LAPANGAN data lapangan yang digunakan dalam laporan harus memiliki pengesahan
berupa tanda tangan dan cap basah dari instansi terkait.
b) Seluruh data lapangan, peta, dan gambar yang digunakan dalam pekerjaan
ini, harus diserahkan pada saat penyerahan Laporan Akhir.

30. ALIH PENGETAHUAN Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja PPK OPSDA I.

31. KESELAMATAN DAN a. Dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi, penyedia jasa wajib
KESEHATAN KERJA menerapkan sistem manajemen K3 dengan menyusun Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K).
b. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultansi harus mencakup
aspek-aspek K3

32. LINGKUP Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap hasil produk sekurang-kurangnya
KEWENANGAN DAN sampai produk tersebut selesai dilaksanakan, sepanjang lingkup dan/ atau
TANGGUNG JAWAB kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal. Penyedia jasa yang
PENYEDIA JASA tidak cermat sehingga hasil desain tidak dapat dilaksanakan, dikenakan sanksi
berupa keharusan menyusun kembali perencanaan dengan beban biaya dari
penyedia jasa yang bersangkutan, apabila tidak bersedia dikenakan sanksi
masuk dalam daftar hitam atau sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai