D I R E K T O R A T J E N D E R A L S U M B E R D A Y A A I R
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA PEMALI JUANA
Alamat : Jl. Brigjen S. Sudiarto No. 375 Semarang Telp. (024) 6720516, Fax. (024) 6720516
KEGIATAN :
SATUAN KERJA
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SUMBER DAYA AIR PEMALI JUANA
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1. LATAR BELAKANG Dalam program nawacita Kabinet kerja ketahanan pangan merupakan pilar yang
paling utama untuk diwujudkan. D.I Kedung Asem (4.353 Ha) merupakan salah
satu aset yang diandalkan untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia. BBWS
pemali Juana selaku pengelola D.I Kedung Asem harus dapat memastikan bahwa
kondisi daerah irigasi beroperasi secara optimal sesuai dengan pola operasi dan
jadwal pemeliharaan yang ada. Untuk mewujudkan kinerja D.I Kedung Asem
yang prima maka BBWS Pemali Juana melalui Satker OPSDA Pemali Juana
melakukan Kegiatan Penyusunan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung
Asem, secara garis besar dapat dilakukan dalam beberapa tahapan kegiatan,
yaitu :
a. Penyiapan data jaringan irigasi yang dikelola oleh BBWS Pemali Juana
b. Pengecekan fungsi dan inventarisasi jaringan irigasi yang telah dibangun dan
dikelola BBWS Pemali Juana yang masih berfungsi dan yang sudah tidak
berfungsi.
c. Pengecekan kondisi struktur jaringan irigasi.
d. Pengecekan pintu pengambilan dan alat ukur.
e. Analisa data untuk Audit Teknis Irigasi (PAI)
f. Analisa data untuk AKNPI
g. Analisa data dengan Penilaian indeks kinerja sistem irigasi (IKSI) dengan
menggunakan Aplikasi Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi
(e-PAKSI)
2. MAKSUD DAN Maksud dari Kegiatan Penyusunan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung
TUJUAN Asem adalah untuk merencanakan pelaksanaan kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan jaringan irigasi yang ada di BBWS Pemali Juana.
Tujuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kinerja dari jaringan irigasi.
b. Untuk mengetahui angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi sehingga terarahnya pelaksanaan kegiatan operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi sesuai dengan kebutuhan.
c. Agar aset jaringan irigasi yang ada tersebut dapat berfungsi dengan baik dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan tetap terpelihara
sehingga dapat bertahan sampai umur layanannya habis.
3. SASARAN Sasaran dari kegiatan Penyusunan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung
Asem adalah untuk mewujudkan dokumen perencanaan Operasi dan
Pemeliharaan yang sesuai dengan angka kebutuhan nyata operasi dan
pemeliharaan secara sistematis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan
bangunan jaringan irigasi.
4. LOKASI KEGIATAN Lokasi kegiatan Penyusunan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung Asem
berada di wilayah Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang yang merupakan
Daerah Irigasi kewenangan BBWS Pemali Juana
5. SUMBER Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
PENDANAAN Negara (APBN) yang tercantum dalam DIPA Satuan Kerja Operasi dan
Pemeliharaan SDA Pemali Juana Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah).
6. NAMA DAN Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan SDA I, Satuan Kerja
ORGANISASI Operasi dan Pemeliharaan SDA Pemali Juana, BBWS Pemali Juana, Direktorat
PEJABAT PEMBUAT Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
KOMITMEN Rakyat.
7. DATA DASAR Data dasar yang dipakai yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data hasil identifikasi jaringan irigasi di lapangan.
Data sekunder dilakukan dengan cara mencari sumber informasi penelitian dan
atau hasil pelaksanaan pekerjaan jaringan irigasi terdahulu yang relevan dengan
rencana kegiatan.
9. STUDI - STUDI Studi-studi yang berkaitan dengan pembangunan jaringan irigasi dan
TERDAHULU pengembangan jaringan pemanfaatannya.
10. REFERENSI HUKUM Landasan hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas
pada :
a. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang SDA;
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Sumber Air dan Bangunan Pengairan;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis
Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi dan
Pemeliharaan Bangunan Pengairan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan
Sistem Irigasi.
2. Kebutuhan Peralatan
Dalam melaksanakan pekerjaan ini diperlukan peralatan sebagai berikut :
a. Laptop (Spesifikasi tinggi)
b. Handphone dengan resolusi:
- Minimum O/S Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)
- Minimum RAM 2 GB
- Network Technology menggunakan WIFI connection atau SIM
CARD slot. Untuk optimal koneksi SIM CARD menggunakan 4G
data connection
- Screen size dan resolution antara lain 480×800, 640×1136,
720×1280, 750×1334, 1080×1920, and 1440×2560
- (Multi) touch screen masih berfungsi
- Pencahayaan masih baik pada saat digunakan dibawah terik sinar
matahari
- Memiliki camera dan masih berfungsi
- Built-in GPS masih berfungsi dengan tingkat akurasi yang tinggi
- Baterai yang bisa bertahan selama 8 jam (minimum 4000 mAh
battery) atau membawa
c. Desktop PC (spesifikasi tinggi)
d. Handleld GPS (geodetic Navigasi)
e. Kamera Digital
f. Printer Warna
g. Akses internet
3. Penelusuran Lapangan (walkthrough)
Dalam pelaksanaan walkthrough, dokumentasi dilkukan dengan
menggunakan kamera digital dan drone (dokumentasi cetak dan video).
Dalam melaksanakan inventarisasi PAI disediakan perangkat lunak
pendukung yang dapat merekam peta saluran/bangunan dan proses
penelurusannya menggunakan perangkat GPS. Dalam hal digunakan
perangkat GPS maka langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Penelusuran lapangan (walkthrough) dengan menggunakan perangkat
GPS (Pastikan receiver perangkat GPS telah di setup posisi format nya sbb
: ddd˚mm’ ss.ss” Latitude dan Longitude, dan Map Datum nya WGS 84)
b. Download data hasil penelusuran dari perangkat GPS ;
c. Transfer data dari perangkat GPS kedalam format shapefile ;
d. Cleaning format shapefile dari perangkat GPS ; dan
e. Proses peta menggunakan aplikasi Pengelolaan Data Sumber Daya Air
untuk Pengelolaan Aset Irigasi (PDSDA PAI).
Detil langkah penelusuran dapat dilihat pada lampiran Permen PU
No.13/PRT/M/2012.
Pedoman pelaksanaan PAI selajutnya dapat di lihat pada petunjuk teknis
pada lampiran I dan II pada Permen PU No.13/PRT/M/2012 yang mana
cakupan pekerjaan Pengelolaan Aset Irigasi dilaksanakan melalui tahapan
kegiatan:
a. Inventarisasi Aset Irigasi;
b. Perencanaan Pengelolaan Aset Irigasi;
c. Pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi;
d. Evaluasi pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi; dan
e. Pemutakhiran hasil inventarisasi Aset Irigasi.
Hasil dari penelusuran batas–batas daerah irigasi ini, dapat ditampilkan dalam
peta tersendiri yang di plot dari hasil pemetaan polygon dengan koordinat yang
dapat di baca pada Google Earth dan peta ihtisar pada suatu daerah irigasi yang
di gambar/plot dengan Autocad.
Hasil ini di buat terpisah dari pekerjaan PAI, sebagai tambahan dan referensi
pengguna pekerjaan ini.
Setelah ter-plot di Google Earth, file dapat di simpan / export dengan exstensi
.kml dan di simpan dalam satu folder file export PAI daerah irigasi yang
bersangkutan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan PAI, IKSI (E PAKSI) dan AKNOP D.I. Kedung Asem,
meliputi:
1. Pemantauan dan pencatatan (inventarisasi) kondisi SDM
2. Audit teknis jaringan irigasi D.I. Kedung Asem (penilaian kinerja DI. Kedung
Asem)
3. Detail inventarisasi updating luasan daerah irigasi
4. AKNPI jaringan irigasi D.I. Kedung Asem
5. Penentuan skala prioritas penanganan
6. Kelembagaan yang ada (sudah terbentuk atau belum)
13. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan PAI, IKSI (E PAKSI) dan
AKNOP D.I. Kedung Asem, antara lain :
16. JANGKA WAKTU Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini adalah 120 (seratus dua puluh) hari
PELAKSANAAN kalender.
2. TENAGA PENDUKUNG
a. Surveyor/ Juru Ukur – 3 orang
Seorang berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil/ Geodesi
dengan pengalaman minimal 3 tahun atau Sarjana D3 teknik Sipil/
Geodesi dengan pengalaman minimal 5 tahun, memiliki SKT dan
melampirkan CV dalam dokumen pemilihan.
Kebutuhan Orang Bulan adalah 6 OB (3 Orang x 2 Bulan).
19. PROGRAM MUTU Penyedia Jasa wajib memahami dan menerapkan Permen PUPR No.
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia. Program Mutu sebagai dokumen Program Mutu Pelaksanaan
Kegiatan yang disusun oleh penyedia jasa merupakan Jaminan Mutu terhadap
proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
Kerangka Acuan kerja. Laporan Program Mutu dibuat rangkap 5 (lima) dan
diserahkan paling lambat 14 hari setelah diterbitkannya Surat perintah Mulai
Kerja dari Pengguna Jasa.
20. LAPORAN Laporan harus diserahkan untuk didiskusikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
PENDAHULUAN sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan yang sebelumnya
terkonsep dan melewati asistensi, berisikan :
1. Hasil pengumpulan seluruh data yang dapat dikumpulkan oleh Konsultan.
2. Temuan-temuan awal dari Konsultan yang menyangkut baik masalah teknis
maupun non teknis.
3. Rumusan-rumusan dasar yang akan dipergunakan untuk studi lebih lanjut.
4. Kendala-kendala yang ditemukan selama melaksanakan pekerjaan.
5. Rencana kegiatan secara keseluruhan.
21. LAPORAN BULANAN Penyedia Jasa diharuskan membuat laporan bulanan, yang dibuat dan harus
diserahkan dalam rangkap 5 (lima) buku laporan, paling lambat pada tanggal 5
(lima) bulan berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan (di plot kan
juga pada kurva-S).
b. Isi laporan ini merupakan gabungan dari kemajuan pekerjaan mingguan yang
sudah dicapai dalam bulan yang bersangkutan.
c. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut :
d. Uraian Pekerjaan.
e. Lingkup Pekerjaan
f. Program kerja
g. Personil Penyedia Jasa
h. Peralatan yang dipakai oleh Penyedia Jasa
i. Kemajuan pekerjaan yang sudah dicapai sampai dengan bulan yang
bersangkutan
j. Rencana kerja bulan berikutnya dan rencana penyerapan dananya
k. Kendala-kendala yang mungkin terjadi dilapangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pekerjaan.
l. Keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu untuk dilaporkan.
m. Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan.
23. LAPORAN ANTARA Untuk mengetahui permasalahan yang kemungkinan akan timbul selama
kegiatan pengumpulan data, pelaksanaan analisis, konsultan diwajibkan
membuat Laporan Antara sebanyak 5 (lima) eksemplar yang merupakan
penghubung antara Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir.
Tanggapan, saran dan masukan yang relevan dari hasil pembahasan Laporan
Antara segera diperbaiki dan yang memerlukan tindaklanjut pada tahapan
kegiatan selanjutnya agar dimasukkan dalam Laporan Akhir (Final Report).
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 2 (dua) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (buku) buku laporan.
25. LAPORAN Laporan ini merupakan ringkasan atau sari dari Laporan Akhir yang dibahas
RINGKASAN secara ringkas. Mengingat lingkup peruntukan laporan, maka penyajian laporan
harus dapat menjelaskan pokok-pokok kesimpulan dan saran dari penanganan
masalah yang terjadi, dilengkapi dengan gambar dan tabel yang relevan. Jumlah
laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku pada akhir waktu kontrak.
26. Bentuk Format Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia sesuai format
Laporan dan Backup (bentuk) laporan yang berlaku di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali
Data Juana dan Standar/ Kriteria Perencanaan (KP) yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air. Untuk istilah-istilah dalam bahasa asing, agar ditulis
dalam format huruf miring.
Di samping itu, seluruh hasil pekerjaan di simpan (backup) dalam bentuk CD/
DVD sebanyak 5 (lima) buah serta HDD SSD Exstrim Portable External 2 TB
sebanyak 1 (satu) buah untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
dengan format data sebagai berikut:
- File Peta berformat GIS (*.SHP).
- File original Laporan berformat (*.doc dan *.xls) atau format lain yang
sejenis.
- File Gambar berformat Cad Drawing (*.DWG)
- File Hasil E Paksi
27. DISKUSI Penyedia Jasa Wajib melakukan Diskusi Internal dengan Tim Direksi setidak –
tidaknya 1 (satu) kali dalam sebulan. Dalam Diskusi Internal, Penyedia Jasa
melaporkan progress kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan, serta
menghadirkan Tenaga Ahli yang bertanggung jawab atas laporan terkait.
Selain diskusi diatas Penyedia Jasa wajib melakukan diskusi eksternal pada
produk/ keluaran :
- Konsep Program Mutu
- Konsep Laporan Pendahuluan
- Konsep Laporan Antara
- Konsep Laporan Akhir
28. PRODUKSI DALAM a) Mengutamakan memakai tenaga ahli Indonesia (dalam negeri).
NEGERI b) Memungkinkan menggunakan komponen berupa tenaga ahli dan perangkat
lunak yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) dengan ketentuan :
• Tenaga ahli asing dipakai untuk semata-mata mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia, berdasarkan
keperluan nyata dan direncanakan semaksimal mungkin terjadi alih
pengalaman/keahlian dari tenaga asing ke tenaga Indonesia
• Komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam negeri
belum memenuhi persyaratan
30. ALIH PENGETAHUAN Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja PPK OPSDA I.
31. KESELAMATAN DAN a. Dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi, penyedia jasa wajib
KESEHATAN KERJA menerapkan sistem manajemen K3 dengan menyusun Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K).
b. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultansi harus mencakup
aspek-aspek K3
32. LINGKUP Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap hasil produk sekurang-kurangnya
KEWENANGAN DAN sampai produk tersebut selesai dilaksanakan, sepanjang lingkup dan/ atau
TANGGUNG JAWAB kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal. Penyedia jasa yang
PENYEDIA JASA tidak cermat sehingga hasil desain tidak dapat dilaksanakan, dikenakan sanksi
berupa keharusan menyusun kembali perencanaan dengan beban biaya dari
penyedia jasa yang bersangkutan, apabila tidak bersedia dikenakan sanksi
masuk dalam daftar hitam atau sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.