Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN PENILAIAN KINERJA AKNOP JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN


BOLAANG MONGONDOW SELATAN
Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan Kinerja layanan Irigasi, Pemerintah


mencanangkan program pembangunan nasional berkelanjutan yang
tertuang dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
yang bertujuan (1) mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan,
(2) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-
daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara
Pusat dan Daerah; (3) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; (4)
mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan (5) menjamin tercapainya
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Sejalan dengan UU No. 17/2007 Tentang RPJPN 2005-2025, UU
No.18/2012 tentang Pangan, dan UU No. 19/2013 tentang Perlindungan
dan Pemberdayaan Petani, maka arah Kebijakan Umum Ketahanan
Pangan dalam RPJMN 2015-2019 adalah: (i) pemantapan ketahanan
pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi
pangan pokok; (ii) stabilisasi harga bahan pangan; (iii) perbaikan
kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; (iv) mitigasi gangguan
terhadap ketahanan pangan; serta (v) peningkatan kesejahteraan pelaku
usaha pangan terutama petani, nelayan, dan pembudidayaan ikan;
Untuk mewujudkan sasaran di atas, arah kebijakan pembangunan
ketahanan air adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air
yang terpadu, efektif, efisien dan berkelanjutan, termasuk peningkatan
ketersediaan dan kemudahan akses terhadap data dan informasi, melalui
strategi:
1) Melengkapi peraturan perundangan serta penyusunan Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebagai pedoman teknis
pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan sumber daya air;
2) Melanjutkan penataan kelembagaan sumber daya air, antara lain
dengan:
a. Mensinergikan pengaturan kewenangan dan tanggung jawab di
semua tingkat pemerintahan beserta seluruh pemangku
kepentingan;
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan
koordinasi antar lembaga;
c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan sumber daya
air, termasuk kelembagaan operasi dan pemeliharaan.
3) Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar pemerintah dan antar
sektor dalam hal pengelolaan daerah hulu dan hilir;
4) Menumbuhkan prakarsa dan meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam setiap upaya pengelolaan sumber daya air melalui proses
pendampingan, penyuluhan dan pembinaan, serta sistem kemitraan
antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber
daya air;
5) Mendorong terbentuknya jaringan informasi sumber daya air antar
pemangku kepentingan dan mendorong terbentuknya sistem
pengelolaan data serta informasi terpadu untuk mewujudkan
jaringan basis data antar pemangku kepentingan yang dapat diakses
dan dimanfaatkan;
6) Meningkatkan kapasitas operasional dan pemeliharaan melalui
pemenuhan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan
(AKNOP) untuk setiap infrastruktur sumberdaya air; dan
7) Mendorong meningkatnya Indeks Pembangunan Gender dari sejak
awal pelaksanaan kegiatan dan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)
pada tahun 2019.
Sejalan dengan Renstra Kementerian PUPR 2020-2024 bidang Irigasi,
Pemerintah melaksanakan program ketahanan pangan melalui
rehabilitasi dan OP jaringan Irigasi. Program ini diharapkan akan
mendorong pembaharuan-pembaharuan dalam pemerintahan sektor
irigasi sebagai upaya menjamin berkelanjutannya peningkatan
infrastruktur jaringan irigasi dan OP dan perbaikan pengelolaan.
Manfaat dari strategi ini dapat digambarkan dalam empat komponen
program: (i) penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi
pertanian yang berkelanjutan, (ii) perbaikan pengelolaan dan OP irigasi,
(iii) peningkatan infrastruktur jaringan irigasi, dan (iv) peningkatan
pendapatan pertanian beririgasi. Dari program ini diharapkan akan
tercapai (a) peningkatan produksi beras untuk ketahanan pangan; (b)
pengembangan tanaman bernilai tinggi untuk meningkatkan mata
pencaharian pedesaan, dan (c) terwujudnya infrastruktur irigasi yang
lebih produktif dan pengelolaannya yang berkesinambungan.
7 Daerah Irigasi Prioritas merupakan Daerah Irigasi Kewenangan
Kabupaten yang berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Provinsi Sulawesi Utara. 7 Daerah Irigasi Prioritas mempunyai Luasan
897 Ha Sesuai Permen 14 tahun 2015. Pada tahun 2020 terjadi bencana
banjir yang menyebabkan saluran rusak dan tersedimentasi sehingga
sudah tidak berfungsi optimal, Maka Pemerintah Daerah Akan
melakukan Rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi.
2. Maksud dan Maksud dari kegiatan ini adalah untuk :
Tujuan Mendapatkan agka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan dalam
melaksankan kegiatan operasi dan pemelihraan baik biaya rutin maupun
biaya berkala.
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
Tersedianya dokumen agka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi yang digunakan sebagai petunjuk baku dalam
melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi secara
efektif dan efisien guna mempertahankan dan meningkatkan kinerja
jaringan irigasi.

3. Sasaran Sasaran dari pekerjaan ini adalah :


Tersusunnya dokumen teknis Penilaian Kinerja/AKNOP Jaringan Irigasi
di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sehingga hasilnya dapat
digunakan sebagai acuan/standar operasi dan pemliharaan Jaringan
Irigasi termasuk pendataan jenis, jumlah dan kondisi bangunan jaringan
irigasi.

4. Lokasi Kegiatan Lokasi Pekerjaan Perencanaan Database 7 Daerah Irigasi Prioritas


Lokasi dapat dicapai dari ibu Kota Kabupaten lewat jalan darat dengan
kendaraan roda empat, yang Tersebar Di Beberapa Kecamatan
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

No. Nama DI Luas Ket.

1 DI. Tangaga 150 H


2 DI. Onggunoi 32 H
3 DI. Kombot 65 H
4 DI. Motompot 52 H
5 DI Pangia 60 H
6 DI Duminanga 238 H
7 DI Torosik 300 H
5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan :
APBD Tahun 2022 dengan biaya sebesar Rp. 330.000.000 (Tiga Tiga
Puluh Juta Rupiah) termasuk PPN.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Renhard LM. Rende, SH


Organisasi Pejabat
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten
Pembuat Komitmen
Bolaang Mongondow Selatan.
Data Penunjang

7. Data Dasar Pengumpulan data eksisting termasuk rencana pengembangan wilayah


sungai dan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang mencakup tetapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Peta rupa bumi 1 : 50.000 atau 1 : 25.000 (jika tersedia), peta digital
dan peta-peta lain yang tersedia ;
b. Data-data kondisi exixting jaringan irigasi yang ada
c. Data hidrologi (curah hujan) dan hidrolika (muka air, debit, laju
sedimentasi)
d. As Built Drawing daerah irigasi yang menjadi aset Dinas PU dan
Tata Ruang Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
e. Data teknis daerah irigasi yang menjadi kewenangan Dinas PU dan
Tata Ruang Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
f. Foto Udara seluruh alur jaringan irigasi
g. Data Sumber Daya Air serta data-data lain yang dibutuhkan.

8. Standar Teknis Standar teknis dan pedoman yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, antara lain adalah:
 Modul Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Direktorat
Bina Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air;
 Standar lainnya yang terkait yang berlaku di Indonesia.

9. Studi – Studi Studi-studi terdahulu terkait yang tersedia di Dinas PU dan Tata Ruang
Terdahulu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan :
a. –
b. – dst.
10. Refensi Hukum Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak
terbatas pada :
a. Undang – Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air ;
b. Undang – Undang No. 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi ;
c. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang
dam Jasa Pemerintah
d. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Pengadaan
barang dan jasa melaluipenyedia.
e. Keputusan Menteri PUPR Nomor 897 Tahun 2017 Tentang besaran
remunerasi minimum tenaga kerja konstruksi pada jenjang jabatan
ahli untuk layanan jasa konsultansi konstruksi
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya
Air dan Bangunan Pengairan;
g. Permen PUPR No.8/PRT/M/2015 tentang Garis Sempadan Irigasi;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
9/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
i. Permen PUPR No.12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Irigasi;
j. Permen PUPR No.14/RT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan
Status Daerah Irigasi;
k. Permen PUPR No.23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset
Irigasi;
l. Permen PUPR No.30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Irigasi
m. Peraturan-peraturan lainya yang berlaku.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Kegiatan (A) : Persiapan


- Persiapan administrasi dan teknis
- Mobilisasi personil dan peralatan
- Pengumpulan dan mempelajari semua data yang berkaitan
dengan pekerjaan ini
Kegiatan (B) : Inventarisasi Perancanaan Pendahuluan
- Survey Pendahuluan/Orientasi Lapangan
 Survei kondisi awal daerah studi dan memperkirakan
kendala-kendala yang mungkin terjadi selama studi;
 Diskusi dan pengumpulan data dengan instansi terkait;
 Inventarisasi Prasarana Irigasi yang menjadi kewenangan
Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan;
 Pembuatan Peta lokasi pekerjaan;
- Pengumpulan Data Sekunder
 Studi Terdahulu
Studi terdahulu yang harus dikumpulkan adalah studi terkait
rencana kegiatan yang akan dilakukan sebagai penunjang
awal penyusunan rencana kegiatan.
 Data Terkait/Inventarisasi Data
Penyedia Jasa harus mengumpulkan data sekunder lain yang
terkait dengan studi, seperti data debit, skema irigasi, data
luas areal irigasi, pola tata tanam, data teknis prasarana SDA
eksisting, data topografi, data Daerah Aliran Sungai (DAS)
dan data terkait lainnya.
- Analisis Pendahuluan
 Analisis studi terdahulu
 Analisis data hasil orientasi lapangan
 Analisis data sekunder
- Pembahasan Laporan Pendahuluan
Kegiatan (C) : Tahap Antara

a. Pengumpulan Data Primer


- Penelusuran data pencatatan ata pada jaringan irigasi seperti
jenis bangunan, dimensi dan kondisi sarana dan prasarana
jaringan irigasi itu sendiri.
- Pemetaan Foto udara jalur jaringan irigasi
b. Analisi Data
- Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi mencakup perhitungan debit andalan dan
kebutuhan air berdasarkan pola tata tanam yang ada.
- Analisis Kondisi Eksisting
Analisis dilaksanakan terhadap kondisi sarana dan prasarana
jaringan irigasi di masing-masing lokasi.
- Identifikasi kondisi sarana prasarana Jaringan Irigasi
Identifikasi kondisi eksisting terhadap nilai-nilai yang
ditentukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Parameter-parameter yang digunakan disesuaikan dengan
kharakterisrtik masing-masing lokasi.
- Analisi tindak lanjut
Hasil analisis harus menggambarkan kondisi obyek terkini. Dari
hasil studi, akan diperoleh rencana tindak lanjut yang kemudian
digunakan untuk mengembalikan kondisi sarana dan prasarana
jaringan irigasi agar dapat berfungsi sesuai dengan yang
direncanakan.

c. Pembahasan Laporan Antara

Kegiatan (D) : Tahap Akhir

a. Melakukan penilaian kinerja terhadap kondisi eksisting.


b. Melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap kegiatan
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
c. Penyusunan Penilaian Kinerja/AKNOP Jaringan Irigasi
Penyusunan Penilaian Kinerja/AKNOP Jaringan Irigasi dilakukan
untuk mendapatkan prosedur baku yang diperlukan dalam rangka
melakukan operasi dan pemeliharaaan untuk memperpanjang usia
kegunaan asset dan menjaga tersediaan air sehingga dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara efektif dan efisien.
d. Melakukan Dokumentasi setiap tahapan kegiatan pelaksanaan
pekerjaan harus didokumentasikan dengan foto dan video
menggunakan drone.
e. Pembahasan Dokumen Akhir
12. Keluaran Adapun keluaran (output) yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah :
memberikan produk laporan perencanaan, analisa dan kajian terhadap
pekerjaan, gambar-gambar rencana teknis, peta dan dokumen pendukung
lainnya daftar keluaran adalah sebagai berikut :

No Keluaran Jumlah
1 Laporan Rencana Mutu Kontrak 3 Eksemplar
2 Laporan Bulanan 18 Eksemplar
3 Laporan Pendahuluan (Draft) 5 Eksemplar
4 Laporan Pendahuluan (Final) 5 Eksemplar
5 Laporan Antara (Draft) 5 Eksemplar
6 Laporan Antara (Final) 5 Eksemplar
7 Laporan Akhir (Draft) 5 Eksemplar
8 Laporan Akhir (Final) 5 Eksemplar
9 Laporan Hidrologi 3 Eksemplar
10 Laporan Penilian Kinerja OP Irigasi 3 Eksemplar
11 Laporan RAB AKNOP dan Spesifikasi 3 Eksemplar
Teknik
12 Laporan Ringkasan Hasil Survey 3 Eksemplar
13 Album Foto 1 set
14 Album Peta Inventarisasi A3 3 set
15 Eksternal SSD (1TB) 1 Buah
13. Peralatan Data dan fasilitas yang disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum yang
Material, Personil dapat digunakan dan harus dipelihara oleh konsultan adalah :
dan Fasilitas dari a. Laporan dan Data
Pejabat Pembuat
Pemberi kerja akan menyediakan semua dokumen-dokumen yang ada,
Komitmen
gambar-gambar,data, laporan dan informasi lain yang berhubungan
dengan pekerjaan.

b. Direksi Teknis

Pemberi kerja/ balai akan mengangkat petugas atau wakilnya yang


bertindak sebagai Direksi Teknis untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan
ini sampai selesai.

14. Peralatan dan a. Untuk kelancaran kegiatan ini penyedia jasa wajib menyediakan
Material dari fasilitas penunjang seperti kantor, mobil, sepeda motor dan seluruh
Penyedia Jasa peralatan yang diperlukan dilapangan.
Konsultansi b. Penyedia jasa menyediakan peralatan dan material pengukuran
maupun peralatan/ instrumen lain yang memenuhi standar ketelitian
untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Peralatan dan material
tersebut harus disetujui dan direkomendasikan oleh Pengawas
Utama dan Pengawas Lapangan Pekerjaan.
c. Konsultan harus memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

15. Lingkup a. Sewaktu-waktu Penyedia dapat diminta oleh Pemilik Pekerjaan


Kewenangan untuk mengadakan diskusi atau memberikan penjelasan tentang
Penyedia Jasa hasil pekerjaan.
b. Penyedia harus menunjuk wakilnya yang sewaktu-waktu bisa
dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan mempunyai
kuasa untuk bertindak atau mengambil keputusan atas nama
Penyedia.
c. Penyedia diminta menyerahkan foto dokumentasi saat pelaksanaan
di lapangan maupun kegiatan kantor.
16. Jangka Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (Enam) bulan atau 180
Waktu hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Penyelesaian oleh pihak pengguna jasa. Pihak konsultan membuat perincian kegiatan
Kegiatan dalam schedule pelaksanaan yang disepakati oleh pihak pengguna jasa.

17. Personil Kualifikasi


Jumlah
Posisi Tingkat
Jurusan Keahlian Pengalaman Orang
Pendidikan
Bulan
Tenaga Ahli:
Team Leader/ Magister (S1) Sipil / Ahli SDA 2 Tahun 6
Ketua Tim Pengairan Madya
Ahli Irigasi Strata 1 (S1) Sipil / Ahli SDA 1 Tahun 3
Pengairan Muda
Ahli Bangunan Strata 1 (S1) Sipil / Ahli SDA 1 Tahun 1
Air Pengairan Muda
Ahli K3 Strata 1 (S1) / Teknik Ahli K3 1 Tahun 1
Konstruksi D4 Konstruksi
Muda

Asisten Ahli :
Sisten Cost Strata 1 (S1) / Sipil/ 2
Estimate D4 Pengairan
Asisten Ahli Strata 1 (S1) / Sipil/ 2
Irigasi D4 Pengairan
Tenaga Teknisi :
Surveyor D3 Teknik Sipil 2
Juru Gambar / D3 Teknik Sipil 3
CAD Operator
Tenaga Penunjang :
Administrasi D3 Ekonomi 6
dan Keuangan
ATenaga Lokal SMA/STM 2

18. Jadwal Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal pelaksanaan


Tahapan yang disusun oleh pihak penyedia jasa dan disetujui oleh pihak pengguna
Pelaksanaan jasa.
Kegiatan

Laporan

19. Laporan Laporan RMK memuat :


Rencana Mutu Penjelasan tentang semua kegiatan yang akan dilakukan oleh Penyedia
Kontrak (RMK) Jasa, termasuk metoda pelaksanaan, sarana yang dipergunakan dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Laporan harus diselesaikan dan ditandatangani paling lambat sebelum
Laporan Pendahuluan diserahkan. Laporan RMK ini dijilid sederhana
(soft cover) sebanyak 3 (Tiga) rangkap.

20. Laporan a. Laporan Pendahuluan memuat :


Pendahuluan 1. Pendahuluan berisi antara lain: definisi, latar belakang, maksud
dan tujuan, lokasi kegiatan, waktu pelaksanaan, nama pekerjaan
dan pengguna jasa, ruang lingkup, dan output/keluaran pekerjaan.
2. Metode Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan, antara
lain berisi :
 Umum
 Kerangka metodologi memuat identifikasi permasalahan dan
ketersediaan data, teknik dan metodologi yang akan
ditetapkan.
 Rencana kerja berisi : rencana pelaksanaan, dilengkapi
dengan bagan alir (flow chart) dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan, kurva-S dan rencana pelaporan.
 Kerangka Pedoman Penilaian Kinerja dan AKNOP Irigasi.
 Kerangka pola pikir Penilaian Kinerja dan AKNOP Irigasi
(diperbaiki/disempurnakan setelah diskusi draft laporan
pendahuluan).
 Permasalahan dan identifikasi permasalahan yang akan
dihadapi, upaya-upaya penanganan atau antisipasi
permasalahan.
3. Hasil survey pendahuluan/awal.
b. Assistensi Laporan
- Kegiatan asistensi laporan dilaksanakan dalam bentuk konsultasi
dengan Pihak Pengawas Utama dan Pengawas Lapangan
sepanjang kegiatan berlangsung.
c. Pelaksanaan Presentasi dan Jumlah Draft Laporan
- Waktu dan tempat dikonfirmasikan dengan Pihak Dinas PUTR.
- Draft Laporan Pendahuluan dijilid Secara Sederhana (soft cover)
sebanyak 5 (lima) rangkap dan diserahkan selambat-lambatnya
7 hari sebelum presentasi draft Laporan Pendahuluan.
d. Perbaikan Draft Laporan
- Berdasarkan hasil masukkan dan koreksi pada presentasi draft
Laporan Pendahuluan maka konsultan menyempurnakan draft
laporan pendahuluan untuk dijadikan Laporan Pendahuluan
(Final).
- Laporan dijilid dalam bentuk hard cover kualitas baik, harus
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan selambat-lambatnya
7 (Tujuh) hari kerja setelah presentasi Draft Laporan
Pendahuluan.
21. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat :
1. Uraian garis besar tentang pekerjaan.
2. Rencana kegiatan dan target kegiatan yang akan dikerjakan pada
bulan tersebut.
3. Hasil kegiatan/realisasi yang telah dikerjakan pada bulan tersebut
dan pencapaian target disertai kurva S.
4. Hambatan,masalah yang dihadapi dan cara mengatasi.
5. Rencana kegiatan pada bulan yang akan datang.
6. Laporan bulanan diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap pada setiap
akhir bulan.

22. Laporan Antara 1. Laporan Antara, antara lain memuat :


a. Pendahuluan : latar belakang, ruang lingkup, metodologi dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan.
b. Hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan : pengumpulan data,
hasil inventarisasi dan investigasi, pendekatan pemecahan
masalah, rencana kerja selanjutnya dan analisis data.
c. Hasil Penilaian Kinerja dan AKNOP Irigasi.
2. Asistensi Laporan
Kegiatan asistensi laporan dilaksanakan dalam bentuk konsultasi
dengan Pihak Pengawas Utama dan Pengawas Lapangan
sepanjang kegiatan berlangsung.
3. Pelaksanaan Presentasi dan Jumlah Draft Laporan
a. Waktu dan tempat dikonfirmasikan dengan Pihak Dinas
PUTR
b. Draft Laporan Antara (Interim) dijilid secara sederhana (soft
cover) sebanyak 5 (lima) rangkap dan diserahkan selambat-
lambatnya 7 hari sebelum presentasi draft Laporan Antara.
4. Perbaikan Laporan
Perbaikan laporan antara berdasarkan hasil masukkan dan koreksi
pada saat pembahasan draft laporan antara dan hasil perbaikan
tersebut dijadikan Laporan Antara.
Laporan Antara dijilid dalam bentuk hard cover dan harus diserahkan
sebanyak 5 (lima) rangkap selambat-Iambatnya 1 (satu) minggu
setelah pembahasan Draft Laporan Antara.
23. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :
a) Laporan Utama
- Rekapitulasi/kumulatif dari semua laporan sebelumnya, yang
berisi rekomendasi dari presentasi sebelumnya baik dari Tim
Teknis Dinas PUTR, hasil kajian dari survei dan analisa-
analisa data serta garis besar rangaian proses pekerjaan
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Irigasi dan hasil
akhir dari pekerjaan tersebut.
- Laporan dijilid dalam bentuk hard cover kualitas baik, harus
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan selambat-
lambatnya 7 (Tujuh) hari kerja setelah presentasi draft
Laporan Akhir.
b) Laporan Ringkasan hasil survey
Laporan dijilid secara sederhana (soft cover) sebanyak 3
(tiga) rangkap.
c) Laporan Pendukung terdiri dari:
 Laporan Hidrologi
 Laporan Penilaian Kinerja OP Irigasi
 Laporan RAB AKNOP dan Spesifikasi Teknik
Laporan-laporan ini semuanya dijilid sederhana (soft
cover) sebanyak 3 (tiga) rangkap
 Album Foto sebanyak 1 set
 Album Peta Inventarisasi A3 sebanyak 3 set
 Eksternal SSD (1 TB)

Hal-Hal Lain

24. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dalam Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus sesuai dengan peraturan yang
Pengumpulan berlaku dan arahan dari Direksi Teknis.
data lapangan

26. Alih Pengetahuan Penyedia jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan


pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil/staf pada Satuan Dinas PUTR PPK.

27. Keselamatan 1. Dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi, penyedia jasa wajib
dan Kesehatan
menerapkan sistem Manajemen K3 dengan menyusun Rencana
Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak
2. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultansi harus
mencakup aspek-aspek K3

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun untuk menjadi


28. Penutup
bagian dari Dokumen Pengadaan yang harus ditanggapi dan dibuat
kerangka kerja logis sebagai usulan teknis yang akan diajukan oleh
Penyedia Jasa
Bolaang UKI, ..... ,April, 2022
Pejabat Pembuat Komitmen

Renhard LM. Rende, SH


Nip :19820608 201001 1 009

Anda mungkin juga menyukai