Anda di halaman 1dari 36

INTEGRATED PARTICIPATORY DEVELOPMENT AND MANAGEMENT OF IRRIGATION

PROGRAM (IPDMIP)
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIF TERPADU

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PAKET
JASA KONSULTAN PENGELOLAAN ASET DAN KINERJA SISTEM IRIGASI
(PAKSI)
IRIGASI 7

2019
KERANGKA ACUAN KERJA
PAKET
JASA KONSULTAN PENGELOLAAN ASET DAN KINERA SISTEM IRIGASI (PAKSI)
IRIGASI 7

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen
SDA)
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil (Outcome) : Meningkatnya kinerja layanan irigasi
Kegiatan : Jasa Konsultan Pengelolaan Aset dan Kinerja
Sistem Irigasi (PAKSI)
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya kegiatan pengelolaan jaringan
irigasi yang berkelanjutan
Jenis Keluaran (Output) : -
Volume Keluaran (Output) : -
Satuan Ukur Keluaran (Output) : -
Sumber Dana : APBN - Murni
Tahun Anggaran : 2019

I. LATAR BELAKANG
1.1. Dasar Hukum
Adapun dasar pelaksanaan paket PAKSI (Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem
Irigasi) mengacu pada beberapa referensi hukum sebagai berikut:
1) Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
2) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
3) Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4) Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5) Perpres No. 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah;
6) Permen PU No. 603/PRT/M/2005 mengenai Pedoman Umum Sistem
Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan Pembangunan Prasarana;
7) Permen PU No. 34/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem
Pengendalian Manajemen (Sisdalmen) Penyelenggaraan Kontrak Jasa
Konstruksi (Pemborongan) di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;

1
8) Permen Perindustrian No. 02/M-IND/PER/1/2014, tentang Pedoman
Peningkatan Produksi Dalam Negeri dalam pengadaan barang/jasa
pemerintah;
9) Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi;
10) Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi;
11) Permen PUPR No. 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
12) Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi;
13) Permen PUPR No. 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Irigasi;
14) Permen PUPR No. 29/PRT/M/2015 tentang Rawa;
15) Permen PUPR No 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
16) Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: S-
44/M.EKON/02/2016 tanggal 26 Februari 2016 tentang Pendataan dan
Pengembangan Sistem Irigasi;
17) PMK No. 94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dan Pengesahan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
18) Kepmen. PUPR. No. 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja; dan
19) DIPA Satuan Kerja Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Tahun Anggaran 2019.

1.2. Gambaran Umum


Dalam rangka peningkatan kinerja layanan irigasi, Pemerintah mencanangkan
program pembangunan nasional berkelanjutan yang tertuang dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang bertujuan: i) mendukung
koordinasi antar-pelaku pembangunan, ii) menjamin terciptanya integrasi,
sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar
fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah, iii) menjamin keterkaitan
dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan, iv) mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan v) menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.

2
Sasaran utama pembangunan ketahanan air sesuai RPJMN 2015-2019
diantaranya adalah mendukung program Nawacita Pemerintah dalam hal
kedaulatan pangan melalui rehabilitasi 3 juta Ha jaringan irigasi dan
pembangunan 1 juta Ha jaringan irigasi serta Operasi dan Pemeliharaan (OP)
jaringan irigasi seluas 5 juta Ha sampai dengan 2019 yang meliputi jaringan
irigasi permukaan, jaringan irigasi rawa dan jaringan irigasi air tanah.

Untuk mewujudkan sasaran di atas, arah kebijakan pembangunan ketahanan


air adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air yang terpadu, efektif, efisien
dan berkelanjutan, termasuk peningkatan ketersediaan dan kemudahan akses
terhadap data dan informasi, melalui strategi:
1) Melengkapi peraturan perundangan serta penyusunan Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebagai pedoman teknis pelaksanaan dan
koordinasi pengelolaan sumber daya air;
2) Melanjutkan penataan kelembagaan sumber daya air, antara lain dengan:
a. Mensinergikan pengaturan kewenangan dan tanggung jawab di
semua tingkat pemerintahan beserta seluruh pemangku kepentingan;
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan koordinasi
antar lembaga; dan
c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan sumber daya air,
termasuk kelembagaan operasi dan pemeliharaan.
3) Meningkatkan kordinasi dan kolaborasi antar pemerintah dan antar sektor
dalam hal pengelolaan daerah hulu dan hilir;
4) Menumbuhkan prakarsa dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
setiap upaya pengelolaan sumber daya air melalui proses pendampingan,
penyuluhan dan pembinaan, serta sistem kemitraan antara pemerintah
dan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya air;
5) Mendorong terbentuknya jaringan informasi sumber daya air antar
pemangku kepentingan;
6) Meningkatkan kapasitas operasional dan pemeliharaan melalui
pemenuhan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP)
untuk setiap infrastruktur sumberdaya air; dan
7) Mendorong terbentuknya sistem pengelolaan data dan informasi terpadu
untuk mewujudkan jaringan basis data antar pemangku kepentingan yang
dapat diakses dan dimanfaatkan.

3
Sejalan dengan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 bidang Irigasi,
Pemerintah melaksanakan program ketahanan pangan melalui rehabilitasi dan
OP jaringan Irigasi dan Rawa di 74 Kabupaten yang masuk dalam IPDMIP.
Program ini diharapkan akan mendorong pembaharuan sektor irigasi dalam
upaya menjamin berkelanjutannya peningkatan infrastruktur dan OP dan
perbaikan pengelolaan. Manfaat dari strategi ini dapat digambarkan dalam
empat kelompok hasil: i) penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi
pertanian yang berkelanjutan, ii) perbaikan pengelolaan dan OP irigasi, iii)
meningkatnya infrastruktur jaringan irigasi, dan iv) peningkatan pendapatan
pertanian beririgasi.

Dalam program IPDMIP, kegiatan pengelolaan aset secara garis besar terdapat
dalam kegiatan penelusuran aset irigasi sedangkan penilaian kinerja sistem
irigasi (IKSI) terdapat dalam kegiatan kinerja sistem irigasi, serta program ini
berlokasi pada semua daerah irigasi (DI) di 74 Kabupaten dalam 16 Provinsi.
Terkait pelaksanaan IKSI sesungguhnya selaras dengan Surat Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: S-44/M.EKON/02/2016 tanggal 26
Februari 2016 tentang Pendataan dan Pengembangan Sistem Irigasi,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Bina Operasi & Pemeliharaan berusaha
untuk mengevaluasi kinerja sistem irigasi permukaan secara utuh (dari
bangunan utama sampai dengan tersier) terhadap semua DI dalam program
IPDMIP.

Kegiatan penelusuran aset irigasi dan penilaian kinerja sistem irigasi adalah 2
(dua) buah kegiatan yang saling berkaitan satu terhadap yang lainnya, dimana:
i) sebelum melakukan kegiatan IKSI di tingkat DI, kegiatan PAI (Pengelolaan
Aset Irigasi) harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan profil dan
kondisi aset jaringan irigasi, dan ii) diikuti dengan pelaksanaan IKSI guna
menilai kinerja sistem irigasi yang telah direhabilitasi/peningkatan/operasi dan
pemeliharaan. Semua data penelusuran aset irigasi dijadikan referensi dalam
kegiatan IKSI.
Sejauh ini kedua kegiatan dimaksud dalam pelaksanaan umumnya masih
dilakukan secara terpisah dan keluaran dari kegiatan PAI tidak dijadikan
referensi pelaksanaan IKSI di tingkat DI. Dengan demikian dalam rangka
peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan, maka kegiatan PAI dan IKSI
diintegrasikan dalam satu paket yang sama yakni Paket PAKSI (Pengelolaan Aset
dan Kinerja Sistem Irigasi).

4
Menindak-lanjuti integrasi pelaksanaan PAI dan IKSI dalam PAKSI serta guna
mendukung keberlanjutan pengelolaan irigasi di tingkat DI, maka
pelaksanaannya dilakukan dalam 2 (dua) tahapan, yakni tahapan baseline dan
tahapan update. Dalam tahapan baseline, semua DI yang belum pernah
dilakukan kegiatan PAKSI maka wajib melaksanakan kegiatan identifikasi guna
menentukan kondisi semua aset dan kinerja sistem irigasi. Sedangkan bagi DI
yang telah melaksanakan kegiatan baseline PAKSI, maka secara
periodik/pertahun akan dilakukan kegiatan update PAKSI hingga tahun ke 5
(lima) sebagaimana diatur dalam Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang
PAI. Dengan demikian, pasca tahun ke 5 (lima) bagi DI yang telah melakukan
kegiatan update PAKSI apabila diperlukan perlu dilakukan kembali kegiatan
baseline. Selanjutkan kedua tahapan ini akan dilakukan secara bergantian guna
mempertahankan pengelolaan irigasi sesuai dengan umur rencana setiap aset
jaringan irigasi yang terpasang di setiap DI.

1.2.1. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari kegiatan ini adalah dengan dilaksanakannya baseline
dan/atau update PAI dan IKSI secara terintegrasi dalam suatu DI, efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan sistem irigasi dapat tercapai
secara berkelanjutan.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui kondisi aset jaringan irigasi dan aset pendukung pengelolaan
irigasi di setiap DI melalui kegiatan baseline dan update PAKSI;
2) Mengetahui kinerja sistem irigasi utuh, irigasi utama, dan irigasi tersier
pada setiap DI;
3) Menghitung kebutuhan pembiayaan AKNPI (Angka Kebutuhan Nyata
Pengelolaan Irigasi; AKNOP ditambah dengan Rehabilitasi);
4) Menentukan rekomendasi prioritas penanganan dan pengelolaan sistem
dan sub-sistem irigasi pada setiap DI; dan
5) Menentukan perkiraan peningkatan kinerja sistem irigasi atas rekomendasi
yang diberikan.

1.2.2. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai adalah terlaksananya pelaksanaan pengelolaan
aset dan penilaian kinerja sistem irigasi secara utuh untuk DI Kewenangan
Pusat, Provinsi dan Kabupaten di 16 Provinsi dan 74 Kabupaten di seluruh
Indonesia yang mengacu pada Permen PUPR No.14/PRT/M/2015 tentang

5
Kriteria dan Penetapan Status Daeah Irigasi. Lebih lanjut untuk paket ini lokasi
intervensi dapat dilihat dalam tabel 1.

1.2.3. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan untuk Konsultan PAKSI Paket Irigasi 7 ini akan mencakup 2
BWS dan 1 BBWS yang berada di 3 Provinsi dan tersebar di 10 Kabupaten
seperti tersusun dalam tabel 1.

Tabel 1. Lokasi Intervensi Konsultan PAKSI Paket Irigasi 7


No BBWS/BWS Provinsi Kabupaten
Minahasa Selatan
1 BWS Sulawesi I Sulawesi Utara
Bolaang Mongondow
Toli Toli
2 BWS Sulawesi III Sulawesi Tengah Poso
Banggai
Wajo
Pinrang
BBWS Pompengan
3 Sulawesi Selatan Sidenreng Rappang
Jeneberang
Bone
Soppeng
Sumber: Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015

1.2.4. Kegiatan Utama PAKSI


Adapun kegiatan utama PAKSI adalah antara lain:
1) Sosialisasi:
1.1. Sosialisasi di Tingkat Pusat:
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam
pelaksanaan pengelolaan aset dan penilaian kinerja sistem irigasi utama
dan tersier untuk DI Kewenangan Pusat, Provinsi dan Kabupaten dimana
melibatkan unsur-unsur:
• BBWS/BWS;
• OPD Dinas PU/PSDA Provinsi/Kabupaten dan Kota; dan
• Pakar/Praktisi irigasi.

Kegiatan ini dilakukan di tingkat Pusat di bawah koordinasi Direktorat


Bina OP, Ditjen SDA Kementerian PUPR.
1.2. Sosialisasi di Tingkat Lapangan:

6
Sosialisasi di tingkat lapangan sangat diperlukan sebelum kegiatan
pengumpulan data dikumpulkan. Dalam kegiatan ini selain unsur
pemerintah, para petugas OP dan P3A adalah para pihak yang juga akan
diundang dalam kegiatan dimaksud. Hal ini dilakukan agar sejak awal
Petugas OP dan P3A mengetahui dan memahami semua kegiatan yang
akan dilakukan oleh pihak Konsultan PAKSI di setiap DI yang menjadi
target pekerjaan ini. Adapun penanggung jawab kegiatan sosialisasi ini
adalah Konsultan PAKSI.
2) Pelatihan/Bimbingan Teknis:
2.1. Pelatihan/Bimbingan Teknis di Tingkat Pusat (TOT bagi Staf Pemerintah):
Adapun maksud dari kegiatan TOT (Training of Trainer) kepada staf
pemerintah adalah terselenggaranya pelatihan bagi staf pemerintah untuk
menjadi trainer yang memahami dan terampil di dalam pelaksanaan PAKSI
baik baseline maupun update pada setiap DI per kewenangan sehingga
dapat melakukan bimbingan secara periodik, real-time, dan mandiri
kepada para petugas OP, P3A dan pihak lain agar pelaksanaan PAKSI yang
berkelanjutan dapat dilakukan secara benar dan tepat sasaran.
Sedangkan tujuan dari kegiatan TOT adalah:
• Melatih staf pemerintah menjadi trainer terkait pelaksanaan PAKSI
dengan menggunakan Aplikasi Android berbasis web; dan
• Meningkatkan pemahaman dan kemampuan staf pemerintah dalam
melaksanakan kegiatan PAKSI dengan Aplikasi Android berbasis web
secara mandiri.

Pelatihan/bimbingan teknis ini dilakukan oleh Direktorat Bina OP, Ditjen


SDA Kementerian PUPR, dan yang menjadi peserta dalam kegiatan TOT ini
adalah:
• Staf Direktorat Bina OP;
• Staf Direktorat Irigasi dan Rawa;
• Staf Direktorat PJSDA, Subdit SISDA;
• Staf BBWS/BWS; dan
• Staf OPD Dinas PU/PSDA Provinsi/Kabupaten dan Kota.

Bagi para staf pemerintah yang telah dilatih menjadi trainer, secara
periodik maupun rutin akan melatih staf lain di lingkungan kerjanya
masing-masing termasuk petugas OP dan P3A dan pihak lain di tingkat DI,
sehingga nantinya dapat melakukan kegiatan PAKSI secara periodik, real-
time di lapangan dan memasukan semua data dimaksud ke dalam web-

7
PAKSI dengan menggunakan Aplikasi Android apabila terdapat
penambahan (pembangunan baru, rehabilitasi/peningkatan) ataupun
kerusakan khususnya aset jaringan irigasi dan pengukuran kinerja sistem
irigasi.
2.2. Pelatihan/Bimbingan Teknis Tim Konsultan PAKSI :
Adapun maksud dari kegiatan pelatihan/bimbingan teknis kepada Tim
Konsultan PAKSI adalah terselenggaranya pelatihan kepada Tim Konsultan
dalam pelaksanaan PAKSI baik baseline maupun update pada setiap DI per
kewenangan dapat dilakukan secara benar dan sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan (Juklak) maupun petunjuk teknis (Juknis) yang disiapkan
oleh Direktorat Bina OP.

Sedangkan tujuan dari kegiatan pelatihan/bimbingan teknis ini adalah:


• Melatih Tim Konsultan PAKSI terkait pelaksanaan PAKSI dengan
menggunakan Aplikasi Android berbasis web; dan
• Meningkatkan pemahaman dan kemampuan Tim Konsultan PAKSI
dalam melaksanakan kegiatan PAKSI secara benar dan sesuai dengan
Juklak maupun Juknis yang disiapkan oleh Direktorat Bina OP.
Yang menjadi peserta dari kegiatan pelatihan/bimbingan teknis ini adalah
semua tenaga konsultan PAKSI baik di tingkat pusat maupun provinsi dan
para tenaga surveyor/enumerator termasuk didalamnya para petugas OP
dan P3A.

Sedangkan yang menjadi narasumber dari kegiatan ini adalah:


• Trainer dari staf pemerintah (BBWS/BWS, OPD Dinas PU/PSDA
Provinsi/Kabupaten dan Kota) yang telah dilatih pada kegiatan TOT
yang dilakukan oleh Direktorat Bina OP;
• Narasumber tingkat Pusat (Direktorat Bina OP, Direktorat Irigasi dan
Rawa, Direktorat PJSDA/Subdit. SISDA) yang telah dilatih menjadi
trainer dalam kegiatan TOT; dan
• Tim TA-ADB.
3) Inventarisasi Data:
Kegiatan ini akan dilakukan oleh Tim Konsultan PAKSI di lapangan untuk
mengumpulkan data sekunder dan data primer. Adapun kedua data
dimaksud sangat dibutuhkan guna mendukung proses analisa dan
pemberian rekomendasi oleh Tim Konsultan PAKSI sebagaimana telah
disebutkan dalam tujuan kegiatan ini sebelumnya.
3.1. Inventarisasi Data Awal:

8
Sebelum Tim Konsultan PAKSI mengumpulkan data sekunder dan primer,
terlebih dahulu pihak konsultan harus melakukan pengumpulan data awal
yang akan digunakan untuk penyusunan laporan pendahuluan, rencana
mutu kontrak (RMK) dan metodologi pelaksanaan kegiatan baik di
lapangan maupun di tingkat analisa dan penentuan rekomendasi.
3.2. Inventarisasi Data Sekunder:
Adapun data sekunder yang dikumpulkan adalah data pendukung yang
berasal dari berbagai sumber dan akan digunakan oleh Tim Konsultan
PAKSI selama kegiatan pengumpulan data primer serta pada saat kegiatan
analisa, pemberian rekomendasi serta penyiapan laporan akhir.
3.3. Inventarisasi Data Primer:
Sebagaimana telah disebutkan, data primer yang akan dikumpulkan
adalah berupa aset jaringan irigasi dan aset pendukung pengelolaan aset
irigasi di setiap DI.

Kegiatan pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melaksanakan


penelusuran dan inventarisasi data terkait pengelolaan aset dan penilaian
kinerja sistem irigasi (utama dan tersier) dan akan melibatkan sekurang-
kurangnya beberapa unsur sebagai berikut:
• Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A/GP3A/IP3A);
• Juru Pengairan (petugas OP); dan
• Surveyor/enumerator.
4) Penentuan Rekomendasi:
Bagian terpenting dalam kegiatan PAKSI adalah penentuan prioritas
penanganan dan pengelolaan suatu DI serta penentuan perkiraan
peningkatan kinerja suatu DI pasca kegiatan penanganan baik
rehabilitasi/peningkatan maupun kegiatan OP.

II. PENERIMA MANFAAT


2.1. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Nama : Jasa Konsultan Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi
Pekerjaan (PAKSI) pada Kegiatan Integrated Participatory Development
and Management of Irrigation Program (IPDMIP) Paket Irigasi 7
Pengguna : PPK Satuan Kerja Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan,
Jasa Direktorat Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat

9
2.2. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini didanai melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat Bina Operasi dan
Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dengan sistem Kontrak Tahun 2019. Biaya
Pelaksanaan pekerjaan ini kurang lebih Rp. 8,503,500,000 termasuk PPn
(dengan PPn NIHIL).

III. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


3.1. Metode Pelaksanaan
3.1.1. Standar Teknis dan Pedoman
Adapun standar teknis dan pedoman yang diperlukan/dijadikan acuan dan
penuntun dalam kegiatan PAKSI adalah sebagai berikut:
1) Kriteria Perencanaan;
2) Menggunakan Juklak dan Juknis PAKSI yang disiapkan oleh Direktorat
Bina OP, Ditjen SDA Kementerian PUPR; dan
3) Standar teknis lainnya yang masih berlaku dan disyaratkan.

3.1.2. Metodologi
1) Dasar Pemikiran:
Peningkatan kinerja sistem irigasi di setiap DI sangat ditentukan oleh
adanya mekanisme pelaksanaan pengelolaan irigasi yang tepat sasaran,
efisien dan komprehensif, dimana secara holistik dimulai dari kegiatan
survey, investigation, design, land acquisition, construction, operation and
maintenance (SIDLACOM).

Rekomendasi penanganan jaringan irigasi berupa rehabilitasi/peningkatan


ataupun pelaksanaan OP adalah merupakan keluaran (output) dari
kegiatan PAKSI. Dengan demikian, dalam rangka mendapatkan kualitas
rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti guna meningkatkan kinerja sistem
irigasi dalam suatu DI, maka dalam penyelenggaraannya kegiatan PAKSI
harus dilakukan secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

Mengingat sangat pentingnya keberadaan data kondisi dan fungsi aset


jaringan irigasi, aset pendukung pengelolaan aset irigasi di setiap DI, serta
kinerja sistem irigasi, maka semua upaya pengumpulan data dan informasi

10
bagi pengelolaan irigasi akan dilakukan secara serentak di lokasi program
baik DI Kewenangan Pusat, Kewenangan Provinsi dan Kewenangan
Kabupaten. Sedangkan pengukuran kinerja sistem irigasi tidak hanya
dilakukan untuk jaringan utama, namun juga termasuk jaringan tersier.

Berdasarkan beberapa dasar pemikiran di atas, penyusunan strategi


pelaksanaan dan proses analisa guna menghasilkan rekomendasi yang
tepat guna sangat diperlukan.
2) Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:
a. Piranti Lunak
Menggunakan Piranti lunak yang sudah dikembangkan oleh
Direktorat Bina OP, yaitu Aplikasi berbasis GIS dengan spesifikasi
sebagai berikut:
• Memanfaatkan Peta Citra Satelit dari Google;
• Aplikasi Survei penilaian kinerja berbasis Android yang dapat
bekerja secara online maupun offline; dan
• Aplikasi Web e-PAKSI.
b. Piranti Keras
Piranti keras yang digunakan dalam kegiatan ini, antara lain:
• Smartphone atau HP Android yang dilengkapi dengan Kamera dan
GPS;
• Tambahan alat (apabila diperlukan) seperti GPS, Kamera,
handycam; dan
• Perangkat pendukung lainnya.
c. Lain-lain
3) Metode Kerja:
Adapun metode kerja konsultan PAKSI dapat mengacu pada beberapa
tahapan pelaksanaan kegiatan konsultasi melalui paket ini sebagaimana
dijelaskan dalam tabel 2. Dalam tabel 2 dimaksud juga dijelaskan beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh NPIU Bina OP terkait kegiatan persiapan.

Tabel 2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan PAKSI


Urutan & Jenis Waktu Penanggung
No. Uraian Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Jawab
1 Persiapan • Konsultan perlu menyiapkan Bulan 1 Konsultan
semua kebutuhan dan (minggu 1 – PAKSI
membangun koordinasi 4)

11
Urutan & Jenis Waktu Penanggung
No. Uraian Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Jawab
dengan berbagai pihak agar
kegiatan PAKSI dapat
dilaksanakan sesuai dengan
yang disyaratkan
• Menyiapkan laporan RMK
2 Sosialisasi • Sosialisasi tingkat pusat Bulan 1 • Untuk
merupakan bagian dari (minggu 4) & tingkat
kegiatan persiapan dan Bulan 2 Pusat akan
merupakan tanggung jawab (minggu 1) dilaksanak
NPIU Bina OP an oleh
• Sosialisasi tingkat pusat NPIU Bina
dilakukan guna OP,
menyamakan persepsi dibantu
terkait pelaksanaan PAKSI oleh TA-
oleh semua pihak baik ADB
Pemerintah maupun • Untuk di
Konsultan tingkat
• Selain sosialisasi di tingkat BBWS/BW
Pusat, juga akan dilakukan S akan
sosialisasi di tingkat dikoordinas
lapangan yang akan i langung
dilakukan di setiap oleh
kabupaten yang akan Konsultan
menghadirkan semua pihak PAKSI di
konsultan tingkat daerah masing-
termasuk petugas OP dan masing
P3A wilayah
3 Pelatihan/Bimbingan
Teknis
3.1 Pelatihan/Bimbingan • Pelaksanaan TOT Diharapkan Dilaksanakan
Teknis di Tingkat merupakan bagian dari kegiatan ini oleh NPIU
Pusat (TOT) kegiatan persiapan dan dilakukan Bina OP,
penanggung jawab kegiatan sebelumnya, dibantu oleh
ini adalah NPIU Bina OP atau TA-ADB
• Pelaksanaan selambat-
pelatihan/bimbingan teknis lambatnya
bagi para calon trainer (TOT) dilakukan
tentang pelaksanaan PAKSI, pada Bulan
dan yang menjadi peserta 1 (minggu 1)

12
Urutan & Jenis Waktu Penanggung
No. Uraian Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Jawab
adalah staf pemerintah
mulai dari pusat hingga
kabupaten
3.2 Pelatihan/Bimbingan • Kegiatan ini merupakan Bulan 1 Dilaksanakan
Teknis bagi Tim bagian dari kegiatan (minggu 3) oleh TA ADB
Konsultan PAKSI persiapan, dan yang dan dibantu
bertanggung jawab melatih narasumber
Tim Konsultan PAKSI adalah dari staf
Tim TA ADB dan dibantu pemerintah
oleh para Trainer dari staf yang telah
pemerintah yang telah mengikuti
dilatih sebelumnya kegiatan TOT
• Adapun kegiatan ini
diadakan oleh Tim
Konsultan PAKSI
4 Pengumpulan Data
4.1 Pengumpulan Data Setelah SPMK, Tim Konsultan Bulan 1 Konsultan
Awal PAKSI berkewajiban (minggu 1 – PAKSI
mengumpulkan data awal 4)
sebelum melaksanakan
kegiatan pengumpulan data
sekunder dan primer bagi
kebutuhan analisa dan semua
pelaporan
4.2 Data Sekunder Konsultan PAKSI melaksanakan Bulan 1 Konsultan
kegiatan pengumpulan data (minggu 1) – PAKSI
sekunder guna mendukung Bulan 3
proses analisa dan rekomendasi (minggu 1)
4.3 Data Primer
a Pengumpulan Data Konsultan PAKSI melaksanakan Bulan 1 Konsultan
Pendukung kegiatan pengumpulan data (minggu 1) – PAKSI
Pengeloloaan Aset pendukung pengelolaan aset Bulan 3
Irigasi irigasi di tingkat DI baik untuk (minggu 2)
PAI dan IKSI
b Penelusuran Aset Konsultan PAKSI melaksanakan Bulan 1 Konsultan
Jaringan Irigasi penelusuran jaringan irigasi di (minggu 1) – PAKSI
tingkat DI baik untuk PAI dan Bulan 3
IKSI. Penelusuran dilakukan (minggu 2)
bersama-sama dengan petugas

13
Urutan & Jenis Waktu Penanggung
No. Uraian Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Jawab
OP dan wakil dari P3A
5 Kompilasi dan Analisa
Data
5.1 Kompilasi Data Konsultan PAKSI menyusun Bulan 2 Konsultan
semua data yang telah (minggu 2) – PAKSI
dikumpulkan secara benar dan Bulan 3
tepat agar mudah dipakai (minggu 3)
dalam proses analisa dan
pemberian rekomendasi
5.2 Analisa Data Aset Konsultan melaksanakan Bulan 3 Konsultan
Jaringan Irigasi dan kegiatan analisa atas semua (minggu 1) – PAKSI
Pendukung data yang telah dikumpulkan Bulan 4
Pengelolaan Irigasi dan disusun terkait aset (minggu 2)
jaringan irigasi dan pendukung
pengelolaan irigasi baik untuk
PAI dan IKSI
5.3 Analisa Data Kinerja Konsultan melaksanakan Bulan 3 Konsultan
Jaringan Irigasi kegiatan analisa atas semua (minggu 1) – PAKSI
Utama dan Tersier data yang telah dikumpulkan Bulan 4
dan disusun terkait kinerja (minggu 2)
jaringan irigasi baik utama
maupun tersier
5.4 Analisa Penentuan Berdasarkan hasil analisa, Bulan 3 Konsultan
Pembiayaan pihak Konsultan PAKSI (minggu 2) – PAKSI
Pengelolaan Irigasi menganalisa dan menentukan Bulan 5
besarnya pembiayaan yang (minggu 2)
dibutuhkan bagi pelaksanaan
pengelolaan irigasi di setiap DI
5.3 Rekomendasi Hasil dari semua analisa, pihak Bulan 3 Konsultan
Penentuan Prioritas Konsultan PAKSI menentukan (minggu 2) – PAKSI
Penanganan prioritas penanganan di setiap Bulan 5
DI (minggu 2)
5.4 Rekomendasi Dari hasil rekomendasi Bulan 4 Konsultan
Penentuan Kinerja penentuan prioritas (minggu 1) – PAKSI
Pasca Penanganan penanganan, pihak Konsultan Bulan 5
menentukan kinerja pasca (minggu 2)
penanganan baik itu
rehabilitasi/peningkatan
maupun kegiatan OP

14
Urutan & Jenis Waktu Penanggung
No. Uraian Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Jawab
6 Presentasi/Workshop
6.1 Presentasi Laporan Setelah mengumpulkan data Bulan 2 Konsultan
Pendahuluan awal selama masa persiapan (minggu 2) PAKSI
dan pelaksanaan sosialisasi dan
pelatihan, Konsultan PAKSI
menyampaikan hasil
pelaksanaan melalui Laporan
Pendahuluan kepada PPK
6.2 Presentasi Laporan Setelah semua data Bulan 3 Konsultan
Antara dikumpulkan dan dikompilasi, (minggu 4) PAKSI
pihak Konsultan PAKSI
menyampaikan hasil Laporan
Antara kepada PPK
6.3 Presentasi Draft Setelah semua kegiatan analisa Bulan 5 Konsultan
Laporan Akhir dan penyiapan rekomendasi (minggu 1) PAKSI
disiapkan, pihak Konsultan
PAKSI menyampaikan hasil
Draft Laporan Akhir kepada
PPK
6.4 Lokakarya Laporan Setelah merevisi dan Bulan 5 Konsultan
Akhir melengkapi semua masukan (minggu 3) PAKSI
dan koreksi dari kegiatan
penyampaian hasil Draft
Laporan Akhir, pihak Konsultan
PAKSI melaksanakan kegiatan
Lokakarya atas Laporan Akhir
kepada PPK
7 Pelaporan
7.1 Penyiapan Laporan Pihak Konsultan PAKSI Bulan 1 – 5 Konsultan
bertanggung jawab menyiapkan PAKSI
semua laporan pelaksanaan
guna disampaikan kepada PPK
7.2 Pemasukan Laporan Setelah melengkapi semua Bulan 5 Konsultan
Akhir masukan dan koreksi dari hasil (minggu 4) PAKSI
pelaksanaan Lokakarya
Laporan Akhir, pihak Konsultan
PAKSI memasukan Laporan
Akhir dan semua laporan
pendukungnya kepada PPK

15
Tabel 3. Kategori Aset, Sumber Data, & Jenis Data PAI & IKSI
Kategori Sumber Jenis
No. Uraian Keterangan
Aset Data Data
I Prasarana Fisik
Menggunakan Aplikasi
1 Bangunan Utama AB DL P
Android PAKSI
Menggunakan Aplikasi
2 Saluran Pembawa AB DL P
Android PAKSI
Bangunan pada Saluran Menggunakan Aplikasi
3 AB DL P
Pembawa Android PAKSI
Saluran Pembuang dan Menggunakan Aplikasi
4 AB DL P
Bangunannya Android PAKSI
Menggunakan Aplikasi
5 Jalan Masuk/Inspeksi AB DL P
Android PAKSI
Kantor, Perumahan dan Menggunakan Aplikasi
6 AB DL P
Gudang Android PAKSI
II Produktivitas Tanam
Menggunakan Aplikasi
1 Pemenuhan Kebutuhan Air N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan Aplikasi
2 Realisasi Luas Tanam N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan Aplikasi
3 Produktivitas Padi N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
III Sarana Penunjang
Menggunakan Aplikasi
1 Peralatan OP AP DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan Aplikasi
2 Transportasi AP DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Alat-Alat Kantor Menggunakan Aplikasi
3 AP DL, DS P, S
Ranting/Pengamat/UPTD Android PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan Aplikasi
4 Alat Komunikasi AP DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
IV Organisasi Personalia
Menggunakan Aplikasi
1 Organisasi OP N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan Aplikasi
2 Personalia N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
V Dokumentasi
Menggunakan Aplikasi
1 Buku Data DI N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan Aplikasi
2 Peta dan Gambar-Gambar N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
VI P3A/GP3A/IP3A

16
Kategori Sumber Jenis
No. Uraian Keterangan
Aset Data Data
Menggunakan Aplikasi
1 Berbadan Hukum N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Menggunakan Aplikasi
2 Kondisi Kelembagaan N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Rapat dengan Menggunakan Aplikasi
3 N/A DL, DS P, S
Ranting/Pengamat/UPTD Android PAKSI & Web-PAKSI
Aktif Survei/Penelusuran Menggunakan Aplikasi
4 N/A DL, DS P, S
Jaringan Android PAKSI & Web-PAKSI
Partisipasi Perbaikan
Menggunakan Aplikasi
5 Jaringan dan Penanganan N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
Bencana Alam
Iuran untuk Perbaikan Menggunakan Aplikasi
6 N/A DL, DS P, S
Jaringan Android PAKSI & Web-PAKSI
Partisipasi dalam
Menggunakan Aplikasi
7 Perencanaan Tata Tanam N/A DL, DS P, S
Android PAKSI & Web-PAKSI
dan Pengalokasian Air

Catatan:
1. Kategori Aset:
AB : Aset bangunan infrastruktur seperti jaringan utama, jaringan tersier,
bangunan pertemuan, bangunan gedung
AP : Aset pendukung seperti kendaraan darat, alat komunikasi, peralatan
dan perlengkap OP, dan lain sebagainya
N/A : Tidak terkategori
2. Sumber Data:
DL : Data lapangan yang diambil di setiap DI
DS : Data yang diambil bukan di DI dan merupakan data sekunder
3. Jenis Data:
P : Data primer
S : Data sekunder

Berdasarkan tabel 2 di atas dan guna melengkapi metode pelaksanaan


kegiatan PAKSI, maka pihak konsultan harus memperhatikan hal-hal
tambahan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Survei:
• Konsultan berkewajiban mengumpulkan data dan mengupdate:
skema jaringan irigasi dan skema bangunan irigasi untuk daerah
irigasi kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten terkait luasan

17
baku, luasan potensial dan fungsional yang disediakan oleh
Direktorat Bina OP, Ditjen. SDA Kementerian PUPR atau pada
BBWS/BWS, OPD PU/PSDA Provinsi/Kabupaten dan Kota. Apabila
data skema jaringan irigasi dan skema bangunan irigasi tidak
tersedia/ada, maka konsultan berkewajiban membuat sesuai
dengan kondisi yang ada di setiap DI dengan mengacu kepada
pedoman yang berlaku;
• Menginventarisir dan menganalisis kebutuhan data jumlah petugas
OP ideal meliputi Pengamat, Juru Pengairan, Staf Pengamat,
Petugas Operasi Bendung (POB), Petugas Pintu Air (PPA), dan
Pekarya Saluran (PS) sesuai dengan Permen PUPR No.
12/PRT/M/2015 yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Operasi dan
Pemeliharaan;
• Menginventarisir dan menganalisis kebutuhan ideal sarana dan
prasarana OP serta fasilitas penunjang OP;
• Konsultan berkewajiban melakukan walkthrough (penelusuran
jaringan) secara utuh dari mulai Sistem Irigasi Primer sampai
dengan Sistem Irigasi Tersier untuk mendapatkan:
a) Hasil penelusuran sistem irigasi secara utuh (sistem irigasi
primer sampai dengan sistem irigasi tersier);
b) Penilaian kondisi fisik daerah irigasi (dari bangunan utama,
jaringan utama sampai dengan jaringan tersier);
c) Data inventarisasi jaringan irigasi utama dan tersier yang
belum dan sudah dibangun termasuk luasan lahan sawah yang
sudah dicetak atau belum. Tim Konsultan PAKSI diwajibkan
menginventarisasi luasan sawah baku, potensial dan
fungsional dengan menggunakan GPS survei;
d) Membuat dan mengupdate skema jaringan dan bangunan
(utama dan tersier) berdasarkan KP;
e) Dokumentasi kegiatan berupa foto-foto dan video hasil
penelusuran jaringan di lapangan; dan
f) Mengumpulkan dan menganalisis data aset pendukung irigasi
seperti IP, P3A/GP3A/IP3A, Dokumentasi, dan lain-lain
• Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan
penelusuran jaringan konsultan harus didampingi minimal oleh
P3A/GP3A/IP3A dan Juru Pengairan/Petugas OP ;
• Oleh karena kegiatan PAKSI ini menggunakan Aplikasi Android
yang berbasis Web-PAKSI, dimana dalam pelaksanaannya kegiatan

18
PAI dan IKSI dilaksanakan secara bersama-sama dalam satu Paket
PAKSI, oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
a) Jangka waktu pelaksanaan pengumpulan data baik sekunder
maupun primer;
b) Dalam tahapan pengumpulan data IKSI, informasi terkait aset
jaringan irigasi DI yang ditinjau sudah terlebih dahulu
dikumpulkan dalam proses pengumpulan data PAI
sebelumnya. Sebagai panduan pengumpulan data-data
dimaksud, lihat tabel 3 dan gambar 1 terkait tahapan
pelaksanaan pengumpulan data PAKSI dari lapangan;
c) Dengan demikian konsultan PAKSI berkewajiban
melaksanakan pengumpulan data PAI terlebih dahulu sebelum
dilaksanakannya pengumpulan data IKSI di tingkat jaringan
irigasi.
d) Adapun hal yang harus dicermati adalah luasan DI yang akan
ditinjau. Apabila DI yang ditinjau memiliki luasan yang kecil,
jarak waktu antara pengumpulan data PAI dengan
pengumpulan data IKSI tidak terlalu lama, misalnya jaraknya
adalah 1 (satu) jam. Namun bagi DI yang sangat besar
khususnya pada DI Kewenangan Pusat dan Provinsi, tentunya
pihak konsultan perlu memperhatikan jarak waktu dimaksud
agar tidak mengganggu alokasi waktu pengumpulan data di
lapangan; dan
e) Untuk hal tersebut di atas, maka pihak konsultan PAKSI
berkewajiban menentukannya berdasarkan hasil kegiatan
identifikasi awal di lapangan khususnya.
• Secara spesifik konsultan wajib menginventarisasi kondisi
ketersediaan debit di pintu pengambilan utama yang dibutuhkan
oleh sawah khususnya pada musim kering. Data dimaksud dapat
diperoleh melalui pengumpulan data sekunder, apabila data debit
tidak tersedia, pihak konsultan berkewajiban memberikan
rekomendasi terkait penyediaan data debit. Adapun maksud dari
pengumpulan data debit sangat berkaitan dengan analisa dan
pemberian rekomendasi penanganan pengelolaan yang tepat
sasaran; dan

19
b. Konsultan berkewajiban menghitung biaya kebutuhan pekerjaan
terkait rekomendasi untuk setiap DI dengan menggunakan Harga
Satuan Pekerjaan yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
c. Penyusunan Rekomendasi Prioritas Penanganan:
Dari hasil pelaksanaan PAKSI, pihak konsultan mengusulkan
program penanganan pengelolaan jaringan irigasi, yang
dikelompokkan berdasarkan kriteria Permen PUPR No.
12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
b.1. Penentuan berdasarkan hasil evaluasi operasi dan pemeliharaan
kinerja sistem irigasi:
i. Nilai 80 – 100 : kinerja sangat baik, dan rekomendasi
pemeliharaan rutin dengan tingkat kerusakan < 10%;
ii. Nilai 70 - <80 : kinerja baik, dan rekomendasi pemeliharaan
berkala yang bersifat perawatan dengan tingkat kerusakan
10 - 20%;
iii. Nilai 55 - <70 : kinerja kurang dan perlu perhatian, dan
rekomendasi pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan
dengan tingkat kerusakan >20 - 40%; dan
iv. Nilai < 55 : kinerja jelek dan perlu perhatian segera, dan
rekomendasi pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan
berat/penggantian, rehabilitasi dan/atau peningkatan
kondisi jaringan irigasi dengan tingkat kerusakan > 40%.
b.2. Penentuan prioritas penanganan yang memadukan hasil kondisi
eksisting aset dan kinerja sistem irigasi terhadap ketersediaan
debit dan IP (indeks pertanaman):
• Dengan mempertimbangkan ketersediaan debit yang dapat
didistribusikan guna memenuhi kebutuhan sawah khususnya
pada musim kering serta IP pertahun di setiap DI, konsultan
diwajibkan mempertimbangkan aspek efektifitas penanganan
dan efisiensi pembiayaan atas rekomendasi yang diberikan;
• Bagi suatu DI yang memiliki ketersediaan debit pada musim
kering berlimpah serta didukung oleh besaran IP yang tinggi,
maka penanganan infrastruktur tidak sepenuhnya
membutuhkan alokasi anggaran baik
rehabilitasi/peningkatan maupun OP secara maksimal untuk
satu sistem; dan

20
• Pihak konsultan juga berkewajiban menentukan batasan
penanganan minimal yang harus dipenuhi bagi suatu DI
terkait kegiatan rehabilitasi/peningkatan. Sehingga alokasi
anggarannya dapat disesuaikan. Hal ini harus
dikonsultasikan secara intensif dengan pihak Direksi agar
rekomendasi yang diberikan tepat sasaran.

Start
Penelusuran
Aset Jaringan
Irigasi

Profil Aset: Koordinat,


Nomen Klatur, Jenis Data Kebutuhan
Penilaian Kinerja Sistem
Bangunan/Saluran, Pemeliharaan & Data
Irigasi Kerusakan
Dimensi, Tahun
Dibangun, Dll

Data Tindakan
Pencegahan &
Pengamanan

Data Pemeliharaan
Rutin utk Perawatan
& Perbaikan Ringan

Data Kerusakan utk


Perawatan,
Perbaikan, &
Penggantian

Data Perbaikan
Darurat

Stop
Penelusuran
Aset Jaringan
Irigasi

Aset Jaringan Irigasi Penilaian Jaringan Irigasi


Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Pengumpulan Data Infrastruktur di Tingkat DI
dengan Aplikasi Android PAKSI

d. Penyusunan Perkiraan Peningkatan Kinerja Sistem Irigasi


Berdasarkan Rekomendasi yang Diberikan:

21
• Konsultan berkewajiban menentukan perkiraan peningkatan
kinerja sistem irigasi di setiap DI yang ditinjau;
• Penentuan perkiraan dimaksud harus didasarkan atas tipe
rekomendasi yang diberikan sebelumnya;
• Semua perkiraan wajib mengacu kepada Permen PUPR yang
berlaku.

3.1.3. Keluaran Kegiatan


Terkait pelaksanaan kegiatan konsultan PAKSI, produk yang harus disiapkan
adalah sebagaimana tertera dalam tabel 4 di bawah ini. Sebagaimana telah
disebutkan dalam tabel 2, maka konsultan PAKSI harus menyiapkan dan
menyerahkan laporan-laporan dimaksud kepada Direktorat Bina OP dalam
Bahasa Indonesia kecuali ada ketentuan lain yang disepakati, dan masing-
masing 5 buku dan menggunakan salinan elektronik.

Tabel 4. Keluaran Kegiatan Konsultan PAKSI


Target Waktu
No. Keluaran Kegiatan
penyerahan
1 Rencana Mutu Kontrak (RMK) Paling lambat 3 minggu
setelah SPMK
2 Laporan Pendahuluan Paling lambat minggu 2
bulan ke 2 setelah
Mobilisasi
3 Laporan Bulanan Awal bulan berikutnya
4 Laporan Antara Paling lambat 90 hari
setelah SPMK
5 Draft Laporan Akhir 150 hari setelah SPMK
6 Laporan Akhir 150 hari setelah SPMK
7 Laporan Ringkasan (Executive Summary) 150 hari setelah SPMK
8 Laporan Penunjang 150 hari setelah SPMK
9 Data-data serta dokumentasi foto dan video penelusuran 150 hari setelah SPMK
jaringan yang diserahkan bersama softcopy keluaran
dalam 5 buah External Harddisk berkapasitas 1 TB

a. Rencana Mutu Kontrak:

22
RMK, berisi uraian prosedur pelaksanaan pekerjaan yang penyusunannya
mengacu pada standar pembuatan RMK dari Direktur Jenderal Sumber
Daya Air serta harus dikonsultasikan dan disetujui Pejabat Pembuat
Komitmen. RMK harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sebelum pemasukan Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) rangkap;
b. Laporan Pendahuluan:
Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Laporan Pendahuluan 5
(lima) rangkap selambat-lambatnya Bulan ke 2 pada minggu kedua setelah
mobilisasi, yang memuat antara lain:
a) Penjelasan Umum: latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi
kegiatan, waktu pelaksanaan, nama pekerjaan dan pengguna jasa,
ruang lingkup, dan output/keluaran pekerjaan;
b) Identifikasi awal kondisi lapangan yang memuat semua informasi
penting dari lapangan, serta dilengkapi dengan usulan-usulan konkrit
sesuai dengan tujuan dari kegiatan konsultansi ini. Usulan-usulan
dimaksud akan dilengkapi dengan metode pelaksanaan secara umum
serta metode analisis yang dapat memberikan rekomendasi
penanganan serta penentuan perkiraan kinerja sistem irigasi di setiap
DI yang ditinjau; dan
c) Terkait kedua metode dimaksud, maka pihak konsultan PAKSI perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Kerangka metodologi dan pola pikir yang memuat identifikasi awal
permasalahan, metode pelaksanaan survei dan pengumpulan data
di lapangan dan rencana kajian dan analisa data;
• Rencana konsep pengumpulan aset jaringan irigasi dan aset
pendukung pengelolaan irigasi, penilaian kinerja sistem irigasi
untuk semua kewenangan mulai dari jaringan utama hingga
jaringan tersier, serta data tambahan lainnya; dan
• Rencana kerja; berisi (a) rencana pelaksanaan, dilengkapi dengan
bagan alir (flow chart) dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, kurva-S;
dan (b) rencana pelaporan.
Laporan Pendahuluan harus dibahas/didiskusikan bersama semua
pihak terkait guna mendapatkan persetujuan Direksi pekerjaan dan
dijadikan panduan dalam melaksanakan desain rinci serta mengikat
untuk dipenuhi dalam laporan-laporan berikutnya.
c. Laporan Bulanan:
Laporan Bulanan antara lain memuat uraian ringkas pendahuluan (latar
belakang, ruang lingkup dan metodologi), pelaksanaan penilaian kinerja

23
sistem irigasi untuk semua DI kewenangan, tahapan pekerjaan konsultan
dan rencana ke depan, serta progres kemajuan konsultan. Laporan
Bulanan diserahkan 5 (lima) rangkap pada setiap awal bulan berikutnya.
d. Laporan Antara:
Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Laporan Antara yang
memuat:
a) Hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan yaitu pengumpulan data,
hasil inventarisasi dan investigasi, pendekatan pemecahan masalah,
rencana kerja selanjutnya, notulen diskusi Laporan Pendahuluan,
atau notulen atau catatan hasil rapat/diskusi yang dilakukan dan
dokumentasi;
b) Permasalahan dan identifikasi permasalahan yang akan dihadapi,
upaya-upaya penanganan atau antisipasi permasalahan dalam
pelaksanaan PAKSI untuk semua DI kewenangan Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang ada di dalam wilayah program; dan
c) Kerangka Laporan Akhir.
Laporan Antara diserahkan 5 (lima) rangkap selambat-lambatnya 90 hari
sejak diterbitkannya SPMK.
e. Draft Laporan Akhir:
Konsultan harus menyampaikan Draft Laporan Akhir yang memuat
seluruh rangkaian proses penyelesaian pekerjaan ini dimulai dari hasil
pelaksanaan survei, pengumpulan data dan pelaksanaan penelusuran
jaringan, serta hasil kajian, analisa data dilengkapi dengan program
penanganannya. Laporan ini disiapkan 10 (sepuluh) rangkap, diserahkan
selambat-lambatnya 150 hari sejak diterbitkannya SPMK.
f. Laporan Akhir:
Konsultan harus menyusun dan menyerahkan perbaikan Draft Laporan
Akhir berdasarkan masukan/hasil diskusi Laporan Akhir di Jakarta, yang
telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Laporan Akhir ini disiapkan 20 (dua
puluh) rangkap, diserahkan selambat-lambatnya 150 hari sejak
diterbitkannya SPMK.
g. Laporan Ringkasan:
Laporan Ringkasan memuat laporan ringkas pekerjaan dari awal sampai
akhir. Dari Laporan Ringkasan ini harus dapat diperoleh gambaran
mengenai pekerjaan yang dilaksanakan oleh konsultan terutama
rekomendasi dan kesimpulan. Laporan Ringkasan sebanyak 20 buku
dalam Bahasa Inggris dan 20 buku dalam Bahasa Indonesia disampaikan
bersamaan dengan Laporan Akhir.

24
h. Laporan Penunjang:
Laporan penunjang harus diserahkan 20 rangkap selambat-lambatnya 150
hari sejak diterbitkannya SPMK. Laporan Penunjang berisikan sebagai
berikut:
a) Skema Jaringan Irigasi dan skema bangunan irigasi yang menjadi
kewenangan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota pada lokasi
program yang telah dihimpun oleh konsultan;
b) Data inventarisasi jaringan irigasi (utama dan tersier) yang belum dan
sudah dibangun termasuk luasan lahan sawah yang sudah dicetak
atau belum pada setiap DI kewenangan Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota pada lokasi program;
c) Data penilaian kondisi fisik jaringan utama dan kondisi fisik jaringan
tersier pada setiap DI kewenangan Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota pada lokasi program;
d) Data eksisting dan analisis kebutuhan petugas OP ideal pada setiap
DI Kewenangan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota pada lokasi
program;
e) Data eksisting dan analisis sarana dan prasarana OP serta fasilitas
penunjang OP pada setiap DI Kewenangan Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota pada lokasi program;
f) Data Indeks pertanaman dan produktivitas padi pada petak tersier
yang ada pada setiap DI Kewenangan Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota pada lokasi program;
g) Data kondisi/status kelembagaan pengelola irigasi (KPI) termasuk
Inventarisasi Data P3A/GP3A/IP3A pada setiap DI Kewenangan
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota pada lokasi program;
h) Data kondisi usaha tani pada setiap DI baik Kewenangan Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota pada lokasi program;
i) Data kondisi kegiatan O&P Jaringan Irigasi pada setiap Daerah Irigasi
Kewenangan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota pada lokasi
program; dan
j) Dokumentasi pelaksanaan PAKSI di setiap lokasi kegiatan (Foto,
video, berita acara pelaksanaan semua kegiatan seperti daftar hadir,
notulensi pertemuan, memastikan adanya keterlibatan
P3A/GP3A/IP3A di setiap kegiatan, dan lain-lain)

3.1.4. Tenaga Ahli


a) Kebutuhan Personil

25
Adapun dalam pelaksanaannya, konsultan PAKSI akan terdiri dari tenaga-
tenaga Ahli Nasional total sekitar 32.5 Orang-Bulan dan Tenaga Asisten
sekitar 24 Orang-Bulan dengan rincian seperti ditunjukkan pada tabel 5,
dengan kualifikasi yang dibutuhkan seperti ditunjukkan pada tabel 6.

Tabel 5. Kebutuhan Personil


Thn Jumlah
Kelompok
Pendidikan Pengalam Bidang
No. Tenaga Ahli Ahli
(Minimal) an Org Bln OB SKA
(Minimal)
(Minimal)
A Tenaga Ahli Nasional (Pusat)
Ketua Tim/Ahli S2/Sipil/Keair
1 Ahli Utama 7 1 5 5 SDA
Peren.OP/Irigasi an
S1/Sipil/Keair
2 Ahli Irigasi Ahli Utama 5 3 4.5 13.5 SDA
an
SI//Sosial
Ahli OP/Kelembagaan
3 Kelembagaan/ Ahli Utama 5 2 5 10 SDA
Irigasi
Pertanian
Ahli Sistem Informasi S1/Geodesi/G
4 Ahli Madya 5 1 4 4 GIS
Geografi (SIG) eografi
Jumlah Tenaga Ahli 7 32.5
B Tenaga Asisten di BBWS/BWS (Provinsi)
SI/Sipil/Keair
1 Asisten Ahli Irigasi 2 3 4 12
an
SI/Sipil/Perta
nian/Sosek
Asisten Ahli
2 Pertanian/Sosi 2 2 4 8
Kelembagaan
al/Sospol/Huk
um
Asisten Ahli Sistem S1/Geodesi/G
3 2 1 4 4
Informasi Geografi (SIG) eograsi
Jumlah Tenaga Asisten 6 24
C Tenaga Pendukung Teknik di BBWS/BWS (Provinsi)
1 Operator Data Entry 3 4 12
2 Surveyor/Enumerator 108 1.5 162
Jumlah Tenaga Pendukung Teknik (Provinsi) 111 174
D Tenaga Pendukung Administasi (Pusat)
1 Office Manager 1 5 5
2 Operator Komputer 1 5 5
3 Sopir 1 5 5
4 Pramubakti 1 5 5
Jumlah Tenaga Pendukung Administrasi 4 20

26
Tabel 6. Kualifikasi Personil yang Dibutuhkan
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
A TENAGA AHLI
1 Ketua Tim/ Ahli Minimal Sarjana S2 Memiliki sertifikat Berpengalaman kerja
Perencanaan/O jurusan Teknik Sipil/ keahlian (SKA) Ahli sekurang-kurangnya
P. Irigasi Pengairan/ Teknik Utama bidang SDA; 7 tahun di bidang
Keairan lulusan Memiliki keahlian di Operasi dan
universitas/ perguruan bidang perencanaan pemeliharaan,
tinggi atau yang umum, perencanaan rehabilitasi,
disamakan, yang dan pengawasan peningkatan dan
dibuktikan dengan pelaksanaan pembangunan
ijazah yang dilegalisir partisipatif, rehabilitasi Jaringan Irigasi dan
maupun Operasi dan minimal telah 3 (tiga)
Pemeliharaan (OP) kali pernah menjabat
Jaringan Irigasi skala sebagai Ketua Tim,
kecil hingga besar; Berpengalaman
Mempunyai dalam
pengetahuan tentang perencanaan/pengaw
Sistim Informasi Irigasi asan pembangunan
dan aplikasi sistim Jaringan Irigasi dan
pengelolaan informasi; kegiatan-kegiatan
Memiliki kemampuan terkait pembentukan
manajerial dan lembaga/organisasi di
kemampuan teknis bidang pertanian dan
yang baik, sehingga Perkumpulan Petani
mampu memimpin/ Pemakai Air
mengorganisir (P3A/GP3A/IP3A).
pelaksanaan pekerjaan
dan dapat bekerjasama
dengan pihak-pihak
lain, serta dapat
memecahkan
permasalahan yang
timbul.
2 Ahli Irigasi Minimal Sarjana S1 Memiliki sertifikat Berpengalaman kerja
jurusan Teknik Sipil/ keahlian (SKA) Ahli sekurang-kurangnya
Pengairan/ Teknik Utama bidang SDA; 5 tahun di bidang
Keairan lulusan Memiliki keahlian di Operasi dan
universitas/ perguruan bidang perencanaan pemeliharaan,
tinggi atau yang umum, perencanaan rehabilitasi,

27
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
disamakan, yang dan pengawasan peningkatan dan
dibuktikan dengan pelaksanaan pembangunan
ijazah yang dilegalisir partisipatif pada Jaringan Irigasi,
pekerjaan Rehabilitasi, termasuk
peningkatan dan pengalaman dalam
pembangunan jaringan hal penggunaan alat-
Irigasi, konstruksi alat ukur debit.
bangunan air. Berpengalaman
dalam kegiatan
penilaian kinerja
Jaringan Irigasi;

3 Ahli OP/ Minimal Sarjana S1 Memiliki keahlian di Mempunyai


Kelembagaan jurusan Teknik Sipil/ bidang kelembagaan pengalaman kerja
Irigasi Pengairan/ Teknik Irigasi; memiliki SKA sekurangnya selama
Keairan / Sosial/Hukum Ahli Utama SDA; 5 tahun dalam hal
lulusan universitas/ Mempunyai keahlian kelembagaan
perguruan tinggi atau dalam OP Jaringan pengelolaan Jaringan
yang disama-kan, yang Irigasi baik skala besar Irigasi;
dibukti-kan dengan maupun Jaringan
ijazah yang dilegalisir. Irigasi skala kecil.
Memahami peraturan
dan kebijakan di
bidang irigasi, dan
mampu melakukan
analisis dan
pengembangan aspek-
aspek kelembagaan
dalam pengelolaan
sistem irigasi
4 Ahli Sistim Minimal Sarjana S1 Memiliki sertifikat Berpengalaman
Informasi jurusan Teknik Sipil/ keahlian (SKA) Ahli dalam GIS dan
Geografi (SIG) Geografi/ Teknologi Madya bidang GIS; pemetaan geospasial
Informati ka/ Memiliki kemampuan dan penginderaan
Manajemen dalam pemetaan jauh, khususnya yang
Informatika/Geodesi geospasial dan berkaitan dengan
lulusan universitas/ penginderaan jauh, pengolahan, digitasi,
pergu-ruan tinggi atau khususnya yang plotting data, super
yang disamakan, yang berkaitan dengan impose sampai

28
Kualifikasi
No. Posisi
Pendidikan Keahlian Pengalaman
dibuktikan dengan pengolahan, digitasi, dengan pembuatan
ijazah yang dilegalisir plotting data, super peta di bidang irigasi
impose sampai dengan minimal 5 (lima)
pembuatan peta di tahun
bidang irigasi.
B TENAGA ASISTEN
1 Asisten Ahli Minimal Sarjana S1, Memiliki pengetahuan Berpengalaman
Irigasi jurusan jurusan Teknik dan keahlian tentang sekurangnya 2 tahun
Sipil/ Pengairan/ Teknik perencanaan teknik dalam
Keairan ataupun Irigasi dan/atau perencanaan/pengaw
jurusan lain yang pengawasan asan pekerjaan
sesuai, lulusan pelaksanaan rehabilitasi atau
universitas/ perguruan konstruksi Irigasi pembangunan
tinggi Negeri atau swasta jaringan irigasi
yang terakreditasi, partisipatif.
2 Asisten Ahli Minimal Sarjana S1, Memiliki pengetahuan Mempunyai
Kelembagaan jurusan jurusan Teknik dan keahlian tentang pengalaman
Sipil/ Pengairan/ Teknik perencanaan teknik sekurangnya 2 tahun
Keairan ataupun Irigasi dan/atau di bidang pengelolaan
jurusan lain yang pengawasan OP dan/atau
sesuai, lulusan pelaksanaan pengalaman dalam
universitas/ perguruan konstruksi Irigasi; pembentukan/pengu
tinggi Negeri atau swasta Memahami peraturan atan P3A/GP3A/IP3A
yang terakreditasi, dan kebijakan di
bidang irigasi
3 Asisten Ahli SIG Minimal Sarjana S1, Memiliki kemampuan Berpengalaman
jurusan Teknik Sipil/ dalam pemetaan dalam GIS dan
Geografi/ Teknologi geospasial dan pemetaan geospasial
Informati ka/ penginderaan jauh, dan penginderaan
Manajemen khususnya yang jauh, khususnya yang
Informatika/Geodesi berkaitan dengan berkaitan dengan
atau jurusan lain yang pengolahan, digitasi, pengolahan, digitasi,
sesuai, lulusan plotting data, super plotting data, super
universitas/ perguruan impose sampai dengan impose sampai
tinggi Negeri atau swasta pembuatan peta di dengan pembuatan
yang terakreditasi, bidang irigasi. peta di bidang irigasi
minimal 2 tahun

b) Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli

29
a. Ketua Tim/ Ahli Perencanaan/OP Irigasi
Ketua Tim mempunyai tugas administratif keuangan Konsultan dan
bertanggungjawab terhadap masalah teknis dan personil Tim secara
keseluruhan. Tugas Ketua Tim antara lain termasuk:
i) Memimpin tim dalam melaksanakan pengelolaan aset, penilaian
kinerja Sistim Irigasi, AKNOP dan penentuan rekomendasi
penanganan prioritas serta penentuan kinerja DI pasca
penanganan;
ii) Membina hubungan baik dan koordinasi dengan seluruh
instansi pelaksana di tingkat Pusat maupun di tingkat Daerah,
memfasilitasi semua kegiatan yang menjadi tanggung jawab
Direksi;
iii) Memimpin sosialisasi dan pelatihan program ke daerah-daerah,
termasuk penyampaian mengenai tujuan, penyamaan persepsi,
motodologi, rencana kerja dan pembagian tugas dalam
pelaksanaan penelusuran jaringan; dan
iv) Mengkoordinasikan penempatan tenaga ahli di BBWS/BWS
maupun provinsi dan kabupaten dengan sepersetujuan PPK;
v) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan kegiatan konsultan
yang meliputi bidang teknis, administrasi dan keuangan;
vi) Menyusun pedoman pelaksanaan penelusuran jaringan dan
memberikan arahan kepada anggota Tim pelaksana penelusuran
jaringan;
vii) Mengidentifikasi masalah dan kendala yang dapat
mempengaruhi fungsi jaringan;
viii) Mengkonsolidasikan hasil analisis yang dilakukan oleh Anggota
Tim, dan menyusun rekomendasi penanganan prioritas dan
penentuan kinerja DI pasca konstruksi/intervensi; dan
ix) Bertanggung jawab menyusun laporan berkala berupa Laporan
Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan Antara, Laporan Draft
Akhir, Laporan Ahir, dan laporan lainnya sebagaimana
dipersyaratkan dalam kontrak.
b. Ahli Irigasi
Tugas Ahli Irigasi antara lain termasuk:
i) Membantu Ketua Tim dalam melakukan hubungan/koordinasi
dengan seluruh penyelenggara kegiatan di BBWS/BWS, Dinas
PU SDA di tingkat Propinsi maupun Kabupaten;

30
ii) Membantu Ketua Tim terkait penyesuaian petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis pelaksanaan PAKSI terkait keirigasian di
tingkat DI;
iii) Bersama Anggota Tim lainnya menyiapkan bahan sosialisasi
terkait keirigasian dan bersama-sama melakukan sosialisasi di
Tingkat BBWS/BWS atau provinsi;
iv) Menyiapkan bahan-bahan pelatihan penelusuran jaringan dan
memberikan pelatihan kepada Tim pelaksana penelusuran
terkait keirigasian;
v) Membantu Ketua Tim menyusun pedoman pelaksanaan
penelusuran jaringan irigasi dan memberikan arahan kepada
anggota Tim pelaksana penelusuran jaringan irigasi;
vi) Membantu Ketua Tim melakukan pemantauan kemajuan
kegiatan untuk penyiapan laporan;
vii) Membantu Ketua Tim dalam penyusunan laporan berkala sesuai
dengan persyaratan dalam kontrak;
viii) Mengidentifikasi masalah dan kendala keirigasian yang dapat
mempengaruhi fungsi jaringan dan memberi masukkan kepada
Ketua Tim untuk menyusun Rekomendasi penanganan
Jaringan;
ix) Berfungsi sebagai cost estimator; dan
x) Membantu Ketua Tim menyusun Laporan yang diperlukan
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
c. Ahli OP/Kelembagaan Irigasi
Tugas Ahli OP Irigasi ini antara lain termasuk:
i) Membantu Ketua Tim terkait penyesuaian petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis pelaksanaan PAKSI khususnya tentang
unsur kelembagaan petani di tingkat DI;
ii) Membantu Ketua Tim melakukan pemantauan kemajuan
kegiatan lapangan terkait kelembagaan untuk penyiapan
laporan;
iii) Bersama Anggota Tim lainnya menyiapkan bahan sosialisasi
terkait kelembagaan dan bersama-sama melakukan sosialisasi di
Tingkat BBWS/BWS atau provinsi;
iv) Membantu Ketua Tim dalam penyusunan laporan berkala sesuai
dengan persyaratan dalam kontrak;
v) Mengidentifikasi masalah dan kendala kelembagaan yang dapat
mempengaruhi fungsi jaringan dan memberi masukkan kepada

31
Ketua Tim untuk menyusun Rekomendasi penanganan
Jaringan;
vi) Membantu Ketua Tim menyusun Laporan yang diperlukan
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
d. Ahli Sistem Informasi Geografi (SIG)
Tugas Ahli SIG ini antara lain termasuk:
i) Membantu Ketua Tim terkait penyesuaian petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis pelaksanaan PAKSI khususnya tentang
sistem informasi geografis;
ii) Bersama Anggota Tim lainnya menyiapkan bahan sosialisasi
terkait sistem informasi geografis dan bersama-sama melakukan
sosialisasi di Tingkat BBWS/BWS atau provinsi;
iii) Membantu Ketua Tim melakukan pemantauan kemajuan
kegiatan terkait informasi geografis yang dilakukan oleh
surveyor di lapangan;
iv) Membantu Ketua Tim terkait analisa luasan petak per DI
khususnya petak tersier hasil survey GPS yang dilakukan
surveyor dari lapangan;
v) Membantu Ketua Tim dalam proses analisa dan penentuan
prioritas penangan berbasis grafis dan peta per DI;
vi) Mengidentifikasi masalah dan kendala yang dapat
mempengaruhi fungsi jaringan dan memberi masukkan kepada
Ketua Tim untuk menyusun Rekomendasi penanganan
Jaringan;
vii) Membantu Ketua Tim menyusun Laporan yang diperlukan
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

c) Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Asisten


a. Asisten Ahli Irigasi
Asisten Ahli Irigasi mempunyai kewajiban membantu Ahli Irigasi
melakukan penelusuran jaringan, pengumpulan data-data teknis
lapangan dan informasi lain yang terkait dengan keperluan analisa
kinerja/fungsi jaringan, termasuk estimasi biaya terhadap semua
intervensi yang diberikan terhadap setiap DI yang ditinjau.

Melakukan supervisi dan pendampingan pengisian data yang


dilakukan oleh Operator Data Entry dan pengumpulan data-data yang

32
dilakukan oleh Surveyor/Enumerator (data primer dan sekunder
serta kuesioner) di tingkat petani, pengamat dan juru pengairan.

Asisten Ahli Irigasi berkedudukan di ibukota Provinsi atau Kabupaten


atau di kota yang terdekat dengan DI targetnya dan mempunyai
kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat setempat dengan
baik.
b. Asisten Ahli Kelembagaan
Asisten Ahli Kelembagaan mempunyai kewajiban membantu Ahli
OP/Kelembagaan Irigasi dan Ketua Tim dalam melakukan sosialisasi
di tingkat petani (P3A/GP3A/IP3A), pengumpulan data kelembagaan
dan AD/ART kelembagaan dan memberikan pembinaan
P3A/GP3A/IP3A.

Melakukan supervisi dan pendampingan pengisian data yang


dilakukan oleh Operator Data Entry dan pengumpulan data-data yang
dilakukan oleh Surveyor/Enumerator (data primer dan sekunder
serta kuesioner) di tingkat petani, pengamat dan juru pengairan.

Asisten Ahli Kelembagaan berkedudukan di ibukota Provinsi atau


Kabupaten atau di kota yang terdekat dengan DI targetnya dan
mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat setempat
dengan baik.
c. Asisten Ahli SIG
Asisten Ahli SIG mempunyai kewajiban membantu Ahli SIG dan
Ketua Tim melakukan pelatihan bagi tenaga surveyor dalam
melaksanakan kegiatan pengambilan data lapangan, sekaligus
bertanggung jawab membantu proses digitasi data lapangan.

Melakukan supervisi dan pendampingan pengisian data yang


dilakukan oleh Operator Data Entry dan pengumpulan data-data yang
dilakukan oleh Surveyor/Enumerator (data primer dan sekunder
serta kuesioner) di tingkat petani, pengamat dan juru pengairan.

Asisten Ahli SIG berkedudukan di ibukota Provinsi atau Kabupaten


atau di kota yang terdekat dengan DI targetnya dan mempunyai
kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat setempat dengan
baik.

33
3.2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Tahapan kegiatan konsultan PAKSI telah dijelaskan dalam tabel 2 di atas.
Sedangkan lama waktu pelaksanaan adalah 5 (lima) bulan kalender terhitung
sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

IV. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, lama waktu pelaksanaan kegiatan
PAKSI oleh tim konsultan PAKSI adalah 5 (lima) bulan kalender dan detailnya
dapat dilihat dalam lampiran 1.

V. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Adapun besaran biaya pelaksanaan Konsultan PAKSI Paket Irigasi 7 adalah
sebesar Rp. 8,503,500,000 (Delapan Miliar Lima Ratus Tiga Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah).

34
Lampiran 1. Jangka Waktu Pelaksanaan Paket Konsultan PAKSI

Penanggung
No. Kegiatan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5
Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A Persiapan
1 Persiapan Internal Tim Konsultan Konsultan PAKSI
2 Rencana Mutu Kontrak Konsultan PAKSI
3 Sosialisasi Tingkat Pusat NPIU Bina OP
5 Sosialisasi Tingkat Lapangan Konsultan PAKSI
4 Training of Trainer (TOT) NPIU Bina OP
6 Pelatihan/Bimtek Tim Konsultan PAKSI Konsultan PAKSI

B Pengumpulan & Kompilasi Data


1 Pengumpulan Data Awal Konsultan PAKSI
2 Pengumpulan Data Sekunder Konsultan PAKSI
3 Pengumpulan Data Primer Konsultan PAKSI
4 Kompilasi Data Konsultan PAKSI

C Analisa Data
1 Analisa Data PAI Konsultan PAKSI
2 Analisa Data IKSI Konsultan PAKSI
3 Analisa Penentuan Pembiayaan Konsultan PAKSI
4 Penentuan Rekomendasi Prioritas Penanganan Konsultan PAKSI
5 Penentuan Kinerja Pasca Penanganan Konsultan PAKSI

D Presentasi/Workshop
1 Presentasi Laporan Pendahuluan Konsultan PAKSI
2 Presentasi Laporan Antara Konsultan PAKSI
3 Presentasi Draft Laporan Akhir Konsultan PAKSI
4 Lokakarya Laporan Akhir Konsultan PAKSI

E Penyiapan dan Pelaporan


1 Laporan Pendahuluan Konsultan PAKSI
2 Laporan Bulanan Konsultan PAKSI
3 Laporan Antara Konsultan PAKSI
4 Pemasukan Draft Laporan Akhir Konsultan PAKSI
5 Pemasukan Laporan Akhir Konsultan PAKSI
6 Pemasukan Laporan Ringkasan Konsultan PAKSI
7 Pemasukan Laporan Penunjang Konsultan PAKSI

Anda mungkin juga menyukai