Anda di halaman 1dari 36

DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT

BUKU
PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS)
PENGELOLAAN ASET DAN KINERJA SISTEM IRIGASI
(PAKSI)
BANGUNAN UTAMA - IKSI

2019
KATA PENGANTAR

Penyusunan Buku Petunjuk Teknis (Juknis) Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem
Irigasi (PAKSI) ini dilakukan guna melengkapi penggunaan Buku Utama Petunjuk
Pelaksanaan (Juklak) PAKSI terkait upaya mendukung pelaksanaan pengelolaan aset
irigasi (PAI) dan pengukuran indeks kinerja sistem irigasi (IKSI) dalam waktu yang
sama dalam setiap DI yang ada.

Buku Juknis PAKSI ini menjelaskan panduan pelaksanaan PAI dan IKSI dalam suatu
DI tentang semua fasilitas yang terbangun terkait Bangunan Utama.

Diharapkan dengan tersusunnya Buku Juknis PAKSI tentang Bangunan Utama IKSI
ini, upaya peningkatan fungsi layanan air yang maksimal dan optimal dalam setiap DI
guna mendukung sasaran peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan pertanian
masyarakat petani dapat terlaksana dengan baik.

Demikian disampaikan, semoga buku yang disiapkan ini dapat memberikan manfaat.
Semua masukan dan koreksi demi penyempurnaan penyusunan Juknis PAKSI
Bangunan Utama di kemudian hari, sangat dihargai dan diucapkan terima kasih
sebelumnya.

Jakarta, Juli 2019


Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................iv
1. LATAR BELAKANG...........................................................................................1
1.1. Gambaran Umum..........................................................................................1
1.1.1. Maksud dan Tujuan...................................................................................1
1.1.2. Ruang Lingkup...........................................................................................1
1.1.3. Istilah dan Defenisi...................................................................................1
2. PENERIMA MANFAAT......................................................................................4
3. METODOLOGI...................................................................................................5
3.1. Metode Pelaksanaan.....................................................................................5
3.1.1. Tahapan Pelaksanaan................................................................................5
3.1.2. Penelusuran Bangunan Utama di Tingkat DI............................................7
3.1.3. Penilaian Kinerja dan Biaya Aset Irigasi (Bangunan Utama)....................9
3.2. Waktu Pelaksanaan.......................................................................................9
4. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................................10
5. PENUTUP........................................................................................................10
5.1. Kesimpulan.................................................................................................10
5.2. Saran...........................................................................................................10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Infrastruktur Bidang


Keirigasian per Daerah Irigasi............................................................. 5

Gambar 02. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Baru/Peningkatan


Infratsruktur Bidang Keirigasian per Daerah Irigasi........................... 5

Gambar 03. Alur Inventarisasi Aset Irigasi.............................................................. 7

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Bangunan Utama..................... 11

iv
1. LATAR BELAKANG

1.1. Gambaran Umum


Buku Petunjuk Teknis (Juknis) Penelusuran dan Penentuan Biaya Aset
Bangunan Utama ini disusun sebagai bagian dari Buku Utama PAKSI yang akan
digunakan sebagai acuan dan penuntun pelaksanaan penelusuran jaringan
irigasi di tingkat Daerah Irigasi (DI) secara bersama-sama baik untuk kegiatan
Pengelolaan Aset Irigasi dan Pengukuran Kinerja Sistem Irigasi yang sebelumnya
dilakukan secara terpisah.

Sebagaimana telah disebutkan dalam Buku Utama Juklak PAKSI, pelaksanaan


penelusuran Bangunan Utama menggunakan sistem aplikasi Android PAKSI
berbasis web yang menggabungkan komponen PAI dan komponen IKSI. Sistem
aplikasi yang disiapkan untuk kegiatan penelusuran dan sistem informasi untuk
Bangunan Utama mengacu pada semua variabel dan paramater yang disebutkan
secara detail dalam tabel-tabel yang tertera dalam Juknis ini.

1.1.1. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari penyiapan Buku Juknis Modul IKSI Bangunan Utama ini
adalah terlaksananya kegiatan penelusuran jaringan irigasi di tingkat DI guna
mendukung pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset irigasi dan penilaian kinerja
sistem irigasi yang efektif dan efisien dengan menggunakan Juklak dan Aplikasi
Android PAKSI berbasis web yang sama serta dilaksanakan dalam satu kegiatan
yang sama.

Sedangkan tujuan dari penyiapan dokumen ini adalah:


a. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi di
tingkat DI untuk kegiatan pengelolaan aset irigasi dan pengukuran kinerja
sistem irigasi Bangunan Utama; dan
b. Menyiapkan variabel dan parameter Bangunan Utama terkait sistem aplikasi
dan sistem informasi PAKSI.

1.1.2. Ruang Lingkup


Buku Juknis ini memuat petunjuk penelusuran dan penentuan prioritas
penanganan Bangunan Utama baik untuk kegiatan pengelolaan aset irigasi dan
pengukuran kinerja sistem irigasi di tingkat DI.

Pada bagian metodologi memuat gambaran umum tahapan pelaksanaan


kegiatan, penelusuran jaringan irigasi di tingkat DI, penentuan kinerja dan biaya
aset, dan waktu pelaksanaan. Adapun penjelasan detail pelaksanaan
penelusuran dan penggunaan alat ukur pelaksanaan yang dijelaskan dalam
bentuk tabel disampaikan dalam bagian metodologi.

Pada bagian akhir dari Buku Juknis ini adalah penjelasan terkait lokasi
pelaksanaan kegiatan dan penutup.

1.1.3. Istilah dan Defenisi


1) Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah,
air hujan, dan air laut yang berada di darat.
2) Aset irigasi adalah jaringan irigasi dan pendukung pengelolaan irigasi.
1
3) Bangunan utama adalah bangunan yang melintasi sungai dan mengubah
karakteristik aliran sungai, dimana menyebabkan air menggenang
membentuk kolam tetapi mampu melewatkan air pada bagian atasnya.
4) Bangunan utama pada jaringan pembawa adalah bangunan yang berfungsi
membagi air dari saluran yang satu ke saluran yang lain.
5) Bangunan waduk (Reservoir) adalah suatu bangunan yang berfungsi
menampung air di musim hujan, serta memanfaatkan air tersebut pada
waktu tertentu untuk keperluan irigasi, air minum, air industri dan
sebagainya.
6) Bendung adalah bangunan yang letaknya melintang di sungai dengan fungsi
utama menaikkan muka air sungai atau menjamin elevasi minimum
permukaan air sungai supaya air dapat dipergunakan untuk mengairi sawah
yang direncanakan atau untuk keperluan lain.
7) Bendungan adalah bangunan air yang dibuat sebagai bagian dari bangunan
waduk yang dilengkapi dengan fasilitas bangunan pengambilan, bangunan
pelimpah, serta perlengkapan lain untuk mendukung pemanfaatan air di
waduk dan instrumentasi keamanan bendungan.
8) Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi.
9) Gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A) adalah kelembagaan
sejumlah P3A yang bersepakat bekerjasama memanfaatkan air irigasi dan
jaringan irigasi pada daerah layanan blok sekunder, gabungan beberapa
blok sekunder atau satu daerah irigasi.
10) Induk perkumpulan petani pemakai air (IP3A) adalah kelembagaan sejumlah
P3A yang bersepakat bekerja sama untuk memanfaatkan air irigasi dan
jaringan irigasi pada daerah layanan blok primer, gabungan beberapa blok
primer,atau satu daerah irigasi.
11) Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi
untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
12) Kantong lumpur adalah bagian dari bangunan utama yang terletak pada
bagian hilir pintu pengambilan dan berfungsi untuk mengendapkan atau
menampung sedimen dari sungai agar tidak masuk ke dalam saluran irigasi
sampai pada saat pembilasan.
13) Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya
yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
14) Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan
pelengkapnya.
15) Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-
sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
16) Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran
tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter,
serta bangunan pelengkapnya.
17) Jembatan pada bendung adalah bangunan yang melintas di atas bendung
yang berfungsi sebagai bangunan inspeksi pada bendung.

2
18) Masyarakat petani pemakai air adalah kelompok masyarakat yang bergerak
dalam bidang pertanian, baik yang telah tergabung dalam organisasi
perkumpulan petani pemakai air maupun petani lainnya yang belum
tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air.
19) Mercu adalah bangunan pelimpah pada bendung yang berfungsi
meninggikan dan melimpaskan air.
20) Mistar ukur pada bendung adalah fasilitas pelengkap yang berfungsi sebagai
bangunan ukur ketinggian muka air.
21) Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan
pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan
irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan,
menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi
pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.
22) Pagar pengaman pada bendung adalah bangunan pengaman bangunan
utama yang terletak pada sisi kiri dan kanan bangunan utama.
23) Papan operasi pada bendung adalah fasilitas pelengkap yang berfungsi
menjelaskan status bangunan utama.
24) Pendukung pengelolaan irigasi, antara lain kelembagaan pengelolaan irigasi,
sumber daya manusia, dan fasilitas pendukung seperti bangunan kantor,
telepon, rumah jaga, gudang peralatan, lahan, dan kendaraan.
25) Pengambilan Bebas adalah bangunan yang terletak di pinggir sungai dengan
tugas menyadap/mengalirkan air dari tepi sungai ke saluran pembawa
dengan bebas tanpa dibendung.
26) Pengelolaan Aset Irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk
perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai
tingkat pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air
irigasi dan pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan pengelolaan aset
irigasi seefisien mungkin.
27) Pengembangan dan pengelolaan sistim irigasi partisipatif (PPSIP) adalah
penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani mulai dari
pemikiran awal, pengambilan keputusan, sampai dengan pelaksanaan
kegiatan pada tahapan perencanaan, pembangunan, peningkatan, operasi,
pengembangan, dan rehabilitasi.
28) Perkumpulan petani pemakai air (P3A) adalah kelembagaan pengelolaan
irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam satu petak tersier atau
desa yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis,
termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.
29) Peta daerah irigasi adalah peta yang menggambarkan batas daerah irigasi
dan tata letak saluran induk & sekunder, bangunan air, pembagian areal
layanan irigasi, batas wilayah kerja antara lain : wilayah kerja
UPTD/pengamat, wilayah kerja mantri/juru pengairan, wilayah
kabupaten/kota, wilayah provinsi, dalam skala 1 : 10.000 atau 1 : 5.000.
30) Peta Petak tersier, adalah peta yang menggambarkan / menunjukkan segala
informasi, lokasi dan arah saluran pembawa / pembuang, bangunan
utama / pelengkap, jalan batas petak tersier, saluran yang dapat diairi
berdasarkan keadaan topografi daerah tersebut, dalam skala 1 : 5.000 atau
1 : 2.000.
31) Petak Kuarter adalah bagian dari petak tersier yang mendapat air dari boks
tersier/kuater dan dilayani oleh satu saluran kuarter.
32) Petak Tersier adalah bagian dari daerah irigasi yang mendapat air irigasi dari
satu bangunan sadap tersier dan dilayani oleh satu jaringan tersier.
3
33) Pintu pengambilan pada bendung adalah merupakan struktur dari bendung
yang terletak pada sisi kiri atau kanan atau kedua-duanya yang berfungsi
untuk mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan mencegah
masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran.
34) Pintu penguras/bilas bendung adalah merupakan struktur dari bendung
yang terletak antara dinding tegak sebelah kiri atau kanan bendung dengar
pilar, atau antara pilar dengan pilar yang berfungsi untuk menguras bahan-
bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu dimaksud.
35) Pintu penguras/bilas kantomg lumpur adalah bagian dari kantong lumpur
yang terletak pada bagian hilir dari bangunan kantong lumpur dan berfungsi
menggelontor sedimen yang tertampung dalam kantong lumpur.
36) Sayap pada bendung adalah bangunan pelindung bangunan utama yang
terletalk di sisi kiri dan kanan bagian hulu dan hilir bendung yang berfungsi
melindungi bendung dan melindungi sisi kiri dan kanan bendung dari
limpasan air akibat overtopping air khususnya pada kolam olakan.
37) Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
38) Sistem irigasi tersier meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen
irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia dalam
petak tersier.
39) Sistem irigasi utama meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen
irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia pada
jaringan irigasi utama (primer dan sekunder).
40) Skema Bangunan, adalah sketsa yang menggambarkan letak dan nama
nama saluran induk dan sekunder, Bendung, bangunan bagi, bangunan
bagi/sadap, bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya.
41) Skema Bangunan tersier, adalah sketsa yang menggambarkan letak dan
nama nama saluran tersier, boks tersier, boks kuarter, dan bangunan
pelengkap lainnya.
42) Skema Jaringan Irigasi adalah sketsa yang menggambarkan letak dan nama-
nama saluran induk & sekunder, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap,
bangunan sadap, dan bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang
saluran, petak tersier dengan data debit rencana, luas petak, kode golongan
yang masing-masing dilengkapi dengan nomenklatur.
43) Skema Jaringan irigasi tersier adalah sketsa yang menggambarkan letak dan
nama-nama saluran tersier, bangunan sadap, boks tersier, boks kuarter dan
bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang saluran, petak
kuarter dengan data debit rencana, luas petak, kode golongan yang masing-
masing dilengkapi dengan nomenklatur.
44) Tanggul penutup pada bendung adalah bangunan pelindung sisi hilir
bangunan utama yang berfungsi melindungi tebing sisi kiri dan kanan pada
hilir bendung.

2. PENERIMA MANFAAT
Adapun target penerima manfaat dari penyiapan Buku Juknis ini adalah:
a. BBWS/BWS;
b. Dinas PU SDA Provinsi;
c. Dinas PU SDA Kabupaten; dan
d. pihak lain yang membutuhkannya.

4
Tahap 3.
Tahap 1. Tahap 2.
Konstruksi/Re
PSETK SID/DED
habilitasi

Tahap 8.
Persiapan Update Tahap 4. POP
PSETK ≤ 2 Tahun

Tahap 7. IKSI Tahap 6. PAI Tahap 5. OP

Gambar 01. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Infrastruktur Bidang


Keirigasian per Daerah Irigasi

Tahap Tahap
Tahap 4.
Tahap 1. 2. 3. Land
Bangun
PSETK SID/DE Acquisiti
Baru/Peningka
D on
tan

Tahap 9.
Persiapan
Update PSETK Tahap 5. POP
≤ 2 Tahun

Tahap 8. IKSI Tahap 7. PAI Tahap 6. OP

Gambar 02. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Baru/Peningkatan


Infrastruktur Bidang Keirigasian per Daerah Irigasi

3. METODOLOGI
3.1. Metode Pelaksanaan
3.1.1. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan penentuan biaya aset di tingkat DI
merupakan tahapan tindak lanjut dari kegiatan PSETK, SID/DED, rehabilitasi
dan bangun baru atau peningkatan yang telah dilakukan sebelumnya (lihat
gambar 01 dan 02), dan dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan sebagai
berikut:
a. Tahapan Persiapan:

5
Tahapan persiapan terdiri atas i) kegiatan penyiapan administrasi dan
keuangan yang dibutuhkan pada saat kegiatan penelusuran di lapangan, ii)
kegiatan penyiapan alat dan kebutuhan penelusuran di lapangan seperti
android survei, meter rol, blanko survei tambahan, peta jaringan dan
bangunan irigasi, dokumen perencanaan setiap DI apabila tersedia, iii)
penyiapan tim penelusuran lapangan seperti surveyor, juru pengamat irigasi,
dan petani (P3A), iv) penentuan waktu pelaksanaan penelusuran, dan v)
kegiatan pelatihan tim penelusuran sebelum pelaksanaan penelusuran
jaringan irigasi di lapangan.
b. Tahapan Pelatihan Tim:
Pelatihan tim penelusuran sangat dibutuhkan agar pelaksanaan
penelusuran dapat dilakukan secara benar dan tepat terlebih pada
penggunaan aplikasi Android dan tabel-tabel penuntun yang ada dalam
Buku Juknis.

Karena dalam kegiatan penelusuran pihak petani (P3A) akan terlibat, maka
kegiatan pelatihan kepada petani perlu dilakukan guna meningkatkan
kapasitas petani dalam kegiatan penelusuran maupun dalam kegiatan
keseharian petani sebagai sumber utama bagi pemerintah terkait kondisi
dan fungsi bangunan dan jaringan setiap hari di setiap DI yang ada.
c. Tahapan Pengambilan Data:
1) Pengumpulan Data Sekunder:
Sebelum ke lapangan, tim penelusuran harus mengumpulkan data-data
sekunder seperti:
 Data indentitas DI;
 Data ketersediaan air;
 Data skema jaringan dan bangunan irigasi serta peta DI apabila
tersedia;
 Data lahan;
 Data desain saluran dan bangunan; dan
 Data harga satuan untuk setiap bangunan dan jaringan karena ada
kaitan dengan perkiraan biaya rehabilitasi atau bangun baru dan
peningkatan.
2) Pembuatan Jalur dan Jadwal Penelusuran
Setelah memperoleh data skema jaringan dan bangunan irigasi, maka
tim penelusuran dapat membuat jalur penelusuran yang akan
mempermudah kegiatan inventarisasi aset dan penilaian kinerja irigasi.
3) Pengumpulan Data Primer:
Tim penelusuran akan melakukan kegiatan penelusuran jaringan irigasi
dengan menggunakan aplikasi Android, serta dibantu dengan alat ukur
dimensi aset dan kerusakan dari setiap bangunan dan saluran yang
ditinjau.

Setiap data yang diambil disimpan dalam sistem aplikasi yang disiapkan
dalam aplikasi Android serta dicatat dalam blanko survei apabila
diperlukan seperti status tambahan yang tidak disiapkan dalam android.

Dalam kegiatan penelusuran, tim penelusuran akan menggunakan


tabel-tabel yang disebutkan dalam Buku Juknis ini sebagai acuan
menilai semua bangunan dan jaringan yang ditinjau di lapangan.

6
3.1.2. Penelusuran Bangunan Utama di Tingkat DI
Kegiatan penelusuran bangunan utama dalam Juknis ini terbagi dalam 2 (dua)
bagian kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan penelusuran untuk inventarisasi aset bangunan utama; dan
b. Kegiatan penelusuran untuk penilaian kinerja sistem irigasi bangunan
utama.

Persiapan

Pengisian Form di
Kantor

Survei Lapangan

Perekaman Koordinat Pengisian Form


GPS & Foto Lapangan

Validasi
Data

Pemasukan ke Data
Storage

Stop

Gambar 03. Bagan Alur Inventarisasi Aset Irigasi


(Sumber: Modifikasi dari Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015)

Untuk kedua kegiatan dimaksud, masing-masing secara detail dapat dijelaskan


sebagai berikut:
a. Inventarisasi aset bangunan utama:
Dalam kegiatan penentuan inventarisasi aset bangunan utama hal-hal yang
diperlukan diketahui adalah sebagai berikut:
1) Aset irigasi terdiri dari beberapa jenis yakni:
i. Aset jaringan irigasi yang secara fungsional yang terdiri dari a)
jaringan pembawa, dan b) jaringan pembuang; dan
7
ii. Aset pendukung pengelolaan aset irigasi yang terdiri dari a)
kelembagaan, b) sumber daya manusia (SDM), c) bangunan gedung,
d) peralatan OP, dan e) lahan.
2) Langkah-langkah kegiatan inventarisasi aset irigasi:
i. Pengumpulan data umum dikumpulkan seperti data DI dan data
ketersediaan air;
ii. Pengumpulan data aset jaringan seperti bangunan utama, bangunan
pelengkap pembawa, saluran, bangunan drainase, dan jaringan
irigasi air tanah (apabila ada);
iii. Pengumpulan data aset pendukung;
iv. Dalam proses pengumpulan data digunakan formulir isian yang
disiapkan sebagaimana dapat dilihat dalam Permen PUPR tentang
PAI, dan memperhatikan kode-kode yang diperlukan. Untuk
implementasi di tingkat lapangan Buku Juknis tentang penggunaan
Aplikasi Android dapat digunakan; dan
v. Alur kegiatan inventarisasi aset irigasi yang dilakukan setiap tahun
dan 5 (lima) tahun sekali dapat dilihat dalam gambar 03.

Terkait kegiatan penentuan aset bangunan utama, maka hal-hal yang


diperlukan adalah: i) data umum, ii) dimensi bangunan, iii) foto
bangunan, iv) umur bangunan, v) nilai aset, vi) kondisi bangunan, vii)
fungsi bangunan, dan viii) usulan pekerjaan OP, perbaikan, bangun
baru atau peningkatan.
3) Kode Aset Irigasi:
Untuk kepentingan sistem informasi PAKSI khususnya untuk kegiatan
inventarisasi aset irigasi, maka diperlukan kode-kode seperti:
i. Kode kabupaten/kota;
ii. Kode wilayah sungai;
iii. Kode daerah irigasi; dan
iv. Kode aset irigasi.

Lebih lanjut terkait kode-kode dimaksud dapat dilihat dalam Lampiran I


bagian A, B, dan C Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang
Pengelolaan Aset Irigasi.
4) Pengisian Formulir Aset Irigasi:
Formulir dan petunjuk pengisian formulir aset irigasi dapat dilihat
dalam Lampiran I bagian D Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang
Pengelolaan Aset Irigasi.
5) Dimensi Aset Irigasi:
Terkait dengan dimensi aset irigasi, maka dalam kegiatan inventarisasi
irigasi dimensi-dimensi yang harus diketahui adalah sebagai berikut:
i. Debit (Q) = m3/dtk;
ii. Jarak = m;
iii. Panjang/lebar/tinggi = m;
iv. Kemiringan dasar saluran = m/m (tanpa dimensi); dan
v. Koordinat geografi = derajat desimal.
6) Kondisi & Fungsi Aset Irigasi:
Dalam kegiatan inventarisasi aset irigasi berdasarkan Permen PUPR No.
23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi, maka klafikasi kondisi
fisik aset irigasi dapat dilihat di bawah ini.

8
Kondisi aset jaringan irigasi sebagai berikut:
 Kondisi Baik (B)1 dengan tingkat kerusakan > 0% - 10%;
 Kondisi Rusak Ringan (RR)2 dengan tingkat kerusakan > 10% - 20%;
 Kondisi Rusak Sedang (RS)3 dengan tingkat kerusakan > 20% - 40%;
 Kondisi Rusak Berat (RB)4 dengan tingkat kerusakan > 40% - 80%;
dan
 Kondisi Rusak Total (RT) dengan tingkat kerusakan > 80%.

Fungsi aset jaringan irigasi sebagai berikut:


 Fungsi Baik (B) dengan tingkat penurunan fungsi > 0% - 10%;
 Fungsi Kurang (K) dengan tingkat penurunan fungsi > 10% - 20%;
 Fungsi Sedang (S) dengan tingkat penurunan fungsi > 20% - 40%;
 Fungsi Buruk (BR) dengan tingkat penurunan fungsi > 40% - 80%;
dan
 Tidak berfungsi (TB) dengan tingkat penurunan fungsi > 80%.
b. Penilaian kinerja PAKSI:
1) Tim penelusuran wajib memahami dan menggunakan semua tabel
penuntun yang disiapkan dalam Juknis ini; dan
2) Pada bagian lampiran menjelaskan kriteria dan bobot penilaian kinerja
sistem irigasi untuk Bangunan Utama.

3.1.3. Penilaian Kinerja dan Biaya Aset Irigasi (Bangunan Utama)


Setelah semua data diambil di lapangan, kegiatan validasi atau pengecekan
kembali semua data yang ada di back office seperti: i) konsistensi nama-nama
bangunan dan saluran, ii) kebenaran informasi mengenai kondisi, fungsi, tahun
pelaksanaan rehabiltasi, dan lain sebagainya, iii) penyusunan atau
pengelompokan file serta keterangan harus benar dan tepat alokasinya, dan iv)
lain-lain.

Penilaian kinerja dan biaya aset dilakukan secara otomatis oleh sistem informasi
yang telah dibangun. Terkait keakuratan biaya aset irigasi, sifat informasi yang
dapat diberikan adalah masih dalam tingkatan perkiraan kasar yang akan
digunakan untuk kepentingan alokasi biaya OP maupun rehabilitasi, bangun
baru atau peningkatan.

3.2. Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan kegiatan PAKSI bagi kegiatan penelusuran jaringan irigasi
dan penentuan biaya aset irigasi setiap tahun, dimana dimulai dari kegiatan
pelaksanaan Baseline PAI dan IKSI dalam satu kegiatan yang sama yakni PAKSI
serta kegiatan updating PAI dan IKSI secara bersamaan setiap tahun setelah
pelaksanaan Baseline.

4. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN

1
Setara dengan kondisi Baik Sekali (BS) dalam IKSI (Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
2
Setara dengan kondisi Baik (B) dalam IKSI (Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
3
Setara dengan kondisi Sedang (S) dalam IKSI (Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
4
Setara dengan kondisi Jelek (J) dalam IKSI (Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
9
Adapun lokasi pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan penentuan biaya
aset irigasi adalah seluruh DI baik untuk kewenangan pusat, kewenangan
provinsi, maupun kewenangan kabupaten/kota.

5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Pelaksanaan kegiatan penelusuran jaringan irigasi bagi bangunan utama
baik itu bendung tetap, bendung gerak, bendung gerak karet, pengambilan
bebas, dan pompa irigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan PAKSI
(Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi) yang dilakukan dalam waktu
yang sama dengan menggunakan sistem informasi dan aplikasi Android
Survey yang sama, dan disebutkan dengan e-PAKSI; dan
b. Sistem aplikasi Android Survey dipakai dalam kegiatan penelusuran jaringan
irigasi dan semua variabel yang dimasukkan ke dalam sistem aplikasi.

5.2. Saran
Guna meningkatkan kemampuan pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan
penentuan aset irigasi sebagaimana yang secara lengkap dijelaskan dalam Buku
Juknis ini, maka disarankan sebagai berikut:
a. Perlu dilaksanakan kegiatan TOT (Training of Trainer) kepada staf
pemerintah baik di tingkat BBWS/BWS, Dinas PU SDA Provinsi dan
Kabupaten/Kota; dan
b. Pelaksanaan training bagi pelaksanaan kegiatan di tingkat DI, konsultan,
petani (P3A dan Poktan).

10
Tabel Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Bangunan Utama

Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
1 Bangunan Utama 13
A 1.1 Bendung Tetap 4/5* Bila
Bangunan
utama
merupakan
bandung
tetap
a Mercu 0,8/1* 1 Mercu Mercu dan/atau Mercu dan/atau tubuh Mercu dan/atau tubuh  Bila tdk
(termasuk tubuh (60) dan/atau tubuh bendung bendung terdapat retak bendung ada
bendung) tubuh bendung terdapat menganga (rekahan) pecah/jebol/growong/robo kantong
keadaan baik, retak/lubang kecil /retak h/penurunan elevasi lumpur
utuh, dan (Krowak kecil tidak structural/Krowak 2–5 puncak bendung;
tidak terjadi lebih dari 2% dari % lebar bendung dan
penurunan lebar bendung) belum sudah mempengaruhi
elevasi mempengaruhi elevasi
elevasi

2 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air /
(10) bocoran kecil/rembesan air bocoran bocor besar dan kekeruhan
air dari bocoran

3 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas < 20% mengelupas dengan mengelupas dengan luas
megelupas dengan luas 20-40% >40%
<10%

4 Pilar pada Pilar pada pintu Pilar pada pintu Pilar pada pintu penguras,
(20) pintu penguras, atau penguras, dan atau dan atau terdapat
penguras terdapat retakan terdapat retakan tidak kerusakan yang
dalam tidak lebih dari 20% lebih dari 40% mengakibatkan sulitnya
keadaan utuh pengoperasian pintu

11
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

b Sayap 0,6/0,75* 1 Tembok Tembok penahan Tembok penahan Tembok penahan


(hulu dan hilir) (70) penahan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan kanan,
(abutment) kiri kanan, tembok kanan, tembok transisi tembok transisi (kirmir),
dan kanan, transisi (kirmir), dan (kirmir), dan sayap dan sayap dalam pecah-2,
tembok sayap dalam kondisi dalam retak struktural jebol, growong (krowak
transisi retak kecil tidak (rekahan), pecah besar), roboh
(kirmir), dan lebih dari 20% dibeberapa tempat lebih
sayap dalam terhadap luas dari 40% terhadap luas
kondisi utuh permukaan permukaan
dan tegak
lurus
2 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan
(30) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan mengelupas dengan luas
mengelupas luas >10-20% luas >20-40% >40%
dengan luas
<10%

c Lantai bendung 0,8/1* 1 Lantai hulu, Lantai hulu, kolam Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak
- Lantai bendung hilir (50) kolam olak olak dan lantai hilir dan lantai hilir retak dan lantai hilir pecah-2,
dan lantai terdapat retak kecil struktural (rekahan), jebol, growong.
hilir/rip-rap tidak lebih dari 20% pecah dibeberapa
dalam kondisi terhadap luas tempat lebih dari 40%
utuh dan tidak permukaan terhadap luas
ada gerusan permukaan

2 Tidak terjadi Terjadi degradasi Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar
(20) degradasi dasar sungai sungai sehingga sungai sehingga koperan
dasar sungai sehingga koperan koperan endsill tersisa endsill tersisa <0,25 m
endsill tersisa 0,75- 0,25-0,75 m
1,25 m
- Lantai bendung 3 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air /
depan/hulu (20) bocoran/piping kecil/rembesan air bocoran bocor besar dan keruh

lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan mengelupas dengan luas
mengelupas luas >20-40% luas >20-40% >40%

12
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
dengan luas
<10%
d Tanggul penutup hulu 0,8/1* 1  Tidak ada  Tidak ada seepage,  Sudah mulai ada  Sudah terjadi seepage,
dan hilir (40) seepage, retakan melintang, seepage, retakan retakan melintang atau
retakan memanjang, mulai melintang atau memanjang, ada alur dan
melintang, ada alur dan memanjang, mulai amblesan
memanjang, sedikit amblesan ada alur dan sedikit
tidak ada amblesan
alur dan
amblesan

2  Lereng/  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding tanggul


(30) dinding tanggul luar dan / tanggul luar dan/atau luar dan/atau terdapat
tanggul luar atau dalam dalam terdapat longsor >40% dan banyak
dalam terdapat longsor longsor >20-40% dan tumbuhan liar
kondisi utuh <20% dan tumbuhan liar
dan tidak tumbuhan liar
ada
tumbuhan
liar

3  Tidak terjadi  Puncak tanggul Puncak tanggul turun  Puncak tanggul turun
(30) penurunan turun sehingga sehingga tinggi jagaan sehingga tinggi jagaan
puncak tinggi jagaan tersisa >10-20 cm tersisa 0-10 cm
tanggul tersisa >20-30 cm

e Jembatan 0,2/0,25* 1 Jembatan Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan /pelayanan


(diatas (50) diatas bendung/pelayanan bendung/pelayanan mengalami kerusakan 50%
mercu/pelayanan) bendung / mengalami mengalami kerusakan dan dikhawatirkan terjadi
pelayanan kerusakan ringan sedang dan mengalami keruntuhan
masih kokoh, (retakan kecil) sedikit retakan yang
dimensi masih tidak menyebabkan
sesuai rencana keruntuhan
2 Stabil dan Stabil dan cukup Kurang stabil untuk Tidak stabil dan tidak kuat
(50) kuat untuk kuat untuk transportasi, masih untuk transportasi
transportasi / transportasi/pelayan dapat dilalui terbatas kendaraan/sudah tidak
pelayanan an sesuai desain untuk kendaraan dapat dilalui/pelayanan
sesuai desain tertentu/pelayanan

13
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

f Papan Operasi 0,4/0,5* 1 Tersedia Tersedia papan Tersedia papan operasi papan operasi dalam
(50) papan operasi operasi yang namun kondisi kurang kondisi rusak atau tidak
dan masih kondisinya kurang jelas dibaca dan ada ada papan operasi
baik jelas dibaca kerusakan
2 Papan tersebut Papan tersebut tidak Papan tersebut tidak Pencatatan data operasi
(50) rutin diisi data selalu diisi data rutin diisi data opersi tidak ada
operasi operasi bendung bendung dengan benar
bendung dengan benar
dengan benar

g Mistar ukur 0,2/0,25* 1 Terdapat Terdapat papan duga Papan duga sudah Papan duga sudah tidak
(50) papan duga yg yg bisa dibaca kurang jelas dibaca bisa dibaca atau tidak
bisa dibaca dengan baik di terdapat papan duga
dengan baik di bendung
bendung
2 Papan duga Papan duga Papan duga terpasang Papan duga terpasang pada
(30) terpasang terpasang pada pada posisi dan elevasi posisi dan elevasi yg salah
pada posisi posisi dan/atau yg kurang tepat di di bendung
dan elevasi yg elevasi yang cukup bendung
tepat tepat
3 Terdapat tabel Terdapat tabel Terdapat tabel pembaca Tidak terdapat tabel debit
(20) pembaca debit pembaca debit aliran debit aliran yang aliran yang melimpas
aliran yang yang melimpas melimpas diatas mercu diatas mercu bendung dan
melimpas diatas mercu bendung tetapi kabur belum ada pembaca debit
diatas mercu bendung dan belum sulit dibaca dan belum aliran yg melintas diatas
bendung ada di kalibrasi dikalibrasi mercu dan intake
dan telah
dikalibrasi

h Pagar pengaman 0,2/0,25* 1 Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar pengaman
(100) pengaman pengaman bendung pengaman bendung yg bendung yg mengalami
bendung yg yg mengalami mengalami kerusakan kerusakan berat dan
masih baik kerusakan ringan sedang dan perlu membahayakan (roboh atau
tapi masih berfungsi perhatian dari sisi berlubang > 40%
aman pengamanan luasannya)
(pagar pengaman (pagar pengaman miring
miring dan/atau dan/atau
putus/sobek/berluba putus/sobek/berlubang

14
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
ng >10-20% >20-40% luasannya)
luasannya)
1.2 Pintu-pintu bendung 7/8*
dan roda gigi dapat
dioperasikan
a Pintu pengambilan 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
(Intake) (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
b Pintu penguras 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
bendung (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran

1.3 Kantong lumpur dan 2/0* 1 Bangunan Bangunan dalam Bangunan dalam Bangunan dalam kondisi
Pintu Penguras (100) dalam kondisi kondisi ada retakan kondisi ada retakan pecah/putus/jebol/growon
a Bangunan kantong 0,7/0* baik ringan tidak lebih ringan tidak lebih dari g dan / atau ada retakan
. lumpur baik dari 10% 20% lebih dari 20%

15
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

b Kantong lumpur telah 0,6/0* 1 Sedimen Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh tidak
. dibersihkan (80) dikuras secara secara periodik secara periodik sehingga pernah dikuras dan
periodik namun tidak bisa sedimen dapat masuk sedimen masuk ke saluran
secara maksimal ke saluran induk induk
terkuras

2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal periodik
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi tidak pengurasan
pengurasan kurang dilaksanakan dilaksanakan secara
dan secara benar benar
dilaksanakan
dengan
konsisten dan
benar
c Pintu penguras dan 0,7/0* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
roda gigi kantong (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
lumpur dapat dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dioperasikan dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
B Bendung Gerak 13 Bila
bangunan
utama
berupa
bendung
gerak
1.1 Pintu Bendung Gerak 4/5*

a Pintu bendung gerak 0,8/1* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
(60) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
16
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu Daun pintu yang terpasang
(20) pintu ada yang mulai yang terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
4 Pilar pada Pilar pada pintu, Pilar pada pintu, dan Pilar pada pintu, dan atau
(20) pintu dalam atau terdapat atau terdapat retakan terdapat kerusakan yang
keadaan utuh retakan tidak lebih tidak lebih dari 40% mengakibatkan sulitnya
dari 20% pengoperasian pintu
b Sayap 0,6/0,75* 1 Tembok Tembok penahan Tembok penahan Tembok penahan
(hulu dan hilir) (70) penahan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan kanan,
(abutment) kiri kanan, tembok kanan, tembok transisi tembok transisi (kirmir),
dan kanan, transisi (kirmir), dan (kirmir), dan sayap dan sayap dalam pecah-2,
tembok sayap dalam kondisi dalam retak struktural jebol, growong (krowak
transisi retak kecil tidak (rekahan), pecah besar), roboh
(kirmir), dan lebih dari 20% dibeberapa tempat lebih
sayap dalam terhadap luas dari 40% terhadap luas
kondisi utuh permukaan permukaan
dan tegak
lurus
2 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan
(30) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan mengelupas dengan luas
mengelupas luas >10-20% luas >20-40% >40%
dengan luas
<10%

c Lantai bendung 0,8/1* 1 Lantai hulu, Lantai hulu, kolam Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak
Lantai bendung hilir (50) kolam olak olak dan lantai hilir dan lantai hilir retak dan lantai hilir pecah-2,
dan lantai terdapat retak kecil struktural (rekahan), jebol, growong.
hilir/rip-rap tidak lebih dari 20% pecah dibeberapa
dalam kondisi terhadap luas tempat lebih dari 40%
utuh dan tidak permukaan terhadap luas
ada gerusan permukaan

2 Tidak terjadi Terjadi degradasi Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar
17
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
(20) degradasi dasar sungai sungai sehingga sungai sehingga koperan
dasar sungai sehingga koperan koperan endsill tersisa endsill tersisa <0,25 m
endsill tersisa 0,75- 0,25-0,75 m
1,25 m
Lantai bendung 3 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air /
depan/hulu (20) bocoran/piping kecil/rembesan air bocoran bocor besar dan keruh

lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan mengelupas dengan luas
mengelupas luas >20-40% luas >20-40% >40%
dengan luas
<10%
d Tanggul penutup hulu 0,8/1* 1  Tidak ada  Tidak ada seepage,  Sudah mulai ada  Sudah terjadi seepage,
dan hilir (40) seepage, retakan melintang, seepage, retakan retakan melintang atau
retakan memanjang, mulai melintang atau memanjang, ada alur dan
melintang, ada alur dan memanjang, mulai amblesan
memanjang, sedikit amblesan ada alur dan sedikit
tidak ada amblesan
alur dan
amblesan

2  Lereng/  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding tanggul


(30) dinding tanggul luar dan / tanggul luar dan/atau luar dan/atau terdapat
tanggul luar atau dalam dalam terdapat longsor >40% dan banyak
dalam terdapat longsor longsor >20-40% dan tumbuhan liar
kondisi utuh <20% dan tumbuhan liar
dan tidak tumbuhan liar
ada
tumbuhan
liar

3  Tidak terjadi  Puncak tanggul Puncak tanggul turun  Puncak tanggul turun
(30) penurunan turun sehingga sehingga tinggi jagaan sehingga tinggi jagaan
puncak tinggi jagaan tersisa >10-20 cm tersisa 0-10 cm
tanggul tersisa >20-30 cm

e Jembatan 0,2/0,25* 1 Jembatan Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan /pelayanan


(diatas (50) diatas bendung/pelayanan bendung/pelayanan mengalami kerusakan 50%

18
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
mercu/pelayanan) bendung / mengalami mengalami kerusakan dan dikhawatirkan terjadi
pelayanan kerusakan ringan sedang dan mengalami keruntuhan
masih kokoh, (retakan kecil) sedikit retakan yang
dimensi masih tidak menyebabkan
sesuai rencana keruntuhan
2 Stabil dan Stabil dan cukup Kurang stabil untuk Tidak stabil dan tidak kuat
(50) kuat untuk kuat untuk transportasi, masih untuk transportasi
transportasi / transportasi/pelayan dapat dilalui terbatas kendaraan/sudah tidak
pelayanan an sesuai desain untuk kendaraan dapat dilalui/pelayanan
sesuai desain tertentu/pelayanan
f Papan Operasi 0,4/0,5* 1 Tersedia papan Tersedia papan Tersedia papan operasi papan operasi dalam
(50) operasi dan operasi yang namun kondisi kurang kondisi rusak atau tidak
masih baik kondisinya kurang jelas dibaca a nada ada papan operasi
jelas dibaca kerusakan
2 Papan tersebut Papan tersebut tidak Papan tersebut tidak Pencatatan data operasi
(50) rutin diisi data selalu diisi data rutin diisi data opersi tidak ada
operasi operasi bendung bendung dengan benar
bendung dengan benar
dengan benar
g Mistar ukur 0,2/0,25* 1 Terdapat Terdapat papan duga Papan duga sudah Papan duga sudah tidak
(50) papan duga yang bisa dibaca kurang jelas dibaca bisa dibaca atau tidak
yang bisa dengan baik di terdapat papan duga
dibaca dengan bendung
baik di
bendung
2 Papan duga Papan duga Papan duga terpasang Papan duga terpasang pada
(30) terpasang pada terpasang pada pada posisi dan elevasi posisi dan elevasi yang
posisi dan posisi dan/atau yang kurang tepat di salah di bendung
elevasi yang elevasi yang cukup bendung
tepat tepat
3 Terdapat tabel Terdapat tabel Terdapat tabel pembaca Tidak terdapat tabel debit
(20) pembaca debit pembaca debit aliran debit aliran yang aliran yang melimpas
aliran yang yang melimpas melimpas diatas mercu diatas mercu bendung dan
melimpas diatas mercu bendung tetapi kabur belum ada pembaca debit
diatas mercu bendung dan belum sulit dibaca dan belum aliran yang melintas diatas
bendung ada di kalibrasi dikalibrasi mercu dan intake
dan telah
dikalibrasi
h Pagar pengaman 0,2/0,25* 1 Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar pengaman
(100) pengaman pengaman bendung pengaman bendung bendung yang mengalami
bendung yang yang mengalami yang mengalami kerusakan berat dan
masih baik kerusakan ringan kerusakan sedang dan membahayakan (roboh atau
19
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
tapi masih berfungsi perlu perhatian dari sisi berlubang > 40%
aman pengamanan luasannya)
(pagar pengaman (pagar pengaman miring
miring dan/atau dan/atau
putus/sobek/berluba putus/sobek/berlubang
ng >10-20% >20-40% luasannya)
luasannya)
1.2 Pintu-pintu bendung 7/8*
dan roda gigi dapat
dioperasikan
a Pintu pengambilan 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
(Intake) (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu Daun pintu yang terpasang
(20) pintu ada yang mulai yang terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
b Pintu penguras 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
bendung (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
1.3 Kantong lumpur dan 2/0* 1 Bangunan Bangunan dalam Bangunan dalam Bangunan dalam kondisi
Pintu Penguras (100) dalam kondisi kondisi ada retakan kondisi ada retakan pecah/putus/jebol/growon
a Bangunan kantong 0,7/0* baik ringan tidak lebih ringan tidak lebih dari g dan / atau ada retakan
lumpur baik dari 10% 20% lebih dari 20%

b Kantong lumpr telah 0,6/0* 1 Sedimen Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh tidak
dibersihkan (80) dikuras secara secara periodik secara periodik sehingga pernah dikuras dan
periodik namun tidak bisa sedimen dapat masuk sedimen masuk ke saluran
secara maksimal ke saluran induk induk
20
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
terkuras

2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal periodik
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi tidak pengurasan
pengurasan kurang dilaksanakan dilaksanakan secara
dan secara benar benar
dilaksanakan
dengan
konsisten dan
benar
c Pintu penguras dan 0,7/0* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
roda gigi kantong (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
lumpur dapat dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dioperasikan dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran

C Bendung Gerak 13
Karet
1.1 Tubuh Bendung 4/5*
a Tubuh bendung karet 0,8/1* 1 ...........
2

b Sayap 0,6/0,75* 1 Tembok Tembok penahan Tembok penahan Tembok penahan


(hulu dan hilir) (70) penahan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan kanan,
(abutment) kiri kanan, tembok kanan, tembok transisi tembok transisi (kirmir),
dan kanan, transisi (kirmir), dan (kirmir), dan sayap dan sayap dalam pecah-2,
tembok sayap dalam kondisi dalam retak struktural jebol, growong (krowak
transisi retak kecil tidak (rekahan), pecah besar), roboh
(kirmir), dan lebih dari 20% dibeberapa tempat lebih
sayap dalam terhadap luas dari 40% terhadap luas
kondisi utuh permukaan permukaan
dan tegak
21
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
lurus
2 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan
(30) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan mengelupas dengan luas
mengelupas luas >10-20% luas >20-40% >40%
dengan luas
<10%

c Lantai bendung 0,8/1* 1 Lantai hulu, Lantai hulu, kolam Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak
Lantai bendung hilir (50) kolam olak olak dan lantai hilir dan lantai hilir retak dan lantai hilir pecah-2,
dan lantai terdapat retak kecil struktural (rekahan), jebol, growong.
hilir/rip-rap tidak lebih dari 20% pecah dibeberapa
dalam kondisi terhadap luas tempat lebih dari 40%
utuh dan tidak permukaan terhadap luas
ada gerusan permukaan

2 Tidak terjadi Terjadi degradasi Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar
(20) degradasi dasar sungai sungai sehingga sungai sehingga koperan
dasar sungai sehingga koperan koperan endsill tersisa endsill tersisa <0,25 m
endsill tersisa 0,75- 0,25-0,75 m
1,25 m
Lantai bendung 3 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air /
depan/hulu (20) bocoran/piping kecil/rembesan air bocoran bocor besar dan keruh

lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan mengelupas dengan luas
mengelupas luas >20-40% luas >20-40% >40%
dengan luas
<10%
d Tanggul penutup hulu 0,8/1* 1  Tidak ada  Tidak ada seepage,  Sudah mulai ada  Sudah terjadi seepage,
dan hilir (40) seepage, retakan melintang, seepage, retakan retakan melintang atau
retakan memanjang, mulai melintang atau memanjang, ada alur dan
melintang, ada alur dan memanjang, mulai amblesan
memanjang, sedikit amblesan ada alur dan sedikit
tidak ada amblesan
alur dan
amblesan

2  Lereng/  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding tanggul


(30) dinding tanggul luar dan / tanggul luar dan/atau luar dan/atau terdapat
tanggul luar atau dalam dalam terdapat longsor >40% dan banyak
dalam terdapat longsor longsor >20-40% dan
22
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
kondisi utuh <20% dan tumbuhan liar tumbuhan liar
dan tidak tumbuhan liar
ada
tumbuhan
liar

3  Tidak terjadi  Puncak tanggul Puncak tanggul turun  Puncak tanggul turun
(30) penurunan turun sehingga sehingga tinggi jagaan sehingga tinggi jagaan
puncak tinggi jagaan tersisa >10-20 cm tersisa 0-10 cm
tanggul tersisa >20-30 cm

e Jembatan 0,2/0,25* 1 Jembatan Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan /pelayanan


(diatas (50) diatas bendung/pelayanan bendung/pelayanan mengalami kerusakan 50%
mercu/pelayanan) bendung / mengalami mengalami kerusakan dan dikhawatirkan terjadi
pelayanan kerusakan ringan sedang dan mengalami keruntuhan
masih kokoh, (retakan kecil) sedikit retakan yang
dimensi masih tidak menyebabkan
sesuai rencana keruntuhan
2 Stabil dan Stabil dan cukup Kurang stabil untuk Tidak stabil dan tidak kuat
(50) kuat untuk kuat untuk transportasi, masih untuk transportasi
transportasi / transportasi/pelayan dapat dilalui terbatas kendaraan/sudah tidak
pelayanan an sesuai desain untuk kendaraan dapat dilalui/pelayanan
sesuai desain tertentu/pelayanan
f Papan Operasi 0,4/0,5* 1 Tersedia Tersedia papan Tersedia papan operasi papan operasi dalam
(50) papan operasi operasi yang namun kondisi kurang kondisi rusak atau tidak
dan masih kondisinya kurang jelas dibaca dan ada ada papan operasi
baik jelas dibaca kerusakan
2 Papan tersebut Papan tersebut tidak Papan tersebut tidak Pencatatan data operasi
(50) rutin diisi data selalu diisi data rutin diisi data opersi tidak ada
operasi operasi bendung bendung dengan benar
bendung dengan benar
dengan benar
g Mistar ukur 0,2/0,25* 1 Terdapat Terdapat papan duga Papan duga sudah Papan duga sudah tidak
(50) papan duga yg yg bisa dibaca kurang jelas dibaca bisa dibaca atau tidak
bisa dibaca dengan baik di terdapat papan duga
dengan baik di bendung
bendung
2 Papan duga Papan duga Papan duga terpasang Papan duga terpasang pada
(30) terpasang terpasang pada pada posisi dan elevasi posisi dan elevasi yg salah

23
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
pada posisi posisi dan/atau yg kurang tepat di di bendung
dan elevasi yg elevasi yang cukup bendung
tepat tepat
3 Terdapat tabel Terdapat tabel Terdapat tabel pembaca Tidak terdapat tabel debit
(20) pembaca debit pembaca debit aliran debit aliran yang aliran yang melimpas
aliran yang yang melimpas melimpas diatas mercu diatas mercu bendung dan
melimpas diatas mercu bendung tetapi kabur belum ada pembaca debit
diatas mercu bendung dan belum sulit dibaca dan belum aliran yg melintas diatas
bendung ada di kalibrasi dikalibrasi mercu dan intake
dan telah
dikalibrasi
h Pagar pengaman 0,2/0,25* 1 Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar pengaman
(100) pengaman pengaman bendung pengaman bendung yg bendung yg mengalami
bendung yg yg mengalami mengalami kerusakan kerusakan berat dan
masih baik kerusakan ringan sedang dan perlu membahayakan (roboh atau
tapi masih berfungsi perhatian dari sisi berlubang > 40%
aman pengamanan luasannya)
(pagar pengaman (pagar pengaman miring
miring dan/atau dan/atau
putus/sobek/berluba putus/sobek/berlubang
ng >10-20% >20-40% luasannya)
luasannya)
1.2 Pintu-pintu bendung 7/8*
dan roda gigi dapat
dioperasikan
a Pintu pengambilan 3,5/4 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
(Intake) (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
b Pintu penguras bendung 3,5/4 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
(80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
24
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
1.3 Kantong lumpur dan 2/0* 1 Bangunan Bangunan dalam Bangunan dalam Bangunan dalam kondisi
Pintu Penguras (100) dalam kondisi kondisi ada retakan kondisi ada retakan pecah/putus/jebol/growon
a Bangunan kantong 0,7/0* baik ringan tidak lebih ringan tidak lebih dari g dan / atau ada retakan
lumpur baik dari 10% 20% lebih dari 20%

b Kantong lumpr telah 0,6/0* 1 Sedimen Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh tidak
dibersihkan (80) dikuras secara secara periodik secara periodik sehingga pernah dikuras dan
periodik namun tidak bisa sedimen dapat masuk sedimen masuk ke saluran
secara maksimal ke saluran induk induk
terkuras

2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal periodik
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi tidak pengurasan
pengurasan kurang dilaksanakan dilaksanakan secara
dan secara benar benar
dilaksanakan
dengan
konsisten dan
benar
c Pintu penguras dan 0,7/0* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
roda gigi kantong (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
lumpur dapat dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dioperasikan dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
25
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
Instalasi Pemompaan ...........
Udara
Sistem Otomatisasi
Pengempesan Bendung

Bila
D Pengambilan Bebas 13 bangunan
utama
berupa
pengam,bil
an bebas
1.1 Bangunan intake di 4/5*
sungai
a Bangunan Inatke 0,8/1* 1 Morfologi Morfologi (rezim) Morfologi (rezim) Morfologi (rezim) sungai :
(50) (rezim) sungai : sungai : Bangunan free intake rusak
sungai : Diperlukan Diperlukan bangunan dan air tidak dapat masuk
Aliran yang bangunan pengarah pengarah untuk
masuk ke untuk memperlancar memperlancar aliran air
aliran irigasi aliran air ke jaringan ke jaringan irigasi yang
berjalan lancer irigasi yang masuk masuk sepanjang tahun
tanpa adanya pada musim
bangunan kemarau
pengarah
2 Bangunan Bangunan intake : Bangunan intake : Bangunan intake :
(50) intake : Bangunan / pilar- Bangunan / pilar-pilar Bangunan / pilar-pilar
Bangunan / pilar intake terdapat intake terdapat rusak dan terdapat
pilar-pilar kerusakan ringan kerusakan sedang sedimen yang menumpuk
intake dalam kurang dari 20% dan (kurang dari 40%) dan didepan intake sehingga
keadaan baik aliran dapat masuk tumpukan sedimen di intake tidak berfungsi
dan aliran dengan lancar depan intake sehingga
dapat masuk aliran tidak dapat
dengan lancar masuk sesuai rencana

b Sayap 0,6/0,75* 1 Tembok Tembok penahan Tembok penahan Tembok penahan


(hulu dan hilir) (70) penahan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan (abutment) kiri dan kanan,
(abutment) kiri kanan, tembok kanan, tembok transisi tembok transisi (kirmir),
dan kanan, transisi (kirmir), dan (kirmir), dan sayap dan sayap dalam pecah-2,

26
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
tembok sayap dalam kondisi dalam retak struktural jebol, growong (krowak
transisi retak kecil tidak (rekahan), pecah besar), roboh
(kirmir), dan lebih dari 20% dibeberapa tempat lebih
sayap dalam terhadap luas dari 40% terhadap luas
kondisi utuh permukaan permukaan
dan tegak
lurus
2 lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan
(30) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan mengelupas dengan luas
mengelupas luas >10-20% luas >20-40% >40%
dengan luas
<10%

c Lantai bendung 0,8/1* 1 Lantai hulu, Lantai hulu, kolam Lantai hulu, kolam olak Lantai hulu, kolam olak
Lantai bendung hilir (50) kolam olak olak dan lantai hilir dan lantai hilir retak dan lantai hilir pecah-2,
dan lantai terdapat retak kecil struktural (rekahan), jebol, growong.
hilir/rip-rap tidak lebih dari 20% pecah dibeberapa
dalam kondisi terhadap luas tempat lebih dari 40%
utuh dan tidak permukaan terhadap luas
ada gerusan permukaan

2 Tidak terjadi Terjadi degradasi Terjadi degradasi dasar Terjadi degradasi dasar
(20) degradasi dasar sungai sungai sehingga sungai sehingga koperan
dasar sungai sehingga koperan koperan endsill tersisa endsill tersisa <0,25 m
endsill tersisa 0,75- 0,25-0,75 m
1,25 m
Lantai bendung 3 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran air / Terdapat pancaran air /
depan/hulu (20) bocoran/piping kecil/rembesan air bocoran bocor besar dan keruh

lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan


(10) permukaan mengelupas dengan mengelupas dengan mengelupas dengan luas
mengelupas luas >20-40% luas >20-40% >40%
dengan luas
<10%
d Tanggul penutup hulu 0,8/1* 1  Tidak ada  Tidak ada seepage,  Sudah mulai ada  Sudah terjadi seepage,
dan hilir (40) seepage, retakan melintang, seepage, retakan retakan melintang atau
retakan memanjang, mulai melintang atau memanjang, ada alur dan
melintang, ada alur dan memanjang, mulai amblesan
memanjang, sedikit amblesan ada alur dan sedikit
tidak ada amblesan
alur dan

27
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
amblesan

2  Lereng/  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding  Lereng/ dinding tanggul


(30) dinding tanggul luar dan / tanggul luar dan/atau luar dan/atau terdapat
tanggul luar atau dalam dalam terdapat longsor >40% dan banyak
dalam terdapat longsor longsor >20-40% dan tumbuhan liar
kondisi utuh <20% dan tumbuhan liar
dan tidak tumbuhan liar
ada
tumbuhan
liar

3  Tidak terjadi  Puncak tanggul Puncak tanggul turun  Puncak tanggul turun
(30) penurunan turun sehingga sehingga tinggi jagaan sehingga tinggi jagaan
puncak tinggi jagaan tersisa >10-20 cm tersisa 0-10 cm
tanggul tersisa >20-30 cm

e Jembatan 0,2/0,25* 1 Jembatan Jembatan diatas Jembatan diatas Jembatan /pelayanan


(diatas (50) diatas bendung/pelayanan bendung/pelayanan mengalami kerusakan 50%
mercu/pelayanan) bendung / mengalami mengalami kerusakan dan dikhawatirkan terjadi
pelayanan kerusakan ringan sedang dan mengalami keruntuhan
masih kokoh, (retakan kecil) sedikit retakan yang
dimensi masih tidak menyebabkan
sesuai rencana keruntuhan
2 Stabil dan Stabil dan cukup Kurang stabil untuk Tidak stabil dan tidak kuat
(50) kuat untuk kuat untuk transportasi, masih untuk transportasi
transportasi / transportasi/pelayan dapat dilalui terbatas kendaraan/sudah tidak
pelayanan an sesuai desain untuk kendaraan dapat dilalui/pelayanan
sesuai desain tertentu/pelayanan
f Papan Operasi 0,4/0,5* 1 Tersedia Tersedia papan Tersedia papan operasi papan operasi dalam
(50) papan operasi operasi yang namun kondisi kurang kondisi rusak atau tidak
dan masih kondisinya kurang jelas dibaca dan ada ada papan operasi
baik jelas dibaca kerusakan
2 Papan tersebut Papan tersebut tidak Papan tersebut tidak Pencatatan data operasi
(50) rutin diisi data selalu diisi data rutin diisi data opersi tidak ada
operasi operasi bendung bendung dengan benar
bendung dengan benar
dengan benar

28
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

g Mistar ukur 0,2/0,25* 1 Terdapat papan Terdapat papan duga Papan duga sudah Papan duga sudah tidak
(50) duga yg bisa yg bisa dibaca kurang jelas dibaca bisa dibaca atau tidak
dibaca dengan dengan baik di terdapat papan duga
baik di bendung
bendung
2 Papan duga Papan duga Papan duga terpasang Papan duga terpasang pada
(30) terpasang terpasang pada pada posisi dan elevasi posisi dan elevasi yg salah
pada posisi posisi dan/atau yg kurang tepat di di bendung
dan elevasi yg elevasi yang cukup bendung
tepat tepat
3 Terdapat tabel Terdapat tabel Terdapat tabel pembaca Tidak terdapat tabel debit
(20) pembaca debit pembaca debit aliran debit aliran yang aliran yang melimpas
aliran yang yang melimpas melimpas diatas mercu diatas mercu bendung dan
melimpas diatas mercu bendung tetapi kabur belum ada pembaca debit
diatas mercu bendung dan belum sulit dibaca dan belum aliran yg melintas diatas
bendung ada di kalibrasi dikalibrasi mercu dan intake
dan telah
dikalibrasi

h Pagar pengaman 0,2/0,25* 1 Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar Terdapat pagar pengaman
(100) pengaman pengaman bendung pengaman bendung yg bendung yg mengalami
bendung yg yg mengalami mengalami kerusakan kerusakan berat dan
masih baik kerusakan ringan sedang dan perlu membahayakan (roboh atau
tapi masih berfungsi perhatian dari sisi berlubang > 40%
aman pengamanan luasannya)
(pagar pengaman (pagar pengaman miring
miring dan/atau dan/atau
putus/sobek/berluba putus/sobek/berlubang
ng >10-20% >20-40% luasannya)
luasannya)
1.2 Pintu-pintu bendung 7/8*
dan roda gigi dapat
dioperasikan
a Pintu pengambilan 3,5/4* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
(Intake) (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
29
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
b Pintu penguras 3,5/4 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
bendung (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran
1.3 Kantong lumpur dan 2/0* 1 Bangunan Bangunan dalam Bangunan dalam Bangunan dalam kondisi
Pintu Penguras (100) dalam kondisi kondisi ada retakan kondisi ada retakan pecah/putus/jebol/growon
a Bangunan kantong 0,7/0* baik ringan tidak lebih ringan tidak lebih dari g dan / atau ada retakan
lumpur baik dari 10% 20% lebih dari 20%

b Kantong lumpr telah 0,6/0* 1 Sedimen Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh tidak
dibersihkan (80) dikuras secara secara periodik secara periodik sehingga pernah dikuras dan
periodik namun tidak bisa sedimen dapat masuk sedimen masuk ke saluran
secara maksimal ke saluran induk induk
terkuras

2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal periodik
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi tidak pengurasan
pengurasan kurang dilaksanakan dilaksanakan secara
dan secara benar benar
dilaksanakan
dengan
konsisten dan
benar

30
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
c intu penguras dan roda 0,7/0* 1 Semua pintu Semua pintu dapat Sebagian pintu tidak Semua pintu tidak bisa
gigi kantong lumpur (80) dapat dioperasikan dengan dapat dioperasikan dioperasikan dengan lancar
dapat dioperasikan dioperasikan baik secara hidrolis dengan lancar secara secara hidrolis dan atau
dengan baik dan atau mekanis hidrolis dan atau mekanis
secara hidrolis mekanis
dan atau
mekanis,
2 Semua daun Sebagian daun pintu Sebagian daun pintu yg Daun pintu yg terpasang
(20) pintu ada yang mulai terpasang dijumpai dijumpai kebocoran
terpasang tampak keropos dan keropos dan kebocoran
dengan baik sedikit kebocoran
dan tidak
dijumpai
kebocoran

31

Anda mungkin juga menyukai