Anda di halaman 1dari 25

DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT

BUKU
PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS)
PENGELOLAAN ASET DAN KINERJA SISTEM IRIGASI
(PAKSI)
JARINGAN UTAMA NON FISIK - IKSI

2019
KATA PENGANTAR
Penyusunan Buku Petunjuk Teknis (Juknis) Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem
Irigasi (PAKSI) ini dilakukan guna melengkapi penggunaan Buku Utama Petunjuk
Pelaksanaan (Juklak) PAKSI terkait upaya mendukung pelaksanaan pengelolaan aset
irigasi (PAI) dan pengukuran indeks kinerja sistem irigasi (IKSI) dalam waktu yang
sama dalam setiap DI yang ada.

Buku Juknis PAKSI ini menjelaskan panduan pelaksanaan PAI dan IKSI dalam suatu
DI tentang semua fasilitas yang terbangun terkait Jaringan Utama Fisik di setiap DI.

Diharapkan dengan tersusunnya Buku Juknis PAKSI Jaringan Utama Non Fisik ini,
upaya peningkatan fungsi layanan air yang maksimal dan optimal dalam setiap DI
guna mendukung sasaran peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan pertanian
masyarakat petani dapat terlaksana dengan baik.

Demikian disampaikan, semoga buku yang disiapkan ini dapat memberikan manfaat.
Semua masukan dan koreksi demi penyempurnaan penyusunan Juknis PAKSI
Jaringan Utama Non Fisik di kemudian hari, sangat dihargai dan diucapkan terima
kasih sebelumnya.

Jakarta, Juli 2019


Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................................... iv
1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................1
1.1. Gambaran Umum......................................................................................................1
1.1.1. Maksud dan Tujuan..............................................................................................1
1.1.2. Ruang Lingkup.......................................................................................................1
1.1.3. Istilah dan Defenisi...............................................................................................1
2. PENERIMA MANFAAT..................................................................................................3
3. METODOLOGI................................................................................................................4
3.1. Metode Pelaksanaan.................................................................................................4
3.1.1. Tahapan Pelaksanaan...........................................................................................4
3.1.2. Penelusuran Jaringan Utama Non-Fisik di Tingkat DI.................................5
3.1.3. Penentuan Kinerja dan Biaya Aset Irigasi (Jaringan Utama Non-Fisik)...8
3.2. Waktu Pelaksanaan..................................................................................................8
4. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN.........................................................................8
5. PENUTUP........................................................................................................................ 8
5.1. Kesimpulan................................................................................................................8
5.2. Saran............................................................................................................................ 8

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 01. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Infrastruktur Bidang


Keirigasian per Daerah Irigasi............................................................. 3

Gambar 02. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Baru/Peningkatan


Infratsruktur Bidang Keirigasian per Daerah Irigasi........................... 4

Gambar 03. Alur Inventarisasi Aset Irigasi.............................................................. 7

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja PAKSI Jaringan Utama Non-Fisik...... 9

iv
1. LATAR BELAKANG
1.1. Gambaran Umum
Buku Petunjuk Teknis (Juknis) Penelusuran dan Penentuan Biaya Aset Jaringan
Utama Non Fisik ini disusun sebagai bagian dari Buku Utama PAKSI yang akan
digunakan sebagai acuan dan penuntun pelaksanaan penelusuran jaringan
irigasi dan penentuan biaya aset di tingkat Daerah Irigasi (DI) secara bersama-
sama baik untuk kegiatan Pengelolaan Aset Irigasi dan Pengukuran Kinerja
Sistem Irigasi yang sebelumnya dilakukan secara terpisah.

Sebagaimana telah disebutkan dalam Buku Utama PAKSI, pelaksanaan


penelusuran dan penentuan biaya aset Jaringan Utama Non-Fisik menggunakan
sistem aplikasi Android PAKSI yang menggabungkan komponen PAI dan
komponen IKSI. Sistem aplikasi yang disiapkan untuk kegiatan penelusuran,
penentuan biaya aset dan sistem informasi untuk Jaringan Utama Non-Fisik
mengacu pada semua variabel dan paramater yang disebutkan secara detail
dalam tabel-tabel yang tertera dalam Juknis ini.

1.1.1. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari penyiapan Buku Juknis Penelusuran dan Penentuan Biaya
Aset Jaringan Utama Non-Fisik ini adalah terlaksananya kegiatan penelusuran
jaringan irigasi dan penentuan biaya aset di tingkat DI guna mendukung
pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset irigasi dan penilaian kinerja sistem
irigasi yang efektif dan efisien dengan menggunakan Juklak dan Sistem Aplikasi
yang sama serta dilaksanakan dalam satu kegiatan yang sama pula.

Sedangkan tujuan dari penyiapan dokumen ini adalah:


a. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi di
tingkat DI untuk kegiatan pengelolaan aset irigasi dan pengukuran kinerja
sistem irigasi Jaringan Utama Non-Fisik; dan
b. Menyiapkan variabel dan parameter Jaringan Utama Non-Fisik bagi
penyiapan sistem aplikasi dan sistem informasi PAKSI.

1.1.2. Ruang Lingkup


Buku Juknis ini memuat petunjuk penelusuran dan penentuan biaya aset
Jaringan Utama Non-Fisik baik untuk kegiatan pengelolaan aset irigasi dan
pengukuran kinerja sistem irigasi di tingkat DI.

Pada bagian metodologi memuat gambaran umum tahapan pelaksanaan


kegiatan, penelusuran jaringan irigasi di tingkat DI, penentuan kinerja dan biaya
aset, dan waktu pelaksanaan. Adapun penjelasan detail pelaksanaan
penelusuran dan penggunaan alat ukur pelaksanaan yang dijelaskan dalam
bentuk tabel disampaikan dalam bagian metodologi.

Pada bagian akhir dari Buku Juknis ini adalah penjelasan terkait lokasi
pelaksanaan kegiatan dan penutup.

1.1.3. Istilah dan Defenisi


2. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air
laut yang berada di darat.
3. Aset irigasi adalah jaringan irigasi dan pendukung pengelolaan irigasi.
1
4. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
5. Gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A) adalah kelembagaan sejumlah
P3A yang bersepakat bekerjasama memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi
pada daerah layanan blok sekunder, gabungan beberapa blok sekunder atau satu
daerah irigasi.
6. Induk perkumpulan petani pemakai air (IP3A) adalah kelembagaan sejumlah P3A
yang bersepakat bekerja sama untuk memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi
pada daerah layanan blok primer, gabungan beberapa blok primer,atau satu
daerah irigasi.
7. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa,
irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
8. Masyarakat petani pemakai air adalah kelompok masyarakat yang bergerak dalam
bidang pertanian, baik yang telah tergabung dalam organisasi perkumpulan petani
pemakai air maupun petani lainnya yang belum tergabung dalam organisasi
perkumpulan petani pemakai air.
9. Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya,
termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan irigasi, menyusun
rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian
air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau,
dan mengevaluasi.
10.Pendukung pengelolaan irigasi, antara lain kelembagaan pengelolaan irigasi,
sumber daya manusia, dan fasilitas pendukung seperti bangunan kantor, telepon,
rumah jaga, gudang peralatan, lahan, dan kendaraan.
11.Pengelolaan Aset Irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk
perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai tingkat
pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air irigasi dan
pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan pengelolaan aset irigasi seefisien
mungkin.
12.Pengembangan dan pengelolaan sistim irigasi partisipatif (PPSIP) adalah
penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani mulai dari
pemikiran awal, pengambilan keputusan, sampai dengan pelaksanaan kegiatan
pada tahapan perencanaan, pembangunan, peningkatan, operasi, pengembangan,
dan rehabilitasi.
13.Perkumpulan petani pemakai air (P3A) adalah kelembagaan pengelolaan irigasi
yang menjadi wadah petani pemakai air dalam satu petak tersier atau desa yang
dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga
lokal pengelola irigasi.
14.Peta daerah irigasi adalah peta yang menggambarkan batas daerah irigasi dan tata
letak saluran induk & sekunder, bangunan air, pembagian areal layanan irigasi,
batas wilayah kerja antara lain : wilayah kerja UPTD/pengamat, wilayah kerja
mantri/juru pengairan, wilayah kabupaten/kota, wilayah provinsi, dalam skala 1 :
10.000 atau 1 : 5.000.
15.Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
16.Sistem irigasi tersier meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia dalam petak tersier.
17.Sistem irigasi utama meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia pada jaringan irigasi
utama (primer dan sekunder).

2
18.Skema Bangunan, adalah sketsa yang menggambarkan letak dan nama nama
saluran induk dan sekunder, Bendung, bangunan bagi, bangunan bagi/sadap,
bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya.
19.Skema Bangunan tersier, adalah sketsa yang menggambarkan letak dan nama
nama saluran tersier, boks tersier, boks kuarter, dan bangunan pelengkap
lainnya.
20.Skema Jaringan Irigasi adalah sketsa yang menggambarkan letak dan nama-nama
saluran induk & sekunder, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan
sadap, dan bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang saluran, petak
tersier dengan data debit rencana, luas petak, kode golongan yang masing-masing
dilengkapi dengan nomenklatur.
21.Skema Jaringan irigasi tersier adalah sketsa yang menggambarkan letak dan
nama-nama saluran tersier, bangunan sadap, boks tersier, boks kuarter dan
bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang saluran, petak kuarter
dengan data debit rencana, luas petak, kode golongan yang masing-masing
dilengkapi dengan nomenklatur.

2. PENERIMA MANFAAT
Adapun target penerima manfaat dari penyiapan Buku Juknis ini adalah:
a. BBWS/BWS;
b. Dinas PU SDA Provinsi;
c. Dinas PU SDA Kabupaten; dan
d. Surveyor dan pihak lain membutuhkannya.

Tahap 1. Tahap 2. Tahap 3.


PSETK SID/DED Konstruksi

Tahap 8.
Persiapan Update
Tahap 4.
PSETK ≤ 2 Tahun POP

Tahap 7. Tahap 6. Tahap 5.


IKSI PAI OP

Gambar 01) Urutan Pelaksanaan Ideal Kegiatan Infrastruktur Bidang Keirigasian per
Daerah Irigasi

Tahap Tahap
Tahap 4.
Tahap 1. 2. 3. Land
Bangun
PSETK SID/DE Acquisiti
Baru/Peningka
D on
tan
3

Tahap 9.
Update PSETK
≤ 2 Tahun

Tahap 8. IKSI Tahap 7. PAI Tahap 6. OP

Gambar 02. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Baru/Peningkatan


Infrastruktur Bidang Keirigasian per Daerah Irigasi

3. METODOLOGI
3.1. Metode Pelaksanaan
3.1.1. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan penentuan biaya aset di tingkat DI
merupakan tahapan tindak lanjut dari kegiatan PSETK, SID/DED, rehabilitasi
dan bangun baru atau peningkatan yang telah dilakukan sebelumnya (lihat
gambar 01 dan 02), dan dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan sebagai
berikut:
a. Tahapan Persiapan:
Tahapan persiapan terdiri atas i) kegiatan penyiapan administrasi dan
keuangan yang dibutuhkan pada saat kegiatan penelusuran di lapangan, ii)
kegiatan penyiapan alat dan kebutuhan penelusuran di lapangan seperti
android survei, meter rol, blanko survei, peta jaringan dan bangunan irigasi,
dokumen perencanaan setiap DI apabila tersedia, iii) penyiapan tim
penelusuran lapangan seperti surveyor, juru pengamat irigasi, dan petani
(P3A), iv) penentuan waktu pelaksanaan penelusuran, dan v) kegiatan
pelatihan tim penelusuran sebelum pelaksanaan penelusuran jaringan
irigasi di lapangan.
b. Tahapan Pelatihan Tim:
Pelatihan tim penelusuran sangat dibutuhkan agar pelaksanaan
penelusuran dapat dilakukan secara benar dan tepat terlebih pada
penggunaan Android survey dan tabel-tabel penuntun yang ada dalam Buku
Juknis.

Karena dalam kegiatan penelusuran, pihak petani (P3A) juga terlibat, maka
kegiatan pelatihan perlu dilakukan guna meningkatkan kapasitas petani
dalam kegiatan penelusuran maupun dalam kegiatan keseharian petani
sebagai sumber utama bagi pemerintah terkait kondisi bangunan dan
jaringan setiap hari di setiap DI yang ada.
c. Tahapan Pengambilan Data:
1) Pengumpulan Data Sekunder:
4
Sebelum ke lapangan, tim penelusuran harus mengumpulkan data-data
sekunder seperti:
 Data indentitas DI;
 Data ketersediaan air;
 Data skema jaringan dan bangunan irigasi serta peta DI kalau
tersedia;
 Data lahan;
 Data desain saluran dan bangunan; dan
 Data harga satuan untuk setiap bangunan dan jaringan karena ada
kaitan dengan perkiraan biaya rehabilitasi atau bangun baru dan
peningkatan.
2) Pembuatan Jalur dan Jadwal Penelusuran
Setelah memperoleh data skema jaringan dan bangunan irigasi, maka
tim penelusuran dapat membuat jalur penelusuran yang akan
mempermudah kegiatan pengukuran kinerja PAKSI dan dimensi aset
irigasi.
3) Pengumpulan Data Primer:
Tim penelusuran akan melakukan kegiatan penelusuran jaringan irigasi
menggunakan android survei, serta dibantu dengan meter rol guna
menentukan dimensi dari setiap bangunan dan saluran yang ditinjau.

Setiap data yang diambil disimpan dalam sistem aplikasi yang disiapkan
dalam android survei serta dicatat dalam blanko survei apabila
diperlukan seperti status tambahan yang tidak disiapkan dalam android
survei.

Dalam kegiatan penelusuran, tim penelusuran akan menggunakan


tabel-tabel yang disebutkan dalam Buku Juknis ini sebagai acuan
menilai semua bangunan dan jaringan yang ditinjau di lapangan.

3.1.2. Penelusuran Jaringan Utama Non-Fisik di Tingkat DI


Kegiatan penelusuran jaringan utama non fisik dalam Juknis ini terbagi dalam
beberapa bagian kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan penelusuran untuk inventarisasi aset jaringan utama non fisik; dan
b. Kegiatan penelusuran untuk penilaian kinerja sistem irigasi jaringan utama
non fisik.

Untuk kedua kegiatan dimaksud, masing-masing secara detail dapat dijelaskan


sebagai berikut:
a. Inventarisasi aset jaringan utama non fisik:
Dalam kegiatan penentuan inventarisasi aset irigasi hal-hal yang diperlukan
diketahui adalah sebagai berikut:
1) Aset irigasi terdiri dari beberapa jenis yakni:
i. Aset jaringan irigasi yang secara fungsional yang terdiri dari a)
jaringan pembawa, dan b) jaringan pembuang; dan
ii. Aset pendukung pengelolaan aset irigasi yang terdiri dari a)
kelembagaan, b) sumber daya manusia (SDM), c) bangunan gedung,
d) peralatan OP, dan e) lahan.
Untuk kegiatan penelusuran pada bagian ini hanya difokuskan kepada
penelusuran aset pendukung pengelolaan aset irigasi.

5
2) Langkah-langkah kegiatan inventarisasi aset pendukung pengelolaan
aset irigasi:
i. Pengumpulan data aset pendukung;
ii. Dalam proses pengumpulan data digunakan formulir isian yang
disiapkan sebagaimana dapat dilihat dalam Permen PUPR tentang
PAI, dan memperhatikan kode-kode yang diperlukan. Untuk
implementasi di tingkat lapangan Buku Juknis 7 tentang
penggunaan Aplikasi Android dapat digunakan; dan
iii. Alur kegiatan inventarisasi aset irigasi yang dilakukan setiap tahun
dan 5 (lima) tahun sekali dapat dilihat dalam gambar 03.
3) Kode Aset Irigasi:
Untuk kepentingan sistem informasi PAKSI khususnya untuk kegiatan
inventarisasi aset irigasi, maka diperlukan kode-kode seperti:
i. Kode kabupaten/kota;
ii. Kode wilayah sungai;
iii. Kode daerah irigasi; dan
iv. Kode aset irigasi.

Lebih lanjut terkait kode-kode dimaksud dapat dilihat dalam Lampiran I


bagian A, B, dan C Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang
Pengelolaan Aset Irigasi.
4) Pengisian Formulir Aset Irigasi:
Formulir dan petunjuk pengisian formulir aset irigasi dapat dilihat
dalam Lampiran I bagian D Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang
Pengelolaan Aset Irigasi.
5) Kondisi & Fungsi Aset Irigasi:
Dalam kegiatan inventarisasi aset irigasi berdasarkan Permen PUPR No.
23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi, maka klafikasi kondisi
fisik aset irigasi dapat dilihat di bawah ini.

Kondisi aset jaringan irigasi sebagai berikut:


 Kondisi Baik (B)1 dengan tingkat kerusakan > 0% - 10%;
 Kondisi Rusak Ringan (RR)2 dengan tingkat kerusakan > 10% - 20%;
 Kondisi Rusak Sedang (RS)3 dengan tingkat kerusakan > 20% - 40%;
 Kondisi Rusak Berat (RB)4 dengan tingkat kerusakan > 40% - 80%;
dan
 Kondisi Rusak Total (RT) dengan tingkat kerusakan > 80%.

Fungsi aset jaringan irigasi sebagai berikut:


 Fungsi Baik (B) dengan tingkat penurunan fungsi > 0% - 10%;
 Fungsi Kurang (K) dengan tingkat penurunan fungsi > 10% - 20%;
 Fungsi Sedang (S) dengan tingkat penurunan fungsi > 20% - 40%;
 Fungsi Buruk (BR) dengan tingkat penurunan fungsi > 40% - 80%;
dan
 Tidak berfungsi (TB) dengan tingkat penurunan fungsi > 80%.
b. Penilaian kinerja PAKSI:
1
Setara dengan kondisi Baik Sekali (BS) dalam IKSI (Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
2
Setara dengan kondisi Baik (B) dalam IKSI (Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
3
Setara dengan kondisi Sedang (S) dalam IKSI (Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
4
Setara dengan kondisi Jelek (J) dalam IKSI (Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015)
6
1) Tim penelusuran wajib memahami dan menggunakan semua tabel
penuntun yang disiapkan dalam Juknis ini; dan
2) Pada bagian lampiran menjelaskan kriteria dan bobot penilaian kinerja
sistem irigasi untuk Jaringan Utama Non Fisik.

Persiapan

Pengisian Form di
Kantor

Survei Lapangan

Perekaman Koordinat Pengisian Form


GPS & Foto Lapangan

Validasi
Data

Pemasukan ke Data
Storage

Stop

Gambar 02) Bagan Alur Inventarisasi Aset Irigasi


(Sumber: Modifikasi dari Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015)

3.1.3. Penentuan Kinerja dan Biaya Aset Irigasi (Jaringan Utama Non-Fisik)
Setelah semua data diambil di lapangan, kegiatan validasi atau pengecekan
kembali semua data yang ada di back office seperti: i) konsistensi nama-nama
bangunan dan saluran, ii) kebenaran informasi mengenai kondisi, fungsi, tahun
pelaksanaan rehabiltasi, dan lain sebagainya, iii) penyusunan atau
pengelompokan file serta keterangan harus benar dan tepat alokasinya, dan iv)
lain-lain.

Penentuan kinerja dan biaya aset dilakukan secara otomatis oleh sistem
informasi yang telah dibangun. Terkait keakuratan biaya aset irigasi, sifat
informasi yang dapat diberikan adalah masih dalam tingkatan perkiraan kasar
yang akan digunakan untuk kepentingan alokasi biaya OP maupun rehabilitasi,
bangun baru atau peningkatan.
7
3.2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan PAKSI bagi kegiatan penelusuran jaringan irigasi
dan penentuan biaya aset irigasi setiap tahun, dimana dimulai dari kegiatan
pelaksanaan Baseline PAI dan IKSI dalam satu kegiatan yang sama yakni PAKSI
serta kegiatan updating PAI dan IKSI secara bersamaan setiap tahun setelah
pelaksanaan Baseline.

4. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Adapun lokasi pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan penentuan biaya
aset irigasi adalah seluruh DI baik untuk kewenangan pusat, kewenangan
provinsi, maupun kewenangan kabupaten/kota.

5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Pelaksanaan kegiatan penelusuran jaringan irigasi dan penentuan biaya aset
irigasi bagi jaringan utama non-fisik adalah merupakan bagian dari kegiatan
PAKSI (Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi) yang dilakukan dalam
waktu yang sama dengan menggunakan sistem informasi dan aplikasi
Android Survey yang sama, dan disebutkan dengan e-PAKSI; dan
b. Sistem aplikasi Android Survey dipakai dalam kegiatan penelusuran jaringan
irigasi dan semua variabel yang dimasukkan ke dalam sistem aplikasi.

5.2. Saran
Guna meningkatkan kemampuan pelaksanaan penelusuran jaringan irigasi dan
penentuan aset irigasi sebagaimana yang secara lengkap dijelaskan dalam Buku
Juknis ini, maka disarankan sebagai berikut:
a. Perlu dilaksanakan kegiatan TOT (Training of Trainer) kepada staf
pemerintah baik di tingkat BBWS/BWS, Dinas PU SDA Provinsi dan
Kabupaten/Kota; dan
b. Pelaksanaan training bagi pelaksanaan kegiatan di tingkat DI, konsultan,
petani (P3A dan Poktan).

8
Tabel Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Jaringan Utama Non-Fisik

Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
II PRODUKTIVITAS 15
TANAM
(Tahun sebelumnya)
1 Pemenuhan kebutuhan 9 1 Rata-rata Rata-rata Faktor K Rata-rata Faktor K pada Rata-rata Faktor K pada
air irigasi (100) Faktor K pada pada Musim tanam I, Musim tanam I, II dan Musim tanam I, II dan III
(Faktor k) Musim tanam II dan III sebesar 0,8- III sebesar 0,6-<0,8 sebesar <0,6
I, II dan III <0,9
sebesar 0,9-1
2 Realisasi luas tanam 4 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase perbandingan IP :
(100) perbandingan perbandingan perbandingan realisasi realisasi luas tanam dan realisasi
realisasi luas realisasi luas tanam luas tanam dan luas luas baku/potensial, luas tanam
tanam dan dan luas baku/potensial, Musim Musim Tanam I, II dan III / luas
luas baku/potensial, Tanam I, II dan III sebesar <60% potensial
baku/potensia Musim Tanam I, II sebesar 60-<80% (realisasi IP)
l, Musim dan III sebesar 80- (realisasi IP)
Tanam I, II <90%
dan III sebesar (realisasi IP)
90-100%
(realisasi IP)

3 Produktivitas padi 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase perbandingan Produktivit


(100) perbandingan perbandingan perbandingan realisasi realisasi Produktivitas padi as padi
realisasi realisasi Produktivitas padi yang yang ada dan rata-rata yang ada /
Produktivitas Produktivitas padi ada dan rata-rata Produktivitas padi Nasional produktivit
padi yang ada yang ada dan rata- Produktivitas padi (6,13 ton/ha) Musim as rata-
dan rata-rata rata Produktivitas Nasional (6,13 ton/ha) Tanam I, II dan III sebesar rata (6,13
Produktivitas padi Nasional (6,13 Musim Tanam I, II dan <60% ton/ha)
padi Nasional ton/ha) Musim III sebesar 60-<80%
(6,13 ton/ha) Tanam I, II dan III
Musim Tanam sebesar 80-<90%
I, II dan III
sebesar 90-
100%
II SARANA 10
I PENUNJANG OP
1 Peralatan OP 4

1.1 Alat-alat dasar untuk 2 1 Prosentase Prosentase jumlah Prosentase jumlah Alat- Prosentase jumlah Alat-alat pilihan
pemeliharaan rutin : (70) jumlah Alat- Alat-alat dasar untuk alat dasar untuk dasar untuk pemeliharaan

9
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
(Linggis, cangkul, sabit, alat dasar pemeliharaan rutin pemeliharaan rutin rutin sebesar <60%
garuk, mesin potong untuk sebesar 80-<90% sebesar 60-<80% terhadap jumlah personil
rumput dll) pemeliharaan terhadap jumlah terhadap jumlah lapangan
rutin sebesar personil lapangan personil lapangan
90-100%
terhadap
jumlah
personil
lapangan
2 Alat dasar Alat dasar Alat dasar pemeliharaan Alat dasar pemeliharaan pilihan
(30) pemeliharaan pemeliharaan rutin rutin dalam kondisi rutin dalam kondisi rusak
rutin dalam dalam kondisi cukup kurang terawat
kondisi baik baik
1.2 Perlengkapan personil 0.5 1 Prosentase Prosentase jumlah Prosentase jumlah Prosentase jumlah pilihan
untuk operasi : (70) jumlah Perlengkapan Perlengkapan personil Perlengkapan personil
(sepatu boots, jas hujan, Perlengkapan personil terhadap terhadap jumlah terhadap jumlah personil
lampu senter, dll) personil jumlah personil personil lapangan lapangan sebesar <60%
terhadap lapangan sebesar 80- sebesar 60-<80%
jumlah <90%
personil
lapangan
sebesar 90-
100%
2 Perlengkapan Perlengkapan Perlengkapan personil Perlengkapan personil
(30) personil dalam personil dalam dalam kondisi kurang dalam kondisi rusak
kondisi baik kondisi cukup baik baik
1.3 Peralatan berat untuk 1.5 1 Prosentase Prosentase kondisi Prosentase kondisi Prosentase kondisi
pembersihan lumpur (100) kondisi Peralatan berat Peralatan berat untuk Peralatan berat untuk
dan pemeliharaan Peralatan untuk pembersihan pembersihan lumpur pembersihan lumpur dan
tanggul. (mesin pompa, berat untuk lumpur dan dan pemeliharaan pemeliharaan tanggul
stemper, pemadat) pembersihan pemeliharaan tanggul saluran di saluran di jaringan irigasi
lumpur dan tanggul saluran di jaringan irigasi sebesar sebesar <60%
pemeliharaan jaringan irigasi 60-<80%
tanggul sebesar 80-<90%
saluran di
jaringan irigasi
sebesar 90-
100%
2 Transportasi 2

2.2 Ranting/Pengamat/ 1 1 Prosentase Prosentase kondisi Prosentase kondisi alat Prosentase kondisi alat kuantitatif
UPTD (50) kondisi alat alat transportasi transportasi dalam transportasi dalam
10
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
(mobil pickup/sepeda transportasi dalam keadaan baik, keadaan baik, sebesar keadaan baik, sebesar
motor) dalam sebesar 80-<90% 60-<80% <60%
keadaan baik,
sebesar 90-
100%
2 Jumlah Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil
(50) personil Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD yang Pengamat/UPTD yang
Pengamat/UPT yang mendapat mendapat fasilitas mendapat fasilitas
D yang fasilitas transportasi transportasi (sebesar transportasi (sebesar <60%)
mendapat (sebesar 80-<90%) 60-<80%)
fasilitas
transportasi
90-100%)
2.3 Juru/Mantri Pengairan 0.5 1 Prosentase Prosentase kondisi Prosentase kondisi alat Prosentase kondisi alat kuantitatif
(sepeda Motor) (50) kondisi alat alat transportasi transportasi dalam transportasi dalam
transportasi dalam keadaan baik, keadaan baik, sebesar keadaan baik, sebesar
dalam sebesar 80-<90% 60-<80% <60%
keadaan baik,
sebesar 90-
100%
2 Jumlah Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil
(50) personil juru/mantri yang juru/mantri yang juru/mantri yang
juru/mantri mendapat fasilitas mendapat fasilitas mendapat fasilitas
yang transportasi sebesar transportasi sebesar 60- transportasi sebesar <60%
mendapat 80-<90% <80%
fasilitas
transportasi
sebesar 90-
100%
2.4 PPA/POB 0.5 1 Prosentase Prosentase kondisi Prosentase kondisi alat Prosentase kondisi alat kuantitatif
(sepeda) (50) kondisi alat alat transportasi transportasi dalam transportasi dalam
transportasi dalam keadaan baik, keadaan baik, sebesar keadaan baik, sebesar
dalam sebesar 80-<90% 60-<80% <60%
keadaan baik,
sebesar 90-
100%
2 Jumlah Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil PPA/POB Kuantitatif
(50) personil PPA/POB yang PPA/POB yang yang mendapat fasilitas
PPA/POB yang mendapat fasilitas mendapat fasilitas transportasi sebesar <60%
mendapat transportasi sebesar transportasi sebesar 60-
fasilitas 80-<90% <80%
transportasi

11
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
sebesar 90-
100%
3 Alat-alat kantor 2
pelaksana OP
3.1 Perabot dasar untuk 1 1 Prosentase Prosentase jumlah Prosentase jumlah Prosentase jumlah perabot Pilihan
kantor (50) jumlah perabot dasar alat- perabot dasar alat-alat dasar alat-alat kantor telah
(meja, kursi, almari perabot dasar alat kantor telah kantor telah tercukupi tercukupi sebesar <60%
arsip, rak arsip, dll) alat-alat tercukupi sebesar sebesar 60-<80%
kantor telah 80-<90%
tercukupi
sebesar 90-
100%
2 perabot dasar perabot dasar dalam perabot dasar dalam perabot dasar dalam
(50) dalam kondisi kondisi cukup baik kondisi kurang terawatt kondisi rusak/tidak
baik sebesar 80-<90% sebesar 60-<80% terawatt
sebesar 90- sebesar <60%
100%
3.2 Alat kerja di kantor 1 1 Prosentase Prosentase jumlah Prosentase jumlah alat- Prosentase jumlah alat-alat pilihan
(filling cabinet, mesin (50) jumlah alat- alat-alat kerja alat kerja dikantor telah kerja dikantor telah
ketik, kalkulator, alat alat kerja dikantor telah tercukupi sebesar 60- tercukupi sebesar <60%
tulis, alat survey, foto, dikantor telah tercukupi sebesar <80%
computer,GPS, dll) tercukupi 80-<90%
sebesar 90-
100%
2 perabot dasar perabot dasar dalam perabot dasar dalam perabot dasar dalam
(50) dalam kondisi kondisi cukup baik kondisi kurang terawatt kondisi rusak/tidak
baik sebesar 80-<90% sebesar 60-<80% terawatt
sebesar 90- sebesar <60%
100%
4 Alat komunikasi 2
4.1 Jaringan komunikasi 2 1 Prosentase Prosentase jumlah Prosentase jumlah alat- Prosentase jumlah alat-alat pilihan
yang memadai (50) jumlah alat- alat-alat komunikasi alat komunikasi telah komunikasi telah tercukupi
Ranting/Pengamat/UPT alat telah tercukupi tercukupi sebesar 60- sebesar <60%
D-Subdin/Bidang OP komunikasi sebesar 80-<90% <80%
(Radio, SSB, HT, HP, telah
Telepon,, Modem, tercukupi
Internet) sebesar 90-
100%
2 alat alat komunikasi alat komunikasi dalam alat komunikasi dalam
(50) komunikasi dalam kondisi cukup kondisi kurang terawatt kondisi rusak
dalam kondisi baik sebesar 60-<80% sebesar <60%

12
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
baik sebesar 80-<90%
sebesar 90-
100%
I ORGANISASI 15
V PERSONALIA
1 Struktur Organisasi 5
O&P telah disusun
dengan batas-batasan
tanggung jawab dan
tugas yang jelas
1.1 Ranting/Pengamat/UPT 2 1 Data susunan Data susunan Data susunan Data susunan organisasi Pilihan
D (60) organisasi dan organisasi dan organisasi dan Tupoksi dan Tupoksi
Tupoksi , Tupoksi Pengamat/UPTD telah Pengamat/UPTD belum SK
Pengamat/UPT Pengamat/UPTD disahkan oleh Kepala disahkan oleh kepala Dinas KADIS/BU
D telah telah disahkan oleh Dinas dalam proses PATI
disahkan oleh Kepala Dinas namun penataan personil
Kepala Dinas pengisian tenaga
belum lengkap
2 Ada rapat Ada rapat rutin Rapat tidak rutin untuk Tidak pernah dilakukan Pilihan
(40) rutin untuk untuk membahas membahas masalah rapat untuk membahas
membahas masalah operasi dan operasi dan masalah operasi dan
masalah pemeliharaan irigasi, pemeliharaan irigasi pemeliharaan irigasi
operasi dan dokumentasi kurang dan tidak ada
pemeliharaan lengkap dan dokumentasi,
irigasi, dilaksanakan pelaksanaan kurang
didokumentasi sesuai dengan
kan dan kesepakatan
dilaksanakan
1.2 (Juru/mantri pengairan) 2 1 Data Susunan Data Susunan Data Susunan Data Susunan organisasi SK &
(70) organisasi dan organisasi dan organisasi dan dan juru/mantri belum STRUKTUR
Tupoksi Tupoksi juru/mantri Tupoksijuru/mantri disahkan Kepala Dinas OTGANISA
juru/mantri telah disahkan telah disahkan Kepala SI
telah disahkan Kepala Dinas namun Dinas dalam proses
Kepala Dinas pengisian tenaga penataan personil
belum lengkap
2 Menghadiri Tidak menghadiri Tidak menghadiri secara Sangat jarang menghadiri
(30) rapat rutin 10- secara rutin pada rutin pada rapat 10-15 dan melaksanakan hasil
15 harian dan rapat 10-15 harian harian dan rapat bulanan terkait
melaksanakan dan melaksanakan pelaksanaannya tidak masalah operasi dan
hasil rapat hasil rapat terkait sesuai dengan hasil pemeliharaan irigasi
terkait masalah operasi dan rapat terkait masalah
masalah pemeliharaan irigasi operasi dan
13
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
operasi dan pemeliharaan irigasi
pemeliharaan
irigasi
1.3 PPA/POB 1 1 Data susunan Data susunan Data susunan Data susunan organisasi
(70) organisasi dan organisasi dan organisasi dan Tupoksi dan Tupoksi PPA/POB
Tupoksi Tupoksi PPA/POB PPA/POB telah belum disahkan kepala
PPA/POB telah telah disahkan disahkan kepala Dinas Dinas
disahkan kepala Dinas namun dalam proses penataan
kepala Dinas pengisian tenaga personil
belum lengkap
2 Melaksanakan Melaksanakan tugas Belum melaksanakan Sering tidak melaksanakan MENGIKUT
(30) tugas sesuai sesuai dengan tugas sesuai dengan tugas sesuai dengan I JURU
dengan perintah juru belum perintah juru dan perintah juru dan tidak
perintah juru sepenuhnya sesuai sesuai dengan Manual sesuai dengan Manual OP
berdasarkan dengan Manual OP OP yang telah yang telah ditetapkan
Manual OP yang telah ditetapkan
yang telah ditetapkan
ditetapkan
2 Personalia 10
2.1 Kuantitas / jumlah
sesuai dengan
kebutuhan
a Personil 1 1 Jumlah Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil
Pengamat/UPTD (100) personil Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD sebesar
Pengamat/UPT sebesar 80-<90% sebesar 60-<80%dari <60% dari yang dibutuhkan
D sebesar 90- dari yang yang dibutuhkan
100% dari dibutuhkan
yang
dibutuhkan
b Personil (Juru/Mantri) 1 1 Jumlah Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil
(100) personil Juru/Mantri sebesar Juru/Mantri sebesar Juru/Mantri sebesar <60%
Juru/Mantri 80-<90% dari yang 60-<80%dari yang dari yang dibutuhkan
sebesar 90- dibutuhkan dibutuhkan
100% dari
yang
dibutuhkan
c Personil PPA/POB 2 1 Jumlah Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil PPA/POB
(100) personil PPA/POB sebesar PPA/POB sebesar 60- sebesar <60% dari yang
PPA/POB 80-<90% dari yang <80%dari yang dibutuhkan
sebesar 90- dibutuhkan dibutuhkan
100% dari

14
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
yang
dibutuhkan
2.2 Status kepegawaian 2

a Pengamat, Staff 1 1 >70% dari 50-<70% dari semua 30-<50% dari semua <30% dari personil Bukan 50%
Pengamat/UPTD, (100) semua personil Pengamat, personil Pengamat, Staff Pengamat, Staff
Juru/Mantri yang personil Staff Pengamat/UPTD, Pengamat/UPTD,
berstatus Pegawa Negeri Pengamat, Pengamat/UPTD, Juru/Mantri yang ada Juru/Mantri yang ada
Sipil (PNS) Staff Juru/Mantri yang berstatus PNS berstatus PNS
Pengamat/UPT ada bersatus PNS
D,
Juru/Mantri
yang ada
bersatus PNS
b Personil PPA/POB yang 1 1 >70% dari 50-<70% dari 30-50% dari personil <30% dari personil Bukan 50%
bertatus PNS (100) semua personil PPA/POB PPA/POB yang ada PPA/POB yang ada
personil yang ada bersatatus bersatatus PNS bersatatus PNS
PPA/POB yang PNS
ada bersatatus
PNS
2.3 Semua sudah paham
OP
a Ranting/Pengamat/UPT 1 1 Sekitar 90- Sekitar 80-<90% Hanya 60-<80% yang <60% yang melaksanakan Pelaksanaa
D (60) 100% yang yang melaksanakan melaksanakan tusi tusi dengan benar, n Tusi--
melaksanakan tusi dengan benar, dengan benar >pengisian
tusi dengan form OP
benar,
2 Pengisian data Pengisian data dan Pengisian data dan Pengisian data dan
(20) dan pelaporan pelaporan pelaporan dilaksanakan pelaporan dilaksanakan
dilaksanakan dilaksanakan dengan kurang tertib, benar dan dengan tidak tertib, tidak
dengan tertib, tertib, benar, kurang kurang valid benar dan kurang valid
benar dan valid
valid
3 Dilaksanakan Dilaksanakan Pelaksanakan Tidak pernah Dilaksanakan
(20) pelatihan/pem pelatihan/pembinaa pelatihan/pembinaan pelatihan/pembinaan
binaan rutin n secara berkala untuk meningkatkan untuk meningkatkan
untuk untuk meningkatkan pengetahuan petugas pengetahuan petugas OP
meningkatkan pengetahuan petugas OP tidak dilaksanakan
pengetahuan OP secara berkala
petugas OP
b (Juru/Mantri 2 1 Sekitar 90- Sekitar 80-<90% Hanya 60-<80% yang <60% yang melaksanakan Pelaksanaa
Pengairan) (60) 100% yang yang melaksanakan melaksanakan tusi tusi dengan benar, n Tusi--
15
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
melaksanakan tusi dengan benar, dengan benar >pengisian
tusi dengan form OP
benar,
2 Pengisian data Pengisian data dan Pengisian data dan Pengisian data dan
(20) dan pelaporan pelaporan pelaporan dilaksanakan pelaporan dilaksanakan
dilaksanakan dilaksanakan dengan kurang tertib, benar dan dengan tidak tertib, tidak
dengan tertib, tertib, benar, kurang kurang valid benar dan kurang valid
benar dan valid
valid
3 Dilaksanakan Dilaksanakan Pelaksanakan Tidak pernah Dilaksanakan
(20) pelatihan/pem pelatihan/pembinaa pelatihan/pembinaan pelatihan/pembinaan
binaan rutin n secara berkala untuk meningkatkan untuk meningkatkan
untuk untuk meningkatkan pengetahuan petugas pengetahuan petugas OP
meningkatkan pengetahuan petugas OP tidak dilaksanakan
pengetahuan OP secara berkala
petugas OP
d PPA/POB 1 1 Sekitar 90- Sekitar 80-<90% Hanya 60-<80% yang <60% yang melaksanakan Pelaksanaa
(60) 100% yang yang melaksanakan melaksanakan tusi tusi dengan benar, n Tusi--
melaksanakan tusi dengan benar, dengan benar >pengisian
tusi dengan form OP
benar,
2 Pengisian data Pengisian data dan Pengisian data dan Pengisian data dan
(20) dan pelaporan pelaporan pelaporan dilaksanakan pelaporan dilaksanakan
dilaksanakan dilaksanakan dengan kurang tertib, benar dan dengan tidak tertib, tidak
dengan tertib, tertib, benar, kurang kurang valid benar dan kurang valid
benar dan valid
valid
3 Dilaksanakan Dilaksanakan Pelaksanakan Tidak pernah Dilaksanakan
(20) pelatihan/pem pelatihan/pembinaa pelatihan/pembinaan pelatihan/pembinaan
binaan rutin n secara berkala untuk meningkatkan untuk meningkatkan
untuk untuk meningkatkan pengetahuan petugas pengetahuan petugas OP
meningkatkan pengetahuan petugas OP tidak dilaksanakan
pengetahuan OP secara berkala
petugas OP

V DOKUMENTASI 5
1 Buku data DI 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase kelengkapan Prosentase kelengkapan
( buku alokasi air, data kelengkapan kelengkapan sebesar sebesar 60-<80% sebesar <60%
bendung, data sebesar 90- 80-<90%
bangunan pelengkap, 100%
dll)

16
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

2 Inventarisasi Inventarisasi dan Inventarisasi dan Inventarisasi dan


dan Dokumentasi data Dokumentasi data OP Dokumentasi data OP
Dokumentasi OP sudah dilakukan sudah dilakukan belum dilakukan
data OP sudah namun masih ada namun tidak lengkap
dilakukan dan kekurangan dan kurang benar
lengkap dan
benar
2 Peta dan Gambar- 3 3
gambar
2.1 Data dinding di Kantor 1 1 Prosentase Prosentase Prosentase kelengkapan Prosentase kelengkapan
(Peta DI, Peta Wilayah kelengkapan kelengkapan sebesar sebesar 60-<80% sebesar <60%
Kerja, Skema jaringan sebesar 90- 80-<90%
irigasi, Skema 100%
Bangunan, Peta Skema
Ploting Tenaga Kerja,
Peta Skema Operasi
(renc pembagian dan
pemberian air), Peta
Struktur Organisasi,
Peta Kalender Tanam,
dll)
2 Kondisi data Kondisi data dinding Kondisi data dinding di Kondisi data dinding di
dinding di di kantor masih baik kantor kurang terawat kantor tidak lengkap dan
kantor masih dan tetapi tidak dan tidak pernah tidak pernah diperbaharui
baik dan terus semua diperbaharui diperbaharui
diperbaharui
2.2 Gambar Pelaksana 1 1 Prosentase Prosentase Prosentase kelengkapan Prosentase kelengkapan
(Gambar Purna kelengkapan kelengkapan sebesar sebesar 60-<80% sebesar <60%
Laksana/ Asbuilt- sebesar 90- 80-<90%
drawing) 100%
(Peta pemeliharaan, 2 Hasil Hasil pemeliharaan Hasil pemeliharaan dan Belum ada inventarisasi
Gambar Bangunan) pembangunan dan gambar gambar bangunan yang gambar
/rehabilitasi/ bangunan yang sesuai dengan
pemeliharaan sesuai dengan pelaksanaan dilapangan
dan gambar pelaksanaan hanya sebagian kecil
bangunan dilapangan belum yang digambar
sudah sesuai seluruhnya digambar
dengan
pelaksanaan
dilapangan
2.3 Skema Jaringan 1 1 Prosentase Prosentase Prosentase kelengkapan Prosentase kelengkapan
17
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
(pelaksana & bangunan) kelengkapan kelengkapan sebesar sebesar 60-<80% sebesar <60%
sebesar 90- 80-<90%
100%
2 Ploting data Ploting data kegiatan Ploting data kegiatan Tidak ada ploting kegiatan
kegiatan pemeliharaan benar pemeliharaan tidak
pemeliharaan namun tidak lengkap lengkap dan kurang
lengkap dan jelas
benar
V PERKUMPULAN 10
I PETANI PEMAKAI
AIR (P3A)

A Jumlah P3A Desa = ……


B Bh
C Jumlah GP3A = ……
Bh
Jumlah IP3A = ……
Bh
1 Status GP3A/IP3A 1,5 1 Sudah Sudah berbadan AD/ART sudah ttd AD/ART sudah ttd Kepala Irigasi
sudah berbadan hukum (100) berbadan hukum (ttd bupati/walikota, Camat Desa/belum memiliki besar 1,50
hukum (ttd bupati/walikota + AD/ART
bupati/walikot notaris)
a + notaris +
terdaftar di
Pengadilan/Ku
mham)
2 Kondisi Kelembagaan 0,5
GP3A/IP3A
1 Irigasi kecil
2.1 Berkembang …….. (100 (100) Mandiri total Berkembang total 0,50
%) skore skore penilaian :
penilaian : aspek kelembagaan,
aspek teknis irigasi, teknis
kelembagaan, pertanian, dan
- teknis irigasi, pembiayaan > 70-90
teknis %
pertanian, dan
pembiayaan >
90 %
1 . Irigasi
2.2 Sedang Berkembang….. (100) besar 0,50

18
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
(60 %)
Sedang Berkembang
total skore penilaian :
aspek kelembagaan,
teknis irigasi, teknis
pertanian, dan
pembiayaan 50-<70 %
-
2.3 - Belum Berkembang …… 1 Belum Berkembang total
(30%) (100) skore penilaian : aspek
kelembagaan, teknis irigasi,
teknis pertanian, dan
pembiayaan < 50 %

3 Rapat Ulu-ulu/P3A 2 1
desa/GP3A dengan (100)
pengamat/ranting
Jumlah Ulu- Jumlah Ulu-ulu/P3A Jumlah Ulu-ulu/P3A Jumlah Ulu-ulu/P3A
3.1 - ½ bulan sekali (100%) ulu/P3A desa/GP3A dengan desa/GP3A dengan desa/GP3A dengan
desa/GP3A pengamat hadir 80- pengamat hadir 60-80% pengamat hadir < 60%
dengan 90%
pengamat
hadir 90-100%
3.2 - 1 bulan sekali (60%) Jumlah Ulu- Jumlah Ulu-ulu/P3A Jumlah Ulu-ulu/P3A Jumlah Ulu-ulu/P3A
ulu/P3A desa/GP3A dengan desa/GP3A dengan desa/GP3A dengan
desa/GP3A pengamat hadir 80- pengamat hadir 60-80% pengamat hadir < 60%
dengan 90%
pengamat
hadir 90-100%
3.3 - Ada tidak teratur (40%) Jumlah Ulu- Jumlah Ulu-ulu/P3A Jumlah Ulu-ulu/P3A Jumlah Ulu-ulu/P3A
ulu/P3A desa/GP3A dengan desa/GP3A dengan desa/GP3A dengan
desa/GP3A pengamat hadir 80- pengamat hadir 60-80% pengamat hadir < 60%
dengan 90%
pengamat
hadir 90-100%
3.4 - Belum ada rapat-rapat Tidak ada rapat-rapat
(0%)
4 P3A aktif dalam 1 1 Prosentase Prosentase P3A yang Prosentase P3A yang Prosentase P3A yang aktif (Jumlah
memgikuti (100) P3A yang aktif aktif sebesar 80%- aktif sebesar 60%-<80% sebesar kurang dari 60% yang aktif
survei/penelusuran sebesar 90- <90% berpartisifa
jaringan 100% si) /
(jumlah

19
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Keteranga
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% n
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
P3A yang
ada)
5 Partisipasi P3A dalam 2 1 Prosentase Prosentase P3A yang Prosentase P3A yang Prosentase P3A yang aktif (Jumlah
perbaikan/pemeliharaa (100) P3A yang aktif aktif berpartisipasi aktif berpartisipasi berpartisipasi sebesar yang aktif
n jaringan dan bencana berpartisipasi sebesar 80%-<90% sebesar 60%-<80% kurang dari 60% berpartisifa
alam sebesar 90- si) /
100% (jumlah
P3A yang
ada)
6 Iuran P3A digunakan 2 1 Prosentase Prosentase iuran P3A Prosentase iuran P3A Prosentase iuran P3A yang (Jumlah
untuk (100) iuran P3A yang dipakai untuk yang dipakai untuk dipakai untuk biaya utk
perbaikan/pemeliharaa yang dipakai perbaikan/pemelihar perbaikan/pemeliharaa perbaikan/pemeliharaan Perbaikan/
n tersier (100%) untuk aan sebesar 80-<90% n sebesar 60-<80% dari sebesar <60 dari yang pemelihara
perbaikan/pe dari yang ditentukan yang ditentukan dalam ditentukan dalam AD/ART an) /
meliharaan dalam AD/ART AD/ART (jumlah
sebesar 90- iuran yang
100% dari masuk
yang sesuai
ditentukan AD/ART)
dalam AD/ART
7 Partisipasi P3A dalam 1 1 Prosentase Prosentase P3A yang Prosentase P3A yang Prosentase P3A yang aktif (Jumlah
perencanaan tata tanam (100) P3A yang aktif aktif berpartisipasi aktif berpartisipasi berpartisipasi dalam P3A yang
dan pengalokasian air berpartisipasi dalam perencanaan dalam perencanaan tata perencanaan tata tanam aktif)/
dalam tata tanam dan tanam dan dan pengalokasian air (jumlah
perencanaan pengalokasian air pengalokasian air sebesar <60% P3A yang
tata tanam sebesar 80%-<90% sebesar 60%-<80% ada)
dan
pengalokasian
air sebesar 90-
100%

20

Anda mungkin juga menyukai