3
siklus PENGELOLAAN IRIGASI
4
2 OMSIDLAC(P)OM
PAKSI&
AKNOP
1
6 PROM
4
BENDUNG PENGENALAN ALIRAN AIR
IRIGASI
BOKS PETAK
TERSIER
TERSIER /
KWARTER
SALURAN INDUK
SUNGAI
BANGUNAN
BAGI
BOKS
TERSIER
BANGUNAN
S ALURAN SEKUNDER
SADAP KE SAWAH
/ PETAK
BOKS TERSIER TERSIER /
KWARTER
KE SAWAH /
PETAK
TERSIER /
KWARTER
PETAK
TERSIER /
KWARTER
5
Jaringan Irigasi dan Daerah Irigasi
B. RG. 2
Daerah Irigasi & Jaringan Irigasi
B. RG. 1
B. BA. 2
Jaringan Irigasi èsaluran, bangunan,
Saluran Sekunder
Saluran Primer Batang Ragu dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang
B. BA. 2
diperlukan untuk penyediaan,
Saluran Sekunder Rawa
pembagian, pemberian,
B. RA. 1 penggunaan, dan pembuangan air
irigasi B.
2
RG.
B. RA. 2
B. RG.
B. RA. 3 1
B. BA.
2
B. RA.
2 B.
B. BA. B. RA. RA.3
1 1
Daerah Irigasi èkesatuan lahan
yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi
6
Prasarana Irigasi
Bangunan Irigasi
Bangunan Irigasi Suatu bangunan yang direncanakan di sumber air
atau saluran irigasi berfungsi untuk mengalirkan air
irigasi ke lahan pertanian atau membuang kelebihan
air, sehingga air irigasi dapat dipakai guna
keperluan irigasi secara tepat tempat, jumlah,
waktu & mutu
• Bangunan Utama • Bangunan Pelengkap
– Talang
– Bendung – Syphon
– Pengambilan Bebas
– Gorong-Gorong
– Waduk/Embung
– Gorong-Gorong Silang
– Pompa
– Bangunan Terjun
– Got miring
• Bangunan Bagi - Sadap – Pelimpah Samping
– Bangunan Bagi – Masukan Pembuang (Drain
– Bangunan Sadap Inlet)
– Bangunan Bagi – Sadap – Jembatan
– Boks Tersier – Jembatan Orang
– Boks Kuarter – Tangga Mandi Cuci
7
– Tempat Mandi Hewan
Prasarana Irigasi UTAMA
Jaringan Irigasi Primer
JARINGAN IRIGASI B. RG. 1 B. RG. 2
PRIMER
Saluran Sekunder
• bagian dari jaringan irigasi Saluran Primer Batang
Ragu
q bangunan utama,
q bangunan pelengkapnya
8
Prasarana Irigasi UTAMA
Jaringan Irigasi Sekunder
JARINGAN IRIGASI B. RG. 1 B. RG. 2
SEKUNDER
• bagian dari jaringan Saluran Primer Batang Saluran Sekunder
Ragu
q saluran sekunder,
9
Prasarana Irigasi TERSIER
Jaringan Irigasi Tersier
JARINGAN IRIGASI B. RG. 1 B. RG. 2
TERSIER
• jaringan irigasi yang Saluran Primer Batang Saluran Sekunder
Ragu
q boks tersier,
q boks kuarter, serta
q bangunan pelengkapnya
10
BENDUNG
PENGENALAN ALIRAN AIR
IRIGASI
BANGUNAN
SADAP
SUNGAI
BOKS TERSIER
PETAK
TERSIER /
Dari Bangunan
KWARTER
Utama ke Sekunder
- Tersier
11
PENGENALAN ALIRAN
BENDUNG BOKS
TERSIER AIR IRIGASI
PETAK
TERSIER /
KWARTER
Dari Bangunan
SUNGAI
Utama langsung ke
Tersier
12
Pembagian Petak Tersier Yang Ideal
Boks Kuarter
Boks Tersier Tanpa Pintu
Dilengkapi dg
Pintu Air (angkat)
Contoh : Ploting Rencana ISA pada Skema Daerah Irigasi
Penyediaan Air
Pembagian Air
Intake
Penggunaan Air
P3A
Bang. Bagi
Sal.Sekunder
Pembagian Air
Bangunan Sadap
Pemberian Air
GP3A
P3A
Bangunan Sadap Pemberian Air
Bangunan Sadap
P3A
P3A
Pemberian Air
Penggunaan Air
SKEMA JARINGAN IRIGASI
TATACARA PENILAIAN KINERJA
SISTEM IRIGASI (IKSI) UTAMA
MAKSUD dan TUJUAN
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
Maksud : Mengetahui kondisi,
fungsi, dan kinerja
Tujuan :
Prasarana
Irigasi 1
O&P O&P plus
Perbaika
Biasa n berat
1 Produktivit
P3A
as Tanam Rehabilita
6 2
6 si
Indik
ator Dicukupi/dipenuhi
5 3
Dokumenta Sarana
si 4 Penunjang Dipertahankan/ditin
gkatkan
2 6
Organisasi Dibentuk/kembangkan
Personalia
PERMEN PUPR NO: 30/PRT/M/2015
Bagian Kelima
5. Aspek Dokumentasi 5%
Eva
6. Aspek kondisi P3A/GP3A/IP3A 10 %
luasi
20
URAIAN BOBOT PENILAIAN MAKSIMUM PER-
INDIKATOR IRIGASI UTAMA
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
I PRASARANA FISIK 45
1 Bangunan Utama 13 -sesuai bangunan
utamanya
2 Transportasi 2 -Idem-
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
V DOKUMENTASI 5 -Yang ada/
Kebutuhan ideal
RB 1 RL 1 BL 1
L 1 Ka
Q = 0.772 m3/dt
RL 2
22 Ha 31 lt/dt
A = 495 Ha
SALURAN SEKUNDER MAKAWA
BM 2 BL 2
BM 3 BM 1 RM 1 BB 1 B 1 Ki 1 L 2 Ka L 2 Ki
A = 3184 Ha 19 Ha 27 lt/dt 54 Ha 76 lt/dt 17 Ha 24 lt/dt
Q = 0.967 m3/dt
Q = 0.661 m3/dt
RK 1
RL 3
KALI DOLOK
RS 1
A = 865 Ha
A = 620 Ha
A = 424 Ha
M 1 Ki 2 K 1 Ki 2
96 Ha 134 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt
148 Ha 207 lt/dt 57 Ha 80 lt/dt 110 Ha 154 lt/dt A = 500 Ha 50 Ha 70 lt/dt 107 Ha 150 lt/dt
Q = 0.780 m3/dt BK 1
Q = 1.030 m3/dt
Q = 0.608 m3/dt
Q = 0.495 m3/dt
RL 4
RK 3
RS 2
A = 660 Ha
A = 390 Ha
A = 317 Ha
S 2 Ka BS 2 S 2 Ki BK 3 K 3 Ki L 4 Ka L 4 Ki
183 Ha 256 lt/dt 97 Ha 136 lt/dt 125 Ha 175 lt/dt 150 Ha 210 lt/dt 167 Ha 234 lt/dt
BL 4
Q = 0.413 m3/dt
Q = 0.593 m3/dt
RK 4
A = 265 Ha
RS 3
A = 380 Ha
Keterangan
Sal. Induk Barang : 87 Ha
S 3 Ka BS 3 S 3 Ki K 4 Ka BK 4 K 4 Ki Sal. Sekunder Makawa : 2.319 Ha
140 Ha 196 lt/dt 130 Ha 182 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt Sal. Sekunder Sambak : 865 Ha
Sal. Sekunder Kedawung : 620 Ha
Q = 0.172 m3/dt
Q = 0.226 m3/dt
A = 110 Ha
A = 145 Ha
---------------------------------------------------------
BK 5
TOTAL : 4.408 Ha
BS 4 K 5 Ki
S 4 Ka S 4 Ki K 5 Ka
60 Ha 84 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 75 Ha 105 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt
Skema Bangunan
DIAGRAM ALIR PENILAIAN KINERJA SISTEM
IRIGASI SECARA UTUH
PENILAIAN KINERJA
SISTEM IRIGASI
Pengumpulan data sekunder : Peta DI, Skema Sosialisasi Kegiatan IKSI dan Kesepakatan
JI, Skema Bangunan, Data Inventarisasi Jadwal Penelusuran JI
Analisis
A B C D E F
Jumlah Kondisi
No Bangunan Utama Jumlah Rusak Rusak Rusak Keterangan
Bang Baik
Pintu Ringan Sedang Berat
1 Waduk
2 Bendung Tetap
3 Bendung Gerak
4 Pom pa
5 Pengam bilan Bebas
Jumlah Kondisi
No Bangunan Rusak Rusak Rusak Keterangan
buah Jmj Pintu Baik
Ringan Sedang Berat
1 Bagi
2 Bagi Sadap
3 Sadap
4 Kantong Lum pur
5 Pengatur
6 Gorong-gorong
7 Got m iring
8 Terjunan
9 Pelim pas sam ping
10 Pem bilas
11 Jalan Inspeksi
12 Jem batan
Fasilitas Lain-lain :
1 Kantor Pengam at
2 Rum ah Pengam at
3 Rum ah Juru
4 Rum ah PPA/PPB
( Nam a .............................. )
NIP :
CD/UPTD/Pngmt BUKU CATATAN PEMELIHARAAN Laporan : Enam Bulanan
Penjelasam : ……………..tgl………….,……………200…..
1. Kolom 3 Diambil dari Formulir 02 – P sesuai dengan rekening prioritasnya dari formulir 03 – P Kepala : CD/UPTD/Pengamat
2. Kolom 4 Luas Areal yang terkena dampak akibat kerusakan pada kolom 3
3. Kolom 5 Diisi uraian lengkap beserta gambar sket dari kerusakan pada kolom 3
4. Kolom 6 diisi jenis Pekerjaan yang dominan dan satuan pekerjaan pada kolom 7 dan 8
5. Kolom 9 diisi Rangking Prioritas yang ada pada masing-masing daerah Irigasi
6. Kolom 10, 11, 12, dan 13 diisi Realisasi Pelaksanaan dari kerusakan pada kolom 3 ……………………………………………………
Nip :
FORMULIR INDEKS KINERJA JARINGAN IRIGASI
(berdasarkan Permen PUPR No:12/PRT/M/2015
REKAPITULASI FORMULIR I : DI.UTUH KABUPATEN DIISI OLEH PENGAMAT
(Permen PUPR No: 12/PRT/M/2015
FORMULIR I : DI.UTUH KABUPATEN DIISI OLEH PENGAMAT
1/4
3/4
4/4
2/4
Klasifikasi Kondisi Fisik Jaringan Irigasi
CATATAN :
PR : Pemeliharaan rutin
PBP : Pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan
PBPJI : Pemeliharaan berkala yg bersifat perbaikan
PBPB : Pem.berkala yg bersifat perbaikan Berat/penggantian
R : Rehabilitasi Jaringan Irigasi (bersifat sistem)
Tk : Tingkat kerusakan
Kriteria Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Utama :
PROVINSI : ……………………….
BBWS/BWS
KABUPATEN/KOTA
:
:
……………………….
……………………….
INVENTARISASI TENAGA O&P
DAERAH IRIGASI : ………………………, ………… HA
REKAPITULASI TENAGA OP TINGKAT DAERAH IRIGASI FORM 3B
A. UPTD/Pengamat
1
2
3
dst
B. Staf UPTD/Pengamat
1
2
3
dst
C. Juru / Mantri Pengairan
1
2
3
dst
D. Petugas Operasi Bendung (POB)
1
dst
E. Petugas Pintu Air (PPA)
1
2
3
dst
F. Prakarya (*
1
2
3
dst
TOTAL - - -
CATATAN :
*) Berdasarkan Permen PUPR No: 12/PRT/M/2015 (untuk irigasi) : yg lain disesuaikan ……………….., …………………………... 2017
1 UPTD/Pengamat : Luas areal 5.000-7.500 ha --> (disesuaikan sebaran DI.)
2 Staf UPTD / Pengamat : 5 staf per UPTD/Pengamat Diperiksa Dibuat :
3 Juru/Pengamat Pengairan : Luas areal 750-1.500 ha --> (disesuaikan sebaran DI.)
4 POB : 1 bendung ---> (untuk bendung besar dapat ditambah beberapa pekerja)
5 PPA : per 3-5 bang bagi/sadap pada saluran 2-3 km atau daerah layanan 150-500 ha
6 Pekerja / pekarya saluran : per 2-3 km panjang saluran --> disesuaikan besar kecilnya saluran
(Bila salurannya kecil dapat > 3km/org)
INVENTARISASI P3A/GP3A/IP3A PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN)
KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017
A P3A
1
2
3
dst
B GP3A
1
2
3
dst
C IP3A
1
2
3
dst
TOTAL
CATATAN :
1) Untuk P3A sebutkan nama petak tersier dan Desanya, untuk yang basisnya Desa sebutkan nama Desa nya, sedangkan untuk GP3A/IP3A cukup jumlah Desanya ……………….., …………………………... 2017
2) Tahun awal pembentukan
3) Tahun pengesyahan status tertinggi Diperiksa Dibuat :
4) Iuran tidak selalu berbentuk uang, bisa dalam bentuk barang
…………………………………….. ……………………………………..
INVENTARISASI DATA SARANA DAN PRASARANA
SERTA FASILITAS PENDUKUNG OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN) KEWENANGAN PUSAT TAHUN 2017
1 2 3 4 5=4-3
1 Meja kerja
2 Meja Rapat
3 Lemari arsip
4 Kursi
5 Komputer
6 Printer
7 Scanner
8 Tab/Tablet
dst……………………………………….
1 2 3 4 5=4-3
D SARANA PERALATAN KOMUNIKASI
1 Handy Talky (HT)
2 HandPhone (HP)
3 Telepon dan Faximile
dst……………………………………….
LUAS (Ha) TANAMAN PADI POLOWIJO TEBU LAINNYA JUMLAH PRODUKTIVITAS PADI
NAMA Sesuai PROVINSI/ MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Rata2
NO. JARINGAN Permen Rencana Fungsion KABUPATE
IRIGASI Potensial N/ KOTA
PUPR / Baku al Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha
14/2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 Primer………………
2 Primer………………
3 Sekunder………….
4 Sekunder………….
5 Sekunder………….
6 Sekunder………….
7 Sekunder………….
8 Sekunder………….
9 Sekunder………….
10 Sekunder………….
11 Sekunder………….
12 Sekunder………….
TOTAL
1.1. Bendung
a. Mercu m²/m
b. Sayap m² / m
c. Lantai Bendung m²
d. Tanggul Penutup m
e. Jembatan m
f. Papan Operasi buah
g. Mistar Ukur buah
h. Pagar Pengaman m
Pintu-pintu Bendung dan roda gigi
1.2.
dapat dioperasikan.
a. Pintu Pengambilan buah
b. Pintu Penguras Bendung buah
Kantong Lumpur & Pintu
1.3.
Pengurasnya.
a. Bangunan Kantong Lumpur baik m
Hulu Hilir
BENDUNG BESAR 52
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN BANGUNAN UTAMA
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Ketera
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ngan
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
1 Bangunan Utama 13
1.1 Bendung Tetap 4/5*
a Mercu 0,8/1* 1 Mercu Mercu dan/atau Mercu dan/atau Mercu dan/atau tubuh
(termasuk tubuh (60) dan/atau tubuh bendung tubuh bendung bendung
bendung) tubuh terdapat terdapat retak pecah/jebol/growong/rob
bendung retak/lubang kecil menganga (rekahan) oh/penurunan elevasi
keadaan baik, (Krowak kecil tidak /retak puncak bendung;
utuh, dan tidak lebih dari 2% dari structural/Krowak 2–
terjadi lebar bendung) 5 % lebar bendung
penurunan belum dan sudah
elevasi mempengaruhi mempengaruhi
elevasi elevasi
2 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran Terdapat pancaran air /
(10) bocoran kecil/rembesan air air / bocoran bocor besar dan
kekeruhan air dari
bocoran
lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan
3 permukaan mengelupas < 20% mengelupas dengan mengelupas dengan
(10) megelupas dengan luas 20-40% luas >40%
<10%
4 Pilar pada Pilar pada pintu Pilar pada pintu Pilar pada pintu
(20) pintu penguras, atau penguras, dan atau penguras, dan atau
penguras terdapat retakan terdapat retakan tidak terdapat kerusakan yang
dalam keadaan tidak lebih dari 20% lebih dari 40% mengakibatkan sulitnya
utuh pengoperasian pintu
KONDISI JI. SEKUNDER (RUAS I) KONDISI JI. SEKUNDER (RUAS II) - Dst. REKAPITULASI KONDISI JARINGAN SEKUNDER
Kete- Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek
Uraian VOLUME VOLUME VOLUME
rangan (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
(Bh/Km) (Bh/Km) (Bh/Km)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2. Saluran Pembawa
Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa
2.1. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
debit kebutuhan /Rencana maksimum.
Tinggi tanggul cukup untuk menghindari
2.2. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
limpahan setiap saat selama pengoperasian.
Semua perbaikan saluran telah selesai
2.3. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
(Perbaikan dan Pemeliharaan Saluran)
3. Bangunan pada saluran pembawa
3.1. Bangunan Pengatur (Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap dan berfungsi.
Pada setiap saluran Induk dan Sekunder
a. terdapat bangunan pengatur yang lengkap dan ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
berfungsi setiap saat
b. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan sesuai rencana operasi DI
Pada Bangunan Pengambilan (Bendung /
a. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
intake).
Pada tiap bangunan pengatur (Bagi / Bagi
b. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
Sadap / Sadap)
- Bangunan Bagi ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Bagi Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
c. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap.
a. Pada saluran induk dan sekunder
- Syphon ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Gorong-Gorong ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Talang ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Cross-Drain ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Jembatan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Terjunan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Pelimpah Samping ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tangga Cuci ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tempat Mandi Hewan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
KONDISI JI. PRIMER (RUAS I) KONDISI JI. PRIMER (RUAS II) - Dst. REKAPITULASI KONDISI JARINGAN PRIMER
Kete- Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek
Uraian VOLUME VOLUME VOLUME
rangan (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
(Bh/Km) (Bh/Km) (Bh/Km)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2. Saluran Pembawa
Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa
2.1. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
debit kebutuhan /Rencana maksimum.
Tinggi tanggul cukup untuk menghindari
2.2. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
limpahan setiap saat selama pengoperasian.
Semua perbaikan saluran telah selesai
2.3. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
(Perbaikan dan Pemeliharaan Saluran)
3. Bangunan pada saluran pembawa
3.1. Bangunan Pengatur (Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap dan berfungsi.
Pada setiap saluran Induk dan Sekunder
a. terdapat bangunan pengatur yang lengkap dan ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
berfungsi setiap saat
b. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan sesuai rencana operasi DI
Pada Bangunan Pengambilan (Bendung /
a. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
intake).
Pada tiap bangunan pengatur (Bagi / Bagi
b. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
Sadap / Sadap)
- Bangunan Bagi ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Bagi Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
c. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap.
a. Pada saluran induk dan sekunder
- Syphon ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Gorong-Gorong ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Talang ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Cross-Drain ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Jembatan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Terjunan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Pelimpah Samping ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tangga Cuci ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tempat Mandi Hewan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
B. SK. 4 d
Ruas BSK3- Km 1,903
BSK4 B. SK. 4c
Km 1,847
B. SK. 4b
Km 1,790
B. SK. 4 a
Km 1,732
B. SK. 3
Ruas BSK2- Km 1,666
BSK3 B. SK. 2
Km 1,353
B. SK.2
BSK2
B. SK. 1 h
B. SK. 1 g
B. SK. 1 d
B. SK. 1 b
B. SK. 1 e
B. SK. 1 a
B. SK. 1 k
B. SK. 1 c
Km 0,822
Km 0,604
Km 0,556
Km 0,486
Km 0,453
Km 0,392
Km 0,342
Km 0,296
Km 0,195
Km 0,137
Km 0,068
B. SK. 1 f
B. SK. 1 j
B. SK. 1 i
Km 248
B. SK.1
B. SK. 1 o
Km 1,180 B. CE.4
Perhitungan Kond. = (Rata-2 kondisi 1x30)+(rata-2 kond.2x30)+(rata-2 kond.3x10)+(rata-2 kond.4x10)+(rata-2 kond.5x10)+(rata-2 kond.6x10)
Bang.Pengatur pd = (95%x30)+(85%x30)+(30%x10)+(85%x10)+(95%x10)+(70%x10) = 28,5%+25,5%+3%+8,5%+9,5%+7%
Sal.Induk dan Sek. = 82,0% à (80-<90%)à Kondisi baik
Penilaian : Fisik Jaringan Irigasi
(SALURAN PEMBUANG)
CONTOH : PENELUSURAN DAN PENILAIAN KONDISI
JARINGAN IRIGASI (SALURAN PEMBUANG)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN SALURAN PEMBUANG
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
r (%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
4 Saluran Pembuang 4
dan Bangunannya
4.1 Semua saluran 3
pembuang dan
bangunannya telah
dibangun dan
tercantum dalam
daftar pemeliharaan
serta telah diperbaiki
dan berfungsi :
a Saluran pembuang 2
. dan bangunannya
yang telah dibangun
dan tercantum dalam
daftar pemeliharaan :
1). Saluran pembuang 1 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
(100) saluran saluran pembuang saluran pembuang saluran
/(50) pembuang telah telah mencapai 90 - telah mencapai 80 - pembuang baru
** selesai100% <100% <90% mencapai <80 %
Jalan
inspeksi
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN KANTOR PERUMAHAN
Nilai
Ke
Bob
Kondisi ter
ot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali an
Stan BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% ga
dar
n
(%)
(7) (10
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9)
)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
6 Kantor Perumahan dan 5
Gudang
6.1 Kantor memadai untuk :
a Ranting/Pengamat/UPTD 1 1 Kondisi kantor Kondisi kantor Kondisi kantor Kondisi kantor
(70) Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD
baik dan berfungsi baik cukup baik dan baik kurang baik dan baik tidak baik dan
(kerusakan berfungsi berfungsi kurang berfungsi
dibawah 10%) (kerusakan antara (kerusakan antara (kerusakan >40%)
10%-20%) 21%-40%)
2 Terdapat peralatan Terdapat peralatan Terdapat peralatan Terdapat peralatan
(30) kantor yang kantor yang cukup kantor yang kurang kantor yang tidak
memadai (meja, memadai (meja, memadai (meja, memadai/kurang
kursi, almari, rak kursi, almari, rak kursi, almari, rak lengkap dan rusak
buku administrasi, buku administrasi, buku administrasi, (meja, kursi, almari,
alat tulis, dll) alat tulis, dll) alat tulis, dll) rak buku administrasi,
alat tulis, dll)
Total 100
II PRODUKTIVITAS TANAM 15
(Tahun sebelumnya)
1 Pemenuhan kebutuhan 9 1 Rata-rata Faktor K Rata-rata Faktor K Rata-rata Faktor K pada Rata-rata Faktor K
air irigasi (100) pada Musim tanam pada Musim tanam I, Musim tanam I, II dan III pada Musim tanam I,
(Faktor k) I, II dan III sebesar II dan III sebesar 0,8- sebesar 0,6-<0,8 II dan III sebesar
0,9-1 <0,9 <0,6
Pemenuhan
= ProsentaseàNilai / angka faktor ”K” rata-2 dalam 1 tahun
faktor “K”
Realisasi luas = Prosentase : (realisasi luas tanam total (Pd+Plw) pada (MT1+MT2+MT3)
tanam luas baku/potensial
CONTOH : PENELUSURAN DAN PENILAIAN KONDISI
JARINGAN IRIGASI (REALISASI TANAM)
79
Penilaian : Non Fisik JI.
(SARANA PENUNJANG)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN PERALATAN OP
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ng
(90 - 100)%
r (%) an
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
III SARANA 10
PENUNJANG OP
1 Peralatan OP 4
1.1 Alat-alat dasar 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase pili
untuk pemeliharaan (70) jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat ha
rutin : dasar untuk dasar untuk dasar untuk dasar untuk n
(Linggis, cangkul, pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
sabit, garuk, mesin rutin sebesar rutin sebesar rutin sebesar 60- rutin sebesar
potong rumput dll) 90-100% 80-<90% <80% terhadap <60% terhadap
terhadap jumlah terhadap jumlah jumlah personil jumlah personil
personil personil lapangan lapangan
lapangan lapangan
2 Alat dasar Alat dasar Alat dasar Alat dasar pili
(30) pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan ha
rutin dalam rutin dalam rutin dalam rutin dalam n
kondisi baik kondisi cukup kondisi kurang kondisi rusak
baik terawat
Total 100
III SARANA 10
PENUNJANG OP
2 Transportasi 2
2.2 Ranting/Pengamat/ 1 1 Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil pil
UPTD (50) Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD ih
(mobil pickup yang mendapat yang mendapat yang mendapat yang mendapat an
/sepeda motor) fasilitas fasilitas fasilitas fasilitas
transportasi 90- transportasi transportasi transportasi
100%) (sebesar 80- (sebesar 60- (sebesar <60%)
<90%) <80%)
2 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase pil
(50) kondisi alat kondisi alat kondisi alat kondisi alat ih
transportasi transportasi transportasi transportasi an
dalam keadaan dalam keadaan dalam keadaan dalam keadaan
baik, sebesar baik, sebesar 80- baik, sebesar 60- baik, sebesar
90-100% <90% <80% <60%
Total 100
IV ORGANISASI PERSONALIA 15
1 Struktur Organisasi O&P 5
telah disusun dengan
batas-batasan tanggung
jawab dan tugas yang jelas
1.1 Ranting/Pengamat/UPTD 2 1 Data susunan Data susunan Data susunan Data susunan
(60) organisasi dan organisasi dan Tupoksi organisasi dan Tupoksi organisasi dan
Tupoksi , Pengamat/UPTD telah Pengamat/UPTD telah Tupoksi
Pengamat/UPTD disahkan oleh Kepala disahkan oleh Kepala Pengamat/UPTD
telah disahkan oleh Dinas namun pengisian Dinas dalam proses belum disahkan oleh
Kepala Dinas tenaga belum lengkap penataan personil kepala Dinas
2 Ada rapat rutin Ada rapat rutin untuk Rapat tidak rutin untuk Tidak pernah Pilih
(40) untuk membahas membahas masalah membahas masalah dilakukan rapat untuk an
masalah operasi dan operasi dan operasi dan membahas masalah
pemeliharaan pemeliharaan irigasi, pemeliharaan irigasi operasi dan
irigasi, dokumentasi kurang dan tidak ada pemeliharaan irigasi
didokumentasikan lengkap dan dokumentasi,
dan dilaksanakan dilaksanakan pelaksanaan kurang
sesuai dengan
kesepakatan
Staf Pengamat
Maks: 5 Org
Kompetensi Petugas O&P
Pendidikan
Jabatan Kompetensi Fasilitas
Minimal
Kepala Ranting/ Mampu melaksanakan Sarjana Muda / Mobil pick up
pengamat/ UPTD/ tupoksi untuk areal D-III Teknik Sipil Rumah dinas
cabang dinas/ korwil/ irigasi 5.000-7.500 Ha
Alat komunikasi
Pengamat
Total 100
V DOKUMENTASI 5
1 Buku data DI 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase
( buku alokasi air, (70) kelengkapan kelengkapan kelengkapan kelengkapan
data bendung, sebesar 90- sebesar 80- sebesar 60-<80% sebesar
data Saluran, data 100% <90% <60%
Bangunan, data
bangunan
pelengkap, dll)
2 Inventarisasi Inventarisasi dan Inventarisasi dan Inventarisasi
(30) dan Dokumentasi Dokumentasi dan
Dokumentasi data OP sudah data OP sudah Dokumentasi
data OP sudah dilakukan namun dilakukan namun data OP
dilakukan dan masih ada tidak lengkap dan belum
lengkap dan kekurangan kurang benar dilakukan
benar
Kondisi Struktur = (Rata-2 kondisi 2x70)+(rata-2 kondisi 3x30) Pilih
an
organisasi OP = (85%x70)+(70%x30) à = 59,5 + 21
(Pengamat) = 80,5 % à (80%-90%)à Kondisi Baik
Penilaian : Non Fisik JI.
(PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN STATUS P3A/GP3A/IP3A
Nilai
Ket
Bobo Kondisi Kondisi
NO/ Kondisi Baik Kondisi Jelek era
No Uraian t Baik Sekali Sedang
BP (80 - <90)% (<60)% ng
Stand (90 - 100)% 60 - <80)%
an
ar (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
VI PERKUMPULAN PETANI 10
PEMAKAI AIR (P3A)
A Jumlah P3A Desa = ……Bh
B Jumlah GP3A = ……Bh
C Jumlah IP3A = ……Bh
Pilih
an
Total 100
VI PERKUMPULAN PETANI 10
PEMAKAI AIR (P3A)
2 Kondisi Kelembagaan GP3A/IP3A 0,5
1 Mandiri total Berkembang
2.1 Berkembang …….. (100 %) (100) skore penilaian : total skore
aspek penilaian : aspek
kelembagaan, kelembagaan,
teknis irigasi, teknis irigasi,
teknis pertanian, teknis pertanian,
- dan pembiayaan dan pembiayaan
> 90 % > 70-90 %
2.2 Sedang Berkembang….. (60 %) 1 Sedang Berkembang
(100) total skore penilaian :
aspek kelembagaan,
teknis irigasi, teknis
pertanian, dan
pembiayaan 50-<70 %
2.3 - Belum Berkembang …… (30%) 1 Belum Berkembang total Pili
(100) skore penilaian : aspek ha
kelembagaan, teknis n
irigasi, teknis pertanian,
dan pembiayaan < 50 %
1.2. Pintu-pintu Bendung dan roda gigi dapat dioperasikan 6.30 100 7 (*1)
8 (*2)
a. Pintu Pengambilan 3.15 50 90
b. Pintu Penguras Bendung 3.15 50 90
93
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (2/5)
2 . Saluran Pembawa 8.05 Sub Jumlah 81 10
2.1. Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa debit 4.50 100 90 5
kebutuhan / Rencana maksimum
2.2. Tinggi tanggul cukup untuk menghindari limpahan setiap 1.60 100 80 2
saat selama pengoperasian
2.3. Semua perbaikan saluran telah selesai 1.95 100 65 3
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan dengan rencana 1.88 100 2.5
pengoperasian Daerah Irigasi
a. Pada Bangunan Pengambilan ( Bendung / Intake ) 0.75 100 75 1
b. Pada tiap bangunan pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / 0.56 100 75 0.75
Sadap )
c. Pada setiap sadap tersier 0.56 100 75 0.75
94
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (3/5)
5 . Jalan masuk / Inspeksi 2.90 Sub Jumlah 73 4
5.1. Jalan masuk ke bangunan utama dalam kondisi baik 1.50 100 75 2
5.2. Jalan Inspeksi dan jalan setapak sepanjang saluran telah 0.65 100 65 1
diperbaiki
5.3. Setiap bangunan dan saluran yang dipelihara dapat dicapai 0.75 100 75 1
dengan mudah
95
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (4/5)
II. PRODUKTIVITAS TANAM 11.15 JUMLAH 74 15
( Ta hun se be lumnya )
1 . Pemenuhan kebutuhan air 5.85 100 65 9
( Faktor K )
3 . Rapat Ulu Ulu / P3A Desa / GP3A dengan Ranting / 1.20 100 60 2
Pengamat / UPTD
- 1/2 bulan sekali ( 100 % )
- 1 bulan sekali ( 60 % )
- Ada tidak teratur ( 40 % )
- Belum ada ( 0 % )
97
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA PADA DAERAH IRIGASI
(IRIGASI PERMUKAAN) TAHUN 2017
1 Bendung …………….
2 Primer …………….
3 Sekunder …………….
4 Sekunder …………….
5 Sekunder …………….
6 Sekunder …………….
7 Sekunder …………….
8 Sekunder …………….
dst….
- - - - #DIV/0!
-
KABUPATEN/KOTA : ……………………
PROVINSI : …………………… FORM 6C-UP
Optim
V. INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI Yang ada Maks Min um
% % % %
1. Prasarana Fisik : 35,08 45 25 35
diisi Kondisi
2. Produktivitas tanam : 11,15 15 10 12,5 fisik:
dari
3. Sarana Penunjang data : 5,90 10 5 7,5 78% :
perhitu Kondisi
4. Organisasi Personalia : 9,35 15 7,5 10
ngan Sedang
5. Dokumentasi IKSI : 3,75 5 2,5 5
6. P3A : 6,45 10 5 7,5
JUMLAH : 71,68 100 55 77,5
5. Aspek Dokumentasi 5%
Eva 6. Aspek kondisi P3A 20 %
luasi
102
URAIAN BOBOT PENILAIAN MAKSIMUM PER-
INDIKATOR IRIGASI TERSIER
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
I PRASARANA FISIK 25
1 Saluran Pembawa 14 -sesuai bangunan
utamanya
secara gotong 6
royong/diborongkan
4 Perlengkapan pendukung O&P -Idem-
4
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
IV ORGANISASI PERSONALIA 15 -Yang ada/
Kebutuhan ideal
109
DIAGRAM ALIR TAHAPAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
SISTEM IRIGASI TERSIER
Penilaian Kinerja
Sistem Irigasi Tersier
Pengumpulan data sekunder : Peta Petak, Sosialisasi Kegiatan IKSI dan Kesepakatan
Skema JI, Skema Bangunan, Data Inventarisasi Jadwal Penelusuran JI
A B C D E F
Penilaian Bobot Penilaian Bobot Penilaian Bobot Penilaian Bobot Penilaian Penilaian
Komponen Komponen Komponen Komponen Orgs Bobot Bobot
Prasarana Fisik Produktivitas Kondisi OP Personalia Komponen Komponen
JI.Tersier Tanam JI.Tersier (Petugas OP) Dokumentasi P3A
(maks 25) (maks 15) (maks 20) (maks 15) (maks 5) (maks 20)
LUAS PETAK TERSIER (Ha) LOKASI TANAMAN PADI POLOWIJO TEBU LAINNYA JUMLAH PRODUKTIVITAS PADI
NAMA SALURAN/NAMA PETAK Sesuai Sesuai MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Rata2
NO. Permen Rencan Potensi Fungsio KABUPAT KECAMAT Permen
TERSIER DESA
PUPR a / Baku al nal EN/KOTA AN PUPR Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha
14/2015 14/201
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
3 SALURAN SEKUNDER..............
3.1 Petak Tersier ........................
3.2 Petak Tersier ........................
3.3 dst....................
4 SALURAN SEKUNDER.............
4.1 Petak Tersier ........................
4.2 Petak Tersier ........................
4.2 dst....................
5 dst............
TOTAL
TOTAL
CATATAN :
Kolom 26 : Indeks kerapatan jaringan merupakan perbandingan panjang jaringan tersier eksisiting dengan panjang tersier Ideal
Panjang jaringan tersier ideal = 1.500 m per petak tersier (KP Irigasi-05) ……………….., …………………………... 2017
Diperiksa Dibuat :
Direksi Lapangan Konsultan PT INAKKO KSO PT Virama Karya
BBWS/BWS.....................
FORMULIR I : REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
Form I
Diisi Oleh …..
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
I. DATA UMUM
1 Nama Daerah Irigasi :
2 Luas Daerah Irigasi :
3 Nama Petak Tersier :
4 Luas Petak Tersier : Ha
5 Nama Wil. Kerja Juru/Mantri :
6 Nama Wil. Kerja UPTD/Pengamat :
7 Nama Dinas Kabupaten/Kota :
8 Nama Dinas Provinsi :
9 Nama BBWS/BWS (untuk Kewenagan Pusat) :
:
2. Pengurus P3A : 0
3. Petugas Pembagi Air (PPA) : 0
4. Ketua Blok : 0 0
V. INDEKS KONDISI OP JARINGAN IRIGASI Yang ada Maks Min Optimum
% % % %
1. Prasarana Fisik : 25 15 20
2. Produktivitas tanam : 15 10 12.5
3. Kondisi OP : 20 10 15
4. Organisasi Personalia : 15 7.5 10
5. Dokumentasi : 5 2.5 5
6. P3A : 20 10 15
JUMLAH : 100 55 77.5
FORMULIR II : PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER Form II
CATATAN
ISI KOLOM 4 SESUAI KONDISI LAPANGAN DALAM PERSEN
KOLOM 2 ADALAH HASIL FINAL KONDISI JARINGAN
117
Contoh Perhitungan kondisi berdasarkan :
KRITERIA DAN BOBOT KONDISI JARINGAN IRIGASI TERSIER
Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Tersier
Uraian Nilai
Kondisi Kete
(komponen/sub Bobot Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Baik Sekali rang
komponen/indika Standar (80 - <90)% (60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% an
tor) (%)
Total 100
I Prasarana Fisik 25
1 Saluran Pembawa 14
1.1 Bentuk, Dimensi, 7,00 1 Profil setiap saluran Profil padabeberapa ruas Profil padabeberapa Profil padasetiap ruas
Elevasi, dan memenuhi kapasitas mengalami perubahan saluran mengalami mengalami perubahan
Kapasitas tiap kebutuhan/rencana kecil sehingga kapasitas perubahan dan penurunan dan kapasitas
Saluran cukup berkurang 20% dari kapasitas berkurang lebih berkurang lebih dari
untuk membawa kapasitas kebutuhan/ dari 40% dari kapasitas 50% dari kapasitas
debit rencana kebutuhan/ rencana kebutuhan/rencana
kebutuhan/rencana 2 Di sepanjang ruas Terdapat bobolan dan Terdapat beberapa Terdapat banyak
maksimum saluran tidak terdapat bocoran relative kecil bobolan dan bocoran yang bobolan dan bocoran
bobolan dan tidak yang sedikit berpengaruh berpengaruh terhadap yang secara kuantitas
terdapat bocoran, terhadap kapasitas kapasitas saluran. mempengaruhi
Effisiensi memenuhi yg saluran, Effisiensi Effisiensi antara 50% -60% kapasitas rencana.
disyaratkan >70% antara 70% -60% Effisiesi dibawah 50%
3 Tidak terdapat endapan Endapan dan atau erosi Endapan erosi banyak Endapan atau erosi
atau erosi yang sedikit berpengaruh berpengaruh terhadap berpengaruh besar
berpengaruh terhadap terhadap kapasitas kapasitas saluran20% - tehadap kapasitas
kapasitas saluran saluran antara 10%- 20% 40% dari kapasitas saluran saluran (>50%)
=<10% dari kapasitas dari kapasitas saluran rencana
saluran rencana rencana
125
INDEKS PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
1. Indeks Kinerja
Yg ada Maks Min Optimum Ketera
No. Indeks
(%) (%) (%) (%) ngan
1 Prasarana fisik ….. 25 15 20
2 Produktivitas tanaman ….. 15 10 12,5
3 Kondisi OP ….. 20 10 15
4 Petugas OP/Org/SDM ….. 15 7,5 10
5 Dokumentasi ….. 5 2,5 5
6 P3A ….. 20 10 15
JUMLAH ….... 100 55 77,5
2. Kategori Kinerja
Berdasarkan hasil penilaian kinerja system irigasi tersier dihasilkan Indeks kinerja
dengan nilai :
• 80 – 100 : Kinerja sangat baik
• 70 – <80 : Kinerja baik
• 55 – <70 : Kinerja kurang
• <55 : Kinerja jelek
126
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
1 SALURAN PRIMER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.1 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.2 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2 SALURAN PRIMER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.1 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.2 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3 SALURAN PRIMER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.1 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
TOTAL ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
127
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER PER SEKUNDER
Form IV
2 SALURAN SEKUNDER B ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.1 Petak Tersier B1 ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.2 Petak Tersier B2 ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3 SALURAN SEKUNDER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.1 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
TOTAL ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
128
PENILAIAN KINERJA SUB SISTEM IRIGASI UTAMA
Nama D.I. : ……………………
BBWS/BWS : ……………………
Kabupaten : ……………………
Provinsi : ……………………
EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI
KINERJA
Prasarana Fisik AREAL TERDAMPAK KONDISI JARINGAN IRIGASI (Ha) PER
LUAS AREAL Kondisi
Produktivitas Sarana Organisasi JARINGAN KETERANGAN
NO. NAMA JARINGAN IRIGASI LAYANAN Dokumentasi Kelembagaan TOTAL
Tanaman Penunjang Personalia IRIGASI
Indeks Kondisi Indeks Kondisi Rusak Rusak P3A
Indeks Teknis Baik Rusak Berat (SB,B,K,J)
Prasarana Fisik Kerusakan (B, RR, Ringan Sedang
RS, RB)
(Ha) (45%) (100%) (%) (0-10%) (>10-20%) (>20-40%) (>40%) (15%) (10%) (15%) (5%) (10%) (100%) (Rp)
17=(4+12+13+1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19
4+15+16)
1 Primer …………….
2 Primer …………….
3 Sekunder …………….
4 Sekunder …………….
5 Sekunder …………….
6 Sekunder …………….
7 Sekunder …………….
8 Sekunder …………….
9 Sekunder …………….
10 Sekunder …………….
dst….
5. DOKUMENTASI 5 - - 5. DOKUMENTASI 5 - - -
6. GP3A/IP3A 10 - - 6. P3A 20 - - -
A TOTAL (UTAMA) 100 - - B TOTAL (TERSIER) 100 - - -
132
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA DAN TERSIER
D I R E K T O R AT B I NA O P E R A S I DA N P E ME L I H A R A A N
DI R EKT OR AT J EN DE R AL SU M B ER DAYA AI R
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1
Intake
Penggunaan Air
Bangunan Bagi Sadap
Bang. Bagi
P3A
Pembagian Air
Bangunan Sadap
Pemberian Air
P3A
Bangunan Sadap Pemberian Air
Bangunan Sadap
P3A
P3A
Pemberian Air
Sal.Pembuang
Bangunan Sadap Sal.Pembuang P3A
P3A
Penggunaan Air
Sub Sistem Irigasi Barang
SKEMA D.I. BARANG
SubQSistem
(A = 4.408 ha, Primen Barang
= 1.4 lt/dt/ha) BENDUNG
BARANG
Sub Sistem Bendung
RB 1 RL 1 BL 1
L 1 Ka
Q = 0.772 m3/dt
RL 2
22 Ha 31 lt/dt
A = 495 Ha
Sub Sistem Sek. Makawa
BM 3
BM 2
SALURAN SEKUNDER
BM 1
MAKAWA
RM 1
GP3A
IP3A BB 1 BL 2
B 1 Ki 1 L 2 Ka L 2 Ki
A = 3184 Ha 19 Ha 27 lt/dt 54 Ha 76 lt/dt 17 Ha 24 lt/dt
Q = 0.967 m3/dt
Q = 0.661 m3/dt
RK 1
RL 3
KALI DOLOK
RS 1
A = 865 Ha
A = 620 Ha
A = 424 Ha
M 1 Ki 2
96 Ha 134 lt/dt
P3A K 1 Ki 2
70 Ha 98 lt/dt
KEDAWUNG
BK 2
Sek.Kedawung
S 1 Ka BS 1 S 1 Ki K 2 Ka RK 2 K 1 Ki 2 BL 3 L 3 Ki
SAMBAK
148 Ha 207 lt/dt 57 Ha 80 lt/dt 110 Ha 154 lt/dt A = 500 Ha 50 Ha 70 lt/dt 107 Ha 150 lt/dt
Sambak
Q = 0.780 m3/dt BK 1
Q = 1.030 m3/dt
Q = 0.608 m3/dt
Q = 0.495 m3/dt
P3A GP3A
RL 4
RK 3
RS 2
A = 660 Ha
A = 390 Ha
A = 317 Ha
GP3A
SEKUNDER
SEKUNDER
Sistem Sekunder
S 2 Ka BS 2 S 2 Ki BK 3 K 3 Ki L 4 Ka L 4 Ki
Sub Sistem
183 Ha 256 lt/dt 97 Ha 136 lt/dt 125 Ha 175 lt/dt 150 Ha 210 lt/dt 167 Ha 234 lt/dt
BL 4
Q = 0.413 m3/dt
Q = 0.593 m3/dt
RK 4
SALURAN
Sub SALURAN
A = 265 Ha
RS 3
A = 380 Ha
Keterangan
Sal. Induk Barang : 87 Ha
S 3 Ka BS 3 S 3 Ki K 4 Ka BK 4 K 4 Ki Sal. Sekunder Makawa : 2.319 Ha
140 Ha 196 lt/dt 130 Ha 182 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt Sal. Sekunder Sambak : 865 Ha
Sal. Sekunder Kedawung : 620 Ha
Q = 0.172 m3/dt
Q = 0.226 m3/dt
A = 110 Ha
A = 145 Ha
---------------------------------------------------------
BK 5
TOTAL : 4.408 Ha
BS 4 K 5 Ki
S 4 Ka S 4 Ki K 5 Ka
60 Ha 84 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 75 Ha 105 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt
BOBOT PENILAIAN PER-INDIKATOR
1. Kondisi Prasarana Fisik : 45 %
6 2. Sarana Penunjang : 10 %
Indi 3. Produktifitas Tanam : 15 %
Kator 4. Organisasi Personalia : 15 %
5. Dokumentasi : 5%
Eva
6. Kondisi P3A : 10 %
luasi
TOTAL : 100 %
138
2
BOBOT INDEKS KINERJA SUB-SISTEM
IRIGASI (IKSSI) SECARA UTUH
(UTAMA+TERSIER)
1. BOBOT PENILAIAN IKSI UTAMA : Sistem DI
1. Kondisi Prasarana Fisik (45%) : 45/45%
:Jaringan Irigasi Utama (Bendung, Primer dan Sekunder)
6 2. Sarana Penunjang : 10 %
: Dalam 1 DI
Indi 3. Produktifitas Tanam : 15 %
: Dalam 1 DI
Kator 4. Organisasi Personalia : 15 %
: Dalam 1 DI
5. Dokumentasi : 5%
Eva : Dalam 1 DI
6. Kondisi P3A : 10 %
luasi : Dalam 1 DI
TOTAL : 100/100 %
140
2. BOBOT PENILAIAN IKSI : SUB SISTEM BANGUNAN UTAMA
TOTAL : 68/100 %
141
3. BOBOT PENILAIAN IKSI : SUB SISTEM PRIMER
1. Kondisi Prasarana Fisik (32%) : 32/45 %
: Jaringan Irigasi Primer
6 2. Sarana Penunjang : 10 %
: Dalam 1 Primer /1 DI
Indi 3. Produktifitas Tanam : 15 %
Kator : Dalam 1 Primer /1 DI
4. Organisasi Personalia : 15 %
: Dalam 1 Primer / 1 DI
5. Dokumentasi : 5%
Eva : Dalam 1 Primer / 1DI
6. Kondisi P3A : 10 %
luasi : Dalam 1 Primer / 1DI
TOTAL : 87/100 %
142
4. BOBOT PENILAIAN IKSI : SUB SISTEM SEKUNDER
TOTAL : 87/100 %
143
3
REKOMENDASI TINDAK LANJUT INDEKS
KINERJA SUB-SISTEM IRIGASI (IKSSI)
UTAMA
Kriteria Indeks Kinerja Sistem Irigasi
(Utama) :
NILAI BOBOT IKSI :
1. 80 – 100 % : Kinerja Sangat Baik
2. 70 – 79 % : Kinerja Baik
3. 55 – 69 % : Kinerja Kurang dan
Perlu Perhatian
4. < 55 % : Kinerja Jelek dan
Perlu Penanganan Segera
- Indikasi perlu Rehabilitasi
Kriteria Indeks Kondisi Jaringan Irigasi
(Utama atau Tersier)
1.Kondisi baik sekali (90-100) : Tkr < 10% PR (harian-bln)
2.Kondisi baik (>80-90) : Tkr 10-20 % PBP (bln-thn)
3.Kondisi Sedang (60-80) : Tkr 21- 40% PBPJI (2-5 thn)
4.Kondisi Jelek (< 60) : Tkr > 40% PBPB/R(5/20 thn)
CATATAN :
PR : Pemeliharaan rutin
PBP : Pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan
PBPJI : Pemeliharaan berkala yg bersifat perbaikan
PBPB : Pem.berkala yg bersifat perbaikan Berat/penggantian
R : Rehabilitasi Jaringan Irigasi (bersifat sistem/sub sistem)
Tkr : Tingkat kerusakan
Kriteria Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama:
Rekomendasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama
apabila berdasarkan penilaian kondisi fisik jaringan
irigasi sbb :
1. Apabila Kondisi fisik (prasarana/jaringan irigasi :
q Jelek (rusak berat) : <27 (< 60%) atau
q Tingkat kerusakan : > 40 %
q Rekomendasi : Rehablitasi dan perlu perhatian
2. Kondisi fisik (prasarana/jaringan) irigasi :
q Jelek (rusak berat) : <25 (< 55 %), atau
q Tingkat kerusakan : > 45 %
q Rekomendasi : Rehabilitasi dan perlu penanganan segera
Kriteria Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier:
Rekomendasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi Terseier,
apabila berdasarkan penilaian kondisi fisik jaringan
irigasi sbb :
1. Apabila Kondisi fisik (prasarana/jaringan irigasi :
q Jelek (rusak berat) : <15 (< 60%) atau
q Tingkat kerusakan : > 40 %
q Rekomendasi : Rehablitasi dan perlu perhatian
2. Kondisi fisik (prasarana/jaringan) irigasi :
q Jelek (rusak berat) : <13,75 (< 55 %), atau
q Tingkat kerusakan : > 45 %
q Rekomendasi : Rehabilitasi dan perlu penanganan segera
”SIMULASI”
REKOMENDASI TINDAK LANJUT INDEKS
KINERJA SUB-SISTEM IRIGASI (IKSSI) UTAMA
1) SANDINGAN: KONDISI, KINERJA, KINERJA SISTEM
IRIGASI DAN REKOMKENDASI
KONDISI/KINERJA REKOMENDASI/KEGIATAN TINDAK LANJUT
NO. PARAMETER KETERANGAN
KATEGORI FISIK NON FISIK
Tingkat kerusakan Operasi Pemeliharaan Rehabilitasi
I Kondisi (fisik) Pemeliharaan Berkala (PB)
(%) *) (O) Rutin (PR) (R)
1 Baik 0-<10 - PR - - - *) Ref : Lamp II
2 Rusak Ringan 10-<20 - - PBP (bersifat perawatan) - - Permen PUPR
No:12/PRT/M/201
3 Rusak Sedang 20-<40 - - PBPJI (bersifat perbaikan) - -
5
PBPB (bersifat perbaikan
4 Rusak Berat >40 - - - -
berat/penggantian)
CATATAN :
Apabila Aplikasi E_PAKSI baru bisa melakukan penilaian Subsistem Jaringan Irigasi (Fisik saja), maka :
1) Kategori kinerja sistem/subsistem jaringan irigasi mengikuti tabel : II tersebut di atas
2) Rekomendasi hanya bersifat fisik saja
TINDAK LANJUT HASIL
REKOMENDASI
KEGIATAN-KEGIATAN :
1. REKOMENDASI REHABILITASI JARINGAN IRIGASI :
a.Tahun N àAKNPI (Angka Kebutuhan Nyata Operasi
dan Pemeliharaan (Rutin)+Estimasi biaya
Rehabilitasi
b.Tahun N+1 à SID/DED Rehabilitasi Jaringan
Irigasi dan O&P Rutin
c.Tahun N+2 à Pelaksanaan Konstruksi Rehabilitasi
Jaringan Irigasi dan Kegiatan Operasi Irigasi
d. Persiapan OP à masa 2 tahun pasca konstruksi
Rehabilitasi
e. Masa OP à 20 tahun (dua puluh tahun)
KEGIATAN-KEGIATAN :
2. BERSIFAT NON FISIK (antara lain) :
a. Mempetimbangkan menaikkan IP
b. Memenuhi kebutuhan petugas OP
c. Pelatihan petugas OP
d. Melengkapi fasilitas/sarana penunjang OP
e. Pembentukan dan pemberdayaan
P3A/GP3A/IP3A
f. Melengkapi dokumentasi OP
g. Pembentukan/peningkatan kinerja Komisi Irigasi
h. Update E_PAKSI
CONTOH : RENCANA PENINGKATAN KINERJA SISTEM IRIGASI
I. IRIGASI UTAMA
RENCANA PENINGKATAN/
NILAI IKSI (%)
No. Uraian REALISASI IKSI (%)
Yg ada Maks Min Opt N+1 N+2 N+3 N+4 N+5
??
3 Sarana Penunjang ….. 10 7 7,5
Organisasi/
4 ….. 15 7,5 10
Personalia
5 Dokumentasi ….. 5 2,5 5
155
CONTOH : RENCANA PENINGKATAN KINERJA SISTEM IRIGASI
II. IRIGASI TERSIER
RENCANA PENINGKATAN /
NILAI IKSI (%)
REALISASI IKSI (%)
No. Uraian
Yg
Maks Min Opt N+1 N+2 N+3 N+4 N+5
ada
1 Prasarana fisik ….. 25 15 20
Produktivitas
2 ….. 15 10 12,5
tanam
3
4
Kondisi OP
Petugas
OP/Org/SDM
…..
…..
20
15
10
7,5
15
10
??
5 Dokumentasi ….. 5 2,5 5
6 P3A ….. 20 10 15
156
Bila Anda merasa kurang jelas, mohon hubungi : 081 5512 8921