Anda di halaman 1dari 157

Disampaikan oleh Djito pada acara :

SOSIALISASI PEMANFAATAN APLIKASI e-PAKSI


Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah, Tanggal 17 Januari 2023

PUSAT FA SI LI TA SI I NF RASTRUKTUR DAERAH


S E K R E T A R I A T J E N D E R A L
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LANDASAN HUKUM

§ UU No.17 Tahun 2019 ttg Sumber Daya


Air
§ Permen PUPR No.12/PRT/M/2015 ttg
E&P Jaringan Irigasi
§ Permen PUPR No.14/PRT/M/2015 ttg
Kriteria dan Penetapan Status Daerah
Irigasi
§ Permen PUPR No.30/PRT/M/2015 ttg
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem
Irigasi
PEMAHAMAN TERHADAP
JARINGAN IRIGASI

3
siklus PENGELOLAAN IRIGASI
4

2 OMSIDLAC(P)OM
PAKSI&
AKNOP

1
6 PROM

4
BENDUNG PENGENALAN ALIRAN AIR
IRIGASI

BOKS PETAK
TERSIER
TERSIER /
KWARTER

SALURAN INDUK
SUNGAI

BANGUNAN
BAGI
BOKS
TERSIER
BANGUNAN
S ALURAN SEKUNDER

SADAP KE SAWAH
/ PETAK
BOKS TERSIER TERSIER /
KWARTER

KE SAWAH /
PETAK
TERSIER /
KWARTER
PETAK
TERSIER /
KWARTER

5
Jaringan Irigasi dan Daerah Irigasi
B. RG. 2
Daerah Irigasi & Jaringan Irigasi
B. RG. 1

B. BA. 2
Jaringan Irigasi èsaluran, bangunan,
Saluran Sekunder
Saluran Primer Batang Ragu dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang
B. BA. 2
diperlukan untuk penyediaan,
Saluran Sekunder Rawa

pembagian, pemberian,
B. RA. 1 penggunaan, dan pembuangan air
irigasi B.
2
RG.

B. RA. 2

B. RG.
B. RA. 3 1

B. BA.
2
B. RA.
2 B.
B. BA. B. RA. RA.3
1 1
Daerah Irigasi èkesatuan lahan
yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi
6
Prasarana Irigasi
Bangunan Irigasi
Bangunan Irigasi Suatu bangunan yang direncanakan di sumber air
atau saluran irigasi berfungsi untuk mengalirkan air
irigasi ke lahan pertanian atau membuang kelebihan
air, sehingga air irigasi dapat dipakai guna
keperluan irigasi secara tepat tempat, jumlah,
waktu & mutu
• Bangunan Utama • Bangunan Pelengkap
– Talang
– Bendung – Syphon
– Pengambilan Bebas
– Gorong-Gorong
– Waduk/Embung
– Gorong-Gorong Silang
– Pompa
– Bangunan Terjun
– Got miring
• Bangunan Bagi - Sadap – Pelimpah Samping
– Bangunan Bagi – Masukan Pembuang (Drain
– Bangunan Sadap Inlet)
– Bangunan Bagi – Sadap – Jembatan
– Boks Tersier – Jembatan Orang
– Boks Kuarter – Tangga Mandi Cuci
7
– Tempat Mandi Hewan
Prasarana Irigasi UTAMA
Jaringan Irigasi Primer
JARINGAN IRIGASI B. RG. 1 B. RG. 2

PRIMER
Saluran Sekunder
• bagian dari jaringan irigasi Saluran Primer Batang
Ragu

yang terdiri dari B. BA. 1

q bangunan utama,

Saluran Sekunder Rawa


B. RA. 1
q saluran induk/primer,
q saluran pembuangannya,
q bangunan bagi,
B. RA. 2
q bangunan bagi-sadap,
q bangunan sadap, dan B. RA. 3

q bangunan pelengkapnya

8
Prasarana Irigasi UTAMA
Jaringan Irigasi Sekunder
JARINGAN IRIGASI B. RG. 1 B. RG. 2
SEKUNDER
• bagian dari jaringan Saluran Primer Batang Saluran Sekunder
Ragu

irigasi yang terdiri dari : B. BA. 1

q saluran sekunder,

Saluran Sekunder Rawa


B. RA. 1
q saluran
pembuangannya, Saluran Sekunder
Papa

q bangunan bagi, B. RA. 2

q bangunan bagi-sadap, B. RA. 3


q bangunan sadap, dan
q bangunan
pelengkapnya

9
Prasarana Irigasi TERSIER
Jaringan Irigasi Tersier
JARINGAN IRIGASI B. RG. 1 B. RG. 2

TERSIER
• jaringan irigasi yang Saluran Primer Batang Saluran Sekunder
Ragu

berfungsi sebagai B. BA. 1

prasarana pelayanan air

Saluran Sekunder Rawa


irigasi dalam petak tersier B. RA. 1

yang terdiri dari : Saluran Sekunder


q saluran tersier, Papa

q saluran kuarter dan B. RA. 2

q saluran pembuang, B. RA. 3

q boks tersier,
q boks kuarter, serta
q bangunan pelengkapnya
10
BENDUNG
PENGENALAN ALIRAN AIR
IRIGASI

BANGUNAN
SADAP
SUNGAI

BOKS TERSIER

PETAK
TERSIER /
Dari Bangunan
KWARTER
Utama ke Sekunder
- Tersier

11
PENGENALAN ALIRAN
BENDUNG BOKS
TERSIER AIR IRIGASI

PETAK
TERSIER /
KWARTER

Dari Bangunan
SUNGAI

Utama langsung ke
Tersier

12
Pembagian Petak Tersier Yang Ideal

Untuk Daerah Baru


Tipe Boks Tersier dan Boks kuarter
Ketinggian ambang lebar sama
Proporsional tercapai

Boks Kuarter
Boks Tersier Tanpa Pintu
Dilengkapi dg
Pintu Air (angkat)
Contoh : Ploting Rencana ISA pada Skema Daerah Irigasi
Penyediaan Air
Pembagian Air

Intake
Penggunaan Air

P3A
Bang. Bagi

Sal.Sekunder
Pembagian Air
Bangunan Sadap
Pemberian Air
GP3A

P3A
Bangunan Sadap Pemberian Air

Bangunan Sadap
P3A
P3A
Pemberian Air

Bangunan Sadap P3A


P3A

Penggunaan Air
SKEMA JARINGAN IRIGASI
TATACARA PENILAIAN KINERJA
SISTEM IRIGASI (IKSI) UTAMA
MAKSUD dan TUJUAN
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
Maksud : Mengetahui kondisi,
fungsi, dan kinerja
Tujuan :

Prasarana
Irigasi 1
O&P O&P plus
Perbaika
Biasa n berat
1 Produktivit
P3A
as Tanam Rehabilita
6 2
6 si

Indik
ator Dicukupi/dipenuhi
5 3
Dokumenta Sarana
si 4 Penunjang Dipertahankan/ditin
gkatkan
2 6
Organisasi Dibentuk/kembangkan
Personalia
PERMEN PUPR NO: 30/PRT/M/2015
Bagian Kelima

Rehabilitasi Jaringan Irigasi


Pasal 27

(1) Rehabilitasi jaringan irigasi dilakukan melalui tahapan


sosialisasi dan konsultasi publik, penilaian indeks kinerja
sistem irigasi, survai, investigasi dan desain, pengadaan
tanah, pelaksanaan konstruksi, serta persiapan operasi dan
pemeliharaan.
(2) Rehabilitasi jaringan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan berdasarkan urutan prioritas kebutuhan perbaikan irigasi
yang ditetapkan setelah memperhatikan pertimbangan komisi irigasi.
(3) Masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A dapat berpartisipasi dalam
rehabilitasi jaringan irigasi dengan cara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 dan Pasal 18.
(4) Tahapan pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi dengan cara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 sampai dengan Pasal 19.
BOBOT PENILAIAN PER-INDIKATOR IRIGASI
UTAMA

1. Aspek Kondisi Prasarana Fisik 45 %


6
2. Aspek Produktifitas Tanam 15 %
Indi
3. Aspek Sarana Penunjang 10 %
Kator
4. Aspek Organisasi Personalia 15 %

5. Aspek Dokumentasi 5%
Eva
6. Aspek kondisi P3A/GP3A/IP3A 10 %
luasi

20
URAIAN BOBOT PENILAIAN MAKSIMUM PER-
INDIKATOR IRIGASI UTAMA
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
I PRASARANA FISIK 45
1 Bangunan Utama 13 -sesuai bangunan
utamanya

2 Saluran Pembawa 10 -primer dan/atau


sekunder

3 Bangunan pada Saluran - seluruh


9 bangunan
Pembawa
4 Saluran Pembuang dan -pembuang
4 primer dan/atau
Bangunannya sekunder

5 Jalan Masuk/Inspeksi 4 -Jln masuk dan/


atau jln. inspeksi

6 Kantor, Perumahan, dan -semua sesuai


5 kebutuhan ideal
Gudang
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
II PRODUKTIVITAS TANAM 15 -Tahun
sebelumnya

1 Pemenuhan kebutuhan air -rata-rata dalam


9 1 tahun
(Faktor-K)
2 Realisasi luas tanam (IP untuk -total 3 MT
4 (Padi,Padi,Palawi
semua jenis tanaman) ja, dll)

3 Produktivitas padi - ton/ha rata-rata


2 dlm 3 MT
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
III SARANA PENUNJANG 10 -Yang ada/
Kebutuhan ideal

1 Peralatan O&P 4 -apabila tidak


ada, maka nilai 0

2 Transportasi 2 -Idem-

3 Alat-alat kantor Pelaksana O&P -Idem-


2

4 Alat Komunikasi -Idem-


2
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
IV ORGANISASI PERSONALIA 15 -Yang ada/
Kebutuhan ideal

1 Organisasi O&P (Pengamat, Juru, -SOTK yg ada,


5
POB/PPA)
2 Personalia (Kecukupan, Status, -Pengamat, Juru,
10 POB/PPA
Pemahaman thd OP)

BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
V DOKUMENTASI 5 -Yang ada/
Kebutuhan ideal

1 Buku Data DI. -sesuai kondisi yg


2 ada

2 Peta dan gambar-gambar (data -sesuai kondisi yg


ada
ditempel didinding, gambar 3
pelaksanaan,skema JI dan bang)
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
VI PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR 10 -sebagai
pembanding
(P3A) kebutuhan ideal
1 GP3A/IP3A, status badan hukum -dibandingkan
1,5 dgn kebutuhan
yg hrs dibentuk
2 Kondisi kelembagaan GP3A/IP3A 0,5 -idem-

3 Rapat Ulu-ulu/P3A/GP3A dengan


Pengamat/UPTD 2 -idem-

4 GP3A/IP3A aktif mengikuti survey dan -idem-


penelusuran JI. 1

5 Partisipasi P3A/GP3A/IP3A dlm perbaikan -idem-


2
jaringan dan penanganan bencana alam
6 Iuran P3A digunakan untuk perbaikan -idem-
2
Jaringan Irigasi Tersier
7 Partisipasi P3A/GP3A/IP3A dlm perenc 1 -idem-
Tata tanam dan Pengalokasian Air.
DATA PENDUKUNG
1. Blanko data O&P Jaringan Irigasi ( 01-O s/d 12-O dan 01-P
s/d 10-P)
2. Peta Daerah Irigasi, Skema Jaringan Irigasi, dan Skema
Bangunan
3. Kondisi prasarana irigasi (fisik).
4. Inventarisasi sarana penunjang O&P.
5. Inventarisasi Organisasi Personalia.
6. Gambar purnalaksana (assbuilt drawing) / Gambar desain
7. Inventarisasi dan Kinerja P3A/GP3A/IP3A
8. Hasil IKSI sebelumnya
9. Dokumentasi lainnya :Buku data Daerah Irigasi, Manual OP,
skema pembagian air irigasi, dan gambar pelaksanaan
pekerjaan O&P.
Skema Jaringan Irigasi Barang
SKEMA D.I. BARANG
(A = 4.408 ha, Q = 1.4 lt/dt/ha) BENDUNG
BARANG

RB 1 RL 1 BL 1

Sal. Induk Barang


A = 3891 Ha A = 517 Ha
Q = 6.731 m3/dt Q = 0.894 m3/dt

L 1 Ka

Q = 0.772 m3/dt
RL 2
22 Ha 31 lt/dt

A = 495 Ha
SALURAN SEKUNDER MAKAWA
BM 2 BL 2
BM 3 BM 1 RM 1 BB 1 B 1 Ki 1 L 2 Ka L 2 Ki
A = 3184 Ha 19 Ha 27 lt/dt 54 Ha 76 lt/dt 17 Ha 24 lt/dt

SALURAN SEKUNDER LAMOGO


A = 2031 Ha
Q = 3.168 m3/dt
M 1 Ki 3 M 1 Ki 1 Q = 14.967 m3/dt B 1 Ki 2
Q = 1.349 m3/dt

116 Ha 162 lt/dt 76 Ha 106 lt/dt 68 Ha 95 lt/dt

Q = 0.967 m3/dt

Q = 0.661 m3/dt
RK 1

RL 3
KALI DOLOK
RS 1
A = 865 Ha

A = 620 Ha

A = 424 Ha
M 1 Ki 2 K 1 Ki 2
96 Ha 134 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt

SALURAN SEKUNDER KEDAWUNG


BK 2
S 1 Ka BS 1 S 1 Ki K 2 Ka RK 2 K 1 Ki 2 BL 3 L 3 Ki
SALURAN SEKUNDER SAMBAK

148 Ha 207 lt/dt 57 Ha 80 lt/dt 110 Ha 154 lt/dt A = 500 Ha 50 Ha 70 lt/dt 107 Ha 150 lt/dt
Q = 0.780 m3/dt BK 1
Q = 1.030 m3/dt

Q = 0.608 m3/dt

Q = 0.495 m3/dt
RL 4
RK 3
RS 2
A = 660 Ha

A = 390 Ha

A = 317 Ha
S 2 Ka BS 2 S 2 Ki BK 3 K 3 Ki L 4 Ka L 4 Ki
183 Ha 256 lt/dt 97 Ha 136 lt/dt 125 Ha 175 lt/dt 150 Ha 210 lt/dt 167 Ha 234 lt/dt
BL 4
Q = 0.413 m3/dt
Q = 0.593 m3/dt

RK 4
A = 265 Ha
RS 3
A = 380 Ha

Keterangan
Sal. Induk Barang : 87 Ha
S 3 Ka BS 3 S 3 Ki K 4 Ka BK 4 K 4 Ki Sal. Sekunder Makawa : 2.319 Ha
140 Ha 196 lt/dt 130 Ha 182 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt Sal. Sekunder Sambak : 865 Ha
Sal. Sekunder Kedawung : 620 Ha
Q = 0.172 m3/dt

Q = 0.226 m3/dt
A = 110 Ha

A = 145 Ha

Sal. Sekunder Lamago : 517 Ha


RS 4

---------------------------------------------------------
BK 5
TOTAL : 4.408 Ha
BS 4 K 5 Ki
S 4 Ka S 4 Ki K 5 Ka
60 Ha 84 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 75 Ha 105 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt
Skema Bangunan
DIAGRAM ALIR PENILAIAN KINERJA SISTEM
IRIGASI SECARA UTUH

PENILAIAN KINERJA
SISTEM IRIGASI

Pengumpulan data sekunder : Peta DI, Skema Sosialisasi Kegiatan IKSI dan Kesepakatan
JI, Skema Bangunan, Data Inventarisasi Jadwal Penelusuran JI

Survai dan Penelusuran


Jaringan Irigasi

Jaringan Irigasi Utama Jaringan Irigasi Tersier

Data Base Irigasi

Analisis

Kinerja Sistem Irigasi Kinerja Sistem Irigasi


Utama Tersier

Gabungan Nilai Kinerja Sistem


Irigasi Utama dan Teriser
DIAGRAM ALIR TAHAPAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
SISTEM IRIGASI UTAMA
Penilaian Kinerja
Sistem Irigasi Utama
Pengumpulan data sekunder : Peta DI, Skema Sosialisasi Kegiatan IKSI dan Kesepakatan
JI, Skema Bangunan, Data Inventarisasi Jadwal Penelusuran JI

Survai dan Penelusuran


Jaringan Irigasi

A B C D E F

Penilaian Bobot Penilaian Bobot Penilaian Bobot Penilaian Penilaian


Penilaian Bobot Bobot
Komponen Komponen Komponen Bobot
Komponen Komponen
Produktivitas Sarana Organisasi Komponen
Prasarana Fisik P3A/GP3A/IPA
Tanam Penunjang Personalia Dokumentasi
(maks 45)
(maks 15) (maks 10) (maks 15) (maks 5) (maks 10)

Berdasarkan Kriteria dan Bobot


Penilaian IKSI Utama

KRITERIA IKSI UTAMA


§ 80 – 100 : Kinerja sangat baiK REKO TINDAK
§ 70 – < 80 : Kinerja baik MEN LANJUT
§ 55 - 70 : Kinerja kuranga perlu perhatian DASI
§ < 55 : Kinerja jelek perlu penanganan segera
DATA AWAL DARI FORM OP IRIGASI :

1.LAPORAN O&P : 10 ATAU 2 MINGGUAN

2.HASIL INSPEKSI RUTIN


: 10 ATAU 2 MINGGUAN

2. HASIL PENELUSURAN JARINGAN


IRIGASI
: 2 KALI / TAHUN

3. INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI


: 1 KALI / TAHUN
BLANGKO - INV
INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI
Pendataan Tanggal Provinsi : ................................
Daerah irigasi Kabupaten : ................................
No. Kode D.I. Kecam atan : ................................
Total Luas Area D.I. Pengam at/Ranting : ................................
Juru/M antri

Jumlah Kondisi
No Bangunan Utama Jumlah Rusak Rusak Rusak Keterangan
Bang Baik
Pintu Ringan Sedang Berat
1 Waduk
2 Bendung Tetap
3 Bendung Gerak
4 Pom pa
5 Pengam bilan Bebas

Dimensi Saluran Jalan Inspeksi


No SALURAN Tanah Lining Kondisi Keterangan
LB Dasar Tinggi Panjang Lebar
1 Sal. Induk
2 Sal. Sekunder
3 Pem buang
4 Suplesi
5 Gendong

Jumlah Kondisi
No Bangunan Rusak Rusak Rusak Keterangan
buah Jmj Pintu Baik
Ringan Sedang Berat
1 Bagi
2 Bagi Sadap
3 Sadap
4 Kantong Lum pur
5 Pengatur
6 Gorong-gorong
7 Got m iring
8 Terjunan
9 Pelim pas sam ping
10 Pem bilas
11 Jalan Inspeksi
12 Jem batan

Fasilitas Lain-lain :
1 Kantor Pengam at
2 Rum ah Pengam at
3 Rum ah Juru
4 Rum ah PPA/PPB

.........................., ............ 20......


M antri/Juru

( Nam a .............................. )
NIP :
CD/UPTD/Pngmt BUKU CATATAN PEMELIHARAAN Laporan : Enam Bulanan

…………………. Daerah Irigasi …………………Luas Baku Sawah………ha Formulir : 02a – P


Bulan.................Tahun 200……………. CD/UPTD/Pengmt --> Dinas/Balai

Uraian Jenis Banyaknya Pekerjaan Pelaksanaan Pemeliharaan


Tanggal Saluran / Luas Areal di
No Kerusakan Pekerjaan Prioritas Cab.Dinas/UPTD Swakelola / Pertisipasi
Pelaporan Bangunan Hilir (Ha) Satuan Jumlah Tanggal
dan Sket Umum /Pengamat Diborongkan P3A/ GP3A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Penjelasam : ……………..tgl………….,……………200…..
1. Kolom 3 Diambil dari Formulir 02 – P sesuai dengan rekening prioritasnya dari formulir 03 – P Kepala : CD/UPTD/Pengamat
2. Kolom 4 Luas Areal yang terkena dampak akibat kerusakan pada kolom 3
3. Kolom 5 Diisi uraian lengkap beserta gambar sket dari kerusakan pada kolom 3
4. Kolom 6 diisi jenis Pekerjaan yang dominan dan satuan pekerjaan pada kolom 7 dan 8
5. Kolom 9 diisi Rangking Prioritas yang ada pada masing-masing daerah Irigasi
6. Kolom 10, 11, 12, dan 13 diisi Realisasi Pelaksanaan dari kerusakan pada kolom 3 ……………………………………………………
Nip :
FORMULIR INDEKS KINERJA JARINGAN IRIGASI
(berdasarkan Permen PUPR No:12/PRT/M/2015
REKAPITULASI FORMULIR I : DI.UTUH KABUPATEN DIISI OLEH PENGAMAT
(Permen PUPR No: 12/PRT/M/2015
FORMULIR I : DI.UTUH KABUPATEN DIISI OLEH PENGAMAT
1/4
3/4
4/4
2/4
Klasifikasi Kondisi Fisik Jaringan Irigasi

1.Kondisi baik sekali (90-100) : Tk< 10% PR (harian-bln)


2.Kondisi baik (>80-90) : Tk 10-20 % PBP (bln-thn)
3.Kondisi Sedang (60-80) : Tk 21- 40% PBPJI (2-5 thn)
4.Kondisi Jelek (< 60) : Tk > 40% PBPB/R (5/20 thn)

CATATAN :
PR : Pemeliharaan rutin
PBP : Pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan
PBPJI : Pemeliharaan berkala yg bersifat perbaikan
PBPB : Pem.berkala yg bersifat perbaikan Berat/penggantian
R : Rehabilitasi Jaringan Irigasi (bersifat sistem)
Tk : Tingkat kerusakan
Kriteria Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Utama :

1. Nilai Bobot 80 – 100 : Kinerja Sangat Baik


2. Nilai bobot 70 – 79/80 : Kinerja Baik
3. Nilai Bobot 55 – 69/70 : Kinerja Kurang
dan Perlu Perhatian
4. Nilai Bobot < 55 : Kinerja Jelek Perlu
Penanganan Segera

Maksimal 100, minimal 55 dan optimum 77,5


Pengisian Form Pendukung :
NON FISIK
INVENTARISASI DATA TENAGA OPERASI DAN PEMELIHARAAN PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN)
KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017

PROVINSI : ……………………….
BBWS/BWS
KABUPATEN/KOTA
:
:
……………………….
……………………….
INVENTARISASI TENAGA O&P
DAERAH IRIGASI : ………………………, ………… HA
REKAPITULASI TENAGA OP TINGKAT DAERAH IRIGASI FORM 3B

WILAYAH KERJA IDENTITAS TENAGA OP KONDISI SAAT INI


PELATIHAN YG
KECUKUPAN TENAGA OP
PERNAH DIIKUTI
STATUS KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN KEKURANGAN
BENDUNG/ TEMPAT / TANGGAL JENIS
LUAS KETERANG
No. NAMA TENAGA O&P JARINGAN LAHIR KELAMIN USIA INDEKS KECUKUPAN
AREAL LOKASI NPNS/ HARIAN PNS TENAGA OP YANG ADA AN
IRIGASI (TAHUN KEBUT (%)
IRIGASI KERJA TINGK JURUS TH.
PRIMER / MASA MASA ) JENIS TAHUN UHAN JUMLA
(HA) TANGGAL LAKI- PEREM DAERA DAERA AT AN LULUS NPNS / TERHADA TERHADA PROSENT
SEKUNDER TEMPAT PUSAT TMT KERJA PUSAT TMT KERJA (ORG) PNS TOTAL H
LAHIR LAKI PUAN H H HARIAN P TOTAL P PNS ASE
(THN) (THN) (ORG)
25=(10+1 26=(14+1 27=(25+ 28=(27/24)* 29=(26/24)* 30=24- 31=(30/24)*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 32
1) 5) 26) 100 100 27 100

A. UPTD/Pengamat
1
2
3
dst
B. Staf UPTD/Pengamat
1
2
3
dst
C. Juru / Mantri Pengairan
1
2
3
dst
D. Petugas Operasi Bendung (POB)
1
dst
E. Petugas Pintu Air (PPA)
1
2
3
dst
F. Prakarya (*
1
2
3
dst

TOTAL - - -
CATATAN :
*) Berdasarkan Permen PUPR No: 12/PRT/M/2015 (untuk irigasi) : yg lain disesuaikan ……………….., …………………………... 2017
1 UPTD/Pengamat : Luas areal 5.000-7.500 ha --> (disesuaikan sebaran DI.)
2 Staf UPTD / Pengamat : 5 staf per UPTD/Pengamat Diperiksa Dibuat :
3 Juru/Pengamat Pengairan : Luas areal 750-1.500 ha --> (disesuaikan sebaran DI.)
4 POB : 1 bendung ---> (untuk bendung besar dapat ditambah beberapa pekerja)
5 PPA : per 3-5 bang bagi/sadap pada saluran 2-3 km atau daerah layanan 150-500 ha
6 Pekerja / pekarya saluran : per 2-3 km panjang saluran --> disesuaikan besar kecilnya saluran
(Bila salurannya kecil dapat > 3km/org)
INVENTARISASI P3A/GP3A/IP3A PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN)
KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017

DAERAH IRIGASI : …………………………..


REKAPITULASI P3A/GP3A/IP3A TINGKAT DAERAH IRIGASI
INVENTARISASI P3A/GP3A/IP3A FORM 4B

KEAKTIFAN RAPAT DGN 4)


WILAYAH KERJA LOKASI PEMBENTUKAN ORGANISASI STATUS KELEMBAGAAN KONDISI KELEMBAGAAN IURAN PARTISIPASI
JURU/PENGAMAT
DISYAHKA SURVEI
NAMA JARINGAN IRIGASI PETAK SALURAN SUDAH TERBENTUK SUDAH TERDAFTAR DIKETAHUI ADA PENAN RTT & KETERA
No. NAMA P3A/GP3A/IP3A DAERAH BELUM N SDG BLM 1/2 ADA /
PRIMER / SEKUNDER TERSIER / SEKUNDER / BERKEM 1 BULAN BELUM TIDAK GANAN PENGEL NGAN
1) 3)
DESA PRIMER LAYANAN DESA KEC KAB/ KOTA TERBENT AD/ART TAHUN BERKEM BERKEM BULAN TIDAK PENELU
PENGADI BUPATI LURAH / BANG SEKALI ADA TIDAK ADA SURAN BENCA OLAAN
(HA) UK TAHUN 2) KUMHAM CAMAT BANG BANG SEKALI TERATUR RUTIN
LAN /WAKOT KADES RUTIN NA AIR
P3A GP3A/IP3A ADA TIDAK JI.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

A P3A
1
2
3
dst

B GP3A
1
2
3
dst

C IP3A
1
2
3
dst

TOTAL

CATATAN :
1) Untuk P3A sebutkan nama petak tersier dan Desanya, untuk yang basisnya Desa sebutkan nama Desa nya, sedangkan untuk GP3A/IP3A cukup jumlah Desanya ……………….., …………………………... 2017
2) Tahun awal pembentukan
3) Tahun pengesyahan status tertinggi Diperiksa Dibuat :
4) Iuran tidak selalu berbentuk uang, bisa dalam bentuk barang

…………………………………….. ……………………………………..
INVENTARISASI DATA SARANA DAN PRASARANA
SERTA FASILITAS PENDUKUNG OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN) KEWENANGAN PUSAT TAHUN 2017

INVENTARISASI SARANA PETUGAS O&P


DAERAH IRIGASI :
LUAS :
KABUPATEN/KOTA :
PROVINSI :
BBWS/BWS :

SARANA, PRASARANA DAN FASILITAS Jumlah yang Jumlah yang Kekurangan


NO
PENDUKUNG O & P Ada/Eksisting (bh)Dibutuhkan (bh) (bh)

1 2 3 4 5=4-3

A PRASARANA BANGUNAN KANTOR DAN RUMAH JAGA


1 Kantor 50 m2
2 Rumah Pengamat 54 m2
3 Rumah Juru 36 m2
4 Rumah Penjaga Bendung (POB) 36 m2
5 Gudang 30 m2
6 Bengkel …..m2
7 Garasi …...m2
dst…………………………………..
B SARANA PERALATAN PERKANTORAN

1 Meja kerja
2 Meja Rapat
3 Lemari arsip
4 Kursi
5 Komputer
6 Printer
7 Scanner
8 Tab/Tablet
dst……………………………………….

C SARANA PERALATAN KERJA


1 Bulldozer
2 Ponton
3 Stamper
4 Speed Boat
5 Dump Truck
6 Mini Dump Truck
7 Eskavator
8 Mini Eskavator
9 Alat/Mesin Potong Rumput
10 Gergaji Mesin
11 Teodolit
12 Waterpass
13 Roll Meter :
50 meter
30 meter
10 meter
14 Meteran :
5 meter
3 meter
15 Mistar Ukur
16 Kompas
17 Bak Ukur
18 Pompa
19 Diesel
20 GPS
21 Handy Cam
22 Drone
23 Kamera
dst………………………………………….

SARANA, PRASARANA DAN FASILITAS Jumlah yang Jumlah yang Kekurangan


NO
PENDUKUNG O & P Ada/Eksisting (bh)Dibutuhkan (bh) (bh)

1 2 3 4 5=4-3
D SARANA PERALATAN KOMUNIKASI
1 Handy Talky (HT)
2 HandPhone (HP)
3 Telepon dan Faximile
dst……………………………………….

E FASILITAS PENDUKUNG OP (PERALATAN TRANSPORTASI)


1 Mobil Pick Up Double Cabin
2 Mobil Pick Up
3 Sepeda Motor Roda Tiga
4 Sepeda Motor Roda Dua
5 Sepeda
dst…………………………………………………..
TOTAL (A+B+C+D+E)
INDEKS PERTANAMAN DAN PRODUKTIVITAS PADI PADA DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN)
KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017

DAERAH IRIGASI : …………………………..


REKAPITULASI IP & PRODUKTIVITAS TINGKAT DAERAH IRIGASI
INVENTARISASI IP&PRODUKTIFITAS FORM 1C-UD

LUAS (Ha) TANAMAN PADI POLOWIJO TEBU LAINNYA JUMLAH PRODUKTIVITAS PADI
NAMA Sesuai PROVINSI/ MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Rata2
NO. JARINGAN Permen Rencana Fungsion KABUPATE
IRIGASI Potensial N/ KOTA
PUPR / Baku al Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha
14/2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Primer………………
2 Primer………………
3 Sekunder………….
4 Sekunder………….
5 Sekunder………….
6 Sekunder………….
7 Sekunder………….
8 Sekunder………….
9 Sekunder………….
10 Sekunder………….
11 Sekunder………….
12 Sekunder………….

TOTAL

CATATAN : ……………….., …………………………... 2017


1 MT 1 : Musim Tanam ke-1 (Musim Hujan / MH)
2 MT 2 : Musim Tanam ke-2 (Musim Kemarau I / MK I) Diperiksa Dibuat :
3 MT 3 : Musim Tanam ke-3 (Musim Kemarau II / MK II)
4 Lainnya : ikan, jeruk, sayur-mayur, dst
5 IP : Indeks Pertanaman
6 Ref : Blangko Operasi : 12-O.(Permen PU-PR 12/2015)
7 Kolom 12 : (11/6)*100 ; Kolom 17 : (16/6)*100; Kolom 22 : (21/6)*100; Kolom 27 : (26/6)*100
8 Kolom 28 : (8)+(13)+(18)+(23) dst utk Kolom 29;30;31 --> (n+1)+……
9 Data-data tersebut termasuk data produktivitas agar dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian setempat
………………………………….. ……………………………………..
Penilaian : Fisik Jaringan Irigasi
(BENDUNG)
TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
JARINGAN IRIGASI UTAMA
SURVEI / PENELUSURAN PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
KUESIONAIR SURVEI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
BENDUNG DILENGKAPI KANTONG LUMPUR
KONDISI BENDUNG UTAMA KONDISI BENDUNG SUPLESI-1 REKAPITULASI KONDISI BENDUNG SUPLESI
Baik Sekali Baik Sedang Kurang/ Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/ Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/ Jelek
Uraian VOLUME
(90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. Bangunan Utama

1.1. Bendung

a. Mercu m²/m
b. Sayap m² / m
c. Lantai Bendung m²
d. Tanggul Penutup m
e. Jembatan m
f. Papan Operasi buah
g. Mistar Ukur buah
h. Pagar Pengaman m
Pintu-pintu Bendung dan roda gigi
1.2.
dapat dioperasikan.
a. Pintu Pengambilan buah
b. Pintu Penguras Bendung buah
Kantong Lumpur & Pintu
1.3.
Pengurasnya.
a. Bangunan Kantong Lumpur baik m

b. Kantong Lumpur telah di bersihkan m

Pintu Penguras & Roda gigi Kantong


c. Lumpur dapat di operasikan. buah

Secara Lengkap Disajikan Dalam Lampiran


PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
Daerah Irigasi :
Luas Areal : Ha
Luas Wilayah Kerja Ranting/Pengamat : …… Ha ISI 1/2
Nama Pengamat : …… DISINI
Kantong Lumpur : Ada Kantong Lumpur
SISTEM IRIGASI UTAMA
Bobot Nilai Indeks Kondisi
Uraian Final Bagian Yang ada Maksimum Keterangan
% % % 100%
1 2 3 4 5 6

I. PRASARANA FISIK 0.00 … 13.00


1. Bangunan Utama 0.00 … 13.00
Ada Kantong
#1
1.1.Bendung 0.00 100 … 4.00 Lumpur
Tidak Ada
#2
a. Mercu 0.00 20 0.00 0.80 Kantong Lumpur
b. Sayap 0.00 15 0.00 0.60
c. Lantai Bendung 0.00 20 0.00 0.80
d. Tanggul Penutup 0.00 20 0.00 0.80
e. Jembatan 0.00 5 0.00 0.20
f. Papan Operasi 0.00 10 0.00 0.40
g. Mistar Ukur 0.00 5 0.00 0.20
h. Pagar Pengaman 0.00 5 0.00 0.20
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
Daerah Irigasi :
Luas Areal : Ha
ISI
Luas Wilayah Kerja Ranting/Pengamat :
Nama Pengamat :
……
……
Ha
DISINI 2/2
Kantong Lumpur : Ada Kantong Lumpur
SISTEM IRIGASI UTAMA
Bobot Nilai Indeks Kondisi
Uraian Final Bagian Yang ada Maksimum Keterangan
% % % 100%
1 2 3 4 5 6

I. PRASARANA FISIK 0.00 … 13.00


1. Bangunan Utama 0.00 … 13.00
1.2.Pintu-pintu Bendung dan 0.00 100 … 7.00
roda gigi dapat dioperasikan.
a. Pintu Pengambilan 0.00 55 0.00 3.85
b. Pintu Penguras Bendung 0.00 45 0.00 3.15

1.3.Kantong Lumpur & Pintu 1 0.00 100 … 2.00


Pengurasnya.
a. Bangunan Kantong Lumpur 0.00 35 0.00 0.70
baik
b. Kantong Lumpur telah 0.00 30 0.00 0.60
di bersihkan
c. Pintu Penguras & Roda gigi 0.00 35 0.00 0.70
Kantong Lumpur dapat
di operasikan. 0.00
TOTAL (1+2+3) … 13.00
BANGUNAN UTAMA : BENDUNG TETAP

Gambar: Bangunan Utama


51
BENDUNG KECIL DALAM PENILAIAN
IKSI BOBOT
MAKSIMUM = 13

Hulu Hilir

BENDUNG BESAR 52
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN BANGUNAN UTAMA
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Ketera
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ngan
(90 - 100)%
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
1 Bangunan Utama 13
1.1 Bendung Tetap 4/5*

a Mercu 0,8/1* 1 Mercu Mercu dan/atau Mercu dan/atau Mercu dan/atau tubuh
(termasuk tubuh (60) dan/atau tubuh bendung tubuh bendung bendung
bendung) tubuh terdapat terdapat retak pecah/jebol/growong/rob
bendung retak/lubang kecil menganga (rekahan) oh/penurunan elevasi
keadaan baik, (Krowak kecil tidak /retak puncak bendung;
utuh, dan tidak lebih dari 2% dari structural/Krowak 2–
terjadi lebar bendung) 5 % lebar bendung
penurunan belum dan sudah
elevasi mempengaruhi mempengaruhi
elevasi elevasi
2 Tidak ada Terdapat bocoran Terdapat pancaran Terdapat pancaran air /
(10) bocoran kecil/rembesan air air / bocoran bocor besar dan
kekeruhan air dari
bocoran
lapisan lapisan permukaan lapisan permukaan lapisan permukaan
3 permukaan mengelupas < 20% mengelupas dengan mengelupas dengan
(10) megelupas dengan luas 20-40% luas >40%
<10%
4 Pilar pada Pilar pada pintu Pilar pada pintu Pilar pada pintu
(20) pintu penguras, atau penguras, dan atau penguras, dan atau
penguras terdapat retakan terdapat retakan tidak terdapat kerusakan yang
dalam keadaan tidak lebih dari 20% lebih dari 40% mengakibatkan sulitnya
utuh pengoperasian pintu

Perhitungan = (Rata-2 kondisi 1x60)+(rata-2 kondisi 2x10)+(rata-2 kondisi 3x10)+(kondisi rata-4x20)


= (95%x60)+(85%x10)+(95%x10)+(70%x20) = 57%+8,5%+9,5%+14%
Kondisi Mercu
= 89% à (80-<90%)à Kondisi baik
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN KANTONG LUMPUR
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Ketera
No Uraian Baik Sekali
Stand BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ngan
(90 - 100)%
ar (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
1 Bangunan Utama 13
1.3 Kantong lumpur 2/0*
dan Pintu Penguras
a Bangunan 0,7/0* 1 Bangunan dalam Bangunan dalam Bangunan dalam Bangunan dalam
(100)
kantong lumpur kondisi baik kondisi ada retakan kondisi ada retakan kondisi
baik ringan tidak lebih ringan tidak lebih dari pecah/putus/jebol/
dari 10% 20% growong dan / atau
ada retakan lebih
dari 20%

Perhitungan Kondisi = (Rata-2 kondisi 1x100


Bang.Kantong Lumpur = (85%x100) = 85% à (80-90%)à Kondisi baik.
b Kantong lumpur Sedimen dikuras Sedimen dikuras Sedimen tidak dikuras Sedimen penuh
0,6/0* 1 secara periodik secara periodik secara periodik tidak pernah
telah dibersihkan
(80) namun tidak bisa sehingga sedimen dikuras dan
secara maksimal dapat masuk ke sedimen masuk ke
terkuras saluran induk saluran induk
2 Ada jadwal Ada jadwal periodik Ada jadwal periodik Tidak ada jadwal
(20) periodik pengurasan namun pengurasan tetapi periodik
pengurasan dan kurang tidak dilaksanakan pengurasan
dilaksanakan dilaksanakan secara secara benar
dengan konsisten benar
dan benar

Perhitungan Kondisi (Rata-2 kondisi 1x80)+(rata-2 kondisi 2x20)


Bang.Kantong Lumpur (95%x80)+(85%x20) = 76%+17% = 93%
FORM ISIAN MANUAL : PENILAIAN KINERJA UNTUK
BENDUNG
Penilaian Kinerja Sistem Irigasi
Nama D.I :
Provinsi/Kota/Kabupaten :
Lokasi Bendung :
Nama Bendung :
Bangunan Utama
Bobot Nilai Kondisi
%
No Uraian Kriteria Pengaruh Baik Sekali Baik Sedang Jelek Tidak Ada % Final
per kriteria
(%) (90-100 %) (80-90%) (60-80%) (<60%) 0%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A Bendung Tetap
1.1 Bendung
1 Kondisi mercu dan/atau tubuh bendung 60 0 0
2 Terhadap bocoran 10 0 0
a. Mercu 0
3 Pengelupasan lapisan permukaan 10 0 0
4 Kondisi pilar-pilar pada pintu penguras dan pilar lainnya 20 0 0
b. Sayap (Sayap Hulu dan Hilir) 1 Kondisi tembok penahan (abutment) kiri dan kanan, tembok transisi 70
0 0
(kirmir), dan sayap 0
2. Pengelupasan lapisan permukaan sayap 30 0 0
c. Lantai bendung
- Lantai bendung hulu dan hilir 1. Kondisi Lantai hulu, kolam olak dan lantai hilir/rip-rap 50 0 0
2. Degradasi dasar sungai 20 0 0 0
3. Bocoran/piping 20 0 0
4. Pengelupasan lapisan permukaan lantai 10 0 0
0
FORM ISIAN MANUAL : PENILAIAN KINERJA UNTUK
4. Pengelupasan lapisan permukaan BENDUNG
lantai 10 0 0
Bobot Nilai Kondisi
%
No Uraian Kriteria Pengaruh Baik Sekali Baik Sedang Jelek Tidak Ada % Final
per kriteria
(%) (90-100 %) (80-90%) (60-80%) (<60%) 0%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Kondisi tanggul terhadap seepage, retakan melintang, memanjang, tidak
40
0 0
ada alur dan amblesan
d. Tanggul penutup hulu dan hilir 0
2. Kondisi lereng/dinding tanggul luar dan tanaman liar 30 0 0
3. Penurunan puncak tanggul 30 0 0
Jembatan diatas bendung / pelayanan masih kokoh, dimensi masih
1. 50 0 0
e. Jembatan (diatas mercu/pelayanan) sesuai rencana 0
2. Stabil dan kuat untuk transportasi / pelayanan sesuai desain 50 0 0
1. Ketersediaan dan kondisi papan operasi 50 0 0
f. Papan Operasi 0
2. Pengisian papan operasi 50 0 0
1. Ketersediaan dan kondisi papan duga/mistar ukur 50 0 0
g. Mistar ukur 2. Ketepatan posisi dan elevasi papan duga/mistar 30 0 0 0
3. Ketersediaan tabel pembaca debit aliran dan pengkalibrasian 20 0 0
h. Pagar pengaman 1. Kondisi pagar pengaman 100 0 0 0
FORM ISIAN MANUAL : PENILAIAN KINERJA UNTUK
h. Pagar pengaman 1. Kondisi pagar pengaman BENDUNG100 0 0 0
Bobot Nilai Kondisi
%
No Uraian Kriteria Pengaruh Baik Sekali Baik Sedang Jelek Tidak Ada % Final
per kriteria
(%) (90-100 %) (80-90%) (60-80%) (<60%) 0%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.2 Pintu-pintu bendung dan roda gigi dapat dioperasikan

1. Pengoperasian pintu pengambilan secara hidrolis dan atau mekanis. 80 0 0


a. Pintu pengambilan (Intake) 0
2. Pemasangan pintu pengambilan dan kondisi bocoran 20 0 0

1. Pengoperasian pintu penguras secara hidrolis dan atau mekanis. 80 0 0


b. Pintu penguras bendung 0
2. Pemasangan pintu penguras dan kondisi bocoran 20 0 0
1.3 Kantong lumpur dan Pintu Penguras
a. Bangunan kantong lumpur baik 1. Kondisi bangunan kantong lumpur 100 0 0 0
b. Kantong lumpur telah dibersihkan 1. Kondisi sediman dan pengurasan sedimen secara periodik 80 0 0
0
2. Jadwal periodik dan pelaksanaan pengurasan kantong lumpur 20 0 0
c. Pintu penguras dan roda gigi kantong lumpur Pengoperasian pintu penguras dan roda gigi kantong lumpur secara
1. 80 0 0
dapat dioperasikan hidrolis dan atau mekanis.
0
Pemasangan pintu penguras dan roda gigi kantong lumpur serta kondisi
2. 20 0 0
bocoran
Penilaian : Fisik Jaringan Irigasi
(PRIMER & SEKUNDER)
TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
JARINGAN IRIGASI UTAMA
REKAPITULASI SALURAN SEKUNDER

KONDISI JI. SEKUNDER (RUAS I) KONDISI JI. SEKUNDER (RUAS II) - Dst. REKAPITULASI KONDISI JARINGAN SEKUNDER
Kete- Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek
Uraian VOLUME VOLUME VOLUME
rangan (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
(Bh/Km) (Bh/Km) (Bh/Km)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2. Saluran Pembawa
Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa
2.1. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
debit kebutuhan /Rencana maksimum.
Tinggi tanggul cukup untuk menghindari
2.2. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
limpahan setiap saat selama pengoperasian.
Semua perbaikan saluran telah selesai
2.3. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
(Perbaikan dan Pemeliharaan Saluran)
3. Bangunan pada saluran pembawa
3.1. Bangunan Pengatur (Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap dan berfungsi.
Pada setiap saluran Induk dan Sekunder
a. terdapat bangunan pengatur yang lengkap dan ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
berfungsi setiap saat
b. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan sesuai rencana operasi DI
Pada Bangunan Pengambilan (Bendung /
a. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
intake).
Pada tiap bangunan pengatur (Bagi / Bagi
b. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
Sadap / Sadap)
- Bangunan Bagi ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Bagi Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
c. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap.
a. Pada saluran induk dan sekunder
- Syphon ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Gorong-Gorong ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Talang ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Cross-Drain ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Jembatan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Terjunan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Pelimpah Samping ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tangga Cuci ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tempat Mandi Hewan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Secara Lengkap Disajikan Dalam Lampiran


TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
JARINGAN IRIGASI UTAMA
REKAPITULASI SALURAN PRIMER

KONDISI JI. PRIMER (RUAS I) KONDISI JI. PRIMER (RUAS II) - Dst. REKAPITULASI KONDISI JARINGAN PRIMER
Kete- Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek
Uraian VOLUME VOLUME VOLUME
rangan (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
(Bh/Km) (Bh/Km) (Bh/Km)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2. Saluran Pembawa
Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa
2.1. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
debit kebutuhan /Rencana maksimum.
Tinggi tanggul cukup untuk menghindari
2.2. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
limpahan setiap saat selama pengoperasian.
Semua perbaikan saluran telah selesai
2.3. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
(Perbaikan dan Pemeliharaan Saluran)
3. Bangunan pada saluran pembawa
3.1. Bangunan Pengatur (Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap dan berfungsi.
Pada setiap saluran Induk dan Sekunder
a. terdapat bangunan pengatur yang lengkap dan ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
berfungsi setiap saat
b. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan sesuai rencana operasi DI
Pada Bangunan Pengambilan (Bendung /
a. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
intake).
Pada tiap bangunan pengatur (Bagi / Bagi
b. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
Sadap / Sadap)
- Bangunan Bagi ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Bagi Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
c. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap.
a. Pada saluran induk dan sekunder
- Syphon ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Gorong-Gorong ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Talang ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Cross-Drain ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Jembatan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Terjunan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Pelimpah Samping ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tangga Cuci ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tempat Mandi Hewan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Secara Lengkap Disajikan Dalam Lampiran


TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
JARINGAN IRIGASI UTAMA
REKAPITULASI KONDISI JARINGAN PRIMER DAN SEKUNDER
KONDISI JI. PRIMER KONDISI JI. SEKUNDER REKAPITULASI KONDISI JARINGAN PEMBAWA
Kete- Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek Baik Sekali Baik Sedang Kurang/Jelek
Uraian VOLUME VOLUME VOLUME
rangan (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%) (90-100%) (80-<90%) (60-<80%) (<60%)
(Bh/Km) (Bh/Km) (Bh/Km)
Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. % Vol. %
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2. Saluran Pembawa
Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa
2.1. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
debit kebutuhan /Rencana maksimum.
Tinggi tanggul cukup untuk menghindari
2.2. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
limpahan setiap saat selama pengoperasian.
Semua perbaikan saluran telah selesai
2.3. ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... km ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
(Perbaikan dan Pemeliharaan Saluran)
3. Bangunan pada saluran pembawa
3.1. Bangunan Pengatur (Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap dan berfungsi.
Pada setiap saluran Induk dan Sekunder
a. terdapat bangunan pengatur yang lengkap dan ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
berfungsi setiap saat
b. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan sesuai rencana operasi DI
Pada Bangunan Pengambilan (Bendung /
a. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
intake).
Pada tiap bangunan pengatur (Bagi / Bagi
b. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
Sadap / Sadap)
- Bangunan Bagi ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Bagi Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Bangunan Sadap ........................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
c. Pada setiap sadap tersier. ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap.
a. Pada saluran induk dan sekunder
- Syphon ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Gorong-Gorong ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Talang ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Cross-Drain ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Jembatan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Terjunan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Pelimpah Samping ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tangga Cuci ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- Tempat Mandi Hewan ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
- ................................ ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... Bh. ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

Secara Lengkap Disajikan Dalam Lampiran


Penilaian : Fisik Jaringan Irigasi
(SALURAN PEMBAWA)
Saluran Irigasi
Ruas Saluran
B. SK. 4
Km 1,995

B. SK. 4 d
Ruas BSK3- Km 1,903
BSK4 B. SK. 4c
Km 1,847
B. SK. 4b
Km 1,790

B. SK. 4 a
Km 1,732

B. SK. 3
Ruas BSK2- Km 1,666

BSK3 B. SK. 2
Km 1,353

B. SK.2

SALURAN SEKUNDER CERME


Ruas BSK1-
B. SK. 1 m

BSK2
B. SK. 1 h

B. SK. 1 g

B. SK. 1 d

B. SK. 1 b
B. SK. 1 e

B. SK. 1 a
B. SK. 1 k

B. SK. 1 c
Km 0,822

Km 0,604

Km 0,556

Km 0,486

Km 0,453

Km 0,392

Km 0,342

Km 0,296

Km 0,195

Km 0,137

Km 0,068
B. SK. 1 f
B. SK. 1 j

B. SK. 1 i

Km 248

B. SK.1
B. SK. 1 o
Km 1,180 B. CE.4

SALURAN SEKUNDER SULING KULON


B. SK. 1 n B. SK. 1 l
Km 0,875 Km 0,792 Ruas BCE1-
BSK1
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN SALURAN PEMBAWA
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
(%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
2 Saluran Pembawa 10
2.1 Kapasitas tiap Saluran 5 1 Profil setiap saluran Profil pada Profil pada beberapa Profil pada setiap
(50) memenuhi kapasitas beberapa ruas saluran mengalami ruas mengalami
cukup untuk
rencana mengalami perubahan dan perubahan dan
membawa debit penurunan kapasitas kapasitas
perubahan kecil
kebutuhan / Rencana berkurang lebih dari 40% berkurang lebih dari
sehingga kapasitas
maksimum (Primer dari kapasitas rencana 40% dari kapasitas
berkurang 20% rencana
dan Sekunder)
2 Di sepanjang ruas Terdapat sadap liar Terdapat beberapa Terdapat banyak
(40) saluran tidak dan bocoran relative sadap liar dan bocoran sadap liar dan
terdapat sadap liar kecil yang sedikit yang berpengaruh bocoran yang
berpengaruh terhadap terhadap kapasitas secara kuantitas
dan tidak terdapat
kapasitas saluran, saluran. Efisiensi antara mempengaruhi
bocoran, Efisiensi
Efisiensi antara 80% - 60% -70%. Terdapat satu kapasitas rencana.
memenuhi yg 90%. Terdapat satu pengambilan liar pada Efisiensi dibawah
disyaratkan >90% pengambilan liar pada setiap 100 m panjang 60%
setiap 200 m panjang saluran Terdapat satu
saluran pengambilan liar
pada setiap 50 m
panjang saluran
3 Tidak terdapat Endapan dan atau Endapan erosi banyak Endapan atau erosi
(10) endapan atau erosi erosi sedikit berpengaruh terhadap berpengaruh besar
yang berpengaruh berpengaruh terhadap kapasitas saluran 20% tehadap kapasitas
terhadap kapasitas kapasitas saluran saluran > 40%
- 40% dari kapasitas
saluran =<10% dari antara 10%- 20% dari
saluran rencana
kapasitas saluran kapasitas saluran
rencana rencana
Perhitungan = (Rata-2 kondisi 1x50)+(rata-2 kondisi 2x40)+(rata-2 kondisi 3x10)
Kondisi Kapasitas = (85%x50)+(95%x40)+(70%x10) = 42,5%+ 38%+7%
Saluran (per-50m) = 87,5% à (80-<90%)à Kondisi baik
Penilaian : Fisik Jaringan Irigasi
(BANGUNAN)
CONTOH : PENELUSURAN DAN PENILAIAN KONDISI
JARINGAN IRIGASI (BANGUNAN)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN BANGUNAN PENGATUR
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
(%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
3 Bangunan pada 9
Saluran Pembawa
3.1 Bangunan pengatur 2
(Bagi/bagi
sadap/sadap lengkap
dan berfungsi)
1 Semua pintu Semua pintu Sebagian pintu Semua pintu
a Setiap saat dan pada 1 (30) pembagi dan atau pembagi dan atau pembagi dan atau bagi pembagi dan atau
setiap bangunan
bagi sadap dapat bagi sadap dapat sadap tidak dapat bagi sadap tidak
saluran induk dan
sekunder dioperasikan dioperasikan dioperasikan dan bisa dioperasikan
berfungsi dengan berfungsi dengan sebagian berfungsi secara mekanis
baik secara baik secara mekanis dengan baik secara dan atau hidrolis.
mekanis dan atau dan atau hidrolis, mekanis dan atau
hidrolis. sedikit bocoran pada hidrolis, bocoran pada
pintu antara 10%- pintu >20%-40%
20%.
2 Tubuh bangunan Tubuh bangunan Tubuh bangunan Tubuh bangunan
(30) dalam kondisi utuh terdapat retakan terdapat retak struktural pecah/jebol/growo
dan tidak terdapat rambut dan (rekahan) dan terdapat ng/roboh dan
bocoran terdapat bocoran pancaran air / bocoran terdapat tingkat
kecil/rembesan air < 10% debit aliran bocoran melebihi
>10% debit aliran

3 Sayap bangunan sayap dalam sayap terdapat retakan Terdapat banyak


(10) masih baik dalam keadaan utuh, tetapi struktural retakan/patahan/
kondisi utuh terdapat retakan (rekahan)/pecah pecah-
kecil sehingga air dibeberapa tempat pecah/jebol,grow
bisa merembes ong,roboh
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN BANGUNAN PENGATUR
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
(%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
(lanjutan)
a Setiap saat dan pada 4 Tidak ada bekas Terdapat bekas Terdapat bekas gerusan Terdapat gerusan di
setiap bangunan
(10) gerusan di lantai hilir gerusan di lantai hilir di lantai hilir yg terus lantai hilir yg terus
saluran induk dan
sekunder
yg terus menerus dan yg belum menerus dan menerus dan
membahayakan membahayakan membahayakan membahayakan
konstruksi konstruksi konstruksi konstruksi
5 Tanggul mempunyai Tanggul mempunyai Tanggul mempunyai Tanggul tidak stabil,
(10) stabilitas yang baik, stabilitas yang baik, stabilitas yang kurang sudah terjadi retakan
tidak ada retakan tidak ada retakan baik, sudah mulai ada melintang atau
melintang, melintang, memanjang, retakan melintang atau memanjang, ada
memanjang, tidak mulai ada alur, sedikit memanjang, mulai ada alur, amblesan >40
ada alur, amblesan amblesan antara 10 - alur, amblesan antara 20- cm, dan banyak
dan tidak ada 20 cm, dan terdapat 40 cm, dan terdapat tumbuhan liar
tumbuhan liar sedikit tumbuhan liar sedikit tumbuhan liar
6 • Tersedia papan • Tersedia papan • Tersedia papan • papan operasi
(10) operasi dan masih operasi yang operasi namun dalam kondisi
baik kondisinya kurang kondisi kurang jelas rusak atau tidak
• Papan tersebut jelas dibaca dibaca dan ada ada papan
rutin diisi data • Papan tersebut tidak kerusakan operasi
operasi dengan selalu diisi data • Papan tersebut tidak • Pencatatan data
benar operasi dengan rutin diisi data opersi operasi tidak ada
benar dengan benar

Perhitungan Kond. = (Rata-2 kondisi 1x30)+(rata-2 kond.2x30)+(rata-2 kond.3x10)+(rata-2 kond.4x10)+(rata-2 kond.5x10)+(rata-2 kond.6x10)
Bang.Pengatur pd = (95%x30)+(85%x30)+(30%x10)+(85%x10)+(95%x10)+(70%x10) = 28,5%+25,5%+3%+8,5%+9,5%+7%
Sal.Induk dan Sek. = 82,0% à (80-<90%)à Kondisi baik
Penilaian : Fisik Jaringan Irigasi
(SALURAN PEMBUANG)
CONTOH : PENELUSURAN DAN PENILAIAN KONDISI
JARINGAN IRIGASI (SALURAN PEMBUANG)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN SALURAN PEMBUANG
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
r (%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
4 Saluran Pembuang 4
dan Bangunannya
4.1 Semua saluran 3
pembuang dan
bangunannya telah
dibangun dan
tercantum dalam
daftar pemeliharaan
serta telah diperbaiki
dan berfungsi :
a Saluran pembuang 2
. dan bangunannya
yang telah dibangun
dan tercantum dalam
daftar pemeliharaan :
1). Saluran pembuang 1 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
(100) saluran saluran pembuang saluran pembuang saluran
/(50) pembuang telah telah mencapai 90 - telah mencapai 80 - pembuang baru
** selesai100% <100% <90% mencapai <80 %

2). Bangunan pada 0,5 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan


saluran pembuang (100) bangunan pada bangunan pada bangunan pada saluran bangunan pada
/(25)* saluran saluran pembuang pembuang telah saluran pembuang
* pembuang telah telah mencapai 90 - mencapai 80 - <90% baru mencapai
selesai100% <100% <80 %
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN SALURAN PEMBUANG
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
r (%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
3 Saluran Pembuang 4
dan Bangunannya
a Saluran pembuang 2
. dan bangunannya
yang telah dibangun
dan tercantum dalam
daftar pemeliharaan :
3). Saluran gendong 0,35 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan saluran Pembangunan
(100) saluran saluran gendong gendong telah saluran gendong
/(17, gendong telah telah mencapai 90 - mencapai 80 - <90% baru mencapai
5)** selesai100% <100% <80 %

4). Bangunan pada 0,15 1 Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan


saluran gendong (100) bangunan pada bangunan pada bangunan pada bangunan pada
/(7,5) saluran saluran pembuang saluran pembuang saluran pembuang
** pembuang telah telah mencapai 90 - telah mencapai 80 - baru mencapai
selesai100% <100% <90% <80 %

Perhitungan = ((Rata-2 kondisi 3x100)x1)+((rata-2 kond.2x100x)0,5)+((rata-2 kond.1x100)x0,35)+((rata-2 kond.3)x100x0,15)


BobotSal.Pembuan
g dan bangunannya = ((70%x100)x1)+((85%x100)x0,5)+((95%x100)x0,35)+((70%x100)x0,15)
yg tlh dibangun = (70%x1)+(85%x0,5)+(95%x0,35)+(70%x0,15)
dan tercantum dlm = 0,70 + 0,4250 + 0,332 + 0,105)
daftar
pemeliharaan = 1,562 à Kondisi : (1,562/2) = 78,10% à (70-80%) à Kondisi Sedang
Penilaian : Fisik Jaringan Irigasi
(JALAN MASUK/INSPEKSI)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN JALAN INSPEKSI
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% nga
(90 - 100)%
r (%) n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
5 Jalan masuk / 4
inspeksi
5.1 Jalan masuk ke 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase kondisi Prosentase
bangunan utama (70) kondisi kondisi kerusakan di jalan kondisi
dalam kondisi baik kerusakan di kerusakan di masuk ke bangunan kerusakan di
jalan masuk ke jalan masuk ke utama 21-40% jalan masuk ke
bangunan bangunan utama bangunan
utama <10% 10-20% utama >40%

2 Tidak terdapat Sebagian kecil Terdapat beberapa Banyak


(30) tanaman dan terdapat tanaman tanaman dan tanaman dan
bangunan liar dan atau bangunan liar bangunan liar
yang bangunan liar yang mengganggu yang
mengganggu tetapi belum mengganggu
mengganggu

Perhitungan = (Rata-2 kondisi 2x70)+(rata-2 kondisi 3x30)


Kondisi Jalan = (85%x70)x1)+(70%x30)
masuk ke = 59,5 + 21
Bangunan Utama = 80,5 % à (80-<90%)à Kondisi baik
CONTOH : PENELUSURAN DAN PENILAIAN KONDISI
JARINGAN IRIGASI (JALAN INSPEKSI)
Jalan
inspeksi

Jalan
inspeksi
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN KANTOR PERUMAHAN
Nilai
Ke
Bob
Kondisi ter
ot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali an
Stan BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% ga
dar
n
(%)
(7) (10
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9)
)
Total 100
I PRASARANA FISIK 45
6 Kantor Perumahan dan 5
Gudang
6.1 Kantor memadai untuk :
a Ranting/Pengamat/UPTD 1 1 Kondisi kantor Kondisi kantor Kondisi kantor Kondisi kantor
(70) Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD Pengamat / UPTD
baik dan berfungsi baik cukup baik dan baik kurang baik dan baik tidak baik dan
(kerusakan berfungsi berfungsi kurang berfungsi
dibawah 10%) (kerusakan antara (kerusakan antara (kerusakan >40%)
10%-20%) 21%-40%)
2 Terdapat peralatan Terdapat peralatan Terdapat peralatan Terdapat peralatan
(30) kantor yang kantor yang cukup kantor yang kurang kantor yang tidak
memadai (meja, memadai (meja, memadai (meja, memadai/kurang
kursi, almari, rak kursi, almari, rak kursi, almari, rak lengkap dan rusak
buku administrasi, buku administrasi, buku administrasi, (meja, kursi, almari,
alat tulis, dll) alat tulis, dll) alat tulis, dll) rak buku administrasi,
alat tulis, dll)

Perhitungan = (Rata-2 kondisi 1x70)+(rata-2 kondisi 1x30)


Kondisi Kantor = (95%x70)x1)+(95%x30) à = 66,5 + 28,5
Pengamat/UPTD = 95 % à (90-100%)à Kondisi baik sekali
Penilaian : Non Fisik JI.
(PRODUKTIVITAS TANAM)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN PRODUKTIVITAS TANAM
Nilai
Kondisi Kete
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali rang
Standar BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% an
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
II PRODUKTIVITAS TANAM 15
(Tahun sebelumnya)
1 Pemenuhan kebutuhan 9 1 Rata-rata Faktor K Rata-rata Faktor K Rata-rata Faktor K pada Rata-rata Faktor K
air irigasi (100) pada Musim tanam pada Musim tanam I, Musim tanam I, II dan III pada Musim tanam I,
(Faktor k) I, II dan III sebesar II dan III sebesar 0,8- sebesar 0,6-<0,8 II dan III sebesar
0,9-1 <0,9 <0,6

2 Realisasi luas tanam 4 1 Prosentase Prosentase Prosentase perbandingan Prosentase IP :


(100) perbandingan perbandingan realisasi realisasi luas tanam dan perbandingan realis
realisasi luas luas tanam dan luas luas baku/potensial, realisasi luas tanam asi
luas
tanam dan luas baku/potensial, Musim Musim Tanam I, II dan III dan luas
tana
baku/potensial, Tanam I, II dan III sebesar 60-<80% baku/potensial,
m/
Musim Tanam I, II sebesar 80-<90% (realisasi IP) Musim Tanam I, II
luas
dan III sebesar 90- (realisasi IP) dan III sebesar pote
100% <60% nsial
(realisasi IP) (realisasi IP)

Pemenuhan
= ProsentaseàNilai / angka faktor ”K” rata-2 dalam 1 tahun
faktor “K”

Realisasi luas = Prosentase : (realisasi luas tanam total (Pd+Plw) pada (MT1+MT2+MT3)
tanam luas baku/potensial
CONTOH : PENELUSURAN DAN PENILAIAN KONDISI
JARINGAN IRIGASI (REALISASI TANAM)

79
Penilaian : Non Fisik JI.
(SARANA PENUNJANG)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN PERALATAN OP
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ng
(90 - 100)%
r (%) an
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
III SARANA 10
PENUNJANG OP
1 Peralatan OP 4
1.1 Alat-alat dasar 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase pili
untuk pemeliharaan (70) jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat jumlah Alat-alat ha
rutin : dasar untuk dasar untuk dasar untuk dasar untuk n
(Linggis, cangkul, pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
sabit, garuk, mesin rutin sebesar rutin sebesar rutin sebesar 60- rutin sebesar
potong rumput dll) 90-100% 80-<90% <80% terhadap <60% terhadap
terhadap jumlah terhadap jumlah jumlah personil jumlah personil
personil personil lapangan lapangan
lapangan lapangan
2 Alat dasar Alat dasar Alat dasar Alat dasar pili
(30) pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan ha
rutin dalam rutin dalam rutin dalam rutin dalam n
kondisi baik kondisi cukup kondisi kurang kondisi rusak
baik terawat

Kondisi Alat-alat = (Rata-2 kondisi 4x70)+(rata-2 kondisi 2x30)


dasar untuk = (30%x70)+(85%x30) à = 21 + 25,5
Pemeliharaan
= 46,5 % à (< 60%)à Kondisi Jelek
rutin
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN TRANSPORTASI
Ke
Nilai
Kondisi ter
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Uraian Baik Sekali an
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% ga
r (%)
n
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
III SARANA 10
PENUNJANG OP
2 Transportasi 2
2.2 Ranting/Pengamat/ 1 1 Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil Jumlah personil pil
UPTD (50) Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD Pengamat/UPTD ih
(mobil pickup yang mendapat yang mendapat yang mendapat yang mendapat an
/sepeda motor) fasilitas fasilitas fasilitas fasilitas
transportasi 90- transportasi transportasi transportasi
100%) (sebesar 80- (sebesar 60- (sebesar <60%)
<90%) <80%)
2 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase pil
(50) kondisi alat kondisi alat kondisi alat kondisi alat ih
transportasi transportasi transportasi transportasi an
dalam keadaan dalam keadaan dalam keadaan dalam keadaan
baik, sebesar baik, sebesar 80- baik, sebesar 60- baik, sebesar
90-100% <90% <80% <60%

Kondisi = (Rata-2 kondisi 1x50)+(rata-2 kondisi 2x50)


= (95%x50)+(85%x50) à = 47,5 + 42,5
Transportasi
= 90,0 % à (90-100%)à Kondisi Baik Sekali
Penilaian : Non Fisik JI.
(ORGANISASI PERSONALIA)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN ORGANISASI PERSONALIA
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ng
(90 - 100)%
r (%) an
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
IV ORGANISASI PERSONALIA 15
1 Struktur Organisasi O&P 5
telah disusun dengan
batas-batasan tanggung
jawab dan tugas yang jelas
1.1 Ranting/Pengamat/UPTD 2 1 Data susunan Data susunan Data susunan Data susunan
(60) organisasi dan organisasi dan Tupoksi organisasi dan Tupoksi organisasi dan
Tupoksi , Pengamat/UPTD telah Pengamat/UPTD telah Tupoksi
Pengamat/UPTD disahkan oleh Kepala disahkan oleh Kepala Pengamat/UPTD
telah disahkan oleh Dinas namun pengisian Dinas dalam proses belum disahkan oleh
Kepala Dinas tenaga belum lengkap penataan personil kepala Dinas

2 Ada rapat rutin Ada rapat rutin untuk Rapat tidak rutin untuk Tidak pernah Pilih
(40) untuk membahas membahas masalah membahas masalah dilakukan rapat untuk an
masalah operasi dan operasi dan operasi dan membahas masalah
pemeliharaan pemeliharaan irigasi, pemeliharaan irigasi operasi dan
irigasi, dokumentasi kurang dan tidak ada pemeliharaan irigasi
didokumentasikan lengkap dan dokumentasi,
dan dilaksanakan dilaksanakan pelaksanaan kurang
sesuai dengan
kesepakatan

Kondisi Struktur = (Rata-2 kondisi 1x60)+(rata-2 kondisi 4x40)


organisasi OP = (95%x60)+(30%x40) à = 57 + 12
(Pengamat) = 69 % à (60%-80%)à Kondisi Sedang
KEPALA UPTD
PENGAMAT

Urusan Urusan Urusan


Tata Usaha Operasi Pemeliharaan

Juru/Mantri Juru/Mantri Juru/Mantri Juru/Mantri


Pengairan Pengairan Pengairan Pengairan

POB PPA Para PPA Para PPA Para PPA

Para Pekarya Para Pekarya Para Pekarya

Staf Pengamat
Maks: 5 Org
Kompetensi Petugas O&P
Pendidikan
Jabatan Kompetensi Fasilitas
Minimal
Kepala Ranting/ Mampu melaksanakan Sarjana Muda / Mobil pick up
pengamat/ UPTD/ tupoksi untuk areal D-III Teknik Sipil Rumah dinas
cabang dinas/ korwil/ irigasi 5.000-7.500 Ha
Alat komunikasi
Pengamat

Juru / Mantri Mampu melaksanakan STM Bangunan Sepeda motor


Pengairan tupoksi untuk areal Alat komunikasi
irigasi 750-1.500 Ha

Petugas Operasi Mampu melaksanakan ST, SMP Sepeda


Bendung tupoksi 1 Bendung Alat komunikasi

Petugas Pintu Air Mampu melaksanakan ST, SMP Sepeda


tupoksi 3-5 B.Sadap, Alat komunikasi
atau Bagi jarak 2-3 km
atau daerah layanan
150-500 ha
Pekerja/Pekarya Mampu melaksanakan SD Alat kerja pokok
saluran tupoksi 2-3 km psaluran 86
Penilaian : Non Fisik JI.
(DOKUMENTASI)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN DOKUMENTASI
Nilai Ket
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek era
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% ng
(90 - 100)%
r (%) an
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
V DOKUMENTASI 5
1 Buku data DI 2 1 Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase
( buku alokasi air, (70) kelengkapan kelengkapan kelengkapan kelengkapan
data bendung, sebesar 90- sebesar 80- sebesar 60-<80% sebesar
data Saluran, data 100% <90% <60%
Bangunan, data
bangunan
pelengkap, dll)
2 Inventarisasi Inventarisasi dan Inventarisasi dan Inventarisasi
(30) dan Dokumentasi Dokumentasi dan
Dokumentasi data OP sudah data OP sudah Dokumentasi
data OP sudah dilakukan namun dilakukan namun data OP
dilakukan dan masih ada tidak lengkap dan belum
lengkap dan kekurangan kurang benar dilakukan
benar
Kondisi Struktur = (Rata-2 kondisi 2x70)+(rata-2 kondisi 3x30) Pilih
an
organisasi OP = (85%x70)+(70%x30) à = 59,5 + 21
(Pengamat) = 80,5 % à (80%-90%)à Kondisi Baik
Penilaian : Non Fisik JI.
(PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR)
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN STATUS P3A/GP3A/IP3A
Nilai
Ket
Bobo Kondisi Kondisi
NO/ Kondisi Baik Kondisi Jelek era
No Uraian t Baik Sekali Sedang
BP (80 - <90)% (<60)% ng
Stand (90 - 100)% 60 - <80)%
an
ar (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)

Total 100
VI PERKUMPULAN PETANI 10
PEMAKAI AIR (P3A)
A Jumlah P3A Desa = ……Bh
B Jumlah GP3A = ……Bh
C Jumlah IP3A = ……Bh

1 Status GP3A/IP3A sudah 1,5 1 Sudah berbadan Sudah AD/ART AD/ART


berbadan hukum (100) hukum (ttd berbadan sudah ttd sudah ttd
bupati/walikota + hukum (ttd bupati/wa Kepala
notaris + terdaftar di bupati/walikota likota, Desa/belum
Pengadilan/Kumham) + notaris) Camat memiliki
AD/ART

Pilih
an

Kondisi Struktur = (Rata-2 kondisi 2x100)


organisasi OP = (85%x100à = 85
(Pengamat) = 85 % à (80%-90%)à Kondisi Baik
CONTOH : TATA CARA PENILAIAN KONDISI P3A/GP3A/IP3A
Nilai
Kondisi
Bobot NO/ Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek K
No Uraian Baik Sekali
Standa BP (80 - <90)% 60 - <80)% (<60)% et
(90 - 100)%
r (%)
(7) (1
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9)
0)

Total 100
VI PERKUMPULAN PETANI 10
PEMAKAI AIR (P3A)
2 Kondisi Kelembagaan GP3A/IP3A 0,5
1 Mandiri total Berkembang
2.1 Berkembang …….. (100 %) (100) skore penilaian : total skore
aspek penilaian : aspek
kelembagaan, kelembagaan,
teknis irigasi, teknis irigasi,
teknis pertanian, teknis pertanian,
- dan pembiayaan dan pembiayaan
> 90 % > 70-90 %
2.2 Sedang Berkembang….. (60 %) 1 Sedang Berkembang
(100) total skore penilaian :
aspek kelembagaan,
teknis irigasi, teknis
pertanian, dan
pembiayaan 50-<70 %
2.3 - Belum Berkembang …… (30%) 1 Belum Berkembang total Pili
(100) skore penilaian : aspek ha
kelembagaan, teknis n
irigasi, teknis pertanian,
dan pembiayaan < 50 %

Kondisi Kelembagaan = Dihitung berdasarkan skor penilaian kinerja GP3A/IP3A


GP3A/IP3A = Skor >70 %:B (85%); skor 50-<70%:S(60%); skor <50%:BB (30%)
Contoh : Penilaian dalam Form
IKSI
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (1/5)
3 2 3 2 18 10 10 3 5 8 8 13 10 10
FORMULIR 2

INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI


DIISI OLEH
PENGAMAT/PETUGAS OP

Nama Daerah Irigasi : Mrican Kanan


Luas Areal Daerah irigasi : 17,001 Ha
Jumlah Wilayah Kerja Pelaksanaan OP : Bh
Lokasi : Kab. Kediri dan Kab. Jombang ISI DISINI
Bobot Nilai Indeks Kondisi
Uraian Bagian Bagian Keterangan Yang ada Maksimum
(%) (%) (%) (%)
1 2 3 4 5 6

I. PRASARANA FISIK 35.08 JUMLAH 78 45


1 . Bangunan Utama 11.19 Sub Jumlah 86 13
1.1. Bendung 3.29 100 4 (*1)
(*1) = bila
( ada Kantong Lumpur ) ada kantong 5 (*2)
a. Mercu 0.72 20 lumpur 90
b. Sayap 0.45 15 (*2) = bila 75
tidak ada
c. Lantai Bendung 0.56 20 kantong 70
d. Tanggul Penutup 0.72 20 lumpur 90
e. Jembatan 0.18 5 90
f. Papan Operasi 0.36 10 90
g. Mistar Ukur 0.15 5 75
h. Pagar Pengaman 0.15 5 75

1.2. Pintu-pintu Bendung dan roda gigi dapat dioperasikan 6.30 100 7 (*1)
8 (*2)
a. Pintu Pengambilan 3.15 50 90
b. Pintu Penguras Bendung 3.15 50 90

1.3. Kantong Lumpur dan Pintu Pengurasnya 1.60 100 2 (*1)


0 (*2)
a. Bangunan Kantong Lumpur baik 0.56 35 80
b. Kantong Lumpur telah di bersihkan 0.48 30 80
c. Pintu Penguras dan Roda gigi Kantong Lumpur dapat 0.56 35 80
di operasikan

93
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (2/5)
2 . Saluran Pembawa 8.05 Sub Jumlah 81 10
2.1. Kapasitas tiap saluran cukup untuk membawa debit 4.50 100 90 5
kebutuhan / Rencana maksimum
2.2. Tinggi tanggul cukup untuk menghindari limpahan setiap 1.60 100 80 2
saat selama pengoperasian
2.3. Semua perbaikan saluran telah selesai 1.95 100 65 3

3 . Bangunan pada saluran pembawa 6.64 Sub Jumlah 74 9


3.1. Bangunan Pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / Sadap ) lengkap 1.60 100 2
dan berfungsi
a. Setiap saat dan setiap bangunan pengatur perlu 0.85 100 85 1
saluran induk dan Sekunder
b. Pada setiap sadap tersier 0.75 100 75 1

3.2. Pengukuran debit dapat dilakukan dengan rencana 1.88 100 2.5
pengoperasian Daerah Irigasi
a. Pada Bangunan Pengambilan ( Bendung / Intake ) 0.75 100 75 1
b. Pada tiap bangunan pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / 0.56 100 75 0.75
Sadap )
c. Pada setiap sadap tersier 0.56 100 75 0.75

3.3. Bangunan Pelengkap berfungsi dan lengkap 1.38 2


a. Pada saluran induk dan sekunder 0.60 100 75 0.8
b. Pada bangunan syphon, gorong-gorong, jembatan, 0.78 100 65 1.2
talang, cros drain tidak terjadi sumbatan

3.4. Semua perbaikan telah selesai 1.79 2.5


a. Perbaikan bangunan pengatur ( Bagi / Bagi Sadap / 0.94 100 75 1.25
Sadap )
b. Mistar ukur, skala liter dan tanda muka air 0.24 100 65 0.375
c. Papan Operasi 0.33 100 65 0.5
d. Bangunan pelengkap 0.28 100 75 0.375

4 . Saluran Pembuang dan Bangunannya 2.60 Sub Jumlah 65 4


4.1. Semua saluran pembuang dan bangunannya telah 1.95 100 65 3
dibangun dan tercantum dalam daftar pemeliharaan serta
telah diperbaiki dan berfungsi
4.2. Tidak ada masalah banjir yang menggenangi 0.65 100 65 1

94
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (3/5)
5 . Jalan masuk / Inspeksi 2.90 Sub Jumlah 73 4
5.1. Jalan masuk ke bangunan utama dalam kondisi baik 1.50 100 75 2
5.2. Jalan Inspeksi dan jalan setapak sepanjang saluran telah 0.65 100 65 1
diperbaiki
5.3. Setiap bangunan dan saluran yang dipelihara dapat dicapai 0.75 100 75 1
dengan mudah

6 . Kantor, Perumahan dan Gudang 3.70 Sub Jumlah 74 5


6.1. Kantor memadai untuk :
- Ranting / Pengamat / UPTD 0.75 100 75 1
( Setingkat Satker Balai PSDA / UPT /
Cab PU Kab / Kota )
- Mantri / Juru 0.75 100 75 1
( Setingkat Korlap Balai PSDA / Mantri Pengairan )
6.2. Perumahan memadai untuk :
- Ranting / Pengamat / UPTD 0.38 100 75 0.5
( Setingkat Satker Balai PSDA / UPT /
Cab PU Kab / Kota )
- Mantri / Juru 0.38 100 75 0.5
( Setingkat Korlap Balai PSDA / Mantri Pengairan )
6.3. Gudang memadai untuk :
- Kantor Ranting / Pengamat / UPTD 0.75 100 75 1
- Bangunan utama ( BD ) 0.38 100 75 0.5
- Skot Balok dan perlengkapan dibangunan lain 0.33 100 65 0.5

95
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (4/5)
II. PRODUKTIVITAS TANAM 11.15 JUMLAH 74 15
( Ta hun se be lumnya )
1 . Pemenuhan kebutuhan air 5.85 100 65 9
( Faktor K )

2 . Realisasi luas tanam ( e ) 3.44 100 86 4


Luas baku (Ha) 17,001 ( a )
Re a lisa si
Musim Ta na m Ta na m
(Ha )
- MT. I 12,871
- MT. II 6,863
- MT. III 24,200
Jumlah I, II, III 43,934 ( b )
IP Maks ( % ) 300 ( c )
Indeks Pertanaman ( IP ) 258 ( d )
yang ada = (b) / (a) x 100 %
Prosentase Realisasi Luas 86 ( e )
Tanam = (d) / (c) x 100 %

3 . Produktivitas Padi ( c ) 1.86 100 93 2

Produktvfitas padi rata-rata 6.13 ( a )


( ton / ha )
Produksi padi yang ada 5.73 ( b )
( ton / ha )
Prosentase Produktivitas 93 ( c )
padi = (b) / (a) x 100 %
Bila produksi padi yang ada > produksi
rata-rata maka Prosentase Produktivitas
padi ( c ) ditulis 100 %.

III. SASARAN PENUNJANG 5.90 JUMLAH 59 10


1 . Pe ra la ta n Ope ra si da n Pe me liha ra a n 2.60 Sub Jumlah 65 4
1.1. Alat alat dasar untuk pemeliharaan rutin 1.30 100 65 2
1.2. Perlengkapan personil untuk operasi 0.33 100 65 0.5
1.2. Peralatan berat untuk pembersihan lumpur 0.98 100 65 1.5
dan pemeliharaan tanggul

2 . Tra nsporta si 1.10 Sub Jumlah 55 2


2.1. Ranting / Pengamat / UPTD ( Sepeda motor ) 0.55 100 55 1
2.2. Mantri / Juru (Sepeda motor) 0.28 100 55 0.5
2.3. DPA ( Sepeda motor ) 0.28 100 55 0.5

3 . Ala t-a la t ka ntor Ra nting/Pe nga ma t/UPTD 1.10 Sub Jumlah 55 2


3.1. Perabot dasar untuk kantor 0.55 100 55 1
3.2. Alat kerja di kantor 0.55 100 55 1

4 . Ala t Komunika si 1.10 Sub Jumlah 55 2


4.1. Jaringan komunikasi yang memadai untuk Ranting / 1.10 100 55 2
Pengamat / UPTD - Balai PSDA - Bag Pel Kegiatan
96
CONTOH : PERHITUNGAN IKSI (5/5)
IV. ORGANISASI PERSONALIA 9.35 JUMLAH 62 15
1 . Orga nisa si O da n P te la h disusun de nga n 3.15 Sub Jumlah 63 5
ba ta sa n-ba ta sa n ta nggung ja w a b da n tuga s ya ng je la s
1.1. Ranting / Pengamat / UPTD 1.30 100 65 2
1.2. Mantri / Juru 1.30 100 65 2
1.3. PPA 0.55 100 55 1

2 . Pe rsona lia 6.20 Sub Jumlah 62 10


2.1. Kuantitas / Jumlah sesuai dengan kebutuhan
- Mantri / Juru 0.55 100 55 1
- PPA 1.65 100 55 3
2.2. > 70 % PPA Pegawai Negeri 1.40 100 70 2
( bila ≥ 70 % bobot bagian 100 % )
2.3. Semua sudah paham OP
- Ranting / Pengamat / UPTD 0.65 100 65 1
- Mantri / Juru 1.30 100 65 2
- PPA 0.65 100 65 1

V. DOKUMENTASI 3.75 JUMLAH 75 5


1 . Buku Da ta Da e ra h Iriga si 1.50 100 75 2

2 . Pe ta da n ga mba r-ga mba r 2.25 Sub Jumlah 75 3


2.1. Data dinding di Kantor 0.65 100 65 1
2.2. Gambar Pelaksana 0.80 100 80 1
2.3. Skema Jaringan ( pelaksana dan bangunan ) 0.80 100 80 1

VI. PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR ( P3A ) 6.45 JUMLAH 65 10


A. Jumlah P3A Desa = 30 Bh
B. Jumlah GP3A = 15 Bh
C. Jumlah IP3A = - Bh

1 . GP3A / IP3A sudah berbadan Hukum 1.05 100 70 1.5

2 . Kondisi Kelembagaan GP3A / IP3A 0.30 100 60 0.5


- Berkembang ( 100 % )
- Sedang berkembang ( 60 % )
- Belum berkembang ( 30 % )

3 . Rapat Ulu Ulu / P3A Desa / GP3A dengan Ranting / 1.20 100 60 2
Pengamat / UPTD
- 1/2 bulan sekali ( 100 % )
- 1 bulan sekali ( 60 % )
- Ada tidak teratur ( 40 % )
- Belum ada ( 0 % )

4 . P3A aktif mengikuti survei / penelusuran jaringan 0.65 100 65 1

5 . Partisipasi P3A dalam perbaikan jaringan dan 1.30 100 65 2


penanganan Bencana Alam

6 . Iuran P3A digunakan untuk perbaikan jaringan 1.30 100 65 2


- Tersier ( 100 % )

7 . Partisipasi P3A dalam perencanaan Tata Tanam 0.65 100 65 1


dan Pengalokasian Air

97
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA PADA DAERAH IRIGASI
(IRIGASI PERMUKAAN) TAHUN 2017

DAERAH IRIGASI : ……………………


PROVINSI : ……………………
KABUPATEN/KOTA : ……………………
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA TINGKAT DAERAH IRIGASI FORM 6A-UD

EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI


AREAL TERDAMPAK KERUSAKAN KINERJA
LUAS PRASARANA FISIK ORGANISA KONDISI
JARINGAN IRIGASI (Ha) SARANA PER
AREAL PRODUKTIVIT SI DOKUMENT KELEMBAGA
NO. NAMA SALURAN IRIGASI INDEKS PENUNJAN TOTAL JARINGAN KETERANGAN
LAYANA INDEKS INDEKS TINGKAT RUSAK RUSAK RUSAK AS TANAMAN PERSONALI ASI AN
TINGKAT KERUSAK BAIK G IRIGASI
N (Ha) KINERJA KONDISI KERUSAK RINGAN SEDANG BERAT A GP3A/IP3A
KONDISI AN (SB,B,K,J)
AN (B, RR,
(BS, B, S, J) (>10- (>20-
(Max 45%) (100%) (%) RS, RB) (0-10%) (>40%) (Max 15%) (Max 10%) (Max 15%) (Max 5%) (Max 10%) (Max 100%)
20%) 40%)
18=(4+13+
5=((4)/45%)*10
1 2 3 4 6 7=100-(5) 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 14+15+16+1 19 20
0%
7)

1 Bendung …………….
2 Primer …………….

3 Sekunder …………….
4 Sekunder …………….
5 Sekunder …………….
6 Sekunder …………….

7 Sekunder …………….
8 Sekunder …………….

dst….

- - - - #DIV/0!
-

PENJELASAN KOLOM 6 : TINGKAT KONDISI FISIK


1. BS: Baik Sekali; B: Baik; S: Sedang; J: Jelek ……………….., …………………………... 2017
2. Kondisi baik sekali :>90%
3. Kondisi baik : 80-<90% Dibuat :
4. Kondisi sedang : 60-<80%
5. Kodisi jelek : <60%

PENJELASAN KOLOM 8 : TINGKAT KERUSAKAN


1. B: Baik; RR: Rusak Ringan; RS: Rusak Sedang; RB: Rusak Berat
2. Baik: tingkat kerusakan <10%
3. Rusak Ringan : tingkat kerusakan ringan 10-20% ………………………………….. …………………………………….. ……………………………………..
4. Rusak Sedang : tingkat kerusakan sedang 21-40%
5. Rusak Berat : tingkat kerusakan berat >40 %

PENJELASAN KOLOM 19 : KINERJA

1. SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang


2. Kinerja sangat baik sekali : IKSI 80-100

3. Kinerja baik : IKSI 70-79

4. Kinerja cukup : IKSI 55-69 60

5. Kinerja Jelek : iIKSI <55


REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA PADA DAERAH IRIGASI (IRIGASI PERMUKAAN)
KEWENANGAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017

KABUPATEN/KOTA : ……………………
PROVINSI : …………………… FORM 6C-UP

EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI


Luas Sesuai AREAL TERDAMPAK KERUSAKAN JARINGAN
PRASARANA FISIK KINERJA PER
Permen IRIGASI (Ha) KONDISI
PROVINSI/KABUPATEN/ PUPR PRODUKTIVIT SARANA ORGANISASI JARINGAN
NO. NAMA DAERAH IRIGASI DOKUMENTASIKELEMBAGAAN TOTAL KETERANGAN
KOTA 14/2015 INDEKS TINGKAT AS TANAMAN PENUNJANG PERSONALIA IRIGASI
INDEKS INDEKS TINGKAT RUSAK RUSAK RUSAK GP3A/IP3A
KERUSAKA KERUSAKAN BAIK (SB,B,K,J)
KINERJA KONDISI KONDISI RINGAN SEDANG BERAT
N (B, RR, RS,
(BS, B, S, J)
(Ha) (Max 45%) (100%) (%) RB) (0-10%) (>10-20%) (>20-40%) (>40%) (Max 15%) (Max 10%) (Max 15%) (Max 5%) (Max 10%) (Max 100%)
6=((5)/45%)* 19=(5+14+15
1 2 3 4 5 7 8=100-(6) 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21
100% +16+17+18)

RERATA #DIV/0! #DIV/0! - - - - #DIV/0!


TOTAL - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -

PENJELASAN KOLOM 7 : TINGKAT KONDISI FISIK


1. BS: Baik Sekali; B: Baik; S: Sedang; J: Jelek
2. Kondisi baik sekali :>90% ……………….., …………………………... 2017
3. Kondisi baik : 80-90%
4. Kondisi sedang : 60-79% Diperiksa Disusun :
5. Kodisi jelek : <60%

PENJELASAN KOLOM 9 : TINGKAT KERUSAKAN


1. B: Baik; RR: Rusak Ringan; RS: Rusak Sedang; RB: Rusak Berat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Baik: tingkat kerusakan <10%
3. Rusak Ringan : tingkat kerusakan ringan 10-20%
4. Rusak Sedang : tingkat kerusakan sedang 21-40%
5. Rusak Berat : tingkat kerusakan berat >40 %

PENJELASAN KOLOM 20 : KINERJA


1. SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang

2. Kinerja sangat baik sekali : IKSI 80-100


3. Kinerja baik : IKSI 70-79

4. Kinerja cukup : IKSI 55-69 60


5. Kinerja Jelek : iIKSI <55
Indeks Kinerja Sistem Irigasi Utama
Kebutuha Non Jum- Kekur
IV. PERSONALIA n PNS PNS lah angan.
org org org org org
1. Ranting/Pengamat/UPTD/Perwakilan Balai : 2 2 - 2 -
2. Staf Pengamat/UPTD : 10 4 2 6 4
3. Mantri/Juru Pengairan : 12 4 3 7 5
4. PPA/POB : 36 13 7 20 16

Optim
V. INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI Yang ada Maks Min um
% % % %
1. Prasarana Fisik : 35,08 45 25 35
diisi Kondisi
2. Produktivitas tanam : 11,15 15 10 12,5 fisik:
dari
3. Sarana Penunjang data : 5,90 10 5 7,5 78% :
perhitu Kondisi
4. Organisasi Personalia : 9,35 15 7,5 10
ngan Sedang
5. Dokumentasi IKSI : 3,75 5 2,5 5
6. P3A : 6,45 10 5 7,5
JUMLAH : 71,68 100 55 77,5

Bobot 70-79: KINERJA BAIK


TATACARA PENILAIAN / INDEKS
KINERJA SISTEM IRIGASI (IKSI)
TERSIER
BOBOT PENILAIAN PER-INDIKATOR IRIGASI
TERSIER

1. Aspek Kondisi Fisik Jaringan Tersier 25 %


6
2. Aspek Produktifitas Tanam 15 %
Indi 3. Aspek Kondisi OP Jaringan Tersier 20 %
Kator 4. Aspek Organisasi Personalia 15 %

5. Aspek Dokumentasi 5%
Eva 6. Aspek kondisi P3A 20 %
luasi

102
URAIAN BOBOT PENILAIAN MAKSIMUM PER-
INDIKATOR IRIGASI TERSIER
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
I PRASARANA FISIK 25
1 Saluran Pembawa 14 -sesuai bangunan
utamanya

2 Bangunan pada Saluran -primer dan/atau


8 sekunder
Pembawa
3 Saluran Pembuang dan -pembuang
3 primer dan/atau
Bangunannya sekunder
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
II PRODUKTIVITAS TANAM 15 -Tahun
sebelumnya

1 Pemenuhan kebutuhan air -rata-rata dalam 1


9 tahun
(Faktor-K)
2 Realisasi luas tanam (IP untuk -total 3 MT
4 (Padi,Padi,Palawij
semua jenis tanaman) a, dll)

3 Produktivitas padi - ton/ha rata-rata


2 dlm 3 MT
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
III KONDISI O&P JI.TERSIER 20 -Yang ada/
Kebutuhan ideal

1 Bobolan/pengambilan liar dari -berdasarkan data


6 yg ada dilapangan
Sal.Primer,Sekunder, dan Tersier
2 Giliaran pembagian air pada -Idem-
4
waktu debit kecil
3 Pembersihan saluran tersier -Idem-

secara gotong 6
royong/diborongkan
4 Perlengkapan pendukung O&P -Idem-
4
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
IV ORGANISASI PERSONALIA 15 -Yang ada/
Kebutuhan ideal

1 Tersedianya Petugas OP (Ulu-Ulu -bila tdk ada, nilai


6 0
atau petugas teknis P3A)
2 Petugas OP (Ulu-Ulu/petugas -termasuk sdh
ikut pembinaan
teknis P3A) yang ada sudah 4,5 /pemberdayaan
terlatih P3A

3 Petugas OP (Ulu-Ulu atau


petugas teknis P3A) Mampu dan
4,5
sering berkomunikasi dengan
petani dan juru, termasuk PPL
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
V DOKUMENTASI 5 -Yang ada/
Kebutuhan ideal

1 Buku data petak tersier terdiri : -sesuai kondisi yg


ada
Buku Administrasi Organisasi,
2
Manual OP Tersier, Jadwal dan
Pola Tanam
2 Peta dan gambar terdiri : Peta -sesuai kondisi yg
ada
wilayah kerja, peta petak tersier,
skema jaringan tersier, skema 3
bangunan, dan gambar purna
laksana
BOBOT KETERANG
NO. URAIAN
(%) AN
VI PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR 20 -sebagai
pembanding
(P3A) kebutuhan ideal
1 Status badan hukum P3A -dibandingkan dgn
2 kebutuhan yg hrs
dibentuk
2 Kondisi kelembagaan P3A 3 -idem-

3 Aktivitas rapat-rapat P3A 2 -idem-

4 Aktivitas survey dan penelusuran JI. tersier -idem-


3
5 Partisipasi P3A dlm perbaikan jaringan dan -idem-
3
penanganan bencana alam
6 Iuran OP untuk perbaikan JI.Tersier -idem-
2
7 Kemampuan fungsional dan koordinasi dlm 3 -idem-
perenc Tata tanam dan Pengalokasian Air.
8 Keterlibatan P3A dalam Monitoring dan 2
evaluasi
INDIKATOR PENILAIAN ASPEK SISTEM IRIGASI TERSIER

Dalam penentuan indikator (dinyatakan dalam prosentase) penilaian dibagi dalam


beberapa kelompok kondisi dan kinerja sebagai berikut :
1. Prasarana Fisik ada 4 indikator yang dinyatakan dalam KONDISI, yaitu :

Kondisi baik sekali (> 90- 100%) atau tingkat


0 - 10 %
kerusakan :
Kondisi baik (> 80 - 90%) atau tingkat kerusakan: > 10 – 20 %
Kondisi sedang (>60-80%) ]atau tingkat kerusakan: > 20 - 40 %
Kondisi jelek (< 60%) atau tingkat kerusakan : > 40 %

2. Untuk Non Fisik (produktivitas tanaman, kondisi OP, petugas OP/organisasi


personalia, dokumentasi dan P3A) ada 4 indikator dalam KINERJA , yaitu :
• Kinerja baik sekali : (> 90 - 100%)
• Kinerja baik : (> 80 - 90%)
• Kinerja cukup : (> 60 - 80%)
• Kinerja kurang/jelek: (< 60%)

109
DIAGRAM ALIR TAHAPAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
SISTEM IRIGASI TERSIER
Penilaian Kinerja
Sistem Irigasi Tersier
Pengumpulan data sekunder : Peta Petak, Sosialisasi Kegiatan IKSI dan Kesepakatan
Skema JI, Skema Bangunan, Data Inventarisasi Jadwal Penelusuran JI

Survai dan Penelusuran


Jaringan Irigasi Tersier

A B C D E F

Penilaian Bobot Penilaian Bobot Penilaian Bobot Penilaian Bobot Penilaian Penilaian
Komponen Komponen Komponen Komponen Orgs Bobot Bobot
Prasarana Fisik Produktivitas Kondisi OP Personalia Komponen Komponen
JI.Tersier Tanam JI.Tersier (Petugas OP) Dokumentasi P3A
(maks 25) (maks 15) (maks 20) (maks 15) (maks 5) (maks 20)

Berdasarkan Kriteria dan Bobot


Penilaian IKSI Tersier

KRITERIA IKSI TERSIER


§ 80 – 100 : Kinerja sangat baiK REKO TINDAK
§ 70 – < 80 : Kinerja baik MEN LANJUT
§ 55 - <70 : Kinerja kuranga perlu perhatian DASI
§ < 55 : Kinerja jelek perlu penanganan segera
INDEKS PERTANAMAN DAN PRODUKTIVITAS PADI PADA PETAK TERSIER
DAERAH IRIGASI (PERMUKAAN) KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017
DAERAH IRIGASI : …………………………..
PROVINSI : .................................
REKAPITULASI IP & PRODUKTIVITAS PADA PETAK TERSIER TINGKAT DAERAH IRIGASI FORM 1C-TD

LUAS PETAK TERSIER (Ha) LOKASI TANAMAN PADI POLOWIJO TEBU LAINNYA JUMLAH PRODUKTIVITAS PADI

NAMA SALURAN/NAMA PETAK Sesuai Sesuai MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Total MT.1 MT.2 MT.3 Rata2
NO. Permen Rencan Potensi Fungsio KABUPAT KECAMAT Permen
TERSIER DESA
PUPR a / Baku al nal EN/KOTA AN PUPR Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ha Ha Ha Ha IP(%) Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha
14/2015 14/201
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

1 SALURAN PRIMER .............


1.1 Petak Tersier ........................
1.2 Petak Tersier ........................
1.3 dst....................

2 SALURAN PRIMER .............


2.1 Petak Tersier ........................
2.2 Petak Tersier ........................
2.3 dst....................

3 SALURAN SEKUNDER..............
3.1 Petak Tersier ........................
3.2 Petak Tersier ........................
3.3 dst....................

4 SALURAN SEKUNDER.............
4.1 Petak Tersier ........................
4.2 Petak Tersier ........................
4.2 dst....................

5 dst............

TOTAL

CATATAN : ……………….., …………………………... 2017


1 MT 1 : Musim Tanam ke-1 (Musim Hujan / MH)
2 MT 2 : Musim Tanam ke-2 (Musim Kemarau I / MK I) Diperiksa Dibuat :
3 MT 3 : Musim Tanam ke-3 (Musim Kemarau II / MK II) Direksi Lapangan Konsultan PT INAKKO KSO PT Virama
4 Lainnya : ikan, jeruk, sayur-mayur, dst BBWS/BWS.....................
5 IP : Indeks Pertanaman
6 Ref : Blangko Operasi : 12-O.(Permen PU-PR 12/2015)
7 Kolom 15 : (14/6)*100 ; Kolom 20 : (19/6)*100; Kolom 25 : (24/6)*100; Kolom 30 : (29/6)*100
8 Kolom 31 : (11)+(16)+(21)+(26) dst utk Kolom 32;33;34\ --> (n+1)+……
9 Data-data tersebut termasuk data produktivitas agar dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian setempat
………………………………….. ……………………………………..
INVENTARISASI SALURAN DAN BANGUNAN IRIGASI TINGKAT PETAK TERSIER PADA DAERAH IRIGASI (PERMUK
KEWENANGAN PEMERINTAH (PUSAT) TAHUN 2017…......
DAERAH IRIGASI : …………………………..
KABUPATEN/KOTA : .................................
PROVINSI : ..................................
FORM 2B-T
REKAPITULASI PETAK TERSIER TINGKAT DAERAH IRIGASI
Pengembangan Petak Tersier Luasan Areal (Ha) Jaringan Irigasi Tersier
Luasan Belum Luas Belum Terbangun
Luas Sudah Luas Terbangun Jaringan Tersier
NAMA Jumlah Baku Dikemban Jaringan Tersier (Ha)
Baku Dikemban Sedang Luas Belum Sawah Alih Fungsi Saluran Saluran Saluran Box Koordinat Box Koordinat Indeks
No. SALURAN/NAMA Petak Hasil gkan/ Banguna KET
Awal gkan/ Dikemban Potensia Sudah Sedang Belum Tersier Kwarter Pembuan Tersier Box Kwarter Box Kerapatan
PETAK TERSIER Tersier Verifikasi belum Sudah Sedang Belum Dari n Lainnya
(Ha) terbangu gkan l Dari Cetak Cetak Cetak (m) (m) g (m) (bh) Tersier (bh) Kwarter Jaringan
(Ha) terbangu Sawah Cetak Cetak Belum
n Sawah Sawah Sawah sawah
n Sawah sawah Sawah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 SALURAN PRIMER .............


1.1 Petak Tersier ........................
1.2 Petak Tersier ........................
1.3 dst....................

2 SALURAN PRIMER .............


2.1 Petak Tersier ........................
2.2 Petak Tersier ........................
2.3 dst....................

3 SALURAN SEKUNDER ........


Petak Tersier ........................
Petak Tersier ........................
dst....................

4 SALURAN SEKUNDER ........


Petak Tersier ........................
Petak Tersier ........................
dst....................

TOTAL

CATATAN :
Kolom 26 : Indeks kerapatan jaringan merupakan perbandingan panjang jaringan tersier eksisiting dengan panjang tersier Ideal
Panjang jaringan tersier ideal = 1.500 m per petak tersier (KP Irigasi-05) ……………….., …………………………... 2017

Diperiksa Dibuat :
Direksi Lapangan Konsultan PT INAKKO KSO PT Virama Karya
BBWS/BWS.....................
FORMULIR I : REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
Form I
Diisi Oleh …..
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
I. DATA UMUM
1 Nama Daerah Irigasi :
2 Luas Daerah Irigasi :
3 Nama Petak Tersier :
4 Luas Petak Tersier : Ha
5 Nama Wil. Kerja Juru/Mantri :
6 Nama Wil. Kerja UPTD/Pengamat :
7 Nama Dinas Kabupaten/Kota :
8 Nama Dinas Provinsi :
9 Nama BBWS/BWS (untuk Kewenagan Pusat) :
:

II. RIWAYAT PENANGANAN


1. Nama Kegiatan : (tahun terakhir )
( Pembangunan/Rehabilitasi/Perbaikan Berat )
2. Tahun Pelaksanaan :
3. Jenis Penanganan : (Kontraktual dan Swakelola)
( Kontraktual / Swakelola )
4 Sumber Pendanaan (P3A/APBD/APBN)
(P3A/Bantuan Pemerintah)

III. DATA INVENTARISASI (P3A)

No. jenis Tersier


1. Luas Areal Wilayah Kerja P3A : Ha
2. Tipe Medan lapangan :
3. Panjang Saluran Tersier : Km
4. Panjang Saluran Kwarter : Km
5. Panjang Saluran Suplesi : Km
6. Panjang Saluran Pembuang : Km
7. Jumlah Boks Tersier : Bh
8. Jumlah Boks Kwarter : Bh
9. : Bh
(Gorong-gorong, Talang, Sipon,
Bangunan Akhir, Terjunan, Jembatan)
10 Jumlah Bangunan Lain-lain : Bh
11 Jumlah Pintu Pada Boks Tersier : Bh
12 Jalan Usaha Tani/Jalan Inspeksi : m
13 Debit Rencana Maximum dialirkan : m3/det

IV. PERSONALIA Kebutuh Yang ada Kekuranga


an Jumlah n
(org) (org)
1. Ketua P3A : 0

2. Pengurus P3A : 0
3. Petugas Pembagi Air (PPA) : 0

4. Ketua Blok : 0 0
V. INDEKS KONDISI OP JARINGAN IRIGASI Yang ada Maks Min Optimum
% % % %
1. Prasarana Fisik : 25 15 20
2. Produktivitas tanam : 15 10 12.5
3. Kondisi OP : 20 10 15
4. Organisasi Personalia : 15 7.5 10
5. Dokumentasi : 5 2.5 5
6. P3A : 20 10 15
JUMLAH : 100 55 77.5
FORMULIR II : PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER Form II

Nama Daerah Irigasi :


Diisi Oleh .......
1/3
Luas Areal Daerah irigasi : Ha
Jumlah Wilayah Kerja Pelaksanaan OP : Bh
Lokasi Kabupaten :
Nama Petak Tersier : ……….
Luas Areal : ………. Ha
Luas Wilayah : ………. Ha
Nama Ketua P3A : ……….

Bobot Nilai Indeks Kondisi


Keterang
Uraian Final Bagian Yang ada Maksimum
an
% % % 100%
1 2 3 4 5 6
I. PRASARANA FISIK … 100 … 25.00

1 Saluran Pembawa 14.98 … 100 … 14.00


1.1. Bentuk, Dimensi, Elevasi, dan Kapasitas tiap saluran … 50 … 7.00
cukup untuk membawa debit kebutuhan
/ Rencana maksimum.
1.2. Tinggi tanggul cukup untuk … 20 … 2.80
menghindari limpahan setiap
saat selama pengoperasian.
1.3. Kondisi Saluran Pembawa … 20 … 2.80

1,4, Tingkat Kerapatan Saluran … 10 … 1.40

2. Bangunan pada saluran pembawa … 100 …. 8.00


2.1. Bangunan Pengatur (Boks Tersier/ 11 …. 100 …. 2.00
Kwarter) lengkap dan
berfungsi.
a. Pada setiap sadap sub tersier dan kwarter, 50 … 1.00
setiap saat bangunan pengatur berfungsi …
b. Kerapatan Bangunan di Tersier (boks tersier, kwarter, pelengkap) … 50 … 1.00

2.2. Pengukuran debit dapat dilakukan …. 100 … 2.00


sesuai rencana operasi DI
a. Pada tiap bangunan pengatur … 50 … 1.00
(Boks Tersier)
b. Pada tiap bangunan pengatur … 50 … 1.00
(Boks Kwarter)

2.3. Bangunan Pelengkap berfungsi 37 …. 100 …. 2.00


dan lengkap.
a. Pada saluran Tersier dan … 40 … 0.80
Sub Tersier
b. Pada bangunan syphon, (org) … 40 … 0.80
gorong-gorong, jembatan,
talang, cross-drain tidak terjadi
sumbatan.
c. Jalan Usaha Tani … 10 … 0.20
d. Saung Pertemuan … 5 … 0.10
e. Pengamanan sampah … 5 … 0.10
… …
… …
2.4. Kondisi Bangunan … 100 … 2.00
a. Perbaikan bangunan pengatur
(Boks Tersier/Kwarter)
… 40 … 0.80
2/3
b. Mistar ukur, skala liter dan … 15 … 0.30
tanda muka air.
c. Papan Operasi. … 15 … 0.30
d. Bangunan pelengkap. … 15 … 0.30
e. Perbaikan Jalan usaha tani, saung pertemuan … 15 … 0.30
pengamanan sampah

3. Saluran Pembuang dan Bangunannya 0 … 100 … 3.00


3.1. Semua saluran pembuang dan bangunannya telah dibangun … 75 … 2.25
dan tercantum dalam daftar pemeliharaan serta telah diperbaiki
dan berfungsi.

3.2. Tidak ada masalah banjir yang menggenangi … 25 … 0.75

II. PRODUKTIVITAS PERTANAMAN … 100 … 15.00


( Tahun sebelumnya ) …
1. Pemenuhan kebutuhan air di pintu sadap … 60 … 9.00
( Faktor K )

2. Realisasi luas tanam (e) … 27 … 4.00


Luas baku (Ha) … (a)
Realisasi
Musim Tanam Tanam
(Ha)
- MT. I
- MT. II …
- MT. III …
Areal Tanam =Jumlah I,II,III … (b)
IP Maks ( % ) … (c)
Indeks Pertanaman (IP) … (d)
yang ada = (b)/(a)x100 %
Prosentase Realisasi Luas … (e)
Tanam = (d)/(c)x100 %
3. Produktivitas Padi (c) … 13 … 2.00

Produktvfitas padi rata-rata … (a)


( ton / ha )
Produktivitas padi yang ada … (b)
( ton / ha )
Prosentase Produktivitas (c)
padi = (b)/(a)x100 % …
Bila produktivitas padi yang ada > produktivitas
rata-rata maka Prosentase Produktivitas
padi ( c ) ditulis 100 %.

III. KONDISI OPERASI DAN PEMELIHARAAN … 100 … 20.00


1 Bobolan (pengambilan liar) dari saluran induk, sekunder, dan tersier … 30 … 6.00
2 Giliran Pembagian Air Pada Waktu Debit Kecil … 20 … 4.00
3 Pembersihan Saluran Tersier … 30 … 6.00
4 Perlengkapan Pendukung OP … 20 … 4.00
IV. PETUGAS PEMBAGI AIR/ORGANISASI PERSONALIA … 100 … 15.00
1. Ulu-ulu/petugas teknis P3A tersedia … 40 … 6.00 3/3
2. Ulu-ulu/petugas teknis P3A telah terlatih … 30 … 4.50
3. Ulu-ulu/petugas teknis P3A sering berkomunikasi dengan … 30 … 4.50
Petani dan Juru

V. DOKUMENTASI … 100 … 5.00


1. Buku Data Petak Tersier … 40 … 2.00
2.1. Buku Administrasi Organisasi … 10 … 0.50
2.2. Manual OP Tersier … 15 … 0.75
2.3. Jadwal dan Pola Tanam … 15 … 0.75
2. Peta dan gambar-gambar … 60 … 3.00
2.1. Peta wilayah kerja … 15 … 0.75
2.2. Peta Petak Tersier (Sosio Hidro) … 15 … 0.75
2.3. Skema jaringan irigasi tersier … 15 … 0.75
2.4. Gambar purnalaksana … 15 … 0.75

VI. PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) … 100 … 20.00


A. Jumlah P3A Desa = Bh
1. P3A sudah berbadan Hukum 2 … 10 … 2.00
2. Kondisi Kelembagaan P3A … 15 … 3.00
- Berkembang ( 100 % ) 2
- Sedang berkembang ( 60 % ) 0
- Belum berkembang ( 40 % )
- Belum terbentuk (0%) 1
3. Rapat Ulu Ulu / P3A Desa dengan … 10 … 2.00
Juru/Mantri/Penyuluh Pertanian
- 1/2 bulan sekali ( 100 % ) 0
- 1 bulan sekali ( 60 % ) 1
- Ada tidak teratur ( 40 % ) 0
- Belum ada (0%) 0
4. P3A aktif melakukan survei/penelusuran jaringan. … 15 … 3.00
5. Partisipasi anggota P3A dalam perbaikan jaringan dan … 15 … 3.00
penanganan Bencana Alam.
6. Kepatuhan anggota P3A terhadap Iuran digunakan … 10 … 2.00
untuk pengelolaan jaringan tersier
7. Kemampuan fungsional dan koordinasi P3A … 15 … 3.00
dalam perencanaan tata tanam dan pengalokasian air
8. Keterlibatan P3A dalam Monitoring dan Evaluasi … 10 … 2.00

TOTAL (I s.d. VI) … … 100.00

CATATAN
ISI KOLOM 4 SESUAI KONDISI LAPANGAN DALAM PERSEN
KOLOM 2 ADALAH HASIL FINAL KONDISI JARINGAN
117
Contoh Perhitungan kondisi berdasarkan :
KRITERIA DAN BOBOT KONDISI JARINGAN IRIGASI TERSIER
Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Tersier
Uraian Nilai
Kondisi Kete
(komponen/sub Bobot Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Baik Sekali rang
komponen/indika Standar (80 - <90)% (60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% an
tor) (%)
Total 100
I Prasarana Fisik 25
1 Saluran Pembawa 14
1.1 Bentuk, Dimensi, 7,00 1 Profil setiap saluran Profil padabeberapa ruas Profil padabeberapa Profil padasetiap ruas
Elevasi, dan memenuhi kapasitas mengalami perubahan saluran mengalami mengalami perubahan
Kapasitas tiap kebutuhan/rencana kecil sehingga kapasitas perubahan dan penurunan dan kapasitas
Saluran cukup berkurang 20% dari kapasitas berkurang lebih berkurang lebih dari
untuk membawa kapasitas kebutuhan/ dari 40% dari kapasitas 50% dari kapasitas
debit rencana kebutuhan/ rencana kebutuhan/rencana
kebutuhan/rencana 2 Di sepanjang ruas Terdapat bobolan dan Terdapat beberapa Terdapat banyak
maksimum saluran tidak terdapat bocoran relative kecil bobolan dan bocoran yang bobolan dan bocoran
bobolan dan tidak yang sedikit berpengaruh berpengaruh terhadap yang secara kuantitas
terdapat bocoran, terhadap kapasitas kapasitas saluran. mempengaruhi
Effisiensi memenuhi yg saluran, Effisiensi Effisiensi antara 50% -60% kapasitas rencana.
disyaratkan >70% antara 70% -60% Effisiesi dibawah 50%
3 Tidak terdapat endapan Endapan dan atau erosi Endapan erosi banyak Endapan atau erosi
atau erosi yang sedikit berpengaruh berpengaruh terhadap berpengaruh besar
berpengaruh terhadap terhadap kapasitas kapasitas saluran20% - tehadap kapasitas
kapasitas saluran saluran antara 10%- 20% 40% dari kapasitas saluran saluran (>50%)
=<10% dari kapasitas dari kapasitas saluran rencana
saluran rencana rencana

(1.1) Perhitungan Kondisi


Kapasitas saluran = (85%+70%+85%)/3 = 80%
Uraian Nilai
Kondisi
(komponen/sub Bobot Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Ketera
No Baik Sekali
komponen/indi Standar (80 - <90)% (60 - <80)% (<60)% ngan
(90 - 100)%
kator) (%)
1.2 Tinggi Tanggul 2,80 1 Tanggul mempunyai Tanggul Tinggi tanggul Tinggi tanggul
cukup untuk stabilitas yang baik, mempunyai masih memenuhi tidak memenui
menghindari tinggi jagaan yg cukup stabilitas yang baik batas aman syarat untuk
limpahan setiap untuk mencegah air namun tinggi operasional namun elevasi air
saat selama melimpah (over jagaan berkurang telah berkurang 20 maksimum
pengoperasian topping) selama masa 10 cm. (Tinggi cm (Tinggi Jagaan selama operasi
operasi dan musim Jagaan Minimum Minimum 0.10m). dan musim hujan
hujan (Tinggi Jagaan 0.20m) (Tidak ada
Minimum 0,30m) Jagaan)
2 Pada saluran Pada saluran Pada saluran Pada saluran
pasangan (lining) pasangan (lining) pasangan (lining) pasangan (lining)
tidak terdapat retakan terdapat terdapat cukup terdapat banyak
mengelupas/retaka banyak bagian bagian yang
n/ pecah kurang yang mengelupas/ mengelupas/
dari 20% retakan/pecah retakan/ pecah
kurang dari 40% kurang dari 50%
3 Patok batas saluran Patok batas saluran Patok saluran tidak Tidak terdapat
terpasang dengan ada yang hilang lengkap (hilang) patok batas
jarak setiap 50 m (<20%) dan <40% dan saluran atau yang
di sepanjang saluran. nomenklatur nomenklatur hilang >50% serta
Nomenklatur terpasang dalam terpasang dalam nomenklatur
terpasang dalam kondisi rusak kondisi rusak dalam kondisi
kondisi baik ringan sedang rusak atau hilang

(1.2) Perhitungan Kondisi


tinggi tanggul
= (70% + 85% + 70%) = 75%
Uraian Nilai
Kondisi
(komponen/sub Bobot Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek Ketera
No Baik Sekali
komponen/indikat Standar (80 - <90)% (60 - <80)% (<60)% ngan
(90 - 100)%
or) (%)
1.3 Semua 2,80 Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan
perbaikan dan telah telah baru masih
pemeliharaan mencapai mencapai mencapai mencapai
saluran telah 90-100% 80% – 90% 60-70% kurang dari
selesai 40%
1.4 Tingkat 1,40 25m/ha 20m - 15m - <15m/ha
Kerapatan 22,5m/ha <20m/ha
Saluran
(Total saluran
: tersier,
kwarter,
pembuang)

(1.3) Perhitungan Kondisi = 70%


tingkat perbaikan

(1.4) Perhitungan Kondisi = 85%


tingkat kerapatan sal.
FORMULIR II : PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER Form II
Diisi Oleh .......
Nama Daerah Irigasi : 1/3
Luas Areal Daerah irigasi : Ha
Jumlah Wilayah Kerja Pelaksanaan OP : Bh
Lokasi Kabupaten :
Nama Petak Tersier : ……….
Luas Areal : ………. Ha
Luas Wilayah : ………. Ha isi disini
Nama Ketua P3A : ……….

Bobot Nilai Indeks Kondisi


Keterang
Uraian Final Bagian Yang ada Maksimum
an
% % % 100%
1 2 3 4 5 6
I. PRASARANA FISIK … 100 … 25.00

1 Saluran Pembawa 14.98 10,85


… 100 77,50
… 14.00
1.1. Bentuk, Dimensi, Elevasi, dan Kapasitas tiap saluran 5,60
… 50 …80 7.00
cukup untuk membawa debit kebutuhan
/ Rencana maksimum.
1.2. Tinggi tanggul cukup untuk 2,10
… 20 75
… 2.80
menghindari limpahan setiap
saat selama pengoperasian.
1.3. Kondisi Saluran Pembawa 1,96
… 20 70
… 2.80

1,4, Tingkat Kerapatan Saluran 1,19


… 10 85
… 1.40

2. Bangunan pada saluran pembawa … 100 …. 8.00


2.1. Bangunan Pengatur (Boks Tersier/ 11 …. 100 …. 2.00
Kwarter) lengkap dan
berfungsi.
122
Uraian Nilai
Kondisi Keter
(komponen/sub Bobot Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Baik Sekali anga
komponen/indika Standar (80 - <90)% (60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% n
tor) (%)
2 Bangunan pada 8,00
Saluran Pembawa
2.1 Bangunan pengatur 2,00 1 Semua bangunan Semua bangunan Semua bangunan Semua bangunan
(Box tersier/kuater) pembagi (box pembagi (box pembagi (box pembagi (box
lengkap dan tersier/kuarter) tersier/ kuarter) tersier/kuarter) masih tersier/kuarter) tidak
berfungsi : (1,00) berfungsi dengan berfungsi dengan berfungsi dengan baik berfungsi dengan
a. Pada setiap sadap baik dan dilengkapi baik dan dilengkapi dan tidak dilengkapi baik dan tidak
sub tersier dan dengan pintu kecil. dengan pintu kecil, dengan pintu kecil, dan dilengkapi dengan
kwarter, dan bocoran ada bocoran ada pintu ada pintu /balok penebat
setiap saat pintu ada sekitar sekitar 21-20% dan bocoran ada
bangunan 10-20% pintu ada >20%
pengatur
berfungsi 2 Terdapat bocoran Terdapat bocoran Bocoran pada Tingkat bocoran
pada bangunan pada bangunan bangunan=antara 21%- melebihi 40% dan
<10% antara 10%-20% 40% sudah mengubah
kapasitas rencana

3 Terdapat petunjuk Terdapat petunjuk Tidak tersedia petunjuk Tidak tersedia


(manual) dan Tabel (manual) dan Tabel (manual) dan Tabel petunjuk (manual)
operasi pintu (box operasi pintu (box operasi pintu box dan Tabel operasi
tersier dan kuarter) tersier dan kuarter) tersier/kuarter pintu box
tersier/kuarter

4 Konstruksi sayap Konstruksi sayap Konstruksi sayap Terdapat banyak


masih baik seperti dalam keadaan terdapat retakan yang retakan/patahan
semula utuh, tetapi cukup lebar sehingga
terdapat retakan air bisa merembes
sehingga air bisa
merembes
Uraian Nilai
Kondisi Kete
(komponen/sub Bobot Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi Jelek
No Baik Sekali rang
komponen/indikat Standar (80 - <90)% (60 - <80)% (<60)%
(90 - 100)% an
or) (%)
5 Lubang drainase Lubang drainase Lubang drainase Lubang drainase
(wheep holes) (wheep holes) (wheep holes) pada (wheep holes) pada
pada sayap muka pada sayap muka sayap muka dan sayap muka dan
dan belakang dan belakang ada belakang sebagian belakang tidak
berfungsi baik yang kurang kurang berfungsi berfungsi
berfungsi (<20%) (antara 21%-40%)
6 Tanggul Tanggul Tinggi tanggul masih Tinggi tanggul tidak
mempunyai mempunyai memenuhi batas memenuhi syarat
stabilitas yang stabilitas yang aman operasional untuk elevasi air
baik, tinggi baik tinggi jagaan namun telah maksimum selama
jagaan yg cukup yg cukup untuk berkurang 10 cm operasi dan musim
untuk mencegah mencegah air Dan ada tanda- hujan dan stabilitas
air melimpah melimpah (over tanda tanggul tidak
(over topping) topping) selama ketidakstabilan memnuhi syarat,
selama masa masa operasi dan (melengkung sudah ada tanda
operasi dan musim hujan cembung) penurunan elevasi
musim hujan
7 Tidak ada tanda- Mulai ada tanda- Mulai ada tanda- Mulai ada retakan
tanda retak dan tanda retak tanda retak dan dan longsoran pada
longsor pada ringan namun longsor pada bangunan
bangunan belum ada tanda bangunan
longsor pada
bangunan

(2.1) Perhitungan Kondisi = (70%+ 85%+70%+70%+70%+85%+70%)/7


bangunan pengatur
= (520)/7 = 74,29%
CONTOH : PENELUSURAN DAN PENILAIAN KONDISI
JARINGAN IRIGASI TERSIER (REALISASI TANAM)

125
INDEKS PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER

1. Indeks Kinerja
Yg ada Maks Min Optimum Ketera
No. Indeks
(%) (%) (%) (%) ngan
1 Prasarana fisik ….. 25 15 20
2 Produktivitas tanaman ….. 15 10 12,5
3 Kondisi OP ….. 20 10 15
4 Petugas OP/Org/SDM ….. 15 7,5 10
5 Dokumentasi ….. 5 2,5 5
6 P3A ….. 20 10 15
JUMLAH ….... 100 55 77,5
2. Kategori Kinerja
Berdasarkan hasil penilaian kinerja system irigasi tersier dihasilkan Indeks kinerja
dengan nilai :
• 80 – 100 : Kinerja sangat baik
• 70 – <80 : Kinerja baik
• 55 – <70 : Kinerja kurang
• <55 : Kinerja jelek
126
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER

REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER PER SALURAN INDUK


Form V

Nama Daerah Irigasi :


Luas Areal Daerah irigasi : Ha
Jumlah Petak Tersier : Bh
Lokasi Kabupaten/Kota :
Lokasi Provinsi :
Lokasi BBWS/BWS :

PANJANG JUMLAH BOBOT KINERJA


LUAS AREA
NOMOR URAIAN SALURAN BANGUNAN PRASARANA PRODUKTIVITAS KONDISI ORGANISASI
(Ha) DOKUMENTASI P3A TOTAL
(m ) (Bh) FISIK TANAM OP PERSONALIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 SALURAN PRIMER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.1 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.2 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

2 SALURAN PRIMER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.1 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.2 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

3 SALURAN PRIMER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.1 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

TOTAL ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

……….., ………….. 20....


Mengetahui, Diperiksa oleh : Dibuat oleh :
UPTD/Pengamat Pengairan Juru/Mantri Pengairan Ketua IP3A

…………………………….. …………………………….. ……………………………..

Nama : ……………………… Nama : ……………………… Nama : ………………………


NIP : ……………………….

127
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER PER SEKUNDER
Form IV

Nama Daerah Irigasi :


Luas Areal Daerah irigasi : Ha
Jumlah Petak Tersier : Bh
Lokasi Kabupaten/Kota :
Lokasi Provinsi :
Lokasi BBWS/BWS :

PANJANG JUMLAH BOBOT KINERJA


LUAS AREA
NOMOR URAIAN SALURAN BANGUNAN PRASARANA PRODUKTI ORGANISASI
(Ha) KONDISI OP DOKUMENTASI P3A TOTAL
(m) (Bh) FISIK VITAS PERSONALIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SALURAN SEKUNDER A ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.1 Petak Tersier A1 ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.2 Petak Tersier A2 ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
1.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

2 SALURAN SEKUNDER B ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.1 Petak Tersier B1 ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.2 Petak Tersier B2 ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
2.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

3 SALURAN SEKUNDER............................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.1 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.2 Petak Tersier ........................ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......
3.3 dst.................... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

TOTAL ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

……….., ………….. 20....


Mengetahui, Diperiksa oleh : Dibuat oleh :
UPTD/Pengamat Pengairan Juru/Mantri Pengairan Ketua GP3A

…………………………….. …………………………….. ……………………………..

Nama : ……………… Nama : ……………… Nama : ………………


NIP : ……………….

128
PENILAIAN KINERJA SUB SISTEM IRIGASI UTAMA
Nama D.I. : ……………………
BBWS/BWS : ……………………
Kabupaten : ……………………
Provinsi : ……………………
EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI
KINERJA
Prasarana Fisik AREAL TERDAMPAK KONDISI JARINGAN IRIGASI (Ha) PER
LUAS AREAL Kondisi
Produktivitas Sarana Organisasi JARINGAN KETERANGAN
NO. NAMA JARINGAN IRIGASI LAYANAN Dokumentasi Kelembagaan TOTAL
Tanaman Penunjang Personalia IRIGASI
Indeks Kondisi Indeks Kondisi Rusak Rusak P3A
Indeks Teknis Baik Rusak Berat (SB,B,K,J)
Prasarana Fisik Kerusakan (B, RR, Ringan Sedang
RS, RB)
(Ha) (45%) (100%) (%) (0-10%) (>10-20%) (>20-40%) (>40%) (15%) (10%) (15%) (5%) (10%) (100%) (Rp)
17=(4+12+13+1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19
4+15+16)
1 Primer …………….
2 Primer …………….
3 Sekunder …………….
4 Sekunder …………….
5 Sekunder …………….
6 Sekunder …………….
7 Sekunder …………….
8 Sekunder …………….
9 Sekunder …………….
10 Sekunder …………….
dst….

RERATA #DIV/0! #DIV/0! - - - - #DIV/0!

TOTAL - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -

CATATAN : KONDISI FISIK CATATAN : KINERJA


1. BS: Baik Sekali; B: Baik; S: Sedang; J: Jelek 1. SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang
2. Kondisi baik sekali :>90%; tingkat kerusakan <10% 2. Kinerja sangat baik sekali : IKSI 80-100
3. Kondisi baik : 80-90%; tingkat kerusakan ringan 10-20% 3. Kinerja baik : IKSI 70-79
4. Kondisi sedang : 60-79%;tingkat kerusakan sedang 21-40% 4. Kinerja cukup : IKSI 55-69 60
5. Kodisi jelek : <60%;tingkat kerusakan berat >40 %) 5. Kinerja Jelek : iIKSI <55
PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI TERSIER
Nama D.I. : ……………………
BBWS/BWS : ……………………
Kabupaten : ……………………
Provinsi : ……………………
EVALUASI KINERJA SISTEM IRIGASI

AREAL TERDAMPAK KONDISI JARINGAN IRIGASI KINERJA PER


LUAS Prasarana Fisik
NAMA SALURAN PRIMER, (Ha) Kondisi JARINGAN
AREAL Produktivitas Organisasi KETERANGAN
NO. SEKUNDER / JARINGAN IRIGASI Kondisi O&P Dokumentasi Kelembagaan TOTAL IRIGASI
LAYANAN Tanaman Personalia
TERSIER Indeks Kondisi Indeks Kondisi Rusak Rusak P3A (SB,B,K,J)
Indeks Teknis Baik Rusak Berat
Prasarana Fisik Kerusakan (BS, B, S, Ringan Sedang
J)
(Ha) (25%) (100%) (%) (0-10%) (>10-20%) (>20-40%) (>40%) (15%) (20%) (15%) (5%) (20%) (100%)
17=(4+12+13+1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19
4+15+16)
1 Primer …………….
Tersier ………….
Tersier ………….
dst
2 Primer …………….
Tersier ………….
dst
3 Sekunder …………….
Tersier ………….
dst
4 Sekunder …………….
Tersier ………….
dst
5 Sekunder …………….
Tersier ………….
dst
RERATA #DIV/0! #DIV/0! - - - - #DIV/0!
TOTAL - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -

CATATAN : KONDISI FISIK CATATAN : KINERJA


1. BS: Baik Sekali; B: Baik; S: Sedang; J: Jelek 1. SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang
2. Kondisi baik sekali :>90%; tingkat kerusakan <10% 2. Kinerja sangat baik sekali : IKSI 80-100
3. Kondisi baik : 80-90%; tingkat kerusakan ringan 10-20% 3. Kinerja baik : IKSI 70-79
4. Kondisi sedang : 60-79%;tingkat kerusakan sedang 21-40% 4. Kinerja cukup : IKSI 55-69 60
5. Kodisi jelek : <60%;tingkat kerusakan berat >40 %) 5. Kinerja Jelek : iIKSI <55
1. PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI SECARA UTUH (UTAMA DAN TERSIER)

1. Rekapitulasi : Indeks Kinerja Sistem Irigasi Secara Utuh (1 DI)


Sistem Irigasi Utama Sistem Irigasi Tersier (1 DI)
Bobot yang Bobot yang
Bobot Ada Bobot Bobot Ada Bobot Nilai
No. KOMPONEN Maksimum (Hasil SIU No. KOMPONEN Maksimum (Hasil SIT Total
(%) Penilaian) (%) (%) Penilaian) (%)
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=(5+10)
1. PRASARANA FISIK 45 - - 1. PRASARANA FISIK 25 - - -
PRODUKTIVITAS PRODUKTIVITAS
2.
TANAM
15 - - 2.
TANAM
15 - - -

3. SARANA PENUNJANG 10 - - 3. KONDISI OP 20 - -


ORGANISASI ORGANISASI
4.
PERSONALIA
15 - - 4.
PERSONALIA
15 - - -

5. DOKUMENTASI 5 - - 5. DOKUMENTASI 5 - - -
6. GP3A/IP3A 10 - - 6. P3A 20 - - -
A TOTAL (UTAMA) 100 - - B TOTAL (TERSIER) 100 - - -

2. Koefisien Bobot Sstem Irigasi (KBSI) :


a.Bobot SIU (5) = KBSIU x (4)
b.Bobot SIT (10) = KBSIT x (9)
c.DI.Luas < 150 Ha : KBSIU = 50%; KBSIT = 50%
d.DI.Luas 150-1.000 Ha : KBSIU = 60%; KBSIT = 40%
e.DI.Luas > 1.000 Ha : KBSIU = 80%; KBSIT = 20%

3. Nilai Total : Kolom 11 (A+B) à Kategori Kinerja : ......................

132
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI UTAMA DAN TERSIER

Contoh : Indeks Kinerja Gabungan (Utama dan Tersier)


Sistem Irigasi Utama Sistem Irigasi Tersier
Bobot yang Bobot yang Nilai
Bobot Bobot
Ada - Hasil Bobot Ada - Hasil Bobot Total
No. KOMPONEN Maksimum No. KOMPONEN Maksimum
Walkthrough (80%) Walkthrough (20%)
(%) (%)
(%) (%)

1. PRASARANA FISIK 45 38,76 31,00 1. PRASARANA FISIK 25 10,26 2,05 33,06


PRODUKTIVITAS PRODUKTIVITAS
2.
TANAM
15 14,19 11,35 2. TANAM 15 14,19 2,84 14,19

3. SARANA PENUNJANG 10 2,25 1,80 3. KONDISI OP 20 14,40 2,88 4,68


ORGANISASI ORGANISASI
4.
PERSONALIA
15 14,30 11,44 4. PERSONALIA 15 10,88 2,18 13,62

5. DOKUMENTASI 5 4,10 3,28 5. DOKUMENTASI 5 1,28 0,26 3,54


6. GP3A/IP3A 10 2,90 2,32 6. P3A 20 11,90 2,38 4,70
TOTAL (UTAMA) 100 76,49 61,19 TOTAL (TERSIER) 100 62,90 12,58 73,78

2. Kategori Kinerja : 73,78 (Kinerja Baik)


Berdasarkan hasil penilaian kinerja sistem irigasi utama dan tersier dihasilkan
Indeks kinerja dengan nilai :
• 80 – 100 : Kinerja sangat baik
• 70 – <80 : Kinerja baik
• 55 – <70 : Kinerja kurang
• <55 : Kinerja jelek 133
IKSI SUB SISTEM, REKOMENDASI
IKSI DAN AKNOP/AKNPI

D I R E K T O R AT B I NA O P E R A S I DA N P E ME L I H A R A A N
DI R EKT OR AT J EN DE R AL SU M B ER DAYA AI R
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1

INDEKS KINERJA SUB-SISTEM


IRIGASI (IKSSI) UTAMA
Contoh Ploting Wilayah Kerja pada Skema Daerah Irigasi
Penyediaan Air
Pembagian Air

Intake
Penggunaan Air
Bangunan Bagi Sadap
Bang. Bagi
P3A

Pembagian Air
Bangunan Sadap
Pemberian Air

P3A
Bangunan Sadap Pemberian Air

Bangunan Sadap
P3A
P3A
Pemberian Air
Sal.Pembuang
Bangunan Sadap Sal.Pembuang P3A
P3A

Penggunaan Air
Sub Sistem Irigasi Barang
SKEMA D.I. BARANG
SubQSistem
(A = 4.408 ha, Primen Barang
= 1.4 lt/dt/ha) BENDUNG
BARANG
Sub Sistem Bendung
RB 1 RL 1 BL 1

Sal. Induk Barang


IP3A A = 3891 Ha
Q = 6.731 m3/dt
A = 517 Ha
Q = 0.894 m3/dt

L 1 Ka

Q = 0.772 m3/dt
RL 2
22 Ha 31 lt/dt

A = 495 Ha
Sub Sistem Sek. Makawa
BM 3
BM 2
SALURAN SEKUNDER
BM 1
MAKAWA
RM 1
GP3A
IP3A BB 1 BL 2
B 1 Ki 1 L 2 Ka L 2 Ki
A = 3184 Ha 19 Ha 27 lt/dt 54 Ha 76 lt/dt 17 Ha 24 lt/dt

SALURAN SEKUNDER LAMOGO


A = 2031 Ha
Q = 3.168 m3/dt
M 1 Ki 3 M 1 Ki 1 Q = 14.967 m3/dt B 1 Ki 2
Q = 1.349 m3/dt

116 Ha 162 lt/dt 76 Ha 106 lt/dt 68 Ha 95 lt/dt

Q = 0.967 m3/dt

Q = 0.661 m3/dt
RK 1

RL 3
KALI DOLOK
RS 1
A = 865 Ha

A = 620 Ha

A = 424 Ha
M 1 Ki 2
96 Ha 134 lt/dt
P3A K 1 Ki 2
70 Ha 98 lt/dt

KEDAWUNG
BK 2

Sek.Kedawung
S 1 Ka BS 1 S 1 Ki K 2 Ka RK 2 K 1 Ki 2 BL 3 L 3 Ki
SAMBAK

148 Ha 207 lt/dt 57 Ha 80 lt/dt 110 Ha 154 lt/dt A = 500 Ha 50 Ha 70 lt/dt 107 Ha 150 lt/dt
Sambak

Q = 0.780 m3/dt BK 1
Q = 1.030 m3/dt

Q = 0.608 m3/dt

Q = 0.495 m3/dt
P3A GP3A

RL 4
RK 3
RS 2
A = 660 Ha

A = 390 Ha

A = 317 Ha
GP3A
SEKUNDER
SEKUNDER
Sistem Sekunder

S 2 Ka BS 2 S 2 Ki BK 3 K 3 Ki L 4 Ka L 4 Ki
Sub Sistem

183 Ha 256 lt/dt 97 Ha 136 lt/dt 125 Ha 175 lt/dt 150 Ha 210 lt/dt 167 Ha 234 lt/dt
BL 4
Q = 0.413 m3/dt
Q = 0.593 m3/dt

RK 4
SALURAN
Sub SALURAN

A = 265 Ha
RS 3
A = 380 Ha

Keterangan
Sal. Induk Barang : 87 Ha
S 3 Ka BS 3 S 3 Ki K 4 Ka BK 4 K 4 Ki Sal. Sekunder Makawa : 2.319 Ha
140 Ha 196 lt/dt 130 Ha 182 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt Sal. Sekunder Sambak : 865 Ha
Sal. Sekunder Kedawung : 620 Ha
Q = 0.172 m3/dt

Q = 0.226 m3/dt
A = 110 Ha

A = 145 Ha

Sal. Sekunder Lamago : 517 Ha


RS 4

---------------------------------------------------------
BK 5
TOTAL : 4.408 Ha
BS 4 K 5 Ki
S 4 Ka S 4 Ki K 5 Ka
60 Ha 84 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 75 Ha 105 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt
BOBOT PENILAIAN PER-INDIKATOR
1. Kondisi Prasarana Fisik : 45 %
6 2. Sarana Penunjang : 10 %
Indi 3. Produktifitas Tanam : 15 %
Kator 4. Organisasi Personalia : 15 %

5. Dokumentasi : 5%
Eva
6. Kondisi P3A : 10 %
luasi
TOTAL : 100 %
138
2
BOBOT INDEKS KINERJA SUB-SISTEM
IRIGASI (IKSSI) SECARA UTUH
(UTAMA+TERSIER)
1. BOBOT PENILAIAN IKSI UTAMA : Sistem DI
1. Kondisi Prasarana Fisik (45%) : 45/45%
:Jaringan Irigasi Utama (Bendung, Primer dan Sekunder)
6 2. Sarana Penunjang : 10 %
: Dalam 1 DI
Indi 3. Produktifitas Tanam : 15 %
: Dalam 1 DI
Kator 4. Organisasi Personalia : 15 %
: Dalam 1 DI
5. Dokumentasi : 5%
Eva : Dalam 1 DI
6. Kondisi P3A : 10 %
luasi : Dalam 1 DI

TOTAL : 100/100 %
140
2. BOBOT PENILAIAN IKSI : SUB SISTEM BANGUNAN UTAMA

1. Kondisi Prasarana Fisik (13%) : 13/45%


: Bangunan Utama (Bendung, dll)
6 2. Sarana Penunjang : 10 %
: Dalam 1 DI
Indi 3. Produktifitas Tanam : 15 %
Kator : Dalam 1 DI
4. Organisasi Personalia : 15 %
: Dalam 1 DI
5. Dokumentasi : 5%
Eva : Dalam 1 DI
6. Kondisi P3A : 10 %
luasi : Dalam 1 DI

TOTAL : 68/100 %
141
3. BOBOT PENILAIAN IKSI : SUB SISTEM PRIMER
1. Kondisi Prasarana Fisik (32%) : 32/45 %
: Jaringan Irigasi Primer
6 2. Sarana Penunjang : 10 %
: Dalam 1 Primer /1 DI
Indi 3. Produktifitas Tanam : 15 %
Kator : Dalam 1 Primer /1 DI
4. Organisasi Personalia : 15 %
: Dalam 1 Primer / 1 DI
5. Dokumentasi : 5%
Eva : Dalam 1 Primer / 1DI
6. Kondisi P3A : 10 %
luasi : Dalam 1 Primer / 1DI

TOTAL : 87/100 %
142
4. BOBOT PENILAIAN IKSI : SUB SISTEM SEKUNDER

1. Kondisi Prasarana Fisik (32%) : 32/45 %


: Jaringan Irigasi Sekunder ybs.
6 2. Sarana Penunjang : 10 %
: Dalam 1 UPTD/ Pengamat & Juru/Mantri Pengairan
Indi 3. Produktifitas Tanam : 15 %
Kator : Dalam 1 Sekunder ybs.
4. Organisasi Personalia : 15 %
: Dalam 1 UPTD/Pengamat & Juru/Mantri Pengairan
5. Dokumentasi : 5%
Eva : Dalam 1 UPTD/Pengamat
6. Kondisi P3A : 10 %
luasi : Dalam 1 Sekunder ybs

TOTAL : 87/100 %
143
3
REKOMENDASI TINDAK LANJUT INDEKS
KINERJA SUB-SISTEM IRIGASI (IKSSI)
UTAMA
Kriteria Indeks Kinerja Sistem Irigasi
(Utama) :
NILAI BOBOT IKSI :
1. 80 – 100 % : Kinerja Sangat Baik
2. 70 – 79 % : Kinerja Baik
3. 55 – 69 % : Kinerja Kurang dan
Perlu Perhatian
4. < 55 % : Kinerja Jelek dan
Perlu Penanganan Segera
- Indikasi perlu Rehabilitasi
Kriteria Indeks Kondisi Jaringan Irigasi
(Utama atau Tersier)
1.Kondisi baik sekali (90-100) : Tkr < 10% PR (harian-bln)
2.Kondisi baik (>80-90) : Tkr 10-20 % PBP (bln-thn)
3.Kondisi Sedang (60-80) : Tkr 21- 40% PBPJI (2-5 thn)
4.Kondisi Jelek (< 60) : Tkr > 40% PBPB/R(5/20 thn)

CATATAN :
PR : Pemeliharaan rutin
PBP : Pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan
PBPJI : Pemeliharaan berkala yg bersifat perbaikan
PBPB : Pem.berkala yg bersifat perbaikan Berat/penggantian
R : Rehabilitasi Jaringan Irigasi (bersifat sistem/sub sistem)
Tkr : Tingkat kerusakan
Kriteria Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama:
Rekomendasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama
apabila berdasarkan penilaian kondisi fisik jaringan
irigasi sbb :
1. Apabila Kondisi fisik (prasarana/jaringan irigasi :
q Jelek (rusak berat) : <27 (< 60%) atau
q Tingkat kerusakan : > 40 %
q Rekomendasi : Rehablitasi dan perlu perhatian
2. Kondisi fisik (prasarana/jaringan) irigasi :
q Jelek (rusak berat) : <25 (< 55 %), atau
q Tingkat kerusakan : > 45 %
q Rekomendasi : Rehabilitasi dan perlu penanganan segera
Kriteria Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier:
Rekomendasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi Terseier,
apabila berdasarkan penilaian kondisi fisik jaringan
irigasi sbb :
1. Apabila Kondisi fisik (prasarana/jaringan irigasi :
q Jelek (rusak berat) : <15 (< 60%) atau
q Tingkat kerusakan : > 40 %
q Rekomendasi : Rehablitasi dan perlu perhatian
2. Kondisi fisik (prasarana/jaringan) irigasi :
q Jelek (rusak berat) : <13,75 (< 55 %), atau
q Tingkat kerusakan : > 45 %
q Rekomendasi : Rehabilitasi dan perlu penanganan segera
”SIMULASI”
REKOMENDASI TINDAK LANJUT INDEKS
KINERJA SUB-SISTEM IRIGASI (IKSSI) UTAMA
1) SANDINGAN: KONDISI, KINERJA, KINERJA SISTEM
IRIGASI DAN REKOMKENDASI
KONDISI/KINERJA REKOMENDASI/KEGIATAN TINDAK LANJUT
NO. PARAMETER KETERANGAN
KATEGORI FISIK NON FISIK
Tingkat kerusakan Operasi Pemeliharaan Rehabilitasi
I Kondisi (fisik) Pemeliharaan Berkala (PB)
(%) *) (O) Rutin (PR) (R)
1 Baik 0-<10 - PR - - - *) Ref : Lamp II
2 Rusak Ringan 10-<20 - - PBP (bersifat perawatan) - - Permen PUPR
No:12/PRT/M/201
3 Rusak Sedang 20-<40 - - PBPJI (bersifat perbaikan) - -
5
PBPB (bersifat perbaikan
4 Rusak Berat >40 - - - -
berat/penggantian)

Kinerja (per- Tingkat baiknya Operasi Pemeliharaan Rehabilitasi


II Pemeliharaan Berkala (PB) NON FISIK
indikator) (%) *) (O) Rutin (PR) '(R)
1 Baik Sekali 90-100 O PR - - Dipertahankan *) Ref: Kriteria dan
bobot penilaian
Dipertahankan dan/atau
2 Baik 80-<90 O PR PBP (bersifat perawatan) - IKSI&Permen PUPR
ditingkatkan
No.12/PRT/M/201
3 Sedang 60-<80 O PR PBPJI (bersifat perbaikan) - Dipertahankan dan ditingkatkan 5
Kinerja jelek :
Perlu dipenuhi/dilengkapi/
4.a Jelek <60 (55-60) O PR - R 2(dua) 1) : 55-
ditingkatkan/diberdayakan
<60%
Perlu segera
4.b Jelek <55 O PR - R 2) : -<55%
dipenuhi/dilengkapi/
5 Tidak ada 0 Pengadaan / pembangunan Perlu segera diadakan /dipenuhi

Kinerja Sistem Campuran tingkat


III Sistem/Susbsistem Irigasi
(6 indikator) baiknya (%) *)
1 Sangat baik 80-100 *) Ref: Lamp I
2 Baik 70-79 Permen PUPR
3 Kurang 55-69 Perlu perhatian No.12/PRT/M/201
4 Jelek <55 Perlu perhatian/penanganan segera 5
2) SANDINGAN: KONDISI, KINERJA SISTEM JARINGAN
IRIGASI DAN REKOMKENDASI
KONDISI/KINERJA REKOMENDASI/KEGIATAN TINDAK LANJUT
NO. PARAMETER KETERANGAN
KATEGORI FISIK
Operasi Pemeliharaa Rehabilitasi
I Kondisi (fisik) Tingkat kerusakan (%) *) Pemeliharaan Berkala (PB)
(O) n Rutin (PR) (R)
1 Baik 0-<10 - PR - - *) Ref : Lamp II
2 Rusak Ringan 10-<20 - - PBP (bersifat perawatan) - Permen PUPR
No:12/PRT/M/2015
3 Rusak Sedang 20-<40 - - PBPJI (bersifat perbaikan) -
PBPB (bersifat perbaikan
4 Rusak Berat >40 - - -
berat/penggantian)

Kinerja Sistem Tingkat baiknya Nilai Kinerja Operasi Pemeliharaa Rehabilitasi


II Pemeliharaan Berkala (PB)
Jaringan Irigasi (%) *) (%) *) (O) n Rutin (PR) '(R)

1 Baik Sekali 90-100 40,5-45 O PR - - *) Ref: Kriteria dan


bobot penilaian
2 Baik 80-<90 36-<40.5 O PR PBP (bersifat perawatan) -
IKSI&Permen PUPR
3 Sedang 60-<80 27-<36 O PR PBPJI (bersifat perbaikan) - No.12/PRT/M/2015
Kinerja jelek : 2(dua)
4.a Jelek <60 (55-60) 25-<27 O PR - R
1) : 55-<60%
4.b Jelek <55 <25 O PR - R 2) : -<55%
5 Tidak ada 0 Pengadaan / pembangunan

CATATAN :
Apabila Aplikasi E_PAKSI baru bisa melakukan penilaian Subsistem Jaringan Irigasi (Fisik saja), maka :
1) Kategori kinerja sistem/subsistem jaringan irigasi mengikuti tabel : II tersebut di atas
2) Rekomendasi hanya bersifat fisik saja
TINDAK LANJUT HASIL
REKOMENDASI
KEGIATAN-KEGIATAN :
1. REKOMENDASI REHABILITASI JARINGAN IRIGASI :
a.Tahun N àAKNPI (Angka Kebutuhan Nyata Operasi
dan Pemeliharaan (Rutin)+Estimasi biaya
Rehabilitasi
b.Tahun N+1 à SID/DED Rehabilitasi Jaringan
Irigasi dan O&P Rutin
c.Tahun N+2 à Pelaksanaan Konstruksi Rehabilitasi
Jaringan Irigasi dan Kegiatan Operasi Irigasi
d. Persiapan OP à masa 2 tahun pasca konstruksi
Rehabilitasi
e. Masa OP à 20 tahun (dua puluh tahun)
KEGIATAN-KEGIATAN :
2. BERSIFAT NON FISIK (antara lain) :
a. Mempetimbangkan menaikkan IP
b. Memenuhi kebutuhan petugas OP
c. Pelatihan petugas OP
d. Melengkapi fasilitas/sarana penunjang OP
e. Pembentukan dan pemberdayaan
P3A/GP3A/IP3A
f. Melengkapi dokumentasi OP
g. Pembentukan/peningkatan kinerja Komisi Irigasi
h. Update E_PAKSI
CONTOH : RENCANA PENINGKATAN KINERJA SISTEM IRIGASI
I. IRIGASI UTAMA
RENCANA PENINGKATAN/
NILAI IKSI (%)
No. Uraian REALISASI IKSI (%)
Yg ada Maks Min Opt N+1 N+2 N+3 N+4 N+5

1 Prasarana fisik ….. 45 25 35

2 Produktivitas tanam ….. 15 10 12,5

??
3 Sarana Penunjang ….. 10 7 7,5
Organisasi/
4 ….. 15 7,5 10
Personalia
5 Dokumentasi ….. 5 2,5 5

6 GP3A/IP3A ….. 10 5 7,5

JUMLAH ….... 100 55 77,5 ... ... ... ... ...

155
CONTOH : RENCANA PENINGKATAN KINERJA SISTEM IRIGASI
II. IRIGASI TERSIER
RENCANA PENINGKATAN /
NILAI IKSI (%)
REALISASI IKSI (%)
No. Uraian
Yg
Maks Min Opt N+1 N+2 N+3 N+4 N+5
ada
1 Prasarana fisik ….. 25 15 20
Produktivitas
2 ….. 15 10 12,5
tanam
3

4
Kondisi OP
Petugas
OP/Org/SDM
…..

…..
20

15
10

7,5
15

10
??
5 Dokumentasi ….. 5 2,5 5

6 P3A ….. 20 10 15

JUMLAH ….... 100 55 77,5

156
Bila Anda merasa kurang jelas, mohon hubungi : 081 5512 8921

Anda mungkin juga menyukai