Anda di halaman 1dari 12

PERAN P3A DALAM

PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN IRIGASI

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN P3A


Bombana, September 2016

Oleh : MACHMUD, S.E., M.M.


MAKSUD DAN TUJUAN

 Maksud pemaparan ini adalah memberikan


penjelasan tentang Peran P3A dalam
Pengembangan & Pengelolaan Sistem Irigasi
kepada kelompok P3A di Kabupaten Bombana.

 Tujuannya agar para pengurus dan anggota P3A di


Kab. Bombana mengetahui tata cara
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi
sehingga dapat berperan aktif dalam
pelaksanaannya.
LANDASAN HUKUM

1. Undang – Undang No. 11 Tahun 1974 tentang


Pengairan;
2. Undang – Undang No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1982 tentang
Tata Pengaturan Air;
4. Peraturan Pemerintah No. 77 Th 2001 Tentang Irigasi.
5. Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
6. Permen PUPR No. 30/PRT/M/2015 tentang
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.
DEFINISI

Pengembangan Adalah Pelaksanaan Pembangunan


Irigasi Irigasi Baru dan/atau peningkatan irigasi.

Adalah Kegiatan operasi dan


Pengelolaan Irigasi
pemeliharaan dan/atau Rehabilitasi
Irigasi.

Adalah semua perangkat yang terlibat


dalam pengelolaan irigasi, yaitu :
prasarana irigasi, air irigasi, manajemen
Sistem Irigasi
irigasi, kelembagaan pengelola irigasi
(termasuk P3A) dan sumber daya
manusia.
TUJUAN
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi
bertujuan :

Untuk Mewujudkan
Kemanfaatan Air Dalam
Bidang Pertanian

Peningkatan Pendapatan
Petani
PELAKSANAAN DAN
PENYELENGGARAAN

Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.

dilaksanakan pada Semua Daerah Irigasi.

diselenggarakan secara partisipatif, terpadu, berwawasan


lingkungan hidup, transparan, akuntabel, dan berkeadilan dengan
mengutamakan kepentingan dan peran serta masyarakat
petani/P3A/GP3A/IP3A

Partisipasi masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A dilaksanakan


untuk meningkatkan rasa memiliki, rasa tanggung jawab, serta
meningkatkan kemampuan masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A
dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektivitas, dan
keberlanjutan sistem irigasi.

Pasal 4 Permen PUPR No. 30/PRT/M/2015


SISTEM IRIGASI TERSIER

P3A mempunyai hak dan tanggung jawab dalam


pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi tersier.

Hak dan Tanggung jawab P3A


a. melaksanakan pengembangan dan pengelolaan
sistem irigasi tersier;
b. menjaga efektivitas, efisiensi, dan ketertiban
pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan
sistem irigasi tersier yang menjadi tanggung
jawabnya; dan
c. memberikan persetujuan pembangunan,
pemanfaatan, pengubahan, dan/atau
pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi
pada jaringan irigasi tersier berdasarkan pendekatan
partisipatif.
Pasal 9 Permen PUPR No. 30/PRT/M/2015
PARTISIPASI P3A
Tahapan Pengembangan & Pengelolaan Irigasi

Survei Investigasi Desain


(SID) adalah :
S Penentuan / penetapan
lokasi dan jenis,
I spesifikasi infrastruktur,
perhitungan RAB yang
D akan dilaksanakan
pembangunannya PARTISIPASI
L P3A
A Pembebasan Lahan (Land DALAM
Acuisition) SEMUA
C TAHAPAN
Konstruksi /
O Pembangunan(Constructi
on)
M
dan dilanjudkan dengan
OP (operation and
maintenance/OM)
PRINSIP PARTISIPASI P3A
Partisipasi masyarakat
petani/P3A/GP3A/IP3A, dilaksanakan
berdasarkan prinsip:

a. sukarela dengan berdasarkan hasil musyawarah


dan mufakat;
b. kebutuhan, kemampuan, dan kondisi ekonomi,
sosial, dan budaya masyarakat
petani/P3A/GP3A/IP3A di daerah irigasi yang
bersangkutan; dan
c. bukan bertujuan untuk mencari keuntungan.
PARTISIPASI P3A DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM IRIGASI

Partisipasi masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A dalam


pengembangan sistem irigasi, dilakukan melalui
tahapan :

a. Sosialisasi dan konsultasi public


b. Survei investigasi dan desain
c. Pengadaan tanah
d. Pelaksanaan konstruksi,
e. Persiapan pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan
PARTISIPASI P3A DALAM
PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI
Partisipasi masyarakat petani melalui P3A/GP3A/IP3A dalam
pelaksanaan kegiatan operasi jaringan irigasi dilakukan dalam:
a. pengajuan usulan rencana tata tanam;
b. pengajuan kebutuhan air;
c. pemberian masukan mengenai pengubahan rencana tata tanam,
pengubahan pola tanam, pengubahan jadwal tanam, dan pengubahan
jadwal pemberian/pembagian air dalam hal terjadi perubahan
ketersediaan air pada sumber air; dan
d. seluruh proses kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf
b, dan huruf c secara aktif.
Pelaksanaan kegiatan operasi jaringan irigasi, dilakukan oleh
P3A/GP3A/IP3A pada daerah irigasi di wilayahnya dengan
mengajukan usulan rencana tata tanam beserta air yang dibutuhkan
kepada bupati/walikota atau gubernur secara berjenjang melalui
pengamat dan dinas.

Anda mungkin juga menyukai