IV - 1
LAPORAN INTERIM
Penyusunan Rancangan Pedoman Tata Cara Penyusunan
AKNOP Irigasi Permukaan, Irigasi Rawa dan Irigasi Tambak
Oleh karena itu, inventarisasi kondisi dan keberfungsian sistem diterapkan dengan
memperhatikan komponen sistem irigasi serta menerapkan sistem teknologi informasi
berbasis GPS. Pelaksanaan inventarisasi jaringan irigasi dan penyusunan AKNOP
dilaksanakan dengan mengisi dan mengolah blangko AKNOP dengan didukung oleh
Sistem Informasi Geografis (GIS) Inventarisasi Jaringan Irigasi.
Blangko AKNOP dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu blangko identifikasi (Blangko
AKNOP-01) dan perhitungan AKNOP (Blangko AKNOP-02). Adapun masing-masing
Blangko masing dirinci sebagai berikut :
Blangko ini pada dasarnya bukan suatu pekerjaan yang tersendiri, tetapi
dilakukan dalam pelaksanaan pemeliharaan.
Prosedur yang dilakukan dalam mengidentifkasi sebagai berikut :
1. Inventarisasi Jaringan Irigasi
2. Inspeksi dan Penelusuran
3. Interpretasi Kerusakan dan Keberfungsian
IV -
1010
A. Gaji/Upah/Jasa Profesi
Dalam operasi dan pemeliharaan, pelaksana kegiatan dilaksanakan oleh
pegawai negeri sipil, pekerja dan tenaga profesional. Pelaksana kegiatan operasi
dan pemeliharaan ini mendapatkan imbalan kerja atas jasa/kerja yang dilakukan.
Imbalan kerja dapat dibedakan sebagai berikut :
3) Jasa Profesi : Jasa atas keahlian yang dimiliki dan diberikan kepada
Pegawai PNS dan non PNS sebagai narasumber,
pembicara, praktisi, pakar dalam kegiatan di luar
Direktorat atau Eselon I pegawai yang bersangkutan
untuk kepentingan dinas. Bisa juga dibayarkan pada PNS
Direktorat yang bersangkutan selama kegiatan yang
dilakukan tersebut juga melibatkan PNS Direktorat
lainnya.
Misal : Narasumber OP/Pemetaan dan lain-lain
Oleh karena itu biaya operasi dan pemeliharaan untuk tenaga pelaksana :
1 = Pembina Tk. I
2 = Pembina
3 = Penata Tk. I
4 = Penata
5 = Penata Muda Tk. I
6 = Pnata Muda
7 = Pengatur Tk. I
8 = Pengatur
9 = Pengatur Muda Tk. I
10 = Pengatur Muda
11 = Juru Tk. I
12 = Juru
13 = Juru Muda Tk.1
14 = Juru Muda
15 = Harian/TPOP
n = Jumlah pelaksana pengelola irigasi
j = 1, 2, 3, ... ,
m = nomor indeks daerah irigasi
1) Bahan Alat Tulis dan Peralatan Kantor Bahan alat tulis kantor merupakan
peralatan atau bahan alat tulis yang dipergunakan sekali habis atau tidak
dapat digunakan lagi. Sedangkan peralatan kantor merupakan peralatan
yang dibutuhkan dalam mendukung aktivitas kantor (misal komputer,
printer dan lain-lain).
Bahan alat tulis kantor dan peralatan kantor disesuaikan dengan
kebutuhan administrasi kepegawaian, umum dan keuangan. Sedangkan
bahan untuk aktivitas operasi dan pemeliharaan direncanakan pada
setiap kegiatan/aktivitas.
Biaya bahan alat tulis dan peralatan kantor dihitung lumpsum setiap bulan
berdasarkan kebutuhan rata-rata bahan alat tulis dan peralatan kantor,
sehingga biaya bahan alat tulis dan peralatan kantor setiap tahun :
2) Prasarana Kantor
Perabot kantor merupakan furniture yang diperlukan dalam aktivitas
kantor. Furniture ini meliputi meja, kursi, lemari penyimpanan, dan
berbagai perabotan lainnya.
3) Papan Peraga OP
Secara umum papan peraga OP merupakan papan yang berisi informasi
OP, sehingga OP dapat dipahami lebih baik. Secara khusus, fungsi papan
peraga adalah :
b. Skema Irigasi
Skema irigasi yang perlu ditampilkan
(i) skema jaringan irigasi;
(ii) skema bangunan irigasi;
(iii) skema pembagian dan pemberian air.
AD
I
ADI AKNOP = Luas wilayah kerja daerah irigasi AKNOP (Ha)
ADI i = Luas wilayah kerja daerah irigasi ke-i (Ha)
n = Jumlah jenis peraga yang dibutuhkan
HBMperaga i =
Harga peraga OP (Rp/unit)
VBMperaga i = Jumlah kebutuhan peraga ke - i (unit)
i 1, 2, 3, ... ,n
nomor indeks perabot
1 = Kursi
2 = Meja
3 = Almari, dan seterusnya
n = jumlah jenis perabot
j = 1, 2, 3, ... ,n
nomor indeks daerah irigasi
m = jumlah daerah irigasi wilayah kerja
4) Operasional Kantor
Operasional Kantor meliputi :
(i) biaya listrik, air minum, telepon, pengiriman surat dan lain-lain;
(ii) biaya fotocopy laporan dan lain-lain;
(iii) biaya pemeliharaan peralatan kantor (servis perangkat komputer dan
lain-lain).
Total biaya bahan alat tulis, peralatan, prasarana dan operasional kantor
dalam
HBOLSK,j = (Rp/bulan)
Harga biaya surat kendaraan bermotor
= untuk kendaraan ke-j
HBOLSGO,j
Harga biaya servis dan ganti olie untuk ken-
= daraan ke - i (Rp/ 3 bulan)
j
1, 2..nomor indeks jenis kendaraan
1 : Kendaraan Roda Empat
2 : Kendaraan Roda Dua
3) Komunikasi
Komunikasi diperlukan dalam koordinasi pada saat operasi normal, banjir,
kekeringan dan konstruksi. Komunikasi mempergunakan HT dengan
kemampuan 5 km.
dimana BM3,2 = Biaya komunikasi operasi dan
: pemeliharaan jaringan irigasi (Rp/tahun)
HMOkomunikasi,j = Harga alat komunikasi jenis ke-j
JALkomunikasi, j = jumlah alat komunikasi jenis ke-j (unit) j
j = 1 dan 2… jenis komunikasi
= 1 : Handy Talky
2 : Rig
4) Perlengkapan Kerja
Perlengkapan kerja merupakan sarana yang diperlukan pelaksana dalam
menjalankan tugasnya. Kebutuhan perlengkapan kerja ini ditentukan oleh
jumlah pelaksana operasi dan pemeliharaan.
k = 1, 2, 3, 4 dan 5
IV -
2020
nomor indeks perlengkapan. Kerja
1 = Pakaian Kerja
2 = Sepatu Kerja
3 = Topi lapangan
4 = Jas Hujan
5 = Sepatu Boot
Bobot DI AKNOP
= ADI AKNOP
BODI
= ∑ ADI
1) Koordinasi Pelaksanaan
HSPJBBM = (buah)
Biaya bahan bakar motor (Rp/Hari)
LHRIS =
Lama inventori spatial (hari)
=
LSAL
4000
LSAL = Total panjang saluran (m)
Catatan :
lama inventori diasumsikan setiap 4.000 m
(4 km) membutuhkan 1 (satu) hari kerja
= ADI x 2 jam
1000
ADI = Luas layanan daerah irigasi AKNOP (Ha)
1 = Satker BBWS
2 = Dinas pengelola irigasi provinsi
3 = Dinas pengelola irigasi kabupaten
4 = UPT/Pengamat
5 = Kejuron
1 dan 2
k =
nomor indeks jenis penggandaan
=
1 = Digital printing (peraga)
2 = Fotocopy A3/A4
j = (unit)
= Biaya penggandaan laporan dengan
jenis penggandaan jenis fotocopy A3/A4
1, 2, 3, 4 dan 5
nomor indeks instansi pengelola irigasi
1 = Satker BBWS
2 = Dinas pengelola irigasi provinsi
3 = Dinas pengelola irigasi kabupaten
4 = UPT/Pengamat
5 = Kejuron
1 dan 2
k =
nomor indeks buku/laporan
=
1 = Buku Puma Laksana
2 = Buku Pedoman OP Kejuron
3 = Buku Pedoman OP UPT/Pengamat
4 = Buku Pedoman OP Provinsi
D.4 Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A
Masyarakat petani dapat berperan serta dalam operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi primer dan sekunder sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya yang disalurkan melalui P3A/GP3A/IP3A.
IV -
3030
peningkatan kemampuan P3A yang meliputi aspek kelembagaan, teknis, dan
pembiayaan dalam persiapan operasi dan pemeliharaan.
a. Fasilitasi Rapat
Rapat dalam operasi yang perlu dilakukan oleh P3A/GP3A/IP3A
adalah :
• Rapat Usulan Dan Sosialisasi Rencana Tata Tanam
• Rapat Pembagian dan Pemberian Air Irigasi
• Rapat Pembuatan Rencana Ketja P3A/GP3A/IP3A
b. Fasilitasi Dokumen
Fasilitasi dokumen yang perlu dilaksanakan adalah :
• Buku Anggota
• Buku Kas
• Buku Notulen Rapat
• Buku Agenda Surat
• Buku Tamu
• Buku Program Kerja
• Buku Keuangan
• Buku Keuangan IPAIR
• PSETK
• Program Kerja
4) Studi Lapang
dimana :
BMOP 4,9 = Biaya study lapang P3A/ GP3A / IP3A
(Rp/tahun)
JOP3AStudyLapang, i = jumlah personil P3A/GP3A/IP3A ke – i yang
melaksanakan study lapang
i = 1, 2, 3
= nomor tingkat P3A/GP3A/IP3A
1 = P3A
2 = GP3A
3 = IP3A
i = 1, 2, 3, ..., n
nomor indeks kejuron
5) Pelatihan
b. Konstruksi Partisipatif
dimana :
BMOP 4,10 = Biaya pelatihan P3A/ GP3A/ IP3A (Rp/tahun)
JOP3APelatihan (i) = Jumlah personil P3A/GP3A/IP3A yang
mengikuti pelatihan ke - i
i = 1, 2, 3
= Nomor indeks pelatihan
1 = OP Partisipatif
2 = Konstruksi Partisipatif
BOPL Pelatihan (i) = Biaya pelatihan ke - i (Rp/Orang)
6) Pendampingan P3A/GP3A/IP3A
dimana :
BMOP 4,11 = Biaya pendampingan P3A/ GP3A/ IP3A
(Rp/tahun)
JP3A Pendampingan (i) = Jumlah P3A/GP3A/IP3A yang dilakukan
pendampingan (unit)
BOPL Pendampingan (i) = Biaya pelatihan ke - i (Rp/Orang)
Pengelolaan air yang baik dan pemanfaatan air yang efektif dan efisien ini
perlu dilakukan rencana alokasi air. Rencana alokasi air ini diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Air pada Pasal 43 ayat 3 butir a dan Pasal 71 ayat 3. Pelaksanaan rencana
alokasi air sementara dilaksanakan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal
Sumber Daya Air Nomor 04/SE/D/2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Neraca Air dan Penyelenggaraan Alokasi Air.
a. Tahap Perencanaan
• Penyediaan data statis (skema jaringan irigasi dan peta
daerah irigasi untuk mendukung peta lokasi prasarana
sumber daya air pengatur air)
• Penyediaan data dinamis (Peta Lokasi Titik
Pengambilan, daerah Layanan, Kurva karateristik
waduk, dan data debit rata-rata harian minimum 10
tahun)
b. Pelaksanaan alokasi air
Mengikuti Standar Operasi Prosedur (SOP) dengan
melakukan kegiatan persiapan, operasional dan
pelaksanaan sesuai rencana alokasi air rinci yang telah
ditetapkan.
Biaya Rencana Alokasi Air dan Sosialisi Hak Guna Pakai Irigasi sebagai
berikut:
BBOLDataStatis =
IV -
4040
= Biaya pengumpulan dan fotocopy dokumen
BBOLDataDinamis statis (Rp/Tahun)
= Biaya pengumpulan dan fotocopy dokumen
VBOLP3A = statis (Rp/Tahun)
BBOLRapat Jumlah personil wakil P3A/GP3A/IP3A
Biaya konsumsi rapat (orang)
B. Perencanaan Operasi
Perencanaan Operasi Jaringan Irigasi dalam Lampiran I Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 32/PRT/M/2007 dilaksanakan sebagai berikut :
3) Pembahasan RTT
BO2,3 = VSPJ x HSPJlokal x nspj
4) Sosialisasi RTT
BOP2,4 = BOPLRapat x (∑VBOLp3A,p3 + ∑VBOLUPT,p2) + VSPJP3A x
HsPJlokal
Biaya Perencanaan Tata Tanam BOP2 = ∑BOP2,1
dimana : B0P2 = Biaya perencanaan tata tanam (Rp/tahun)
BOP3,1 = Biaya perencanaan tata tanam pada
kegiatan ke-i
i = 1,2,3 dan 4
1 = Perencanaan tata tanam detail
2 = Rekapitulasi Tata Tanam
3 = Pembahasan RTT
4 = Sosialisasi RTT (setahun dua kali)
Kegiatan :
a. Pengumpulan Data Rencana Penyediaan Air
Tahunan dan Rencana Tata Tanam
b. Estimasi Efisiensi Jaringan Irigasi
c. Perhitungan Rencana Tahunan Pembagian
dan Pemberian Air
d. Pembahasan Komisi Irigasi
e. SK Bupati/Walikota atau Gubernur Rencana
Tahunan Pembagian dan Pemberian Air
f. Sosialisasi SK Bupati/Walikota atau
Gubernur Rencana Tahunan Pembagian dan
Pemberian Air
Biaya penyediaan air tahunan adalah sebagai berikut :
Kegiatan :
1) Pencatatan realisasi keadaan air dan tanaman di masing-masing
wilayah kerja juru pengairan/mantri pada Blangko 04-0 setiap
periode 2 (dua) mingguan.
Detail Kegiatan : a. Penyediaan Blangko 04-0
6 ) Perhitungan faktor K
Dan hasil pencatatan debit sungai pada bangunan pengambilan
terjadi kekurangan air (pada tanggal tertentu) maka pembagian
dan pemberian air irigasi perlu dikoreksi dengan menggunakan
perhitungan faktor K dengan persamaaan :
Qa
K =
QR
Dimana : Qa = Debit yang tersedia di bendung (l/detik)
Bukaan pintu air diatur sesuai nilai jatah debit dengan terukur
di bangunan ukur. Pengaturan ini pada kondisi normal
dilakukan setiap periode pembagian air (2 mingguan atau
sepuluh harian), sedangkan pada saat kekurangan air
dilakukan sesuai dengan periode giliran.
c. Kondisi Khusus
IV -
5050
i = 5 Penentuan Kebutuhan Air di Pintu
Pengambilan
i = 6 Pencatatan Debit Saluran
i = 7 Penetapan Pembagian Air pada
Jaringan Sekunder dan Primer
i = 8 Pencatatan Debit Sungai pada Bangunan
Pengambilan dan Pencatat Debit Sungai
i = 9 Perhitungan faktor K
i =10 Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per
Daerah Irigasi)
Kegiatan :
1) Monitoring Pelaksanaan Operasi
Monitoring pelaksanaan operasi dilakukan dengan menggunakan
daftar simak Bagan Alir Blangko Operasi.
• Prasarana fisik
• Produktivitas tanaman
• Sarana penunjang
• Organisasi personalia
• Dokumentasi
• Kondisi kelembagaan P3A
b. Pengisian data pada formulir 1 (untuk DI utuh
dalam 1 kabupaten/kota) dan 2 (untuk DI
lintas kabupaten/kota)
p2 = p3 = 3 IP3A
Pelaksana kegiatan pelaksana pembagian air
Indeks kegiatan pelaksanaan operasi
p2 = 4 Kepala UPT
Inspeksi rutin merupakan tugas rutin bagi juru, sehingga rencana biaya inspeksi
rutin sebagai berikut :
a. Penelusuran jaringan
b. Diskusi PPKP (Pendekatan Partisipatif Kondisi Pedesaan)
c. Pembuatan laporan
Penelusuran Jaringan Irigasi
Pada awalnya dilakukan penelusuran jaringan irigasi yaitu memeriksa jaringan
irigasi dengan menelusuri jaringan irigasi tersebut. Pada saat penelusuran
dilakukan pencatatan
1) Kerusakan dan ketidakberfungsian jaringan irigasi dan kondisi
2) Potensi dan Keadaan kelembagaan pengelola irigasi
3) Potensi dan keadaan pelaksanaan manajemen OP
Hasil dari penelusuran bersama dicatat dalam Blangko 02-P dan ditentukan
ranking prioritasnya.
BBOLRapat (Rp/tahun)
=
VBOLP3A,p3 Biaya konsumsi rapat (Rp/orang)
=
VSPJ P3A,p3 Jumlah wakil P3A/GP3A/IP3A yang hadir dalam
=
pertemuan
IV -
6060
HBOLFotocopy = Harga fotocopy (Rp/lbr)
n = Jumlah rapat koordinasi
Untuk lebih teratur dan terarah dalam mencapai tujuan kegiatan pemeliharaan
Jaringan Irigasi perlu adanya suatu program atau rencana kerja sebagai berikut
(Lampiran II Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32 Tahun 2007
Penyelenggaraan Operasi Jaringan Irigasi) :
1 ) Pengamanan
2 ) Pemeliharaan rutin
3 ) Pemeliharaan Berkala
4 ) Penanggulan/Perbaikan Darurat
1 ) inventarisasi,
2 ) inspeksi,
3 ) penelusuran
4 ) pengukuran dan pembuatan detail desain perbaikan jaringan irigasi.
Indikator dan kegiatan yang dilakukan dalam tahap Program/Rencana Kerja ini
merupakan kegiatan AKNOP adalah sebagai berikut :
pengaturan air dan masa pengeringan yang telah disepakati bersama dan
ditetapkan oleh Bupati/Walikota/Gubernur sesuai kewenangannya.
VBOLP3A,p3 = (Rp/tahun)
Jumlah wakil P3A/GP3A/IP3A yang hadir dalam
VSPJP3A,p3 = pertemuan
Jumlah wakil P3A/GP3A/IP3A yang mendapat biaya
p3 = perjalanan lokal
Nomer indeks kelompok P3A
p3=1 P3A
VBOLUPT,p2 = p3=2 GP3A
p2 = p3=3 IP3A
Fasilitator penelusuran
Indeks kegiatan pelaksanaan operasi
p2 = 2 Kasi OP Dinas Pengelola
p2 = 3 Staf OP Dinas Pengelola
p2 = 4 Kepala UPT
BBOLRapat = p2 = 5 Staf UPT Pemeliharaan
HSPJd=4 = p2 = 6 Staf UPT Juru/Mantri Pengairan
n = BBOLBI- = Biaya konsumsi rapat (Rp/orang)
02+PSETK Biaya perjalanan transport lokal (Rp/kali)
= Jumlah pertemuan
BBOLFotocopy Jumlah lembar Blangko 02 (Laporan Kerusakan
Jaringa Irigasi) dan PSETK
Biaya fotocopy (Rp/lbr
Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus oleh dinas yang membidangi irigasi,
anggota/pengurus P3A/GP3A/IP3A, Kelompok Pendamping Lapangan dan
seluruh masyarakat setempat.
Kegiatan : 1) Sosialisasi
2) Tindakan pencegahan dan pelarangan
3) Laporan
Kegiatan pencegahan dan pelarangan
dilakukan dengan kriteria seperti tersaji pada
Tabel 6.2.
p3 = biaya
Nomor indeks kelompok P3A
p3=1 P3A
p3=2 GP3A
HSPJd=4 = p3=3 IP3A
VBOLbrosur = Biaya perjalanan transport P3A lokal (Rp/kali)
HBOL = Jumlah brosur pengamanan (lbr)
VBOLkonstruksi = Harga brosur pengamanan (Rp/lbr)
HBOLkonstruksi = Jumlah bangunan pengaman (Rp/Unit)
j = Harga satuan pekerjaan (Rp/Unit)
Nomor indeks bangunan pengaman
j=1 Bangunan Pengaman Tempat Berbahaya
j=2 Tempat Mandi Hewan dan Tangga Cuci
Kegiatan : Perawatan
Perbaikan Ringan
IV -
7070
dimana : BP 1 = l
=
JBOLpintu,p =
VBOLpintu,p,1 =
HBOLpintu,a1 =
VBOLA.pintu,p,1 =
HBOLA.pintu,a1 =
VBOLA.BabatRumput,a2 =
HBOL A.BabatRumput,a2 =
VBOLA.Sampah,a3 =
HBOLA.Sampah,a3 =
VBOLA.Lumpur,a4 =
HBOLA.Lumpur,a4 =
CBOLRusakRingan,j1 =
CBOL Tanah,j2 =
p =
Biaya pemeliharaan rutin jaringan Koefisen Bahan Analisis Harga Satuan pada
irigasi
pekerjaan ke-j 1
(Rp/ta
hun) Koefisen Bahan Analisis Harga Satuan pada
(liter) (liter)
Kegiatan : Perawatan
1) Pengecatan pintu
2) Pembuangan lumpur di bangunan dan
saluran
Perbaikan
1) Perbaikan Bendung, Bangunan Pengambilan
dan Bangunan Pengatur
2) Perbaikan Bangunan Ukur dan
kelengkapannya
3) Perbaikan Saluran
4) Perbaikan Pintu-pintu dan Skot Balk
5) Perbaikan Jalan Inspeksi
6) Perbaikan fasilitas pendukung seperti kantor,
rumah dinar, rumah PPA dan PPB,
kendaraan dan peralatan
Pergantian
1) Penggantian Pintu
2) Penggantian alat ukur
3) Penggantian peil schall
a. Laporan Bulanan
• Penggunaan bahan swakelola (Blangko 08 -P)
• Realisasi pekerjaan yang diborongkan (Blangko 09 - P)
b. Laporan Tahunan (Blangko 10-P)
+ VBOLBI+AKNOP x HBOLFotocopy
IV -
8080