Anda di halaman 1dari 115

PENGETAHUAN UMUM

IRIGASI

Disampaikan oleh Djito pada acara :


Sosialisasi dan Pelatihan e_PAKSI
BBWS. Serayu Opak, Tanggal 24 November 2020
OUT LINE
1. Pendahuluan

2. Konsep Pembangunan Irigasi

3. Persiapan

4. Perencanaan

5. Pelaksanaan

6. PrOM

7. Operasi dan Pemeliharaan

8. Monitoring dan Evaluasi 2


I. PENDAHULUAN

3
1. Definisi IRIGASI :

Usaha penyediaan, pengaturan,


dan pembuangan air irigasi
untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi
permukaan, irigasi rawa, irigasi
air bawah tanah, irigasi pompa,
dan irigasi tambak.

4
2. Sistem irigasi meliputi :
- prasarana irigasi,
- air irigasi,
- manajemen irigasi,
- kelembagaan pengelolaan irigasi, dan
- sumber daya manusia

Keberlanjutan sistem irigasi : dilakukan


dengan pengembangan dan pengelolaan
sistem irigasi
5
3. Petani pemakai air adalah semua petani laki-laki dan perempuan
yang mendapat manfaat secara langsung dari pengelolaan air dan
jaringan irigasi, termasuk irigasi pompa yang meliputi pemilik
sawah,penggarap sawah, penyakap sawah, pemilik kolam ikan yang
mendapat air irigasi,
dan badan usaha di bidang pertanian yang memanfaatkan air irigasi.

4. Perkumpulan petani pemakai air yang selanjutnya disebut


P3A dan atau nama lain yang berada di daerah irigasi setempat adalah
kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai
air dalam suatu daerah layanan/petak tersier atau desa yang
dibentuk secara demokratis oleh petani pemakai air termasuk
lembaga lokal pengelola irigasi.

5. Gabungan petani pemakai air yang selanjutnya disebut GP3A


adalah kelembagaan sejumlah P3A yang bersepakat bekerja sama
memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi pada daerah layanan
blok sekunder, gabungan beberapa blok sekunder, atau satu daerah
irigasi.
6
6. Induk perkumpulan petani pemakai air yang selanjutnya
disebut IP3A adalah kelembagaan sejumlah GP3A yang bersepakat
bekerja sama untuk memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi
pada daerah layanan blok primer, gabungan beberapa blok
primer, atau satu daerah irigasi.
7. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi
8. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk
penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan
air irigasi.
9. Jaringan irigasi desa adalah jaringan irigasi yang dibangun dan
dikelola oleh masyarakat desa atau pemerintah desa. 7
11. Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi
yang terdiri atas bangunan utama, saluran induk/primer, saluran
pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi - sadap,
bangunan sadap dan bangunan pelengkapnya.
12. Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi
yang terdiri atas saluran sekunder, saluran pembuangannya,
bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap,
dan bangunan pelengkapnya.
13. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang
berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak
tersier yang terdiri atas saluran tersier, saluran kuarter
dan saluran pembuang,
boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya. 8
3. Wujud Fisik
Bangunan bendung, pengambilan
Utama bebas, embung, pompa,
sumur air tanah
Saluran primer, sekunder,
pembawa teriser, bangunan irigasi
Lahan sawah
Sal. pembuang tersier, sekunder,
primer (sungai)
Fasilitas lain rumah jaga, papan
pasten, saung meeting
9
Bendung

10
Manfaat irigasi antara lain :
• Memberi air pada tanaman pada saat
kekurangan air, dan membuang air saat
kelebihan.
• Kekurangan air: produktivitas tanaman
menurun; keadaan ekstrim tanaman akan layu
dan mati.
• Kelebihan air : produktivitas tanaman turun,
bahkan kalau tenggelam tanaman akan mati.
• è Perlu saluran pembawa dan pembuang
• Manajemen pengelolaan air, mengikuti kaidah:
Warung Jamu (waktu, ruang, jumlah, mutu)
11
II. KONSEP

12
JENIS DAN TIPE IRIGASI

Jenis:
• Irigasi permukaan
• Irigasi rawa
• Irigasi air bawah tanah
• Irigasi pompa
• Irigasi tambak

13
Tipe irigasi

• Irigasi genangan
• Irigasi curah
• Irigasi tetes
• Irigasi alur (furrow)

14
Tipe irigasi

Irigasi tetes dan alur

15
Tingkat Jaringan Irigasi

• Berdasarkan cara pengaturan


pengukuran aliran air dan
lengkapnya fasilitas, jaringan
irigasi dapat dibedakan ke dalam
tiga tingkatan yakni:
• Sederhana
• Semiteknis, atau
• Teknis.
16
Tingkatan Pengelolaan Irigasi
1. Tingkatan Jaringan Irigasi
• Teknis, ½ Teknis, Sederhana
• Kriteria Pokok : A B U
• Dapat diatur, dibagi, diukur
Teknis ½ Teknis Sederhana
Bangunan Permanen Semi Darurat
ABU Lengkap Kurang Tidak ada
Pembawa &
Terpisah Semi Campur
Pembuang
Tersier Lengkap Semi Tidak ada
Efisiensi Air 70% 60% 40%
17
• Efisiensi biaya
Pengembangan • Pemanfaatan
bertahap • Proses konsolidasi petani

Teknis
½ Teknis
Sederhana
­ Sawah ada ­ Penertiban ­ Sawah tertata baik
­ Air masuk sawah ­ Manajemen air baik
sawah ­ Penertiban ­ Intitusi petani
­ Petani terjun bangunan air ­ Pasca panen ada
­ Cocok tanam ­ Penertiban P3A
­ Sistem pemasaran baik
­ Proses ­ Penertiban
­ Institusi pengelola
produksi pengelolaan
18
2. Kewenangan
Pusat Provinsi Kab./Kota

Pengembangan •Lintas provinsi § Lintas § Dalam


• Baru •Lintas negara kab./kota satu
• Upgrading •Strategis § Luas kab./kota
nasional. 1.000- § Luas
3.000 Ha <1.000
•Luas > 3.000 Ha
Ha
Pengelolaan •Luas > 3.000 Ha § Luas • Luas <
• OP •Lintas provinsi 1.000- 1.000 ha
• Rehabilitasi •Lintas negara 3.000 ha
• Lintas
•Strategis
kab./kota
nasional.
19
3. Kegiatan OP&R

OP Mengatur air
Menjaga Berfungsi
saluran &
Mengamankan
bangunan

REHABILITASI Perbaikan Mengembalikan fungsi

UPGRADING Perbaikan Menaikkan fungsi

• Luas irigasi tambah


• Debit air tambah
• Tingkat irigasi naik : S, ½ T, T 20
4. Pengelolaan dan Masa Layanan
Hubungan antara Pelaksanaan O & P dengan Masa
Pelayanan, Rehabilitasi, dan Peningkatan Jaringan Irigasi

Tingkat Pelayanan Baru

OP Baik Peningkatan
Perbaikan
Tingkat Pelayanan

Tingkat Pelayanan Semula

Rehabilitasi
OP Kurang Baik Batas Pelayanan Ekonomis

Umur J.I. pendek


Umur Pelayanan (Tahun)
Umur J.I. panjang
21
III. PERSIAPAN

22
1. Urutan Pengembangan

SIDLACOM
Survei : pengukuran, air, petani, tanah
Investigasi : tanah cocok, pondasi baik
Desain : perencanaan
Land acquisition : pembebasan tanah
Operasi : mengatur air, membuka, dan
menutup pintu
Maintenance : menjaga dan mengamankan
saluran dan bangunan
23
Siklus PENGEMBANGAN IRIGASI
2

SIDLACOM

5
4 PROM
24
Siklus PENGELOLAAN IRIGASI
4

2
PENILAI
OMSIDLACOM
AN IKSI

1
6 PROM
25
Siklus MODERNISASI IRIGASI
4

2
PENILAIAN OMSIDLAC-(P)OMI
IKSI DAN
IKMI

1
6 PrOM
26
2. Tahapan Pengembangan

Desain Detail
Feasibili Pendahulu Desain
Reconnai- Rencana ty an
ssance Induk Study
Study
§ Mengetah § Rencana § Teknis, § Peta petak § Gambar siap
ui potensi menyelu ekonomi § Pembagian dilaksanakan
§ Menyerap ruh SDA s, blok § Perhitungan
aspirasi sesuai sosial, § Arah biaya
petani tata lingkung saluran § Metode
ruang an OK?
pelaksanaan
27
8. Syarat Pengembangan Irigasi

• Agar pengembangan dan


pengelolaan irigasi berhasil guna,
dalam arti infrastruktur dan air
irigasi dapat dimanfaatkan oleh
pengguna (petani), dengan
harapan dapat menjaga
produktifitas tanaman secara
optimal diperlukan 8 syarat
pengembangan irigasi.
28
3. 8 Syarat Pembangunan Irigasi
2. Tanah Cocok 3. Petani siap
1. Air tersedia: bersawah
- Relatif subur utk
- Jumlah cukup tanaman - Jumlah cukup
(1,5 l/det/ha) - Bersedia
- Tidak terlalu tiris
- Kualitas memadai (porous)
4. Aman thd banjir
8. Masuk prioritas
pembangunan 8 Syarat - Jangan jadi
langganan
- Menunjang transmigrasi Pembangunan
- Kecil & jarang OK
- Rawan pangan Irigasi
- Pengembangan
perdesaaan 5. Pembebasan
tanah mudah
6. Daerah Pemasaran
7. Pencapaian - Kerelaan pemilik
gampang - Ada prod. pertanian
(adat)
dapat dijual - Kompromi harga
- Tidak terpencil - Fasilitas angkutan
- Angkutan: SAPRODI, baik 29
hasil pertanian
IV. PERENCANAAN

30
1. Kegiatan penunjang
Ø Air cukup?
Ø Debit banjir: Q5 - pengelak
• Hidrologi Ø Q25 - bangunan
Q100 - deksert
Ø Keseimbangan air

Ø Pondasi bendung kuat


Pondasi bendung tiris
• Geoteknik Ø
Ø Lereng saluran mantap
Ø Material bangunan ada
Ø Jenis tanah
• Kesuburan Ø Tingkat kesuburan
Lahan Ø Kecocokan tanaman
Ø Peta à 1 : 5.000
• Pengukuran Ø Arah saluran à 1 : 2.000 31
2. Dukungan Sektor Terkait

• Pertanian Ø Teknologi pertanian


Ø Penyuluhan pertanian

• Pemda/Depdagri Ø Penyadaran petani


Ø Mendorong petani
Ø Tata ruang

• Kehutanan Ø Pengelolaan DAS

• P3A Ø Konsultasi publik


Ø Role sharing

32
3. Bagian Perencanaan

• Saluran Primer dan


• Bendung Sekunder

Ø Kuat terhadap Ø Hindari daerah: tiris,


longsor, rumah padat,
hantaman banjir galian batu, galian dalam,
Ø Jangan bocor timbunan tinggi.
Ø Upayakan: volume galian
Ø Jangan ada dan timbunan seimbang
gerusan hilir akibat Ø Rundingan pemilik tanah
penambang pasir à OK & boleh
Ø Jangan lupa:
Ø Bagian sungai lurus • Jalan inspeksi
• Rumah jaga & juru
33
3. Bagian Perencanaan (lanjutan)

• Jaringan Tersier

Ø Luas blok tersier: 50 ~


100 ha
Ø Luas blok kuarter: 10
~ 20 ha
Ø Kesepakatan P3A
Ø Gambar yang mudah
dilaksanakan P3A
34
HAL-HAL PERLU PERHATIAN
• Perencanaan
disetujui petani
• Bahan bangunan
tersedia
• Tehnically viable
• Economically
feasible
• Environmentally
reasonable
• Socially
acceptable
• Financially
justifiable 35
Pertimbangan Dalam Perencanaan

• Toleransi luas pengukuran topografi 5


sd 10%. Alasan: dlm daerah kerja
terdapat lahan yg tdk bisa diairi,
desa, bukit, jalan dll. Mis. kontrak
1000 Ha, fakta luas irigasi 950 ha.
• Pelaksana pengukuran sebaiknya satu
tangan: topmap dan trace saluran.
36
Pertimbangan Dalam Perencanaan

Pengelompokkan tahap pekerjaan :


• Study Identifikasi ( Bagian Pola P’lolaan SDA)
• Study Pengenalan ( Bag. Rencana Induk SDA)
• Feasibility Study ( termasuk Pra Desain )
• Detail Desain ( Seluruh : Bendung, Primair,
Sekunder)
• Detail Desain Tersier
• Detail Desain Drainase

37
Pertimbangan Dalam Perencanaan

• Konsultasi Masyarakat : pemangku


kepentingan diajak dalam proses
pengambilan keputusan. Perwakilannya,
metode, kapan, dalam hal apa, proses
komprominya.
• Desain tersier : ada tanda tangan
perwakilan petani. Gambar mudah
dilaksanakan petani.
• Ketersediaan bahan bangunan : kepastian
bahan ada sesuai kualitas dan
kuantitasnya. 38
Pertimbangan Dalam Perencanaan

• Legalisasi produk : tanda tangan dan


pengesahan oleh pemberi tugas.
• Persetujuan pemilik kewenangan :
Pola dan Rencana Pengelolaan SDA
oleh Menteri (WS Nasional ),
Gubernur (WS lintas kab), Bupati (WS
kab/kota )
39
Pengukuran Situasi.
• Pengukuran situasi meliputi juga daerah
rencana bang. utama, misalnya
bendungan atau bendung.
• Skala peta situasi (umumnya 1:5.000)
dgn interval garis tinggi yg berbeda
bagi daerah pedataran (0,50 m) dan
perbukitan (1 m).
• Peta situasi bangunan, skala 1:1.000
atau 1:2.000. Spesifikasi sesuai Kriteria
perencanaan (diterbitkan oleh
Direktorat Irigasi I tahun 1986). 40
Perencanaan Peta petak

Peta-petak atau lay-out adalah peta yang


menggambarkan/menunjukkan segala
informasi, lokasi dan arah saluran
pembawa/pembuang, bangunan
utama/pelengkap, jalan, batas petak primer,
sekunder dan tersier yang dapat diairi
berdasarkan keadaan topografi daerah tsb.
Dalam skala 1:5000, 1:10,000

41
Gambar Petak tersier
Gambar Petak tersier pada medan
bergelombang
Investigasi (Penyelidikan)
• Penyelidikan geoteknik utk mengetahui
daya dukung tanah, kelulusan air
(permeability), kemungkinan adanya gejala
patahan dan mencari bahan timbunan serta
bahan bangunan lainnya.
• Macam, kadar dan kedalaman penyelidikan
tergantung dari tingkat pentingnya
bangunan.
• Bangunan penting, misalnya bang. utama,
penyelidikan lebih intensif. Untuk jaringan
tertier tidak harus dilakukan penyelidikan. 44
Design jaringan dan bangunan utama
Harus tersedia: data pengukuran situasi detail
sepanjang rencana trace saluran.
• Sal. primer skala 1:2000, sekunder dan
tersier skala 1:1000. dan profil memanjang
dan melintang.
• Bangunan: skala 1: 1000 atau 1:2000
tergantung kondisi topografinya.
• Cek lap. dan menyusuri rencana trace
saluran.
• Cek sawah elevasi tertinggi dan terjauh 45
SKEMA JARINGAN
D.I. WAY GEREN KIRI
LUAS 3.893 Ha
KABUPATEN BURU
PROVINSI MALUKU
Di Gambar Di Periksa

Di Setujui Mengetahui
Kepala SKPD TP-OP Kepala Balai Wilayah
Sungai Maluku Sungai Maluku

Ir.M.E.E. Samson,M.Tech M. Marasabessy,ST.M.Tech


Nip.196308261992032001 Nip.010 263 240

46
CONTOH: SKEMA JARINGAN
IRIGASI

S.8.ki
B.S.6 B.S.7 B.S.8 75 15 l/dt
ha
S.8.tg
45 ha 9 l/dt
S.6.ka
87 ha 17 l/dt
S.8.ka
S.7.ka.1 S.7.ka. 82 ha 17 l/dt
47 ha 9 l/dt 53 3 10 l/dt
ha
S.7.ka.2
56 ha 12 l/dt
47
Perhitungan elevasi muka air.
Saluran primer Saluran tersier
atau sekunder
q Saluran kuarter
h
f d Sawah
P e c
b
H
h 100 h 70

I a / 00

a
A

L L L

Bangunan sadap tersier


dengan alat ukur
gorong - gorong Box bagi tersier Box bagi kuarter

Tinggi Bangunan sadap tersier yang diperlukan


P = A + b + c + d + e + f + g + Δh + Z
Dimana:
P = muka air di saluran sekunder
A = elevasi tertinggi di sawah
a = lapisan air di sawah, ≈ 10 cm
b = kehilangan tinggi energi di saluran kuarter ke sawah ≈ 5 cm
c = kehilangan tinggi energi di boks bagi kuarter ≈ 5 cm/boks
d = kehilangan tinggi energi selama pengaliran disaluran irigasi, I x L
e = kehilangan tinggi energi di boks bagi tersier, ≈ 10 cm
f = kehilangan tinggi energi di gorong-gorong, ≈ 5 cm
g = kehilangan tinggi energi di bangunan sadap tersier
ΔH = variasi tinggi muka air, 0,10 h100 (kedalaman rencana)
Z = kehilangan tinggi energi di bangunan-bangunan tersier yang lain. 48
PERENCANAAN SALURAN

• Umumnya saluran berpenampang trapesium


tanpa pasangan, kecuali keadaan tidak
memungkinkan
• Erosi dan sedimentasi di setiap pot. melintang
harus minimal dan berimbang sepanjang tahun.
• Ruas-ruas saluran harus mantap.
• Biaya pelaksanaan dan pemeliharaan yg paling
rendah.
• Tentukan elevasi muka air saluran dan bangunan

49
PERENCANAAN SALURAN (lanjutan)

• Hitung debit rencana


c NFR A
Q=
e
• Tentukan kecepatan (V) maks yg diizinkan.
• Menghitung dimensi saluran :
Ø kemiringan saluran (i),
Ø lebar dasar saluran (b),
Øtinggi air di saluran (h),
Ødan kecepatan (V = Q/A)
50
Dimensi saluran
Aliran sal. dianggap sbg aliran tetap, gunakan
rumus Strickler
MAN
V = k R 2/3 1/2
I Q = V A w
1 h 1
m m

A = ( b + mh ) h R = A/P P

Dimana :
b = lebar dasar, m
Q = debit saluran, m3/dt
V = kecepatan rencana aliran m/dt h = tinggi air, m
n = b/h
A = Luas basah, pot melintang m2
R = jari-jari hidrolis, m = A/P I = kemiringan saluran
K = koefisien kekasaran Strickler, m1/3/dt
P = keliling basah, m
m = kemiringan talut hor./vert.
51
BENDUNG PENGENALAN SISTEM
IRIGASI

BOKS PETAK
TERSIER
TERSIER /
KWARTER

SALURAN INDUK
SUNGAI

BANGUNAN
BAGI
BOKS
TERSIER
BANGUNAN
KE SAWAH
S ALURAN SEKUNDER

SADAP
/ PETAK
BOKS TERSIER TERSIER /
KWARTER

KE SAWAH /
PETAK
TERSIER /
KWARTER
PETAK
TERSIER /
KWARTER

52
Gambar: Bangunan Utama
53
Design jaringan dan bangunan utama
Desain bangunan utama dan jaringan irigasi
mempertimbangkan juga:
§ arsitektur bangunan dan landscap jaringan pembawa
§ responsif gender
§ saluran pembuang, parit gendong, jalan akses dan
jalan inspeksi
§ termasuk fasilitas OP (kantor pengamat, rumah dinas
Pengamat, Juru, POB, rumah jaga,gudang)
§ fasilitas pendukung lainnya: bangunan ukur, mistar
ukur, patok hm, km, batas tanah, papan operasi,
nomenklatur
§ Referensi : KP (lengkap) 54
PARTISIPASI MASYARAKAT PETANI

• Selenggarakan sosialisasi dan konsultasi


publik
• Konsultasi publik: forum dimana masy. P3A
dpt menyampaikan usulan, saran,
persetujuan maupun penolakan thdp
rencana
• Sempurnakan kembali detail desain

55
PARTISIPASI MASYARAKAT PETANI

Masyarakat petani/P3A/GP3A/IP3A terlibat dalam


proses desain pada setiap tahapan :
1. Tahap sosialisasi
2. Tahap penelusuran jaringan irigasi dan
batas areal layanan
3. Tahap diskusi penentuan batas layanan/
update peta daerah irigasi
4. Tahap diskusi draft system planning dan
urutan prioritas
5. Tahap diskusi draft detail desain dan
petunjuk OP 56
PENYUSUNAN RAB
Penyusunan RAB berdasarkan Permen PUPR
No.: 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman AHSP
Bidang PUPR, agar mempertimbangkan :
1. Harga Upah,Tenaga dan peralatan setempat
(yang dikeluarkan oleh Bupati/Walikota/
Gubernur)
2. Refrensi harga dari asosiasi
3. Survei harga dipasaran
4. Biaya langsiran, tingkat kesulitan medan
(lapangan)
5. Harga pada kontrak yang sedang berjalan. 57
V. PELAKSANAAN

58
1. Pelaksanaan Kegiatan

Mengkonversikan desain dan


spesifikasi menjadi struktur fisik dengan
memproses sumber daya bahan, alat dan
tenaga menjadi produk dengan
menggunakan teknologi dan manajemen
dan dibatasi oleh waktu (lamanya,
musim), biaya (swakelola, dikontrakkan),
lingkungan (keamanan, polusi, dll).

59
1. Pelaksanaan Kegiatan (lanjutan)

1. Pada fase perencanaan:


• menginventarisasi sumber yang
diperlukan/sdm, material/ alat
• membuat langkah-langkah
persiapan
• menyusun kebutuhan biaya
• mengetahui waktu pelaksanaan

60
1. Pelaksanaan Kegiatan (lanjutan)

2. Pada fase evaluasi lelang:


• menguji apakah metode yang
diusulkan logis
• meneliti apakah memenuhi
ketentuan yang disyaratkan /
Spesifikasi Teknis

61
1. Pelaksanaan Kegiatan (lanjutan)

3. Pada fase pelaksanaan


• mengendalikan kebutuhan sumber
daya
• mengendalikan semua kegiatan/urutan
• mengetahui deviasi kondisi antara
pada tahap perencanaan dgn
pelaksanaan utk mencari solusi
perubahan metode pelaksanaan agar
batasan spesifikasi, waktu, biaya
sedapat mungkin tidak berubah dapat
dikendalikan. 62
2. KOMPONEN PELAKSANAAN
A. SIFAT PEKERJAAN
• Terpusat
• Menyebar
• Memanjang
B. JENIS KONSTRUKSI YANG DOMINAN DAN
PERSYARATAN TEKNIS
• Pekerjaan tanah
• Pekerjaan struktur
• Kombinasi pekerjaan tanah dan struktur
C. DIMENSI
– Kecil, sedang, besar
– Tinggi, rendah 63
2. KOMPONEN PELAKSANAAN (lanjutan)

D. Material
– Sumber material: lokal
– Proses material : produk jadi vs diolah
di lapangan
– Penyimpanan :Tertutup (gudang) vs
terbuka
– Perijinan : perlu vs bebas

64
2. KOMPONEN PELAKSANAAN (lanjutan)
E. WAKTU
• Musim : kemarau vs hujan
• Jenis kontrak : single year vs multi years
• Sifat : Crash Program (bencana
alam, proyek strategis) vs program normal
F. KONDISI GEOLOGI
• Tinggi muka air tanah
• Kondisi batuan
G. LETAK PEKERJAAN
• Di atas tanah
• Di bawah muka air
a. memerlukan pengeringan
b. tanpa pengeringan
c. daerah rawa 65
2. KOMPONEN PELAKSANAAN (lanjutan)
H. SISTEM PENGERINGAN (DEWATERING)
• Dengan saluran pengelak atau tidak
• Konstruksi caffer dam/turap
– Dengan tanah urugan saja
– Perlu turap/tidak
Penggunaan pompa
• Air permukaan
• Air tanah
I. JALAN MASUK
– Tersedia atau perlu dibuat
– Kondisi jalan: dengan paksaan atau tidak
– Dimensi: one way, two ways
– Kemiringan: terjal, berkelok, datar

J. POLA PELAKSANAAN
• Padat tenaga vs padat alat 66
2. KOMPONEN PELAKSANAAN (lanjutan)
K. KOORDINASI PEKERJAAN
– Urutan dan ketergantungan pekerjaan sama lain
– Bagian yang dikerjakan sendiri dan yang disubkontrakkan
– Bagian yang dapat dilakukan secondary concrete dan yang
harus ditanam (embedded part, pipa, kabel)

L. PERALATAN
• Macam alat : alat gali, alat angkut, alat pemadat, alat
penerangan
• Kapasitas : kecil, sedang, besar
• Kombinasi peralatan:
a. Pekerjaan galian : Bulldozer, excavator, loader dump truck
b. Pekerjaan timbunan : Grader, bulldozer, water tanker,
compactor
c. Pekerjaan beton : Mixer plant, agitator, truck,
concrete pump, vibrator 67
3. MACAM KEGIATAN PEKERJAAN

Pekerjaan yg dilaksanakan di lapangan dpt


dibedakan:
1. Pekerjaan Administrasi Lapangan
2. Pekerjaan Fisik Lapangan

PEKERJAAN ADMINISTRASI LAPANGAN


• Pek. administrasi sbg penunjang pek. fisik
dan dpt mempengaruhi kecepatan atau
kelancaran serta mutu dari pekerjaan fisik

68
3.1. Pekerjaan administrasi lapangan

3.1.1. Administrasi Barang / administrsi


gudang:
• mencatat semua material yang datang
• mencatat barang material yg digunakan
setiap hari
• mencatat stok material yg ada

3.1.2. Administrasi keuangan:


– membuat pembukuan utk segala
pengeluaran di lapangan
– membuat laporan keuangan mengenai
pengeluaran di lapangan 69
3.1. Pekerjaan administrasi lapangan (lanjutan)

Pembuatan laporan:
a. Laporan Gudang
• Lap. jumlah material yg datang di lapangan
• Lap. jml material yg telah digunakan utk pek.
• Lap. stok material yg masih ada dilapangan
b. Laporan Keuangan
• Lap. Jumlah pembayaran yg tlh diterima Penyedia Jasa
• Lap. Keuangan: biaya yg telah dikeluarkan di lapangan.
c. Laporan Fisik Pekerjaan
• Laporan Harian,
• Laporan Mingguan
• Laporan Bulanan
70
3.2. PEKERJAAN FISIK LAPANGAN

Pekerjaan fisik lapangan meliputi

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pokok
3. Pekerjaan Selesai

71
3.2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Persiapan fasilitas dan pek. pembantu sbg pendukung utk


kelancaran dlm melaksanakan pek. pokok.
Pekerjaan Persiapan meliputi:
1. MOBILISASI PERALATAN DAN TENAGA
• Pendatangan peralatan dan tenaga

2. PENYIAPAN LAPANGAN
– Pembersihan lapangan
– Pembuatan Kantor Lapangan / Barak kerja
– Gudang / tempat material
– Bengkel / Work shop (untuk pekerjaan yang besar)
– Tempat menyimpan / parkir alat–alat berat dan kendaraan
(untuk pekerjaan yang besar)
– Tempat pengadukan mortel / beton yang ditakar (batching plant /
batch mixer)
72
3.2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN (lanjutan)

3. JALAN MASUK (ACCES ROAD)


• Untuk keperluan pendatangan material dan alat–alat,
diperlukan jalan kerja atau jalan logistik.
4. PEMBUATAN RENCANA MUTU KONTRAK
5. PENGUKURAN LOKASI RENCANA BANGUNAN
• Pengukuran Lokasi Rencana Bangunan digunakan :
– Pemasangan Patok (Cross section dan longitudinal section)
6. UITZET
• Penentuan posisi bangunan, diikuti pemasangan bow plank
sebagai alat bantu untuk menetapkan elevasi pondasi.
7. PEMBUATAN KISDAM
• untuk mengalihkan aliran air dari daerah yang ada di dalam
kisdam.
73
3.2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN (lanjutan)
8. PENGERINGAN (DEWATERING)
Pek. pembuangan air dari daerah kerja, shg daerah kerja selalu
kering dgn bbrp cara.
• Dengan mengelakkan aliran
• Dengan kisdam / turap baja
Kemudian didalam daerah kerja ini dipompa:
• Menggunakan pompa biasa kalau yg dipompa air
permukaan, dan sedikit rembesan
• Menggunakan air tanah cukup kuat (besar) maka
menggunakan sistem sumur
9. SURVEI DAN TEST MATERIAL
10. CONSTRUCTION DRAWING
• Membuat Gambar Kerja yg akan digunakan di lap.

74
3.2.2. PEKERJAAN POKOK

Pekerjaan yg pada umumnya merupakan


judul pekerjaan yg tercantum dlm kontrak
(judul Kontrak), yang merupakan tujuan
pokok dari kegiatan pekerjaan.

Faktor - faktor yang mempengaruhi adalah:


• Sifat tanah yang ada di lokasi
• Luas medan kerjanya
• Tinggi muka air di lokasi
75
3.3.3. PEKERJAAN SELESAI

1. Penyerahan I setelah pekerjaan


selesai 100 %
2. Penyerahan II setelah masa
pemeliharaan selesai sesuai kontrak

76
3.3.3.1. PROSEDUR PENYERAHAN I

• LAPOR TERTULIS SELESAI 100%


• TIM MEMERIKSA
• PERMINTAAN PEMERIKSAAN 2 MINGGU
SEBELUMNYA
• JAWABAN SURAT KAPAN DIPERIKSA
• PEMERIKSAAN TELITI SECARA VISUAL
• DIBUAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN
• LAPORAN TIM KE PENGGUNA JASA
• BERITA ACARA PENYERAHAN I
77
3.3.3.2. PROSEDUR PENYERAHAN II

• Pemeliharaan terhadap
bangunan/saluran (masa pemeliharaan)
• Minta pemeriksaan
• Jawaban surat kapan pemeriksaan
• Melakukan pemeriksaan
• Berita acara hasil pemeriksaan
• Berita acara penyerahan ke II
78
VI. PERSIAPAN
OPERASI DAN PEMELIHARAAN

79
PENGEMBANGAN IRIGASI
KONSEPSI
PENGEMBANGAN IRIGASI

PENGEMBANGAN
JARINGAN
IRIGASI

IKMI >80%

PERSIAPAN OP

KONSEPSI PENGELOLAAN
IRIGASI
PENGELOLAAN
JARINGAN
IRIGASI

KJI <60%,
IKSI <55%
80
PERSIAPAN OP
Permen PUPR No: 30/PRT/M/2015 1/2

Pasal 20:à(pasca pembangunan)


Ayat (1): Persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi meliputi :
- uji pengaliran,
- penyesuaian manual O&P,
- pemberdayaan P3A, dan
- melengkapi sarana pendukung pengelolaan irigasi.
Ayat (2): uji pengaliran yang dimaksud untuk mengetahui :
- fungsi hidrolis, dan
- keandalan konstruksi
Ayat (3): Pemberdayaan P3A berupa pembentukan,
penguatan, dan peningkatan kemampuan P3A
meliputi :
- aspek kelembagaan,
- aspek teknis, dan
- aspek pembiayaan.
Permen PUPR No: 30/PRT/M/2015 2/2

Pasal 20:à(pasca pembangunan)


Ayat (4): P3A/GP3A/IP3A dapat berpartisipasi dlm
pelaksanaan uji coba pengaliran dan
penyesuaian manual O&P dengan cara :
mengamati dan melaporkan kejadian pd jaringan
irigasi seperti terjadinya kebocoran, longsor, banjir
dan limpasan selama uji coba pengaliran
Ayat (5): Penyesuaian Manual O&P dilaksanakan setelah
dilakukan
audit kesiapan O&P
Ayat (6): Masa Persiapan O&P pasca pembangunan/
peningkatan :
2 (dua) tahun

Pasal 28 Ayat (6) : Masa Persiapan O&P pasca rehabilitasi :


TAHAPAN PERSIAPAN OP IRIGASI
(Tingkat DI.)

• a. Pembentukan Tim POP


• b. Penyusunan Form Audit
Tahap 1: Kesiapan OP
(persiapan) • c. Tata Cara Uji Pengaliran
• d. Pelaksanaan Audit
• e. Uji pengaliran

•POP TAHUN KE-1


Tahap 2 : Dapat bersinergi dengan Unit OP
(pelaksanaan) •POP TAHUN KE-2
TAHAPAN DAN MASA PERSIAPAN OP
(DI KECIL / SUB SISTEM JARINGAN IRIGASI)
Perpres 54/2010 jo. 70/2012
Masa OP
Konstruksi

Fisik 100%
PHO FHO

Tanggung Jawab Unit Tanggung Jawab Unit Tanggung Jawab Unit


Pelaksana dan/atau Penyedia Pelaksana yang dapat Pelaksana
Jasa melibatkan Penyedia Jasa

Konstruksi Belum Siap OP Belum Siap OP O&P


Masa Pelengkapan Masa Pelengkapan
Kekurangan 1 Kekurangan 2 SIAP
Siap OP OP
Penilaian
Mulai Penilaian
BA Serah Terima Unit
BA Serah Terima dari
Pelaksana ke Unit OP
akhir Unit Pelaksana ke Unit
Kesiapan
Pemeriksaan
Kesiapan OP Kesiapan OP OP
OP
Permen PUPR 30/2015
Persiapan OP max 2 tahun

Tanggung Jawab Unit Pelaksana Tanggung Jawab Unit OP


Penilaian / Audit Kesiapan O&P
1. Penilaian / Audit KESIAPAN OP Irigasi diperlukan setelah
PEMBANGUNAN/PENINGKATAN/REHABILITASI selesai
dilaksanakan.
2. Penilaian / Audit KESIAPAN OP minimal pada 1 (SATU)
Subsistem Jaringan irigasi yang sudah dapat berfungsi.
3. Penilaian / Audit KESIAPAN OP bertujuan untuk
mengetahui : kondisi, fungsi, kelengkapan, dan kinerja
sistem irigasi, SUDAH MEMENUHI SYARAT atau SIAP OP.
4. Penilaian / Audit KESIAPAN OP mencakup: 5 (lima) pilar
irigasi :
a. Prasarana irigasi
b. Air irigasi
c. Manajemen irigasi
d. Kelembagaan pengelolaan irigasi
e. Sumber daya manusia (SDM)

85
Contoh Ploting Wilayah Kerja pada Skema Daerah Irigasi
Penyediaan Air
Pembagian Air

Intake
Penggunaan Air
Bangunan Bagi Sadap
Bang. Bagi
P3A

Pembagian Air
Bangunan Sadap
Pemberian Air

P3A
Bangunan Sadap Pemberian Air

Bangunan Sadap
P3A
P3A
Pemberian Air
Sal.Pembuang
Bangunan Sadap Sal.Pembuang P3A
P3A

Penggunaan Air
Skema Jaringan
SKEMA D.I. BARANG
Irigasi
(A = 4.408 ha, Q = 1.4 lt/dt/ha) BENDUNG
BARANG

RB 1 RL 1 BL 1

Sal. Induk Barang


A = 3891 Ha A = 517 Ha
Q = 6.731 m3/dt Q = 0.894 m3/dt

L 1 Ka

Q = 0.772 m3/dt
RL 2
22 Ha 31 lt/dt

A = 495 Ha
SALURAN SEKUNDER MAKAWA
BM 2 BL 2
BM 3 BM 1 RM 1 BB 1 B 1 Ki 1 L 2 Ka L 2 Ki
A = 3184 Ha 19 Ha 27 lt/dt 54 Ha 76 lt/dt 17 Ha 24 lt/dt

SALURAN SEKUNDER LAMOGO


A = 2031 Ha
Q = 3.168 m3/dt
M 1 Ki 3 M 1 Ki 1 Q = 14.967 m3/dt B 1 Ki 2
Q = 1.349 m3/dt

116 Ha 162 lt/dt 76 Ha 106 lt/dt 68 Ha 95 lt/dt

Q = 0.967 m3/dt

Q = 0.661 m3/dt
RK 1

RL 3
KALI DOLOK
RS 1
A = 865 Ha

A = 620 Ha

A = 424 Ha
M 1 Ki 2 K 1 Ki 2
96 Ha 134 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt

SALURAN SEKUNDER KEDAWUNG


BK 2
S 1 Ka BS 1 S 1 Ki K 2 Ka RK 2 K 1 Ki 2 BL 3 L 3 Ki
SALURAN SEKUNDER SAMBAK

148 Ha 207 lt/dt 57 Ha 80 lt/dt 110 Ha 154 lt/dt A = 500 Ha 50 Ha 70 lt/dt 107 Ha 150 lt/dt
Q = 0.780 m3/dt BK 1
Q = 1.030 m3/dt

Q = 0.608 m3/dt

Q = 0.495 m3/dt
RL 4
RK 3
RS 2
A = 660 Ha

A = 390 Ha

A = 317 Ha
S 2 Ka BS 2 S 2 Ki BK 3 K 3 Ki L 4 Ka L 4 Ki
183 Ha 256 lt/dt 97 Ha 136 lt/dt 125 Ha 175 lt/dt 150 Ha 210 lt/dt 167 Ha 234 lt/dt
BL 4
Q = 0.413 m3/dt
Q = 0.593 m3/dt

RK 4
A = 265 Ha
RS 3
A = 380 Ha

Keterangan
Sal. Induk Barang : 87 Ha
S 3 Ka BS 3 S 3 Ki K 4 Ka BK 4 K 4 Ki Sal. Sekunder Makawa : 2.319 Ha
140 Ha 196 lt/dt 130 Ha 182 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt Sal. Sekunder Sambak : 865 Ha
Sal. Sekunder Kedawung : 620 Ha
Q = 0.172 m3/dt

Q = 0.226 m3/dt
A = 110 Ha

A = 145 Ha

Sal. Sekunder Lamago : 517 Ha


RS 4

---------------------------------------------------------
BK 5
TOTAL : 4.408 Ha
BS 4 K 5 Ki
S 4 Ka S 4 Ki K 5 Ka
60 Ha 84 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 75 Ha 105 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt
Sub-Sistem Jaringan Irigasi
SKEMA D.I. BARANG
SubQSistem
(A = 4.408 ha, Primer Barang
= 1.4 lt/dt/ha) BENDUNG
BARANG
Sub Sistem Bendung
RB 1 RL 1 BL 1

Sal. Induk Barang


IP3A A = 3891 Ha
Q = 6.731 m3/dt
A = 517 Ha
Q = 0.894 m3/dt

L 1 Ka

Q = 0.772 m3/dt
RL 2
22 Ha 31 lt/dt

A = 495 Ha
Sub Sistem Sek. Makawa
BM 3
BM 2
SALURAN SEKUNDER
BM 1
MAKAWA
RM 1
GP3A
IP3A BB 1 BL 2
B 1 Ki 1 L 2 Ka L 2 Ki
A = 3184 Ha 19 Ha 27 lt/dt 54 Ha 76 lt/dt 17 Ha 24 lt/dt

SALURAN SEKUNDER LAMOGO


A = 2031 Ha
Q = 3.168 m3/dt
M 1 Ki 3 M 1 Ki 1 Q = 14.967 m3/dt B 1 Ki 2
Q = 1.349 m3/dt

116 Ha 162 lt/dt 76 Ha 106 lt/dt 68 Ha 95 lt/dt

Q = 0.967 m3/dt

Q = 0.661 m3/dt
RK 1

RL 3
KALI DOLOK
RS 1
A = 865 Ha

A = 620 Ha

A = 424 Ha
M 1 Ki 2
96 Ha 134 lt/dt
P3A K 1 Ki 2
70 Ha 98 lt/dt

KEDAWUNG
Sek.Kedawung
BK 2
S 1 Ka BS 1 S 1 Ki K 2 Ka RK 2 K 1 Ki 2 BL 3 L 3 Ki
SAMBAK

148 Ha 207 lt/dt 57 Ha 80 lt/dt 110 Ha 154 lt/dt A = 500 Ha 50 Ha 70 lt/dt 107 Ha 150 lt/dt
Q = 0.780 m3/dt BK 1
Q = 1.030 m3/dt

Q = 0.608 m3/dt
Sambak

Q = 0.495 m3/dt
P3A GP3A

RL 4
RK 3
RS 2
A = 660 Ha

A = 390 Ha

A = 317 Ha
GP3A
SEKUNDER
SEKUNDER

BS 2
Sekunder

S 2 Ka S 2 Ki BK 3 K 3 Ki L 4 Ka L 4 Ki
Sub Sistem

183 Ha 256 lt/dt 97 Ha 136 lt/dt 125 Ha 175 lt/dt 150 Ha 210 lt/dt 167 Ha 234 lt/dt
BL 4
Q = 0.413 m3/dt
Q = 0.593 m3/dt

RK 4
SALURAN
SALURAN

A = 265 Ha
RS 3
A = 380 Ha

Keterangan
Sub Sistem

Sal. Induk Barang : 87 Ha


S 3 Ka BS 3 S 3 Ki K 4 Ka BK 4 K 4 Ki Sal. Sekunder Makawa : 2.319 Ha
140 Ha 196 lt/dt 130 Ha 182 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt Sal. Sekunder Sambak : 865 Ha
Sal. Sekunder Kedawung : 620 Ha
Q = 0.172 m3/dt

Q = 0.226 m3/dt
A = 110 Ha

A = 145 Ha

Sal. Sekunder Lamago : 517 Ha


RS 4

---------------------------------------------------------
BK 5
TOTAL : 4.408 Ha
BS 4 K 5 Ki
S 4 Ka S 4 Ki K 5 Ka
60 Ha 84 lt/dt 50 Ha 70 lt/dt 75 Ha 105 lt/dt 70 Ha 98 lt/dt
Uji Pengaliran
Untuk mengetahui tingkat kesesuaian
antara rencana dan hasil pelaksanaan
meliputi antara lain :

q Dimensi,
q Elevasi,
q Kapasitas,
q Stabilitas,
q Fungsi,
q Operasi
Uji Pengaliran
Tata Cara Uji Pengaliran :
a. Uji hidrolis (pasca konstruksi)
- bendung,
- saluran primer,
- saluran sekunder,
- saluran pembuang,
- bangunan bagi, bagi sadap,sadap
- bangunan pelengkap,
- bangunan di saluran pembuang.

b. Keandalan konstruksi
- aliran minimum,
- aliran normal,
- aliran rencana,
- aliran maksimum
KOMPONEN KEGIATAN PADA MASA
PrOM :
1.UJI PENGALIRAN
2.Penyesuaian MANUAL OP
3.Melengkapi FASILITAS OP
4.Membentuk KELEMBAGAAN DAN SDM OP
5.Pembinaan PETUGAS OP
6.Pembentukan KELEMBAGAAN P3A/GP3A/IP3A
7.Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A
8.Pembentukan KOMISI IRIGASI
9.Pembinaan ANGGOTA KOMISI IRIGASI
10.Memperbaiki/Melengkapi FISIK JARINGAN IRIGASI
11.Perencanaan PAI
12.SIAP OP 91
IMPLEMENTASI PROM (PREPARATION OF
O&M)
q MASA PROM : 2 (dua) TAHUN

TAHUN KE-2 :
A. MELENGKAPI KEKURANGAN SDM OP
B. PELATIHAN OP (YG BLM)
C. KALIBRASI ALAT UKUT UKUR/ PENUNJANG LAINNYA
D. MELENGKAPI PERALATAN/PERLENGKAPAN PETUGAS OP
E. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOMUNITAS /GP3A/IP3A
TAHUN KE-1 : F. MELAKSANAKAN OP

A. MELENGKAPI SARANA OP
B. MELENGKAPI PAPAN OPERASI, PAPAN LARANGAN
C. MELENGKAPI PATOK BATAS HM, BATAS TANAH,
D. MELENGKAPI MANUAL OP TERMASUK SOSIALISASINYA
E. PENGUATAN KELEMBAGAAN OP
F. MELAKSANAAN OP
VII. OPERASI DAN PEMELIHARAAN
JARINGAN IRIGASI

Disampaikan oleh Djito pada acara :

Pelatihan PISK-SDA
Di Balai Diklat Surabaya, Tanggal 04 April 2019
BERDASARKAN :

1)Peraturan Menteri PUPR No.


11/PRT/M/2015 tentang
Eksplotasi dan Pemeliharan
Jaringan Irigasi Rawa Pasang
Surut
2)Peraturan Menteri PUPR No.
12/PRT/M/2015 tentang
Eksplotasi dan Pemeliharan
Jaringan Irigasi 94
BERDASARKAN :

3) Peraturan Menteri PUPR No.


16/PRT/M/2015 tentang
Eksplotasi dan Pemeliharan
Jaringan Irigasi Rawa Lebak

4) Peraturan Menteri PUPR No.


21/PRT/M/2015 tentang
Eksplotasi dan Pemeliharan
Jaringan Irigasi Tambak
95
VIII. MONITORING DAN
EVALUASI

Disampaikan oleh Djito pada acara :

Pelatihan PISK-SDA
Di Balai Diklat Surabaya, Tanggal 04 April 2019
1. Monitoring Pelaksanaan
Operasi
2. Kalibrasi Alat Ukur
3. Evaluasi Kinerja Sistim
Irigasi
1. Pemantauan Pelaksanaan
Pemeliharaan
2. Laporan Kemajuan
Pelaksanaan
3. Penilaian indikator
keberhasilan pemeliharan
MONITORING DAN
EVALUASI (TP-OP)

99
DASAR HUKUM

§ UU No.17 Tahun 2019 ttg Sumber Daya Air


§ UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
§ Permen PUPR No.12/PRT/M/2015 ttg E&P Irigasi
§ Permen PUPR No.14/PRT/M/2015 ttg Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi
§ Permen PU No. 15/PRT/M/2011 ttg Dekon dan TP
yang terakhir diubah dengan Permen PUPR No
11/PRT/M/2017 (perubahan kedua)
PRINSIP TP O&P
q TP merupakan penugasan dari Pemerintah kepada
Pemerintah Daerah
q Dana TP merupakan dana Kementerian PUPR yang
disediakan sehubungan dengan penugasan O&P
Irigasi dari Menteri PUPR kepada daerah disertai
kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan kepada
Menteri PUPR
q Pencatatan dan pengelolaan keuangan dibuat
terpisah dari APBD
q Untuk kegiatan yang bersifat fisik
q Semua barang yang diperoleh dari Dana TP menjadi
barang milik negara
q Daerah Irigasi Kewenangan Pusat
PERAN BBWS/BWS DLM PEMANTAUAN DAN
EVALUASI TP O&P
1. Mengumpulkan dan merekapitulasi seluruh laporan pelaksanaan
TP-OP dari SKPD penerima TP-OP sesuai wewenang dan
tanggung jawabnya
2. Memberikan rekomendasi kepada Unit Eselon-II Pusat (Direktorat
Bina OP) perihal penilaian dan evaluasi pelaksanaan TP-OP
3. Mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah yang
terjadi sehubungan pelaksanaan TP-OP
4. Berkoordinasi dengan Direktorat Bina OP dalam pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi
5. melakukan peninjauan ke daerah irigasi yang di TP kan pada
wilayahh kerjannya
6. Melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Direktorat Bina
OP secara rutin
PEMANTAUAN/MONITORING DAN EVALUASI TP-OP
IRIGASI DAN RAWA
A. Maksud Dan Tujuan
B. Hasil yang Diharapkan
C. Petugas Pemantauan dan Evaluasi
D. Pemantauan dan Evaluasi

1) Pemantauan
Pemantauan dilakukan melalui pengumpulan data dan laporan
yang diterima oleh Tim Pemantauan, mendata kelengkapan
sumber daya yang dimiliki SKPD TP OP, ketaatan penyampaian
laporan serta kunjungan ke lapangan. Semua kegiatan
pemantauan dicatat dalam form terlampir.
a. Persiapan (Pemantauan dari Pusat) e. Kunjungan Lapangan
b. Pengumpulan Data f. Dokumentasi
c. Kelengkapan dan Sumber Daya O&P g. Lain-lain
d. Pemenuhan kewajiban Pelaporan 103
2) Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah kegiatan pemantauan di
lapangan dan disampaikan pada setiap triwulan atau sesuai
dengan kebutuhan. Evaluasi menghasilkan rekomendasi
serta saran kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air.
Dokumen atau laporan hasil pemantauan dan Evaluasi yang
telah dilaksanakan sebelumnya dapat dijadikan rujukan.
3)Tata Cara Evaluasi :
a. Mengevaluasi kesiapan dan kompetensi SKPD berdasarkan
kelengkapan data dan sumber daya O&P,
b. Mengevaluasi sasaran yang dapat dicapai pada akhir tahun anggaran,
c. Mengevaluasi masalah (jika ada), apakah dapat diselesaikan,
d. Mengevaluasi apakah kegiatan TP OP yang dilaksanakan mencapai
sasaran dan sesuai dengan Pedoman O&P dan dokumen
penganggaran. Menggunakan data Form yang ada untuk memperkuat
evaluasi,
e. Menyusun laporan dan rekomendasi kepada Eselon 2 dilingkungan
104
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
E. Pelaporan

Tim Pemantauan dan Evaluasi melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada
Direktur Jenderal Sumber Daya Air melalu Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan.

Laporan Akhir
Laporan Akhir disusun pada akhir tahun anggaran yang merupakan rangkuman
seluruh kegiatan Pemantauan & Evaluasi TP OP.
Laporan Akhir sebaiknya didiskusikan di tingkat eselon 2 untuk menjadi refleksi
dan koreksi pada kebijakan dan program TP OP tahun berikutnya.

F. Form Pemantauan dan Evaluasi


Form Pemantauan dan Evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut (terlampir):
− Pemantauan dan Evaluasi oleh Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air kepada BBWS / BWS menggunakan Form
PE-PB1, PE-PB2, PE-PB3 dan PE-PB4,
− Pemantauan dan Evaluasi oleh Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air kepada SKPD TP OP menggunakan Form
PE-PD1, PE-PD2, PE-PD3 dan PE-PD4,
− Pemantauan dan Evaluasi oleh BBWS / BWS kepada SKPD TP OP di wilayahnya
menggunakan Form PE-BD1, PE-BD2, PE-BD3 dan PE-BD4.
105
LAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA SKPD TP-OP
TAHUN ANGGARAN ……………….

SKPD TP-OP :
PROVINSI :
TANGGAL PEMANTAUAN : BLANKO PE-1

Tahun 20 . . . . .
NO JENIS PELAPORAN KET.
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Laporan E-Monitoring Kinerja Rutin ( Form P1-P10 )

2 Laporan Keuangan SAI

3 Laporan Triwulan ( Formulir C )

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP )


4. Tahun sebelumnya atau akhir tahun berjalan

5 Laporan Barang Milik Negara ( BMN ) SAI

6 Laporan Tahunan

7 .....................

Tata Cara Pengisian : .............. , ........................................... 20…..


- Pengisian Form dengan mengisi tanda centang ( ü) ( Berkas dilampirkan ) Tim Pemantauan & Evaluasi
Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

....................
106
LAPORAN KELENGKAPAN DATA
TAHUN ANGGARAN………
SKPD TP-OP :
PROVINSI :
DAERAH IRIGASI PERMUKAAAN / RAWA :
BLANKO PE-2
TANGGAL PEMANTAUAN :

TAHUN 20..
NO JENIS PELAPORAN KET.
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Struktur Organisasi & Personalia


1.
(BBWS/BWS/ SKPD TP-OP)

2. Inventarisasi Data Tenaga OP

3. Laporan Realisasi Tanam Daerah Irigasi

4. Laporan Kebutuhan Prasarana OP

5. Laporan Inventarisasi P3A/GP3A/IP3A

Laporan Inventarisasi Jaringan Irigasi


6. Utama

Laporan Inventarisasi Jaringan Irigasi


7.
Tersier

8. Penilaian Kinerja Sistem Irigasi

9. Penyusunan/Perhitungan AKNOP

10. Laporan Dokumentasi Kondisi Jaringan


Irigasi

Tata Cara Pengisian : .............. , ........................................... 20….


- Pengisian Form dilakukan dengan menuliskan prosentase progress kegiatan Tim Pemantauan & Evaluasi
Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

....................
107
IMPLEMENTASI KEGIATAN OPERASI IRIGASI
TAHUN ANGGARAN …………..

SKPD TP-OP :
PROVINSI :
DAERAH IRIGASI :
BLANKO PE-3A
TANGGAL PEMANTAUAN :

NAMA UPTD/PENGAMAT
NO URAIAN KEGIATAN ................... ................... ................... KETERANGAN
ADA TIDAK CATATAN ADA TIDAK CATATAN ADA TIDAK CATATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I DATA PENDUKUNG OPERASI


1 Struktur Organisasi
Peta Wilayah Kerja
2 (skala 1 : 25.000)
3 Peta Daerah Irigasi
(Skala 1: 5.000 atau 1 : 10.000)
4 Skema Jaringan Irigasi
5 Skema Pembagian dan Pemberian Air
6 Ploting Wil. Kerja Pengamat
7 Ploting Wil. Kerja Juru
8 Ploting Wil. Kerja PPA
9 Manual O & P
10 Blangko O (01.O -12.O)
11 Gambar Purna Laksana (Konstruksi)
(As built drawing )
Data Kinerja Sistem Irigasi
12 Tahun Sebelumnya
13 Data Inventarisasi Jaringan Irigasi
II IMPLEMENTASI KEGIATAN OPERASI
1 Pengisian Blangko O (01-12.O)
2 Pengisian Papan Operasi
3 Kalibrasi Alat Ukur
4 Penilaian Kinerja Sistem Irigasi
5 MOU (Balai, Prov, Kab./Kota)

Tata Cara Pengisian : .............. , ........................................... 20…..


- Pengisian Form dengan mengisi tanda centang ( ü) ( Berkas dilampirkan ) Tim Pemantauan & Evaluasi
Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

....................
108
IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMELIHARAAN IRIGASI
TAHUN ANGGARAN ……………
SKPD TP-OP :
PROVINSI :
DAERAH IRIGASI :
TANGGAL PEMANTAUAN : BLANKO PE-4A

NAMA UPTD/PENGAMAT
NO URAIAN KEGIATAN ................... ................... ................... KETERANGAN
ADA TIDAK CATATAN ADA TIDAK CATATAN ADA TIDAK CATATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I DATA PENDUKUNG PEMELIHARAAN


1 Struktur Organisasi
Peta Wilayah Kerja
2 (skala 1 : 25.000)
3 Peta Daerah Irigasi
(Skala 1: 5.000 atau 1 : 10.000)
4 Skema Jaringan Irigasi
5 Skema Bangunan Irigasi
6 Ploting Wil. Kerja Pengamat
7 Ploting Wil. Kerja Juru
8 Ploting Wil. Kerja PPA
9 Ploting Wil. Kerja Pekarya
10 Manual O & P
11 Blangko P (01.P - 10.P)
12 Gambar Purna Laksana (Konstruksi)
(As built drawing )
Data Kinerja Sistem Irigasi
13 Tahun Sebelumnya
14 Data Inventarisasi Jaringan Irigasi
II IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMELIHARAAN
1 Pengisian Blangko P (01.P - 10.P)
2 Pengamanan Jaringan Irigasi
3 Pemeliharaan Rutin
4 Pemeliharaan Berkala
5 Perbaikan Darurat
Pemeliharaan Kerjasama dengan
6 P3A/GP3A/IP3A
7 Penilaian Kinerja Sistem Irigasi
8 MOU (Balai, Prov, Kab./Kota)

Tata Cara Pengisian : .............. , ........................................... 20…..


- Pengisian Form dengan mengisi tanda centang ( ü) ( Berkas dilampirkan ) Tim Pemantauan & Evaluasi
Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

....................
109
RINCIAN IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMELIHARAAN IRIGASI PERMUKAAN
TAHUN ANGGARAN . . . . . . . .
SKPD TP-OP :
DAERAH IRIGASI PERMUKAAN :
BLANKO PE-5A
TANGGAL PEMANTAUAN :

JENIS BANGUNAN /SALURAN

Bangunan Jaringan Irigasi Jaringan Irigasi Jaringan Irigasi Jaringan Irigasi Saluran
NO URAIAN KEGIATAN PEMELIHARAAN Pengambilan Primer… Primer… Sekunder…. Sekunder…. Pembuang KETERANGAN

Penga
Bendun Bangun Bangun Bangun Bangun Bangun
mbilan Saluran Saluran Saluran Saluran Saluran
g an an an an an
Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
I PENGAMANAN JARINGAN IRIGASI
1 Tindakan Pencegahan
a Memasang Papan Larangan
Melarang Pengambilan Material 500 m ke hulu
b
dan 1000 m ke hilir pada Bangunan Bendung
Melarang Mendirikan Bangunan dan/atau
c
Menanam Pohon di atas Tanggul Saluran
Menetapkan Garis Sempadan pada Saluran dan
d
Bangunan
e Mengontrol Patok-Patok Batas Tanah
Mengadakan Penyuluhan/Sosialisasi kepada
f
Masyarakat dan Instansi Terkait
2 Tindakan Pengamanan
a Adanya Bangunan Pengaman di Tempat-tempat yang berbahaya
b Adanya Tempat Mandi Hewan, Tempat Tangga Cuci
Pemasangan Portal, Patok-patok pada Jalan Inspeksi dan Tanggul
c
Saluran
d Penertiban pelanggaran garis sempadan irigasi
e Penertiban pelanggaran pengambilan air

II PEMELIHARAAN RUTIN
1 Yang Bersifat Perawatan
a Memberikan minyak pelumas pada badan pintu
Membersihkan Saluran dan Bangunan dari tanaman liar dan semak-
b semak
c Membersihkan Saluran dan Bangunan dari sampah dan kotoran
d Pembuangan Endapan Lumpur di Bangunan Ukur
Memelihara Tanaman Lindung di sekitar bangunan dan di tepi luar
e
tanggul saluran

2 Yang Bersifat Perbaikan Ringan

a Menutup Lubang-lubang bocoran kecil di Saluran dan Bangunan


Perbaikan siaran, plesteran yang retak atau beberapa batu muka
b
yang lepas
III PEMELIHARAAN BERKALA
1 Pemeliharaan Berkala yang bersifat Perawatan
a Pengecatan Pintu Air dan Rumah Pintu
b Pembuangan Lumpur di Bangunan dan Saluran
c Pengecatan Ban-banan (warna biru) pada Bendung/Bangunan
Utama, Saluran dan Bangunan diutamakan pada daerah pemukiman

2 Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Perbaikan

a Perbaikan Bendung, Bangunan Pengambilan, dan Bangunan


b Pengatur
Perbaikan Bangunan Ukur dan Kelengkapannya
c Perbaikan Saluran
d Perbaikan Pintu-pintu dan Skot Balk
e Perbaikan Jalan Inspeksi
f Perbaikan Fasilitas Pendukung :
- Kantor Pengamat
- Rumah Dinas Pengamat
- Rumah Dinas Juru
- Rumah Dinas PPA/POB
- Kendaraan Dinas
- Peralatan Lainnya
3 Pemeliharaan Berkala Yang Bersifat Penggantian
a Penggantian Pintu Air
b Penggantian Alat Ukur
c Penggantian Peil Schall
d Penggantian Nomenklatuur
e Penggantian Lainnya
4 Penanggulangan/Perbaikan Darurat
a Perbaikan darurat akibat bencana alam
- Secara Kontraktual
- Secara Swakelola
- Gotong Royong Petani
5 Pemeliharaan kerjasama dengan P3A/GP3A/IP3A
a Paket Kontraktual :
- Kerjasama dengan P3A
- Kerjasama dengan GP3A
- Kerjasama dengan IP3A
b Paket Swakelola
- Kerjasama dengan P3A
- Kerjasama dengan GP3A
- Kerjasama dengan IP3A
c Nilai Total Paket Pekerjaan Kerjasama dengan P3A/GP3A/IP3A
- < 5% dari total Pagu dana Pemeliharaan
- 5-10% dari total Pagu dana Pemeliharaan
- >10% dari total Pagu dana Pemeliharaan

110
Tata Cara Pengisian : .............. , ........................................... 20…..
- Pengisian Form dengan mengisi tanda centang ( ü) ( Berkas dilampirkan ) Tim Pemantauan & Evaluasi
Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
REKAPITULASI JUMLAH PAKET PEKERJAAN O&P
TAHUN ANGGARAN . . . . . . . .
SKPD TP-OP :
DIPA NOMOR :
TANGGAL PEMANTAUAN :
JUMLAH DANA : BLANKO PE-6

SWAKELOLA (PAKET)

KONTRAKTUAL
NO NAMA DAERAH IRIGASI JUMLAH PAKET KETERANGAN
(PAKET) DILAKSANAKAN KERJASAMA
TOTAL
SENDIRI P3A/GP3A

1 2 3 4 5a 5b 5c 6

Tata Cara Pengisian : .............. , ........................................... 20…..


- Pengisian Form sesuai jumlah paket masing-masing daerah irigasi Tim Pemantauan & Evaluasi
Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

....................

111
PENYAMPAIAN PELAPORAN KEUANGAN SAI
TAHUN ANGGARAN ………………
SKPD TP-OP :
PROVINSI :
TANGGAL PEMANTAUAN :
BLANKO PE-7

TH TAHUN 20... PENGIRIM TUJUAN KET.


NO PELAPORAN
(N-1) JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES WAKTU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. BULANAN
1. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAKPA KPPN
- Neraca yang dilengkapi Arsip Data (sekaligus rekonsiliasi)
Komputer (ADK) Tgl 7 bulan berikut

2. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAKPA - UAPPA-W


- Neraca yang dilengkapi Arsip Data - UAPA-E1
Komputer (ADK) Tgl 12 bulan berikut
- Berita Acara Rekonsiliasi (BAR)

3. - Arsip Data Komputer (ADK) UAPPA-W Kanwil Ditjen.


Perbendaharaan
(DJPb)
Tgl 17 bulan berikut

4. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAPPA-W UAPPA-E1


- Neraca yang dilengkapi Arsip Data Tgl 20 bulan berikut
Komputer (ADK)

5. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAPPA-E1 UAPA


- Neraca yang dilengkapi Arsip Data Tgl 25 bulan berikut
Komputer (ADK)

2. TRIWULANAN

1. - Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) UAKPA KPPN


Tgl 7 April (Triwulan 1)
Tgl 7 Oktober (Triwulan 3)

2. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAKPA - UAPPA-W


Tgl 7 April (Triwulan 1)
Tgl 7 Oktober (Triwulan 3)

3. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAKPA UAPPA-E1

Tgl 12 April (Triwulan 1)


Tgl 12 Oktober (Triwulan 3)

4. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAPPA-W Kanwil DJPb


- Neraca (sekaligus
rekonsiliasi)
Tgl 17 April (Triwulan 1)
Tgl 17 Oktober (Triwulan 3)

5. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAPPA-W UAPPA-E1


- Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) Tgl 20 April (Triwulan 1)
Tgl 20 Oktober (Triwulan 3)

6. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAPPA-E1 UAPA


Tgl 27 April (Triwulan 1)
Tgl 29 Oktober (Triwulan 3)

3. SEMESTERAN / TAHUNAN

1. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAKPA - UAKPA-W


- Neraca - UAPA-E1
- Catatan atas Laporan Keuangan 10 Juli (Semesteran)
(CaLK) 20 Januari (Tahunan)

2. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAPPA-W UAPPA-E1


- Neraca 15 Juli (Semesteran)
- Catatan atas Laporan Keuangan 29 Januari (Tahunan)
(CaLK)

3. - Laporan Realisasi Anggaran (LRA) UAPPA-E1 UAPA


- Neraca 20 Juli (Semesteran)
- Catatan atas Laporan Keuangan 27 Februari (Tahunan)
(CaLK)

Tata Cara Pengisian :


.............. , ........................................... 20…
Tim Pemantauan & Evaluasi
112
- Pengisian Form dengan mengisi tanda centang ( ü) ( Berkas dilampirkan ) Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENYAMPAIAN PELAPORAN BARANG MILIK NEGARA (BMN)
TAHUN ANGGARAN………….
SKPD TP-OP :
PROVINSI :
TANGGAL PEMANTAUAN :
BLANKO PE-8

TH TAHUN 20…. PENGIRIM TUJUAN KET.


NO PELAPORAN
(N-1) JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES WAKTU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. BULANAN
Arsip Data Komputer (ADK) UAKPB UAKPA
Tgl 5 bulan berikut

2. SEMESTERAN

1. - Catatan Ringkas BMN UAKPB UAKPA

2. - Laporan Barang UAKPB UAPPB-W


- Catatan Ringkas BMN 5 Juli (Semester 1)
- Arsip Data Komputer (ADK) 10 Januari (Semester 2)

3. - Laporan Barang UAKPB UAPPB-E1


- Catatan Ringkas BMN 5 Juli (Semester 1)
- Arsip Data Komputer (ADK) 10 Januari (Semester 2)

4. - Laporan Barang UAPPB-W UAPPB-E1


- Catatan Ringkas BMN 14 Juli (Semester 1)
- Arsip Data Komputer (ADK) 28 Januari (Semester 2)

3. TAHUNAN

1. - Catatan Ringkas BMN UAKPB UAKPA

2. - Laporan Barang UAKPB UAPPB-W


- Catatan Ringkas BMN 15 Januari tahun berikutnya
- Laporan Kondisi Barang (LKB)

3. - Laporan Barang UAPPB-W UAPPB-E1


- Catatan Ringkas BMN 25 Januari tahun berikutnya
- Laporan Kondisi Barang (LKB)

4. - Laporan Barang UAPPB-E1 UAPPB


- Catatan Ringkas BMN 2 Februarii tahun berikutnya
- Laporan Kondisi Barang (LKB)

Tata Cara Pengisian : .............. , ........................................... 20…


- Pengisian Form dengan mengisi tanda centang ( ü) ( Berkas dilampirkan ) Tim Pemantauan & Evaluasi
Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
113
FOTO DOKUMENTASI KONDISI LAPANGAN KEGIATAN O&P IRIGASI
TAHUN ANGGARAN . . . . . . . .
SKPD TP-OP :
DAERAH IRIGASI :
TANGGAL PEMANTAUAN : BLANKO PE-9A

NAMA RUAS /
NOMENKLATUUR
NAMA SALURAN/
NO BANGUNAN FOTO DOKUMENTASI KETERANGAN
BANGUNAN
KOORDINAT

1 2 3 4 5

1 BANGUNAN UTAMA

2 SALURAN PRIMER

3 BANGUNAN BAGI/SADAP

4 SALURAN SEKUNDER

5 BANGUNAN SADAP

6 SALURAN PEMBUANG

7 KANTOR PENGAMAT

8 RUMAH DINAS

9 ………………………………..

Tata Cara Pengisian :


- Masing-masing sesuai urutan no 1 - 9 ditempel satu buah foto yang dapat menunjukan .............. , ........................................... 20…..
kondisi bangunan/ saluran yang ada Tim Pemantauan & Evaluasi
- Ukuran Foto 3R (8,9 cm x 12,7 cm) Balai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 114
115

Anda mungkin juga menyukai