Anda di halaman 1dari 89

Bendung Sedadi; Intake Bendung Batang Selo

Saluran Induk Intake Saluran Induk

Bendung Batang Hari Oleh: Ir. Soekrasno S, Dipl. HE


Definisi Modernisasi Irigasi

• Untuk mewujudkan modernisasi irigasi di


Indonesia, perlu diperhatikan definisi dari
institusi irigasi international:
– International Commission on Irrigation and Drainage
(ICID): The process of improving an existing project to
meet New project criteria. It includes changes to the
existing facilities operasional procedures,
management, and institutional aspects. These
changes are designed to enhance the the economic
and social benefits of the project. Unlike
rehabilitation, modernization is not renovation of the
project features in need of repair.
Definisi Modernisasi Irigasi

– Food and Agriculture Organization (FAO) :


Modernization irrigation are combined strategy of
institutional, managerial and technological change
with the objective to change from a supply to
service oriented mode of operation. (Hans W.
Wolter, 1997)
Definisi Modernisasi Irigasi
Indonesia: adalah upaya mewujudkan sistem
pengelolaan irigasi partisipatip yang berorientasi
pada pemenuhan tingkat layanan irigasi secara
efektif, efisien dan berkelanjutan dalam rangka
mendukung ketahanan pangan dan air, melalui
peningkatan keandalan (lima pilar) :
1. penyediaan air;
2. prasarana;
3. pengelolaan irigasi;
4. institusi pengelola; dan
5. sumber daya manusia.
Sasaran Utama Modernisasi Irigasi di
Indonesia

• Peningkatan efektivitas dan efisiensi Sistem


Irigasi
• Peningkatan tingkat layanan kepada petani
(level of service - LOS)
Apanya yang belum efisien ?
• Pengelolaan air di
sawah cenderung
boros (ingat petani
minta air sedengkul,
Sistem konfensional
padahal bisa
genangan dangkal)
atau malah tanpa
genangan ! (cara SRI)
SRI (System of rice intensification)
• Kehilangan air (water
losses) sangat tinggi 25
sd 50% (buktikan !!!)
• Alokasi air dihitung

?
secara kasar (Pengolahan
tanah: 1,125 l/dt/Ha,
Padi pertumbuhan: 0,85
l/dt/Ha)
• Mestinya sesuai
kebutuhan riil tanaman
(bagaimana caranya ?)
SRI (System of rice intensification)
Apakah tingkat layanan kpd petani kurang ?
• Ingat periode pembagian air
periode 15 harian
• Rencana tata tanam yang
kaku, artinya harus berpegang
teguh pada keputusan Komir 3
bulan sebelumnya.
• Perlu response cepat, saat
petani ingin merubah budi
daya tanamnya
• Pembagian air yang belum adil
dan merata
• Sebagian air masuk ke sawah
plot to plot. Saling menunggu
• Tingkat layanan Irigasi (LOS)
Indikator tingkat Irigasi Irigasi modern
No
layanan konvensional Minimal Lanjutan
1 Indek Pertanaman 120% padi, 140-160% padi, 50% 160-200% padi, palawija
palawija 20% palawija 50%
2 Kehilangan air 40-60% 30-40% 10-30%

3 Selang alokasi air 10-15 hari 3-7 hari 1-3 hari

4 Produktivitas air 0,5 kg GKG/m3 0,6-0,7 kg GKG/m3 0,8-1,0 kg GKG/m3 air


air
5 Penyediaan Air: Kurang Cukup Baik
kecukupan,
keandalan,
keadilan,
keluwesan
6 Sistem pengaliran Orientasi pasok Orientasi Semi- Orientasi kebutuhan
air kebutuhan penuh
• Tingkat layanan Irigasi (LOS)
Indikator tingkat Irigasi modern
No Irigasi konvensional
layanan Minimal Lanjutan
7 Pengendalian muka Pengendalian hulu Pengendalian Pengendalian
air hulu hilir sebagian

8 Metoda penggunaan Dominan irigasi Fasilitasi irigasi Fasilitasi irigasi


air: Permukaan, permukaan permukaan, permukaan,
Curah, Tetes curah, tetes curah, tetes
sebagian penuh
9 Penggunaan air Kontinyu Kontinyu dan Intermittent
Intermittent penuh
sebagian
10 Hak guna air Belum ada Ada sebagian Ada penuh

11 Drainase Luas sawah gagal Luas sawah Luas sawah


panen karena gagal panen gagal panen
banjir tidak karena banjir karena banjir 0-
diketahui 20-30% 20%
Mutu Layanan Irigasi Drainase
1 Kecukupan Kemampuan memenuhi Kemampuan membuang
(adequacy) kebutuhan air untuk kelebihan air dalam waktu
pertumbuhan optimum minimal untuk mencegah
tanaman bahaya kerugian

2 Keandalan Kepercayaan terhadap Kepercayaan dalam


(reliability) jadwal dan jumlah pasok kemampuan membuang
air kelebihan air

3 Kesamaan Distribusi lokasi adil Distribusi lokasi adil


(equity) sesuai dengan share resiko terhadap resiko tergenang
kurang air (Hulu-Hilir) (Hulu-Hilir)

4 Kelenturan Kemampuan memilih Kemampuan memilih


(flexibility) frekuensi (selang irigasi), waktu, debit, dan lama
debit, dan lama pasok air pembuangan kelebihan air
Sistem operasi irigasi modern

Flow of information

DK KALSIM 12
Sistem operasi irigasi modern

Flow of information
DK KALSIM 13
Penyempurnaan sistem pengelolaan
irigasi
No Substansi Irigasi konvensional Irigasi Modern Ket
1 Cara Baca Data Manual Otomatis/SEmi
2 Transfer data Sepeda/Sepeda Telemetry
motor/manual
3 Analisa Water Manual Program
Balance Komputer
4 Transfer perintah Sepeda/Sepeda Telemetry
Alokasi air motor/manual

5 Operasi pintu Manual Elektro-mekanik


6 Peride operasi 15 hari 1-3 hari Real time
pintu
7 Alokasi air Kasar Dihitung Real
(Pasten/FPR/Faktor K) kebutuhan nyata allocation
harian
Beberapa daerah irigasi punya tingkat
kecanggihan yang berbeda
Modernisasi macam apa
Ruang Lingkup (Pilar Modernisasi)

Ruang lingkup modernisasi irigasi ini terbatas pada


masalah-masalah yang bersifat strategis dan pokok
dalam bidang-bidang utama yang meliputi:
 Peningkatan keandalan penyediaan air irigasi
 Perbaikan sarana dan prasarana irigasi
 Penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi
 Penguatan institusi pengelola irigasi
 Pemberdayaan sumber daya manusia pengelola
irigasi
Indikator Modernisasi Irigasi

Sebagai indikator dalam modernisasi irigasi tersebut diatas adalah


sebagai berikut :
 Peningkatan produktifitas air (kg GKG/m3 air)
 Peningkatan tingkat layanan air irigasi ( kecukupan, keandalan,
keadilan,keluwesan)
 Peningkatan efisiensi irigasi
 Pengurangan biaya OP
 Peningkatan pengembalian biaya OP (OM cost recovery)
 Peningkatan keberlanjutan pembiayaan (financial sustainability)
 Berkurangnya perselisihan
 Berkurangnya kerusakan lingkungan (environment degradation)
Pilar ke I: Peningkatan keandalan penyediaan
air irigasi

• Pembangunan Reservoir/Waduk/Embung/Situ
• Optimalisasi pengaturan pemberian air
• Peningkatan kapasitas saluran irigasi
• Mengurangi kehilangan air di jaringan
Pilar ke II: Penyempurnaan Infrastruktur Irigasi
(termasuk hidraulik)

• Reservoir/Waduk/Embung/Situ
• Bangunan Utama
• Kantong lumpur
• Saluran
• Bangunan Bagi
• Pintu dan stoplog
• Trash rack
• Bangunan pembawa
Pilar ke II: Penyempurnaan Infrastruktur Irigasi
(termasuk hidraulik)
• Bangunan pengeluar sedimen (sedimen excluder)
• Alat ukur debit
• Lining saluran
• Pembawa dan pembuang serta jalan usaha tani
tingkat tersier
• Drainase
• Alat transportasi dan komunikasi
• Kantor, Rumah Pengamat dan Juru
• Telemetry
BENDUNGAN JATIGEDE, JAWA BARAT
BENDUNGAN BATUTEGI, LAMPUNG 2003
Reservoir/Waduk/Embung/Situ
• Luas sawah irigasi di Indonesia: 7,4 juta Ha
• Yang mendapat air dr reservr : 0,80 Juta Ha
• Hanya 10 %
• Akibatnya: irigasi tidak andal menghadapi musim
hujan, banjir dan gagal panen. Musim kemarau, puso
tidak tanam (kenapa ?)
• Produktivitas tanaman optm: energi sinar matahari
dan energi air datang bersamaan
– Indonesia negara tropis maju kena mundur kena :
musim hujan air berlimpah-matahari tertutup mendung, kemarau:
matahari terik tapi tidak ada air
Reservoir/Waduk/Embung/Situ

• Solusi modernisasi irigasi: ciptakan tampungan


sebesar2nya, kalau perlu long storage atau
waduk lapangan/tunggu
• Program Ditjen SDA: 1000 embung sedang
kecil plus 65 waduk besar
Bangunan Utama
Bangunan Utama
• Apakah sudah bagus
• Sebagian ada yang harus ditingkatkan
• Apa saja. Dalam modernisasi irigasi
Rumah jaga: setidaknya 3 rumah utk 3 keluarga
Trash rack: kalau banyak benda terapung
Boulder rack: kalau batuan sedang n besar ada
Pintu elektro-mekanik: perlu dipasang
Shelter pelindung pintu (harus)
Konservasi: fungsi DAS: harus berteriak keras dan
bangun tampungan
Bangunan Utama
• Hidraulik:
Alat ukur debit: akumulatif dan AWLR: harus ada
Kantong Lumpur: bagi yang kurang efisien,
upayakan sistem by pass (lihat KP 02), sehingga
pengurasan tidak perlu air irigasi berhenti
Kolam Olak: di rehab bagi yg sudah tidak sesuai.
Fungsi DAS berkurang, Debit rencana melebihi,
kolam olak tidak memadai
Bottom kontrol: dibangun bagi yang degradasi
Kolam olak dibesarkan, akibat debit
banjir yang membesar krn DAS rusak

> (h+y2) +0.60 H


0.2n3 2
blok muka 1

n3 =
yu(4+Fru) 0.5 yu 0.675 n3
6 yu
yu 0.75 n3
ambang ujung
yu 0.75 n3
blok halang
yu(18+Fru)
n=
18
1
1
yu n3 n

0.82 y2
2.7 y2
potongan U
Kantong lumpur

• Keadaan sekarang:
• Ada yang tidak dibangun
• Dibangun tapi tidak efisien: head kurang,
ambang intake kurang tinggi, air dihilir
bendung blebeg, saat pengurasan air irigasi
berhenti, vol tampung kurang krn sedimen
makin tinggi, pintu jarang dioperasikan krn
berat
Kantong lumpur
• Usulan dalam modernisasi: dilakukan
penyesuaian/penyempurnaan agar lebih
efektif
Tambah head dng meninggikan crest
Ambang intake ditinggikan sesuai KP 02
Elevasi oulet penguras dinaikkan
Komplek pengurasan dibuat sistem by passing
Dimensi kantong sedimen dibesarkan
Pintu dilengkapi eleltro-mekanik
Crest bendung ditinggikan, agar
pengurasan lebih lancar
0.50 m
R1>h1
=3
0-
45 . R2>0.5h2 R=1.5a
maks 1:1 ° R3>1m maks 1:1 a

L1 > 2hmaks L2>2h1 L3>4h3

Q100
h2
Q100
hmaks
h1
h3

a
gai
sun
b2 b1

f
d1

a bendung d1 pembilas d2
e
b1 pembilas d2 pengambilan saluran primer
b2 pengambilan utama e saluran primer
c kantong lumpur f saluran pembilas
Ambang intake dinaikkan, agar
butiran kasar tidak masuk ke kolam
p  0.50 - 1.50 m
d  0.15 - 0.25 m
z  0.15 - 0.30 m
n  0.05 m
t  0.10 m

n
z

z
a

h
a
d

d
p

p
a b
Komplek penguras dibuat by passing
denah

saluran
primer

A A
kantong
lumpur

dinding
pengarah

kehilangan
tinggi energi saluran
sangat kecil pembilas

pengambilan
saluran primer

pengelak sedimen
potongan A-A
Dimensi kantong sedimen dibesarkan

s
pem ran
bila
salu
pintu pengambilan pintu
pengambilan

kantong lumpur saluran


B
dinding primer
pengarah rendah

dinding
pengarah rendah

pintu
pengambilan
tampungan sedimen
Tambah Shelter, rumah jaga, pintu
baja, elektromekanik
Saluran

• Keadaan sekarang:
Sering longsor dan banyak endapan
Batas sempadan dilanggar
Pengambilan liar, pencurian air
Patok km n Hm tidak ada
Kebocoran tinggi
Banyak sampah
Kehilangan bentuk penampang
Fungsi ganda Jalan inspeksi : jalan umum
Saluran
Usulan dalam modernisasi: diciptakan saluran
Stabil (stabel channel):
• Tidak boleh ada gerusan: Gaya geser air
(tractive force) < Gaya geser kritik (yang
menyebabkan butir terangkat
• Tidak boleh ada endapan: Gaya geser air pada
tiap penggal saluran sama besar atau
membesar ke arah hilir
Saluran
• Perbaikan manajemen sedimen:
• Lama: Sedimen yg ditangkap di kantong lumpur
diameter> 0,074 mm, gaya geser sama atau
membesar kearah hilir agar sedimen tidak
mengendap, endapan masuk sawah. Petani
komplain elevasi sawah naik.
• Baru: diameter>0,088 mm, gaya geser boleh
berkurang asal dibuat bangunan pengeluar
sedimen, pada titik persilangan dengan drainase
alam. Sawah tidak tertimbun
Tipe tabung pusaran (Vortex Tube) dan Type
terowongan penyaring sedimen
(Tunnel Sediment Excluder)
Sempadan saluran irigasi tak bertanggul
Sempadan saluran irigasi bertanggul

Jalan Inspeksi
Sempadan
=T Sempadan
=T

Ketinggian
Tanggul = T

Sisi terluar
Jar. irigasi
Gambar 3.8 Sempadan saluran irigasi
di lereng

Sempadan = H
1:

Kedalaman
m

Saluran = H

Ketinggian

1
:n
Tanggul = T

Sempadan = T
Usulan dalam modernisasi:
1. Batas sempadan ditertibkan sesuai dengan
Permen PU No: tahun 2013, untuk
pengamanan
2. Pengambilan liar ditertibkan: diresmikan atau
dilarang, penyuluhan sosial, hukum – PPNS
3. Pemasangan Patok km n Hm
4. Kurangi Kebocoran: kelonggaran dalam lining
saluran
5. Sampah: Buat trash rack
Sampah di saluran: perlu dibuat
trashrack
Canal lining benefits

• Reduces seepage losses


• improves canal hydraulics
• improves equity and reliability of water distribution
• reduces waterlogging and salinization
• reduces weed growth
• reduces maintenance (?)
CANAL BETONNÉ LINED CANAL
CANAL NON-REVETU
UNLINED CANAL
CANAL PORTÉ
Canal lining benefit: reduction of weed growth

• this benefit questionable in some


projects with old lined canals and
poor construction joints
Canal lining benefits

• Quality of construction is essential


• operational instructions should be
strictly applied to avoid back-pressure
damages
Usulan dalam modernisasi:
• Fungsi ganda Jalan inspeksi : jalan umum, ok
dengan syarat:
Perkuatan perkerasan dan tebing oleh pemohon
Selebar 3m dari bibir saluran jalur utk OP, bukan
jalan umum
• Utk keperluan rehab perlu sipatan lining, agar
bentuk penampang selalu tampak
Sipatan lining

Lebar 0,5 – 1 m

Bangunan Bagi

Lining : Pasangan
batu kali / beton

Gambar.3.6 Denah dan Tipe Potongan Melintang Sipatan


Bangunan Bagi

• Yang ada sekarang, kurang akurat krn efek kec


datang hanya satu arah
Usulan bang bagi modernisasi :
Numbak
• Efek kec datang dapat ke segala arah
• Proporsional: elevasi ambang sama, bentuk
ambang sama, lebar pintu sebanding dng luas
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Pintu pengatur dan pintu bagi
KONDISI MODERNISASI KETERANGAN
MASALAH / KENDALA
SEKARANG PENUH
Sebagian “Stop Masalahnya :1)pada 1)Semua pintu skot Pintu sorong dapat
Log” atau skot skot balk: yang lebih balk diganti pintu direncanakan underflow
balok. Pintu geser lebar dari 1,50 m terlalu sorong baja atau atau overflow sehingga
secara manual. berat untuk membuka kombinasi ambal dapat mengatur muka air
secara kontinyu.
. dan memasang tetap dan pintu
Syarat pintu
dilakukan secara aliran tetap overflow elektromekanik: (i) luas
manual, pengaturan (seperti aliran pada layanan minimum 2.000
muka air secara skot balok). Ha, (ii) terletak di daerah
bertahap tiap 10 cm, 2) 2)Dalam keadaan terpencil, (iii)
Pintu sorong ukuran tertentu harus ketersediaan jaringan
besar sulit dioperasikan dilengkapi dengan listrik / tenaga surya.
Pintu elektromekanik
secara manual. elektromekanik.
harus dapat dioperasikan
3)Sebagian pintu secara manual juga.
otomatis
Pintu kayu aliran bawah
Régulateur illicite
Unauthorized regulator
Pintu pengatur tipe sorong lama: aliran
bawah
Pintu Pengatur modern aliran atas:
kombinasi pintu sorong dan ambang
tetap

Kombi na s i Sorong da n Amba l Te ta p


Sketsa; Atap Pelindung dan Motor
Penggerak Pintu-Pintu

Atap pelindung
dari beton bertulang.
atap bangunan
pelindung Motor penggerak
Dengan tenaga elekrik
motor listrik
penggerak pintu
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Bangunan pengukur debit
KONDISI MASALAH / MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG KENDALA PENUH
1)Alat ukur dibaca 1)Alat ukur dibaca Dengan alternatif Semua alat ukur
sesaat 3x/hari kurang 1)Alat ukur biasa Volumetrik pada
2)Ada pintu sorong akurat yang dilengkapi saluran primer dan
difungsikan sebagai 2)Tidak dapat sensor muka air sekunder,
alat ukur (di- mengetahui elektronik yang Alat ukur tipe
intake), sebagian akumulasi volume bisa Dethridge dari
tidak ada (rusak air yang masuk menterjemahkan Australia
atau hilang). 3)Pintu sorong debit sesaat, dan
3)Sebagian besar bukan alat ukur mengetahui
alat ukur tidak debit. Tidak akurat. akumulasi air.
berfungsi. 2)Alat ukur tipe
baling-baling
Peningkatan Bangunan Ukur yang ada
Skema Peningkatan Alat Ukur
yang ada menjadi Alat ukur
Volumetrik

Alat ukur Peningkatan dengan


Pembacaan muka air dan
yang ada waktu menggunakan
sensor elekrik (h, t)

Perumusan
debit Q = f(h)

Akumulatif debit
atau volume air
V = f(Q,t)
Staff Gauge

Head
Y1 Y2 Headloss = Y2 - Y1

Flume

Head

Headloss

Weir
Note: Air pocket behind crest
Weir
Crest

Free Flow

Weir
Crest Note: Downstream water
level above crest

Submerged
Parshall Flumes
Alat ukur debit tipe Dethridge
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Jalan inspeksi
KONDISI MASALAH / KETERANGAN
MODERNISASI PENUH
SEKARANG KENDALA
1)Sebagian besar 1)Kekurangan 1)Biaya OP yang memadai Jalan inspeksi harus
rusak, biaya OP, 2)Diprioritaskan untuk jalan khusus untuk irigasi. Bila
berfungsi ganda harus
2) berfungsi ganda 2)berfungsi inspeksi. Dalam hal mengikuti spesifikasi dari
sebagai jalan inspeksi ganda, tidak berfungsi ganda harus ada Binamarga.
dan jalan umum. ada penertiban:
pengamanan. a. Ada perminta an tertulis
dari Pemda
b. Perkerasan dari aspal
atau beton
c. Perkuatan tanggul
saluran
d. As jalan digeser keluar
ke arah luar saluran,
dengan ruangan untuk
OP 3 - 4 m
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Sistem drainase dan pengendali banjir
MASALAH / KETERANGAN
KONDISI SEKARANG MODERNISASI PENUH
KENDALA
Sistim Jaringan Drainase Musim hujan 1)Drainase harus Jaringan
/ pengendali banjir daerah termasuk dalam drainase &
kurang mendapat cekungan perencanaan jaringan pengendali
perhatian, dengan
dalam daerah irigasi termasuk pada banjir lahanya
indikasi sebagai berikut:
Saat perencanaan irigasi sukar sistem tersier. 2)Jaringan harus
drainase sering tidak membuang air, drainase / pengendali dibebaskan dan
dimasukan. turun kesawah banjir: dimasukan dalam bagian dari
Drainase belum terganggu. skema irigasi, masuk irigasi.
terfasilitasi dalam dalam perhitungan
dokumen: Skema AKNOP, masuk dalam
jaringan & bangunan blanko OP, dilengkapi
irigasi, serta tatacara O
dengan jalan inspeksi.
dan P
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Pengembangan tersier
KONDISI MASALAH / MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG KENDALA PENUH
Pengembangan dan Rasa memiliki petani Pengembangan dan (wewenang dan
pengelolaan sistim tersier semakin berkurang, pengelolaan sistim tersier tanggung jawab terletak
kurang memadai dengan partisipatif menurun, perlu dilakukan perbaikan pada petani, pemerintah
indikasi sbb: terlalu tergantung pada sbb: menfasilitasi)
(1) Dialog antara pemerintah, (1) Dialog antara
pemerintah dengan pemerintah dengan
petani kurang intensif; petani perlu di-
(2) Partisipatif belum intensif;
mengarah pada (2) Partisipatif diharapkan
pemberdayaan mengarah pada
masyarakat pengguna pemberdayaan
air; masyarakat pengguna
(3) Ketidaksesuaian air;
pelaksanaan (3) Perlunya penyesuaian
pengembangan tersier pelaksanaan
terkait antara fungsi pengembangan tersier
pemerintah dan petani terkait antara fungsi
pemerintah dan
petani);
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Pengembangan tersier
KONDISI MASALAH / MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG KENDALA PENUH
(4) Belum semua lahan (4) Semua lahan petani 3 akses P3A
petani mempunyai mempunyai asses tiga -saluran tersier atau
akses tiga hal: hal: a. Saluran kuarter;
Saluran pembawa, pembawa, b. Saluran -saluran pembuang;
Saluran pembuang, pembuang, c. Jalan -jalan usaha tani.
Jalan usaha tani. usaha tani.
(5) Belum ada ketegasan (5) Perlunya ketegasan
tentang kepemilikan tentang kepemilikan
Alternatif pembuatan
untuk prasarana lahan (seyogyanya
hak milik:
irigasi tersier secara prasarana tersier sumbangan sukarela
berkelanjutan; menjadi asset P3A); petani
Dipikul petani secara
gotong royong
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Pengembangan tersier
KONDISI MASALAH / MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG KENDALA PENUH
(6) Pengelolaan air (6) Pengelolaan air
ditingkat tersier ditingkat tersier
belum memadai. menjadi bagian
(7) Pemberdayaan P3A modrenisasi irigasi.
dalam bidang (7) Pemberdayaan P3A
pengembangan dan dalam bidang
pengelolaan tersier pengembangan dan
belum mempunyai pengelolaan tersier
konsep yang jelas harus mempunyai
setalah muntculnya konsep yang jelas.
PP N0.38 tahun 2008.
3 Asset Milik P3A
Saat ini aset P3A (Perkumpulan Petani
Pemakai) tidak begitu jelas, terutama
3 Asset milik petani
dalam petak tersier yang dikatakan
dikelola oleh petani P3A. Kepemilikan
Tersier yang ada hanya untuk lahan masing-
Quartier dan pembuang masing petani, tetapi prasarana irigasi
dalam petak tersier tidak jelas milik
Jalan usaha tani
siapa. Masalah akan timbul bila terjadi
pemindahan kepemilikan lahan,
prasarana irigasi ikut pindah.
Dalam modernisasi irigasi aset P3A harus
Asset milik Irigasi diperjelas , sehingga bila terjadi
perpindahan kepemilikan lahan,
Jalan inspeksi
prasarana irigasi tidak ikut berpindah
tangan tetap milik institusi kelembagaan
Sekunder P3A.
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Rumah pengamat, juru, jaga
KONDISI MASALAH / MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG KENDALA PENUH
Kurang komplit dan Dana pemeliharaan Rumah pengamat, 1 Juru 1 rumah,
sebagian rusak kurang. Juru, penjaga pintu disepanjang
bendung disediakan saluran.
secara memadai.
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Alat transportasi
KONDISI MASALAH / MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG KENDALA PENUH
Mobil untuk seksi Dana pengadaan Mobil untuk seksi Sesuai Permen PU
dan pengamat, sarana transportasi dan pengamat, tentang Pedoman
sepeda motor hanya pada awal- sepeda motor OP
untuk juru, sepeda awal proyek saja, untuk juru, sepeda Mobil untuk seksi
untuk penjaga pintu setelah itu tidak untuk penjaga pintu dan pengamat
air tidak memadai. menjadi perhatian air disediakan dapat berfungsi
lagi. secara memadai. untuk OP.
Pilar II: Perbaikan sarana dan
prasarana irigasi-Sistem komunikasi
KONDISI MASALAH / MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG KENDALA PENUH
Sistem komonikasi Kekurangan dana, Sistem komputer Telepon yang ada
belum memadai. kurang menjadi dan internet antar dipertahankan
perhatian. juru, pengamat,
seksi, dan pusat.
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Kantor
KONDISI MASALAH / MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG KENDALA PENUH
Sebagian Kekurangan Kantor
kantor dana, kurang diperbaiki,
rusak, menjadi fasilitas
fasilitas perhatian. dipenuhi
kurang
Pilar II: Perbaikan sarana dan prasarana irigasi-
Perlengkapan dan Peralatan OP
KONDISI MODERNISASI MODERNISASI KETERANGAN
SEKARANG SEBAGIAN PENUH
Sangat kurang Kekurangan dana, Dipenuhi secara UPK akan bergerak
kurang menjadi memadai. mobil merespon
kerusakan dengan
perhatian. Peralatan Unit cepat
Pemeliharaan
Khusus (UPK):
Mobil pick up,
material,
peralatan, tenaga
Cukup sekian

Anda mungkin juga menyukai