Anda di halaman 1dari 59

Pengantar Model DSS-Ribasim

(Decision Support System – River Basin Simulation)

Prof. Dr. Waluyo Hatmoko, M.Sc.

Malang, 23-24 Oktober 2019

Puslitbang Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Permasalahan Air

Terlalu Terlalu kotor, Terlalu sedikit,


banyak, too too dirty, kurang air,
much water, pencemaran kekeringan
banjir (flood) air, masalah (drought), dan
kualitas air kelangkaan air
(water quality (water
problem) scarcity)
Aspek pengelolaan sumber daya air

1. Konservasi sumber daya air


• Perlindungan dan pelestarian sumber air
• Pengawetan air
• Pengelolaan kualitas air
• Pengendalian pencemaran air
2. Pendayagunaan sumber daya air
• Penatagunaan sumber daya air
• Penyediaan sumber daya air
• Penggunaan sumber daya air
• Pengembangan sumber daya air
• Pengusahaan sumber daya air
3. Pengendalian daya rusak air
• Upaya pencegahan, penanggulangan, pemulihan
• Banjir, Kekeringan, Longsor
Neraca Air, Alokasi Air, Penyediaan Air

Neraca Air
• Ketersediaan air – Kebutuhan air
• Status: Surplus atau Defisit
• Merupakan suatu kondisi / kenyataan

Pengalokasian Air
• proses pejatahan volume total air yang tersedia
• dalam area pengelolaan air, untuk berbagai jenis penggunaan
menurut tempat dan waktu penggunaan
• Merupakan suatu kebijakan (policy)

Penyediaan Air
• pemenuhan volume air per satuan waktu
• untuk memenuhi kebutuhan air dan daya air serta memenuhi
berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitas
Prioritas Alokasi Air (Permen PUPR 06/2015)

• Mengutamakan alokasi air untuk pemenuhan


1) kebutuhan pokok sehari-hari dan
2) irigasi bagi pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah
ada;
• Prioritas untuk kebutuhan lain ditetapkan berdasarkan
hasil penetapan zona pemanfaatan sumber air,
peruntukan air, dan kebutuhan air
• menjaga kelangsungan alokasi air untuk pemakai air lain
yang sudah ada; dan
• memperhatikan alokasi air untuk pemenuhan kebutuhan
pokok sehari-hari bagi penduduk yang berdomisili di
dekat sumber air dan/atau sekitar jaringan pembawa air
Perbedaan lingkup Alokasi Air

Lingkup Pola/Rencana RAAT RAAR


Tujuan Strategi Rencana alokasi air Rencana alokasi air,
pengembangan dan dalam setahun membagi air untuk
pengelolaan fisik saat ini (real-time)
(bendungan, bendung)
dan non-fisik
(peraturan)
Lokasi untuk DAS / WS Bangunan air Bangunan air
Neraca Air
Kurun waktu 20 tahun 1 tahun seminggu, 10-harian,
tengah bulanan,
bulanan
Ketersediaa Time-series Q80%, atau Debit nyata di
n air skenario tertentu lapangan atau
prakiraan
Model yang Excel, Ribasim, WEAP, Excel, WEAP Excel
digunakan Modsim
Alokasi air untuk Rekomtek

• Adanya permintaan pengambilan air:


• Peluang peningkatan pendapatan daerah
• Ancaman terhadap pengguna air lainnya, ketahanan air,
pangan dan energi
• Seperti pada penyusunan Pola/Rencana
• Komprehensif dan terpadu seperti Pola, untuk menilai
dampak pada pengguna air di hilir
• Kurun waktu 20 tahun mendatang
• Namun:
• Neraca air pada lokasi pengambilan dan titik yang akan
terdampak
• Ketersediaan air: Q80% (kriteria air irigasi) ? atau Q90%
(kriteria air baku)?  tidak mungkin lebih dari 1 kondisi
ketersediaan air pada sebuah skema  perlu data hidrologi
time-seri dan diamati kinerja pemenuhan kebutuhan air
masing-masing pengguna air
• Diperlukan model simulasi wilayah sungai, misal DSS-
Ribasim
Input-Output Simulasi Alokasi Air pada Wilayah Sungai

• Kebutuhan air • Tingkat


• Data hidrologi
keandalan
time-series
suplai yang
dihasilkan

• Upaya
meningkatkan
keandalan
suplai
Data Debit Data Hujan Data Iklim
RIBASIM: Bulanan Bulanan Bulanan
Data Input
dan
Analisis
Informasi Ketersediaan Air

Output
Seri Data Hujan Bulanan Seri Data Debit
Lengkap dan Baik Lengkap dan Baik
Rencana
Pengembangan

Skema Sistem Model Simulasi Wilayah


Kebutuhan Air
Tata Air Sungai RIBASIM

Kondisi Eksisting

Debit pada setiap Pemenuhan Energi, muka air


Neraca Air
ruas sungai kebutuhan air waduk, dll
Alokasi Air:
upaya pengaturan air untuk berbagai keperluan, dari waktu ke waktu, dengan
memperhatikan jumlah dan mutu air, pada lokasi tertentu,
mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, pemantauan-
evaluasi, serta koordinasi,
berdasarkan asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan
keserasian, keadilan, kemandirian, serta transparansi dan akuntabilitas

DSS-Ribasim
merupakan suatu sistem
pendukung keputusan
untuk alokasi air

Mengevaluasi strategi
alokasi air
•dalam pengelolaan
sumber daya air
• berdasarkan berbagai
skenario kondisi wilayah
sungai
Perkembangan DSS-Ribasim
• dibuat oleh Deltares (dahulu bernama Delft
Hydraulics)
• Sejarah Perkembangan DSS-Ribasim
• 1985: mainframe  PC, dalam bahasa Fortran
• 1985 – 1988:
• Proyek BTA-155 (Cisadane-Cimanuk Integrated Water
Resources Development: Pola PSDA di Jawa Barat bagian Utara)
• 1997: DSS-Ribasim versi 6
• Windows 95
• Simulasi wilayah sungai dalam bahasa Fortran
• user-interface dengan Visual Basic pada Windows 95
• 2010: DSS-Ribasim versi 7
• Windows 10
• Telah digunakan pada lebih dari 20 negara di dunia
Aplikasi DSS-Ribasim di Indonesia

• Proyek BTA-155, Cisadane-Cimanuk Integrated Water Resources


Development Study (1985-1990)
• Negosiasi Pengisian Waduk Cirata (1987)
• Pengembangan SDA SWS Bengawan Solo (1991-1993)
• JWRMS, Jabotabek Water Resources Management Study (1991-1994)
• Penggelontoran Sungai dan Saluran di DKI Jakarta (1993)
• DAS Cisangkuy (PLTA 1995-1996, air baku 2003)
• BWRP, Basin Water Resources Planning (1994 - 2003): SWS Ciujung-
Ciliman, Citarum, Jratunseluna, Serayu-Bogowonto, Pemali-Comal, Sampean
• GGWRM, Good Governance Water Resources Management (2003 –
2005): SWS Seputih-Sekampung, SWS Progo-Opak-Oyo, DAS Grindulu
• Sejak 2005 sampai sekarang: Studi penyusunan Pola Pengelolaan
Sumber Daya Air di berbagai Wilayah Sungai
• 2009: Pusair kerjasama dengan Deltares: Ribasim berbahasa Indonesia
DSS-Ribasim membantu menjawab
permasalahan neraca air dan alokasi air

Bagaimana neraca air di wilayah sungai?


Berapa jumlah semua sumber air?
Berapa jumlah penggunaan air untuk berbagai keperluan?
Apakah Daerah Irigasi yang ada masih dapat dikembangkan?
Apakah kebutuhan air untuk rumah-tangga, perkotaan dan
industri masih dapat dipenuhi pada masa mendatang?
Berapa potensi air pada berbagai lokasi strategis?
Berapa air yang termanfaatkan, berapa yang terbuang ke
laut?
Berapa air yang dapat diekspor ke luar wilayah sungai?
Upaya-upaya apa yang efektif untuk meningkatkan
keandalan pasokan air?
Bagaimana mengoperasikan sistem waduk secara optimal?
Node (simpul) dan Link (hubungan)
Sumber air
Sungai

Bendungan

Bendung
Saluran
Air baku

Irigasi
Bendung, weir, diversion

• Bendung adalah bangunan air


untuk membelokkan
(mengambil) air dari sungai
• Karakteristik Bendung
• Kapasitas saluran (diverted flow)
• Saluran bisa ada 1 atau lebih (kiri,
kanan, dan lainnya)
• Mengoperasikan bendung
1) Semua air yang ada diambil
sesuai kebutuhan, atau
2) Perbandingan atau prosentase
antara yang diambil dan yang
dibiarkan mengalir ke hilir
Waduk, Bendungan, reservoir, dam
• Waduk menampung air pada
musim hujan untuk digunakan
pada musim kemarau
• Karakteristik waduk
• Kaitan antara H (m), A (ha) dan V
(juta m3)
• Tinggi muka air maksimum
• Tinggi muka air pada pintu (gate)
• Mengoperasikan waduk
• Kurva operasi batas atas
(pengendali banjir)
• Kurva operasi batas bawah
(konservasi air)
• Hedging, jika muka air berada di
bawah batas, maka permintaan air
dari hilir hanya dipenuhi sebagian
Waduk, Bendungan, reservoir, dam
Waduk, Bendungan, reservoir, dam
Pola Operasi Waduk
Waduk, Bendungan, reservoir, dam
Data hydropower
• intake level (m) – muka air intake
• plant load factor % - berapa persentase waktu aktif
• auxiliary energy consumption % - tambahan energy yang diperlukan
• turbine characteristics
• net head and power capacity MW – bergantung fisik turbin
• net head and efficiency – antara 70% - 95%
• discharge and head loss - kehilangan tekanan
• discharge and tail water level m – muka air di pembuangan turbin
Hasil run DSS-Ribasim – kinerja alokasi air
Informasi yang dihasilkan DSS-Ribasim

• Kondisi saat ini


• Infrastruktur apa yang penting?
• Apa manfaatnya? Irigasi berapa ha? Air minum?
• Berapa jumlah air yang tersedia?
• Apa terjadi kekurangan air? Bilamana?
• Berapa jumlah air yang terbuang ke laut?
• Buat neracanya: air tersedia, dimanfaatkan, dan terbuang
ke laut
• Pengembangan
• Apa yang masih dapat dikembangkan? Irigasi? Air
minum? Lainnya?
• Perlu infrastruktur apa?
• Apa ada peluang pengusahaan sumber daya air?
Mulai masuk DSS-Ribasim

Jika DAS sudah


ada

Buat DAS baru


(jika belum ada)
Membuat DAS (basin) baru
Tampilan Kasus (case)
Membuat case baru, dan membuka case yang sudah ada
Menyimpan kasus, dengan nama lain: Save as ..
Kotak pertama: memilih skenario
Memasukkan tahun awal dan akhir simulasi
Edit network dan data
Menyunting Jaringan (Edit Network)
Perbesar/perkecil ukuran simpul (node)

Pilih Network
Nodes
Jika arah panah aliran tidak muncul

Pilih Options  Options


Memperbesar ukuran panah arah aliran

Pilih Network
Branches
Menampilkan nama simpul (node)

KLIK TAB “NODE DAN LINK”

KLIK TAB “FONT” untuk


EDIT FONT

KLIK ATRIBUT YANG AKAN DITAMPILKAN


Meniadakan nama simpul

Pilih node yg
namanya
akan
dihilangkan

Pilih Network
Nodes

Hilangkan
centang pada
bagian visible
Confluence node dibuat tanpa tampilan nama
(tidak perlu ditampilkan namanya)
Edit Model Data: memasukkan data
KLIK Edit  Model Data  Pilih
node yang akan dimasukkan nilainya
Memasukkan data fixed inflow
Memasukkan data fixed inflow
Cara lain Edit Model Data: klik kanan yang akan diedit
Memasukkan data irigasi
Memasukkan luas dan kebutuhan air irigasi
Edit data operasi irigasi
Memasukkan data air baku
Memasukkan data air baku
Simpan (save) peta (map) dan jaringan (network)
Pemeriksaan Folder \Ribasim7\Latihan.Rbn\Work (jika ada error)
3 kotak s/d Edit Network and Database sudah Ok, siap run simulasi
Memasukkan tahun awal dan akhir simulasi
Pilihan lihat Report, summary of results
Contoh Summary of Results Report
Contoh Annual Water Balance Report
Pilihan menggambar grafik (charts)
Contoh penggambaran grafik
Melihat debit pada setiap ruas sungai
Menggambar grafik pada hasil skema
Melihat debit rerata pada setiap ruas sungai

Options 
Data Statistics 
Average
Setelah selesai membuat sebuah kasus (case)
jangan lupa simpan: Save atau Save As

Semua kotak sudah


hijau, semua sudah Ok
Jangan lupa simpan!
Save atau Save As

Anda mungkin juga menyukai