Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN AKHIR

MONITORING TATA AIR


SPAS DAS MANTANG, KABUPATEN BINTAN
DAN DAS TIUNG KOTA BATAM TAHUN 2022

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN DAS DAN REHABILITASI HUTAN
BALAI PENGELOLAAN DAS SEI JANG DURIANGKANG
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDASHL SEI JANG DURIANGKANG

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tim penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sehingga Laporan Hasil Monitoring Tata Air di SPAS DAS Mantang, Kabupaten
Bintan dan DAS Tiung, Kota Batam dapat diselesaikan tepat waktu. Kegiatan
monitoring tata air di SPAS DAS Mantang dan DAS Tiung telah dilaksanakan oleh
tim BPDAS Sei Jang Duriangkang Tahun Anggaran 2022 dengan mengacu pada
Peraturan Direktur Jendral Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Nomor
P.14/PDASHL/SET/KUM-1/12/2018 Tentang Petunjuk Teknis Monitoring Tata Air
Daerah Aliran Sungai atau Sub Daerah Aliran Sungai.
Ucapan terima kasih tim penyusun sampaikan kepada :
1. Kepala BPDAS Sei Jang Duriangkang atas motivasi dan arahannya selama
rangkaian kegiatan Monitoring Tata Air di SPAS DAS Mantang, Kabupaten
Bintan dan DAS Tiung, Kota Batam;
2. Seluruh pihak yang memberikan masukan serta petugas yang menjaga
keamanan dan merawat alat selama rangkaian kegiatan monitoring tata
air di SPAS DAS Mantang dan DAS Tiung.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.

Tanjungpinang, Desember 2022

Tim Penyusun

i
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDASHL SEI JANG DURIANGKANG

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan ..................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup dan Sasaran Kegiatan .......................................... 2
1.4 Definisi/Pengertian ...................................................................... 3
BAB II. METODOLOGI .............................................................................. 6
2.1 Dasar Pelaksanaan ..................................................................... 6
2.2 Lokasi dan Waktu ....................................................................... 6
2.3 Pendekatan Monitoring ................................................................ 6
2.4 Prosedur Monitoring..................................................................... 7
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 11
3.1 DAS Mantang.............................................................................. 14
3.2 DAS Tiung .................................................................................. 22
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 30
1. Kesimpulan ................................................................................. 30
2. Saran .......................................................................................... 31
BAB V. LAMPIRAN ...................................................................................... 32

ii
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan prasyarat berlangsungnya suatu kehidupan, sehingga air


mempunyai peranan yang vital bagi kehidupan. Di banyak daerah, air sering
menjadi persoalan karena mengalami kerusakan atau degradasi. Perlunya
pengelolaan sumberdaya air dengan baik inilah yang pada akhirnya mendorong
terciptanya konsep DAS (daerah aliran sungai) sebagai unit pengelolaan SDA
(sumberdaya alam). DAS merupakan bentang lahan yang dibatasi punggung
gunung, bukit atau batas topografi pemisah aliran lainnya yang menangkap curah
hujan kemudian menyimpan dan mengalirkannya melalui saluran-saluran pengaliran
ke satu titik patusan (outlet) berupa muara sungai di laut ataupun di danau.
Pengelolaan SDA dengan unit DAS, mampu memberikan gambaran dampak
hidrologis berbagai pemanfaatan SDA oleh manusia terhadap sumberdaya air,
karena faktor masukan (curah hujan) dan faktor keluaran (aliran permukaan dan
erosi) lebih mudah diukur dan dipantau secara berkelanjutan.
DAS dipandang sebagai sistem alami yang menjadi tempat berlangsungnya
proses-proses biofisik hidrologis maupun kegiatan sosial-ekonomi masyarakat yang
kompleks. Proses-proses biofisik hidrologis DAS merupakan proses alami sebagai
bagian dari suatu daur hidrologi atau yang dikenal sebagai siklus air. Sedang
kegiatan sosial-ekonomi masyarakat merupakan berbagai bentuk pemanfaatan SDA
didalam DAS oleh manusia, seperti pengembangan perkotaan, pembuatan
bangunan air, pertanian dan sebagainya. Faktanya, pemanfaatan SDA di dalam DAS
seringkali berakibat pada perubahan daya dukung DAS. Beberapa kondisi akibat
menurunnya dayadukung DAS yang kerap terjadi saat ini diantaranya menurunnya
produktivitas lahan, meningkatnya aliran permukaan, erosi dan sedimentasi serta
berbagai kejadian banjir, tanah longsor dan kekeringan. Secara sosial-ekonomi
menurunnya dayadukung DAS menyebabkan berbagai kerugian masyarakat seperti
hilangnya mata pencaharian hingga kerugian akibat bencana alam.
Pemerintah Republik Indonesia berkomitmen untuk menekan terjadinya
kerusakan DAS sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37/2012
tentang Pengelolaan DAS. Peraturan ini mengatur regulasi pengelulaan DAS mulai
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pembinaan dan
pengawasan pengelolaan DAS. Dalam pelaporan ini, membahas kegiatan
monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS. Monitoring dan evaluasi tata air DAS
merupakan kegiatan untuk mengukur kinerja DAS kegiatan pemanfaatan SDA di
dalam DAS terutama terhadap sumberdaya air. Dalam hal ini umumnya parameter
yang diukur yaitu curah hujan sebagai input serta debit sungai dan muatan
sedimen sebagai output dalam sistem DAS.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 1


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

Dalam laporan ini, monitoring dan evaluasi tata air dilakukan di DAS Mantang,
Kabupaten Bintan dan DAS Tiung, Kota Batam. Meskipun bukan bagian dari DAS
Prioritas Nasional di wilayah kerja BPDAS Sei Jang Duriangkang, kedua DAS ini
terdapat lokasi kegiatan Penanaman RHL (Rehabilitasi Hutan dan Lahan) BPDASHL
Sei Jang Duriangkang pada tahun 2014 untuk DAS Mantang dan 2019 untuk DAS
Tiung. Pengamatan curah hujan dan debit secara berkala dilakukan di SPAS
(Stasiun Pengamatan Arus Sungai) DAS Mantang dan SPAS DAS Tiung. Adapun
DTA / DTA (daerah tangkapan air) dari SPAS DAS Mantang seluas 238,6 ha,
sedangkan untuk SPAS DAS Tiung seluas 255,3 ha. Diharapkan monitoring dan
evaluasi tata air memberikan gambaran mengenai dampak kegiatan RHL maupun
kegiatan pemanfaatan sumberdaya lahan lainnya di DTA SPAS DAS Mantang dan
SPAS DAS Tiung.

1.2 Maksud dan Tujuan

Kegiatan monitoring dan evaluasi tata air di DAS Mantang dan DAS Tiung ini
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi kuantitas dan kontinuitas air di kedua
DAS tersebut. Sedangkan tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi terkait
curah hujan, TMA, debit, KRA (koefisien rezim aliran) dan KAT (koefisien aliran
tahunan) di DAS-DAS tersebut.

1.3 Ruang Lingkup dan Sasaran Kegiatan

Dalam mengukur dampak kegiatan pengelolaan DAS, diperlukan indikator dan


parameter baku, sehingga hasil yang didapatkan lebih objektif. Indikator dan
parameter Monitoring dan Evaluasi pengelolaan DAS telah diatur sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.61/2014 tentang Monitoring
dan Evaluasi Pengelolaan DAS. Dalam peraturan tersebut, terdapat beberapa
kriteria untuk mengukur/mengevaluasi kinerja suatu DAS diantarang 1) Kriteria
Lahan; 2) Kriteria Tata Air; 3) Kriteria Sosial-Ekonomi; 4) Kriteria Nilai Investasi
Bangunan ; dan 5) Kriteria Pemanfaatan Ruang Wilayah.
Dalam kajian ini, monitoring pengelolaan DAS dibatasi hanya pada kriteria tata
air, sehingga kegiatan ini juga disebut dengan monitoring tata air. Dalam
monitoring tata air pada dasarnya memepunyai beberapa sub kriteria diantaranya
1) KRA (Koefisien Regim Aliran); 2) KAT (Koefisien Aliran Tahunan); 3) MS (Muatan
Sedimen); 4) Banjir; 5) IPA (Indeks Penggunaan Air). Namun demikian, untuk
kajian monitoring tata air dalam laporan ini, hanya dibahas mengenai sub kriteria
KRA dan KAT untuk memberikan gambaran kuantitas dan kontinuitas aliran di DTA
yang dipilih.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 2


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

1.4 Definisi/Pengertian

1. Daerah Alian Sungai (DAS, DTA, watershed) adalah suatu wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya,
yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal
dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
2. Sub DAS adalah bagian DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya
melalui anak sungai ke sungai utama.
3. Wilayah Sungai (WS) atau wilayah DAS adalah kesatuan wilayah pengelolaan
sumberdaya air dalam satu atau lebih DAS dan atau pulau-pulau kecil yang
luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km (200.000 ha).
4. Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengendalikan hubungan
timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan
segala aktivitasnya, dengan tujuan membina kelestarian dan keserasian
ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia
secara berkelanjutan.
5. Monitoring pengelolaan DAS adalah proses pengamatan data dan fakta yang
pelaksanaannya dilakukan secara periodik dan terus menerus terhadap
masalah : (1) jalannya kegiatan, (2) penggunaan input, (3) hasil akibat
kegiatan yang dilaksanakan (output), dan (4) faktor luar atau kendala yang
mempengaruhinya.
6. Evaluasi pengelolaan DAS adalah proses pengamatan dan analisis data dan
fakta, yang pelaksanaannya dilakukan menurut kepentingannya mulai dari
penyusunan rencana program, pelaksanaan program dan pengembangan
program pengelolaan DAS.
7. Monitoring dan evaluasi pengelolaan (kinerja) DAS adalah kegiatan
pengamatan dan analisis data dan fakta yang dilakukan secara sederhana,
praktis, terukur, dan mudah dipahami terhadap kriteria dan indikator kinerja
DAS, sehingga “status” atau “kesehatan” suatu DAS dari aspek /kriteria
penggunaan lahan, tata air, sosial, ekonomi dan kelembagaan dapat
ditentukan.
8. Monitoring dan evaluasi tata air adalah kegiatan untuk mengetahui
perkembangan kuantitas, kualitas dan kontinuitas aliran air dari DAS/Sub
DAS bersangkutan.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 3


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

9. Tata Air DAS adalah hubungan unsur-unsur hidrologis yang meliputi hujan,
aliran permukaan dan aliran sungai, peresapan, aliran air tanah dan
evapotranspirasi dan unsur lainnya yang mempengaruhi neraca air suatu
DAS.
10. Pemantauan Tata Air adalah pengamatan dan pengukuran potensi
sumberdaya air (kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) pada suatu titik
pengukuran dalam suatu daerah tangkapan air atau DAS secara periodik dan
terus-menerus.
11. Aliran atau Limpasan (runoff) sinonim dengan aliran sungai (stream flow),
hasil air daerah tangkapan air (catchment area), adalah bagian dari air hujan
(presipitasi) yang mengalir di atas permukaan tanah (surface runoff / direct
runoff) dan atau di dalam tanah (subsurface runoff) menuju ke suatu sungai.
12. Aliran laminar adalah aliran fluida (air) yang setiap partikelnya mengalir
mengikuti jalur sehingga tidak saling mengganggu (aliran tenang).
13. Outlet DAS adalah titik konsentrasi keluarnya aliran air yang berasal dari
sistem sungai/anak sungai suatu daerah aliran sungai, yang merupakan titik
alami terendah dari batas DAS (bagian hilir).
14. Debit Air (discharge, Q) adalah volume air yang mengalir melalui suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu, dalam satuan m3/detik.
15. Volume Debit (Q) adalah total volume aliran (limpasan) yang keluar dari
daerah tangkapan air atau DAS/Sub DAS, dalam satuan mm atau m.
16. Debit Puncak (Qmaks) adalah volume air maksimum yang mengalir melalui
suatu penampang melintang suatu sungai per satuan waktu (m3/detik)
dalam kurun waktu tertentu.
17. Debit Minimum (Qmin) adalah besarnya volume air minimum (terendah)
yang mengalir melalui suatu penampang melintang suatu sungai per satuan
waktu (m3/detik) dalam kurun waktu tertentu.
18. Hujan Lebih (rainfall excess) adalah kontribusi curah hujan terhadap
limpasan permukaan langsung.
19. Tinggi muka air (stage height, gauge height) sungai adalah elevasi
permukaan air (water level) pada suatu penampang melintang sungai
terhadap suatu titik tetap yang elevasinya telah diketahui. Tinggi muka air
biasanya dinyatakan dalam satuan meter (m) atau centimeter (cm).
20. Sistem adalah sekumpulan urutan antar hubungan dari unsur-unsur yang
dialihragamkan (transform), dalam referensi waktu yang diberikan, dari
unsur masukan yang terukur menjadi unsur keluaran yang terukur.
21. Sedimentasi adalah pengendapan hasil erosi tanah, khususnya erosi
permukaan dan erosi parit.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 4


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

22. Hasil Sedimen adalah besarnya sedimen yang keluar dari suatu DTA
(DAS/Sub DAS).
23. Banjir adalah kejadian dimana debit aliran limpasan yang secara relatif lebih
besar dari kapasitas pengaliran.
24. Koefisien Limpasan (C) adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan
(nisbah) antara besarnya limpasan terhadap jumlah hujan dalam suatu
DAS/DTA.
25. Koefisien Regim Aliran (KRA) adalah bilangan yang menunjukkan
perbandingan antara nilai debit maksimum (Qmaks) dengan nilai debit
minimum (Qmin) pada suatu DAS/Sub DAS.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 5


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

BAB II. METODOLOGI

2.1 Dasar Pelaksanaan

1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2004 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai;
3. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.60/Menhut-II/2014 tentang Kriteria
Penetapan Klasifikasi Daerah Aliran Sungai;
4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.61/Menhut- II/2014 tentang Monitoring
dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 14 Tahun 2022


Tanggal 26 Juli 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan;
6. Peraturan Direktur Jendral Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Nomor
P.14/PDASHL/SET/KUM-1/12/2018 Tentang Petunjuk Teknis Monitoring Tata
Air Daerah Aliran Sungai atau Sub Daerah Aliran Sungai.
7. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan (DIPA) Tahun Anggaran 2022
Nomor : SP DIPA - 029.04.2.427603/2022 tanggal 17 November 2021.

2.2 Lokasi dan Waktu Monitoring

Monitoring tata air Tahun 2022 dilaksanakan selama periode Januari s.d
Desember 2022. Adapun lokasi monitoring berada di SPAS DAS Mantang, Kelurahan
Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan dan SPAS DAS
Tiung, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam.

2.3 Pendekatan Monitoring


Pendekatan dalam pengumpulan dan analisa data TMA, Debit dan curah hujan
dilakukan dengan mengacu pada Perdirjen PDASHL Nomor
P.14/PDASHL/SET/DAS.1/12/2018 Tentang Petunjuk Teknis Monitoring Tata Air
DAS atau Sub DAS. Adapun pengkuran debit dilakukan melalui perhitungan

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 6


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

kecepatan aliran dan luas penampang melintang sungai sebagaimana persamaan


berikut:

Q=v.A
dimana :
Q = Debit sungai (m3/s)
v = Kecepatan aliran (m/s)
A = Luas penampang melintang sungai (m2)
Adapun untuk pengukuran debit secara berkala dilakukan dengan pendekatan
pengukuran TMA (tinggi muka air). Hubungan debit dan TMA secara umum
digambarkan dalam suatu kurva dan disebut rating curve. Kurva hubungan debit
dan TMA membentuk kurva logaritmik dengan persamaan sebagai berikut:

Q=a*H^b
dimana :
Q = Debit sungai (m3/s)
H = Kecepatan aliran (m)
a,b = Konstanta
Secara lebih spesifik pengkuran CH dan TMA dilakukan dengan alat perekam
otomatis. Untuk SPAS DAS Mantang menggunakan alat pengukur curah hujan tipe
ARL TM-131 buatan Tatonas dan TMA menggunakan AWLL TH-18 buatan Tatonas.
Sedangkan untuk dengan menggunakan alat pengukur curah hujan tipe AWS ML
2012 buatan YDOC dan TMA menggunakan AWLL GL500 buatan Global Water.

2.4 Prosedur Monitoring


Bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tata
air DAS Mantang dan DAS Tiung diantaranya:
1. ATK
2. Laptop yang dilengkapi software ArcGIS, Hydroclimate,
3. Bangunan SPAS (stasiun pengamatan aliran air)
4. Peilskal dan meteran
5. ARL (Automatic Rain Fall Logger)
6. AWLL (Automatic Water Level Logger)

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 7


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

7. Current meter
8. Printer
9. Blangko

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tata
air DAS Mantang dan DAS Tiung diantaranya sebagai berikut:

1. Membuat Rencana dan Jadwal Kerja

Tahapan ini dilakukan untuk membuat acuan dalam melaksanakan kegiatan


monitoring dan evaluasi tata air. Tahap ini perlu dilakukan di seluruh kegiatan
supaya tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

2. Menyiapkan Alat dan Bahan

Tahapan ini dilakukan untuk memastikan berbagai peralatan yang dibutuhkan


tersedia dan berfungsi dengan baik. Dalam monitoring dan evaluasi tata air
cukup banyak alat yang harus dipersiapkan, mulai bangunan SPAS, berbagai
peralatan di SPAS hingga laptop untuk mendownload dan menganalisis data.
Oleh sebab itu, setiap kali kegiatan pengukuran perlu dipastikan bahwa alat
berfungsi dengan baik. Selain itu, dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tata
air perlu adanya tenaga pendamping lapangan untuk melakukan pemantauan
secara manual sekaligus menjaga berbagai peralatan di SPAS.

3. Melakukan Studi Pustaka

Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait kaidah keilmuan


dalam monitoring dan evaluasi tata air untuk mendapatkan data yang akurat. Hal
ini karena dalam monitoring dan evaluasi tata air cukup banyak metode baik
pengukuran secara langsung, menggunakan alat perekam otomatis maupun
menggunakan metode-metode prediksi/pendugaan.

4. Mengumpulkan data dan informasi terkait

Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh berbagai informasi yang dapat


menunjang dan pembanding dari data yang telah diukur maupun direkam oleh
logger (ARL/AWLL). Data yang menunjang kegiatan monitoring dan evaluasi tata

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 8


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

air diantaranya data spasial seperti peta topografi, peta RHL BPDAS Sei Jang
Duriangkang, peta tutupan lahan dan peta jenis tanah. Sedangkan data dan
informasi yang digunakan sebagai pembanding yaitu data curah hujan yang
dirilis oleh BMKG.

5. Mengumpulkan data TMA, debit dan curah hujan

Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh data pengukuran curah hujan


menggunakan ARL serta data pengukuran debit secara langsung maupun melalui
pengukuran TMA menggunakan AWLL. Data yang terekam dalam ARL dan AWLL
di download menggunakan aplikasi Hydroclimate, YDOC-Terminal dan Global
Logger II yang telah terinstal di laptop.

6. Melakukan analisis KRA dan KAT

Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai respon kondisi


biofisik DAS dalam menerima hujan yang jatuh di atasnya. Tahapan ini dilakukan
dengan mengolah data hasil pengukuran curah hujan dan debit. KRA (koefisien
regim aliran) merupakan perbandingan antara debit maksimum (Qmaks) dengan
debit minimum (Qmin) dalam suatu DAS. Nilai KRA adalah menggambarkan kondisi
fluktuasi debit/kontinuitas debit yang terjadi suatu DAS/DTA. Untuk di wilayah
Kepulauan Riau (daerah basah) berikut klasifikasi nilai KRA:
Tabel 1. Klasifikasi nilai KRA sebagaimana Permenhut P.61/2014

No. Nilai KRA Skor Kelas


1. KRA ≤ 20 0,50 Sangat Rendah
2. 20 < KRA ≤ 50 0,75 Rendah
3. 50 < KRA ≤ 80 1,00 Sedang
4. 80 < KRA ≤ 110 1,25 Tinggi
5. KRA > 110 1,50 Sangat Tinggi

Sedangkan KAT merupakan perbandingan antara tebal aliran tahunan (Q, mm) dengan
tebal hujan tahunan (P, mm) di DAS atau dapat dikatakan berapa persen curah hujan
yang menjadi aliran (runoff) di DAS. Untuk di wilayah Kepulauan Riau (daerah basah)
berikut klasifikasi nilai KAT:

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 9


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

Tabel 2. Kalsifikasi nilai KAT

Nilai Koefisien Aliran


No. Skor Kelas
Tahunan
1. ≤ 0,2 0,50 Sangat Rendah
2. 0,2 < C ≤ 0,3 0,75 Rendah
3. 0,3 < C ≤ 0,4 1,00 Sedang
4. 0,4 < C ≤ 0,5 1,25 Tinggi
5. C > 0,5 1,50 Sangat Tinggi

7. Menyusun Laporan

Tahapan ini dilakukan untuk menyampaikan informasi hasil analisis dalam bentuk
karya tulis. Dengan ada tahapan pelaporan ini diharapkan informasi mengenai
dampak kegiatan RHL maupun kegiatan pemanfaatan sumberdaya lahan lainnya di
DTA SPAS DAS Mantang dan SPAS DAS Tiung terhadap tata air dapat diketahui,
dipahami dan berguna khalayak umum.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 10


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAS merupakan tempat terjadinya sistem dalam siklus hidrologi. Siklus


hidrologi diawali dari hujan yang jatuh ke bumi baik dalam bentuk hujan, embun
maupun salju. Air hujan langsung jatuh ke permukaan tanah apabila di daratan
atau laut tersebut tidak ada tumbuhan atau benda lainnya. Sedangkan pada tempat
yang terdapat tumbuhan atau benda lainnya, air hujan yang jatuh akan ditahan dan
melekat di tajuk tumbuhan atau benda tersebut. Bagian air yang ditahan dan
melekat di permukaan tumbuhan disebut air intersepsi (interception) dan peristiwa
penahanan air di permukaan tumbuhan disebut peristiwa intersepsi. Bagian air
hujan yang ditahan oleh tajuk tumbuhan maupun benda lainnya, sebagian akan
tertahan dan menguap ke udara, sebagian lagi akan terjatuh ke permukaan tanah.
Bagian hujan yang jatuh dari tajuk disebut lolosan tajuk (through fall), sedangkan
bagian yang mengalir di permukaan tumbuhan (ranting, batang) kemudian sampai
ke permukaan tanah, disebut aliran batang (stem flow). Pada kebanyakan studi
analisis neraca air, intersepsi dianggap penting untuk menentukan curah hujan
bersih (net precipitation) yang didefinisikan sebagai air tersedia untuk menjadi air
infiltrasi, aliran permukaan, aliran bawah permukaan dan air tanah.
Bagian air hujan yang sampai ke permukaan tanah sebagian akan masuk ke
dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir di permukaan tanah. Air hujan yang
masuk ke dalam tanah melaui permukaan tanah akibat gaya kapiler tanah dan gaya
gravitasi disebut infiltrasi. Sedangkan air hujan yang mengalir di permukaan tanah
disebut aliran permukaan (run off). Air infiltrasi sebagian akan menguap
(mengelami evaporasi) dan sebagaian akan dimanfaatkan untuk proses transpirasi
tumbuhan sehingga kembali ke atmosfer (peristiwa evapotranspirasi). Air infiltrasi
yang tidak terevapotranspirasi sebagian akan terus mengalir ke tanah yang lebih
dalam akibat gaya gravitasi yang disebut perkolasi dan sebagian lagi akan mengalir
horizontal akibat gaya kapiler tanah yang disebut aliran lateral. Air perkolasi akan
mengisi air bawah tanah (ground water) yang kemudian akan masuk ke saluran air
(sungai), waduk maupun danau dalam bentuk aliran bawah tanah (ground water
flow). Sedangkan air yang aliran lateral akan keluar dari permukaan tanah dan

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 11


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

mengisi saluran air (sungai), waduk maupun danau dalam bentuk aliran bawah
permukaan (sub surface flow). Aliran permukaan terakumulasi di saluran air
(sungai) selanjutnya mengalir menuju danau atau waduk dan terus mengalir
menuju laut dalam bentuk over land flow. Ground water flow, sub surface flow dan
over land flow serta chanel precipitation (air hujan yang turun di badan air, yang
umumnya diabaikan) inilah yang merupakan unsur-unsur yang membentuk debit
sungai.
Debit merupakan laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati
suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Data debit merupakan
informasi yang paling penting dalam pengelolaan DAS dan sumberdaya air. Debit
puncak diperlukan untuk merancang bangunan pengendali banjir, sedangkan debit
minimum digunakan sebagai dasar alokasi pemanfaatan air pada musim kemarau.
Sepanjang tahun debit mengalami fluktuasi akibat adanya masukan air dari air
hujan. Debit puncak dan debit minimum dibentuk oleh Ground water flow, sub
surface flow dan over land flow, yang ketiganya dipengaruhi oleh karakteristik DAS.
DAS yang baik memiliki fluktuasi debit pada musim penghujan dan musim kemarau
yang kecil karena aliran permukaan (over land flow) rendah. Dalam perjalanan air
dari hujan turun hingga bermuara ke lautan, sebagian air mengalami
evapotransipirasi (penguapan). Uap air bergerak keatas dan terkondensasi sehingga
terbentuklah awan dan terjadilah presipitasi (hujan, salju dan embun). Hal ini terus
berulang sehingga membentuk suatu sistem tertutup.
Karakteristik DAS dapat dikelompokkan menjadi dua komponen utama yaitu
1) komponen yang relatif sulit dikendalikan dan 2) komponen yang dapat
dikendalikan. Kelompok pertama terdiri dari komponen iklim, jenis dan struktur
batuan (geologi), jenis dan sifat tanah, topografi, kerapatan jaringan
drainase/sungai dan luas DAS. Kondisi iklim mencangkup suhu, kelembaban udara,
angin, awan, radiasi dan hujan. Karakteristik DAS lainnya yang meliputi sifat dan
jenis tanah, struktur batuan dan topografi mencerminkan kemampuan lahan
alamiah dalam mendukung kehidupan. Sedangkan komponen DAS yang dapat
dikendalikan dan kerap mengalami dinamika adalah penggunaan lahan. Dalam
konteks sumber daya DAS sebagai kesatuan ekosistem, maka penggunaan lahan di

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 12


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

DAS harus memperhatikan kemampuan dan kepentingan / fungsi publik. Dengan


demikian, hakekat pengelolaan DAS adalah penatagunaan lahan untuk menciptakan
keseimbangan distribusi air hujan di daratan dalam kerangka ekosistem DAS.
Provinsi Kepulauan Riau sebagaiman wilayah kepulauan lainnya, mempunyai
kakteristik DAS yang berbeda dengan wilayah daratan/terestrial. Kondisi relief DAS
di Provinsi Kepulauan Riau yang berbukit serta hampir semua sungai besar di
wilayah Kepulauan Riau dipengaruhi pasang-surut air laut, menyebabkan kegiatan
monitoring tata air tidak memungkinkan dilakukan terhadap DAS secara
menyeluruh. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan monitoring tata air di DAS Mantang
dan DAS Tiung hanya dilakukan di salah satu sub DASnya dengan luas DTA 238,6
ha untuk DAS Mantang dan 255,3 ha untuk DAS Tiung.
Baik di DTA SPAS DAS Mantang maupun DAS Tiung terdapat kegiatan
pemulihan DAS berupa penanaman RHL. Berkenaan dengan hal tersebut, beberapa
tipe / kelas penutupan lahan di DTA SPAS DAS Mantang dan SPAS DAS Tiung
tersaji sebagaimana Tabel 3.

Tabel 3. Karakteristik masing-masing kelas penutupan lahan di DAS Mantang dan


DAS Tiung

No Penutupan Lahan Karakteristik


1. Hutan Lahan Kering Adanya vegetasi pohon berbagai ukuran (termasuk
Sekunder tiang dan pancang) yang membentuk stratifikasi
tajuk. Kondisi permukaan tanah tertutup serasah
dan tumbuhan bawah.

2. Belukar Rawa Adanya vegetasi pohon, ilalang dan beberapa jenis


pandan. Kondisi permukaan tahan tertutup serasah,
tumbuhan bawah, rerumputan dan adanya
genangan air terutama ketika musim penghujan.

3. Semak Belukar Adanya vegetasi pohon peredu, ilalang dan


rerumputan. Kondisi permukaan tanah tertutup
serasah secara sporadis dan tumbuhan bawah.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 13


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

No Penutupan Lahan Karakteristik


4. Pertanian Lahan Kering Adanya kegiatan budidaya pertanian oleh
masyarakat. Tanaman yang dibudidayakan cukup
bervariasi mulai dari jagung dan kacang-kacangan
hingga beberapa pohon buah sepeti manga, jeruk
peras dan jambu. Kombinasi tanaman tersusun
secara sporadis dan sebagian ada yang tertata.

5. Tanah Terbuka Vegetasi sangat minim, hanya ada beberapa rumput


dan pohon peredu yang tersebar sporadis serta
tanaman Kegiatan RHL yang tersusun. Kondisi
permukaan relatif terbuka dan beberapa terhihat
adanya erosi alur dan parit. Jalan, baik yang sudah
melalui pengerasan maupun belum juga dikelaskan
dalam jenis penutupan lahan ini.

6. Pemukiman Areal / lahan yang digunakan sebagai lingkungan


tempat tinggal / hunian serta kegiatan yang
mendukung kehidupan lainnya

Sumber : klasifikasi penutupan lahan SNI 7645:2010

3.1 DAS Mantang

SPAS DAS Mantang berada pada titik koordinat 104o 33’ 38.038” BT dan 0o
51’ 56,221” LU. DTA SPAS DAS Mantang terletak di wilayah administrasi Kelurahan
Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan. Lokasi ini dipilih
karena mempunyai DTA yang cukup luas dibandingkan Sub DAS lainnya, aliran
sungai yang mengalir sepanjang tahun serta aksesbilitas yang cukup mudah. Selain
itu, di DTA ini juga terdapat kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Sei Jang
Duriangkang seluas 100 ha (yang masuk dalam DTA seluas 45 ha) pada tahun
2014.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 14


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

3.1.1 Kondisi Iklim DTA SPAS DAS Mantang


Wilayah Kabupaten Bintan juga diketegorikan sebagai wilayah dengan pola
hujan equatorial, yang dicirikan oleh distribusi hujan bulanan bimodial (dua puncak
musim hujan) dan musim hujan hampir sepanjang tahun. Selama periode 2022
rata-rata suhu terendah mencapai 24.4 oC dan tertinggi rata-rata 31.8 oC dengan
kelembaban udara sekitar 84%. Kecepatan angin tertinggi adalah 9 knot yang
terjadi pada bulan Desember-Januari, sedangkan kecepatan angin terendah pada
bulan Maret-Mei. Selama periode tahun 2022, hasil pengukuran curah hujan yang
dilakukan di SPAS DAS Mantang menggunakan alat ARL TM-131 mencapai 3016.3
mm, sedangkan puncak curah hujan terjadi pada periode Juni dan Oktober 2022.
Adapun rincian curah hujan per bulan tersaji dalam Gambar 1 dan Lampiran 1.

CH Bulanan (mm)
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des

CH (mm)

Gambar 1. Grafik curah hujan di SPAS DAS Mantang, Kabupaten Bintan

Berdasarkan hasil pengukuran di SPAS DAS Mantang selama periode Januari hingga
Desember 2022 tersebut, terdapat 220 hari hujan dengan 1 (satu) kali terjadi hujan
ekstrim (>150 mm/hari) pada tanggal 2 Agustus 2022. Hujan ekstrim tersebut
menyebabkan terjadinya banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Bintan.
Berdasarkan hasil perekapan curah hujan bulanan, di wilayah Kabupaten Bintan,

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 15


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

khususnya Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, terdapat 10


bulan basah, 1 bulan lembab dan 1 bulan kering. Artinya, berdasarkan klasifikasi
Iklim Schmid-Ferguson, wilayah Kabupaten Bintan dikategorikan dalam daerah
sangat basah (tipe iklim A yaitu hutan hujan tropika) dengan nilai Q = 10%.

3.1.2 Kondisi Biofisik DTA SPAS DAS Mantang

Berdasarkan hasil analisis data DEMNAS terdapat 4 kelas kemiringan lereng


di DTA SPAS DAS Mantang. Kelas kemiringan lereng di DTA SPAS DAS Mantang
meliputi 1) Landai; 2) Agak Curam; 3) Curam; dan 4) Sangat Curam. Adapun
sebaran dan luasan masing-masing kelas tutupan lahan tersaji sebagaimana Tabel
4 dan Gambar 2.
Tabel 4. Kelas kemiringan lereng di DTA SPAS DAS Mantang

Kelas Kemiringan Lereng Luas (ha) Persentase (%)


Landai 29.34 12
Agak Curam 14.12 6
Curam 99.52 42
Sangat Curam 95.64 40

Gambar 2. Peta kemiringan lahan di DTA SPAS DAS Mantang

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 16


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa bentuk lahan di DTA SPAS DAS
Mantang merupakan perbukitan yang curam. Kondisi ini berpotensi meningkatkan
aliran permukaan dan erosi apabila tutupan lahan hutan terus dirambah dan
dikonversi untuk penggunaan lainnya. Tingginya aliran permukaan dan erosi juga
dapat menyebabkan degradasi lahan sehingga produktivitasnya menurun.

Berdasarkan data dari BBSDLP (Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan
Pertanian, Kementerian Pertanian terdapat 3 jenis tanah di DTA SPAS DAS
Mantang. Jenis di DTA SPAS DAS Mantang meliputi 1) Kambisol Distrik; 2) Kambisol
Kromik; dan 3) Kambisol Litik. Adapun sebaran dan luasan masing-masing kelas
tutupan lahan tersaji sebagaimana Tabel 5 dan Gambar 3.
Tabel 5. Kelas kemiringan lereng di DTA SPAS DAS Mantang

Jenis Tanah Luas (ha) Persentase (%)


Kambisol Distrik 42.39 17.76
Kambisol Kromik 7.45 3.12
Kambisol Litik 188.78 79.11

Gambar 3. Peta jenis tanah di DTA SPAS DAS Mantang

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 17


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

Secara umum jenis tanah di DTA SPAS DAS Mantang yaitu kambisol dimana tanah
ini yang mempunyai horison B kambik dengan horison A okrik, umbrik atau molik.
Lapisan kambik adalah lapisan hasil perubahan secara fisika, pelapukan kimia
minimal ataupun perpindahan partikel-partikel tanah. Tanah ini berwarna merah tua
sampai coklat kemerahan dan memiliki tekstur tanah sedang hingga halus.

Berdasarkan hasil penafsiran citra dari google eart, terdapat 5 kelas tutupan
lahan di DTA SPAS DAS Mantang. Kelas tutupan lahan di DTA SPAS DAS Mantang
meliputi 1) Hutan Lahan Kering Sekunder; 2) Pemukiman; 3) Perkebunan; 4)
Pertanian Lahan Kering; dan 5) Semak Belukar. Adapun sebaran dan luasan
masing-masing kelas tutupan lahan tersaji sebagaimana Tabel 6 dan Gambar 4.
Tabel 6. Tipe tutupan lahan di DTA SPAS DAS Mantang

Tipe Tutupan Lahan Luas (ha) Persentase (%)


Hutan Lahan Kering Sekunder 172.48 72.29
Pemukiman 0.97 0.41
Perkebunan 15.12 6.33
Pertanian Lahan Kering 36.80 15.43
Semak Belukar 13.23 5.54

Gambar 4. Tutupan lahan DTA SPAS DAS Mantang

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 18


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

Kondisi DTA SPAS DAS Mantang secara umum masih tergolong baik karena
didominasi tutupan lahan hutan sekunder. Tutupan lahan hutan mempunyai
kemampuan dalam mengatur atau mengelola air baik di atas maupun di dalam
tanah atau yang umum disebut fungsi hidro-orologis hutan. Dalam hal ini tutupan
lahan hutan berperan sebagai 1) pereduksi tumbukan hujan yang jatuh
dipermukaan tanah sehingga mencegah terjadinya erosi permukaan; (2)
penyerapan sebagian air hujan untuk kemudian disimpan dan dialirkan kembali
sebagai aliran dasar; (3) pengendali intrusi air laut ke daratan sehingga mencegah
salinitas air tanah; dan (4) pengatur kontinuitas sumber air supaya tersedia
sepanjang tahun. Selain itu, status kawasan yang berupa hutan lindung, sangat
memungkinkan keberadaan tutupan lahan hutan DTA SPAS DAS Mantang ini untuk
dipertahankan sebagai fungsi penyangga dan perlindungan sumberdaya air di
Kabupaten Bintan.

3.2.3 Kondisi Hidrologi DTA SPAS DAST Mantang

Perekaman TMA telah dilakukan selama periode Januari hingga Desember


2021 di SPAS DAS Mantang oleh BPDAS Sei Jang Duriangkang menggunakan AWLL
TH-18, sebagai salah satu pendekatan dalam pemantauan debit secara berkala.
Adapun hasil perekaman TMA tersaji sebagaimana Lampiran 2. Berdasarkan hasil
analisis, rating curve (kurva hubungan TMA dan debit) di SPAS DAS Mantang
dinyatakan dalam persamaan
1) Q =1.1362*TMA^2.206 untuk TMA < 50 cm, dan
2) Q =(1.1362*TMA^2.206)+(4.3792*(TMA-0.5)^1.09) untuk TMA > 50 cm.
Berdasarkan data perekaman di SPAS DAS Mantang dan persamaan rating curve
didapatkan debit rata-rata harian selama periode Januari hingga Desember 2022
sebagaimana Lampiran 3. Dari data tersebut diketahui bahwa debit tertinggi
sebesar 3,091 m3/s (TMA = 116.5 cm) yang terjadi pada tanggal 2 Agustus 2022
sedangkan debit rata-rata harian terendah sebesar 0,049 m3/s (TMA = 24 cm) yang
terjadi pada 2 Februari 2022. Kondisi ini menunjukkan terjadinya fluktuasi debit
aliran di SPAS DAS Mantang ketika musim penghujan dan musim kemarau.
Perbandingan antara nilai debit maksimum (Qmaks) dengan nilai debit minimum

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 19


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

(Qmin) atau KRA (koefisien regim aliran) pada suatu DAS menjadi salah satu
parameter dalam menilai kesehatan DAS dalam aspek tata air. Data sebagaimana
Lampiran 3 menunjukkan bahwa nilai KRA di SPAS DAS Mantang sebesar 63. Hal ini
berarti kondisi DTA di SPAS DAS Mantang cukup baik karena fluktuasi debit
dikategorikan sedang. Gambaran fluktuasi debit rata-rata bulanan dan jumlah curah
hujan bulanan di SPAS DAS Mantang tersaji dalam bentuk grafik hubungan curah
hujan bulanan dan rata-rata debit bulanan sebagaimana Gambar 5.
1.000 0

0.900 100

0.800 200

0.700 300

0.600 400

0.500 500

0.400 600

0.300 700

0.200 800

0.100 900

0.000 1000
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des

CH (mm) Debit rata-rata bulanan (m3/s)

Gambar 5. Hidrograf di SPAS DAS Mantang Periode 2022

Berdasarkan hidrograf (Gambar 5), jumlah curah hujan bulanan yang tinggi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan rata-rata debit bulanan, seperti
pada periode Bulan Maret 2022. Beberapa hal yang hal tersebut terjadi diantaranya
1) curah hujan tidak tersebar merata, sehingga hanya sebagian kecil dari DTA yang
mendapatkan masukan berupa curah hujan; dan 2) curah hujan tinggi dari kejadian
hujan dengan intensitas rendah dengan waktu lama, kondisi ini menyebabkan
sebagian air terinfiltrasi ke dalam tanah.
Dari data debit selama periode Januari hingga Desember 2022 juga dapat
dilakukan perhitungan terhadap jumlah / hasil air yang terekam di SPAS DAS
Mantang. Perhitungan hasil air ini diperlukan terutama dalam melakukan analisis

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 20


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

untuk mendapatkan nilai KAT (koefisien aliran tahunan). Nilai KAT didapatkan
melalui tahapan pemisahan run off / aliran permukaan dari data debit dengan cara
mengurangi nilai debit ketika kejadian hujan dengan aliran dasar / base flow.
Dalam analisis ini, besar aliran dasar diasumsikan dari nilai debit ketika tidak terjadi
hari hujan pada setiap bulannya. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai
aliran permukaan yang terekam di SPAS DAS Mantang mencapai
2.758.889dm3/tahun atau 1.156,3 mm/tahun. Dengan demikian, nilai KAT di DTA
SPAS DAS Mantang sebesar 0,38 yang berarti aliran permukaan di SPAS DAS
Mantang sedang. Adapun jumlah aliran permukaan bulanan periode Tahun 2022
tersaji sebagai Gambar 6 dan Lampiran 5. Mencermati Gambar 6, kenaikan aliran
permukaan sejalan dengan kenaikan curah hujan yang terjadi. Hal ini karena aliran
permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang tidak meresap ke dalam.

800.00 0

100
700.00
200
600.00
300
500.00
400

400.00 500

600
300.00
700
200.00
800
100.00
900

0.00 1000
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des

CH (mm) DRO (mm)

Gambar 6. Grafik curah hujan dan runoff di SPAS DAS Mantang periode 2022

Berdasarkan kondisi tutupan lahan, pada dasarnya kondisi DTA SPAS DAS
Mantang masih cukup baik, karena di dominasi tutupan lahan hutan. Sedangkan,
berdasarkan parameter tata air, respon DTA SPAS DAS Mantang cukup baik dengan
nilai KAT yang sedang. Beberapa hal yang diduga menyebabkan aliran permukaan
di SPAS DAS Mantang tinggi pada periode tertentu diantaranya: 1) terjadinya hujan

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 21


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

ekstrim pada 2 Agustus 2022 yang menyebabkan sungai meluap (banjir); 2) relief
DTA yang berbukit (didominasi kemiringan curam dan sangat curam) sehingga
waktu tempuh air ke SPAS (time concentration) cepat; 3) luas DTA yang kecil
sehingga kapasitas penyimpanan air-nya (water storage) juga kecil, serta 4) Jenis
batuan penyususn di DTA mempunyai permeabilitas yang rendah sehingga tidak
mampu menyimpan air dengan baik. Namun demikian, berdasarkan hasil
pemantauan, kemapuan hidro-orologi hutan dalam DTA SPAS DAS Mantang masih
cukup baik terbukti dengan adanya aliran air di SPAS DAS Mantang sepanjang
tahun 2022.

3.2. DAS Tiung

SPAS DAS Tiung berada pada titik koordinat 0o 47’ 52,648” LU dan 104o 10’
57.389” BT. DTA SPAS DAS Tiung terletak di wilayah Kelurahan Sembulang,
Kecamatan Rempang, Kota Batam. Lokasi ini dipilih karena mempunyai DTA yang
cukup luas dibandingkan Sub DAS lainnya yaitu sebesar 255,6 ha. aliran sungai
yang mengalir sepanjang tahun serta aksesbilitas yang cukup mudah. Selain itu, di
DTA ini juga karena terdapat kegiatan penanaman RHL BPDAS Sei Jang
Duriangkang seluas 125 ha (yang masuk dalam DTA SPAS DAS Tiung seluas 70 ha).

3.2.1 Kondisi Iklim DTA SPAS DAS Tiung

Selama periode tahun 2022, hasil pengukuran curah hujan di SPAS DAS Tiung
menggunakan alat AWS (automatic weather station) ML 2012 buatan YDOC secara
berkala dilakukan mulai periode Januari hingga Desember 2022. Adapun besaran
curah hujan pada periode tersebut mencapai 2580,4 mm dengan sebaran curah
hujan bulanan tersaji pada Gambar 7 dan lampiran 6. Berdasarkan hasil
pengukuran di SPAS DAS Tiung selama periode Januari hingga Desember 2022
tersebut, terdapat 215 hari hujan. Berdasarkan hasil perekapan curah hujan
bulanan periode Tahun 2022 di SPAS DAS Tiung, Kota Batam dikategorikan dalam
daerah sangat basah (tipe iklim A yaitu hutan hujan tropika). Dari pemantauan di
SPAS DAS Tiung selama periode 2022, terdapat 10 bulan basah dan 1 bulan kering

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 22


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

atau dengan nilai Q = 10% (klasifikasi Iklim Schmid-Ferguson daerah sangat basah
/ tipe iklim A yaitu hutan hujan tropika).

Curah Hujan Bulanan (mm)


350

300

250

200

150

100

50

0
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des

CH (mm)

Gambar 7. Grafik curah hujan di SPAS DAS Tiung, Kota Batam


Selain itu, wilayah Kota Batam juga diketegorikan sebagai wilayah dengan pola
hujan equatorial, yang dicirikan oleh distribusi hujan bulanan bimodial (dua puncak
musim hujan) dan musim hujan hampir sepanjang tahun. Adapun pada periode
tahun 2022, puncak curah hujan terjadi pada periode April, Juni dan Oktober 2022.
o o
Suhu minimum di Kota Batam berkisar antara 21,8 C – 24,2 C dan suhu
maksimum berkisar antara 31,3 oC – 34,4 oC, sedangkan suhu rata-rata sepanjang
berkisar 26.1 oC – 28.1 oC. Tekanan udara rata-rata berkisar antara 1.010,1 mb –
1.012,4 mb. Sementara kelembaban udara di Kota Batam rata-rata berkisar antara
75 –85 %.

3.2.2 Kondisi Biofisik DTA SPAS DAS Tiung

Berdasarkan hasil analisis data DEMNAS terdapat 3 kelas kemiringan lereng


di DTA SPAS DAS Tiung. Kelas kemiringan lereng di DTA SPAS DAS Tiung meliputi
1) Landai; 2) Agak Curam; dan 3) Curam. Adapun sebaran dan luasan masing-
masing kelas tutupan lahan tersaji sebagaimana Tabel 7 dan Gambar 8. Hasil

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 23


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

analisis tersebut menunjukkan bahwa bentuk lahan di DTA SPAS DAS Tiung
merupakan lahan bergekombang dengan mayoritas kemiringannya curam. Kondisi
ini berpotensi meningkatkan aliran permukaan dan erosi apabila tutupan lahan
hutan terus dirambah dan dikonversi untuk penggunaan lainnya. Tingginya aliran
permukaan dan erosi juga dapat menyebabkan degradasi lahan sehingga
produktivitas lahan menurun.
Tabel 7. Kelas kemiringan lereng di DTA SPAS DAS Tiung

Kelas Kemiringan Lereng Luas (ha) Persentase (%)


Landai 39.04 15
Agak Curam 70.7 28
Curam 145.53 57

Gambar 8. Peta kemiringan lahan di DTA SPAS DAS Tiung

Berdasarkan data dari BBSDLP (Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan
Pertanian, Kementerian Pertanian terdapat 2 jenis tanah di DTA SPAS DAS
Mantang. Jenis di DTA SPAS DAS Mantang meliputi 1) Kambisol Oksik dan 2)
Kambisol Litik. Adapun sebaran dan luasan masing-masing kelas tutupan lahan

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 24


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

tersaji sebagaimana Tabel 8 dan Gambar 9. Secara umum jenis tanah di DTA SPAS
DAS Mantang yaitu kambisol. Kambisol merupakan tanah yang mempunyai horison
B kambik dengan horison A okrik, umbrik atau molik. Lapisan kambik adalah
lapisan hasil perubahan secara fisika, pelapukan kimia minimal ataupun
perpindahan partikel-partikel tanah. Tanah ini berwarna merah tua sampai coklat
kemerahan dan memiliki tekstur tanah sedang hingga halus.
Tabel 5. Kelas kemiringan lereng di DTA SPAS DAS Tiung

Jenis Tanah Luas (ha) Persentase (%)


Kambisol Oksik 6.17 2.4
Kambisol Litik 249.40 97.6

Gambar 9. Peta jenis tanah di DTA SPAS DAS Tiung

Berdasarkan hasil penafsiran citra dari google earth, terdapat 5 kelas tutupan
lahan di DTA SPAS DAS Tiung. Kelas tutupan lahan di DTA SPAS DAS Tiung.
Adapun 5 kelas tutupan lahan tersebut meliputi : 1) Hutan lahan kering sekunder;
2) Belukar rawa; 3) Semak belukar; 4) Pertanian lahan kering; dan 5) Tanah
terbuka. Adapun sebaran dan luasan masing-masing kelas tutupan lahan tersaji
sebagaimana Tabel 5 dan Gambar 7. Kondisi tutupan lahan DTA SPAS DAS Tiung

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 25


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

secara umum masih tergolong baik karena didominasi tutupan lahan semak belukar
dan hutan sekunder. Tutupan lahan hutan dan semak belukar mempunyai
kemampuan dalam mengatur atau mengelola air baik di atas maupun di dalam
tanah atau yang umum disebut fungsi hidro-orologis hutan.
Tabel 5. Tipe tutupan lahan di DTA SPAS DAS Tiung

Tipe Tutupan Lahan Luas (ha) Persentase (%)


Belukar Rawa 2.6 1.0
Hutan Lahan Kering Sekunder 54.0 21.2
Pertanian Lahan Kering 3.6 1.4
Semak Belukar 179.7 70.4
Tanah Terbuka 15.4 6.0

Gambar 10. Tutupan lahan DTA SPAS DAS Tiung

Selain itu, status kawasan yang berupa hutan konservasi dalam bentuk taman buru,
sangat memungkinkan tutupan lahan hutan di kawasan ini terjaga, sehingga
berpotensi menjadi kawasan penyangga dan perlindungan sumberdaya air di Kota
Batam.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 26


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

3.2.3 Kondisi Hidrologi DTA SPAS DAST Tiung

Perekaman TMA telah dilakukan mulai periode Januari hingga Desember


2022 di SPAS DAS Tiung oleh BPDASHL Sei Jang Duriangkang menggunakan GL500
buatan Global Water, sebagai salah satu pendekatan dalam pemantauan debit
secara berkala. Adapun hasil perekaman TMA dan debit tersaji sebagaimana
Lampiran 7. Berdasarkan hasil analisis, rating curve (kurva hubungan TMA dan
debit) di SPAS DAS Tiung dinyatakan dalam persamaan
Q =4,87*TMA^2.5
Persamaan tersebut didapatkan melalui rumus karena di PAS DAS Tiung juga
dibangun V Notch Weir (bangunan pengukur debit berupa penampang melintang
sungai berbentuk V). Namun demikian, kedepan akan terus dilakukan
penyempurnaan melalui kalibrasi hubungan dedit dan TMA di SPAS DAS Tiung
untuk meningkatkan ketelitian nilai debit.
Berdasarkan data perekaman di SPAS DAS Tiung dan persamaan rating
curve didapatkan debit rata-rata harian selama periode Januari hingga Desember
2022 sebagaimana Lampiran 8. Dari data tersebut diketahui bahwa debit tertinggi
sebesar 1,062 m3/s (TMA = 67.2 cm) yang terjadi pada tanggal 1 Desember 2022
sedangkan debit rata-rata harian terendah sebesar 0,019 m3/s (TMA = 13.6 cm)
yang terjadi pada 2 Oktober 2022. Kondisi ini menunjukkan terjadinya fluktuasi
debit aliran di SPAS DAS Tiung ketika terjadi hari hujan. Perbandingan antara nilai
debit maksimum (Qmaks) dengan nilai debit minimum (Qmin) atau KRA pada suatu
DAS menjadi salah satu parameter dalam menilai kesehatan DAS dalam aspek tata
air. Data sebagaimana Lampiran 8 menunjukkan bahwa nilai KRA di SPAS DAS
Mantang sebesar 55. Hal ini berarti kondisi DTA di SPAS DAS Tiung cukup baik
karena fluktuasi debit dikategorikan sedang. Gambaran fluktuasi debit rata-rata
bulanan dan jumlah curah hujan bulanan di SPAS DAS Tiung tersaji dalam bentuk
grafik hubungan curah hujan bulanan dan rata-rata debit bulanan sebagaimana
Gambar 11. Berdasarkan hidrograf (Gambar 11), jumlah curah hujan bulanan yang
tinggi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan rata-rata debit
bulanan, seperti pada periode Bulan November dan Desember 2022. Beberapa hal
yang hal tersebut terjadi diantaranya 1) curah hujan tidak tersebar merata; 2)

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 27


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

curah hujan tinggi dari kejadian hujan dengan intensitas rendah dengan waktu
lama, kondisi ini menyebabkan sebagian air dapat terinfiltrasi ke dalam tanah
dengan baik; 3) hujan terjadi malam hari sehingga kenaikan debit tercatat di hari
selanjutnya mengingat waktu tempuh air hujan dari titik terjauh di DTA SPAS DAS
Tiung ke outlet / SPAS.

0.800 0

0.700 100

0.600 200

0.500 300

0.400 400

0.300 500

0.200 600

0.100 700

0.000 800
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des

CH (mm) Debit (m3/s)

Gambar 11. Hidrograf di SPAS DAS Tiung periode 2022

Dari data debit selama periode Januari hingga Desember 2022 juga dapat
dilakukan perhitungan terhadap jumlah / hasil air yang terekam di SPAS DAS Tiung.
Perhitungan hasil air ini diperlukan terutama dalam melakukan analisis untuk
mendapatkan nilai KAT. Dalam analisis ini, besar aliran dasar diasumsikan dari nilai
debit ketika tidak terjadi hari hujan pada setiap bulannya. Berdasarkan hasil
perhitungan didapatkan nilai aliran permukaan yang terekam di SPAS DAS Tiung
mencapai 2.629.571 m3/tahun atau 1.028,8 mm/tahun. Dengan demikian, nilai KAT
di DTA SPAS DAS Mantang sebesar 0,4 yang berarti aliran permukaan di SPAS DAS
Mantang sedang. Adapun jumlah aliran permukaan bulanan periode Tahun 2022
tersaji sebagai Gambar 12 dan Lampiran 10. Mencermati Gambar 12, kenaikan
aliran permukaan sejalan dengan kenaikan curah hujan yang terjadi. Hal ini karena
aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang tidak meresap ke dalam

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 28


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

800.0 0

700.0 100

600.0 200

500.0 300

400.0 400

300.0 500

200.0 600

100.0 700

0.0 800
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des

CH (mm) DRO (mm)

Gambar 12. Grafik curah hujan dan runoff di SPAS DAS Tiung periode 2022

Berdasarkan kondisi tutupan lahan, pada dasarnya kondisi DTA SPAS DAS
Tiung kurang baik, karena di dominasi semak belukar. Sedangkan, berdasarkan
parameter tata air, respon DTA SPAS DAS Tiung cukup baik dengan nilai KAT yang
sedang. Beberapa hal yang diduga menyebabkan aliran permukaan di SPAS DAS
Tiung tinggi pada periode tertentu diantaranya: 1) relief DTA yang bergelombang
dengan didominasi kemiringan curam sehingga potensi aliran permukaan tinggi dan
waktu tempuh air ke SPAS (time concentration) cepat; 2) luas DTA yang kecil dan
solum tanah kambisol litik yang dangkal sehingga kapasitas penyimpanan air-nya
(water storage) juga kecil, 3) jenis batuan penyusun di DTA mempunyai
permeabilitas yang rendah sehingga tidak mampu menyimpan air dengan baik; 4)
dalam penghitungan aliran permukaan ini, sangat memungkinkan adanya akumulasi
dengan aliran lateran (sub surface runoff) karena solum tanah kambisol litik (yang
dominan di DTA) memiliki solum yang dangkal; serta 5) banyaknya tutupan lahan
semak belukar sehingga infiltrasi air tidak sebaik ketika berupa tutupan lahan
hutan. Namun demikian, berdasarkan hasil pemantauan, kemapuan hidro-orologi
DTA SPAS DAS Tiung masih cukup baik terbukti dengan adanya aliran air di SPAS
DAS Tiung sepanjang tahun 2022.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 29


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

A. DAS Mantang
1. Kondisi tutupan lahan di DTA SPAS DAS Mantang masih cukup baik,
karena di dominasi tutupan lahan hutan. Hal ini perlu dipertahankan
untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya air dan
mengurangi potensi dampak bencana hidrometeorologi;
2. Berdasarkan parameter tata air, respon DTA SPAS DAS Mantang cukup
baik dengan nilai KRA dan KAT yang sedang;
3. Beberapa hal yang menyebabkan tingginya aliran permukaan di SPAS
DAS Mantang diantaranya: 1) terjadinya hujan ekstrim; 2) relief DTA
yang berbukit; 3) luas DTA yang kecil; serta 4) jenis batuan penyusun di
DTA mempunyai permeabilitas yang rendah;
4. Secara keseluruhan kemapuan hidro-orologi hutan dalam DTA SPAS DAS
Mantang masih cukup baik, terbukti dengan adanya aliran air di SPAS
DAS Mantang sepanjang tahun 2022.

B. DAS Tiung
1. Kondisi tutupan lahan di DTA SPAS DAS Tiung kurang baik, karena di
dominasi tutupan lahan semak belukar. Dengan adanya kegiatan
penanaman RHL (sebanyak 70 ha) yang dilaksanakan di DTA SPAS DAS
Tiung diharapkam mampu menambah tutupan lahan hutan;
2. Berdasarkan parameter tata air, respon DTA SPAS DAS Tiung cukup baik,
dengan nilai KRA dan KAT yang sedang;
3. Beberapa hal yang menyebabkan tingginya aliran permukaan di SPAS
DAS Tiung diantaranya: 1) relief DTA yang berbukit; 2) luas DTA yang
kecil dan solum tanah yang dangkal; 3) jenis batuan penyusun di DTA
mempunyai permeabilitas yang rendah; 4) tutupan lahan yang masih
didominasi semak belukar;

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 30


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

4. Secara keseluruhan kemapuan hidro-orologi DTA SPAS DAS Tiung masih


cukup baik, terbukti dengan adanya aliran air di SPAS DAS Tiung
sepanjang tahun 2022.

4.2 Saran

1. Pengelolaan sumberdaya air sungai di SPAS DAS Mantang dan SPAS DAS Tiung
untuk berbagai keperluan perlu segera diupayakan sebagai perwujudan
pemanfaatan jasa lingkungan dari adanya tutupan lahan hutan;
2. Peningkatan kualitas tutupan lahan di catchmen area SPAS DAS Mantang dan
DAS Tiung perlu dilakukan melaui revegetasi tutupan lahan semak belukar
menjadi hutan, sehingga fluktuasi debit aliran lebih rendah.

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 31


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BPDAS SEI JANG DURIANGKANG

LAMPIRAN

 Data Curah Hujan di SPAS DAS Mantang


 Data TMA di SPAS DAS Mantang
 Data Debit di SPAS DAS Mantang
 Data Volume / Hasil Air di SPAS DAS Mantang
 Data Run off di SPAS DAS Mantang serta Perhitungan KAT
 Dokumentasi kegiatan

LAPORAN MONITORING TATA AIR TAHUN 2022 32


Lampiran 1. Data Monitoring Curah Hujan di SPAS DAS Mantang, Kabupaten Bintan Periode
2022
Curah Hujan Harian (mm) SPAS/Sub-sub DAS : Mantang X = 0° 51' 59,78" LS
Luas DAS/Sub DTA : 238.6 ha Tahun : 2022 Y = 104°33' 37,87" BT

Bulan
TGL
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 5.5 0.0 20.5 6.8 0.0 9.5 0.0 0.0 3.5 32.5 4.0 58.5
2 11.5 0.0 0.0 0.4 1.0 100.0 0.0 173.0 1.5 18.5 0.0 1.5
3 0.0 0.5 0.0 0.0 1.8 0.0 0.0 0.0 8.5 41.0 0.5 0.5
4 1.0 5.5 0.0 31.5 96.0 19.0 0.0 0.0 0.5 4.0 0.0 7.0
5 0.0 0.5 1.5 0.0 0.5 34.0 22.0 0.0 0.5 33.0 0.5 23.5
6 0.0 116.0 15.5 70.1 0.0 14.5 0.0 0.0 47.0 52.0 0.0 1.5
7 0.0 4.0 22.0 21.9 6.5 7.5 0.0 0.0 8.0 38.5 0.0 4.5
8 0.0 3.5 1.5 3.5 7.4 25.0 26.0 0.5 0.0 0.5 4.5 3.5
9 0.0 11.5 0.5 5.8 0.0 3.0 0.0 0.0 24.5 0.0 5.0 7.0
10 0.5 55.5 15.0 19.6 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 16.5 1.5 5.0
11 0.0 1.0 5.0 2.3 17.5 2.0 0.0 0.5 20.0 0.0 0.0 21.0
12 0.5 0.5 0.0 10.2 4.1 9.5 0.0 15.5 2.5 68.0 5.0 1.5
13 0.0 10.0 0.0 3.4 0.0 0.0 0.0 0.5 18.5 0.5 0.0 30.5
14 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 13.0 0.0 4.0 7.5 1.5 7.5 24.0
15 0.0 0.5 9.0 0.0 0.0 40.5 0.0 1.5 0.0 0.5 4.0 10.0
16 0.5 7.5 8.1 21.7 21.0 10.5 0.0 9.0 0.0 20.0 1.0 0.5
17 0.5 0.5 30.2 0.0 0.0 0.0 0.0 3.5 0.0 12.0 0.0 32.0
18 0.0 0.0 59.9 13.4 0.5 0.0 0.0 0.5 61.5 0.0 0.0 4.5
19 2.0 0.5 0.2 1.0 59.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 17.0
20 0.0 0.0 0.0 64.8 0.5 21.5 0.5 0.0 0.5 0.0 0.0 5.5
21 0.0 0.0 29.7 3.6 0.0 21.5 0.0 63.5 0.0 60.0 1.0 36.0
22 0.0 0.5 0.0 0.0 1.0 3.5 0.0 0.0 2.5 0.0 0.0 2.0
23 0.0 2.0 4.0 0.0 1.5 33.5 0.0 3.5 0.0 10.5 0.0 0.5
24 0.0 2.0 15.2 0.0 0.5 0.5 3.0 13.0 0.0 0.0 0.0 0.5
25 0.0 1.0 0.0 0.0 11.5 1.0 12.0 7.0 0.0 1.0 1.0 0.0
26 0.0 11.0 0.0 0.1 0.0 1.0 36.0 31.0 0.0 0.5 0.0 0.0
27 0.0 0.5 26.0 1.0 0.5 2.5 0.0 22.0 3.5 14.5 0.5 0.0
28 0.0 0.0 0.0 13.4 0.0 0.0 0.0 0.5 0.0 0.0 0.5 0.5
29 0.0 5.0 9.4 0.0 0.5 14.0 3.5 0.0 0.5 31.0 0.0
30 0.0 0.0 0.8 0.0 12.5 3.0 46.0 0.0 19.0 5.5 0.5
31 0.0 0.0 5.0 0.0 0.0 14.5 5.0
Jumlah
(mm/bln) 22.0 234.5 268.8 304.7 236.3 386.0 117.5 398.5 210.5 459.5 74.0 304.0
Hari Hujan
(hari) 8 21 18 21 18 23 9 19 16 23 17 27
Lampiran 2. Data Monitoring TMA di SPAS DAS Mantang, Kabupaten Bintan Periode 2022
TMA (cm) SPAS/Sub-sub DAS : Mantang x = 0° 51' 59,78" LU
Luas DAS/Sub DTA : 238.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 33' 37,87" BT

Bulan
TGL
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 48.2 26.3 32.8 39.3 33.5 34.8 37.2 36.1 43.8 38.5 45.4 68.6
2 47.8 28.8 30.8 38.0 33.0 59.5 36.5 116.5 41.6 42.9 44.2 48.8
3 45.4 26.1 27.5 41.6 33.3 46.1 35.2 66.2 41.1 53.3 42.3 43.4
4 43.8 25.1 26.5 40.3 59.3 44.8 33.7 54.6 39.9 48.2 40.8 38.3
5 41.0 24.0 26.8 36.8 43.4 49.4 39.3 50.6 38.5 56.2 37.9 48.6
6 38.4 72.3 32.0 43.5 41.1 47.8 38.6 48.3 47.6 69.9 35.6 55.8
7 36.5 54.8 38.9 47.2 39.1 45.6 35.7 45.3 48.4 64.9 34.8 47.7
8 35.7 47.3 28.2 41.8 37.6 46.8 43.7 43.3 45.4 58.6 38.4 46.4
9 33.4 45.3 36.5 40.4 36.1 44.7 39.4 42.5 51.1 54.6 38.7 45.7
10 32.6 51.3 34.5 41.6 34.6 42.6 36.9 40.8 48.6 53.2 36.4 43.2
11 31.8 43.7 26.5 40.2 45.4 40.7 35.2 41.6 46.8 49.7 35.2 50.4
12 31.0 39.5 25.4 37.7 39.7 41.0 33.8 44.8 47.2 64.5 39.1 39.8
13 30.4 36.8 25.0 35.9 46.7 38.7 33.2 44.5 47.1 52.2 36.2 46.2
14 29.8 34.4 25.0 35.0 44.7 39.1 32.0 43.7 48.4 49.6 39.8 51.8
15 29.3 31.5 30.3 35.0 41.1 44.7 31.6 42.2 46.4 47.8 38.7 48.7
16 29.0 31.3 38.9 34.2 47.6 45.8 31.0 41.8 44.0 50.2 36.8 42.3
17 29.0 29.9 47.9 35.5 44.6 43.3 30.5 40.5 42.1 46.9 35.2 53.6
18 29.0 28.9 59.9 38.3 41.1 41.1 29.8 38.7 60.5 45.1 34.1 46.5
19 29.0 28.0 37.4 59.5 52.4 39.3 29.4 37.2 54.5 43.6 34.3 47.5
20 28.7 27.0 31.0 53.0 44.2 40.9 29.0 36.1 48.9 42.0 33.4 44.3
21 27.8 26.5 28.9 43.9 42.0 43.2 29.0 47.4 47.0 54.7 33.5 54.3
22 27.7 25.7 27.0 39.9 40.0 42.6 32.6 40.4 45.8 48.9 33.1 42.6
23 27.5 25.4 27.0 38.2 39.6 51.9 33.1 38.4 44.0 46.2 32.6 38.4
24 27.0 25.9 26.5 36.4 38.5 49.1 31.4 37.9 42.6 44.7 31.8 35.9
25 26.4 25.8 26.0 35.5 38.0 44.5 30.5 37.4 41.1 43.4 31.2 33.3
26 26.4 26.9 28.8 34.6 37.4 42.5 44.3 43.8 39.5 42.0 31.2 32.8
27 25.7 26.1 32.6 34.4 36.2 41.7 36.2 42.8 40.4 42.4 30.7 31.6
28 25.5 25.7 36.0 34.0 34.6 40.0 33.4 42.2 39.4 39.9 30.4 31.2
29 25.2 35.1 33.4 33.7 38.8 37.7 40.1 38.5 38.7 48.1 30.4
30 24.5 31.5 33.5 33.0 38.9 34.7 49.4 36.4 37.6 47.6 30.0
31 24.2 34.1 32.8 33.8 48.4 46.2 31.0
Rata-rata
31.9 33.6 32.1 39.3 40.1 43.7 34.5 45.9 44.9 48.9 36.9 43.5
(cm)
Lampiran 3. Data debit harian di SPAS DAS Mantang, Kabupaten Bintan Periode 2022
Debit rata-rata harian (m³/s) SPAS/Sub-sub DAS : Mantang x = 0° 51' 59,78" LU
Luas DAS/Sub DTA : 238.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 33' 37,87" BT

Bulan
TGL
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 0.227 0.060 0.097 0.145 0.102 0.111 0.128 0.120 0.184 0.138 0.199 0.936
2 0.223 0.073 0.085 0.134 0.098 0.573 0.123 3.091 0.164 0.176 0.188 0.233
3 0.199 0.059 0.066 0.164 0.100 0.206 0.114 0.837 0.160 0.347 0.170 0.180
4 0.184 0.054 0.061 0.153 0.565 0.193 0.103 0.392 0.150 0.227 0.157 0.137
5 0.159 0.049 0.062 0.125 0.180 0.240 0.145 0.261 0.138 0.449 0.134 0.231
6 0.138 1.090 0.092 0.181 0.160 0.223 0.139 0.228 0.221 0.989 0.116 0.435
7 0.123 0.399 0.142 0.217 0.143 0.201 0.117 0.198 0.229 0.785 0.111 0.222
8 0.117 0.218 0.070 0.166 0.131 0.213 0.183 0.179 0.199 0.538 0.138 0.209
9 0.101 0.198 0.123 0.154 0.120 0.192 0.146 0.172 0.276 0.392 0.140 0.202
10 0.096 0.282 0.109 0.164 0.109 0.173 0.126 0.157 0.231 0.344 0.122 0.178
11 0.091 0.183 0.061 0.152 0.199 0.156 0.114 0.164 0.213 0.243 0.114 0.251
12 0.086 0.146 0.055 0.132 0.148 0.159 0.104 0.193 0.217 0.769 0.143 0.149
13 0.082 0.125 0.053 0.119 0.212 0.140 0.100 0.190 0.216 0.310 0.121 0.207
14 0.079 0.108 0.053 0.112 0.192 0.143 0.092 0.183 0.229 0.242 0.149 0.256
15 0.076 0.089 0.082 0.112 0.160 0.192 0.089 0.169 0.209 0.223 0.140 0.232
16 0.074 0.088 0.142 0.107 0.221 0.203 0.086 0.166 0.186 0.251 0.125 0.170
17 0.074 0.079 0.224 0.116 0.191 0.179 0.083 0.155 0.169 0.214 0.114 0.298
18 0.074 0.073 0.588 0.137 0.160 0.160 0.079 0.140 0.611 0.196 0.106 0.210
19 0.074 0.069 0.130 0.573 0.317 0.145 0.076 0.128 0.388 0.182 0.107 0.220
20 0.072 0.063 0.086 0.337 0.188 0.158 0.074 0.120 0.234 0.168 0.101 0.189
21 0.067 0.061 0.073 0.185 0.168 0.178 0.074 0.219 0.215 0.395 0.102 0.381
22 0.067 0.057 0.063 0.150 0.151 0.173 0.096 0.154 0.203 0.234 0.099 0.173
23 0.066 0.055 0.063 0.136 0.147 0.301 0.099 0.138 0.186 0.207 0.096 0.138
24 0.063 0.058 0.061 0.122 0.138 0.237 0.088 0.134 0.173 0.192 0.091 0.119
25 0.060 0.057 0.058 0.116 0.134 0.190 0.083 0.130 0.160 0.180 0.087 0.100
26 0.060 0.063 0.073 0.109 0.130 0.172 0.189 0.184 0.146 0.168 0.087 0.097
27 0.057 0.059 0.096 0.108 0.121 0.165 0.121 0.175 0.154 0.171 0.084 0.089
28 0.056 0.057 0.119 0.105 0.109 0.151 0.101 0.169 0.146 0.150 0.082 0.087
29 0.054 0.113 0.101 0.103 0.141 0.132 0.151 0.138 0.140 0.226 0.082
30 0.051 0.089 0.102 0.098 0.142 0.110 0.240 0.122 0.131 0.221 0.080
31 0.050 0.106 0.097 0.104 0.229 0.207 0.086
Rata-rata
0.097 0.142 0.106 0.158 0.164 0.194 0.110 0.296 0.209 0.302 0.129 0.212
(m3/s)
Lampiran 4. Data hasil air harian di SPAS DAS Mantang, Kabupaten Bintan Periode 2022
Q atau Hasil Air (mm) SPAS/Sub-sub DAS : Mantang x = 0° 51' 59,78" LU
Luas DAS/Sub DTA : 238.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 33' 37,87" BT

Bulan
TGL
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 8.2 2.2 3.5 5.2 3.7 4.0 4.6 4.3 6.7 5.0 7.2 33.9
2 8.1 2.6 3.1 4.9 3.6 20.7 4.5 111.9 5.9 6.4 6.8 8.5
3 7.2 2.1 2.4 5.9 3.6 7.5 4.1 30.3 5.8 12.6 6.2 6.5
4 6.7 1.9 2.2 5.5 20.5 7.0 3.7 14.2 5.4 8.2 5.7 5.0
5 5.8 1.8 2.3 4.5 6.5 8.7 5.2 9.5 5.0 16.3 4.8 8.4
6 5.0 39.5 3.3 6.6 5.8 8.1 5.0 8.3 8.0 35.8 4.2 15.7
7 4.5 14.4 5.1 7.9 5.2 7.3 4.2 7.2 8.3 28.4 4.0 8.0
8 4.2 7.9 2.5 6.0 4.8 7.7 6.6 6.5 7.2 19.5 5.0 7.6
9 3.7 7.2 4.5 5.6 4.3 7.0 5.3 6.2 10.0 14.2 5.1 7.3
10 3.5 10.2 3.9 5.9 4.0 6.3 4.6 5.7 8.4 12.4 4.4 6.5
11 3.3 6.6 2.2 5.5 7.2 5.7 4.1 5.9 7.7 8.8 4.1 9.1
12 3.1 5.3 2.0 4.8 5.4 5.8 3.8 7.0 7.9 27.8 5.2 5.4
13 3.0 4.5 1.9 4.3 7.7 5.1 3.6 6.9 7.8 11.2 4.4 7.5
14 2.8 3.9 1.9 4.1 7.0 5.2 3.3 6.6 8.3 8.8 5.4 9.3
15 2.7 3.2 3.0 4.1 5.8 7.0 3.2 6.1 7.6 8.1 5.1 8.4
16 2.7 3.2 5.1 3.9 8.0 7.3 3.1 6.0 6.7 9.1 4.5 6.2
17 2.7 2.9 8.1 4.2 6.9 6.5 3.0 5.6 6.1 7.7 4.1 10.8
18 2.7 2.7 21.3 5.0 5.8 5.8 2.8 5.1 22.1 7.1 3.8 7.6
19 2.7 2.5 4.7 20.7 11.5 5.2 2.8 4.6 14.1 6.6 3.9 8.0
20 2.6 2.3 3.1 12.2 6.8 5.7 2.7 4.3 8.5 6.1 3.7 6.8
21 2.4 2.2 2.7 6.7 6.1 6.5 2.7 7.9 7.8 14.3 3.7 13.8
22 2.4 2.1 2.3 5.4 5.5 6.3 3.5 5.6 7.3 8.5 3.6 6.3
23 2.4 2.0 2.3 4.9 5.3 10.9 3.6 5.0 6.7 7.5 3.5 5.0
24 2.3 2.1 2.2 4.4 5.0 8.6 3.2 4.8 6.3 7.0 3.3 4.3
25 2.2 2.1 2.1 4.2 4.9 6.9 3.0 4.7 5.8 6.5 3.2 3.6
26 2.2 2.3 2.6 4.0 4.7 6.2 6.8 6.7 5.3 6.1 3.2 3.5
27 2.1 2.1 3.5 3.9 4.4 6.0 4.4 6.3 5.6 6.2 3.0 3.2
28 2.0 2.1 4.3 3.8 4.0 5.5 3.7 6.1 5.3 5.4 3.0 3.2
29 2.0 4.1 3.7 3.7 5.1 4.8 5.5 5.0 5.1 8.2 3.0
30 1.8 3.2 3.7 3.6 5.1 4.0 8.7 4.4 4.8 8.0 2.9
31 1.8 3.8 3.5 3.8 8.3 7.5 3.1
Jmlh Q
(mm) 108.6 143.8 119.2 171.4 184.5 210.3 123.7 332.0 226.9 338.9 140.1 238.1
Min
(mm) 1.8 1.8 1.9 3.7 3.5 4.0 2.7 4.3 4.4 4.8 3.0 2.9
Lampiran 5. Perhitungan runoff di SPAS DAS Mantang, Kabupaten Bintan
Runoff harian (mm) SPAS/Sub-sub DAS : Mantang x = 0° 51' 59,78" LU
Luas DAS/Sub DTA : 238.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 33' 37,87" BT

Bulan
TGL
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 6.4 0.4 1.6 1.6 0.2 0.0 2.0 0.0 2.2 0.3 4.2 31.0
2 6.3 0.9 1.1 1.2 0.0 16.7 1.8 107.6 1.5 1.6 3.8 5.6
3 5.4 0.4 0.5 2.3 0.1 3.4 1.4 26.0 1.4 7.8 3.2 3.6
4 4.9 0.2 0.3 1.9 16.9 3.0 1.1 9.8 1.0 3.5 2.7 2.1
5 4.0 0.0 0.3 0.9 3.0 4.7 2.6 5.1 0.6 11.5 1.9 5.5
6 3.2 37.7 1.4 2.9 2.3 4.1 2.4 3.9 3.6 31.1 1.2 12.9
7 2.7 12.7 3.2 4.2 1.7 3.3 1.6 2.8 3.9 23.7 1.0 5.1
8 2.4 6.1 0.6 2.3 1.2 3.7 3.9 2.1 2.8 14.7 2.0 4.7
9 1.9 5.4 2.5 1.9 0.8 3.0 2.6 1.9 5.6 9.4 2.1 4.4
10 1.7 8.4 2.0 2.3 0.4 2.3 1.9 1.3 3.9 7.7 1.5 3.6
11 1.5 4.9 0.3 1.8 3.7 1.7 1.4 1.6 3.3 4.0 1.1 6.2
12 1.3 3.5 0.1 1.1 1.8 1.7 1.1 2.7 3.4 23.1 2.2 2.5
13 1.2 2.8 0.0 0.6 4.2 1.1 0.9 2.5 3.4 6.5 1.4 4.6
14 1.0 2.1 0.0 0.4 3.4 1.2 0.7 2.3 3.9 4.0 2.4 6.4
15 0.9 1.5 1.0 0.4 2.3 3.0 0.6 1.8 3.1 3.3 2.1 5.5
16 0.9 1.4 3.2 0.2 4.5 3.3 0.4 1.7 2.3 4.3 1.6 3.3
17 0.9 1.1 6.2 0.5 3.4 2.5 0.3 1.3 1.7 3.0 1.1 7.9
18 0.9 0.9 19.4 1.3 2.3 1.8 0.2 0.7 17.7 2.3 0.9 4.7
19 0.9 0.7 2.8 17.1 8.0 1.2 0.1 0.3 9.6 1.8 0.9 5.1
20 0.8 0.5 1.2 8.5 3.3 1.7 0.0 0.0 4.1 1.3 0.7 3.9
21 0.6 0.4 0.7 3.0 2.6 2.5 0.0 3.6 3.4 9.6 0.7 10.9
22 0.6 0.3 0.4 1.8 1.9 2.3 0.8 1.2 2.9 3.7 0.6 3.4
23 0.6 0.2 0.4 1.3 1.8 6.9 0.9 0.6 2.3 2.7 0.5 2.1
24 0.5 0.3 0.3 0.8 1.5 4.6 0.5 0.5 1.8 2.2 0.3 1.4
25 0.4 0.3 0.2 0.5 1.3 2.9 0.3 0.4 1.4 1.8 0.2 0.7
26 0.4 0.5 0.7 0.3 1.2 2.2 4.1 2.3 0.9 1.3 0.2 0.6
27 0.3 0.4 1.5 0.2 0.9 2.0 1.7 2.0 1.1 1.4 0.1 0.4
28 0.2 0.3 2.4 0.1 0.4 1.4 1.0 1.8 0.8 0.7 0.0 0.3
29 0.2 2.2 0.0 0.2 1.1 2.1 1.1 0.6 0.3 5.2 0.1
30 0.0 1.3 0.0 0.0 1.1 1.3 4.3 0.0 0.0 5.0 0.0
31 0.0 1.9 0.0 1.1 4.0 2.7 0.2
Jmlh RO
52.9 94.3 59.3 61.5 75.4 90.1 40.6 197.2 94.1 191.5 50.8 148.6
(mm)
Lampiran 6. Data Monitoring Curah Hujan di SPAS DAS Tiung, Kota Batam Periode 2022
Curah Hujan (mm) SPAS/Sub-sub DAS : Tiung x = 0° 47' 52,65" LU
Luas DAS/Sub DTA : 255.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 10' 57,39" BT

Bulan
TGL
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 0.6 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 13.8 13.0 8.6 0.8 14.8
2 11.8 0.0 0.2 0.0 1.3 12.0 1.2 67.0 1.8 1.0 0.0 9.2
3 0.0 0.0 2.2 2.0 28.9 4.4 0.0 0.2 0.2 0.4 7.2 29.4
4 2.0 0.0 0.2 2.0 2.7 7.0 0.0 5.2 1.8 25.6 0.0 12.2
5 0.0 0.0 2.0 0.0 3.6 2.4 23.8 0.2 1.4 50.4 12.8 26.4
6 0.0 8.6 0.2 0.0 0.3 0.9 0.2 0.0 0.4 8.8 14.4 2.8
7 0.0 0.0 4.2 9.2 0.0 0.0 0.0 4.0 72.2 54.8 1.2 0.0
8 0.4 0.8 0.0 36.8 16.8 9.0 1.0 0.0 0.0 0.0 6.0 0.0
9 0.0 5.6 0.0 31.5 0.2 53.1 0.0 0.0 39.2 0.4 0.4 5.2
10 0.0 53.4 0.4 3.8 0.0 0.0 2.2 0.2 0.2 20.4 1.0 6.0
11 0.0 5.6 4.4 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.4 0.0 0.2 44.2
12 0.0 0.4 0.0 16.3 2.7 42.7 0.0 2.2 0.0 19.4 8.0 0.2
13 0.0 0.0 0.0 7.5 0.0 1.3 0.0 1.0 1.2 0.0 0.4 9.6
14 0.0 0.0 0.0 61.0 0.0 0.2 0.0 3.2 10.2 3.4 2.6 1.4
15 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.1 0.0 0.0 0.0 0.0 23.4 22.4
16 0.0 0.0 18.4 34.8 13.5 6.5 0.0 49.0 0.0 9.4 1.2 0.2
17 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 23.1 0.0 6.6 0.0 7.6 19.6 14.2
18 0.0 0.2 0.0 50.7 0.0 0.0 0.0 27.8 47.0 8.6 0.0 42.6
19 1.0 0.0 2.3 0.9 0.0 1.7 0.0 18.2 0.0 0.0 7.8 14.8
20 0.0 36.0 0.2 0.2 30.0 3.2 10.2 1.0 0.0 0.0 7.8 0.2
21 0.0 0.0 3.1 0.0 18.0 33.4 0.0 29.8 0.0 10.2 0.0 0.2
22 0.0 0.0 0.0 12.5 0.0 12.5 46.8 0.2 13.4 0.0 0.2 4.2
23 0.0 0.0 2.5 0.0 0.0 3.8 9.2 11.0 0.0 0.0 25.6 4.2
24 0.0 2.4 0.0 2.5 18.5 2.2 59.6 0.4 7.4 5.2 5.2 0.0
25 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 70.6 1.4 1.2 32.4 0.4 4.0 0.0
26 0.0 0.0 0.0 2.1 12.6 0.2 46.4 14.4 0.0 4.0 13.4 0.0
27 0.0 12.8 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 7.4 0.0 3.0 3.2 0.0
28 0.0 0.0 0.0 8.5 2.7 0.2 0.0 0.2 0.0 0.0 3.2 0.0
29 0.0 0.9 0.0 0.0 0.0 7.8 2.4 31.2 2.2 22.8 0.4
30 0.0 0.0 10.9 0.0 11.2 0.2 22.8 0.0 62.0 84.4 3.6
31 0.0 0.0 0.0 7.0 0.0 7.2 7.8
Jumlah
(mm/bln) 15.8 125.8 42.2 294.2 152.5 302.7 217.4 289.4 274.4 313.0 276.8 276.2
Hari Hujan
5 9 15 19 15 23 15 25 17 22 26 24
(hari)
Lampiran 7. Data hasil perekaman TMA di SPAS DAS Tiung Periode 2022
TMA (cm) SPAS/Sub-sub DAS : Tiung x = 0° 47' 52,65" LU
Luas DAS/Sub DTA : 255.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 10' 57,39" BT

Bulan
TGL
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 22.3 18.9 29.9 21.5 25.0 19.0 27.9 35.2 25.1 20.4 37.4 67.2
2 28.0 18.9 28.9 20.9 25.6 19.0 26.5 61.8 23.5 13.6 33.1 53.8
3 26.5 19.2 25.3 20.9 25.8 26.9 25.1 48.7 22.0 13.6 31.8 51.5
4 24.0 18.8 24.0 20.5 26.0 28.7 24.0 40.9 21.0 30.3 28.6 48.8
5 23.3 18.8 23.1 24.1 26.0 23.4 25.2 39.6 20.2 50.5 29.9 46.2
6 22.5 23.3 23.5 24.0 25.1 22.4 26.8 38.1 17.5 39.9 30.5 41.2
7 22.0 22.7 23.0 22.8 25.0 22.4 25.3 36.7 38.6 51.1 27.9 37.2
8 21.9 21.0 22.8 22.8 25.0 22.3 24.1 35.2 35.9 49.8 26.7 34.3
9 21.1 22.8 22.0 23.5 24.9 23.8 23.2 33.4 41.6 39.9 26.5 34.6
10 21.0 47.5 22.0 23.2 24.0 22.3 22.1 31.8 41.4 41.2 25.2 33.5
11 21.0 33.1 22.0 22.2 24.0 21.0 21.1 30.3 35.3 33.7 24.5 44.9
12 20.9 29.9 21.8 22.0 23.5 21.0 20.4 25.5 29.9 45.4 25.8 40.5
13 20.5 24.6 21.0 24.5 23.0 21.0 19.2 24.2 27.4 36.2 24.1 39.5
14 20.0 23.6 21.0 24.7 22.9 21.0 18.5 23.3 24.9 29.0 24.3 36.1
15 20.0 22.7 22.2 23.8 22.5 20.8 17.3 22.1 21.7 23.3 31.0 44.6
16 20.0 26.5 23.2 23.9 23.2 22.4 16.9 39.5 18.4 18.7 25.7 38.1
17 20.0 24.0 22.1 23.0 24.0 24.9 15.9 36.3 15.4 18.4 31.5 41.5
18 20.0 22.7 21.8 23.0 24.0 22.8 14.9 39.5 31.8 21.2 27.2 57.9
19 20.0 22.0 21.0 22.9 25.0 29.0 14.0 37.1 36.9 20.3 27.4 57.5
20 20.0 24.3 25.7 22.0 24.9 31.3 14.0 35.0 30.8 19.4 27.7 46.6
21 19.8 25.3 27.8 22.0 22.8 32.9 13.9 48.1 25.0 22.1 25.4 40.6
22 19.4 22.7 24.9 22.0 22.0 32.0 27.8 37.0 30.2 20.3 23.9 37.0
23 19.0 21.9 23.6 21.8 21.9 36.7 31.1 33.7 28.3 19.2 33.3 35.1
24 19.0 20.9 22.9 21.0 21.0 40.5 47.6 30.7 19.7 21.4 28.5 32.5
25 19.0 20.9 22.0 24.7 21.0 58.8 39.4 25.8 33.8 20.2 29.1 30.7
26 19.0 23.8 22.0 26.2 21.0 45.0 57.8 27.6 32.0 20.7 29.4 29.6
27 19.0 27.9 21.9 25.1 20.0 36.6 41.3 25.2 22.8 21.3 27.9 28.6
28 19.2 28.2 26.4 25.0 20.5 30.5 38.9 26.3 15.8 22.6 26.7 26.8
29 18.9 31.5 25.0 20.0 27.2 37.1 23.7 27.6 25.2 30.6 25.6
30 19.0 22.0 25.0 20.0 28.7 36.2 27.2 29.7 29.3 52.8 25.5
31 19.0 22.0 20.0 35.0 25.5 54.5 24.9
Rata-rata
20.8 24.2 23.7 23.1 23.2 27.8 26.7 33.7 27.5 28.8 29.2 39.7
(cm)
Lampiran 8. Data hasil perhitungan debit di SPAS DAS Tiung Periode 2022
Debit rata-rata harian (m3/s) SPAS/Sub-sub DAS : Tiung x = 0° 47' 52,65" LU
Luas DAS/Sub DTA : 255.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 10' 57,39" BT

Bulan
TGL
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 0.067 0.045 0.140 0.062 0.090 0.045 0.118 0.210 0.091 0.054 0.246 1.062
2 0.119 0.045 0.129 0.057 0.095 0.045 0.104 0.862 0.077 0.019 0.181 0.610
3 0.104 0.046 0.092 0.057 0.097 0.108 0.091 0.475 0.065 0.020 0.164 0.545
4 0.081 0.044 0.081 0.054 0.099 0.126 0.081 0.307 0.058 0.145 0.126 0.477
5 0.075 0.044 0.074 0.082 0.099 0.076 0.091 0.283 0.053 0.520 0.140 0.416
6 0.069 0.075 0.077 0.081 0.090 0.068 0.107 0.257 0.037 0.288 0.147 0.313
7 0.065 0.070 0.073 0.071 0.090 0.068 0.093 0.235 0.266 0.537 0.118 0.242
8 0.064 0.058 0.071 0.071 0.090 0.067 0.082 0.212 0.221 0.501 0.105 0.198
9 0.059 0.071 0.065 0.077 0.089 0.079 0.074 0.186 0.320 0.288 0.104 0.202
10 0.058 0.446 0.065 0.074 0.081 0.067 0.066 0.164 0.317 0.313 0.092 0.186
11 0.058 0.181 0.065 0.066 0.081 0.058 0.059 0.146 0.212 0.189 0.085 0.389
12 0.057 0.140 0.063 0.065 0.077 0.058 0.054 0.094 0.140 0.399 0.097 0.299
13 0.055 0.086 0.058 0.086 0.073 0.058 0.046 0.083 0.113 0.226 0.082 0.281
14 0.051 0.078 0.058 0.087 0.072 0.058 0.042 0.075 0.089 0.130 0.084 0.224
15 0.051 0.070 0.066 0.079 0.069 0.057 0.036 0.066 0.063 0.075 0.153 0.381
16 0.051 0.104 0.075 0.080 0.075 0.068 0.034 0.281 0.042 0.043 0.097 0.257
17 0.051 0.081 0.066 0.073 0.081 0.089 0.029 0.227 0.027 0.042 0.160 0.317
18 0.051 0.070 0.064 0.073 0.081 0.071 0.025 0.281 0.164 0.059 0.111 0.733
19 0.051 0.065 0.058 0.072 0.090 0.130 0.021 0.240 0.238 0.053 0.113 0.720
20 0.051 0.084 0.096 0.065 0.089 0.158 0.021 0.209 0.152 0.048 0.116 0.424
21 0.050 0.092 0.117 0.065 0.071 0.178 0.021 0.461 0.089 0.066 0.093 0.301
22 0.048 0.070 0.088 0.065 0.065 0.166 0.117 0.239 0.144 0.053 0.080 0.239
23 0.045 0.064 0.078 0.064 0.064 0.234 0.155 0.189 0.122 0.046 0.184 0.209
24 0.045 0.057 0.072 0.058 0.058 0.300 0.449 0.150 0.050 0.061 0.124 0.173
25 0.045 0.057 0.065 0.087 0.058 0.762 0.280 0.097 0.191 0.053 0.131 0.150
26 0.045 0.079 0.065 0.101 0.058 0.390 0.729 0.115 0.166 0.056 0.134 0.136
27 0.045 0.118 0.064 0.090 0.051 0.233 0.314 0.092 0.071 0.060 0.118 0.126
28 0.046 0.121 0.103 0.090 0.055 0.147 0.271 0.102 0.029 0.070 0.106 0.107
29 0.045 0.160 0.090 0.051 0.110 0.241 0.079 0.115 0.091 0.149 0.095
30 0.045 0.065 0.090 0.051 0.127 0.227 0.111 0.138 0.133 0.582 0.094
31 0.045 0.065 0.051 0.208 0.095 0.631 0.086
Rata-rata
0.058 0.092 0.080 0.074 0.076 0.140 0.138 0.214 0.129 0.170 0.141 0.322
(m3/s)
Min (m3/s) 0.045 0.044 0.058 0.054 0.051 0.045 0.021 0.066 0.027 0.019 0.080 0.086
Lampiran 9. Data hasil perhitungan hasil air di SPAS DAS Tiung Periode 2022
Q atau Hasil Air (mm) SPAS/Sub-sub DAS : Tiung x = 0° 47' 52,65" LU
Luas DAS/Sub DTA : 255.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 10' 57,39" BT

Bulan
TGL
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 2.278 1.507 4.743 2.086 3.036 1.527 3.985 7.111 3.065 1.821 8.308 35.897
2 4.025 1.507 4.356 1.943 3.225 1.527 3.521 29.142 2.605 0.656 6.114 20.628
3 3.507 1.567 3.123 1.940 3.288 3.637 3.074 16.041 2.209 0.665 5.553 18.428
4 2.738 1.487 2.738 1.841 3.344 4.271 2.742 10.394 1.961 4.902 4.258 16.132
5 2.542 1.487 2.488 2.763 3.344 2.559 3.085 9.576 1.786 17.570 4.727 14.065
6 2.330 2.542 2.597 2.747 3.059 2.308 3.607 8.691 1.252 9.736 4.964 10.580
7 2.202 2.382 2.461 2.408 3.032 2.305 3.136 7.928 9.003 18.137 3.997 8.166
8 2.177 1.961 2.408 2.410 3.032 2.281 2.773 7.150 7.475 16.948 3.565 6.697
9 1.984 2.408 2.202 2.611 2.992 2.680 2.510 6.272 10.827 9.728 3.516 6.823
10 1.961 15.086 2.202 2.510 2.738 2.280 2.223 5.550 10.705 10.580 3.104 6.298
11 1.961 6.115 2.195 2.241 2.738 1.961 1.982 4.922 7.157 6.390 2.876 13.138
12 1.937 4.743 2.140 2.202 2.599 1.961 1.821 3.188 4.749 13.475 3.284 10.114
13 1.846 2.912 1.965 2.895 2.461 1.961 1.570 2.791 3.811 7.653 2.779 9.501
14 1.735 2.625 1.957 2.940 2.422 1.952 1.419 2.534 3.009 4.407 2.826 7.580
15 1.735 2.382 2.246 2.679 2.340 1.912 1.215 2.227 2.127 2.529 5.176 12.876
16 1.735 3.507 2.519 2.700 2.527 2.303 1.140 9.484 1.407 1.459 3.262 8.683
17 1.735 2.738 2.218 2.461 2.738 2.998 0.972 7.683 0.899 1.409 5.403 10.732
18 1.735 2.382 2.159 2.461 2.724 2.402 0.834 9.513 5.550 2.008 3.758 24.765
19 1.735 2.202 1.961 2.445 3.040 4.394 0.705 8.117 8.045 1.801 3.828 24.352
20 1.735 2.824 3.247 2.202 3.004 5.337 0.714 7.048 5.124 1.608 3.931 14.347
21 1.692 3.123 3.958 2.202 2.410 6.012 0.696 15.598 3.021 2.227 3.153 10.162
22 1.608 2.382 2.988 2.202 2.202 5.620 3.970 8.071 4.869 1.801 2.716 8.090
23 1.527 2.177 2.636 2.161 2.175 7.920 5.246 6.403 4.118 1.567 6.217 7.066
24 1.527 1.937 2.441 1.961 1.961 10.135 15.185 5.061 1.679 2.055 4.204 5.848
25 1.527 1.937 2.209 2.938 1.961 25.742 9.467 3.280 6.443 1.779 4.431 5.055
26 1.527 2.681 2.202 3.416 1.959 13.179 24.654 3.899 5.617 1.891 4.545 4.610
27 1.527 3.989 2.178 3.059 1.737 7.883 10.616 3.095 2.402 2.031 4.000 4.250
28 1.567 4.097 3.470 3.032 1.855 4.984 9.154 3.434 0.964 2.356 3.567 3.604
29 1.507 5.412 3.032 1.735 3.729 8.158 2.661 3.884 3.093 5.024 3.212
30 1.527 2.202 3.032 1.735 4.289 7.657 3.744 4.675 4.494 19.671 3.181
31 1.527 2.201 1.728 7.017 3.201 21.320 2.908
Jmlh Q
60.7 86.7 83.8 75.5 79.1 142.0 144.8 223.8 130.4 178.1 142.8 337.8
(mm)
Min
1.5 1.5 2.0 1.8 1.7 1.5 0.7 2.2 0.9 0.7 2.7 2.9
(mm)
Lampiran 10. Perhitungan runoff di SPAS DAS Tiung, Kota Batam Periode 2022
Runoff harian (mm) SPAS/Sub-sub DAS : Tiung x = 0° 47' 52,65" LU
Luas DAS/Sub DTA : 255.6 ha Tahun : 2022 y = 104° 10' 57,39" BT

Bulan
TGL
Jan Feb. Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
1 0.8 0.0 2.8 0.2 1.3 0.0 3.3 4.9 2.2 1.2 5.6 33.0
2 2.5 0.0 2.4 0.1 1.5 0.0 2.8 26.9 1.7 0.0 3.4 17.7
3 2.0 0.0 1.2 0.1 1.6 2.1 2.4 13.8 1.3 0.0 2.8 15.5
4 1.2 0.0 0.8 0.0 1.6 2.7 2.0 8.2 1.1 4.2 1.5 13.2
5 1.0 0.0 0.5 0.9 1.6 1.0 2.4 7.3 0.9 16.9 2.0 11.2
6 0.8 0.0 0.6 0.9 1.3 0.8 2.9 6.5 0.4 9.1 2.2 7.7
7 0.7 0.0 0.5 0.6 1.3 0.8 2.4 5.7 8.1 17.5 1.3 5.3
8 0.7 0.0 0.5 0.6 1.3 0.8 2.1 4.9 6.6 16.3 0.8 3.8
9 0.5 0.0 0.2 0.8 1.3 1.2 1.8 4.0 9.9 9.1 0.8 3.9
10 0.5 0.4 0.2 0.7 1.0 0.8 1.5 3.3 9.8 9.9 0.4 3.4
11 0.5 0.1 0.2 0.4 1.0 0.4 1.3 2.7 6.3 5.7 0.2 10.2
12 0.4 0.1 0.2 0.4 0.9 0.4 1.1 1.0 3.8 12.8 0.6 7.2
13 0.3 0.0 0.0 1.1 0.7 0.4 0.9 0.6 2.9 7.0 0.1 6.6
14 0.2 0.0 0.0 1.1 0.7 0.4 0.7 0.3 2.1 3.8 0.1 4.7
15 0.2 0.0 0.3 0.8 0.6 0.4 0.5 0.0 1.2 1.9 2.5 10.0
16 0.2 0.1 0.6 0.9 0.8 0.8 0.4 7.3 0.5 0.8 0.5 5.8
17 0.2 0.0 0.3 0.6 1.0 1.5 0.3 5.5 0.0 0.8 2.7 7.8
18 0.2 0.0 0.2 0.6 1.0 0.9 0.1 7.3 4.7 1.4 1.0 21.9
19 0.2 0.0 0.0 0.6 1.3 2.9 0.0 5.9 7.1 1.1 1.1 21.4
20 0.2 0.0 1.3 0.4 1.3 3.8 0.0 4.8 4.2 1.0 1.2 11.4
21 0.2 0.0 2.0 0.4 0.7 4.5 0.0 13.4 2.1 1.6 0.4 7.3
22 0.1 0.0 1.0 0.4 0.5 4.1 3.3 5.8 4.0 1.1 0.0 5.2
23 0.0 0.0 0.7 0.3 0.4 6.4 4.6 4.2 3.2 0.9 3.5 4.2
24 0.0 0.0 0.5 0.1 0.2 8.6 14.5 2.8 0.8 1.4 1.5 2.9
25 0.0 0.0 0.3 1.1 0.2 24.2 8.8 1.1 5.5 1.1 1.7 2.1
26 0.0 0.0 0.2 1.6 0.2 11.7 24.0 1.7 4.7 1.2 1.8 1.7
27 0.0 0.1 0.2 1.2 0.0 6.4 9.9 0.9 1.5 1.4 1.3 1.3
28 0.1 0.1 1.5 1.2 0.1 3.5 8.5 1.2 0.1 1.7 0.9 0.7
29 0.0 3.5 1.2 0.0 2.2 7.5 0.4 3.0 2.4 2.3 0.3
30 0.0 0.2 1.2 0.0 2.8 7.0 1.5 3.8 3.8 17.0 0.3
31 0.0 0.2 0.0 6.3 1.0 20.7 0.0
Jmlh RO
(mm) 14.0 1.4 23.1 20.3 25.6 96.3 123.3 154.8 103.5 157.8 61.3 247.6
DOKUMENTASI KEGIATAN

Dokumentasi kegiatan pengukuran debit aktual di SPAS DAS Mantang


Dokumentasi kegiatan download data TMA di AWLL SPAS DAS Mantang

Dokumentasi kegiatan download data curah hujan di ARL SPAS DAS Mantang
Dokumentasi kegiatan pengukuran debit aktual di SPAS DAS Tiung
Dokumentasi kegiatan download data di AWS dan AWLL SPAS DAS Tiung

Dokumentasi instalasi AWS Telemetri dan AWLL di SPAS DAS Tiung


Dokumentasi kegiatan kalibrasi alat AWLL di SPAS DAS Tiung

Anda mungkin juga menyukai