Ada beberapa tipe kolam retensi yang dikenal saat ini. Masing-
masing tipe kolam memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut
ini tiga tipe kolam retensi tersebut.
Tipe kolam ini cocok jika lahan yang tersedia untuk kolam terbilang
luas sehingga bisa mencapai kapasitas optimal. Tipe kolam ini
memiliki keunggulan mudah dalam pemeliharaan, mudah dalam
pembuatan dan keberadaannya tidak mengganggu sistem aliran
yang ada.
Tipe kolam ini terdiri dari kolam retensi, pintu outlet dan pintu inlet,
bangunan pelimpah samping, ambang rendah yang ditempatkan di
depan pintu outlet, kolam untuk menampung sedimen serta
penyaring sampah.
Tipe kolam ini menjadi solusi bila lahan untuk kolam sulit untuk
diperoleh. Kolam ini terdiri dari pintu outlet, tanggul keliling, kolam
sedimen, bendung dan penyaring sampah. Namun tipe kolam seperti
ini terbilang membutuhkan dana yang besar untuk pemeliharaannya
dan pelaksanaannya pun cukup sulit. Selain itu, tipe kolam ini
mempunyai kapasitas yang terbatas dan harus menunggu datangnya
aliran air dari hulu sungai.
Nah, dari sekelumit gambaran ini, tentunya Anda kini sudah lebih
memahami tentang kolam retensi. Kolam ini secara khusus dibuat
tak hanya untuk menampung air tetapi memiliki manfaat yang lebih
luas lagi yakni untuk menyelamatkan lingkungan hidup dan manusia.
Abstract
Semarang adalah kota yang memiliki daratan yang relatif rendah ketinggian dataran Semarang tidak beda jauh
dengan permukaan air laut yang ada di daerah kota Semarang. Dampak dari rendahnya permukaan daratan
kota Semarang sering terjadi banjir rob air laut yang mengakibatkan lalu lintas di kota Semarang sering terjadi
kemacetan, hal tersebut membuat Pemerintah kota Semarang harus mencari sebuah inovasi untuk mencegah
banjir rob yang selalu menjadi hambatan di kota Semarang. Pemerintah kota Semarang menemukan sebuah
inovasi dengan cara membuat kolam Retensi untuk menanggulangi banjir rob di Semarang. Kolam retensi ini
dibuat di sebelah timur kota Semarang yakni berada di daerah Kaligawe, kolam retensi ini di perkirakan mampu
menampung 66.000m3. Walikota Semarang bapak Hendrar Prihadi membuat inovasi tersebut karena dengan
daya tampung yang besar dari kolam retensi dapat megendalikan masalah banjir rob yang sering di alami kota
Semarang. Selain dengan membuat kolam retensi Pemerintah kota Semarang juga membangun kembali jalan
utama kota Semarang dan menambah ketinggian permukaan jalan untuk mengantisipasi jika kolam retensi tidak
mampu menampung debit rob air laut. Karena itulah Pemerintah kota Semarang tidak hanya membuat satu
inovasi untuk menanggulangi banjir rob di Semarang. Permasalahan sistem drainase Kota Semarang yang
utama adalah karena kenaikan muka air laut sebagai dampak dari pemanasan global dan gejala penurunan
elevasi tanah (Land subsidence).
Rob(bahasa jawa) adalah banjir air laut atau naiknya permukaan air laut. Rob adalah banjir yang
diakibatkan oleh air laut yang pasang yang menggenangi daratan, merupakan permasalahan
yang terjadi di daerah yang lebih rendah dari muka air laut. Di Semarang permasalahan Rob ini
telah terjadi cukup lama dan semakin parah karena terjadi penurunan muka tanah sedang muka
air laut meninggi sebagai akibat pemanasan suhu bumi.
Rob menjadi permasalahan di kota-kota seperti Semarang, Jakarta serta kota-kota yang berada
di Pantura Jawa dan akan menjadi permasalahan besar dikemudian hari sejalan dengan
pemanasan suhu dunia dan tidak terkendalinya penyedotan air tanah sehingga muka tanah
turun.
https://id.wikipedia.org/wiki/Rob
https://www.scribd.com/document/378059462/Contoh-Proposal-Kolam-Retensi