Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH IRIGASI DAN BANGUNAN AIR BENDUNGAN ( DAM )

RIAM KANAN KALIMANTAN SELATAN

DISUSUN OLEH :

Elizabeth Sinaga
20311068
DOSEN PENGAMPU : ILYAS
SADAD,ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG TAHUN 2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karuniaNya yang masih memberikan kami kesehatan serta kekuatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah irigasi dan bangunan air dengan judul “Bendungan (Dam) Riam Kanan
Kalimantan Selatan”.Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah irigasi dan bangunan air.
Dalam tugas makalah ini, kami membahas atau menjelaskan perbedaan antara bendung dan
bendungan, manfaat bendungan, dan bagian  – bagian bendungan serta spesifikasi dari
bendungan Riam Kanan.Kami berharap dari hasil diskusi serta deskripsi makalah yang
berjudul “Bendungan ( Dam) Riam Kanan Kalimantan Selatan” ini dapat membantu
para pembaca mengetahui teori tentang bendungan sehingga dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam tugas yang kami susun ini terjadi
kesalahan dalam hal berkata – kata maupun menjelaskan materi yang di bahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam tugas kami ini masih belum sempurna dan masih perlu di
tingkatkan lagi. Oleh karena itu, kami sangat memerlukan saran dan kritik Anda.

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan
air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan
 bendungan juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak
diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Bendungan (dam) dan bendung (weir)  sebenarnya merupakan struktur yang

 berbeda. Bendung (weir ) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang
berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang
permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak/mercu
 bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran/sungai
dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara- negara Eropa. Di negara
dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan
membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi
bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diair.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Perbedaan Bendung dan Bendungan

2.1.1. Bendung
Bendung merupakan bangunan yang dibuat melintasi sungai dan

 berfungsi untuk mengubah karakteristik aliran air. Kegunaan lainnya seperti mencegah
terjadinya banjir, mengukur debit sungai, dan melambatkan aliran sungai. Ada dua
macam bendung yaitu bendung tetap dan bendung gerak. Bendung tetap bermanfaat
untuk menaikkan tinggi muka air hingga batas tertentu supaya air bisa dialirkan ke
irigasi. Dan bendung gerak memiliki
 beberapa pintu yang bisa digerak-gerakkan untuk keperluan mengatur ketinggian muka
air di sungai. Bendung adalah struktur mirip bendungan yang memiliki kepala cukup
rendah. Fungsi dari bangunan ini yaitu untuk menaikkan muka air hingga dapat
mengalir melalui puncak atau mercu
 bendung. Penerapan bendung paling banyak di Indonesia adalah untuk kepentingan
irigasi, terutama jika ketinggian muka air sungai lebih rendah daripada ketinggian muka
tanah yang akan dialiri air.
2.1.2. Bendungan
Bendungan ialah bangunan yang dirancang untuk menahan laju air dengan
membentuk waduk, danau, maupun tempat rekreasi. Sejumlah
 bendungan juga kerap dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Konstruksi
bendungan biasanya dilengkapi dengan pintu air sebagai saluran

 pembuangan air yang tidak dibutuhkan secara bertahap.

Lumrahnya bendungan terbuat dari material tanah, batu, beton, atau

 pasangan bata. Tidak hanya dipakai untuk menampung dan menahan air, tetapi
bendungan juga sering digunakan untuk menampung lumpur dan limbah industri.
Berdasarkan ketinggian strukturnya, bendungan bisa diklasifikasikan menjadi lima
macam. Bendungan besar memiliki tinggi lebih dari 15 meter, bendungan utama lebih
dari 150 meter, bendungan rendah kurang dari 30 meter, bendungan sedang
sekitar 30-100 meter, dan
 bendungan tinggi lebih dari 100 meter.

5
Perbedaan bendung dan bendungan secara spesifik, yaitu :

BENDUNG

1. Berkepala rendah (lowhead dam).


2. Untuk menaikkan muka air.
3. Biasanya terdapat di sungai.
4. Untuk irigasi; sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara
Eropa.
BENDUNGAN

1. Berkepala tinggi (highhead dam).


2. Menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi.
3. Biasanya terdapat di waduk dan danau.
4. Untuk mengalirkan air ke sebuah PLTA.

2.2. Manfaat Bendungan

1. Menampung air dalam volume yang besar


Prinsip awal dibangunnya bendungan yakni untuk membendung aliran sungai hingga
tertampung dalam volume yang besar. Penampungan air dalam volume yang besar dapat
digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas bagi masyarakat sekitar bendungan. Adanya
bendungan membuat air sungai tertahan dan tidak terus menerus mengalir, sehingga air
dapat tertampung dan dimanfaatkan untuk
 berbagai hal dan mencukupi kebutuhan air masyarakat sekitar bendungan. Menampung air
sungai pada bendungan juga berfungsi untuk menampung air sebagai cadangan air sungai.
Sehingga jika aliran sungai mengering, tidak perlu khawatir karena masih terdapat cadangan
air pada bendungan.

2. Mencukupi kebutuhan air bersih


Air sungai terkadang memiliki aliran yang keruh, terutama ketika musim hujan. Aliran
sungan yang airnya mengalir akan semakin keruh apabila terus mengalir karena penyebab
air keruh akan sulit untuk mengendap. Air sungai yang keruh sulit dimanfaatkan untuk
keperluan masak dan minum. Dengan adanya
 bendungan, alian air sungai yang keruh dapat ditampung terlebih dahulu agar kotoran pada
air sungai dapat mengendap. Dengan air yang lebih tenang pada
 bendungan, air sungai yang keruh dapat mengendap karena tidak terjadi aliran air. Sehinga
air yang sudah dibendung terlebih dahulu berwarna lebih bersih dibandingkan air sungai
yang terus mengalir.

3. Pengendalian banjir
Ketika musim hujan tiba, volume air pada aliran sungai juga meningkat. Peningkatan debit

6
air sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir apabila sungai sudah tidak dapat
menampung lagi jumlah air yang melalui sungai. Untuk mengatasi banjir bagi masyarakat
di sekitar sungai, bendungan menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk
mengatasi banjir. Dengan adanya
 bendungan, debit air berlebih pada sungai dapat ditampung terlebih dahulu sehingga debit
aliran air dapat diatur. Dengan debit air yang normal, maka akan terhindar dari masalah
banjir.

4. Sumber irigasi
Ketika aliran sungai tidak melewati semua jalur pertanian, bendungan dapat dijadikan salah
satu alternatif untuk tetap menyediakan kebutuhan air untuk wilayah pertanian. Dengan
adanya bendungan, kemudian dapat dibuat semacam sungai kecil untuk menyalurkan air ke
tempat-tempat persawahan yang jauh dari sungai. Aliran air juga dapat diatur, sehingga
air tidak terus mengalir, tetapi dapat ditampung dan digunakan saja seperlunya.

5. Sebagai lokasi budidaya perikanan


Air yang terdapat pada sungai akan selalu mengalir mengikuti arus sungai. Aliran air

sungai tidak dapat digunakan untuk ‘menyimpan’ ikan atau makhluk lainnya. dengan
dibentuknya bendungan aliran air dapat menjadi tenang, sehingga dapat digunakan
budidaya dan beternak ikan. Bendungan dapat menyediakan lokasi untuk memasang jaring-
jaring pembatas sebagai tempat untuk budidaya ikan. Dengan begitu, ikan tidak akan lari
dan mudah untuk diawasi dan dibudidayakan.

6. Tempat konservasi hewan dan tumbuhan


Adanya bendungan dapat menjadikan hewan air untuk hidup dan berkembang

 biak dengan nyaman dibandingkan dengan di aliran sungai. Dengan adanya

 bendungan, binatang air yang hidup di dalamnya menjadi lebih banyak dan

 bervariasi. Selain ikan dan jenis hewan laut lainnya yang hidup di bendungan,

 bendungan juga bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanaman di sekitarnya. Tanaman yang
tumbuh di sekitar bendungan dapat hidup lebih subur karena kebutuhan airnya terpenuhi.
Selain tumbuhan di sekitar bendungan, adanya
 bendungan juga dapat dijadikan tempat budi daya tanaman air, yang nantinya dapat
dikembangbiakkan dan bermanfaat untuk dijual atau dijadikan kerajinan.

7
8
7. Mata pencaharian masyarakat sekitar
Bendungan menciptakan suatu ekosistem baru dan kehidupan baru terlebih untuk hewan
air seperti ikan. Ikan akan lebih mudah berkembang biak dalam air tenan seperti bendungan,
dibandingkan dengan pada sungai yang mengalir. Ikan yang berkembang biak secara liar di
bendungan dapat dimanfaatkan baik untuk dikonsumsi maupun untuk dijual kembali dan
dapat memenuhi kebutuhan

 perekonomian masyaraat sekitar.

8. Sebagai pembangkit listrik tenaga air


Listrik merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Sebagian besar listrik yang dialirkan kepada masyarakat
 berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Akan tetapi, batu bara sebenarnya dapat
habis karena merupakan bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu,
perlu dicarikan solusi agar kebutuhan manusia akan listrik tetap terpenuhi. Salah satunya
dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga air. Dengan bantuan bendungan, maka
pembuatan pembangkit listrik tenaga air akan lebih mudah, karena dengan adanya
bendungan debit air untuk menggerakkan turbin listrik untuk menghasilkan energi listrik.

9. Dijadikan objek wisata


Bendungan dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk berwisata. Bendungan dibangun
menjadi tempat untuk melepaskan lelah dengan beberapa wahana wisata yang dapat
digunakan di atas air, seperti perahu kecil, speedboot dan

 beberapa wahana lainnya. Bagian tepi bendungan juga dapat dijadikan tempat

 berteduh untuk sekedar melepas lelah dengan melihat pemandangan bendungan. Bendungan
juga dapat dijadikan tempat untuk memancing dan beberapa kegiatan lainnya. Dengan
dimanfaatkannya bendungan sebagai tempat wisata, maka akan meningkatkan
perekonomian masyarakat dengan berjualan di sekitar

 bendungan.

10. Sebagai sarana olah raga air


Bendungan dapat dijadikan salah satu tempat untuk latihan olahraga air seperti renang.
Tidak perlu sampai ke pantai untuk melakukan latihan olah raga air yang memerlukan
tempat yang luas seperti sky air dan mendayung.

9
2.3. Macam-Macam Bendungan

1. Berdasarkan fungsinya
a. Bendungan pengelak pendahuluan ( primary cofferdam, dike) adalah
 bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit air rendah agar
lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang memungkinkan
pembangunannya secara teknis.
 b. Bendungan pengelak (cofferdam) adalah bendungan yang dibangun sesudah selesainya
bendungan pengelak pendahuluan sehingga lokasi rencana
 bendungan utama menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya secara teknis.

c. Bendungan utama (main dam) adalah bendungan yang dibangun untuk


memenuhi satu atau lebih tujuan tertentu.
d. Bendungan sisi ( high level dam ) adalah bendungan yang terletak di sebelah
sisi kiri dan sisi kanan bendungan utama yang tinggi puncaknya juga sama.
Ini dipakai untuk membuat proyek seoptimal-optimalnya, artinya dengan
menambah tinggi pada bendungan utama diperoleh hasil yang sebesar-
 besarnya biarpun harus menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan.

e. Bendungan di tempat rendah ( saddle dam) adalah bendungan yang terletak


di tepi waduk yang jauh dari bendungan utama yang dibangun untuk
mencegah keluarnya air dari waduk sehingga air waduk tidak mengalir ke
daerah sekitarnya.
f. Tanggul (dyke, levee) adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan
atau kanan bendungan utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama
yang tinngi maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5
kali tingginya.
g. Bendungan limbah industri (industrial waste dam) adalah bendungan yang
terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan limbah yang berasal
dari industri.
h. Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam ) adalah bendungan
yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian
 pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil galian
 pertambangan juga.

2.3. Bagian –  Bagian Bendungan

Bendungan terdiri dari beberapa komponen, tetapi secara khusus kami membahas

bagian – b  agian bendungan Riam Kanan yang ada di Kalimantan Selatan,. Adapun

10
bagian – bagian bendungan, yaitu :

2.3.1. Badan bendungan (body of dam)

Badan bendungan adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai

 penghalang air. Bendungan umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan
struktur lain seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah
aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang
disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan
konsumen.

11
BAB III
SPESIFIKASI BENDUNGAN RIAM KANAN
KALIMANTAN SELATAN

3.1. Deskripsi Bendungan Riam Kanan

a. Bendungan Riam Kanan adalah salah satu waduk terbesar di Kalimantan


Selatan yang ada di Aranio, Aranio, Banjar.
 b. Pembangunan bendungan ini memakan waktu selama 10 tahun, dibangun dengan
membendung 8 sungai yang bersumber dari  Pegunungan Meratus, serta ada 9 desa yang
kemudian ditenggelamkan di area seluas 9.730 hektar tersebut.

c. Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1973.


d. Tujuan utama dibangunnya Bendungan Riam Kanan adalah sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang akan digunakan untuk menerangi
wilayah Banjarmasin dan sekitarnya.
e. Debit air waduk ini tergolong minim yakni 54,39 meter dari debit minimal 56-
57 meter dan masuk kategori kritis karena hanya bisa satu dari tiga turbin PLTA Ir.
P. M. Noor yang berkapasitas 30 megawatt.

f. Pemilik : PT PLN ( Persero ) Negara Perusahaan Listrik.


g. Rekayasa Konsultan : Nippon Koei Co Ltd (Jepang)
h. Karya Utama ( Dam, Power House  dan Fasilitas Site : oleh akun Force,
supervized oleh Bimbingan Insinyur Hazama Gumi (Jepang).
i. Karya logam (Gates , Penstock , Surge Tank) : Nippon Kokkan (Jepang).
 j. Membangkitkan Equipment : Fuji Electric (Jepang) , Toyomenka (Jepang).

k. Transmission Line dan gardu : PT Wijaya Karya (Indonesia).

3.2. Periode Konstruksi

a. Pada tahun 1962-1964 - Studi kelayakan, desain tehnik.


 b. Pada tahun 1964-1966 - Pengembangan Situs termasuk akses jalan ke situs.

c. Pada tahun 1966-1973 - Main bekerja ( Dam, Waterways, Daya tanaman, jalur
transmisi dan gardu).

3.3. Reservoir
a. DAS : 1.043 km2

 b. Kapasitas penyimpanan kotor: 1.200 juta m3

12
c. Efektif kapasitas penyimpanan : 600 juta m3
d. Daerah reservoir : 92 km2
e. Permukaan air tertinggi : EL 60.00 m
f. Permukaan air terendah : EL 52.00 m
g. Muka air banjir : EL 63.00

3.4. Dam

a. Tipe : Earthfill 
 b. Tinggi: 57 m

c. Volume : 670.000 m 3

d. Elevasi Crest: EL 66.00.


e. Panjang Crest : 195 m.

3.5.  Spillway 

a. Layanan Spillway
1. Tipe : Morning Glory.
2. Kapasitas debit : 500 m3/det.
3. Tingkat Discharge : EL 57.00 m.
4. Diameter terowongan : 6.00 m.
5. Panjang terowongan : 210 m.
 b. Emergency Spillway
Ketika buka saluran :

1. Kapasitas debit : 250 m3/det.


2. Tingkat Discharge : EL 63.00 m.
 Headrace tunnel :

1. Panjang : 270 m.
2. Diameter : 4.80 m.
3. Jenis turbin : Francis, poros vertikal.
4. Jenis generator : payung semi.
5. Kapasitas, tahap pertama : 2 x 10.000 kW.
6. Kapasitas, tahap akhir : 3 x 10.000 kW.
7. Maksimum kepala kotor: 49,5 m.
8. Minimum kepala kotor: 41,5 m.
9.  Rated kepala : 39,8 m.

13
10.  Discharge, tahap pertama : 58 m3/det.
11. Discharge, tahap akhir : 87 m3/det.
c. Pelataran langsir 
70 kV Transmission Line :

1. Sirkuit , tahap pertama : Tunggal.


2. Sirkuit , tahap akhir : Double.
3. Konduktor : ACSR 120 mm2.
4. Panjang : 52 km.
5. Jumlah menara baja : 152
tower. 70 kV Cempaka Substation :
1. Type : Outdoor , konvensional.
2. Kapasitas Transformer : 1 x 3.000 kVA tahap pertama.
3. Kapasitas Transformer : 1 x 6.000 kVA tahap
akhir. 70 kV Banjarmasin Substation :
1. Type : Outdoor , konvensional.
2. Kapasitas Transformer : 2 x 6.000 kVA tahap pertama.
3. Kapasitas Transformer : 1 x 6.000 kVA tahap akhir.

3.6. Sejarah Bendungan Riam Kanan

a.  Nov 1958 - Jan 1959 : Survey Pendahuluan.


 b. Jan 1961 - Juli 1962 : Investigasi Site.

c. Desember 1962 : Penyusunan Desain Laporan.


d. Oktober 1963 - Maret 1964 : Pembangunan akses jalan dari Banjarbaru
(panjang 25 km) dan fasilitas Proyek.
e. Apr 1966 - Oktober 1968 : Pembangunan Diversion tunnel (panjang 220 m ,
diameter 6.00 m).
f. Maret 1969 - Maret 1972 : Pembangunan Kepala ras terowongan (panjang 270
m , beton lapisan diameter 4,80 m).
g. 18 Juli 1969 : aliran sungai Riam Kanan diversed melalui Diversion
terowongan dengan pembangunan cofferdam sementara.
h. Agustus-Oktober 1969: Membersihkan dasar sungai dan dibangun cofferdam
tersebut.
i. Januari 1970 : Yayasan Power stasiun dimulai

14
1970: Pembangunan saluran transmisi 70 kV (sirkuit pertama) , 70
kV Cempaka dan Banjarmasin gardu, 6 kV jalur Sub - transmisi
dimulai Juli- Desember 1970: Pembangunan Main dam , tahap
pertama sampai tingkat EL 40.00.
 j. Mei-Oktober 1971: Tanggul Utama bendungan , tahap akhir.

k. Desember 1971 : Pembangunan Gates , penstocks dan


Generator Turbin dimulai secara bersamaan.
l. 30 Juni 1972 : penutupan Diversion terowongan untuk
mengisi Reservoir . Itu diperlukan enam bulan untuk
mencapai tingkat air minimal dan mulai Generator Turbin
commissioning.
m. Bulan Maret 1973 : Kepala net EL 52.50 tercapai,
Turbine Generator No 1 dan No 2 diuji dalam beban
penuh (menggunakan dummy load ).
n. 29 Maret 1973 : Percobaan operasi sistem Riam
Kanan terdiri atas
 perlengkapan Generation , jalur transmisi dan gardu berhasil , dan
energi listrik dialirkan ke Banjarbaru , Martapura dan kota
Banjarmasin.
Tanggal penting untuk bendungan Riam Kanan Kalimantan Selatan

a. 17 Oktober 1971 : The tanggul akhir Main Dam oleh Menteri


Pekerjaan Umum , Bapak Ir Soetami.
 b. 17 Juli 1972 : Awal Main Dam dan pemanfaatan Waduk yang
diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum , Ir Soetami Mr
C. April 30, 1973 : Peresmian Proyek Riam Kanan oleh Presiden

Republik Indonesia , Bapak Soeharto.


BAB 3
PENUTUP
3.6. Kesimpulan
Dari hasil deskripsi dan data yang kami cari, dapat disimpulkan bahwa :

1. Bendung dan bendungan itu merupakan bangunan irigasi


yang berbeda.
2. Bendungan mempunyai manfaat tidak hanya untuk
irigasi tetapi juga sebagai tenaga pembangkit listrik dan
sebagai objek wisata.
3. Data konstruksi bendungan Riam Kanan terdiri dari
bangunan pengelak aliran sungai yang terdiri atas
badan bendungan, pondasi, pintu air,
 bangunan pelimpah, bangunan peredam energi, trashboom,
AWLR, surface

 point, dan bangunan fasilitas seperti kantor pengoperasian


bendungan.

4. Bendungan Riam Kanan merupakan bendungan terbesar


di Kalimantan yang memakan waktu pembangunan
selama 10 tahun.

3.7. Saran
Dalam perencanaan suatu bangunan air seperti bendungan, perlu
memperhatikan pemilihan lokasi yang tepat berdasarkan faktor  – 
faktor, seperti keadaan topografi, keadaan hidrologi, kondisi topografi,
kondisi hidraulik dan
morfologi, kondisi tanah serta biaya perencanaan. Selain itu,
pemilihan tipe

 bendungan yang tepat dan perlu memperhatikan stabilitas bendungan


tersebut.

Anda mungkin juga menyukai