DISUSUN OLEH :
Elizabeth Sinaga
20311068
DOSEN PENGAMPU : ILYAS
SADAD,ST.,MT
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karuniaNya yang masih memberikan kami kesehatan serta kekuatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah irigasi dan bangunan air dengan judul “Bendungan (Dam) Riam Kanan
Kalimantan Selatan”.Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah irigasi dan bangunan air.
Dalam tugas makalah ini, kami membahas atau menjelaskan perbedaan antara bendung dan
bendungan, manfaat bendungan, dan bagian – bagian bendungan serta spesifikasi dari
bendungan Riam Kanan.Kami berharap dari hasil diskusi serta deskripsi makalah yang
berjudul “Bendungan ( Dam) Riam Kanan Kalimantan Selatan” ini dapat membantu
para pembaca mengetahui teori tentang bendungan sehingga dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam tugas yang kami susun ini terjadi
kesalahan dalam hal berkata – kata maupun menjelaskan materi yang di bahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam tugas kami ini masih belum sempurna dan masih perlu di
tingkatkan lagi. Oleh karena itu, kami sangat memerlukan saran dan kritik Anda.
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan
air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan
bendungan juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak
diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang
berbeda. Bendung (weir ) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang
berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang
permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak/mercu
bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran/sungai
dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara- negara Eropa. Di negara
dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan
membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi
bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diair.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.1. Bendung
Bendung merupakan bangunan yang dibuat melintasi sungai dan
berfungsi untuk mengubah karakteristik aliran air. Kegunaan lainnya seperti mencegah
terjadinya banjir, mengukur debit sungai, dan melambatkan aliran sungai. Ada dua
macam bendung yaitu bendung tetap dan bendung gerak. Bendung tetap bermanfaat
untuk menaikkan tinggi muka air hingga batas tertentu supaya air bisa dialirkan ke
irigasi. Dan bendung gerak memiliki
beberapa pintu yang bisa digerak-gerakkan untuk keperluan mengatur ketinggian muka
air di sungai. Bendung adalah struktur mirip bendungan yang memiliki kepala cukup
rendah. Fungsi dari bangunan ini yaitu untuk menaikkan muka air hingga dapat
mengalir melalui puncak atau mercu
bendung. Penerapan bendung paling banyak di Indonesia adalah untuk kepentingan
irigasi, terutama jika ketinggian muka air sungai lebih rendah daripada ketinggian muka
tanah yang akan dialiri air.
2.1.2. Bendungan
Bendungan ialah bangunan yang dirancang untuk menahan laju air dengan
membentuk waduk, danau, maupun tempat rekreasi. Sejumlah
bendungan juga kerap dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Konstruksi
bendungan biasanya dilengkapi dengan pintu air sebagai saluran
pasangan bata. Tidak hanya dipakai untuk menampung dan menahan air, tetapi
bendungan juga sering digunakan untuk menampung lumpur dan limbah industri.
Berdasarkan ketinggian strukturnya, bendungan bisa diklasifikasikan menjadi lima
macam. Bendungan besar memiliki tinggi lebih dari 15 meter, bendungan utama lebih
dari 150 meter, bendungan rendah kurang dari 30 meter, bendungan sedang
sekitar 30-100 meter, dan
bendungan tinggi lebih dari 100 meter.
5
Perbedaan bendung dan bendungan secara spesifik, yaitu :
BENDUNG
3. Pengendalian banjir
Ketika musim hujan tiba, volume air pada aliran sungai juga meningkat. Peningkatan debit
6
air sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir apabila sungai sudah tidak dapat
menampung lagi jumlah air yang melalui sungai. Untuk mengatasi banjir bagi masyarakat
di sekitar sungai, bendungan menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk
mengatasi banjir. Dengan adanya
bendungan, debit air berlebih pada sungai dapat ditampung terlebih dahulu sehingga debit
aliran air dapat diatur. Dengan debit air yang normal, maka akan terhindar dari masalah
banjir.
4. Sumber irigasi
Ketika aliran sungai tidak melewati semua jalur pertanian, bendungan dapat dijadikan salah
satu alternatif untuk tetap menyediakan kebutuhan air untuk wilayah pertanian. Dengan
adanya bendungan, kemudian dapat dibuat semacam sungai kecil untuk menyalurkan air ke
tempat-tempat persawahan yang jauh dari sungai. Aliran air juga dapat diatur, sehingga
air tidak terus mengalir, tetapi dapat ditampung dan digunakan saja seperlunya.
sungai tidak dapat digunakan untuk ‘menyimpan’ ikan atau makhluk lainnya. dengan
dibentuknya bendungan aliran air dapat menjadi tenang, sehingga dapat digunakan
budidaya dan beternak ikan. Bendungan dapat menyediakan lokasi untuk memasang jaring-
jaring pembatas sebagai tempat untuk budidaya ikan. Dengan begitu, ikan tidak akan lari
dan mudah untuk diawasi dan dibudidayakan.
bendungan, binatang air yang hidup di dalamnya menjadi lebih banyak dan
bervariasi. Selain ikan dan jenis hewan laut lainnya yang hidup di bendungan,
bendungan juga bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanaman di sekitarnya. Tanaman yang
tumbuh di sekitar bendungan dapat hidup lebih subur karena kebutuhan airnya terpenuhi.
Selain tumbuhan di sekitar bendungan, adanya
bendungan juga dapat dijadikan tempat budi daya tanaman air, yang nantinya dapat
dikembangbiakkan dan bermanfaat untuk dijual atau dijadikan kerajinan.
7
8
7. Mata pencaharian masyarakat sekitar
Bendungan menciptakan suatu ekosistem baru dan kehidupan baru terlebih untuk hewan
air seperti ikan. Ikan akan lebih mudah berkembang biak dalam air tenan seperti bendungan,
dibandingkan dengan pada sungai yang mengalir. Ikan yang berkembang biak secara liar di
bendungan dapat dimanfaatkan baik untuk dikonsumsi maupun untuk dijual kembali dan
dapat memenuhi kebutuhan
beberapa wahana lainnya. Bagian tepi bendungan juga dapat dijadikan tempat
berteduh untuk sekedar melepas lelah dengan melihat pemandangan bendungan. Bendungan
juga dapat dijadikan tempat untuk memancing dan beberapa kegiatan lainnya. Dengan
dimanfaatkannya bendungan sebagai tempat wisata, maka akan meningkatkan
perekonomian masyarakat dengan berjualan di sekitar
bendungan.
9
2.3. Macam-Macam Bendungan
1. Berdasarkan fungsinya
a. Bendungan pengelak pendahuluan ( primary cofferdam, dike) adalah
bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit air rendah agar
lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang memungkinkan
pembangunannya secara teknis.
b. Bendungan pengelak (cofferdam) adalah bendungan yang dibangun sesudah selesainya
bendungan pengelak pendahuluan sehingga lokasi rencana
bendungan utama menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya secara teknis.
Bendungan terdiri dari beberapa komponen, tetapi secara khusus kami membahas
bagian – b agian bendungan Riam Kanan yang ada di Kalimantan Selatan,. Adapun
10
bagian – bagian bendungan, yaitu :
penghalang air. Bendungan umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan
struktur lain seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah
aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang
disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan
konsumen.
11
BAB III
SPESIFIKASI BENDUNGAN RIAM KANAN
KALIMANTAN SELATAN
c. Pada tahun 1966-1973 - Main bekerja ( Dam, Waterways, Daya tanaman, jalur
transmisi dan gardu).
3.3. Reservoir
a. DAS : 1.043 km2
12
c. Efektif kapasitas penyimpanan : 600 juta m3
d. Daerah reservoir : 92 km2
e. Permukaan air tertinggi : EL 60.00 m
f. Permukaan air terendah : EL 52.00 m
g. Muka air banjir : EL 63.00
3.4. Dam
a. Tipe : Earthfill
b. Tinggi: 57 m
c. Volume : 670.000 m 3
3.5. Spillway
a. Layanan Spillway
1. Tipe : Morning Glory.
2. Kapasitas debit : 500 m3/det.
3. Tingkat Discharge : EL 57.00 m.
4. Diameter terowongan : 6.00 m.
5. Panjang terowongan : 210 m.
b. Emergency Spillway
Ketika buka saluran :
1. Panjang : 270 m.
2. Diameter : 4.80 m.
3. Jenis turbin : Francis, poros vertikal.
4. Jenis generator : payung semi.
5. Kapasitas, tahap pertama : 2 x 10.000 kW.
6. Kapasitas, tahap akhir : 3 x 10.000 kW.
7. Maksimum kepala kotor: 49,5 m.
8. Minimum kepala kotor: 41,5 m.
9. Rated kepala : 39,8 m.
13
10. Discharge, tahap pertama : 58 m3/det.
11. Discharge, tahap akhir : 87 m3/det.
c. Pelataran langsir
70 kV Transmission Line :
14
1970: Pembangunan saluran transmisi 70 kV (sirkuit pertama) , 70
kV Cempaka dan Banjarmasin gardu, 6 kV jalur Sub - transmisi
dimulai Juli- Desember 1970: Pembangunan Main dam , tahap
pertama sampai tingkat EL 40.00.
j. Mei-Oktober 1971: Tanggul Utama bendungan , tahap akhir.
3.7. Saran
Dalam perencanaan suatu bangunan air seperti bendungan, perlu
memperhatikan pemilihan lokasi yang tepat berdasarkan faktor –
faktor, seperti keadaan topografi, keadaan hidrologi, kondisi topografi,
kondisi hidraulik dan
morfologi, kondisi tanah serta biaya perencanaan. Selain itu,
pemilihan tipe